Vous êtes sur la page 1sur 17

Kandidiasis Oleh : Viggy Loppies

Candida albicans

Candida albicans berasal dari golongan deuteromycota. Jamur ini berupa ragi berbentuk oval atau bulat dengan ukuran 2-6 m x 3-9 m. C.albicans merupakan jamur dimorfik selain dapat berbentuk sebagai sel tunas yang akan meng!asilkan blastospora dan juga dapat meruba! diri menjadi !ifa"pseudo!ifa.

Gambaran Umum #andida albicans adala! jamur dimorfik dan merupakan flora normal yang terdapat pada saluran pencerrnaan saluran pernapasan bagian atas dan daera! urogenital. Jamur ini juga dapat menyebabkan infeksi oportunistik yang artinya apabila daya ta!an tubu! manusia menurun C. Albicans dapat bersifat patogen. #andida albicans merupakan jamur dimorfik karena kemampuannya untuk tumbu! dalam dua bentuk berbeda yaitu sebagai sel tunas yang akan berkembang menjadi blastospora dan meng!asilkan germ tube yang akan membentuk pseudo!ifa. $erbedaan bentuk ini tergantung pada faktor eksternal yang mempengaru!inya yaitu su!u p% dan sumber energi. #andida albicans memperbanyak diri dengan &

membentuk tunas yang akan terus memanjang membentuk pseudo!ifa yang terbentuk dengan banyak kelompok blastospora berbentuk bulat atau lonjong disekitar septum. $ada beberapa strain blastospora berukuran besar berbentuk bulat atau seperti botol dalam jumla! sedikit. 'el ini dapat berkembang menjadi klamidospora yang berdinding tebal dan berdiameter sekitar ( -&2). #andida albicans dapat tumbu! pada beberapa variasi p% tetapi pertumbu!annya akan lebi! baik pada p% antara * +-6 +. Jamur ini dapat tumbu! pada su!u 2( # - 3,#. #andida albicans membutu!kan senya-a organik sebagai sumber karbon dan sumber energi untuk pertumbu!an dan proses metabolismenya. .nsur karbon ini dapat diperole! dari karbo!idrat. Jamur ini merupakan organisme fakultatif anaerob yang mampu melakukan metabolisme sel baik dalam suasana anaerob maupun aerob. $roses peragian /fermentasi0 pada #andida albicans dilakukan dalam suasana anaerob. 1arbo!idrat yang tersedia dalam larutan dapat dimanfaatkan untuk melakukan metabolisme sel dengan cara menguba! karbo!idrat menjadi #22 dan %22 dalam suasana aerob. 'edangkan suasana anaerob !asil fermentasi berupa asam laktat etanol dan #22. $roses ak!ir fermentasi anaerob meng!asilkan persediaan ba!an bakar yang diperlukan untuk proses oksidasi dan pernafasan. $ada proses asimilasi karbo!idrat dipakai ole! #andida albicans sebagai sumber karbon maupun sumber energi untuk melakukan pertumbu!an sel.

Struktur Fisik 3inding sel #andida albicans berfungsi sebagai pelindung dan sebagai target dari beberapa antimikotik. 3inding sel berperan dalam proses perlekatan dan kolonisasi serta bersifat antigenik. 4ungsi utama dinding sel tersebut memberi bentuk pada sel dan melindungi sel yeast dari lingkungannya. #andida albicans mempunyai struktur dinding sel yang kompleks tebalnya &55 sampai *55 nm. 1omposisi primer terdiri dari glukan manan dan k!itin. 6anan dan protein berjumla! sekitar &+ 2-35 7 dari berat kering dinding sel 8-& 3-3-glukan dan 89& 6-3-glukan sekitar *,-65 7 k!itin sekitar 5 6-9 7 protein 6-2+ 7 dan lipid &-, 7. 3alam bentuk yeast kecamba! dan miselium komponenkomponen ini menunjukkan proporsi yang serupa tetapi bentuk miselium memiliki k!itin tiga kali lebi! banyak dibandingkan dengan sel yeast. 3inding sel #andida albicans terdiri dari lima lapisan yang berbeda yaitu fibrillar layer mamoprotein 8 glucan 8 glucan-c!itin dan membran plasma. 'egal dan :avin /&99*0 memperli!atkan ba!-a dinding sel #andida albicans terdiri dari lima lapisan yang berbeda /;ambar 30<

'el #andida albicans seperti sel eukariotik lainnya terdiri dari lapisan fosfolipid ganda. 6embran protein ini memiliki aktifitas en=im seperti manan sintase k!itin sintase glukan sintase >?$ase dan protein yang mentransport fosfat. ?erdapatnya membran sterol pada dinding sel memegang peranan penting sebagai target antimikotik dan kemungkinan merupakan tempat bekerjanya en=im-en=im yang berperan dalam sintesis dinding sel.

Patogenesis 6enempelnya mikroorganisme dalam jaringan sel pejamu menjadi syarat mutlak untuk berkembangnya infeksi. 'ecara umum diketa!ui ba!-a interaksi antara mikroorganisme dan sel pejamu diperantari komponen spesifik dari dinding sel mikroorganisme ad!esin dan reseptor. 6anan dan manoprotein merupakan molekul-molekul #andida albicans yang mempunyai aktifitas ad!esif. 1!itin komponen kecil yang terdapat pada dinding sel #andida albicans juga berperan dalam aktifitas ad!esif. 'etela! terjadi proses perlekatan #andida albicans berpenetrasi ke dalam sel epitel mukosa. @n=im yang berperan adala! aminopeptidase dan asam fosfatase. $roses penetrasi yang terjadi tergantung dari keadaan imun dari pejamu. $ada umumnya #andida albicans berada dalam tubu! manusia sebagai saprofit dan infeksi baru terjadi bila terdapat faktor predisposisi pada tubu! pejamu. 4aktor-faktor yang di!ubungkan dengan meningkatnya kasus kandidiasis antara lain disebabkan ole!< &. 1ondisi tubu! yang lema! atau keadaan umum yang buruk misalnya< bayi baru la!ir orang tua rentan penderita penyakit mena!un orang-orang dengan gi=i renda!. 2. $enyakit tertentu misalnya< diabetes mellitus 3. 1e!amilan *. $ermukaan kulit yang lembab karena terpapar ole! air keringat urin atau saliva. +. $enggunaan obat di antaranya< antibiotik kortikosteroid dan sitostatik. 4aktor predisposisi berperan dalam meningkatkan pertumbu!an #andida albicans serta memuda!kan invasi jamur ke dalam jaringan tubu! manusia karena adanya peruba!an dalam sistem perta!anan tubu!. :lastospora berkembang menjadi pseudo!ifa dan tekanan dari pseudo!ifa tersebut merusak 3

jaringan se!ingga invasi ke dalam jaringan dapat terjadi. Airulensi ditentukan ole! kemampuan jamur tersebut merusak jaringan serta invasi ke dalam jaringan. @n=im-en=im yang berperan sebagai faktor virulensi adala! en=im-en=im !idrolitik seperti proteinase lipase dan fosfolipase. 1eberadaan daripada pseudo!ifa #andida albicans yang ditemukan merupakan indikator daripada infeksi #andida /ko=inn B ?asc!idjian &9620. %ifa atau pseudo!ifa lebi! sering ditemukan pada pasien denture stomatitis daripada pasien yang menggunakan protesa tanpa denture stomatitis. #andida albicans yang dikultur pada media 'abouraud 3ekstrosa >gar /'3>0 pada temperatur 3, # setela! *( jam akan memperli!atkan koloni berbentuk bulat dengan permukaan sedikit cembung licin ber-arna krem !alus berbentuk pasta mempunyai bau jamur dan kadang-kadang sedikit berlipat-lipat pada koloni yang suda! tua.

>- :lastospora membentuk tunas. :- $ada keadaan tertentu pertumbu!an berbentuk silinder terjadi pada permukaan blastospora membentuk germ tube. #- ;erm tube membesar dan septa tumbu! pada ujung apikal dari germ tube yang memanjang dan membentuk !ifa. 3- #abang !ifa atau cabang skunder terbentuk dari septa dan mengandung miselium germ tube yang tela! bercabang ini disebut pseudo!ifa. @- #abang skunder terlepas dari filament dan disebut blastospora.

KAN ! !AS!S

e"inisi 1andidiasis adala! penyakit jamur bersifat akut atau subakut disebabkan ole! spesies #andida biasanya ole! spesies candida albicans. Cnfeksi ini dapat berlangsung di berbagai tempat di tubu! seperti di dalam rongga mulut vagina kulit kuku bronki dan paru kadang-kadang infeksi ini dapat menyebabkan septikemia endocarditis meningitis. Sinonim 1andidiasis sering disebut juga kandidosis monoliasis. #pidemiologi $enyakit ini terdapat di seluru! dunia dan dapat menyerang manusia di segala umur jamur penyebabnya terdapat pada orang se!at sebagai saprofit. #tiologi $enyebabnya yaitu jamur spesies #andida. #andida albicans merupakan sala! satu conto! dari jamur tersebut yang dapat diisolasi dari kulit mulut vagina dan feses orang normal. #onto! lainnya yaitu #andida parapsilosis yang merupakan penyebab terjadinya endocarditis kandidiasis dan #andida tropicalis yang merupakan penyebab dari kandidiasis septikemia. Klasi"ikasi 1lasifikasi dilakukan pada penyakit ini berdasarkan tempat infeksinya menurut #2D>D? dkk yaitu < 1andidiasis 'elaput lendir /mukosa0 1andidiasis oral $erlec!e +

Aulvovaginitis :alantitis dan balanopostitis 1andidiasis mukokutan kronik 1andidiasis kutis granulomatosa. 1andidiasis 1utis Eokalisata - 3aera! intertiginosa - 3aera! perianal ;eneralisata $aronikia dan onikomikosis 1andidiasis kutis granulomatosa 1andidiasis sistemik @ndocarditis 6eningitis $ielonefritis 'eptikemia. Feaksi id /kandidid0

Pato"isiologi 4aktor virulensi pada #andida albicans antara lain sebagai berikut< &. $ermukaanmolekul yang memungkinkankepatu!andariorganismeuntukstrukturlainnya /misalnya selmanusia matriksekstraseluler prostetikperangkat0 2. >sam protease danfosfolipase yang melibatkanpenetrasidankerusakanamplopsel 3. 1emampuanuntukmengkonversikebentuk!ifa /s-itc!ing fenotipik0 'eperti yang tela! diba!as sebelumnya ba!-a C. albicans merupakan flora normal pada kulit dan mukosa se!ingga faktor yang paling penting dalam terbentuknya infeksi kandidiasis adala! daya ta!an tubu! !ost. :entuk mekanisme perta!anan !ost mela-an infeksi #andida dan defek yang ber!ubungan dengan mekanisme perta!anan ini yang menyebabkan terjadinya infeksi antara lain< 1eutu!an lapisan kulit dan mukosa<luka kateterintravena lukabakar ulcerations

4agositosissel< granulositopenia $olimorfonuklearleukosit<penyakitgranulomatosakronis 6onocyticsel< myeloperoxidase kekurangan 1omplemen< !ypocomplementemia Cmunoglobulin< !ypogammaglobulinemia Cell mediated imunity<kandidiasismukokutankronis kortikosteroid infeksi %CA diabetes mellitus siklosporin >

4lora normal pada kulit dan mukosa<$enggunaan antibiotik spektrum luas

:erikut adala! faktor predisposisi terjadinya infeksi kandida< 4aktor-faktorendogen < &. $eruba!anfisiologipadapenjamu 1e!amilan karena p% dalam albicansmenjadilebi!dari normal. vagina beruba!menyebabkanpertumbu!an candida

1egemukan menyebabkanbanyakkeringat di lipatan-lipatankulit menyebabkandaera!tersebutmenjadilembabdancocokbagiperkembanganjamur. 3ebilitas Catrogenik @ndokrinopati adagangguanguladara!kulit. $enyakitkronik < tuberculosis lupus eritematosusdengankeadaanumum yang buruk. 2. .mur < normal. orang tuadanbayilebi!seringterjangkitkarenaimmunitaspadausiatersebutkurangdari

3. Cmunologi < penyakit genetic 4aktor-faktoreksogen< &. Cklim panas dankelembabanmenyebabkanprepirasimeningkat. 2. 1ebersi!ankulit. 3. 1ebiasaanberendam kaki dalam air menimbulkanmaserasidanmemuda!kanmasuknyajamur. yang terlalu lama

*. 1ontakdenganpenderita misalnyapadakasus t!rus! balanopostitis. .ntuk penjelesan mengenai infeksi kandida tela! disebutkan sebelumnya di atas.

GG tamba!an< %ifa #. albicans melakukan penetrasi ke dalam permukaan epitelium terutama pada cell junction bersamaan dengan internalisasi sel k!amir. Hang perlu diper!atikan adala! penetrasi ini tidak !anya menginduksi sel untuk melakukan vakuolisasi tetapi #. albicans dapat berta!an !idup dan beradpatasi dalam sel sereta mampu berkembang dan meng!asilkan !ifa. p% optimal #. albicans yang sekitar p% + sangat dekat dengan p% pada vakuola endosom yang memungkinkan # albicans dapat berta!an ba!kan berkembang menjadi !ifa. $ada ujung !ifa yang terbentuk dan sisi permulaan pembentukan c!lamydospora mulai terdapat aktivitas p!osp!olipase. 'tudi dengan '@6 /'canning @lectron 6icroscopic0 menunjukkan adanya lubang pada sel epitelium terutama pada tempat !ifa menginvasi sel. Cnvasi !ifa ke dalam sel epitelium dan cell junction sesuai dengan sifat !ifa #. albicans yang t!igmotropisme. Cnvasi yang ditandai dengan kolonisasi dan pembentukan !ifa infektif tersebut dipercepat dengan keberadaan serum atau saliva dalam lingkungannya.

Ge$ala Klinis C. 1andidiasis 'elaput Eendir /6ukosa0

KAN ! !AS!S O%AL 1andidiasis oral ada + bentuk < a. 1andidiasis pseudomembran akut b. 1andidiasis atrofi akut c. 1andidiasis atrofi kronis d. 1andidiasis !iperplastik kronis e. 1!eilosis kandida $enjelasan< &. 1andidiasis pseudomembran akut 3isebut juga oral t!rus! kandidosis pseudomembran akut. ?ampak plak"pseudomembran puti! seperti sari susu mengenai mukosa bukal lida! dan permukaan oral lainnya. $seudomembran tersebut terdiri atas kumpulan !ifa dan sel ragi sel radang bakteri sel epitel debris makanan dan jaringan nekrolitik. :ila plak diangkat tampak dasar mukosa eritematosa atau mungkin berdara! dan terasa nyeri sekali. 2. 1andidiasis atrofi akut 3isebut juga midline glossitis kandidosis antibiotik glossodynia antibiotic tongue kandidosis eritematosa akut. 6ungkin merupakan kelanjutan kandidiasis pseudomembran akut akibat menumpuknya pseudomembran. 3aera! yang terkena tampak k!as sebagai lesi eritematosa simetris tepi berbatas (

tidak teratur pada permukaan dorsal tenga! lida! sering !ilangnya papila lida!&& dengan pembentukan pseudomembran minimal dan ada rasa nyeri. 'ering ber!ubungan dengan pemberian antibiotik spektrum luas kortikosteroid sistemik in!alasi maupun topikal. 3. 1andidiasis atrofi kronis 3isebut juga denture stomatitis atau denture-sore mout!. :entuk tersering pada pemakai gigi palsu /& di antara * pemakai0 dan 657 di atas usia 6+ ta!un serta -anita lebi! sering terkena. ;ambaran k!as berupa eritema kronis dan edema di sebagian palatum di ba-a! prostesis maksilaris. >da 3 stadium yang bera-al dari lesi bintik-bintik /pinpoint0 yang !iperemia terbatas pada asal duktus kelenjar mukosa palatum. 1emudian dapat meluas sampai !iperemia generalisata dan peradangan seluru! area yang menggunakan gigi palsu. :ila tidak diobati pada ta!ap selanjutnya terjadi !iperplasia papilar granularis. 1andidiasis atrofi kronis sering disertai k!eilosis kandida tidak menunjukkan gejala atau !anya gejala ringan. #.albicans lebi! sering ditemukan pada permukaan gigi palsu daripada di permukaan mukosa.3 :ila ada gejala umumnya pada pasien dengan peradangan granular atau generalisata kelu!an dapat berupa rasa terbakar pruritus dan nyeri ringan sampai berat. *. 1andidiasis !iperplastik kronis 3isebut juga leukoplakia kandida. ;ejala bervariasi dari bercak puti! yang !ampir tidak teraba sampai plak kasar yang melekat erat pada lida! palatum atau mukosa bukal. 1elu!an umumnya rasa kasar atau pedi! di daera! yang terkena.2 ?idak seperti pada kandidiasis pseudomembran plak disini tidak dapat dikerok. %arus dibedakan dengan leukoplakia oral ole! sebab lain yang sering di!ubungkan dengan rokok sigaret dan keganasan. ?erbanyak pada pria umumnya di atas usia 35 ta!un dan perokok. +. 1!eilosis kandida 'inonim perlec!e angular c!eilitis angular stomatitis. 1!as ditandai eritema fisura maserasi dan pedi! pada sudut mulut. :iasanya pada mereka yang mempunyai kebiasaan menjilat bibir atau pada pasien usia lanjut dengan kulit yang kendur pada komisura mulut.3 Juga karena !ilangnya dimensi vertikal pada &"3 ba-a! muka karena !ilangnya susunan gigi atau pemasangan gigi palsu yang jelek dan oklusi yang sala!. :iasanya di!ubungkan dengan kandidiasis atrofi kronis karena pemakaian gigi palsu. KAN ! !AS!S VULVOVAG!N!&!S 1elu!an sangat gatal atau pedi! disertai keluar cairan yang puti! mirip krim susu"keju kuning tebal tetapi dapat cair seperti air atau tebal !omogen dan tampak pseudomembran abu-abu puti! pada mukosa vagina. Eesi bervariasi dari reaksi eksema ringan dengan eritema minimal sampai proses berat dengan pustul eksoriasi dan ulkus serta dapat meluas mengenai perineum vulva dan seluru! area inguinal. 'ering dijumpai pada -anita !amil dan pada -anita tidak !amil biasanya kelu!an dimulai seminggu sebelum menstruasi. ;atal sering lebi! berat bila tidur atau sesuda! mandi air !angat. .mumnya didapati disuria dan dispareunia superfisial. 3apat juga terjadi vulvitis tanpa disertai infeksi vagina. .mumnya vulva eritema dengan fisura yang sering lokalisata pada tepi mukosa introitus vagina tetapi dapat meluas mengenai labia majora. Cntertrigo perineal dengan lesi vesikular dan pustul dapat

terjadi. :erdasarkan gambaran klinis mikrobiologi faktor pejamu dan reaksi pengobatan maka 1AA dibagi 2 klasifikasi yaitu 1AA tidak sulit /uncomplicated0 dan 1AA sulit /complicated0 < 1AA tidak sulit /uncomplicated0 < 1AA tidak sering atau sporadis atau 1AA ringan sampai sedang atau 'eperti karena #.albicans atau Ianita non imunokompromais" imunokompeten

1AA sulit /complicated0 < 1AA rekurens /1AAF0 < adala! pasien yang terkena gejala simtomatik 1AA * kali atau lebi! dalam seta!un ole! karena berbagai faktor predisposisi atau 1AA berat /vulva eritema luas edema eksoriasi dan terbentuk fisura0 atau 1andidiasis non-albicans atau

Ianita dengan 3iabetes tidak terkontrol keadaan jelek atau imunosupresif /mendapat 1ortikosteroid jangka lama pasien %CA">C3'0 atau yang !amil. KVV kronis 1ondisi vulvovaginal yang relatif sering terjadi yang k!as rasa gatal sering dengan eksaserbasi siklus premenstrual. Dyeri vulva terutama disparenia dapat yang utama pada sindroma ini dan kadangkadang merupakan gejala yang ada. >namnesis yang tepat paling penting dalam mendiagnosis 1AA kronis. :er!ubungan dengan serangan berulang 1andidiasis akut menjadi semakin sering sebelum gejala berat kronis. 'erangan biasanya dida!ului dengan antibiotika tetapi dapat juga udara panas perjalanan jau! senggama dan memakai baju ketat serta pasien yang mendapat terapi suli! !ormon estrogen. :egitu menjadi kronis biasanya dirasakan gatal dan pedi!. 1ambu! pada setenga! kedua setela! ovulasi dan membaik pada permulaan menstruasi. $emeriksaan k!as tampak sangat eritema dan meradang pada vulva termasuk labia minor sulkus interlabia introitus dan vagina. 'ering tidak selalu ada keputi!an yang seperti krim dapat tampak normal atau agak meradang. $ersoalan yang penting adala! pasien suda! sering memakai obat anti jamur sebelum periksa. $emakaian obat anti jamur dalam 2-3 minggu sebelum periksa maka vulva tampak normal dan !asil laboratorium negatif. :ila dicurigai 1andidiasis kronis dalam anamnesis tetapi vulva dan laboratorium normal maka pasien !arus meng!entikan semua obat anti jamur. 1ondisinya akan menunjukkan gejala dalam beberapa minggu kemudian.

'ALAN!&!S atau 'ALANOPOS&!&!S &5

?ampak erosi mera! superfisialis dan pustul berdinding tipis di atas glans penis sulkus koronarius /balanitis0 dan pada prepusium penis yang tidak disirkumsisi /balanopostitis0. $apul kecil tampak pada glans penis beberapa jam sesuda! ber!ubungan seks kemudian menjadi pustul puti! atau vesikel dan peca! meninggalkan tepi yang mengelupas. :entuk ringan ini biasanya ber!ubungan dengan rasa pedi! sedikit dan iritasi. $ada bentuk lanjut tampak bercak puti! susu di glans penis sulkus koronanius dan kadang-kadang di batang penis. 3apat meluas ke krotum pa!a dan seluru! area inguinalis terutama pada udara panas. $ada kasus berat lesi tampak pada epitel uretra lesi di penis susa! !ilang dan menetap pada glans serta prepusium yang akan meng!ambat aktifitas seks karena rasa pedi!.

((&A)'A*AN 1andidiasis mukosa pada pasien Cmunokompromais $asien Cmunokompromais yang dibicarakan disini terbatas pada pasien %CA">C3' dan pasien penerima cangkok organ padat /ginjal liver0. 6eskipun 1andidiasis mukosa yaitu 12 adala! infeksi jamur tersering pada pasien %CA seropositif di >sia ?enggara tersering infeksi jamurnya di populasi ini adala! malasse=ia follikulitis infeksi 1riptokokkosis dan infeksi jamur dimorfik seperti %istoplasmosis 1oksidioidomikosis dan tersering ke 2 yaitu $enisillinosis. 1andidiasis mukosa mengenai 957 pasien %CA seropositif /fase lanjut #3* J 255 terinfenksi K &5 ta!un0 tersering terjadi dalam bentuk 1andidiasis oral /120 dapat !airy leukoplakia pada fase lebi! lanjut. 1andidiasis vagina rekuren pada -anita maupun 1andidiasis kutis tidak meningkat seperti pada pasien imunokompeten. $ada fase dini infeksi %CA /#3* K +55 terinfeksi &5 minggu 9 + ta!un0 biasanya terjadi dermatop!ytosis tersering karena ?ric!op!yton rubrum yaitu tinea pedis kronis dan tinea kruris dapat juga tinea corporis onikomikosis dan perifolikulitis superfisial dermal maupun 6ajocc!iLs granuloma.&+ $ada fase intermediet infeksi %CA /#3* J +55 - K 255 terinfeksi + ta!un 9 &5 ta!un meningkat $itiriasis versikolor. >ngka kesakitannya sangat menurun dalam beberapa ta!un ini karena adanya terapi antiretroviral />FA0. $asien transplantasi kurang berkembang menjadi 1andidiasis superfisialis /1andidiasis oral dan kutis0 dibanding dengan pasien %CA tetapi penerima organ transplantasi lebi! berkembang menjadi 1andidiasis sistemik terutama pada 2-6 minggu post transplantasi /periode dini0 dan &-6 bulan post transplantasi /periode intermediet0 dan juga dapat terjadi aspergilosis. $ada lebi! 6 bulan post transplantasi /periode lanjut0 yang terjadi biasanya !istoplasmosis diseminata aspergilosis dan dermatofitosis.:ila terjadi penolakan organ transplant yang terjadi kriptokokkosis dan infeksi oportunistik lainnya. 1andidiasis oral pada pasien %CA">C3' ?imbulnya 12 sering sebagai indikasi pertama dari infeksi %CA baik akut maupun kronis. $asien mengelu! gejala-gejala yaitu < panas terbakar peruba!an rasa dan kesulitan menelan cairan maupun makanan padat kadang-kadang asimtomatik. Eimfosit #3* kurang dari 255 sel"mm3 merupakan faktor risiko terjadinya 12 sedangkan bila kurang dari &55 sel"mm3 akan timbul juga 1andidiasis kuku. ?ampak seperti oral t!rus! k!as yang ber!ubungan dengan !airy leucoplakia atau mengenai esofagus. @mpat bentuk tersering yang ber!ubungan dengan infeksi %CA adala!< &. 1andidiasis pseudomembran akut &&

2. 1andidiasis atrofi akut 3. 1!eilosis 1andida /perlec!e0 *. 1andidiasis !iperplastik kronis $enelitian pada ta!un 255, di 'urabaya pada pasein %CA">C3' didapat gambaran klinis 1andidiasis pseudomembran akut +57 1andidiasis eritematosis akut 3& 2+7 1andidiasis !iperplastik kronik &2 &27 perlec!e 3 &37 dan kombinasi 1andidiasis eritematosis akut dan perlec!e 3 &37*. Eebi! dari +57 pasien infeksi %CA akan berlanjut menjadi >C3' dalam 3 ta!un dengan adanya 1andidiasis orofaring. 1andidiasis mukosa merupakan manifestasi paling sering dijumpai pada anakanak dengan infeksi %CA. :ila #3* kurang dari +55 sel"mm3 infeksi 12 pada anak-anak dapat lebi! berat menetap dan resisten ter!adap pengobatan. Ialau 12 pada anak-anak usia 6 bulan pertama sering dijumpai tetapi pasien dipertimbangkan keadaan imunokompromais bila sering kambu! atau pada kasus yang sulit sembu!. Euasnya pemakaian profilaksi flukona=ol pada pasien %CA menyebabkan strain #.albicans resistensi flukona=ol dan meningkatkan #.non-albicans terutama pada stadium ak!ir >C3'. 'ejak pemberian >nti Fetroviral ?erapi />FA0 #.albicans yang resistensi flukona=ol sangat menurun. #.dubliniensis dapat sala! diagnosis sebagai #.albicans yang resistensi flukona=ol.

CC.

1andidiasis 1utis

6anifestasi klinis yang muncul dapat berupa gatal yang mungkin sangat !ebat.?erdapat lesi kulit yang kemera!an atau terjadi peradangan semakin meluas makula atau papul mungkin terdapat lesi satelit /lesi yang lebi! kecil yang kemudian menjadi lebi! besar0. Eesi terlokalisasi di daera! lipatan kulit genital bokong di ba-a! payudara ataudi daera! kulit yang lain. Cnfeksi folikel rambut /folikulitis0 mungkin seperti Mpimple like appearanceN. &. 1andidosis 1utis Eokalisata a. 1andidiasis Cntertriginosa Eesi yang terjadi pada daera! lipatan kulit ketiak lipat pa!a intergluteal lipat payudara antara jari tangan atau kaki glands penis dan umbilikus. :erupa bercak yang berbatas tegas bersisik basa! dan eritematosa. Eesi tersebut dikelilingi ole!satelit berupa vesikel-vesikel dan pustulpustul kecil atau bula yang bila peca!meninggalkan daera! yang erosif dengan pinggir yang kasar dan berkembang sepertilesi primer.$ada orang yang banyak mencuci jamur ini menyerang daera! interdigitaltangan maupun kaki. ?erjadi daera! erosi dan maserasi ber-arna keputi!an ditenga!nya. 3isini juga terjadi lesi-lesi satelit di sekelilingnya. 1ondisi inimenimbulkan rasa tidak nyaman dan kadang bisa menimbulkan nyeri. 1andidosisintertriginosa yang terjadi pada sela jari tangan maupun kaki dapat diikuti dengan paronikia dan onikomikosis pada tangan atau kaki yang sama. b. 1andidosis $erianal 1andidosis perianal adala! infeksi #andida pada kulit di sekitar anus yang banyak ditemukan pada bayi sering disebut juga sebagai kandidosis popok atau diaper ras!. %al ini terjadi karena popok yang basa! ole! air kencing tidak segeradiganti se!ingga menyebabkan iritasi kulit &2

genital dan sekitar anus. $enyakit ini jugasering diderita ole! neonatus sebagai gejala sisa dermatitis oral dan perianal. $opok yang basa! akan tampak seperti area intertriginosa buatan merupakantempat predisposisi untuk infeksi ragi. Eesi yang tampak berupa dasar mera! dan pustule satelit. 1adang sering dijumpai pula gejala pruritus ani. 3ermatitis popok sering diobati dengan kombinasi steroid krim dan lotionyang mengandung antibiotic. Ialaupun obat ini mungkin berisi klotrima=ol yangmerupakan obat anti jamur mungkin konsentrasinya tidak cukup untuk mengendalikan infeksi jamur yang terjadi. 1omponen kortison dapat menguba!gambaran klinis dan memperpanjang penyakit. :entuk nodular granulomatosiskandidosis di daera! popok muncul sebagai kusam eritem dan nodul dengan bentuk yang tidak teratur kadang-kadang dasar yang eritem merupakan reaksi biasa untuk organisme #andida atau infeksi #andida yang disebabkan ole! steroid. 6eskipuninfeksi dermatofit jarang terjadi di daera! popok tetapi kasus ini sering ditemukan.'etiap upaya !arus dilakukan untuk mengidentifikasi organism dan mengobati infeksidengan tepat. 2. 1andidosis 1utis ;eneralisata Eesi terdapat pada glabrous skin biasanya juga di lipat payudara intergluteal danumbilikus. 'ering disertai glositis stomatitis dan paronikia. Eesi berupa ek=ematoid dengan vesikel-vesikel dan pustul-pustul. $enyakit ini sering terdapat pada bayi mungkinkarena ibunya menderita kandidiasis vagina atau mungkin karena gangguan imunologik se!ingga daya ta!an tubu! bayi tersebut renda!. $ada bayi baru la!ir yang menderita kandidosis kutis generalisata denganvesikulopustul di atas eritem muncul pada saat bayi baru la!ir atau beberapa jam setela! la!ir. Eesi pertama kali muncul di muka le!er dan menyebar ke seluru! tubu! dalam-aktu 2* jam. 3. $aronikia dan 2nikomikosis $aronikia dan onikomikosis adala! peradangan kuku dan bantalan kuku. $aronikiadapat bersifat akut dan kronis. $aronikia akut disebabkan ole! bakteri sedangkan paronikia kronis disebabkan ole! #andida sebagai pat!ogen tunggal atau ditemukan bersamaan bersama dengan bakteri lain seperti $roteus atau $seudomonas sp. Cni merupakan proses peradangan kronis pada lipatan kuku proksimal dan matrikskuku. %al ini terutama terjadi pada orang- orang yang tangannya sering terendam dalam air seperti pada ibu ruma! tangga pega-ai bar atau ruma! makan penggemar tanaman dan pega-ai ikan. $emakaian alat pencuci piring mekanis yang semakin meluas mungkin ber!ubungan dengan penurunan insidensi kelainan ini.;ambaran klinis berupa eritema pada lipatan kuku proksimal /boilstering0 pembengkakan tidak bernana! kuku menjadi tebal mengeras dan berlekuk-lekuk kadang-kadang ber-arna kecoklatan tidak rapu! tetap berkilat tidak terdapat sisa jaringan di ba-a! kuku seperti pada tinea unguium dan !ilangnya kutikula. %al ini sering ber!ubungan dengan terjadinya distrofi kuku. #andida albicans mempunyai peran patogenik tetapi bakteri mungkin juga ikut menyertainya. ?idak adanya kutikulamemungkinkan masuknya ba!an-ba!an iritan seperti detergen ke daera! di ba-a!kukuku proksimal dan !al ini turut menyebabkan proses peradangan. 1ondisi ini cukup berbeda dengan paronikia bacterial akut yang timbul cepat rasasakit yang !ebat dan banyak nana! !ijau. $enekanan pada lipatan kuku yang bengakak pada paronikia &3

kronis bias mengeluarkan butiran-butiran kecil nana! yang berbentuk seperti krim susu dari ba-a! lipatan kuku tetapi !anya itu saja yang terjadi. *. 1andidosis ;ranulomatosa 1elainan ini jarang dijumpai. %2.'@F dan F2?%6>D melaporkan ba!-a penyakit ini sering menyerang anak-anak lesi berupa papul kemera!an tertutup krusta tebal ber-arna kuning kecoklatan dan melekat erat pada dasarnya. 1rusta ini dapatmenimbul seperti tanduk sepanjang 2 cm lokalisasinya sering terdapat di muka kepala kuku badan tungkai dan faring.

CCC. 1andidiasis 'istemik :>%>DDH> :>#> 3C ?>6:>%>D :>%>D H>>> /;a bisa dicopy <30

Pemeriksaan &ambahan :>%>DDH> :>#> 3C ?>6:>%>D :>%>D H>>> /;a bisa dicopy <30

iagnosis 'anding 1andidiasis kutis lokalisata a. #ritrasma < Eesi lipatan lesi lebi! mera! berbatas tegas kering tidak ada satelit pemeriksaan dengan lampu Iood positif b+ ,+ ermatitis intertriginosa ermato"itosis

1andidiasis kuku dengan tinea ungium 1andidiasis vulvovaginitis dengan< a+ &rikomonas -aginalis b+ Gonore akut ,+ Leukoplakia d+ Liken planus

Penatalaksanaan $enatalaksanaan terpenting adala! meng!indari atau meng!ilangkan faktor topikal< predisposisi. ?erapi

Earutan ungu gentian< - 5 + 7 untuk selaput lendir -&-27 untuk kulitdioleskan se!ari 2 kali selama 3 !ari. &*

Distatin dapat diberikan berupa krim salep emulsi. ;olongan a=ol - krim atau bedak mikona=ol 27 - bedak larutan dan krim klotrima=ol &7 - krim tiokona=ol &7 - krim bufona=ol &7 - krim isokona=ol &7 - krim siklopiroksolamin &7 - >ntimikotik topikal lain yang berspektrum luas.

?erapi sistemik< Distatin tablet untuk meng!ilangkan infeksi lokal dalam saluran cerna obat ini tidak diserapole! usus. >mfoterisin : diberikan intravena untuk kandidiasis sistemik. 1otrima=ol pada kandidiasis vaginalis dapat diberikan kotrima=ol +55mg per vaginam dosis tunggal sistemik dapat diberikan ketokona=ol 2x255 mg dosis tunggal ataudengan flukona=ol &+5 mg dosis tunggal. Ctrakona=ol diberikan pada kandidiasis vulvovaginalis. 3osis untuk orang de-asa 2x&55 mgse!ari selama 3 !ari.

$enggunaan obat anti jamur yang standard !anya flukona=ol itrakona=ol dan flucytosine. >tau ba!kan dapat menggunakan obat antijamur golongan a=ol terbaruantara lain voricona=ole ravucona=ole posacona=ole.>morolfine biasa digunakan karena efektifitasnya sebagai terapi topikal padakandidiasis superficial yang disebabkan ole! jamur dan dermatofitosis dan afinitasnyayang tinggi ter!adap stratum korneum dan kuku.2bat anti jamur imida=ol clotrima=ol mikona=ol econa=ol oxicona=ol dan bifona=ol digunakan secara luas sebagai pengobatan topikal dermatofitosis. :eberapata!un terak!ir imida=ol /lanakona=ol0 dan tiga kelas anti jamur gabungan ben=ylamine/butenafine0 alylamine /terbinafine0 dan morfin /amorolfine0 tela! ber!asildikembangkan dan diperkenalkan dalam penggunaan di klinik. 2bat-obat terbaru inilebi! aktif daripada imida=ol sebelumnya untuk mela-an dermatofitosis secara in vitrodan in vivo dermatofitosis pada babi sebagai binatang percobaan.

Komplikasi >dapun komplikasi kutaneus kandidiasis yang bisa terjadi antara lain < &. Fekurens atau infeksi berulang kandida pada kulit

&+

2. Cnfeksi pada kuku yang mungkin beruba! mungkinmenginfeksi daera! di sekitar kuku

menjadi

bentuk

yang

ane!

dan

3. 3isseminated candidiasis yang mungkin terjadi pada tubu! yang immunocompromi=ed GGGGGG?>6:>%>D /ini gatau masuk yang mana0GGGGGGG $atogenesis < /ada ba!an yg tulis begini gue bingung masukin di atas takut tumpang tindi!0 1elainan yang disebabkan ole! spesies kandida ditentukan ole! interaksi yangkomplek antara patogenitas fungi dan mekanisme perta!anan pejamu. 4aktor penentu patogenitas kandida adala! < &. 'pesies ;enus kandida mempunyai 255 spesies &+ spesies dilaporkan dapatmenyebabkan proses pat!ogen pada manusia. C. albicansadala!kandida yang paling tinggi patogenitasnya. 2. 3aya lekat :entuk !ifa dapat melekat lebi! kuat daripada germtube sedanggermtubemelekat lebi! kuat daripada sel ragi. :agian terpenting untuk melekat adala! suatu glikoprotein permukaan atau mannoprotein. 3ayalekat juga dipengaru!i ole! su!u lingkungan. 3. 3imorfisme C. albicansmerupakan jamur dimorfik yang mampu tumbu! dalamkultur sebagai blastospora dan sebagai pseudo!ifa. 3imorfisme terlibatdalam patogenitas kandida. :entuk blastospora diperlukan untuk memulai suatu lesi pada jaringan dengan mengeluarkan en=im !idrolitik yang merusak jaringan. 'etela! terjadi lesi baru terbentuk !ifa yangmelakukan invasi. *. ?oksin ?oksin glikoprotein mengandung mannan sebagai komponen toksik.;likoprotein k!ususnya mannoprotein berperan sebagai ad!esion dalamkolonisasi jamur. 1anditoksin sebagai protein intraseluler diproduksi bilaC. albicansdirusak secara mekanik. +. @n=im @n=im diperlukan untuk melakukan invasi. @n=im yang di!asilkan ole! C.albicansada 2 jenis yaitu proteinase dan fosfolipid.

6ekanisme perta!anan pejamu < &. 'a-ar mekanik <1ulit normal sebagai sa-ar mekanik ter!adap invasi kandida. 1erusakan mekanik perta!anan kulit normal merupakan faktor predisposisi terjadinya kandidiasis. 2. 'ubstansi antimikrobial non spesifik<%ampir semua !asil sekresi dan cairan dalam mamalia mengandung substansi yang bekerja secara non spesifik meng!ambat atau membunu! mikroba.

&6

3. 4agositosis dan intracellular killing<$eran sel $6D dan makrofag jaringan untuk memakan dan membunu! spesieskandida merupakan mekanisme yang sangat penting untuk meng!ilangkan ataumemusna!kan sel jamur. 'el ragi merupakan bentuk kandida yang siap difagosit ole!granulosit. 'edangkan pseudo!ifa karena ukurannya susa! difagosit. ;ranulosit dapat juga membunu! elemen miselium kandida. 6akrofag berperan dalam mela-ankandida melalui pembunu!an intraseluler melalui system mieloperoksidase /6$20. *. Fespon imun spesifik<imunitas seluler memegang peranan dalam perta!anan mela-an infeksi kandida.?erbukti dengan ditemukannya defek spesifik imunitas seluler pada penderitakandidiasis mukokutan kronik pengobatan imunosupresif dan penderita dengan infeksi%CA. 'istem imunitas !umoral kurang berperan ba!kan terdapat fakta yangmemperli!atkan titer antibodi antikandida yang tinggi dapat meng!ambatfagositosis. 6ekanisme imun seluler dan !umoral ?a!ap pertama timbulnya kandidiasis kulit adala! menempelnya kandida pada selepitel disebabkan adanya interaksi antara glikoprotein permukaan kandida dengansel epitel. 1emudian kandida mengeluarkan =at keratinolitik /fosfolipase0 yangmeng!idrolisis fosfolipid membran sel epitel. :entuk pseudo!ifa kandida jugamempermuda! invasi jamur ke jaringan. 3alam jaringan kandida mengeluarkanfaktor kemotaktik neutrofil yang akan menimbulkan reaksi radang akut. Eapisanluar kandida mengandung mannoprotein yang bersifat antigenik se!ingga akanmengaktifasi komplemen dan merangsang terbentuknya imunoglobulin.Cmunoglobulin ini akan membentuk kompleks antigen-antibobi di permukaan selkandida yang dapat melindungi kandida dari fungsi imunitas tuan ruma!. 'elainitu kandida juga akan mengeluarkan =at toksik ter!adap netrofil dan fagosit lain. 6ekanisme non imunCnteraksi antara kandida dengan flora normal kulit lainnya akan mengakibatkan persaingan dalam mendapatkan nutrisi seperti glukosa.

1andidiasis itu penyakit kulit yang intermediate. Jadi dia nyerang mulai bagian epidermis kutis sub kutis sampai bisa invasi masuk ke organ dalam. 6ulai nyerangnya kalo yang di kulit dari st. 1orneum.

'@E>6>? :@E>J>F '@62;> 1C?> :@F%>'CEOOOO >6CCCDDDD

&,

Vous aimerez peut-être aussi