Vous êtes sur la page 1sur 3

5.

ASET LAIN-LAIN
Menurut Buletin Teknis Penyusunan Neraca Awal Pemerintah Pusat (Bultek 01), Aset Lain-lain adalah aset yang tidak dapat dikelompokkan dalam:

Aset Tak Berwujud, Tagihan Penjualan Angsuran, Tuntutan Perbendaharaan, Tuntutan Ganti Rugi, dan Kemitraan dengan Pihak Ketiga.

Sedangkan menurut PMK 219/PMK.05/2013 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Pusat, aset lainnya yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam:

Aset Tak Berwujud, Kas yang Dibatasi Penggunaannya, dan Kemitraan dengan Pihak Ketiga,

dikategorikan ke dalam Aset Lain-lain. Aset tetap yang dimaksudkan untuk dihentikan dari penggunaan aktif/operasional pemerintah akan tetapi belum ada surat keputusan untuk penghapusan aset tersebut, dimasukkan dalam Aset Lain-lain dan dicatat sebesar nilai bukunya. Aset tetap yang dimaksudkan untuk dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah direklasifikasi ke dalam Aset Lain-lain. Hal ini dapat disebabkan karena:

rusak berat, usang, dan/atau aset tetap yang tidak digunakan karena sedang menunggu proses pemindahtanganan (proses penjualan, sewa beli, penghibahan, penyertaan modal).

Selain itu Aset Lain-lain pada pemerintah pusat termasuk di dalamnya antara lain adalah aset eks Pertamina, aset KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama), dan aset PT PPA (Perusahaan Pengelolaan Aset). Menurut IPSAS, beberapa persediaan (inventories) misalnya persediaan yang digunakan sebagai komponen property, plant, and equipment (gedung, bangunan, dan peralatan) yang dibangun sendiri (self-constructed) dapat dialokasikan dalam akun aset lain. Persediaan yang dialokasikan dalam aset lain dengan cara seperti ini diakui sebagai beban (expense) selama masa manfaat aset tersebut. (IPSAS 12, par 46) A. PENGAKUAN

Aset lain-lain diakui pada saat dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah, dan direklasifikasikan ke dalam aset lain-lain. B. PENGUKURAN

Aset tetap yang dimaksudkan untuk dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah direklasifikasi ke dalam Aset Lain-lain menurut nilai tercatatnya (nilai buku). Aset Lain-lain yang berasal dari reklasifikasi aset tetap disusutkan mengikuti kebijakan penyusutan aset tetap. Proses penghapusan terhadap Aset Lainlain dilakukan paling lama 12 bulan sejak direklasifikasi kecuali ditentukan lain menurut ketentuan perundang-undangan. C. PELAPORAN Aset Lain-lain disajikan di dalam kelompok Aset Lainnya dan diungkapkan secara memadai di dalam CaLK. Hal-hal yang perlu diungkapkan antara lain:

faktor-faktor yang menyebabkan dilakukannya penghentian penggunaan, jenis aset tetap yang dihentikan penggunaannya, dan informasi lainnya yang relevan.
ASET Aset Lancar . Aset Tetap .. Aset Lainnya .. Aset Lain-lain XXX XXX XXX

Sumber:

Komite Standar Akuntansi Pemerintah. Bultek 01, Penyusunan Neraca Awal Pemerintah Pusat. Jakarta. KSAP: 2005. PMK 219/PMK.05/2013 IPSAS 12, Inventories

Vous aimerez peut-être aussi