Vous êtes sur la page 1sur 9

ABORTUS INSIPIENS

DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 13 SUSIANA SILVIA SUSANTI NST THERESIA ANGELA SAMOSIR UMI FAUZIAH WENTI NOVRIDA

1. 2. 3. 4. 5.

DOSEN : TETTY JUNITA PURBA, SST

A. ABORTUS
1. Pengertian Abortus Abortus atau keguguran adalah terhentinya kehamilan sebelum janin dapat bertahan hidup, yaitu sebelum kehamilan berusia 20 minggu atau berat janin belum mencapai 500 gram. Abortus biasanya ditandai dengan terjadinya perdarahan pada wanita yang sedang hamil. Dengan adanya peralatan USG, sekarang dapat diketahui bahwa abortus dapat dibedakan menjadi 2 jenis. Yang pertama adalah abortus karena kegagalan perkembangan janin dimana gambaran USG menunjukkan kantong kehamilan yang kosong, sedangkan jenis yang kedua adalah abortus karena kematian janin, di mana janin tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan seperti denyut jantung atau pergerakan yang sesuai dengan usia kehamilan.

Etiologi Penyebab abortus dapat dibagi menjadi 3 faktor yaitu 1. Faktor janin Faktor janin penyebab keguguran adalah kelainan genetik, dan ini terjadi pada 50%-60% kasus keguguran. 2. Faktor ibu kelainan endokrin (hormonal) misalnya kekurangan tiroid, kencing manis. faktor kekebalan (imunologi), misalnya pada penyakit lupus, Anti phospholipid syndrome infeksi, diduga akibat beberapa virus seperti cacar air, campak jerman, toksoplasma , herpes, klamidia. kelemahan otot leher rahim Kelainan bentuk rahim. 3. Faktor Bapak Kelainan kromosom dan infeksi sperma diduga dapat menyebabkan abortus

Patofisiologi
Pada awal abortus terjadi perdarahan desiduabasalis, diikuti dengan nerkrosis jaringan sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus. Kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut. Pada kehamilan kurang dari 8 minggu, villi korialis belum menembus desidua secara dalam jadi hasil konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya. Pada kehamilan 8 sampai 14 minggu, penembusan sudah lebih dalam hingga plasenta tidak dilepaskan sempurna dan menimbulkan banyak perdarahan. Pada kehamilan lebih dari 14 minggu janin dikeluarkan terlebih dahulu daripada plasenta hasil konsepsi keluar dalam bentuk seperti kantong kosong amnion atau benda kecil yang tidak jelas bentuknya (blightes ovum),janin lahir mati, janin masih hidup, mola kruenta, fetus kompresus, maserasi atau fetus papiraseus

Jenis Jenis Abortus


Jenis abortus berdasarkan gejalanya dapat dibagi menjadi 5, yaitu: Abortus Mengancam Abortus insipien Abortus inkomplit Abortus komplit Missed abortion (abortus tertahan)

B. ABORTUS INSIPIENS
1. Pengertian Abortus Insipiens adalah peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus. Dalam hal ini rasa mules menjadi lebih sering dan kual perdarahan bertambah. Pengeluaran hasil konsepsi dapat dilaksanakan dengan kuret vakum atau dengan cunam ovum, disusul dengan kerokan. Abortus insipien adalah abortus yang sedang mengancam di mana telah terjadi pendataran serviks dan osteum uteri telah membuka akan tetapi hasil dari konsepsi masih berada di dalam kavum uteri. Abortus insipien yaitu peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus

2. Penyebab
1. 2. 3. 4. 5. 6. Kelainan ovum Kelainan genetalia ibu Gangguan sirkulasi plasenta Penyakit-penyakit ibu Antagonis rhesus Rangsangan pada ibu-ibu yang menyebabkan uterus kontraksi 7. Penyakit bapak

3. Patologi Pada permulaan terjadi pendarahan dalam desidua basalis diikuti oleh nekrosis jaringan sekitarnya, kemudian sebagian atau seluruhnya hasil konsepsi terlepas karena dianggap benda asing maka uterus berkontraksi untuk mengeluarkannya. Pada kehamilan dibawah 8 minggu hasil konsepsi dikeluarkan seluruhnya karena vili korealis belum menembus desidua basalis terlalu dalam, sedangkan pada kehamilan 8 14 minggu telah masuk agak dalam sehingga sebagian keluar dan sebagian lagi akan tertinggal karena itu akan banyak terjadi pendarahan.

4. Tanda dan gejala Gejala utama Pendarahan pervagina, keluar gumpalan darah Rasa mules atau keram perut, nyeri karena kontraksi rahim kuat Pembukaan osteum uteri, Servile terbuka den teraba ketuban
Gambaran klinik Apabila setelah abortus pendarahan makin banyak dan disertai rasa mules yang semakin sering semakin kuat dan semakin dirasakan sakit disertai dilatasi servik . Hasil konsepsi seluruhnya masih berada di dalam kavum uteri. Dengan semakin kuatnya kontraksi uterus serviks terbuka dan semakin banyak pendarahan dan pada suatu ketika hasil konsepsi terdorong keluar dari kavum uteri

Vous aimerez peut-être aussi