Vous êtes sur la page 1sur 28

Oleh.

Ismani Harto

Secara harfiah karsinoma (neoplasma) berarti pertumbuhan baru. Menurut wills,karsinoma di definisikan sebagai masa jaringan abnormal dan tetap tumbuh secara berlebihan setelah stimulus yang menimbulkan perubahan tersebut berhenti (Robbins dan Kumar). Sedangkan definisi Ca Laring itu sendiri adalah masa atau jaringan abnormal yang tumbuh sekitar laring.

Ca laring berasal dari squamosa sel ca,sarkoma,adenosarkoma dan metastase epidermoid ca yang terlokalisir lama oleh karena hambatan metastase akibat jaringan limfe dan hambatan periodrium (bogi suseno,Dr,Sp,THT).

Karsinoma laring jarang terjadi,terdapat 2% dari seluruh kangker. Biasanya timbul pada perokok diatas umur 40 th dan lebih sering terjadi pada pria (7:1). Pada negara maju,Amerika diperkirakan terdapat 12,100 kasus lebih dari 3800 orang yang meninggal setiap tahunnya. Sedangkan di Indonesi,dalam periode 6 tahun (1980 1985) di bagian THT RS. Cipto Mangn Kusumo Jakarta didapatkan penderita Ca Laring.

Etiologi Ca Laring belum diketahui secara pasti, diduga disebabkankarsinoma laring yang kuat adalah rokok,alkohol, dan terpapar sinar radio aktif,kimia serta industri kimia dan juga ada hubungannya dengan gaya hidup seperti penggunaan suara berlebihan,penyakit laringitisa kronis dan predisposisi keturunan terhadap ca.

Karsinoma laring adalahkhas lesi squamosa. Biasanya timbul langsung pada pita suara,pada epiglotis atau di dalam sinus poriformis. Yang timbul didalam laring tersebut intrisik dan yang diluar sel ekstrinsik. Ca squamosa laring mengikuti pertumbuhan dari semua ca sel squamosa. Dimulai dari bagian lesi insitu,yang kemudian nampak sebagai abu-abu seperti mutiara,plak keriput pada permukaan mukosa dan pada akhirnya mengalami ulserasi pada tumor laring.

Hal ini akan berdampak dengan suara serak yang persisten. Selanjutnya ca laring depat menimbulkan nyeri,disfagia dan hemoptisis. Penderita dengan kondisi ini adalah peka terhadap infeksi sekunder dan lesi yang ulsertif.

Tumor ganas laring dapat di klasifikasikan menurut AJCC & UICC 1988 meliputi: 1.Tumor primer (T),meliputi : a. Supra glotis. Tis : Karsinoma insitu. T1 : Tumor terdapat pada satu sisi suara/pita suara palsu (gerakan masih baik).

T2 : Tumor telah menjalar ke satu dan ke dua sisi daerah supra glotis masih bisa bergerak (tidak terfixir). T3 : Tumor terbatas pada laring dan sudah terfixir. T4 : Sudah meluas keluar laring,menginfiltrasi orofaring jaringan lunak pada leher atau sudah merusak tulang rawan tiroid.

TIS : Karsinoma insitu. T1 : Tumor mengenai satu sisi pita suara tetapi gerakannya pita suara masih baik/tumor sudah tedapat pada kamisura anterior/posterior. T2 : Tumor meluas ke daerah supra glotis/subglotis. Pita suara masih dapat bergerak (sudah terfixir).

T3 :Tumor meliputi laring dan pita suara sudah terfixir. T4 : Tumor sangat luas dengan kerusakan tulang rawan tiroid atau sudah keluar laring.

TIS : Karsinoma insitu. T1 :Tumor sangat terbatas pada bagian sub glotis. T2 : Tumor sudah meluas ke pita suara,pita suara masih bisa bergerak (suda terfixir). T3 : Tumor mengenai laring dan pita suara sudah terfixir. T4 : Tumor yang sudah meluas dengan dektruksi tulang rawan atau perluasan keluar laring atau kedua-duanya.

Nx : kelenjar limfe tidak teraba. No : secara klinis kelenjar limfe tidak teraba. N1 : secara klinis teraba 1 kelenjar limfe dengan ukuran diameter 3 cm homolateral. N2 : teraba kelenjar limfe tunggal (satu homolateral dengan ukuran dimeter 3-6

cm).

N2a. Satu kelenjar limfe homolateral,diameter lebih dari 6 cm. N2b. Multifel positif kelenjar limfe homolateral yang masih/sudah terdapat pembesaran limfe pada dua sisi atau kontra lateral. N3a. Homolateral,satu/lebih kelenjar limfe,diameter tidak lebih dari 6cm. N3b. Kelenjar limfe bilateral. N3c. Kontra lateral positif (satu/lebih pembesaran kelenjar bening. getah

Mx : tidak terdapat/terdeteksi. Mo : tidak ada metastase. Mi : terdapat metastase jauh. Hal tersebut diatas dapat dikelompokan menjadi 4 stadium (syaging). Stadium 1 : T1 No Mo. Stadium 2 : T2 No Mo. Stadium 3 : T3 No Mo,T1/T2/T3 ?,N1 Mo. Stadium 4 : T4 No/N1 Mo. T1/T2/T3/T4 N2/N3. T1/T2/T3/T4 N1/N3 Mi.

Sesuai dengan pembagian anatomi,lokassi tumor laring dibagi 3 bagian yaitu : supraglotis,glotis dan subglotis. Gejala sertatanda-tanda sesuai dengan lokasi tumor tersebut.

Suara parau yang disebabkan lesi yang mengenai pita suara. Sesak nafas karena tertutupnya jalan nafas oleh tumor. Batuk yang kadang-kadang disertai dengan slim yang bercampur darah. Penurunan berat badan.

Dari hasil pemeriksaan fisik sering didapatkan tidak adanya tanda yang khas dari luar,terutama pada stadium dini/permulaan,tetapi bila tumor sudah menjalar ke lenjar limfe akan terdapat perubahan kontur leher,hilang krepitasi tulang rawan laring,nyeri pada jakun yang menyebar ke telinga,dispneu,dispagia,pembesaran kelenjar limfe dan batuk.

Ca Laring di diagnosa melalui anamnesa,pemeriksaan fisik,laringoscopi serta pemeriksaan mikroskopik terhadap lesi. Prognosa dari ca laring relatif lebih baik pada pasien dengan terapi radiasi (*kadang-kadang dengan laringektomi). Waktu hidup selama 5 tahun kira-kira 50 % penyebab kematian biasanya karena peradangan saluran nafas bagian distal atau metastase yang lebih luas.

Ada 3 cara yang lajim dilakukan,yakni pembedahan,radiasi,obat sintomatika ataupun kombinasi. Manajemen medik pada ca laring dibagi atas beberapa katagori : a. Non treatmen (tanpa pengobatan). Tindakan ini dilakukan pada penderita yang tidak sadar,adanya nyeri,distress,ata tumor yang sudah menyebar tanpa disertai gejala dari tumor primer.

b. Paliatif,terapi paliatif sebernarnya sangat diperlukan pada stadium awal dan ditujukan mensupresikan karsinoma tetapi bukan untuk mengobati atau menyembuhkan. Tetapi paliatif digunakan pada stadium lanjut (menghilangkan rasa sakit),Tracheostomi apabila ada sumbatan jalan nafas.

Obstruksi laring. Radang akut,laringitis akut,laringtis difteria,laringitis membranosa. Radang kronik,perikondritis,neoplasma jinak/ganas,truma laring. Obstruksi diatas laring. Retrofaringeal abses. Perdarahan diatas laring sehingga menyumbat jalan nafas. Paralisis otot-otot menelan yang di akibatkan oleh tumor dan trauma laring. Ca Nasofaring.

c. Kuratif, terapi kuratif atau radikal meliputi radioterapi,pembedahan atau kemoterapi. 1) Radioterapi. Terapi radiasi pada pasien yang hanya mengalami satu pita suara yang sakit dan normal dapat di gerakan (yaitu begerak secara fonasi) Selain itu pasien ini masih memiliki suara yang hampir normal. Tetapi radiasi dapat digunakan secara praoperatif untuk mengurangim ukuran tumor.

Pembedahan pada kasus ca laring yaitu melputi: Laringectomi parsial (Laringofisura tirotomi). Untuk ca area glotis tahap dini ketika hanya satu pita suara yang terkena. Tindakan ini mempunyai angka penyembuhan yang sangat tinggi. Dalam operasi ini, satu pita suara dinggkat dan struktur yang lainnya tetap utuh. Suara pasien kemungknan akan menjadi parau,jalan nafas akan tetap utuh dan pasien seharusnya tidak memiliki kesukaran dlam menelan.

Laringektomi Supraglotis (horizontzl). Operasi laring dengan menghilangkan tulang hyoid,epiglotis dan pita suara palsu. Struktur yang masih tersisa yaitu pita suara sejati,crikoid cartilago dan trachea. Efek terhadap fungsi : bicara/suara normal,pernafasan tidak terganggu tetapi menimbulkan resiko bagi terjadinya aspirasi.

Laringectomi Hemevertikal. Operasi laring dengan menghilangkan satu pita suara sejati/palsu,aritenoid,satu atau setengah cricoid,satu pita suara sejati/palsu. Efek terhadap fungsi: suara serak tetapi dapat dipakai untuk bicara,pernafasan tidak terganggu, dan klien mampu menelan dengan baik.

Laringectomi Total. Operasi laring dengan menghilangkan tulang hyoid,seluruh laring,epiglotis,pita suara palsu,pita suara sejati,crikoid cartilago serta 2 atau 3cincin trakhea. Strukur bagian tersisa yaitu lidah,dinding faring dan trakhea bagian bawah. Efek terhadap fungsi : hilangnya kemampuan bicara,tetapi kemampuan menelan masih dapat digunakan dengan baik.

Peranan kemotherapi ditujukan pada tumor berulang pada daerah yang sebelumnya mengalami operasi,penyinaran sebelumnya pada tempat operasi kurang efektif.

Vous aimerez peut-être aussi