Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
01 April 2013
Asuhan Kebidanan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Praktek Klinik Kebidanan III Semenster VI
Oleh :
YOLANDHA MEGA PRATIWI
B0B0101202
LEMBAR PENGESAHAN
NAMA
NIM
: B0B0101202
JUDUL
Pembimbing Akademik
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan rahmat dan
hidayah-NYA penulis dapat menyelesaikan laporan Asuhan Kebidanan pada Ny
W 49 Tahun P3003 Ab100 Akseptor Suntik 3 Bulan di Poli OBG RSU dr.Saiful Anwar
Malang.
Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak tersusun dengan baik tanpa bantuan
dan dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kapada :
1. Dr. dr. Basuki B Purnomo, Sp.U, selaku Direktur RSU dr. Saiful Anwar Malang
2. dr. M Bachtiar B, Sp.B (K) (Onk), selaku Kepala Instalasi Rawat Jalan RSU dr.
Saiful Anwar Malang
3. Sutrisno, Bsc, selaku KPP Instalasi Rawat Jalan
4. Hj. Sri Endah P, Amd.Keb, selaku Kepala Urusan Poli OBG dan Pembimbing
Klinik di Poli OBG RSU dr. Saiful Anwar Malang
5. dr.Mulyohadi Sungkono, Sp.OG (K), selaku Pembina Yayasan Kendedes Malang
6. drg. Suharwati, selaku Ketua Yayasan Kendedes Malang.
7. dr. Endah Puspitorini, MScIH, DTMPH, selaku Ketua PLH Yayasan Kendedes
Malang
8. Edi Murwani, AMd. Keb, SPd, MMRS, selaku Ketua STIKes Kendedes Malang.
9. Indah Mauludiyah, SST, MPH, selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan
STIKes Kendedes Malang.
10. Nanik Qurrota A, SST, selaku Dosen Pembimbing STIKes Kendedes Malang di
RSU dr. Saiful Anwar Malang.
11. Arti Wardani, SST, selaku Dosen Pembimbing STIKes Kendedes Malang di RSU
dr.Saiful Anwar Malang.
12. Teman teman kelas yang telah membantu proses pembuatan tugas ini.
Penulis menyadari dalam asuhan kebidanan ini masih banyak kekurangan.Untuk
itu penulis mengarapkan kritik dan saran yang dapat membangun dalam penulisan
asuhan kebidanan selanjutnya.
Malang, April 2013
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2
Tujuan ..................................................................................... 2
1.3
Metode Penulisan...................................................................... 2
1.5
Sistematika Penulisan............................................................... 3
2.2
Pengkajian................................................................................. 13
II.
Identifikasi masalah/diagnosa................................................... 16
III.
Intervensi.................................................................................. 17
VI. Implementasi............................................................................. 18
VII. Evaluasi..................................................................................... 19
BAB IV PEMBAHASAN` ........................................................................... 20
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan............................................................................. 21
5.2
Saran....................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga berencana merupakan salah satu usaha utnuk mencapai
kesejahteraan dengan jalan memberikan nasehat perkawinan, pengobatan
kemandulan dan penjarangan kehamilan.
Dalam program KB Nasional saat ini baru dilakukan salah satu saja dari
usaha keluarga berencana, yakni penjarangan kehamilan dengan pemberian alat
kontrasepsi. Kontrasepsi adalah menghindari / mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma
tersebut.
Di Indonesia sejak zaman dahulu telah dipakai obat dan jamu yang
maksdunya utnuk mencegah kehamilan. di irian jaya telah lama dikenal ramuan
dari daun-daunan yang khasiatnya dapat mencegah kehamilan. dalam masyarakat
Hindu Bali sejak dulu hanya ada nama untuk empat orang anak, mungkin satu
cara untuk menganjurkan supaya pasangan suami istri mengatur kelahiran
anaknya sampai empat.
Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah dan kualitas sumber daya
manusia dengan jumlah dan kualitas sumber daya manusia dengan kelahiran
5.000.000 per tahun. Untuk dapat mengangkat derajat kehidupan bangsa telah
dilaksanakan secara bersamaan pembangunan ekonomi dan keluarga berencana
yang merupakan sisi masing-masing mata uang. Bila gerakan keluarga berencana
tidak dilakuakn bersamaan dengan pembangunan ekonomi, dikhawatirkan hasil
pembangunan tidak akan berarti.
Pendapatan Malthus yang mengemukakan bahwa pertumbuhan dan
kemampuan mengmbangakan sumber daya alam laksana deret hitung, sedangkan
pertumbuhan dan perkembangan manusia laksana deret ukur, sehingga pada satu
titik sumber daya alam tidak mampu menampung pertumbuhan manusia telah
menjadi kenyataan. Berdasarkan pendapatan demikian diharapkan setiap
keluarga, memperlihatkan dan merencanakan jumlah keluarga yang diinginkan.
Keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerima
norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS) yang berorentasi pada
2.
Tujuan Umum
Penulis dapat menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara
ilmiah dalam memberikan asuhan kebidanan secara nyata serta
mendapatkan pengetahuan dalam memecahkan masalah khususnya pada
Ny.W 49 Tahun P3003 Ab100 Akseptor Suntik 3 Bulan di Poli OBG RSU
dr. Saiful Anwar Malang
1.2.2
Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang akan dicapai adalah mampu melakukan :
1. Pengkajian
dan
menganalisa
data
pada
klien
dengan
: PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, lokasi
dan waktu, serta sistematika penulisan.
BAB II
: LANDASAN TEORI
Meliputi konsep dasar dan asuhan kebidanan kontrasepsi hormonal
(suntik) depogeston
: PENUTUP
Meliputi kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1
Menekan ovulasi
2.
3.
Perubahan
pada
endometrium
(atrofi)
sehingga
implantasi
terganggu.
4.
2.1.3 Efektifitas
Sangat efektif (0,1 0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama tahun
pertama penggunaan.
2.1.4 Keuntungan Kontrasepsi Dan Non Kontrasepsi
1.
Keuntungan Kontrasepsi
- Resiko terhadap kesehatan kecil
- Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
- Tidak diperlukan pemeriksaan dalam.
- Efek samping sangat kecil.
- Jangka panjang.
- Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
2.
panggul.
- Pada keadaan tertentu dapat diberikan pada perempuan usia
perimenopouse
2.1.5 Kerugian
- Terjadi perubahan pola haid, seperti tidak teratur, perdarahan bercak/
spotting, atau perdarahan sela sampai sepuluh hari.
- Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan dan keluhan seperti ini
akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga.
- Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan.
- Efektifitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obatobatan epilepsi ( fenitoin dan barbiturat) atau obat tubercolosis
( rifampisin).
- Dapat terjadi perubahan berat badan.
- Dapat terjadi efek samping yang serius seperti serangan jantung,
stroke, bekuan darah pada paru atau otak, dan kemungkinannya
timbulnya tumor hati.
- Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular
seksual, hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV.
- Kemungkinannya
terlambat
pemulihan
kesuburan
setelah
penghentian pemakaian.
2.1.6 Indikasi Dan Kontraindikasi
1.
2.
2.
Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke-7 siklus haid, klien
tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau
menggunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari.
3.
Bila klien tidak haid, suntikan pertama dapat diberikan setiap saat,
asal saja dapat dipastikan ibu tersebut tidak hamil.
4.
5.
bila pasca persalinan >6 bulan, menyusui, serta telah mendapat haid,
maka suntikan pertama diberikan pada siklus haid hari 1 dan 7.
6.
7.
8.
9.
2.
3.
sumbatan
Hipertensi
2.
Kencing Manis
3.
Migrain
4.
5.
2.
3.
Pengkajian
A. Data Subyektif
1.
Biodata
- Nama ibu/suami : Untuk
mengetahui
identitas,
- Agama
: Untuk
terhadap
mengetahui
agama
kepercayaan
yang
dianutnya
klien
dan
- Pekerjaan
- Pendidikan
- Penghasilan
: Untuk
mengetahui
status
ekonomi
2.
3.
4.
5.
6.
keturunan
yang
dapat
mempengaruhi
efektifitas
kontrasepsi.
7.
8.
9.
Pemeriksaan Umum
Untuk mengetahui keadaan ibu secara keseluruhan.
2.
Pemeriksaan Fisik
a.
Inspeksi
Rambut
Kepala
Mata
Telinga
Mulut
Leher
Untuk
mengetahui
apakah
ada
Perut
Untuk
mengetahui
apakah
ada
pembesaran abnormal.
-
Ekstermitas :
Integumen :
2.
V. Intervensi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Beritahu klien tanggal kembali untuk suntik ulang dan catat di kartu
KB klien.
R/ Informasi yang tepat dapat menghindari kesalahan atau kelainan
yang mungkin terjadi.
10. Ingatkan klien agar kembali tepat waktu untuk suntik ulang.
R/ Untuk menghindari kegagalan kontrasepsi.
11. Berikan kartu akseptor KB dan minta klien untuk membawanya lagi
saat suntik ulang.
R/
VII. Implementasi
Pada langkah ini bidan memberikan intervensi langsung baik mandiri
maupun kolaborasi :
1.
2.
3.
Sapa ibu dengan ramah dan beritahu ibu keadaannya cukup baik
untuk dilakukan suntik KB ulangan.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
VII. Evaluasi
Pada langkah ini bidan menilai kembali dari seluruh asuhan yang telah
diberikan :
1.
BAB III
TINJAUAN KASUS
I.
PENGKAJIAN DATA
Tanggal Pengkajian : 01 April 2013
Tempat
Jam
: 10.00 WIB
A. DATA SUBYEKTIF
1.
2.
Biodata
Nama Istri
: Ny.W
Umur
: 49 Th
Umur
: 55 th
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Pendidikan
: SD
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan
: Karyawan RS
pekerjaan
: Karyawan RS
Penghasilan
: Rp 500.000
penghasilan
: Rp. 1.500.000
Alamat
: Sawojajar Gg. V
Alamat
: Sawojajar Gg. V
Alasan Datang
Ibu mengatakan sudah waktunya untuk KB suntik ulang.
3.
Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak memiliki keluhan apa-apa.
4.
5.
6.
7.
Riwayat Menstruasi
-
Menarche
: 13 Tahun
Banyaknya
Flour Albus
8.
9.
Warnanya
: Merah Khas
Baunya
: Anyir
Status Perkawinan
-
Perkawinan ke : 1
Jenis
Peno
Tempat
persalina
long
persalin
BBL
Jenis
Umu
ASI
kelamin r saat
an
ini
1.
3 bulan
Abortus
2.
9 bulan
Spontan
Dokter
RS
3500 gr Laki-laki
23Th
(+)
3.
9 bulan
Spontan
Dokter
RS
3400 gr Laki-laki
21Th
(+)
4.
9 bulan
Spontan
Dokter
RS
2750 gr Laki-laki
19Th
(+)
10. Riwayat KB
Ibu mengatakan setelah melahirkan anak pertama, ibu menggunakan
KB suntik 3 bulan. Kemudian setelah melahirkan anak kedua ibu tidak
menggunakan KB. Setelah melahirkan anak ketiga ibu menggunakan
KB susuk selama 5 tahun. Kemudian setelah lepas KB susuk ibu
menggunakan KB suntik 3 bulan kembali.
11. Pola Kebiasaan Sehari-hari
No
Pola
1
Nutrisi
2
Eliminasi
Kebiasaan sehari-hari
Makan 3x/hari dengan porsi nasi, lauk,
sayur, buah dan minum 7-8 gelas/hari
BAB 1x/hari dengan konsistensi lunak,
warna kuning dan BAK 5-6x/hari
Istirahat
Aktifitas
rumah
Personal
lain.
Mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari,
hygiene
keramas
Seksual
B. Data Obyektif
1.
Pemeriksaan Umum
- Keadaan Umum : Baik
-
Kesadaran
TB/BB
Tanda-tanda Vital
Tekanan darah :
2.
: Composmentis
: 152 cm/51 kg
110
/70 mmHg,
Nadi
: 84 x/mnt
Suhu
: 36,5 C
RR
: 20 x/mnt
Pemeriksaan Fisik
a.
Inspeksi
- Kepala
- Muka
- Mata
- Hidung
- Telinga
- Mulut
: Simetris,
bibir
lembab,
tidak
ada
- Dada
- Perut
tidak ada
Palpasi
- Leher
- Ketiak
- Mammae
: Konsistensi
lunak,
tidak
teraba
benjolan/massa.
- Perut
: Tidak
pembesaran
hepar,
benjolan/massa.
c.
Auskultasi
- Tidak ada ronchi atau wheezing.
d.
Perkusi
- Reflek Patella : +/+
II.
DS
DO : TTV
- TD
: 110/70 mmHg
- Nadi
: 84 x/ menit
- RR
: 20 x/menit
- Suhu : 36,5 o C
tidak
teraba
V.
INTERVENSI
Diagnosa : Ny.W 49 Tahun P3003 Ab100 akseptor suntik 3 bulan.
Tujuan
KH
S : 36,5 oC
N : 84 x/menit
R : 20 x/menit
penyuntikan
depoprogestin
sesuai
dengan
prosedur
dapat
mungkin terjadi
VII. IMPLEMENTASI
Dx : Ny.W 49 Tahun P3003 Ab100 akseptor suntik 3 bulan.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
b.
Cuci tangan dengan air sabun dan keringkan dengan handuk kering
c.
- Bengkok
d.
e.
f.
g.
Cuci tangan kembali dengan air sabun dan keringkan dengan handuk
kering
7.
Memberitahu pasien kapan harus kembali yaitu pada tanggal 19 Juni 2013
dan mencatatnya pada kartu akseptor KB.
8.
VIII. EVALUASI
Tanggal 01 April 2013
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Estrogen sebagai kontrasepsi bekerja dengan cara menghambat ovulasi
melaulai fungsi hipotalamus- hipofisis- ovarioum, menghambat perjalanan
ovum/ implantasi. Sedangkan progesteron bekerja dengan cara membuat lendir
servik kental hingga penetrasi dan transportasi sperma menjadi sulit ,
menghambat kapasitasi sperma, perjanana ovum dalam tuba, implantasi, dan
menghambat ovulasi melalui fungsi hipotalamus- hipofisis- ovarium.
Salah satu KB hormonal yaitu Depogeston (KB suntik 3 bulanan) .
Suntikana dapat diberikan mulai hari ke 3 sampai ke 5 pasca persalinan, segera
setelah keguguran, atau pada interval 5 hari pertama haid. Hormon di
suntikkan secara Intra Muskular dalam di daerah gluterus maksimus atau
deltoid. Suntikan Depogeston diberikan tiap 3 bulan sekali.
5.2
Saran
Sebagai tenaga kesehatan (bidan) hendaknya memiliki kinerja yang baik
dan dapat meningkatkan mutu pelayanan di masyarakat sehingga dapat
memberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi serta menjadi
sumber informasi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan klien.
DAFTAR PUSTAKA