Vous êtes sur la page 1sur 7

AKUNTANSI SOSIAL Pendahuluan Akuntansi sosial disefenisikan sebagai penyusunan, pengukuran, dan analisis terhadap konsekuensi-konsekuensi sosial dan

ekonomi dari perilaku yang berkaitan dengan pemerintah dan wirausahawan. Dalam hal ini, akuntansi sosial berarti identifikasi, mengukur dan melaporkan hubungan antara bisnis dan lingkungannya. Lingkungan bisnis meliputi sumber daya alam, komunitas dimasa bisnis tersebut beroperasi, orang-orang yang dipekerjakan, pelanggan, pesaing, dan perusahaan serta kelompok lain yang berurusan dengan bisnis tersebut. Prose pelaporan dapat bersifat baik internal maupun eksternal. odel-model akuntansi dan ekonomi tradisional berfokus pada produksi dan distribusi barang dan jasa kepada masyarakat. Akuntansi sosial memperluas model ini dengan memasukkan dampak-dampak dari akti!itas perusahaan terhadap masyarakat. Latar Belakang Sejarah Akuntansi sosial berkepentingan dengan identifikasi dan pengukuran manfaat sosial dan biaya sosial " konsep yang biasanya di abaikan oleh para akuntan tradisional. #ntuk memahami perkembangan akuntansi sosial, sesoeorang harus mengetahui bagaimana manfaat dan biaya sosial telah diperlakukan dimasa lalu. odel akuntansi dasar $baik untuk tujuan keuangan dan manajerial% menggunakan teori ekonomi mikro untuk menentukan apa yang harus dimasukkan atau dikeluarkan dari perhitungan akuntansi. Dengan menetapkan undang-undang dibidang ini, pemerintah memaksa indi!idu dan para pelaku bisnis untuk menjadi lebih responsi!e terhadap kebutuhan sosial. &alaupun pelaksanaan undang-undang ini 'enderung lemah, fakta bahwa undang-undang tersebut ada dan mengenakan sanksi mendorong kepatuhan. (e'ara bertahap, undang-undang tersebut telah membawa dampak positif. )erdapat banyak perusahaan yang peka akan lingkungan. *al ini tampak dari mun'ulnya akun-akun yang terkait dengan kegiatan sosial pada laporanlaporan keuangannya. Permasalahan Sosial Indonesia +ika dilihat dari kondisi ,ndonesia pada saat ini, krisis yang berkepanjangan telah menempatkan bangsa ini pada krisis multi-dimensi yang men'akup hamper seluruh aspek kehidupan. +ika dilihat se'ara lebih seksama dari sudut pandang aspek ekonomi, sendi-sendi
1

perekonomian $in!estasi, produksi, dan distribusi% lumpuh sehingga menimbulkan kebangkrutan dunia usaha, meningkatnya jumlah pengangguran, menurunnya pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat, dan pada akhirnya bermuara pada meningkatnya angka jumlah penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan. -risis ekonomi yang melanda bangsa ,ndonesia mengakibatkan timbulnya berbagai hal yang tidak pasti, sehingga indi'ator-indikator ekonomi seperti tingkat suku bunga, laju inflasi, fluktuasi nilai tukar rupiah, indeks harga saham gabungan, dan sebagainya sangat rentan terhadap masalah-masalah sosial. *al ini membuktikan bahwa aspek sosial dan aspek politik dapat mengundang dua sentiment pasar yang bermuara pada instabilitas ekonom Tanggapan Perusahaan (ebelum tahun ./01-an, beberapa perusahaan telah dianggap sebagai warga 2egara yang baik. Perusahaan-perusahaan tersebut memperoleh reputasi ini dengan menghasilka produk-produk berkualitas, memperlakukan pekerja dengan rasa hormat, memberikan kontribusi kepada komunitas, atau membantu fakir miskin. Dipihak lain, banyak perusahaan dan asosiasi industry berperang untuk mengubah peraturan pemerintah yang baru atau men'oba untuk mengikisnya melalui ketidak patuhan. Dalam kasus ini, manajemen mungkin merasa bahwa beberapa dari peraturan tersebut, seperti undang-undang perlindungan lingkungan, akan memiliki dampak ekonomi negati!e terhadap perusahaan mereka karena biaya untuk mematuhi undang-undang tersebut jika tidak sesuai dengan manfaatnya. )anggapan Profesi Akuntan Dengan diberlakukannya undang-undang yang menetapkan program-program sosial pemerintah, bebrapa akuntan merasa bahwa mereka sebaiknya menggunakan keahlian mereka untuk mengukur efekti!itas dari program tersebut. (e'ara ringkas, literature awal dari akuntansi sosial menyatakan bahwa para akuntan diperlukan untuk menghasilkan data mengenai tanggung jawab perusahaan dan bahwa ada pihak-pihak lain yang berkepentingan $selain perushaan% yang akan tertarik dengan data-data ini. Akuntansi untuk Manfaat dan Bia a Sosial Dasar bagi kebanyakan teori akuntansi sosial datang dari analisis yang dilakukan oleh A.3. Pigou terhadap biaya dan manfaat sosial. A.3.Pigou adalah seorang ekonom neo-klasik
2

yang memperkenalkan pemikiran mengenai biaya dan manfaat sosial kedalam ekonomi mikro pada tahun ./41. )itik pentingnya adalah bahwa optimalitas-Pareto $titik dalam ekonomi kesejahteraan dimana adalah mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan seseorang tanpa mengurangi kesejahteraan dari orang lain% tidak dapat di'apai selama produk sosial neto dan produk pribadi neto tidak serata. (uatu analisis yang serupa dapat dibuat dalam hal biaya. 5agi Pigou, biaya sosial terdiri atas seluruh biaya untuk menghasilkan suatu produk, tanpa mempedulikan siapa yang membayarnya. 5iaya yang di bayarkan oleh produsen disebut sebagai biaya pribadi. (elisih antara biaya sosial dan biaya pribadi $disebut sebagai biaya sosial yang tidak dikompensasikan% dan disebabkan oleh banyak faktor. enurut Pigou, optimalitas-Pareto hanya dapat di'apai jika manfaat sosial marginal sama dengan biaya sosial marginal. Perbedaan antara Pigou dengan model ekonomi tradisional- dimana pendapatan marginal setara dengan biaya marginal- berasal dari perbedaan antara manfaat sosial dan pribadi dengan biaya sosial dan pribadi. Dengan demikian, ketika akuntan mengukur manfaat pribadi $pendapatan% dan biaya pribadi $beban% serta mengabaikan yang lainnya, mereka bersikap konsisten dengan teori ekonomi tradisional. 6erakan kearah akuntansi sosial, sebagian besar terdiri dari usaha-usaha untuk memasukkan biaya sosial dan biaya sosial yang tidak terbagi kedalam model akuntansi. a. )eori Akuntansi (osial 5erdasarkan analisis Pigou dan gagasan mengenai suatu kontrak sosial, -.7.8amanathan $./90% mengembangkan suatu kerangka kerja teoritis untuk akuntansi atas biaya dan manfaat sosial. )erdapat dua masalah utama dengan pendekatan 8amanathan. Pertama, untuk menentukan kontribusi neto kepada masyarakat, beberapa jenis system nilai harus ditentukan. 5eberapa kerugian seperti polusi se'ara uni!ersal diben'i dan memasukkannya dalam suatu laporan akuntansi dan dibenarkan dengan relati!e mudah. asalah utama kedua berkaitan dengan pengukuran. Adalah teramat sulit untuk menguantifikasi jumlah pos yang akan dimasukkan dalam laporan kontribusi neto kepada masyarakat. b. Pengukuran (alah satu alasan utama dari lambatnya kemajuan akuntansi sosial adalah kesulitan dalam mengukur kontribusi dan kerugian. Proses tersebut terdiri atas tiga langkah, yaitu :

.% 4% ;%

enentukan apa yang menyusun biaya dan manfaat sosial. en'oba untuk menguantifikasi seluruh pos yang rele!an. enempatkan nilai moneter pada jumlah akhir.

'.

enetukan 5iaya dan

anfaat (osial

3ara lain untuk mengidentifikasi asal dari biaya dan manfaat sosial adalah dengan memeriksa proses distribusi dan produksi perusahaan indi!idual guna mengidentifikassi bagaimana kerugian dan kontribusi serta menentukan bagaimana hal itu terjadi. +ika satu bagian dari proses produksidan distribusi diperiksa " mungkin ditemukan produk sampingan yang negati!e di'iptakan bersama-sama dengan produk yang berguna. d. -uantifikasi terhadap 5iaya dan anfaat

-etika akti!itas yang menimbulkan biaya dan manfaat sosial ditentukan dari kerugian serta kontribusi tertentu diidentifikasikan, maka dampak pada manusia dapat dihitung. #ntuk mengukur suatu kerugian dibutuhkan informasi mengenai !ariable-!ariabel utama, yaitu: .% &aktu 5eberapa peristiwa yang menghasilkan biaya sosial membutuhkan waktu beberapa tahun untuk menimbulkan suatu akibat. Dalam hal pengukuran, adalah penting untuk menentukan lamanya waktu tersebut. dampak jangka panjang sebaiknya diberikan bobot yang berbeda dengan dampak jangka pendek. 4% Dampak <rang-orang dapat dipengaruhi se'ara ekonomi, fisik, psikologis, dan sosial oleh berbagai kerugian. #ntuk mengukur biaya sosial tersebut adalah perlu untuk mengidentifikasikan kerugian-kerugian tersebut dan menguantifikasikannya. 5iaya-biaya tersebut dapat diklasifikasikan sebagai : -erugian ekonomi

5iaya-biaya ini meliputi tagihan pengobatan dan rumah sakit yang tidak dikompensasi, hilangnya produkti!itas, dan hilangnya pendapatan yang diderita oleh pekerja. +elaslah, perhitungan ganda atas hilangnya pendapatan dan produkti!itas harus duhindari.

-erugian fisik enghitung nilai dari kehidupan atau kesehatan manusia adalah hal yang sulit untuk

dilakukan, tetapi seringkali di'oba dalam analisis biaya-manfaat yang tradisional. -erugian psikologis

-erugian-kerugian ini juga sulit untuk dikuantifikasi dan harus didiskontokan pada tingkat bunga yang sesuai. -erugian sosial

Dalam keluarga pekerja, perubahan peran dapat terjadi sebagai akibat dari penyakit tersebut. keluarga tersebut dapat menjadi begitu trauma sehingga terjadi perpe'ahan. 2ilai sekarang dari seluruh dampak ini bagaimanapun juga harus dihitung.

Pelaporan Kinerja Sosial -erangka kerja akuntansi sosial belum se'ara penuh dikembangkan dan terdapat masalah pengukuran yang serius mengenai biaya dan manfaat. eskipun demikian, sejumlah penulis telah menyarankan agar perusahaan melaporkan kinerja akuntansi sosialnya baik se'ara internal maupun se'ara eksternal. Pendekatan-pendekatan tersebut meliputi : a% Audit (osial Audit sosial mengukur dan melaporkan dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan dari program-program yang berorientasi sosial dan operasi perusahaan yang reguler. Audit sosial adalah serupa dengan audit keuangan dalam hal bahwa audit sosial men'oba untuk se'ara independen menganalisis suatu perusahaan dan menilai kinerja. (etelah audit sosial diselesaikan, perusahaan harus memutuskan apakah akan menginformasikannya kepublik.
5

b% Laporan-laporan (osial Da!id Linowes telah mengembangkan laopran operasi sosio-ekonomi untuk digunakan sebagai dasar untuk melaporkan informasi akuntansi sosial. Linowes membagi laporannya kedalam tiga kategori : *ubungan dengan manusia *ubungan dengan lingkungan *ubungan dengan produk '% Pengungkapan dalam Laporan )ahunan Ditemukan bahwa se'ara umum, jumlah perusahaan yng mengungkapkan informasi sosial dan jumlah pengungkapan meningkat dengan stabil. (ekitar /1 persen dari perusahaan yang termasuk dalam laporan tahunan bersifat sukarela dan selektif, dapat diargumentasikan bahwa informasi tersebut memiliki nilai yang dipertanyakan dan seseorang tidak dapat menilai kinerja sosial dari perusahaan tersebut berdasarkan laporan tahunannya. d% Perkembangan luar negeri 5entuk pelaporan model =ropa yang telah digunakan oleh sejumlah perusahaan adalah bentuk yang dikembangkan serta digunakan oleh Deuts'he(hell $perusahaan minyak (hell di +erman%. (erupa dengan laporan dari perusahaan-perusahaan di Pran'is, laporan Deuts'he (hell menekankan pada hubungan perusahaan dengan karyawannya. Akan tetapi, laporan tersebut juga memberikan informasi mengenai sejumlah bidang lainnya yang berurusan dengan tanggung jawab sosial perusahaan.

Arah !iset 8iset dalam akuntansi sosial telah 'ukup ekstensif dan berfokus pada berbagai subjek yang berkisar dari pengembangan kerangka kerja teoretis sampai mensur!ei pngguna potensial dari data akuntansi sosial bagi in!estor. (tudi mengenai kegunaan informasi sosial bagi in!estor dapat dibagi menjadi dua bidang utama, yaitu : (ur!ey atas in!estor potensial
6

Pengujian empiris terhadap dampak pasar dari pengungkapan akuntansi sosial. (tudi mengenai reaksi pasar modal terhadap pengungkapan informasi sosial

menyarankan agar in!estor menyesuaikan perkiraan mereka terhadap pengungkapan informasi akuntansi sosial. )idak terdapat kesimpulan yang jelas dari riset mengenai hubungan antara kinerja sosial, kinerja ekonomi, dan pengungkapan sosial.

Vous aimerez peut-être aussi