Vous êtes sur la page 1sur 6

Bahan Berbahaya Pada Produk Kosmetik Pendahuluan Menurut BPOM 2008, kosmetik adalah bahan atau sediaan yang

dimaksudkan untuk digunakan pada seluruh bagian luar tubuh manusia(epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar) atau gigi dan membran mukosa disekitar mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan atau memperbaiki bau tubuh dan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik. Bagaimana produk kosmetik dengan bahan berbahaya? kosmetika yang mengandung bahan berbahaya disitus resmi BPOM membenarkan bila kasus kosmetik berbahaya sebenarnya turun. Pada 2009 lalu, temuan BPOM mencapai 1,49 persen, kemudian pada 2010 mencapai 0,86 persen, dan semakin menurun pada 2011 menjadi 0,65 persen. Pada 2012, jumlah total semakin kecil yakni mencapai 0,54 persen, dengan jumlah temuan kosmetika berbahaya mencapai 58 jenis produk. Sementara pada 2013 pengawasan baru dilakukan sampai bulan Maret dengan jumlah temuan 0,74 persen.Dan membanjirnya jumlah produk kosmetik impor akibat ditandatanganinya perjanjian perdagangan bebas ASEAN-Cina yang menyebabkan bea masuk impor menjadi 0%. Ditambah harmonisasi aturan ASEAN sehingga impor kosmetik tak perlu lagi mendapat izin edar BPOM. Pasar Indonesia yang besar merupakan faktor penarik bagi industri kosmetik Namun demikian, pihak yang sesungguhnya paling dirugikan akibat membanjirnya produk impor tersebut adalah konsumen. Konsumen Indonesia seolah disuguhi produk yang tidak layak atau belum tentu memenuhi standar keamanan. Tentu kita masih ingat banyaknya isu yang mencuat ke permukaan sejak beberapa tahun terakhir ini tentang penggunaan bahan berbahaya di dalam kosmetik. Badan POM sepanjang tahun 2004 telah menyita lebih dari 3.000 produk kosmetik impor maupun produk kosmetik palsu, dan jumlah tersebut diperkirakan meningkat. Pada Juni 2009, BPOM mengeluarkan peringatan publik NO. KH.00.01.43.2503 mengenai penarikan peredaran 70 item kosmetik yang mengandung bahan berbahaya/bahan dilarang merkuri, hidrokinon, asam retinoat, zat warna merah K.3 (CI 15585), merah K.10 (rhodamin b) dan jingga K.1 (CI 12075). Dari 70 item tersebut yang terbanyak adalah 44 produk kosmetik perawatan kulit mengandung bahan berbahaya atau bahan yang dilarang. Pengumuman tersebut cukup mengejutkan, karena terdapat juga produk ternama dan mahal, meski beberapa hari kemudian

berita tersebut dibantah oleh produsen bersangkutan dengan alasan bahwa mereka tidak pernah membuat jenis produk bersangkutan (BPOM RI, 2009). Kasus lain juga terjadi pada pertengahan tahun 2009, saat BPOM Makassar memusnahkan 234 item produk kosmetik. Angka temuan tersebut meningkat di tahun 2010 sebanyak 400 kosmetik. Pada tahun yang sama, BPOM Pontianak menemukan 3.322 kosmetik berbahaya dari 29 lokasi (Liau, 2011). Berkali-kali razia telah dilakukan, baik terhadap produk ilegal (kasus kosmetik impor) maupun legal. Namun tetap saja banyak produk kosmetik berbahaya, terutama produk impor, yang dijual secara bebas. Maka tidak heran jika muncul ketakutan di tengah-tengah masyarakat yang awam terhadap bahan kimia berbahaya untuk memakai produk kosmetik. Kategori kosmetik berbahaya adalah kosmetika yang mengandung merkuri, hidrokuinon, asam retinoat, resorsinol dan bahan-bahan yang penggunaanya di batasi dalam daftar peraturan kepala BPOM RI tentang persyaratan tehnis bahan kosmetika .Bahan berbahaya ini harus digunakan sesuai resep dokter. Bila tidak, dikhawatirkan akan menimbulkan iritasi atau penipisan kulit. Bahkan merkuri tidak diizinkan sama sekali ada dalam kosmetika atau obat. Bahan berbahaya yang diidentifikasi sampai dengan Maret 2013 menunjukkan hasil yang sama dengan tahun sebelumnya. Bahan ini banyak ditemukan pada pemutih kulit. Pemutih umumnya menggunakan hidrokuinon. Dulu memang hidrokuinon diizinkan sampai 2 %, tapi sekarang tidak lagi, Hidrokuinon hanya boleh digunakan pada obat dengan resep dokter. Pembahasan Kosmetik sudah dikenal sejak berabad-abad yang lalu. Pada abad ke-19, pemakaian kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu selain untuk kecantikan juga untuk kesehatan. Perkembangan ilmu kosmetik serta industrinya baru dimulai secara besar-besaran pada abad ke20. Kosmetik yang kini beredar di pasaran adalah kosmetik yang diproduksi secara pabrik (laboratorium), dimana telah dicampur dengan zat-zat kimia untuk mengawetkan kosmetik tersebut agar tahan lama, sehingga tidak cepat rusak. Di Indonesia, wanita dengan kulit wajah yang putih bersih selalu menjadi model iklan produk perawatan wajah dan tubuh di media cetak dan elektronik. Keinginan seseorang untuk bisa tampil cantik dan memiliki kulit yang putih bersih telah membuat seseorang bersikap konsumtif dan melakukan berbagai cara, salah satunya dengan memakai krim pemutih. Produk pemutih kulit adalah salah satu jenis produk kosmetik yang mengandung bahan aktif yang dapat menekan atau menghambat pembentukan melanin sehingga akan memberikan warna kulit yang lebih putih. Dari berbagai kasus temuan BPOM yaitu beberapa bahan aktif yang banyak

digunakan dalam kosmetik antara lain hidroquinon, merkuri, dan kombinasi hidroquinon dengan asam retinoat.Berbagai zat asing yang masuk dalam tubuh manusia,Contoh nya obat-obatan, insektisida, zat kimia tambahan pada makanan (pemanis, pewarna, pengawet) dan zat karsinogen lainya.Zat asing umumnya tidak larut air, sehingga kalau masuk tubuh tidak dapat diekskresi. Untuk dapat diekskresi zat asing harus dimetabolisme menjadi zat yang larut, sehingga bisa diekskresi. Organ yang paaling berperan dalam metabolisme zat asing adalah hati dan ekskresinya melalui empedu dan urine. Beberapa jenis zat asing yang dapat terakumulasi dalam tubuh antara lain: 1. Merkuri Kosmetik yang mengandung merkuri dapat terserap oleh kulit dan masuk ke dalam tubuh. Merkuri ini akan mudah sekali terikat dengan protein dan enzim yang ada di dalam tubuh, karena protein dan enzim tubuh memiliki grup tiol, sehingga merkuri tersebut akan mengkontaminasi tubuh. Merkuri dapat masuk dan terserap oleh paru-paru serta dapat menembus kulit dan juga dapat terserap oleh lambung apabila tertelan. Banyak penyakit yang ditimbulkan, diantaranya mengiritasi kulit, dan juga mata dan membran mucus. Merkuri organik dapat masuk ketubuh melalui paru-paru, kulit dan juga lambung. Untuk bahan kosmetik, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melarang penggunaan merkuri meskipun dengan konsentrasi kecil. Kadar merkuri dalam jaringan sebesar 0,1 1 ppm sudah dapat menyebabkan gangguan fungsi tubuh. 2. Hidroquinon Hidroquinon yang terkandung dalam krim pemutih dikategorikan sebagai bahan berbahaya bagi kesehatan, tidak ada batasan penggunaan lagi untuk zat ini dalam kosmetik. Hidroquinon termasuk golongan obat keras yang hanya dapat digunakan berdasarkan resep dokter. Pemakaian hidroquinon dapat menyebabkan iritasi kulit, kulit menjadi merah dan rasa terbakar, juga menyebabkan kelainan pada ginjal, kanker darah (leukemia) dan kanker sel hati (Djajadisastra, 2003). 3. Asam retinoat Asam retinoat yang tersusun dari cincin sikloheksenal, sebuah cinsin poliena dan gugus karboksilat yang terikat di ujung. Asam retinoat atau tretinoin adalah bentuk asam dari vitamin A merupakan zat popular yang digunakan dalam kosmetik karena kemampuannya mengatur pembentukan dan penghancuran sel-sel kulit. Kemampuannya mengatur siklus hidup sel ini juga

dimanfaatkan oleh kosmetik anti aging (efek penuaan). Bahan ini dapat menyebabkan kulit kering, rasa terbakar, teratogenik (cacat pada janin). Bahan pewarna Merah K.3 (CI 15585), Merah K.10 (Rhodamin B) dan Jingga K.1 (CI 12075). Ketiga bahan ini merupakan zat warna sintetis yang umumnya digunakan sebagai zat warna kertas, tekstil atau tinta. Zat warna ini merupakan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker). Rhodamin B dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan hati. Dampak jangka panjang yang akan didapat dari penggunaan jangka panjang produkkosmetik berbahaya tersebut antara lain gangguan sistem saraf, seperti tremor, insomnia, kepikunan, gangguan penglihatan, gerakan tangan abnormal (ataxia), gangguan emosi, gagal ginjal, batu ginjal. Selain melakukan razia terhadap kosmetik yang mengandung bahan berbahaya dan dilarang seperti yang tercantum dalam Peraturan Menkes RI No.445/ MENKES/PER/V/1998 (BPOM RI, 2008) dan Keputusan Kepala BPOM No.HK.00.05.4.1745 tentang Kosmetik, BPOM juga mengambil langkah cukup tegas dengan menyeret distributor produk ilegal ke pengadilan. Seluruh kosmetik terlarang itu pastinya kini telah ditarik dari peredaran dan dimusnahkan. Kasus kosmetik berbahaya ini juga dibawa ke pengadilan. Sayangnya putusan hukum berupa sanksi paling tinggi penjara dua tahun satu bulan ini belum menimbulkan efek jera untuk pelaku tindak pidana di bidang obat dan makanan ini. Oleh karena itulah Badan POM terus melakukan pengawasan setiap tahun dan mengumumkan hasil temuan mereka ke publik.

BPOM juga memberikan himbauan dan penyuluhan kepada masyarakat agar menjadi konsumen yang cerdas. Penyuluhan yang rutin akan bisa memberikan pengertian untuk para konsumen kosmetik agar bisa memilih produk kosmetik yang aman untuk tubuh mereka. Konsumen yang cerdas akan jeli dalam memilih produk yang dibelinya. Adapun cara-cara yang bisa dilakukan untuk membantu tubuh bebas racun akibat dari penggunaan produk kosmetik berbahaya , yaitu : 1. Makan banyak serat, termasuk beras merah yang belum digiling, polong-polongan, bijibijian yang belum digiling dan sayuran agar pembuangan lancar. 2. Bit, lemon, mangga, air kelapa hijau, timun, brokoli, chlorella, dan rumput laut adalah makanan detoksifikasi yang sangat baik. Diantaranya mengandung banyak serat, merangsang pelapisan enzim dalam tubuh (lemon), membantu membuang limbah tubuh (lemon, bit, air kelapa hijau), baik untuk kulit (mangga), menjaga kesehatan hati (bit)

Teh hitam dan teh hijau (tanpa gula) mempunyai khasiat untuk membantu melawan racun, memperkuat sistem kekebalan tubuh serta menetralisir efek merkuri 3. Makan kacang-kacangan atau polong-polongan. Ketika polong-polongan, biji-bijian, dan padi-padian tumbuh menjadi kecambah 4. Mengonsumsi vitamin C, yang membantu tubuh memproduksi glutathione, senyawa hati yang mengusir racun. 5. Minum sedikitnya dua liter air setiap hari akan mempermudah pembuangan racun. 6. Transform stres dengan menekankan emosi positif.
7. Olah raga adalah langkah yang paling penting untuk detoksifikasi.

Berolahragalah

secukupnya, jangan sampai kelelahan. Berikut ini ada beberapa cara memilih produk kosmetik yang aman untuk kesehatan tubuh antara lain :
Pilihlah

produk kosmetik yang bersertifikat aman dari BPOM Indonesia. Sertifikat ini akan

menjadi bukti bahwa produk tersebut telah diuji oleh pihak BPOM Indonesia dan terbukti layak dan aman untuk dipakai. Bila perlu pilihlah produk kosmetik yang halal. Dengan adanya sertifikasi halal, produk kosmetik sudah pasti aman karena tidak mengandung bahan-bahan berbahaya.
Sebaiknya

pilih produk kosmetik yang berbahan alami. Bahan alami sebagai bahan utama

pembuat kosmetik cenderung lebih aman. Atau boleh memilih produk kosmetik dengan bahanbahan modern namun pilih bahan yang tidak berbahaya bagi kulit wajah.
Dalam

memilih produk kosmetik yang aman adalah lihat kualitas produknya, harus yakin

bahwa produk kosmetik yang dipilih adalah produk kosmetik yang berkualitas baik. Jangan hanya melihat harga produk tanpa melihat kualitas produk tersebut. Hal ini sangat berbahaya karena terdapat akibat yang sangat berbahaya untuk wajah Anda bila Anda tidak mempertimbangkan kualitas produk kosmetik.
Kenali

produsen kosmetik yang akan dibeli. Teliti terlebih dahulu sejarah penjualan dan

eksistensi perusahaannya. Dan memastikan produk kosmetik apakah yang dibeli memiliki manfaat dan memuaskan atau tidak. Jadi, dengan mempertimbangkan cara-cara diatas, memilih produk kosmetik yang aman pun akan terasa mudah. tubuh pun akan terhindar dari bahaya bahan-bahan kimia yang terdapat pada produk kosmetik yang dibeli.

Vous aimerez peut-être aussi