Vous êtes sur la page 1sur 5

ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP

Gambar 1

Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa kualitas lingkungan hidup yang cenderung ke arah negatif. Pada awalnya lingkungan dalam keadaan yang normal namun karena terjadi suatu peristiwa yang mengganggu kestabilan lingkungan seperti bencana alam yang menyebabkan kualitas lingkungan menurun. Setelah terjadinya bencana alam misalnya lingkungan berusaha untuk memulihkan kembali namun karena daya lenting lingkungan lebih kecil terhadap dampak dari bencana tersebut mengakibatkan kualitas lingkungan makin hari makin memburuk atau menurun. Dalam hal ini, lingkungan tidak mampu memulihkan kerusakan yang terjadi sehingga kualitas lingkungan menurun disbanding dengan sebelum terjadi peristiwa alam. Sebagai contohnya untuk kondisi ini adalah terjadinya gempa bumi dengan kekuatan lebih dari 6,0 Skala Richter dan letusan gunung merapi serta tsunami.

Gambar 2

Berdasarkan gambar di atas, menunjukkan bahwa kualitas lingkungan hidup yang tidak stabil. Kualitas lingkungan mula-mula buruk kemudian baik. Contoh yang dapat kita ambil untuk peristiwa ini yakni upaya go green (penghijauan kembali). Berdasarkan data yang ada penggundulan hutan di Indonesia beberapa tahun yang lalu sangat memprihatinkan. Selain itu, sering terjadinya kebakaran hutan. Hal ini yang menyebabkan kualitas lingkungan menurun. Peristiwa penggundulan dan kebakaran hutan misalnya yang menyebabkan rusaknya lingkungan ini tidak lepas dari campur tangan manusia. Kondisi ini terjadi karena sejak awal pambangunan sampai operasional, pengendalian dampak lingkungan tidak dilakukan oleh pemrakarsa. Seiring dengan meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan atau diterapkannya peraturan perundang-undangan tentang lingkungan, pemrakarsa terpaksa mencegah perusakan dan pencemaran lingkungan. Apabila sampai pada waktu tertentu kualitas lingkungan masih buruk, maka setelah kualitas lingkungan tersebut menjadi baik karena adanya tekanan dari masyarakat atau pemerintah. Bila hal ini tidak dilakukan maka kualitas lingkungan berlangsung beriringan antara dampak positif dan dampak negatif. Karena upaya go green yang merupakan program dari pemerintah dan kerjasama dari para warga masyarakat lambat laun mulai menuai hasil yang sangat baik dampaknya bagi lingkumga ( kualitas

lingkungan berangsur-angsur membaik). Selain contoh di atas masih banyak program dari pemerintah yang berorientasi pada perbaikan kuualitas llingkungan misalnya pengurangan polusi dari kendaraan. Jika hal ini terus dijalankan maka kedepannya kualitas lingkungan makin baik.

Gambar 3

Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa kualitas lingkungan yang pada awalnya baik dalam hal ini daya lenting lingkungan lebih besar dari tingkat kerusakan. Namun, seiring dengan berjalannya waktu daya lenting lingkungan makin lama makin menurun yang menyebabkan kerusakan makin parah hingga pada akhirnya ada kemungkinan lingkungan tidak mampu lagi memulihkan kerusakan yang terjadi sehingga kualitas lingkungan akan semakin memburuk. Hal ini dapat dilihat pada kerusakan dan pencemaran pesisir laut. Kerusakan pesisir dan laut semakin meluas akibat konversi dan penebangan hutan mangrove, penangkapan ikan dengan bahan peledak dan racun, pengambilan karang dan [engambilan pasir laut secara besar-besaran. Selain kerusakan semakin luas , laut dan pesisir juga tercemar berbagai limbah organik, limbah anorganik, pestisida dan zat kimia beracun. Jumlah dan jenis pencemaran akhir-akhir ini cenderung bertambah. Kondisi seperti ini jika terjadi terus menerus tanpa ada usaha preventif dari semua pihak maka kualitas lingkungan makin susah untuk kembali stabil,mungkin makin menjadi buruk.

MENGAMATI KUALITAS LINGKUNGAN INDOOR DAN OUTDOOR

Lingkungan indoor yaitu lingkungan yang berada di dalam ruangan (bangunan) yang mampu memjadi tempat berteduh manusia dari keadaan lingkungan yang panas karena terik matahari, dari dinginnya malam dimalam hari, dari hujan dan faktorfaktor fisik lainnya. Lingkungan indoor yang harus diperhatikan adalah udara, lantai, dinding, langit-langit, peralatan termasuk mebel, serta obyek lain yang mempengaruhi kualitas lingkungan seperti air, makanan, air limbah, serangga dan binatang pengganggu, sampah dan sebagainya. Adapun contoh kualitas lingkungan dalam ruang (Indoor) berupa gangguan ventilasi atau ventilasi yang selalu tertutup, debu, karpet yang berdebu, hingga paparan gelombang elektromagnetik dari komputer atau barang- barang elektronik. Selain itu, penggunaan pewangi ruangan, pewangi kamar mandi, pewangi lemari, pewangi pakaian, penyemprot nyamuk, penggunaan berbagai desinfektan, hingga tanaman hidup yang tidak pernah dikeluarkan dari ruangan yang dapat menyebabkan polusi kimia. Selain itu, penyebaran bakteri, virus, dan jamur di dalam ruang merupakan menimbulkan penyakit. yang merupakan salah satu penyebab yang dapat

Lingkungan outdoor yaitu lingkungan yang berada diluar bangunan yang dibatasi oleh pagar. Lingkungan outdoor yang harus diperhatikan adalah kebersihan dan keserasiannya, meliputi selasar, taman, halaman, parkir. Kualitas lingkungan diluar ruangan (outdoor) dapat dilihat pada lingkungan yang gersang yang disebabkan

karena kurangnya pepohonan yang menyebabkan udara panas. Selain itu terjadinya polusi yang diakibatkan kegiatan manusia seperti cerobong pabrik, kendaraan bermotor, gas di alat penyemprot, tumpukan sampah, kegiatan militer seperti senjata nuklir, dan kebakaran hutan. Sementara debu, abu gunung berapi, gas radon (berasal dari peluruhan radioaktif unsur radium), dll juga dapat menyebabkan polusi yang berasal dari alam.

TUGAS ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN

NAMA NIM KELAS

: : :

FITRIANI SUDIRMAN K111 08 251 REGULAR A

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

Vous aimerez peut-être aussi