Vous êtes sur la page 1sur 5

THORAKS

1. Mekanisme kista a. Vaskuler/emboli b. Bronkhus/bronkhiektasis c. Emfisema d. Fibrosis: honeycomb e. Unknown: CCAM 2. 10 morfologi metastase. a. Solitary pulmonary nodul b. Large pulmonary nodul c. Miliary nodul d. Haemorrhagic nodul e. Cavitas nodul f. Calcified nodul g. Nodul h. Endobronchial nodul i. Intravasculer tumor j. Limfangitis carcinoma. 3. Jenis metastase a. Miliary b. Coin lession c. Golf ball d. Pneumonic type e. Pleural effusion f. Limfangitis spread 4. Occupational lung disease a. 5. Flail chest a. Emfisema subkutis b. Terdapat 2 fraktur atau lebih dari kosta, atau dua fraktur atau lebih dalam satu kosta c. Contusio paru atau laserasi paru d. Pneumothoraks/hematothoraks e. Penumomediastinum f. Mediastinum injury g. Aortic injury 6. Gambaran trauma pada foto thoraks a. Soft tissue swelling b. Emfisema subkutis c. Fraktur costae d. Pneumothoraks/pneumomediastinum/hidrothoraks e. Atelektasis f. Ruptur diafragma g. Contusio paru h. Emboli paru.

7. Emfisema Pelebaran permanent dari distal airsapce hingga bronkhiolus terminal disertai dengan rusaknya dinding alveolus a. Centrilobular emphysema biasanya terjadi pada daerah didekat sentral dari secondary pumonary lobule yaitu proksimal dari bronkhiolus respirasi b. Panlobular emphysema terjadi pada bronkhiolus respirasi hingga alveolus (secondary pulmonary lobul)

Gambar secondary pulmonary lobule

c. Paraseptal emphysema terjadi pada daerah pleural dan septal line dengan distribusi perifer di dalam secondary pulmonary lobul d. Paracicatrical emphysema e. Localized emphysema 8. Hiatus diafragmatika 9. Keganasan pada paru a. Dibagi menjadi dua yaitu small cell ca dan non-small cell ca. b. Mempunyai gambaran radiologi i. Pembesaran hillus Bila tumor primer letak sentral maka pembesaran oleh tumor itu sendiri. Bila letak perifer kemungkinan metastase ke bronkhpulmonary nodes ii. Obstrusi airways Bila massa menekan bronkhus, maka paru sebelah distal dari massa akan kolaps. iii. Massa perifer 1. Opasitas satelite kemungkinan benign 2. Kalsifikasi difus maupun sentral benign terkadang granuloma 3. Cavitas maligna iv. Pleural involvement 1. Penyebaran tumor 2. Sumbatan di daerah limfatik v. Mediastinal involvement 1. Pembesaran KGB biasanya disebabkan oleh small cell carcinoma. vi. Bone involvement 1. Ca yang perifer biasanya dapat menginvasi costae /spine secara langsung

2. Bisa disebabkan oleh penyebaran hematogen memberikan gambaran osteolitik c. Tanda-tanda keganasan pada paru i. Diameter lebih dari 3 cm ii. Batas ireguler atau berspikula iii. Terdapat rigler notch sign iv. Gambaran radier di pinggir nodul (corona radiata) v. Cavitas berdinding tebal vi. Kalsifikasi eksentrik d. 13 sign ca paru i. Nodul/massa ii. Atelektasis iii. Septal line iv. Efusi pleura v. Infiltrat vi. Emfisema vii. Destruksi tulang viii. Metastase ix. Kosolidasi x. Pada tipe sentral adanya pendesakan trakhea, pendesakan bronkhus xi. Pembesaran KGB xii. Penarikan diafragma xiii. Pengecilan cavum thoraks 10. Gambaran radiologi TB a. Gambaran Radiologis i. Minimal lession 1. Unilateral 2. Tidak ada cavitas 3. Tidak melebihi garis median, apex, costa 2 depan/th. 4-5 ii. Moderate lession 1. Unilateral/bilateral 2. Bercak2 tidak melebihi 1 paru 3. Konsolidasi Tidak melebihi paru atau 1 lobus 4. Kavitas tidak lebih dari 4 cm iii. Far advanced 1. Lesi lebih berat dari moderate lession 2. Bercak melebihi 1 paru 3. Kavitas di atas 4 cm. b. Jenis TB i. Tipikal 1. Primer 2. Post primer 3. Sequele 4. Campuran. ii. Atipikal. 1. Pada imunokompeten 2. Pada imunokompromised

11. Tipe-tipe atelektasis a. Obstruksi -tersering b. Adhesif c. Kompresif d. pasif 12. Marker KGB a. Supraklavikula b. Paratrakhea c. Paraaorta d. Subaorta e. Peribronkhial f. Subcarina g. 13. Level device mediastinum dan komplikasinya 14. Modalitas paling mudah untuk mendeteksi ILD a. Foto thoraks konvensional b. HRCT 15. Lima level CT 16. Perbedaan empyema dengan tumor paru a. Empyema i. Bentuk lenticuler ii. Uniform enhancing wall (ketebalan <5mm ) iii. Adanya kompresi paru iv. Sudut tumpul dengan dinding thoraks v. Adanya gambaran pemisahan dari lapisan pleura b. Massa paru i. Bentuk bundar ii. Enhancemnet inhomogen iii. Tidak adanya/sedikit kompresi paru. iv. Sudut tajam bila berbatasan dengan dinding thoraks v. Tepi ireguler (berspikula) dan mempunyai corona radiata

17. Tanda-tanda invasi mediastinum dan chest wall a. Massa menginfiltrasi lebih dari 3 cm b. Massa mengelilingi aorta lebih dari 90 derajat. c. Telah menginvasi mediastinal fat. 18. 3 parameter terapi untuk keganasan. 19. Bedanya infeksi bakteri dengan non-bakteri di pulmo. a. Bronkhiektasis b. Patchy infiltrat c. Kemungkinan terlihat penebalan pleura d. Adanya cavitas ataupun penumatocele 20. Infeksi virus pada pulmo a. Lebih cepat dan bilateral b. Biasa sampai dengan perifer c. Awalnya interstitial d. Perbercakannya lebih halus (patchy)

e. Kalo lebih berat bisa ....... 21. Round atelektasis. Yaitu suatu folded lung atau biasa disebut belsovsky syndrome, dimana keadaan ini jarang terjadi. Biasa didaerah pleural disertai comet tail sign (penarikan dari bronkhovaskular bundle).

Vous aimerez peut-être aussi