Vous êtes sur la page 1sur 16

Oleh kelompok : 14 Nama kelompok : Aulia Maulana Azhari Nurul Akla M.

Riski

Defenisi
Hernia adalah Keluarnya isi tubuh ( Biasanya Abdomen )

melalui defek atau bagian terlemah dari dinding rongga yang bersangkutan.

Etiologi

Tekanan rongga perut yang meninggi. Kerja otot yang sangat kuat. Mengangkat benda berat. Batuk berkepanjangan . Peregangan otot abdomen karena meningkatnya tekanan intra abdomen. Obesitas lemak dapat menjadi pendorong timbulnya hernia. Kongenital hernia dapat terjadi karena anomaly congenital.

Manifestasi Klinis
Benjolan di lipatan paha.
Anak menangis dan gelisah. Terasa nyeri

Distensi abdomen
Feses berdarah Muntah Perut kembung

Patofisiologi
Hernia inguinalis indirek, hernia ini terjadi melalui cincin inguinal dan melewati korda spermatikus melalui kanalis inguinalis. Ini umumya terjadi pada pria dari pada wanita.Insidennya tinggi pada bayi dan anak kecil. Hernia ini dapat menjadi sangat besar dan sering turun ke skrotum.

Klasifikasi
1) Hernia inguinalis indirek. 2) Hernia inguinalis direk. 3) Hernia Femoralis. 4) Hernia Umbilikus.

Komplikasi
a) Terjadi perlengketan antara isi hernia dengan

dinding kantong hernia sehingga isi hernia tidak dapat dimasukkan kembali. b) Isi hernia dapat tertahan dalam kantong hernia. c) Terjadi penekanan terhadap cincin hernia akibat makin banyaknya usus yang masuk. d) Jepitan cincin hernia akan menyebabkan gangguan perfusi jaringan.

Penatalaksanaan
Dengan resposisi secara manual. Dengan memakai sabuk hernia untuk penderita yang

tidak memerlukan tindakan bedah. Herniografi (bedah perbaikan hernia) Adalah di seksi dari kantung hernia dan di kembalikan pada susunan semua pada cavum abdomen. Hernioplash adalah perbaikan pada jaringan yang lemah sehingga menguatkan dengan kawat jalinan baju / tascia. Pemberian analgesik pada hernia yang menyebabkan nyeri.

Pencegahan & Pengobatan


1. Operasi Sebelum anak mencapai usia satu tahun, biasanya belum dilakukan tindakan operasi. Diharapkan, lubang yang berupa saluran itu akan menutup sendiri mengikuti pertumbuhannya. Namun, jika setelah berusia satu tahun, lubang masih terbuka, dokter akan menganjurkan operasi. Tindakan ini ditujukan untuk menutup lubang. Bila dibiarkan begitu saja, maka lubang tersebut dapat bertambah besar. Ketika anak mulai berjalan dan beraktivitas, lubang tadi dapat terus membesar akibat dorongan terus-menerus. Akibatnya, tidak hanya cairan yang keluar, usus pun dapat keluar, sehingga berlanjut menjadi hernia.

2.

Menggunakan Korset/penyangga

Tidak semua hernia harus dioperasi. Bila masih dapat dimasukkan kembali, maka tindakan yang bisa dilakukan adalah menggunakan penyangga/ penunjang/ korset untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi. Pada anak-anak atau bayi, reposisi spontan dapat terjadi karena cincin hernia pada anak lebih elastis. Bila sudah tidak dapat direposisi, maka satu-satunya tindakan yang harus dilakukan adalah dengan operasi.

3.

Hindari hal-hal yang memicu tekanan di dalam rongga perut.

Untuk mencegah terjadinya kekambuhan, hindarkan anak dari halhal yang memicu tekanan di dalam rongga perut, misalnya batuk dan bersin yang kuat, konstipasi (sembelit), mengejan, serta mengangkat barang berat. Usahakan anak tidak mengejan kuat ketika buang air kecil atau besar. Jelaskan pada anak mengenai risiko batuk dan mengejan. Anda pun bisa menggunakan kondisi ini sebagai alasan agar anak menghindar terlalu banyak permen (menghindari batuk), makan banyak buah agar buang air besarnya mudah.

Pengkajian
Identitas Klien Keluhan utama Riwayat penyakit sekarang Riwayat penyakit sebelumnya

Bio, psiko, & Spiritual


Tumbuh kembang

Pemeriksaan lab
Sinar X abdomen menunjukkan abnormalnya kadar

gas dalam usus/ obstruksi usus. Hitung darah lengkap dan serum elektrolit dapat menunjukkan hemokonsentrasi (peningkatan hemotokrit), peningkatan sel darah putih dan ketidak seimbangan elektrolit

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.

Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan kulit atau jaringan.

2. Resti terhadap konstipasi berhubungan dengan

penempatan ostomi pada colon sigmoid.


3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan

berhubungan dengan anoreksia yang lama.

Intervensi
a. kaji skala nyeri, catat lokasi, karakteristik, b. c. d. e. f.

g.

intensitas. berikan posisi yang nyaman. monitor TTV. instruksikan pasien untuk melakukan teknik relaksasi. kolaborasi pemberian analgesic sesuai indikasi. anjurkan pasien untuk mengkonsumsi makanan yang tidak mengiritasi lambung dan tidak menimbulkan gas. pemberian cairan elektrolit sesuai indikasi.

SEKIAN & TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi