Vous êtes sur la page 1sur 14

BAB I PENDAHULUAN A.

Atresia Latar Belakang esophagus merupakan suatu kelainan kongenital yang penyebabnya tidak diketahui secara pasti tetapi biasanya ditemukan pada riwayat kehamilan dengan adanya hidramnion. Ditemukan angka kejadian dari atresia esophagus 1 banding 200 dari 5000 kelahiran hidup. Saat mahasiswa praktek di ruang P !" didapatkan bayi yang dicurigai adanya atresia esophagus karena terdapat data#data yang mendukung terjadinya atresia esophagus. $arena kejadian ini merupakan kejadian yang jarang ditemui% karena itu mahasiswa tertarik untuk melakukan asuhan keperawatan pada bayi dengan atresia esophagus. B. Tujuan Tujuan umum: &ahasiswa dapat memberikan asuhan keperawatan pada bayi dengan atresia esophagus. Tujuan khusus:

a. &ahasiswa dapat mejelaskan pengertian dari atresia esophagus. b. &ahasiswa dapat menjelaskan penyebab dari atresia esophagus c. &ahasiswa dapat mejelaskan pato'isiologi dari atresia esophagus. d. &ahasiswa dapat mejelaskan tanda dan gejala atresia esophagus e. &ahasiswa dapat melakukan pengkajian dari atresia esophagus '. &ahasiswa dapat melakukan analisa data dari atresia esophagus g. &ahasiswa dapat melakukan diagnosa keperawatan dari atresia esophagus h. &ahasiswa dapat melakukan rencana keperawatan dari atresia esophagus i. &ahasiswa dapat melakukan implementasi serta e(aluasi dari atresia esophagus

BAB II TINJAUAN TEORI

A.

Pengertian )ntususepsi adalah in(aginasi atau masuknya bagian usus ke dalam perbatasan atau bagian yang lebih distal dari usus *umumnya% in(aginasi ileum masuk ke dalam kolon desendens+. *,ettina% 2002+ Suatu intususepsi terjadi bila sebagian saluran cerna terdorong sedemikian rupa sehingga sebagian darinya akan menutupi sebagian lainnya hingga seluruhnya mengecil atau memendek ke dalam suatu segmen yang terletak di sebelah kaudal. *,elson% 1---+

B.

Eti l gi Penyebab dari kebanyakan intususepsi tidak diketahui. "erdapat hubungan dengan in'eksi . in'eksi (irus adeno dan keadaan tersebut dapat mempersulit gastroenteritis. ercak . bercak peyeri yang banyak terdapat di dalam ileum mungkin berhubungan dengan keadaan tersebut% bercak jaringan lim'oid yang membengkak dapat merangsang timbulnya gerakan peristaltic usus dalam upaya untuk mengeluarkan massa tersebut sehingga menyebabkan intususepsi. Pada puncak insidens penyakit ini% saluran cerna bayi juga mulai diperkenalkan dengan bermacam bahan baru. Pada sekitar 5/ penderita dapat ditemukan penyebab . penyebab yang dikenali% seperti di(ertikulum meckeli terbalik% suatu polip usus% duplikasi atau lim'osarkoma. Secara jarang% keadaan ini akan mempersulit purpura 0enoch . Schonlein dengan sutau hematom intramural yang bertindak sebagai puncak dari intususepsi. Suatu

intususepsi pasca pembedahan jarang dapat didiagnosis% intususepsi . intususepsi ini bersi'at iloileal.

!.

Pat "isi l gi #an Path$a%s $ebanyakan intususepsi adalah ileokolik dan ileoileokolik% sedikit sekokolik dan jarang hanya ileal. Secara jarang% suatu intususepsi apendiks membentuk puncak dari lesi tersebut. agian atas usus% intususeptum% berin(aginasi ke dalam usus di bawahnya% intususipiens sambil menarik mesentrium bersamanya ke dalam ansa usus pembungkusnya. Pada mulanya terdapat suatu konstriksi mesentrium sehingga menghalangi aliran darah balik. Penyumbatan intususeptium terjadi akibat edema dan perdarahan mukosa yang menghasilkan tinja berdarah% kadang . kadang mengandung lendir. Puncak dari intususepsi dapat terbentang hingga kolon tran(ersum desendens dan sigmoid bahkan ke anus pada kasus . kasus yang terlantar. Setelah suatu intususepsi idiopatis dilepaskan% maka bagian usus yang memebentuk puncaknya tampak edema dan menebal% sering disertai suatu lekukan pada permukaan serosa yang menggambarkan asal dari kerusakan tersebut. $ebanyakan intususepsi tidak menimbulkan strangulasi usus dalam 21 jam pertama% tetapi selanjutnya dapat mengakibatkan gangren usus dan syok.

D.

&ani"estasi 'linik 2mumnya bayi dalam keadaan sehat dan gi3i baik. Pada tahap awal muncul gejala strangulasi berupa nyeri perut hebat yang tiba . tiba. ayi menangis kesakitan saat serangan dan kembali normal di antara serangan. "erdapat muntah berisi makanan4minuman yang masuk dan keluarnya darah bercampur lendir *red currant jelly+ per rektum. Pada palpasi abdomen dapat teraba massa yang umumnya berbentuk seperti pisang *silindris+. Dalam keadaan lanjut muncul tanda obstruksi usus% yaitu distensi abdomen dan muntah hijau 'ekal% sedangkan massa intraabdomen sulit teraba lagi. ila

in(aginasi panjang hingga ke daerah rektum% pada pemeriksaan colok dubur mungkin teraba ujung in(aginat seperti porsio uterus% disebut pseudoporsio. Pada sarung tangan terdapat lendir dan darah.

E. 1. 2.

Pemeriksaan Penunjang 6oto polos abdomen memperlihatkan kepadatan seperti suatu massa di tempat intususepsi. 6oto setelah pemberian enema barium memperlihatkan gagguan pengisisan atau pembentukan cekungan pada ujung barium ketika bergerak maju dan dihalangi oleh intususepsi tersebut. 5. 1. 5. Plat datar dari abdomen menunjukkan pola yang bertingkat *in(aginasi tampak seperti anak tangga+. arium enema di bawah 'luoroskopi menunjukkan tampilan coiled spring pada usus. 2ltrasonogram dapat dilakukan untuk melokalisir area usus yang masuk.

A. 1.

Prinsi( (eng )atan #an managemen ke(era$atan Penurunan dari intususepsi dapat dilakukan dengan suntikan salin% udara atau barium ke dalam kolon. &etode ini tidak sering dikerjakan selama terdapat suatu resiko per'orasi% walaupun demikian kecil% dan tidak terdapat jaminan dari penurunan yang berhasil. 2. a. b. edema. !eduksi bedah 7 Perawatan prabedah7 !utin "uba naso gastrik $oreksi dehidrasi *jika ada+ !eduksi intususepsi dengan penglihatan langsung% menjaga usus hangat dengan salin hangat. )ni juga membantu penurunan

c. d. 5. a. b. c. d. e. '.

Plasma intra(ena harus dapat diperoleh pada kasus kolaps. 8ika intususepsi tidak dapat direduksi% maka diperlukan reseksi dan anastomosis primer. Penatalaksanaan pasca bedah7 !utin Perawatan inkubator untuk bayi yang kecil Pemberian oksigen Dilanjutkannya cairan intra(ena Antibiotika 8ika dilanjutkannya suatu ileostomi% drainase penyedotan dikenakan pada tuba ileostomi hingga kelanjutan dari lambung dipulihkan.

g.

9bser(asi 'ungsi (ital

BAB III A*UHAN 'EPERA+ATAN

,. a. b. c. d. e. '.

Pengkajian Pengkajian 'isik secara umum !iwayat kesehatan 9bser(asi pola 'eses dan tingkah laku sebelum dan sesudah operasi 9bser(asi tingkah laku anak4bayi 9bser(asi mani'estasi terjadi intususepsi7 ,yeri abdomen paroksismal Anak menjerit dan melipat lutut ke arah dada Anak kelihatan normal dan nyaman selama inter(al diantara episode nyeri &untah :etargi 6eses seperti jeli kismis mengandung darah dan mucus% tes hemocculi positi'. 6eses tidak ada meningkat Distensi abdomen dan nyeri tekan &assa terpalpasi yang seperti sosis di abdomen Anus yang terlihat tidak biasa% dapat tampak seperti prolaps rectal. Dehidrasi dan demam sampai kenaikan 110; $eadaan seperti syok dengan nadi cepat% pucat dan keringat banyak 9bser(asi mani'estasi intususepsi yang kronis Diare

<

g.

Anoreksia $ehilangan berat badan $adang . kadang muntah ,yeri yang periodic ,yeri tanpa gejala lain $aji dengan prosedur diagnostik dan tes seperti pemeriksaan 'oto

polos abdomen% barium enema dan ultrasonogram -. 1. 2. 5. 1. demam. 5. .. a. in(aginasi usus. "ujuan7 berkurangnya rasa nyeri sesuai dengan toleransi yang dirasakan anak. $riteria 0asil7 anak menunjukkan tanda . tanda tidak ada nyeri atau ketidaknyamanan yang minimum. )nter(ensi7 9bser(asi perilaku bayi sebagai indikator nyeri% dapat peka rangsang dan sangat sensiti' untuk perawatan atau letargi atau tidak responsi(e. ,yeri berhubungan dengan insisi pembedahan. Peren/anaan Preoperasi Diagnosa keperawatan7 nyeri berhubungan dengan &asalah 'e(era$atan ,yeri berhubungan dengan in(aginasi usus. Syok hipolemik berhubungan dengan muntah% perdarahan dan akumulasi cairan dan elektrolit dalam lumen. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan% lingkungan yang asing. )ne'ekti' termoregulasi berhubungan dengan proses in'lamasi%

berulang. elektrolit

Perlakuan bayi dengan sangat lembut. 8elaskan penyebab nyeri dan yakinkan orangtua tentang tujuan tes diagnostik dan pengobatan. >akinkan anak bahwa analgesik diberikan akan mengurangi rasa nyeri yang dirasakan. 8elaskan tentang intususepsi dan reduksi hidrostatik usus yang dapat mengurangi intususepsi. 8elaskan resiko terjadinya nyeri yang untuk yang

$olaborasi7 mengurangi rasa nyeri. Diagnosa dalam lumen.

berikan

analgesik

keperawatan7

syok

hipo(olemik

berhubungan dengan muntah% perdarahan dan akumulasi cairan dan "ujuan7 (olume sirkulasi *keseimbangan cairan dan elektrolit+ dapat dipertahankan. $riteria 0asil7 tanda . tanda syok hipo(olemik tidak terjadi. )nter(ensi7 Pantau tanda (ital% catat adanya hipotensi% takikardi% takipnea% demam. Pantau masukan dan haluaran. Perhatikan adanya mendengkur atau perna'asan cepat dan dangkal jika berada pada keadaan syok. Pantau 'rekuensi nadi dengan cernat dan ketahui rentang nadi yang tepat untuk usia anak. :aporkan adanya takikardi yang mengindikasikan syok. $urangi suhu karena demam meningkatkan metabolisme dan membuat oksigenasi selama anestesi menjadi lebih sulit. $olaborasi7

:akukan pemeriksaan laboratorium7 0b40t% elektrolit% protein% albumin% 2,% kreatinin. erikan plasma4darah% cairan% elektrolit% diuretic sesuai indikasi untuk memelihara (olume darah sirkulasi. Diagnosa keperawatan7 ansietas berhubungan

dengan kurangnya pengetahuan% lingkungan yang asing. "ujuan7 rasa cemas pada anak dapat berkurang $riteria hasil7 anak dapat beristirahat dengan tenang dan melakukan prosedur tanpa cemas. )nter(ensi7 lingkungan yang masih asing. tindakan pembedahan. pembedahan yang akan dilakukan. b. Post operasi Diagnosa keperawatan7 nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan. "ujuan7 berkurangnya rasa nyeri sesuai dengan toleransi pada anak. $riteria 0asil7 anak menunjukkan tanda . tanda tidak ada nyeri atau ketidaknyamanan yang minimum. )nter(ensi7 8elaskan semua prosedur Pertahankan ada orang yang selalu menemani klien untuk meningkatkan rasa aman. 8elaskan alasan dilakukan eri pendidikan kesehatan sebelum dilakukan operasi untuk mengurangi rasa cemas. 9rientasikan klien dengan

0indarkan palpasi area operasi jika tidak diperlukan.

perawatan mulut untuk memberikan rasa nyaman. lubang hidung untuk mengurangi iritasi. erikan analgesi untuk mengatasi rasa nyeri.

&asukkan selang rektal jika diindikasikan% untuk membebaskan udara. Dorong untuk buang air untuk mencegah distensi (esika urinaria. erikan

:ubrikasi erikan posisi yang nyaman pada anak jika tidak ada kontraindikasi. $olaborasi7 erikan antiemetik sesuai pesanan untuk rasa mual dan muntah.

in'lamasi% demam. "ujuan7 termoregulasi tubuh anak normal.

Diagnosa keparawatan7 ine'ekti' termoregulasi berhubungan dengan proses

$riteria 0asil7 tidak ada tanda . tanda kenaikan suhu. )nter(ensi7 @unakan tindakan pendinginan untuk mengurangi demam% sebaiknya 1 jam setelah pemberian antipiretik. &eningkatkan sirkulasi udara. &engurangi temperatur lingkungan. &enggunakan pakaian yang ringan 4 tipis. Paparkan kulit terhadap udara.

10

bayi. 0. a. b. c.

@unakan kompres dingin pada kulit. ;egah terjadi kedinginan% bila anak menggigil tambahkan pakaian. &onitor temperatur. $olaborasi7 berikan antipiretik sesuai dengan berat badan

E1aluasi ,yeri pada abdomen dapat berkurang Syok hipo(olemik dapat teratasi dengan segera melakukan koreksi terhadap keseimbangan cairan dan elektrolit. 9bstrusi usus dapat teratasi untuk memperbaiki kelangsungan dan 'ungsi usus kembali normal.

PATH+A2* INTU*U*EP*I

)n'eksi (irus adeno

11

Pembengkakan bercak jaringan lim'oid Peristaltik usus meningkat 2sus berin(aginasi ke dalam usus dibawahnya Adema dan perdarahan mukosa Sumbatan4obstruksi usus Akumulasi gas dan cairan di dalam lumen sebelah proksimal dari letak obstruksi Distensi &untah $ehilangan cairan dan elektrolit Bolume A;6 menurun Syok hipo(olemik ,yeri Peregangan usus Pemajanan reseptor nyeri

BAB I3 PENUTUP

12

A.

'esim(ulan erbagai gangguan yang terdapat pada saluran pencernaan bayi dan anak salah satunya adalah adanya obstruksi pada usus dan hal ini mencakup mekanik maupun paralitik. Sedangkan intususepsi merupakan salah satu bentuk gangguan obstruksi usus yang si'atnya mekanik. )ntususepsi merupakan gangguan saluran pancernaan yang dimani'estasikan dengan terjadinya in(aginasi usus ke dalam bagian usus di bawahnya. &asalah yang utama muncul yaitu terjadinya rasa nyeri abdomen yang paroksismal. Serta terjadinya gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit hingga terjadi syok hipo(olemik.

B.

*aran Dalam memberikan perawatan kepada bayi atau anak dengan gangguan saluran pencernaan obstruksi usus mekanik ini yaitu intususepsi harus diperhatikan ancaman yang dapat muncul selain rasa nyeri yaitu resiko terjadinya syok yang dapat menyebabkan kematian. Sehingga tenaga kesehatan harus benar . benar memperhatikan tanda . tanda yang mengarah ke arah syok.

15

DA4TAR PU*TA'A Sta' Pengajar )lmu kesehatan masyarakat. Ilmu kesehatan anak. 8akarta7 )lmu $esehatan Anak 6akultas $edokteran 2)% 1-?5 Pilliteri% Adele. ;hild health nursing, care of the child and family % :os Angeles ;ali'ornia% :ippincott% 1--Cong% Donna :% &arilyn 0ockenberry# Aaton% Cilson# Cinkelstein% Congs essentials of pediatric nursing% America% &osby% 2001 ,ettina% Sandra &. Pedoman Praktik Keperawatan. Alih bahasa Setiawan%dkk. 8akarta% 2001 Cong% Donna :. Wong and Whaleys clinical Manual Of Pediatric :ouis ,issori7 &osby% 1--< ursing. St.

11

Vous aimerez peut-être aussi