Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Kehilangan / Loss
Adalah situasi actual atau potensial dimana seseorang, objek yang dihargai tidak dapat dicapai atau diganti sehingga dirasakan tidak berharga seperti semula. ( davis, workman, lehman & silver )
Adalah suatu keadaan individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, kenungkinan menjadi tidak, baik terjadi sebagian atau keseluruhan ( lambert & lambert )
Adalah situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami individu ketika berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, baik sebagian atau keseluruhan, atau terjadi perubahan dalam hidup sehingga terjadi perasaan kehilangan ( A. Aziz alimul H )
Kehilangan merupakan pengalaman yang pernah dialami atau setiap individu selama rentang kehidupan, sejak lahir individu sudah mengalami kehilangan dan cenderung akan mengalami kembali walaupun dalam bentuk yang berbeda
SUMBER-SUMBER KEHILANGAN
Objek eksternal
Sementara menetap
Jenis Kehilangan
Kehilangan hidup
DAMPAK KEHILANGAN
Masa kanak-kanak
Mengancam kemampuan anak-anak untuk berkembang Kadang-kadang regresi Merasakan takut ditinggalkan atau dibiarkan kesepian
Dewasa tua
Kematian pasangan pukulan Masalah-masalah kesehatan puku
Setiap individu akan berespon terhadap situasi kehilangan Dipengaruhi oleh respon individu terhadap kehilangan sebelumnya akan melalui respon berduka
BERDUKA = GRIEVING
Berduka reaksi emosional terhadap kehilangan Berkabung ( Mourning ) perasaan didalam dan reaksi keluar orang yang ditinggalkan ( dipengaruhi oleh kebudayaan & kebiasaan )
Jenis Berduka
Berduka normal Terdiri atas perasaan, perilaku dan reaksi yang normal terhadap kehilangan Ex: kesedihan, kemarahan, kesepian, menarik diri dari aktivitas sementara Berduka antisipasif Proses melepaskan diri yang muncul sebelum kehilangan atau kematian yang sesungguhnya terjadi. Ex: ketika menerima diagnosis terminal
Berduka yang rumit Dialami oleh seseorang yang sulit un tuk maju ketahap berikutnya yaitu tahap kedukaan normal. Berdsuka tertutup Keduakaan akibat kehilangan yang tidak dapat diakui secara terbuka Ex: kehilangan pasangan karena AIDS
Rentang respon berduka (Kubler rose (1969) dalam potter & Perry, 1997 )
Pengingkaran ( Denial )
Marah ( Anger )
Depresi ( Depression )
Penerimaan ( Acceptance )
Fase Denial/Pengingkaran
Reaksi pertama individu yang mengalami kehilangan adalah shock, tidak percaya atau mengingkari kenyataan bahwa itu benarbenar terjadi. Dengan mengatakan tidak, saya tidak percaya bahwa itu terjadi , itu tidak mungkin akan terus mencari informasi tambahan
Reaksi fisik:
Letih, lemah, pucat, mual, diare, gangguan pernafasan, denyut tjantung jepat, menangis, gelisah, tidak tau harus berbuat apa. dapat berakhir dalam beberapa menit sampai dengan beberapa tahun
Tindakan Perawatan:
Pelihara komunikasi terbuka dengan pasien Mencoba tidak menghindari pasien Jika pasien mulai berbicara realistic tentang sakitnya, gunakan waktu untuk mendengarkan. Tenangkan pasien dan katakana bahwa hal yang telah dilakukannya tersebut tidak berguna
Angger / Marah
Dimulai dengan timbulnya kesadaran akan kenyataan terjadinya kehilangan, individu menunjukkan perasaan yang meningkat yang sering diproyeksikan kepada orang yang ada di lingkunganny, orang-orang tetentu atau pada diri sendiri. Kadang menunjukkan perilaku agresif, bicara kasar, menolak pengobatan, atau menuduh dokter atau perawat yang tidak becus
Reaksi Fisik
Tindakan Perawatan: Mencoba tidak membuat letusan amarah pasien Cobalah untuk memelihara kontak dengan pasien dari pada menghindari mereka.
Apabila individu telah mampu mengungkapkan rasa marahnya secara intensif, maka ia akan maju kefase ke-3 dengan memohon kenurahan tuhan. Respon ini sering dinyatakan dengan katakata. Kalau saja kejadian ini bisa ditunda maka saya akan sering berdoa. Apabila proses berduka ini dialami oleh keluarga maka pernyataan yang sering dijumpai kalau saja yang sakit bukan anak saya
Tindakan perawatan:
Perawat tidak memberi janji untuk waktu banyak yang tak ada artinya Jika seseorang membuat penawaran dengan perawat, dengarkan tanpa menghakimi atau menyalahkan
Depresi
Individu sering menunjukkan sikap : menarik diri, tidak mau berbicara, kadang-kadang bersikap sebagai pasien yang baik dan menurut atau dengan ungkapan yang menyatakan keputusasaan, perasaan tidak berharga.
Reaksi Fisik :
Menolak makan, susah tidur, letih, dorongan libido menurun Tindakan Perawatan:
Coba untuk bersama pasien mengingat tentang hal-hal yang baik dalam hidupnya atau lingkungannya yang biasanya dia miliki. Sediakan waktu bersama pasien ketika pasien menangis atau ingin berbicara.
Acceptent / Penerimaan
Fase ini berkaitan dengan reorganisasi perasaan kehilangan. Pikiran selalu terpusat kepada objek. Atau orang yang kehilangan akan mulai berkurang atau hilang sama sekali. Individu telah menerima kenyataan kehilangan yang dialaminya, gambaran tentang objek atau orang yang hilang mulai dilepaskan dan secara bertahap perhatian beralih kepada objek yang baru. Biasanya dinyatakan dengan kata-kata saya betulbetul menyayangi baju saya yang hilang, tapi baju saya yang baru manis juga atau apa yang dapat saya lakukan agar saya cepat sembuh.
Tindakan Perawatan:
Perawat memberikan support pada anggota keluarga yang kemudian duduk bersama dengan tenang bersama pasien dan memelihara kontak fisik sampai mati.
Faktor Predisposisi
Genetik Kesehatan Fisik Kesehatan Mental : Pesimis, tidak berdaya Pengalaman masa lalu Struktur Kepribadian
Faktor Presipitasi
Mekanisme Koping Denial Represi (menghindari stres) Intelektualisasi Regresi Disosiasi Proyeksi
Diagnosa Keperawatan
Antisipasi Berduka (Terjadi saat individu mengalami kehilangan) Berduka disfungsional (Prilaku berduka yang maladaftif) Contoh kemungkinan dx keperawatan
Ketidakberdayaan b.d berduka disfungsional Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan b.d perasaan depresi Resiko tinggi menciderai diri, orang lain & lingkungan b.d reaksi kemarahan
Tujuan
Tujuan Umum
Mengungkapkan perasaan berduka Menjelaskan makna kehilangan Membagi rasa dengan orang bearti Menerima kenyataan kehilangan Membina hub.yang bermakna dengan orang lain
Intervensi
Berduka Disfungsional Tentukan tahap berduka klien Kembangkan hub.saling percaya Besikap yang dpt diterima pasien Bantu pasien mengeluarkan kemarahanyang tertahanmelalui partisipasi/aktivitas motorik. Jelaskan tahap2 berduka yg norma Anjurkan pasien untuk meninjau kembali hub.dgn konsepkehilangan Komunikasikan kepada pasien bahwa mnangis adalah wajar dan dapat diterima Bantu pasien untuk menentukan metode2 koping yang lebih efektif Anjurkan pasien untuk menghubungi dukunganspititual
Evaluasi
Klien dapat mengungkapkan perasaannya scr spontan Klien dpt menjelaskan makna kehilangan thd kehidupannya Klien mempunyai sistem pendukung untuk mengungkapkan perasaannya Klien menunjukan tanda2 penerimaan thd kehilangan Klien dapat menilai hub. Baru dengan orang lain.