Vous êtes sur la page 1sur 50

SOCA (student oral case analysis)

DIARE AKUT

Sitti Monica Ambon Yohanes Satrya Wibawa

ANATOMI

Duo enum Panjang : 25cm Bentuk : sepatu kuda; melengkung ke kiri Bermula dari bulboduodenale ligamentum Treitz Terdapat !A!I"A #ATERI, muara dari duktus KO !"OK#$ %dari empedu& dan duktus P'(K)!'T*K#$ %dari pancreas&

$e%unum Panjang : +,2 meter Tempat pencernaan terak-ir; pencernaan secara kimia.i %enzimatis& dengan -asil :
o o o

K/ monosakarida 0 disakarida Protein asam amino emak asam lemak 0 gliserol

"igantung ole- mesenterium 'rcade pendek; 1asa recta panjang

I&eum

Panjang : 2,2 meter Tempat pen3erapan sari,sari makanan Terdapat jonjot %4ili& usus memperluas permukaan mempermuda- pen3erapan Pada bagian distal terdapat s5ingter ileocaecal 3ang ber5ungsi mencega- makanan kembali ke ileum6 'rcade panjang; 1asa recta pendek

Intestinum Crasum 'usus besar( Terdiri atas :

Caecum terdapat 4al4ula ileocaecalis %mengendalikan aliran kimus 0 mencega- re5luks&

o Co&on o Re)tum

Co&on Tabung muscular berongga dengan panjang +,5m, diameter 7,5cm %distal 88& Terdiri atas : o 9olon ascendens o 9olon tran4ersum o 9olon descendens
o

9olon sigmoid mulai setinggi krista iliaca; membentuk lekukan berbentuk -uru5 :$;

ekukan pada colon : o 5le<ura coli de<tra %5le<ura -epatica& o 5le<ura coli sinistra %5le<ura lienalis&

apisan otot longitudinal terkumpul dalam TAENIA KO"I; taenia koli lebi- pendek dari colon se-ingga usus tertarik membentuk kantung,kantung kecil 3ang disebut *AUSTRAE =ungsi utama : o Pen3erapan air 5,7 >-ari %menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit& o ?enguba- sisa -asil pencernaan di usus -alus kotoran padat o "egradasi bakteri membantu mencerna beberapa ba-an makanan dan membantu pen3erapan zat gizi6

Re)tum

?ulai dari setela- kolon sigmoid sampai ke anus Ber5ungsi sebagai tempat pen3impanan 5eses sementara Biasan3a kosong karena 5eses disimpan di colon descendens turun rektum penu- de5ekasi

Anus ubang pada ujung saluran pencernaan; tempat pengeluaran 5eses Pembukaan dan penutupan diatur ole- otot sp-incter, 3ang terdiri dari :
o o o

m6sp-incter ani internus in4olunter m6sp-incter le4ator ani in4olunter m6sp-incter ani e<ternus 4olunter

#ASKU"ARISASI

#ASKU"ARISASI $uplai pembulu- dara- untuk usus besar berasal dari arteri mesenterica in5erior dan superior6 Pembagian suplai dara- usus besar 3aitu sebagai berikut:

1. sekum, kolon asenden, dan kolon trans4ersus proksimal arteri mesenterica superior 2. kolon trans4ersus distalis, kolon desenden, kolon sigmoid dan rektum bagian atas

arteri mesenterica in5erior 3. sisa rektum arteri rektalis tenga- dan in5erior% cabang dari arteri iliaca interna dan arteri pudenda interna& !ERSARA+AN "iatur ole- sistem sara5 otonom %kecuali m6sp-incter ani e<ternus& !arasim,atis %merangsang sekresi dan kontraksi& :
o o

(61agus bagian tenga- colon tran4ersum (6 Pel4ikus bagian distal

Sim,atis %meng-ambat sekresi dan kontraksi; merangsang sp-incter& :


o

?edulla $pinalis (6splancnicus bersinaps di ganglion coeliaca dan aorticorenalis post ganglion colon

*ISTO"O-I Duo enum


1. Tuni)a mu)osa membentu) .i&us intestina&is

!pitel selapis torak>silindris @mikro4ili %brus- borders& $el goblet % di antara sel epitel & amina propria o $itoplasma : granula kasar .arna merao $el PANETH %bentuk kerucut,meng-adap lumen usus& terletak di dasar kriptus LIEBERKUHN

Tunika muskularis mukosa o Tidak ikut membentuk 4ilus intestinalis o Terli-at terpenggal,penggal karena ditembusi kelenjar BRUNNER

/0 Tuni)a submu)osa "ipenu-i kelenjar Brunner Bersama tunika mukosa membentuk PLIKA SIRKULARIS KERCKRINGI Terdapat pleksus submukosus MEISSNERI

10 Tuni)a mus)u&aris

$irkularis >> longitudinalis diantaran3a terdapat pleksus mienterikus AUERBACH

20 Tuni)a a .entisia Aaringan ikat jarang

*ISTO"O-I $E$UNUM 30 Tuni)a mu)osa B duodenum 1ilus intestinalis lebi- langsing, sel goblet CC

/0 Tuni)a submu)osa D kelenjar Brunner Berisi jaringan ikat jarang, dengan pleksus ?eissneri di dalamn3a ?embentuk plika sirkularis Kerckringi

10 Tuni)a mus)u&aris B duodenum

20 Tuni)a serosa 'ter&ihat ,a a ,oton4an me&intan4(

*ISTO"O-I I"EUM 30 Tuni)a mu)osa $el goblet CCC amina propria


o

Kelompokan nodulus lim5atikus PLAQUE PEYERI

/0 Tuni)a submu)osa Aaringan ikat jarang dengan pleksus ?eissneri di dalamn3a Plika sirkularis Kerckringi lebi- pendek

10 Tuni)a mus)u&aris B duodenumBjejunum

*ISTO"O-I KO"ON 'REKTUM( 30 Tuni)a mu)osa

epitel selapis torak>silindris D 4ilus intestinalis Tunika muskularis mukosa pembatas dengan tunika submukosa

/0 Tuni)a submu)osa

B intestinum tenue %usus -alus&

10 Tuni)a mus)u&aris

Tunika muskularis longitudinal ada 3ang mengalami penebalan TENIA KOLI

!ERA"I*AN REKTUM ANUS 30 Tuni)a mu)osa

?akin ke distal : !pitel selapis torak@sel goblet berlapis gepeng tanpa lap6 tanduk lapisan tanduk CC amina propria digantikan ole- "!)?*$ %di dalamn3a terdapat kel6apokrin 3ang disebut $*)K#?'(' *$&

/0 Tuni)a submu)osa

Aaringan ikat jarang bergabung dengan jar6ikat jarang lamina propria %digantikan oledermis dan -3podermis&

10 Tuni)a mus)u&aris

$irkular : menebal m6 $5ingter ani internus m6 s5ingter ani e<ternus %jaringan otot skelet&

20 Tuni)a a .entisia '%ar0i)at %aran4(

+ISIO"O-I

Re4u&asi sistem ,encernaan

+un4si otonom otot ,o&os Basic electrical r-3tm !&e)sus sara5 intrinsic o Pleksus mienterikus 'uerbaco Pleksus submukosa ?eissner

Sara5 e)strinsi) o $impatis o Parasimpatis

*ormon 4astrointestina&

"alam usus -alus terjadi ,roses ,encernaan an ,enyera,an ma)anan6 Pada duodenum bermuara saluran dari kelenjar pencernaan %pankreas dan kantung empedu& keluar le.at sp-incter o5 Oddi6 Pada usus -alus terjadi pencernaan sebagai berikut : Karbohi rat en6im 7 ami&ase ,ancreas 4&u)osa !rotein en6im 7 ,roteo&iti) ' ari ,ancreas( asam amino "ema) en6im7 &i,ase ,ancreas asam &ema) an 4&isero&0 emak sebelumn3a iemu&si)an dulu ole- empedu 3ang di-asilkan ole- -ati dan disimpan di kantung empedu6

"alam usus -alus juga terjadi ,enyera,an ma)anan me&a&ui se&8se& e,ite& 3ang men3usun permukaan usus -alus6 Proses pen3erapan berlangsung sebagai berikut : Karbohi rat : Monosa)ari a diserap melalui mekanisme transport akti5 menuju kapiler dara- di 4ili intestinalis6 Ealaktosa merupakan bentuk gula 3ang siap diserap6 =ruktosa diserap melalui di5usi ter5asilitasi6

!rotein : "iserap dalam bentuk asam amino menuju ke kapiler dara- melalui 4ili intestinalis ole- transport akti56 "ema) : Keban3akan %7F sd GF H diemulsi5ikasi ole- garam empedu dan diserap dalam bentuk asam &ema) an 4&isero& melalui &actea& ')a,i&er &im5ati)( di 4ili intestinalis menuju ke sirkulasi dara- melalui l3mp-atic t-oracic duct6 emak sisan3a, 3ang teladipeca- ole- lipase menjadi asam lemak dan gliserol, terlarut dalam air dan memasuki 4ili menuju ke -ati melalui sistem porta -epatika6 #itamin an minera& : 4itamin larut lemak %',",!,K& akan diangkut melalui lacteal sedangkan 4itamin larut air diserap melalui kapiler6 !lektrolit seperti (a, 9l, potassium dan 9a diserap melalui dinding usus -alus melalui transport akti56

USUS 9ESAR Proses pencernaan 3ang terjadi di usus besar : 'bsorpsi air, (a9l, 4it K Tempat menimbun 5eses sebelum dikeluarkan

+ase Metabo&isme Karbohi rat -&i)o&isis : ,roses merubah 4&u)ose : aseti& Co8A Si)&us Kreb : ,roses merubah aseti& Co8A : * +os5ori&asi O)si ati5 : ,roses merea)si)an * ; O : */O ; AT! -&i)o&isis -&i)o&isis7 4&u)ose : asam ,iru.at< aseti& co8A R< -&u)ose ; / AD! ; / !O2 : / Asam !iru.at ; / AT! ; 2 * *asi& a)hir 4&i)o&isis7 Asam ,iru.at < Aceti& co8A / AT! Si)&us Asam Sitrat Si)&us Kreb7 aseti& co8A : * R< / Aseti& Ko8A ; = */O ; / AD! : 2 CO/ ; 3= * ; / Ko8A ; / AT! *asi& utama7 * 'hi ro4en( an /AT! +os5ori&asi O)si ati5

Rantai Res,irasi : trans5er * ari satu )arier )e )arier &ainya ehi ro4enase * ; O/ : */O ; AT! R< / * ; > O/ ; /e ; AD! : */O ; AT! AT! hasi& 5os5ori&asi o)si ati5 ? 12 AT!

en4an en6im

Metabo&isme "ema) A a 1 5ase7 @ o)si asi : ,roses merubah asam &ema) : aseti& Co8A Si)&us Kreb : ,roses merubah aseti& Co8A :* +os5ori&asi O)si ati5 : ,roses merea)si)an * ; O : */O ; AT! Metabo&isme !rotein A a 1 taha, Deaminasi : ,roses merubah asam amino : aseti& Co8A Si)&us Kreb : ,roses merubah aseti& Co8A : * +os5ori&asi O)si ati5 :,roses merea)si)an * ; O : */O ; AT!

TA9"E RAN-KUMAN +ISIO"O-I !ENCERNAAN "o)asi ?ulut Se)resi Saliva : amilase %pt3alin&, mukus, lisozim Substansi A)ti.itas ,encernaan ma)anan Protein Tidak ada A)ti.itas ,enyera,an Tidak ada

Karbo-idrat Enzim amilase memecapolisakarida menjadi disakarida maltose dan de<trin6 emak 1entrikulus Gastric juice : Protein -3drocloric acid %/9l&, pepsinogen, lipase, mukus, 5aktor intrinsik Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Pepsin %3ang merupakan Tidak ada bentuk akti5 dari pepsinogen 3ang diakti5kan ole- /9l& menguba- protein menjadi polipeptida %proteosa, pepton,dan asam amino&6

HCl berperan dalam denaturasi protein6 Karbo-idrat Beberapa pencernaan Tidak ada karbo-idrat terus berlangsung namun enzim amilase menjadi inakti5 karena keasaman lambung6 emak Lipase meng-idrolisis lemak Tidak ada menjadi asam lemak dan gliserol6 Enzim proteolitik pankreasmemeca- ikatan peptida 3ang berbeda meng-asilkan asam amino dan peptida dengan ukuran kecil %tr3psinogen diakti5kan dan diuba- menjadi tr3psin ole- enterokinase6 9-3motr3psinogen dan procarbo<3peptidase diakti5kan dan diubamenjadi c-3motr3psin dan carbo<3peptidase oleakti4itas tr3psin&6 Enzim aminopeptidasemengubapeptida menjadi asam amino6 "iserap dalam bentuk asam amino menuju ke kapiler dara- melalui 4ili intestinalis ole- transport akti56 !lektrolit seperti (a, 9l, potassium dan 9a diserap melalui dinding usus -alus melalui transport akti56

*ntestinum Intestinal juice : tenue %usus mukus, garam6 -alus& Sekresi mikrovili : enterokinase, disakaridase, aminopeptidase6 Pancreatic juice : enzim2 proteolitik %tr3psinogen, c-3motr3psinogen, procarbo<3peptidase &, amilase pankreas, lipase pankreas6 Sekresi hati : empedu

Protein

Karbo-idrat milase pankreas menguba- Eula seder-ana polisakarida menjadi diserap melalui monosakarida dan disakarida, mekanisme terutama menjadi maltosa6 transport akti5 !isakarida menuju kapiler maltase menguba- maltosa dara- di 4ili menjadi monosakarida intestinalis6 glukosa6 Ealaktosa merupakan !isakarida laktase menguba- bentuk gula laktosa menjadi glukosa dan 3ang siap

galaktosa6 !isakarida sucrase menguba- sukrosa menjadi glukosa dan 5ruktosa6 Enzim amilase intestinalmenguba- gula kompleks menjadi disakarida emak Lipase pankreas mengubalemak menjadi asam lemak dan gliserol6 Garam empedu mengubalemak menjadi lemak teremulsi6

diserap6 =ruktosa diserap melalui di5usi ter5asilitasi6

Keban3akan %7F sd GF H diemulsi5ikasi ole- garam empedu dan diserap dalam bentuk asam Lipase intestinal menguba- lemak dan lemak menjadi asam lemak gliserol melalui dan gliserol lacteal di 4ili intestinalis menuju ke sirkulasi daramelalui l3mp-atic t-oracic duct6 emak sisan3a, 3ang teladipeca- olelipase menjadi asam lemak dan gliserol, terlarut dalam air dan memasuki 4ili menuju ke -ati melalui sistem porta -epatika6 Tidak ada Tidak ada

*ntestinum ?ukus

Protein,

crassum %usus besar&

karbo-idrat, dan lemak

DIARE AKUT E,i emio&o4i


Berdasarkan penelitian 3ang dilakukan ole- Iorld Eastroenterolog3 Organization %IEO&, diare merupakan sala- satu pen3ebab utama kematian pada anak di negara berkembang6 'ngka insiden dan resiko kematian paling tinggi terdapat pada anak usia + ta-un dan kemudian menurun secara berta-ap6 Konsekuensi langsung lainn3a dari diare 3ang men3erang anak,anak termasuk malnutrisi, dan gangguan perkembangan 5isik dan kogniti56 9er asar)an ,ene&itian tera)hir yan4 i&a)u)an ,a a tahun /AABC i ne4ara

ber)emban4 se i)itnya ter a,at 1 e,iso e iare a)ut yan4 menyeran4 ana) i bawah usia 1 tahun setia, tahunnyaC en4an an4)a )ematiannya yan4 menca,ai 3CD8 / %uta untu) ana) i bawah usia D tahun0 "alam J ta-un terak-ir, angka kematian akibat diare di negara berkembang semakin menurun dengan adan3a terapi oral re-idrasi 3ang adekuat, pemberian '$*, perbaikan nutrisi, perbaikan sanitasi dan -3giene, serta pemberian imunisasi6

DE+INISI

Kang dimaksud dengan diare adala- suatu kondisi dimana 5rekuensi B'B mencapai J<> lebi- dalam + -ari dengan konsistensi 3ang cair6 Diare a)ut ber&an4sun4 se&ama )uran4 ari 32 hari0 "iare persisten berlangsung lebi- dari +2 -ari6 'nak 82 ta-un 4olume tinja C 2 ml>kg>-ari %?edscape&

K"ASI+IKASI DIARE

Diare se)retori) Terjadi peningkatan sekresi atau gangguan pada absorpsi6 Tidak terdapat atau -an3a sedikit terdapat kerusakan structural pada organ E*T6 Paling sering disebabkan ole- toxin cholera "apat men3ebabkan ke-ilangan 4olume air dan elektrolit 3ang besar dari dalam tubuse-ingga men3ebabkan de-idrasi6

Diare osmoti) Terjadi akibat penarikan air 3ang terlalu ban3ak ke dalam usus6 Terjadi akibat kadar gula>garam 3ang berlebi-an dalam usus se-ingga menarik air dari tubu-6

Diare e)su ati5 "itandai dengan adan3a dara- atau pus dalam 5eses $ering dikaitkan dengan *B" % 9ro-nLs disease>colitis ulserati4e& atau in5eksi berat e"coli

@ Disentri tinja berdara-6 "itandai dengan tinja disertai dara- secara makroskopis disertai lender6

STOO" C*ARACTERISTICS Stoo& Characteristics A,,earance #o&ume +reEuency 9&oo ,* Re ucin4 substances W9Cs Serum W9Cs Or4anisms

Sma&& 9owe& Iater3 arge *ncreased Possibl3 positi4e but ne4er gross blood Possibl3 8 565 Possibl3 positi4e 8 5>-ig- po.er 5ield (ormal #ira& )ota4irus 'deno4irus 9alici4irus 'stro4irus (oro4irus

"ar4e 9owe& ?ucoid and>or blood3 $mall /ig-l3 increased 9ommonl3 grossl3 blood3 C565 (egati4e 9ommonl3 C+F>-ig- po.er 5ield Possible leukoc3tosis, bandemia In.asi.e bacteria Escherichia Coli %enteroin4asi4e, entero-emorr-agic& Shi#ella species Salmonella species Campylo$acter species %ersinia species eromonas species Plesiomonas species

EnterotoFi4enic bacteria ToFic bacteria E coli Clostridium di&&icile

'le$siella Clostridium per&rin#ens Cholera species (i$rio species

!arasites !arasites Giardia species Entamoe$a or#anisms Cryptosporidium spe cies

Or4anism Rota.irus A eno.irus Noro.irus Astro.irus Ca&ici.irus Aeromonas s,ecies Cam,y&obacter s,ecies C i55ici&e C ,er5rin4ens

Incubation Duration #omitin4 +e.er Ab omina& !ain +,G d M,+F d +,2 d +,2 d +,2 d (one 2,2 d 1ariable ?inimal 2,M d 5,+2 d 2d 2,M d 2,M d F,2 .k 5,G d 1ariable +d J,7 d J,5 d F,2 .k 2,G d 2,5 d 5,G d +,27 d Kes "ela3ed Kes @>, Kes @>, (o (o ?ild (o Kes @>, Kes (o Kes Kes o. o. (o @>, @>, @>, Kes =e. (o @>, o. @>, Kes /ig(o Kes (o (o (o (o (o (o Kes =e. Kes Kes Kes @>, Kes Kes Kes Kes

Enterohemorrha4ic E co&i +,M d EnterotoFi4enic E co&i !&esiomonas s,ecies Sa&mone&&a s,ecies Shi4e&&a s,ecies #ibrio s,ecies Y enteroco&itica +,J d (one F,J d F,2 d F,+ d (one

-iar ia s,ecies Cry,tos,ori ium s,ecies Entamoeba s,ecies

2 .k 5,2+ d 5,G d

+@ .k ?ont-s +,2@ .k

(o (o (o

(o o. Kes

Kes Kes (o

ETIO"O-I 9acteria& entero,atho4ens Escherichia coli o Eram negati4e, 5akultati5 anaerob, bentuk batang

!T!9 %!ntero To<ic,& tra4eler 0 in5ants CC !P!9 %!ntero Patogen,& anak 8 2 ta-un CC, sering kronik !*!9 %!ntero *n4asi4e,& $loody mucoid diarr-ea6 "emam CC !/!9 %!ntero /emmoragic,& blood3 diarr-ea6 $e4ere -emmoragic colitis 0 /emol3tic #remic $3ndrome %/#$& 7,MH !'gg!9 %!ntero 'ggregati4e,& .ater3 diarr-ea6 Persisten diarr-ea CC

Campylo$acter o $piral, gram negati4e, mikroaero5ilik o $ering asimptomatik o Iater3 diarr-ea , , C disentri o *n5eksi dari -e.an ternak

Shi#ella o Batang, gram negati4e6 o Tersering pada balita dan usia lebi- tua6 Aarang pada in5ant6
o

Shi#ella Sonnei gejala ringan; -an3a terdapat di negara berkembang6

Shi#ella )le*neri men3ebabkan sindroma disentri; paling ban3ak terdapat di negara berkembang6 Shi#ella dysentriae memproduksi s-iga to<in; % -as caused de4astating epidemics o5 blood3 diarr-ea .it- case,5atalit3 rates approac-ing +FH in 'sia &

(i$rio cholera o Berbentuk koma, gram negati4e, 5akultati5 anaerob, ber5lagel6 o $erogroup O+ dan O+JN men3ebabkan deplesi 4olume 3ang cepat dan para-6 o Tanpa re-idrasi 3ang adekuat, pasien akan mengalami s3ok -ipo4olemik ba-kan meninggal dalam .aktu +2,+M jam sejak timbul gejala6 o =eses cair, tidak ber.arna, dan disertai mucus6 o $ering disertai munta-; demam jarang6 Salmonella o Batang, gram negati4e, 5akultati5 anaerob o )esiko terbesar pada in5ants o ?ajor reser4oir : -e.an o Onset akut mual, munta-, diare %mungkin disentri&

o !nteric 5e4er O Salmonella typhi or paratyphi ', B, or 9 %t3p-oid 5e4er&6 o "iarr-ea %.it- or .it-out blood& de4elops, and 5e4er lasting J .eeks or more6

#ira& entero,atho4ens +otavirus o )(', 1PG 0 1P2 antigens6 o Pen3ebab gastroenteritis berat 3ang terban3ak pada anak,anak o ?erusak epitel usus %enzim disakaridase 88& o *n5eksi le.at mulut o ?engalami replikasi di usus -alus o ?asa inkubasi pendek %82M jam& o ?asala- gastrointestinal -ilang dalam J,G -ari Human caliciviruses (HuC(s) o (oro4irus pen3ebab terban3ak gastroenteritis pada semua usia o $apo4iruses terutama men3erang anak,anak

denovirus o Paling sering men3ebabkan gangguan di sistem respirasi o (amun pada anak,anak juga dapat men3ebabkan gastroenteritis

!arasitic entero,atho4ens Giardia lam$lia (Giardia intestinalis) o *n5eksi menelan kista matang o /abitat rongga usus -alus o 2 stadium : $tadium kista bulat>lonjong $tadium tro5ozoit %bentuk la3ang,la3ang& melekat di epitel usus sindroma malabsorbsi %gangguan absorbsi lemak, karoten, 5olat, PB+2Qanemia -iperkrom makrositer& o Eangguan absorbsi lemak steatorea %diare, 5eses ban3ak, bau busuk, ber.arna puti-& Cryptosporidium parvum o ,e- emer#in# disease o Paling berba-a3a o *n5eksi menelan ookista matang o "iare ke-ilangan cairan J,+G liter o Pada immunocompromized gejala C 2 bulan; immunocompetent 8+ bulan

Cyclospora cayetanensis o *n5eksi menelan ookista matang o /abitat pada jejunum terutama bagian 4ili,4ili o Tidak menimbulkan ke-ilangan cairan 3ang ban3ak6

Entamoe$a histolytica o Protozoa; anaerob o *n5eksi menelan kista matang o ?en3ebabkan sindroma disentri o Tro5ozoit: ?inuta %esensial& /istol3tica pat-ogen

+AKTOR RESIKO Tinggin3a pre4alensi in5eksi Burukn3a -3giene,sanitasi lingkungan Burukn3a pen3ediaan air bersi )enda-n3a cakupan imunisasi ?eningkatn3a penggunaan susu botol %'$* 88 actobacilus 88&

MANI+ESTASI K"INIS

Anamnesis an !emeri)saan +isi) Kepada penderita, atau biasan3a karena pasien masi- anak,anak dilakukan alloanamnesis kepada orang tua atau 3ang mengantar anak6 Perlu ditan3akan mengenai ri.a3at perjalanan pen3akit antara lain : aman3a sakit diare %suda- berapa jam, berapa -ariR& =rekuensin3a %berapa kali se-ariR& Ban3akn3a>4olumen3a %berapa ban3ak setiap de5ekasiR&

Iarnan3a %biasa, kuning berlendir, berdara-, seperti air cucian beras, dsb& Baun3a %amis, asam, busuk&

Buang air kecil %ban3akn3a, .arnan3a, kapan terak-ir kencing, dsb& 'da tidakn3a batuk, panas, pilek dan kejang sebelum, selama dan setela- diare6 Aenis, bentuk dan ban3akn3a makanan dan minuman 3ang diberikan sebelum, selama dan setela- diare

'paka- disertai dengan munta- atau tidak Penderita diare sekitar rumaBerat badan sebelum sakit %bila diketa-ui&

$erta tidak lupa pula ditan3akan mengenai ri.a3at pen3akit da-ulu atau ri.a3at pen3akit 3ang perna- diderita ole- pasien6 $etela- melakukan anamnesis, kita lanjutkan dengan melakukan pemriksaan 5isik6 Pemeriksaan 5isik 3ang dilakukan pada anak umumn3a sama dengan 3ang dilakukan pada de.asa 3aitu inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi6 #rutan pemeriksaan 5isik secara umum pada anak diurutkan sebagai berikut : +6 Keadaan #mum :

Kesan keadaan sakit pasien %tampak sakit ringan, sedang, berat& Kesadaran Kesan status gizi %dapat dili-at secara umum dengan inspeksi dan palapasiO untuk penjelasan lebi- lanjut baca diagnosis 5isik pada anak -alaman +M&

26 Tanda 1ital aju, irama, kualitas nadi Tekanan daraPerna5asan

$u-u tubu-

J6 "ata 'ntropometrik 4. $tatus Berat badan %BB& Tinggi badan %TB& )asio BB menurut TB %BB>TB& ingkar lengan atas % '&

Tebal lipatan kulit %skin5old t-ickness& ingkar kepala, lingkar dada dan lingkar perut okalis diperiksa setiap organn3a dari kepala sampai kaki %penjelasan lebi-

lengkap ada di buku diagnosis 5isik pada anak&

Pada pasien diare pemeriksaan 5isik biasan3a ditemukan : 1. Keadaan umum gelisa-, muda- mara-, lema- dan pada kasus 3ang berat kesadaran dapat terganggu6 2. Tanda 4ital su-u badan dapat meningkat %bisa karena in5eksi atau karena terjadi de-idrasi&, perna5asan dapat terjadi perna5asan kussmasul %apabila pasien suda- terjadi komplikasi asidosis metabolik&, nadi akan meningkat seiring dengan berkembangn3a in5eksi dan peningkatan su-u pada pasien %kenaikan su-u +S9 diikuti ole- kenaikan den3ut nadi seban3ak +5,2F <>menit&6 3. "ata antropometrik dapat terjadi penurunan berat badan atau berat badan 3ang tidak bertamba- %akibat =ailure to t-ri4e&, penurunan BB ini juga dapat disebabkan olede-idrasi 3ang terjadi selain dari kurangn3a asupan gizi pada pasien6

4. $tatus lokalis pada ba3i 3ang mengalami diare dan mengalami tanda,tanda de-idrasi, maka akan terli-at ubun,ubun besar cekung, tonus dan turgor kulit berkurang, selaput lendir mulut dan bibir terli-at kering6 "apat pula ditemukann3a tanda,tanda -ipokalemia 3ang dapat diketa-ui dari bising usus, distensi usus dan menurunn3a kontraksi otot6 Pada anus dan daera- sekitarn3a dapat dili-at adan3a lecet akibat de5ekasi 3ang terus menerus dan tinja makin lama makin bersi5at asam akibat ban3akn3a asam laktat 3ang terjadi dari pemeca-an laktosa 3ang tidak dapat diabsorpsi ole- usus6

!emeri)saan !enun%an4 yan4 Dibutuh)an

Pemeriksaan laboratorium adala- pemeriksaan 3ang biasan3a dilakukan pada pasien dengan kelu-an diare6 Pemeriksaan laboratorium penting artin3a dalam menegakkan diagnosis kausal 3ang tepat se-ingga kita dapat memberikan obat 3ang tepat pula6 "alm praktek se-ari,-ari, pemeriksaan laboratorium lengkap -an3a dikerjakan jika diare tidak sembu-,sembu- dalam .aktu 5,G -ari6 Pemeriksaan lab 3ang perlu dikerjakan adala- : +6 Pemeriksaan tinja ?akroskopik dan mikroskopik Kultur %biakan& kuman dan uji resistensi p/ dan kadar gula, jika diduga ada intoleransi laktosa

26 Pemeriksaan dara "ara- lengkap Pemeriksaan elektrolit Pemeriksaan keseimbangan asam basa %'nalisa Eas "ara-& Kadar ureum dan kreatinin %untuk menilai 5aal ginjal&

J6 Pemeriksaan urin %urinalisis& Berat jenis dan endapan

4. *ntubasi duodenal pada diare kronik untuk mencari kuman pen3ebab

Dia4nosis #ntuk menentukan diagnosis pada kasus diare akut ini, dapat dili-at dari gejala,gejala subjekti5 maupun objekti5 3ang ditemukan ole- dokter6 $elain itu, berdasarkan -asil pemeriksaan 5isik dan pemeriksaan penunjang juga membantu untuk menegakan diagnosis6 Ba-kan dengan pemeriksaan laboratorium dapat menentukan kausal dari diare tersebut %seperti 3ang teladijelaskan diatas&6

!ato5isio&o4i $eperti 3ang diketa-ui ba-.a etiologi daripada diare bermacam,macam, seperti in5eksi, 5aktor malabsorbsi, 5aktor makanan maupun 5aktor psikologi, dan semua 5aktor etiologi diatas memiliki pat-ogenesis 3ang berbeda,beda6 $ebelum menjelaskan mengenai pato5isiologi pen3akit ini sendiri, berikut adala- penjelasan mengenai pat-ogenesis daripada etiologi diare tersebut, terutama pen3akit diare akut ole- karena in5eksi6 $ecara garis besar dimulai dari masukn3a mikroorganisme ke dalam saluran pencernaan, kemudian mikroorganisme itu berta-an dan dapat mele.ati asam lambung, dan mikroorganisme tersebut membentuk toksin %endotoksin& 3ang merangsang mukosa usus, se-ingga usus bereaksi dengan melakukan -iperperistaltik dan sekresi cairan usus, dan -al inila- 3ang ak-irn3a mengakibatkan terjadin3a diare6

"itinjau dari sudut pato5isiologi ke-ilangan cairan tubu- pen3ebab diare akut dapat dibagi dalam: +6 Diare Se)resi %terjadi akibat stimulasi primer dari enterotoksin atau ole- neoplasma&, lebi- jelasn3a disebabkan ole- : a6 *n5eksi kuman,kuman pat-ogen dan apatogen, serta 4irus %seringn3a itu rota4irus tapi rota4irus itu lebi- sering men3ebabkan diare osmotic&6 b6 /iperperistaltik usus -alus 3ang dapat disebabkan ole- ba-an,ba-an kimia, makanan %misaln3a keracunan makanan, makanan 3ang pedas, suda- basi, dll&, gangguan s3ara5, -a.a dingin, alergi, dsb6 c6 "e5esiensi imun terutama $*g' 3ang mengakibatkan terjadin3a bakteri>jamur tumbuberlipat ganda %o4ergro.t-&6 2. Diare Osmoti) %diare akibat adan3a ba-an 3ang tidak dapat diabsorbsi ole- lumen usus -iperosmoler -iperperistalsis&, lebi- jelasn3a disebabkan ole- : a6 ?alabsorbsi makanan %kelainan di usus atau karena in5eksi rota4irus merusak 5ili usus&6 b6 KKP %kekurangan kalori protein&6 c6 BB ) pada ba3i baru la-ir6

Berikut akan diba-as patomekanisme dari kedua jenis diare tersebut : Diare Se)retori)0 "iare sekretorik disebabkan karena sekresi air dan elektrolit kedalam usus -alus6 /al ini terjadi bila absorbsi (a@ ole- 4ili gagal sedangkan sekresi 9l, di sel epitel berlangsung terus atau meningkat6 Kang berperan dalam merangsang kripte usus untuk melakukan sekresi akti5 9l, dan meng-ambat absorbsi (a@, /9OJ, ini adala- siklik '?P %c'?P&, siklik E?P %cE?P& dan 9a2@6 c'?P ini dibentuk dalam jumla- 3ang lebi- besar apabila terdapat, misaln3a laksati5 dan toksin bakteri tertentu %clostridium di55icle, 4ibrio c-olerae, e6coli enterotoksigenik %!T!9&&, serta 4irus tertentu %rota4irus dengan nonstructural

protein 2 %($P2& n3a&6 Ole- karena adan3a rangsangan mukosa usus ole- toksin bakteri atau 4irus, maka -asil ak-irn3a adala- sekresi cairan 3ang berlebi-an mengakibatkan ke-ilangan cairan dan elektrolit dari tubu- sebagai tinja cair6 9atatan untuk kolera, toksinn3a dapat men3ebabkan diare masi5 %-ingga +FFFml>jam& 3ang dapat secara cepat mengancam n3a.a akibat ke-ilangan air, K@ dan /9OJ, %s3ok -ipo4olemik, -ipokalemia, asidosis metabolik&6

Diare Osmoti)0 Terjadi akibat asupan sejumla- besar makanan 3ang sukar diserap ba-kan dalam keadaan normal, atau pada malabsorpsi6 $ebagai conto- adala- de5isiensi enzim disakaridase primer atau sekunder pada anak 3ang menderita malnutrisi atau diare 3ang disebabkan rota4irus 3ang akan men3ebabkan gangguan pemeca-an karbo-idrat golongan disakarida akibat kerusakan mikro4ili6 'dan3a karbo-idrat 3ang tidak diabsorbsi setelamencapai usus besar akan di5ermentasi ole- bakteri menjadi asam organic %asam lemak rantai pendek& dan meng-asilkan gas %pasien sering 5latus&6 Ole- karena itu, suasana intraluminal akan menjadi -iperosmolar dan -al ini men3ebabkan sekresi %penarikan& air ke dalam lumen usus6 "iare osmotic ini juga dapat terjadi pada pemberian sorbitol, 5ruktosa, garam magnesium %antasida, laksati5&, serta anion 3ang sukar diserap seperti sul5at, 5os5at atau sitrat %semua ini termasuk dalam kategori pertama 3aitu sukar diserap ba-kan dalam keadaan normal&6 Note 7 osmotic a a&ah ,er,in ahan cairan ren ah )e )onsentrasi so&ute yan4 tin44i0 ari yan4 )onsentrasi so&ute ',e&arutnya(

#ntuk pato5isiologi berdasarkan etiologi n3a, akan dibagi dalam beberapa kategori 3aitu akibat in5eksi 4irus, bakteri %non in4asi4e dan in4asi4e&, serta parasit %karena jarang terjadi tidak ada in5o 3ang k-usus&6 $ebenarn3a pato5isologi berdasarkan etiologi ini mekanismen3a tela- diba-as pada mekanisme terjadin3a diare sekretorik diatas, namun berikut akan diuraikan secara umum dan ringkas mekanisme dari etiologi in5eksi tersebut : #IRUS masuk enterosit %sel epitel usus -alus& in5eksi 0 kerusakan 5ili usus -alus

!nterosit rusak diganti ole- enterosit baru %kuboid> sel epitel gepeng 3g blm matang& 5ungsi blm baik

=ili usus rusak %atro5i& tdk dpt mengabsorbsi makanan 0 cairan dgn baik Tek Osmotik motilitas DIARE OSMOTIK a,at isertai arah a)ibat

)erusa)an 5i&i usus0 9AKTERI NON IN#ASI+ %1ibrio c-olerae, !6 coli patogen& masuk lambung duodenum berkembang biak mengeluarkan enzim mucinase %mencairkan lap lendir& bakteri masuk ke membran mengeluarkan subunit ' 0 B mengeluarkan %c'?P& meransang sekresi cairan usus, meng-ambat absobsi tanpa menimbulkan kerusakan sel epitel tersebut 4olume usus SEKRETORIK0 9AKTERI IN#ASI+ %$almonella spp, $-igella spp, !6 coli in5asi5, 9-amp3lobacter& prinsip perjalanan -ampir sama, tetapi bakteri ini dapat mengin4asi sel mukosa usus -alus reaksi sistemik %demam, kram perut& dan dapat sampai terdapat dara-6 (ote : Toksin $-igella masuk ke serabut sara5 otak kejang dinding usus teregang DIARE

Kom,&i)asi Komplikasi 3ang dapat timbul akibat diare adala- sebagai berikut : +6 "e-idrasi "e-idrasi pada kasus ini terjadi akibat ke-ilangan air 3ang lebi- ban3ak daripada pemasukan air, merupakan pen3ebab terjadin3a kematian pada diare6 "e-idrasi akibat diare biasan3a bersi5at de-idrasi isotonic, dimana air 3ang -ilang diikuti dengan elektrolit se-ingga kepekatann3a tetap normal, maka jenis de-idrasi ini biasan3a tidak mengakibatkan cairan !9= berpinda- ke *9=6 (amun, tidak menutup kemungkinan terjadin3a de-idrasi -ipo dan -ipertonis6

"erajat de-idrasi dapat ditentukan berdasarkan : a6 Ke-ilangan berat badan "e-idrasi ringan : bila terjadi penurunan berat badan 2,5 T 5 H "e-idrasi sedang : bila terjadi penurunan BB 5,+F H "e-idrasi berat : bila terjadi penurunan BB C+F H b6 $kor ?aurice King
Bagian tubuh yang diperiksa Keadaan umum Sehat 0 Gelisah, Nilai untuk gejala yang ditemukan 1 2 cengeng, Mengigau, atau shock Sangat kurang Sangat cekung Sangat cekung Kering dan sianosis 'emah (140 koma

apatis, ngantuk Kekenyalan kulit Mata ontanel mayor Mulut !enyut nadi"menit Normal Normal Normal Normal Kuat #120 Sedikit kurang Sedikit cekung Sedikit cekung Kering Sedang$120%140&

Keterangan : F,2 B de-idrasi ringan, J,7 B de-idrasi sedang, G,+2 B de-idrasi berat #ntuk menentukan keken3alan kulit, kulit perut ;dicubit; selama JF,7F detik kemudian dilepas6 Aika kulit kembali normal dalam .aktu : 2,5 detik : turgor agak kurang %de-idrasi ringan& 5,+F detik : turgor kurang %de-idrasi sedang& C+F detik : turgor sangat kurang %de-idrasi berat&

c6 Berdasarkan ?TB$ %?anajemen Terpadu Balita $akit& Dehi rasi 9erat Terdapat 2 atau lebi- dari tanda,tanda berikut : etargi atau tidak sadar

?ata cekung Tidak bisa minum atau malas minum 9ubitan kulit perut kembalin3a sangat lambat Dehi rasi Rin4an atau Se an4 Terdapat 2 atau lebi- dari tanda,tanda berikut : Eelisa-, re.el>mara ?ata cekung /aus, minum dengan la-ap 9ubitan kulit perut kembalin3a lambat Tan,a Dehi rasi Tidak cukup tanda,tanda untuk diklasi5ikasikan sebagai de-idrasi berat atau ringan>sedang6 d6 ?enurut Tonisitas "ara "e-idrasi isotonik : bila kadar (a dalam plasma antara +J+,+5F m!U> %normal& "e-idrasi -ipotonik : bila kadar (a 8+J+ m!U> "e-idrasi -ipertonik : bila kadar (a C +5F m!U>

26 'sidosis ?etabolik 'sidosis metabolic merupakan gangguan keseimbangan asam basa dalam tubu- dimana terjadi penurunan kadar basa dalam tubu- 3aitu basa bikarbonat %B/9OJ&, sedangkan pada diare terjadi penimbunan asam 3ang disebabkan ole- : a6 'dan3a ketosis akibat kelaparan6 Tubu- mengkompensasi dengan metabolisme lemak 3ang dapat meng-asilkan keton bodies 3ang bersi5at asam6 b6 Terjadi penimbunan asam laktat karena adan3a anoksia jaringan %metabolisme dia-likan ke anaerob&6 c6 Bila tela- terjadi gangguan ginjal akibat de-idrasi 3ang timbul, urin output berkurang akibat menurunn3a 4olume dara- 3ang men3ebabkan turunn3a E=), se-ingga produk metabolism 3ang bersi5at asam tadi meningkat dalam tubukarena tidak dapat dikeluarkan ole- ginjal %oliguria>anuria&6 $ecara umum, orang dengan asidosis metabolic akan berusa-a mengkompensasi keadaan ini dengan menurunkan juga kadar asam karbonat %/29OJ& dalam dara-n3a dengan cara berna5as cepat, teratur dan dalam 3ang biasa kita kenal dengan perna5asan kuszmaull6 /al ini dilakukan agar kadar antara basa bikarbonat dan asam karbonat kembali menjadi seimbang6 /29OJ tadi akan diuba- menjadi /2O dan 9O2 3ang nantin3a akan dikeluarkan pada proses berna5as6

J6 /ipoglikemia /ipoglikemia terjadi pada 2,J H dari anak,anak 3ang menderita diare6 Pad anak,anak dengan gizi cukup>baik, -ipoglikemia jarang terjadi, lebi- sering terjadi pada anak 3ang sebelumn3a suda- menderita KKP6 /al ini terjadi karena : a6 Pen3impanan atau persediaan glikogen dalam -ati terganggu6

b6 'dan3a gangguan absorbsi glukosa %.alau jarang terjadi; apalagi pada pen3ebab diare dengan malabsorbsi karbo-idrat&6 Eejala : apatis, lema-, peka rangsang, tremor, berkeringat, pucat, s3ok, kejang sampai koma6

26 /ipokalemia $erum K kurang dari J6F m?ol> 6 Ke-ilangan K pada kasus diare seperti 3ang diketa-ui akibat penurunan absorbsi dan peningkatan sekresi K kedalam lumen usus, se-ingga kadar K 3ang diekskresikan le.at tinja pun meningkat6

56 Eangguan $irkulasi $ebagai akibat diare dengan > disertai munta-, dapat terjadi gangguan sirkulasi daraberupa renjatan %s3ok& -ipo4olemik6 'kibatn3a per5usi jaringan berkurang dan terjadi -ipoksia, asidosis dapat menjadi lebi- berat dan dapat mengakibatkan kesadaran menurun dan bila tidak segera ditolong penderita dapat meninggal6

76 Eangguan Eizi $e.aktu anak menderita diare, sering terjadi gangguan gizi dengan akibat terjadin3a penurunan berat badan dalam .aktu singkat6 /al ini disebabkan : a6 ?akanan sering di-entikan ole- orang tua karena takut diare dan>atau munta-n3a akan bertamba- -ebat6 Orang tua sering -an3a memberikan air te- saja6

b6 ?akanan 3ang diberikan sering tidak dicerna dan diabsorpsi dengan baik dengan adan3a -iperperistaltik, kerusakan 5ili,5ili usus akibat in5eksi, dsb6 Eizi sendiri memiliki -ubungan 3ang erat dengan diare 3ang terjadi pada anak6 Karena apabila sebelum menderita diare anak tela- mengalami malnutrisi %gangguan gizi& maka anak tersebut mempun3ai resiko 3ang tinggi mengalami diare %diba-as setela- ini di bagian selanjutn3a&6 $elain itu, anak 3ang sebelumn3a gizin3a baik, dengan menderita diare dapat terjadi gangguan gizi6

Diare an -i6i 'pabila sebelum diare anak tela- mengalami malnutrisi, maka 5aktor resiko untuk mengalami diare menjadi semakin tinggi, -al ini disebabkan karena pada malnutrisi terjadi kerusakan mukosa,mukosa usus 3ang disebabkan ole- kurangn3a nutrisi untuk pertumbu-an dan perkembangan saluran cerna, seperti misaln3a malnutrisi mengganggu produksi dan maturasi enterosit,enterosit baru se-ingga meruba- mor5ologi intestinal6 $elain itu pula, pembentukan imunitas -umoral dan imunitas seluler pun terganggu ole- karena kekurangan ba-an untuk membuat tentara,tentara imun tersebut %kalori dan protein&6 /al inila- 3ang membuat pasien dengan malnutrisi rentan mengalami in5eksi dan diare6 $ebalikn3a pasien dengan gizi 3ang baik sebelumn3a, saat mengalami diare dapat mengalami kekurangan>gangguan gizi seperti 3ang tela- dijelaskan diatas6 (ote : untuk penjelasan gizi 3ang se-arusn3a pada anak dan ba3i dapat di5otokopi dari buku 3ang disediakan6 Karena akan terlalu ban3ak bila diurai disini6

!en4obatan

$ecara umum penanganan diare akut ditujukan untuk mencega- > menanggulangi de-idrasi serta gangguan keseimbangan elektrolit dan asam basa, kemungkinan terjadin3a intoleransi, mengobati kausa dari diare 3ang spesi5ik, mencega- dan menanggulangi gangguan gizi serta mengobati pen3akit pen3erta6 #ntuk melaksanakan terapi diare secara secara kompre-ensi5, e5isien dan e5ekti5 -arus dilakukan secara rasional6 $ecara umum terapi rasional adala- terapi 3ang : +& tepat indikasi, 2& tepat dosis, J& tepat penderita, 2& tepat obat, 5& .aspada ter-adap e5ek samping6 Aadi penatalaksanaan terapi diare 3ang men3angkut berbagai aspek didasarkan pada terapi 3ang rasional 3ang mencakup kelima -al tersebut6 $aat ini I/O menganjurkan empat -al utama 3ang e5ekti5 dalam menangani anak,anak 3ang menderita diare akut, 3aitu : a6 Penggantian cairan %re-idrasi&, cairan 3ang diberikan secara oral untuk mencegade-idrasi dan mengatasi de-idrasi 3ang suda- terjadi6 b6 Pemberian makanan terutama '$*, selama diare dan pada masa pen3embu-an diteruskan6 c6 Tidak menggunakan obat antidiare6 'ntibiotika -an3a diberikan pada kasus kolera dan disentri 3ang disebabkan ole- s-igella, sedangkan metronidazole diberikan pada kasus giardiasis dan amebiasis6 d6 Petunjuk 3ang e5ekti5 bagi ibu serta pengasu- tentang : Bagaimana mera.at anak 3ang sakit di ruma-, terutama tentang bagaimana membuat oralit dan cara memberikann3a6 Tanda,tanda 3ang dapat dipakai sebagai pedoman untuk memba.a anak kembali berobat dan mendapat penga.asan medic 3ang lebi- baik6 ?etoda 3ang e5ekti5 untuk mencega- kejadian diare6

+6 Pengobatan 9airan 'dapun tujuan dari pada pemberian cairan adala- : +6 ?emperbaiki dinamika sirkulasi % bila ada s3ok &6 26 ?engganti de5isit 3ang terjadi6 J6 )umatan ( maintenance & untuk mengganti ke-ilangan cairan dan elektrolit 3ang sedang berlangsung % on#oin# losses &6 Pelaksanaan pemberian terapi cairan dapat dilakukan secara oral atau parenteral6 Pemberian secara oral dapat dilakukan untuk de-idrasi ringan sampai sedang dapat menggunakan pipa nasogastrik, .alaupun pada de-idrasi ringan dan sedang, bila diare pro5us dengan pengeluaran air tinja 3ang -ebat % C +FF ml>kg>-ari & atau muta- -ebat % se4ere 4omiting & dimana penderita tak dapat minum samasekali, atau kembung 3ang sangat -ebat % 4iolent meteorism & se-ingga re-idrasi oral tetap akan terjadi de5isit maka dapat dilakukan re-idrasi panenteral .alaupun sebenarn3a re-idrasi parenteral dilakukan -an3a untuk de-idrasi berat dengan gangguan sirkulasi6 a0 Dehi rasi Rin4an G Se an4 .ahap rehidrasi ?engganti de5isit6 )e-idrasi pada de-idrasi ringan dan sedang dapat dilakukan dengan pemberian oralit sesuai dengan de5isit 3ang terjadi : "e-idrasi ringan % 5H & : 5F ml>kg % 2 T 7 jam pada ba3i & % JH & : JF ml>kg % 2 T 7 jam pada anak besar & "e-idrasi sedang % 5 T +FH & : 5F T+FF ml >kg % 2 T 7 jam pad ba3i & % 7H & : 7F ml>kg % 2 T 7 jam pada anak besar & .ahap rumatan "alam ta-ap rumatan ini meliputi untuk memenu-i kebutu-an cairan rumatan dan kebutu-an peruba-an cairan rumatan 3ang disebabkan ole- ke-ilangan cairan 3ang sedang berjalan % on#oin# losses &6

Kebutu-an )umatan6 Terdapat beberapa model untuk meng-itung kebutu-an cairan rumatan : berdasarkan berat badan, luas permukaan, atau pengeluaran kalori 3ang seperti kita keta-ui ba-.a + ml air diperlukan setiap 22 jam bagi setiap kalori 3ang dikeluarkan dan ba-.a kebutu-an metabolic menentukan penggunaann3a dari cadangan tubu-6 Kalori 3ang dikonsumsi setiap kesatuan berat badan, atau tingkat metabolik menurun dengan bertamba- besarn3a dan usia anak % Tabel +&6

#ntuk mengganti ke-ilangan cairan 3ang sedang berjalan % on#oin# losses & karena diare : +F ml>kg bb %untuk diare in5antile& dan 25 ml>kg bb %untuk k-olera& untuk setiap diare cair 3ang terjadi disamping pemberian makanan dan minuman sebagaimana biasan3a sebelum diare6 Oralit merupakan cairan elektrolitTglukosa 3ang sangat esensial dalam pencega-an dan re-idrasi penderita dengan de-idrasi ringanTsedang6 $ecara seder-ana, re-idrasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

b0 Dehi rasi 9erat Penderita dengan de-idrasi berat, 3aitu de-idrasi lebi- dari +FH untuk ba3i dan anak dan menunjukkan gangguan tanda,tanda 4ital tubu- %somnolen,koma, perna5asan Kussmaul, gangguan dinamik sirkulasi& memerlukan pemberian cairan elektrolit parenteral6 Terapi re-idrasi parenteral memerlukan J ta-ap : +6 Terapi a.al6 Bertujuan untuk memperbaiki dinamik sirkulasi dan 5ungsi ginjal dengan cara re, ekspansi dengan cepat 4olume cairan ekstraseluler6 *dealn3a adala- ba-.a selurucairan 3ang diberikan -endakn3a tetap berada didalam ruang 4askuler6 #ntuk itu

larutan elektrolit dengan kadar (a 3ang sama dengan dara- lebi- dianjurkan6 Perlu penamba-an glukosa dalam cairan, karena penderita 3ang sakit peka untuk terjadin3a -ipoglikemi dan penamba-an basa untuk koreksi asidosis6 26 Terapi lanjutan6 $egera setela- sirkulasi dapat dipuli-kan kembali, terapi cairan berikutn3a untuk mengkoreksi secara men3eluru- sisa de5isit air dan (a serta mengganti ke-ilangan abnormal dari cairan 3ang sedang berjalan % on#oin# losses & serta ke-ilangan obligatorik %kebutu-an rumatan&6 Ialaupun pemberian K suda- dapat dimulai, namun -al ini tidak esensial, dan biasan3a tidak diberikan sebelum 22 jam6 Perkecualian dalam -al ini adala- bila didapatkan -ipokalemia 3ang berat dan n3ata6 Pada saat tercapain3a ta-ap ini, kadang perlu diketa-ui nilai elektrolit serum se-ingga terapi cairan dapat dimodi5ikasi sesuai dengan kadar (a 3ang ada %isonatremi, -iponatremi atau -ipernatremi&6 !ehidrasi Isonatremi ( ,a /01 2 /34 mE56l ) Pada gangguan elektrolit ini tidak saja terdapat ke-ilangan eksternal (a dari cairan ekstraseluler tetapi juga (a dari cairan ekstraseluler 3ang masuk kedalam cairan intraseluler sebagai kompensasi dari ke-ilangan K intraseluler6 "engan demikian pemberian (a dalam jumla- 3ang sama dengan ke-ilangann3a (a dari cairan ekstraseluler akan berlebi-an dan akan meng-asilkan kenaikan dari (a tubu- total dari penderita; (a intraseluler 3ang berlebi-an kelak akan kembali ke dalam cairan ekstraseluler apabila diberikan K, dengan akibat terjadin3a ekspansi ke ruang ekstraseluler6 #ntuk meng-indari -al ini, -an3a 2>J dari perkiraan -ilangn3a (a dan air dari cairan ekstraseluler 3ang perlu diganti pada 22 jam pertama pemberian cairan6 Pada ta-ap ini disamping mengganti de5isit, keseluru-an cairan dan elektrolit 3ang diberikan perlu mencakup pula penggantian ke-ilangan cairan 3ang normal %on#oin# normal losses& maupun 3ang abnormal %on#oin# a$normal losses& 3ang terjadi melalui diare ataupun munta-6 $esuda- ta-ap penggantian de5isit %sesuda- J,22 jam& ta-ap berikutn3a adala- ta-ap rumatan 3ang bertujuan untuk mengganti sisa ke-ilangan cairan dan elektrolit secara men3eluru- dan dimulain3a pemberian K6 Kebutu-an (a dan air pada ta-ap ini dapat diperkirakan dengan menamba- 25H pada kebutu-an

rumatan normal 3ang diperkirakan dan dengan menamba- kebutu-an bagi ke-ilangan abnormal 3ang sedang berjalan %on#oin# a$normal losses&6 Ke-ilangan K mungkin sama dengan ke-ilangan (a namun -ampir keseluru-an K 3ang -ilang adala- berasal dari cairan ekstraseluler dan -arus diganti dengan memberikann3a ke dalam ruang ekstraseluler6 'pabila K diberikan dengan kecepatan sebanding dengan pemberian (a, maka dapat dipastikan ba-.a akan terjadi -iperkalemi6 "engan demikian biasan3a penggantian K dilakukan dalam .aktu J , 2 -ari6 K juga jangan diberikan apabila terdapat kenaikan K serum atau sampai ginjal ber5ungsi dengan baik, dalam keadaan asidosis berat pemberian K -arus ber-ati,-ati6 Kecuali pada keadaan 3ang -ipokalemia berat, kadar K 3ang diberikan -endakn3a tidak melebi-i 2F m !U> pemberiann3a tidak melebi-i J m !U>kg>22 jam6 !ehidrasi Hiponatremi ( ,a 7 /01mE56l ) Keadaan ini timbul karena -ilangn3a (a 3ang relati5 lebi- besar dari pada air6 Ke-ilangan %de5isit& (a ekstraseluler dapat di-itung dengan 5ormula berikut : dan kecepatan

Karena pasien mengalami de-idrasi, keseluru-an cairan tubu- 3ang diperkirakan adala5F , 55H dari berat badan .aktu masuk dan bukan 7FH seperti nilai biasan3a6 Ialaupun (a pada prinsipn3a merupakan kation ekstraseluler, cairan tubukeseluru-an %total& adala- 3ang dipakai untuk meng-itung de5isit (a6 /al ini memungkinkan bagi penggantian (a 3ang -ilang dari cairan ekstraseluler, untuk ekspansi cairan ekstraseluler 3ang terjadi pada saat penggantian dan untuk mengganti -ilangn3a (a dari tempat penimbunan pertukaran (a seperti pada tulang6 Terapi de-idrasi -iponatremi adala- sama seperti pada de-idrasi isonatremi, kecuali pada ke-ilangan natrium 3ang berlebi-an pemberian (a perlu diper-itungkan adan3a ke-ilangan ekstra dari ion tsb6 Pemberian jumla- ekstra dari (a 3ang diperlukan untuk mengganti ke-ilangan ekstra dapat dibagi rata dalam beberapa -ari se-ingga koreksi berta-ap dari -iponatremi dapat tercapai pada saat 4olume tela- bertamba-6 Kadar (a se3og3an3a tidak dinaikkan secara mendadak dengan pemberian larutan garam -ipertonis kecuali bila terli-at gejala keracunan air seperti kejang6 Eejala jarang timbul

kecuali bila serum (a berkurang diba.a- +2F m !U>

dan -al ini biasan3a cepat

dikontrol dengan pemberian larutan (acl JH pada kecepatan + ml>menit sampai maksimum +2 ml>kg berat badan6 arutan -ipotonis perlu di-indarkan terutama pada ta-ap a.al pemberian cairan karena adan3a resiko terjadin3a -iponatremi simptomatik6

!ehidrasi hipertonis ( ,a 8 /91 mE56l ) /iperosmolalitas 3ang berat dapat mengakibatkan kerusakan otak, dengan perdara-an 3ang tersebar luas dan trombosis atau e5usi subdural6 Kerusakan serebral ini dapat mengakibatkan kerusakan s3ara5 3ang menetap6 Ba-kan tanpa kerusakan tersebut 3ang n3ata, sering pula timbul kejang pada pasien dengan -ipernatremi6 "iagnosis dari kerusakan serebral sekunder karena -ipernatremi di topang dengan ditemukan kenaikan kadar protein dalam cairan serebrospinal6 Kejang sering pula timbul pada saat pemberian cairan karena kembalin3a (a serum menjadi normal6 /al ini dapat terjadi ole- kenaikan jumla- (a dalam sel otak pada saat terjadin3a de-idrasi, 3ang dalam gilirann3a akan menimbulkan perpinda-an 3ang berlebi-an dari air ke dalam sel otak pada saat re-idrasi sebelum kelebi-an (a sempat dikeluarkan, kejadian ini dapat di-indari dengan melakukan koreksi -ipernatremi secara pelan dalam .aktu beberapa -ari6 *tula- sebabn3a terapi cairan perlu disesuaikan agar (a serum kembali normal tidak melebi-i +F m !U>22 jam6 J6 Terapi ak-ir %pencega-an dan terapi de5isiensi nutrisi& Ialaupun pada diare terapi cairan parenteral tidak cukup bagi kebutu-an penderita akan kalori , namun -al ini tidakla- menjadi masala- besar karena -an3a men3angkut .aktu 3ang pendek6 'pabila penderita tela- kembali diberikan diet sebagaimana biasan3a, segala kekurangan tubu- akan lemak, protein akan segera dapat dipenu-i6 *tula- sebabn3a mengapa pada pemberian terapi cairan diusa-akan agar penderita bila memungkinkan cepat mendapatkan makanan>minuman sebagai mana biasan3a ba-kan

pada de-idrasi ringan sedang 3ang tidak memerlukan terapi cairan parenteral makan dan minum tetap dapat dilanjutkan %continued &eedin#&6

26 ?engobati Kausa "iare $ebagian besar kasus diare tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotika ole- karena pada umumn3a sembu- sendiri %sel5 limiting&6 'ntibiotika -an3a diperlukan pada sebagian kecil penderita diare misaln3a k-olera, s-igella, karena pen3ebab terbesar dari diare pada anak adala- 4irus %+otavirus&6 Kecuali pada ba3i berusia di ba.a- 2 bulan karena potensi terjadin3a sepsis ole- karena bakteri muda- mengadakan translokasi kedalam sirkulasi, atau pada anak>ba3i 3ang menunjukkan secara klinis gejala 3ang berat serta berulang atau 3ang menunjukkan gejala diare dengan dara- dan lendir 3ang jelas atau gejala sepsis6 Beberapa antimikroba 3ang sering dipakai antara lain : Kolera : Tetrasiklin 5Fmg>kg>-ari dibagi 2 dosis % 2 -ari & =urasolidon 5mg>kg>-ari dibagi 2 dosis % J -ari & $-igella : Trimetoprim 5,+Fmg>kg>-ari $ul5ametoksasol 25,5Fmg>kg>-ari "ibagi 2 dosis % 5 -ari & 'sam (alidiksat : 55mg>kg>-ari dibagi 2 % 5 -ari & 'mebiasis : ?etronidasol JFmg>kg>-ari dibagi 2 dosis % 5,+F -ari& #ntuk kasus berat : "e-idro emetin -idrok-lorida +,+,5 mg>kg % maks NFmg & % im & s>d 5 -ari tergantung reaksi % untuk semua umur & Eiardiasis : ?etronidasol +5mg>kg>-ari dibagi 2 dosis % 5 -ari & ntisekretorik 2 ntidiare" $alazar, indo ! dkk dari "epartment o5 Pediatrics, /ospital (acional 9a3etano /eredia, ima, Peru, melaporkan ba-.a pemakaian )acecadotril %acetorp-an& 3ang merupakan enkep-alinase in-ibitor dengan e5ek anti sekretorik serta anti diare tern3ata cukup e5ekti5 dan aman bila diberikan pada anak dengan diare akut ole- karena tidak mengganggu motilitas usus se-ingga penderita tidak kembung6 Bila diberikan bersamaan dengan cairan re-idrasi

akan memberikan -asil 3ang lebi- baik bila dibandingkan dengan -an3a memberikan cairan re-idrasi saja6 Pemberian obat loperamide sebagai antisekresi antidiare .alaupun cukup e5ekti5 tetapi sering kali disertai komplikasi kembung dengan segala akibatn3a6

Pro$iotik" Probiotik %Lactic acid $acteria& merupakan bakteri -idup 3ang mempun3ai e5ek 3ang menguntungkan pada host dengan cara meningkatkan kolonisasi bakteri probiotik di dalam lumen saluran cerna se-ingga seluru- epitel mukosa usus tela- diduduki ole- bakteri probiotik melalui reseptor dalam sel epitel usus, se-ingga tidak terdapat tempat lagi untuk bakteri patogen untuk melekatkan diri pada sel epitel usus se-ingga kolonisasi bakteri patogen tidak terjadi6 "engan mencermati 5enomena tersebut bakteri probiotik dapat dipakai sebagai cara untuk pencega-an dan pengobatan diare baik 3ang disebabkan ole- )ota4irus maupun mikroorganisme lain, pseudomembran colitis maupun diare 3ang disebabkan olekarena pemakaian antibiotika 3ang tidak rasional rasional %antibiotic associated diarr-ea&6 ?ikroekologi mikrobiota 3ang rusak ole- karena pemakaian antibotika dapat dinormalisir kembali dengan pemberian bakteri probiotik6 ?ekanisme kerja bakteri probiotik dalam meregulasi kekacauan atau gangguan keseimbangan mikrobiota komensal melalui 2 model kerja rekolonisasi bakteri probiotik dan peningkatan respon imun dari sistem imun mukosa untuk menjamin terutama sistem imun -umoral lokal mukosa 3ang adekuat 3ang dapat menetralisasi bakteri patogen 3ang berada dalam lumen usus 3ang 5ungsi ini dilakukan olesecretor3 *g' %$*g'&6

J6 ?encega- atau ?enanggulangi Eangguan Eizi 'matla- penting untuk tetap memberikan nutrisi 3ang cukup selama diare, terutama pada anak dengan gizi 3ang kurang6 ?inuman dan makanan jangan di-entikan lebi- dari 22 jam, karena puli-n3a mukosa usus tergantung dari nutrisi 3ang cukup6 Bila tidak maka -al ini akan merupakan 5aktor 3ang memuda-kan terjadin3a diare kronik6 Pemberian kembali

makanan atau minuman % re&eedin# & secara cepat sangatla- penting bagi anak dengan gizi kurang 3ang mengalami diare akut dan -al ini akan mencega- berkurangn3a berat badan lebi- lanjut dan mempercepat kesembu-an6 'ir susu ibu dan susu 5ormula serta makanan pada umumn3a -arus dilanjutkan pemberiann3a selama diare6 "iperlukan pula suplemen zinc, multi4itamin dan mineral6 $uplementasi dengan zinc sul5ate %2 mg>da3 untuk +F,+2 -ari& mengurangi insidens diare untuk 2,J bulan6 $emua anak dengan diare 3ang presisten -arus menerima suplemen multi4itamin dan mineral setiap -ari selama 2 minggu6 $uplemen ini -arus sedikitn3a mengandung 5olat, 4itamin ', zinc, magnesium6

26 ?enanggulangi Pen3akit Pen3erta 'nak 3ang menderita diare mungkin juga disertai dengan pen3akit lain6 $e-ingga dalam menangani diaren3a juga perlu diper-atikan pen3ekit pen3erta 3ang ada6 Beberapa pen3akit pen3erta 3ang sering terjadi bersamaan dengan diare antara lain : in5eksi saluran na5as, in5eksi susunan sara5 pusat, in5eksi saluran kemi-, in5eksi sistemik lain % sepsis, campak & , kurang gizi, pen3akit jantung dan pen3akit ginjal6

(ote : untuk terapin3a terlalu ban3ak6 Tidak perlu di-a5al, 3ang penting diketa-ui prinsip terapi dari diare: +6 )e-idrasi 26 Perbaikan gizi J6 Pengobatan kausa %antibiotic& 26 Pengobatan simtomatik %antiemetic, antipiretik& dan pen3akit pen3erta

!ro4nosis

Prognosis tergantung daripada beratn3a diare dan komplikasi 3ang terjadi6 'pabila terjadi komplikasi de-idrasi dan tidak cepat ditangani maka akan mengara- keara- buruk karena dapat mengancam n3a.a6 Begitu pula, apabila tela- terjadi gangguan keseimbangan asam basa %asidosis metabolic&6 Eangguan elektrolit juga perlu diper-atikan seperti -iponatremia, -ipernatremia dan -ipokalemia 3ang dapat men3ebabkan kejang dan mengancam ji.a pasien6 Ole- karena itu, pencega-an komplikasi dan penanganan ter-adap diare ini -arus baik, cepat dan tidak bole- diabaikan6

Vous aimerez peut-être aussi