Vous êtes sur la page 1sur 1

LAPORAN CHAPEL

Hari/Tanggal Pengkhotbah Bacaan : 8 November 2013 : Pdt. Rubin Ong : Matius 16:17-19 Nama : Axel Saneta NIM: 02220120004

Isi
"Belajar dari teladan Kristus Hidup adalah proses, artinya hidup itu tidak mudah. Pada Lukas 22:61-62, di satu sisi murid Yesus gampang sekali membuatnya sedih. Namun, Tuhan tetap mengasihi muridNya. Kehidupan adalah proses pembentukan. Orang seperti Petrus bisa jadi pemimpin gereja. Padahal Petrus adalah orang yang berdosa. Namun, pada dasarnya Tuhan memilih proses. Tuhan melihat keseluruhan proses kehidupan kita. Lain dengan manusia yang hanya peduli dengan hasilnya. Lalu apa yang menjadi hasil dari proses? Hasilnya adalah proses untuk menghadapi, menghadapi masalah yang lebih besar dari sebelumnya. Dan begitupun seterusnya, sampai kita dipanggil Tuhan. Pelajaran kedua adalah kasih implikasinya harus pada tanggung jawab. Saat Yudas mengkhianati Yesus, Yudas tidak menyesal dan memgantung dirinya sendiri. Lain dengan Simon Petrus, yang juga mengkhianati Yesus, Petrus sangat menyesal. Dosa tidak ada yang besar ataupun kecil. Dosa apapun sama dan berujung pada maut. Saat perjumpaan kembali dengan Tuhan Yesus, ia menanyakan pada Simon Petrus, Apakah engkau mengasihiku? Gembalakanlah dombadombaku. Dapat dilihat bahwa Tuhan Yesus memberikan tanggung jawab yang lebih besar pada Simon Petrus. Ukuran kedewasaan manusia adalah tanggung jawab, bukan usia yang menentukan. Petrus pada akhirnya menjadi orang yang bertanggung jawab. Refleksi: Saya belajar bahwa masalah-masalah dalam hidup harus dialui, bukan dihindari. Karena hal-hal seperti itulah yang akan membentuk kita menjadi dewasa. Dengan melakukan hal-hal itu pula kita akan menjadi orang yang bertanggung jawab, baik pada sesame manusia, dan yang terpenting adalah bertanggung jawab kepada Kristus sebagai orang Kristen.

Vous aimerez peut-être aussi