Vous êtes sur la page 1sur 5

HERNIA NUKLEUS PULPOSUS

Pengertian Diskus Intervertebralis adalah lempengan kartilago yang membentuk sebuah bantalan diantara tubuh vertebra. Material yang keras dan fibrosa ini digabungkan dalam satu kapsul. Bantalan seperti bola dibagian tengah diskus disebut nukleus pulposus. HNP merupakan rupturnya nukleus pulposus. (Brunner & uddarth! "##"$ Hernia Nukleus Pulposus bisa ke korpus vertebra diatas atau ba%ahnya! bisa &uga langsung ke kanalis vertebralis. (Priguna idharta! '((#$ Patofisiologi Protrusi atau ruptur nukleus pulposus biasanya didahului dengan perubahan degeneratif yang ter&adi pada proses penuaan. )ehilangan protein polisakarida dalam diskus menurunkan kandungan air nukleus pulposus. Perkembangan pe*ahan yang menyebar di anulus melemahkan pertahanan pada herniasi nukleus. etela trauma +&atuh! ke*elakaan! dan stress minor berulang seperti mengangkat$ kartilago dapat *edera. Pada kebanyakan pasien! ge&ala trauma segera bersifat khas dan singkat! dan ge&ala ini disebabkan oleh *edera pada diskus yang tidak terlihat selama beberapa bulan maupun tahun. )emudian pada degenerasi pada diskus! kapsulnya mendorong ke arah medula spinalis atau mungkin ruptur dan memungkinkan nukleus pulposus terdorong terhadap sakus dural atau terhadap saraf spinal saat mun*ul dari kolumna spinal. Hernia nukleus pulposus ke kanalis vertebralis berarti bah%a nukleus pulposus menekan pada radiks yang bersama,sama dengan arteria radikularis berada dalam bungkusan dura. Hal ini ter&adi kalau tempat herniasi di sisi lateral. Bilamana tempat herniasinya ditengah,tengah tidak ada radiks yang terkena. -agipula!oleh karena pada tingkat -" dan terus keba%ah sudah tidak terdapat medula spinalis lagi! maka herniasi di garis tengah tidak akan menimbulkan kompresi pada kolumna anterior. etelah ter&adi hernia nukleus pulposus sisa duktus intervertebralis mengalami lisis sehingga dua korpora vertebra bertumpang tindih tanpa gan&alan.

Manifestasi Klinis Nyeri dapat ter&adi pada bagian spinal manapun seperti servikal! torakal (&arang$ atau lumbal. Manifestasi klinis bergantung pada lokasi! ke*epatan perkembangan (akut atau kronik$ dan pengaruh pada struktur disekitarnya. Nyeri punggung ba%ah yang berat! kronik dan berulang (kambuh$. Pemeriksaan Diagnostik '. ./ pinal 0 Memperlihatkan perubahan degeneratif pada tulang belakang ". M . I 0 untuk melokalisasi protrusi diskus ke*il sekalipun terutama untuk penyakit spinal lumbal.

1. 23 *an dan Mielogram &ika ge&ala klinis dan patologiknya tidak terlihat pada M . I 4. 5lektromiografi (5M6$ 0 untuk melokalisasi radiks saraf spinal khusus yang terkena. Penatalaksanaan '. Pembedahan 3u&uan 0 Mengurangi tekanan pada radiks saraf untuk mengurangi nyeri dan mengubah defisit neurologik. Ma*am 0 a. Disektomi 0 Mengangkat fragmen herniasi atau yang keluar dari diskus intervertebral b. -aminektomi 0 Mengangkat lamina untuk mema&ankan elemen neural pada kanalis spinalis! memungkinkan ahli bedah untuk menginspeksi kanalis spinalis! mengidentifikasi dan mengangkat patologi dan menghilangkan kompresi medula dan radiks *. -aminotomi 0 Pembagian lamina vertebra. d. Disektomi dengan peleburan. ". Immobilisasi Immobilisasi dengan mengeluarkan kolor servikal! traksi! atau bra*e. 1. 3raksi 3raksi servikal yang disertai dengan penyanggah kepala yang dikaitkan pada katrol dan beban. 4. Meredakan Nyeri )ompres lembab panas! analgesik! sedatif! relaksan otot! obat anti inflamasi dan &ika perlu kortikosteroid. Pengkajian '. 7namnesa )eluhan utama! ri%ayat pera%atan sekarang! .i%ayat kesehatan dahulu! .i%ayat kesehatan keluarga ". Pemeriksaan 8isik Pengka&ian terhadap masalah pasien terdiri dari a%itan! lokasi dan penyebaran nyeri! parestesia! keterbatasan gerak dan keterbatasan fungsi leher! bahu dan ekstremitas atas. Pengka&ian pada daerah spinal servikal meliputi palpasi yang bertu&uan untuk mengka&i tonus otot dan kekakuannya. 1. Pemeriksaan Penun&ang Diagnosa Keperawatan yang Muncul '. Nyeri b.d )ompresi saraf! spasme otot ". 6angguan mobilitas fisik b.d nyeri! spasme otot! terapi restriktif dan kerusakan

neuromuskulus 1. 7nsietas b.d tidak efektifnya koping individual 4. )urang pengetahuan b.d kurangnya informasi mengenai kondisi! prognosis dan tindakan pengobatan. Intervensi '. Nyeri b.d kompresi saraf! spasme otot a. )a&i keluhan nyeri! lokasi! lamanya serangan! faktor pen*etus 9 yang memperberat. 3etapkan skala # : '# b. Pertahankan tirah baring! posisi semi fo%ler dengan tulang spinal! pinggang dan lutut dalam keadaan fleksi! posisi telentang *. 6unakan logroll (papan$ selama melakukan perubahan posisi d. Bantu pemasangan bra*e 9 korset e. Batasi aktifitas selama fase akut sesuai dengan kebutuhan f. 7&arkan teknik relaksasi g. )olaborasi 0 analgetik! traksi! fisioterapi ". 6angguan mobilitas fisik b.d nyeri! spasme otot! terapi restriktif dan kerusakan neuromuskulus a. Berikan 9 bantu pasien untuk melakukan latihan rentang gerak pasif dan aktif b. Bantu pasien dalam melakukan aktivitas ambulasi progresif *. Berikan pera%atan kulit dengan baik! masase titik yang tertekan setelah rehap perubahan posisi. Periksa keadaan kulit diba%ah bra*e dengan periode %aktu tertentu. d. 2atat respon emosi 9 perilaku pada immobilisasi e. Demonstrasikan penggunaan alat penolong seperti tongkat. f. )olaborasi 0 analgetik 1. 7nsietas b.d tidak efektifnya koping individual a. )a&i tingkat ansietas pasien b. Berikan informasi yang akurat *. Berikan kesempatan pasien untuk mengungkapkan masalah seperti kemungkinan paralisis! pengaruh terhadap fungsi seksual! perubahan peran dan tanggung &a%ab. d. )a&i adanya masalah sekunder yang mungkin merintangi keinginan untuk sembuh dan mungkin menghalangi proses penyembuhannya. e. -ibatkan keluarga 4. )urang pengetahuan b.d kurangnya informasi mengenai kondisi! prognosis a. ;elaskan kembali proses penyakit dan prognosis dan pembatasan kegiatan b. Berikan informasi mengenai mekanika tubuh sendiri untuk berdiri! mengangkat dan menggunakan sepatu penyokong *. Diskusikan mengenai pengobatan dan efek sampingnya.

d. 7n&urkan untuk menggunakan papan 9 matras yang kuat! bantal ke*il yang agak datar diba%ah leher! tidur miring dengan lutut difleksikan! hindari posisi telungkup. e. Hindari pemakaian pemanas dalam %aktu yang lama f. Berikan informasi mengenai tanda,tanda yang perlu diperhatikan seperti nyeri tusuk! kehilangan sensasi 9 kemampuan untuk ber&alan. DAFTAR PUSTAKA '. melt<er! u<ane 2! Buku 7&ar )epera%atan Medikal Bedah Brunner & uddarth edisi = >ol 1! ;akarta 0 562! "##" ". Doengoes! M5! .en*ana 7suhan )epera%atan Pedoman ?ntuk Peren*anaan dan Pendokumentasian Pera%atan Pasien! 5disi "! ;akarta 0 562! "###. 1. 3u*ker! usan Martin! tandar Pera%atan Pasien edisi @! ;akarta 0 562! '((=. 4. -ong! Barbara 2! Pera%atan Medikal Bedah! Bandung 0 Aayasan Ikatan 7lumni Pendidikan )epera%atan Pa&a&aran! '((B. @. Priguna idharta! akit Neuromuskuloskeletal dalam Praktek! ;akarta 0 Dian .akyat! '((B. B. 2husid! I6! Neuroanatomi )orelatif dan Neurologi 8ungsional! Aogyakarta 0 6a&ahmada ?niversity Press! '((1

Vous aimerez peut-être aussi