Vous êtes sur la page 1sur 8

Apakah Penyakit Gastritis itu?

Thursday, May 2nd, 2013 jessika wibowo 4

Mual, muntah, kembung, atau perut terasa penuh merupakan gejala-gejala penyakit gastritis. Jika Anda mengalaminya itu berarti Anda menderita penyakit gastritis. Penyakit gastritis atau sering disebut dengan penyakit maag merupakan penyakit yang diakibatkan oleh pola makan yang tidak sehat baik makan makanan terlalu asam, pedas atau karena telat makan. Gastritis berasal dari bahasa Yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan. Lambung pada dasarnya adalah sebuah kantung otot dimana makanan dicerna. Ketika makanan masuk ke lambung, secara bersamaan mukosa pada lambung mengeluarkan asam hidroklorida. Asam ini amat korosif sehingga paku pun dapat larut dalam cairan ini. Tapi, dinding lambung dapat tetap aman karena dilindungi oleh senyawa bikarbonat. Gastritis biasanya terjadi bila mekanisme pertahanan ini kewalahan dan membuat rusak dan meradangnya dinding lambung. Apa saja gejala gastritis? Gejala-gejala dari gastritis antara lain adalah rasa perih, atau sakit seperti terbakar pada perut bagian atas, mual, muntah, kehilangan selera makan, kembung, terasa penuh pada perut bagian atas setelah makan, lemas, hingga perdarahan lambung. Apa saja penyebab gastritis? Gastritis dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain infeksi bakteri, pemakaian obat penghilang rasa nyeri (obat antiinflamasi non steroid) secara terus menerus, konsumsi alkohol secara berlebihan, penggunaan kokain, stress fisik, hingga autoimun, radiasi, Crohns disease, dan faktor lain. Penyebab tersering dari gastritis adalah infeksi bakteri yaitu bakteri Helicobacter pylori. Bakteri ini hidup dibagian dalam mukosa lambung yang melapisi dinding lambung. Kemungkinan bakteri ini ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi bakteri ini.

Selain infeksi, obat penghilang rasa nyeri juga dapat menyebabkan Gastritis. Golongan NSAI (Non steroid Anti Inflammatory) seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen dapat menyebabkan peradangan lambung dengan cara menghambat produksi prostaglandin melalui blokade enzim siklooksigenase. Hal ini menyebabkan berkurangnya aliran darah dilambung, sekresi mukosa, dan asam bikarbonat sehingga menimbulkan perdangan. Konsumsi alkohol secara berlebihan dapat mengikis dan mengiritasi mukosa lambung sehingga dinding lambung lebih rentan terhadap asam lambung bahkan dalam keadaan normal. Penggunaan kokain juga merusak lambung dan menyebabkan perdarahan. Konsumsi kafein berlebihan juga bisa menjadi penyebab. Komplikasi dari gastritis cukup berat apabila tidak diobati. Akibatnya antara lain adalah Peptic Ulcer dan perdarahan pada lambung. Pendarahan yang kronik dapat menyebabkan anemia. Bahkan, Gastritis kronik meningkatkan resiko kanker lambung terutama bila terjadi penipisan secara terus menerus pada dinding lambung dan perubahan pada sel-sel lambung.

Bagaimana cara mencegah gastritis? Cara mencegah penyakit gastritis antara lain makan secara benar yaitu; menghindari makanan yang mengiritasi lambung terutama makanan pedas, asam, gorengan, atau berlemak. Kita juga harus makan dalah jumlah dan waktu yang benar dan dilakukan dengan santai. Cara pencegahan yang lain adalah menghindari konsumsi alkohol dan merokok. Lakukan olahraga yang teratur dan hindari stress. Cara pencegahan diatas digunakan untuk orang-orang yang memiliki riwayat gastritis yang terusmenerus kambuh. Untuk orang-orang yang tidak menderita gastritis, hindarilah penyakit gastritis dengan makan teratur dan dalam jumlah yang cukup. Makanan yang dimakan juga harus yang higienis. Sumber : istanasehat.blogspot.com

Info Kesehatan Buletin Kesehatan Buat Anda, Ananda, dan Bunda

Home Tips Hamil Penyakit AsKep Serba Serbi Obat Dapur Sehat Lowongan Kerja PostsComments

You are here: Home / Disease / Penyakit Gastritis Akut, Penyebab dan Gejalanya

Penyakit Gastritis Akut, Penyebab dan Gejalanya


July 19, 2012 By nursewian 5 Comments

Pengertian penyakit gastritis akut


Penyakit gastritis akut atau maag dapat diartikan sebagai berikut: Gastritis berasal dari kata gaster yang artinya lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan. Penyakit gastritis akut adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung, yang berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri atau bahan iritan lain.

Pada manusia lapisan perut mengandung sel khusus yang dapat menghasilkan asam dan enzim, yang berfungsi untuk membantu memecah makanan untuk pencernaan, dan lendiruntuk melindungilapisan perut dari asam. Ketika lapisan perut meradang, otomatis sel tersebut akan menghasilkan lebih sedikit asam, enzim, dan lender.

Penyebab penyakit gastritis akut


Ada banyak hal yang menjadi penyebab terjadinya penyakit gastritis, namun yang paling umum adalah:

Jadwal makan yang tidak teratur membuat lambung sulit beradaptasi dan dapat mengkibatkan kelebihan asam lambung dan akan mengiritasi dinding mukosa lambung. Itulah sebabnya salah satu pencegahan gastritis adalah dengan makan tepat waktu. Stress dapat mengakibatkan perubahan hormonal di dalam tubuh yang dapat merangsang sel dalam lambung yang berlebihan Makanan yang teksturnya keras dan dimakan dalam keadaan panas misalnya bakso Mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein seperti kopi dan teh, makanan pedas dan asam, dan makanan yang mengandung gas seperti ubi, buncis, kol dll.

Gejala penyakit gastritis


Gejala penyakit gastritis yang biasa terjadi adalah

Mual dan muntah Nyeri epigastrum yang timbul tidak lama setelah makan dan minum unsur-unsur yang dapat merangsang lambung ( alkohol, salisilat, makanan tercemar toksin stafilokokus ) Pucat Lemah Keringat dingin Nadi cepat Nafsu makan menurun secara drastis Suhu badan meningkat Sering bersendawa terutama dalam keadaan lapar

Pencegahan penyakit gastritis Agar kita terhindari dari penyakit gastritis, sebaiknya lakukan pencegahan gastritis dibawah ini:

Makan yang teratur Hindari alkohol Makan dalam porsi kecil dan sering Menghindari stress Mengunyah 32 kali Menghindari rokok

December 30, 2013

Other search tools:Drugs|Health|News

594

people on this site

powered by chartbeat

About Submit News Terms

Latest News

Poverty, not smoking, linked to COPD mortality Cardio3 BioSciences to participate in forthcoming Annual JP Morgan Healthcare Conference Risk of injury can be reduced with the use of certain media: Study BioCryst receives $2.5M to advance development of BCX4430 for Marburg virus disease treatment Researchers provide new insights into how common cold virus infects Veloxis Pharmaceuticals seeks FDA approval to market Envarsus for prevention of organ rejection CF101 drug fails to meet primary efficacy endpoint in phase III study for Dry Eye Syndrome Genzyme gets FDA Complete Response Letter for Lemtrada sBLA Robyn Benincasa sets new Guinness World Record for paddling

New study looks at factors that impact healthfulness of men over 70 Biotechnology Blood Bone Brain Breast Cancer Cancer Cell Chemotherapy Device Diabetes DNA Drugs Education Exercise Gene Genes Genetic Genetics Health and Human Services Health Care Health Insurance Healthcare Hospital Immunology Medicaid Medical School Medicare Mental Health Neuroscience Nursing Obesity Oncology Pain Protein Public Health Respiratory Stress Stroke Translational Tumor

Peringatan: Halaman ini adalah terjemahan mesin halaman ini aslinya dalam bahasa Inggris. Harap diperhatikan karena terjemahan yang dihasilkan oleh mesin, tidak semua terjemahan akan sempurna. Website ini dan halaman web yang dimaksudkan untuk dibaca dalam bahasa Inggris. Setiap terjemahan

dari website ini dan halaman web yang mungkin tidak tepat dan tidak akurat secara keseluruhan atau sebagian. Terjemahan ini disediakan sebagai kenyamanan.

Gejala ulkus peptikum


inShare

Gejala ulkus peptikum dapat

perut nyeri, epigastrium klasik dengan keparahan yang berkaitan dengan makan, setelah sekitar 3 jam untuk mengambil makan (ulkus duodenum klasik lega oleh makanan, sedangkan ulkus lambung diperburuk oleh itu); perut kembung dan kepenuhan; waterbrash (terburu-buru air liur setelah episode regurgitasi untuk mengencerkan asam dalam esofagus); mual, dan muntah berlebihan; kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan; hematemesis (muntah darah), hal ini dapat terjadi karena pendarahan langsung dari ulkus lambung, atau dari kerusakan esofagus dari muntah yang parah / melanjutkan. melena (tinggal, tinja berbau busuk karena teroksidasi besi dari hemoglobin); jarang, maag dapat menyebabkan perforasi lambung atau duodenum, yang menyebabkan peritonitis akut. Hal ini sangat menyakitkan dan membutuhkan operasi segera.

Sebuah sejarah mulas, gastroesophageal reflux disease (GERD) dan penggunaan bentuk-bentuk tertentu dari obat-obatan dapat meningkatkan kecurigaan untuk ulkus peptikum. Obat-obatan yang berhubungan dengan ulkus peptikum mencakup NSAID (non steroid antiinflammatory drugs) yang menghambat siklooksigenase, dan glukokortikoid sebagian besar (misalnya deksametason dan prednisolone). Pada pasien lebih dari 45 dengan lebih dari dua minggu dari gejala di atas, peluang untuk ulserasi lambung yang cukup tinggi untuk menjamin penyelidikan yang cepat dengan EGD (lihat di bawah). Waktu gejala dalam hubungannya dengan makan dapat membedakan antara lambung''''dan''''ulkus duodenum: Sebuah ulkus lambung akan memberikan nyeri epigastrium''''selama makan, karena asam lambung yang disekresikan, atau'' setelah makan'', sebagai isi refluks duodenum alkali ke dalam perut. Gejala ulkus duodenum akan terwujud sebagian besar''sebelum''makan - ketika asam (produksi dirangsang oleh rasa lapar) dilewatkan ke dalam duodenum. Namun, ini bukan tanda yang dapat diandalkan dalam praktek klinis.

Juga, gejala ulkus peptikum dapat bervariasi dengan lokasi ulkus dan usia pasien. Selanjutnya, ulkus khas cenderung menyembuhkan dan kambuh dan sebagai hasilnya rasa sakit dapat terjadi selama beberapa hari dan minggu dan kemudian memudar atau menghilang. Biasanya, anak-anak dan orang tua tidak mengembangkan gejala apapun kecuali jika telah muncul komplikasi. Terbakar atau menggerogoti perasaan dalam area perut yang berlangsung antara 30 menit dan 3 jam biasanya menyertai ulkus. Nyeri ini dapat disalahartikan sebagai rasa lapar, gangguan pencernaan atau mulas. Nyeri biasanya disebabkan oleh ulkus tetapi dapat diperburuk oleh asam lambung ketika datang ke dalam kontak dengan area ulserasi. Rasa sakit yang disebabkan oleh tukak lambung dapat dirasakan mana saja dari pusar sampai ke tulang dada, mungkin berlangsung dari beberapa menit sampai beberapa jam dan mungkin lebih buruk ketika perut kosong. Juga, kadang-kadang rasa sakit dapat suar di malam hari dan umumnya dapat sementara menghidupkan kembali dengan makan makanan yang penyangga asam lambung atau dengan mengambil obat anti asam. Namun, gejala penyakit ulkus peptikum dapat berbeda untuk setiap penderita.

Komplikasi

Perdarahan gastrointestinal adalah komplikasi yang paling umum. Perdarahan besar mendadak dapat mengancam jiwa. Ini terjadi ketika ulkus mengikis salah satu pembuluh darah. Perforasi (lubang di dinding) sering mengarah ke konsekuensi bencana. Erosi dinding gastrousus oleh ulkus menyebabkan tumpahan isi perut atau usus ke dalam rongga perut. Perforasi pada permukaan anterior perut menyebabkan peritonitis akut, awalnya kimia dan kemudian bakteri peritonitis. Tanda pertama adalah sering nyeri perut tiba-tiba intens. Perforasi dinding posterior menyebabkan pankreatitis, sakit dalam situasi ini sering menjalar ke punggung. Penetrasi adalah ketika ulkus berlanjut ke organ-organ yang berdekatan seperti hati dan pankreas. Jaringan parut dan pembengkakan karena ulkus menyebabkan penyempitan di duodenum dan obstruksi lambung. Pasien sering menyajikan dengan muntah-muntah hebat. Kanker termasuk dalam diagnosis diferensial (dijelaskan oleh biopsi), Helicobacter pylori sebagai faktor etiologi sehingga 3 sampai 6 kali lebih mungkin mengembangkan kanker perut dari ulkus.

Vous aimerez peut-être aussi