Vous êtes sur la page 1sur 4

Antibiotika ialah zat yang dihasilkan oleh mikroba terutama fungi, yang dapat menghambat pertumbuhan atau membasmi

jenis mikroba lain. Antibiotika ( latin : anti = lawan, bios = hidup ) adalah zat-zat kimia yang dihasilkan miro organisme hidup tertuam fungi dan bakteri ranah. Yang memiliki kahsiat mematikan atau mengahambat pertumbuahn banyak bakteri dan beberapa virus besar, sedangkan toksisitasnya bagi manusia relative kecil. Golongan Obat Antibiotika Penisilin Penisilin diperoleh dari jamur Penicilium chrysogeneum dari bermacam-macam jemis yang dihasilkan (hanya berbeda mengenai gugusan samping R ) benzilpenisilin ternyata paling aktif. Sefalosforin diperoleh dari jamur cephalorium acremonium, berasl dari sicilia (1943) penisilin bersifat bakterisid dan bekerja dengan cara menghambat sintesi dinding sel. Pensilin terdiri dari : Benzil Penisilin Dan Fenoksimetil Penisilin Benzil Penisilin Indikasi : infeksi saluran kemih, otitis media, sinusitis, bronchitis kronis, salmonelosis invasive, gonore. Kontraindikasi : hipersensitivitas ( alergi ) terhadap penisilin. Efek samping : reaksi alergi berupa urtikaria, demam, nyeri sendi, angioudem, leukopoia, trombositopenia, diare pada pemberian per oral. 2) Fenoksimetilpenisilin Indikasi : tonsillitis, otitis media, erysipelas, demam rematik, prpopiliaksisinfeksi pneumokokus. Pensilin Tahan Penisilinase Kloksasilin Indikasi : infeksi karena stapilokokus yang memproduksi pensilinase. Peringatan : riwayat alergi, gangguan fungsi ginjal, lesi eritematous pada glandular fever, leukemia limfositik kronik, dan AIDS. Interaksi : obat ini berdifusi dengan baik dengan jaringan dan cairan tubuh. Tapi penetrasi ke dalam cairan otak kurang baik kecuali jika selaput otak mengalami infeksi. Kontraindikasi : hipersensitivitas ( alergi ) terhadap penisilin. Efek samping : reaksi alergi berupa urtikaria, demam, nyeri sendi, angioudem, leukopoia, trombositopenia, diare pada pemberian per oral. Flukoksasilin Indikasi : infeksi karena stapilokokus yang memproduksi pensilinase. Peringatan : riwayat alergi, gangguan fungsi ginjal, lesi eritematous pada glandular fever, leukemia limfositik kronik, dan AIDS. Interaksi : obat ini berdifusi dengan baik dengan jaringan dan cairan tubuh. Tapi penetrasi ke dalam cairan otak kurang baik kecuali jika selaput otak mengalami infeksi. Kontraindikasi : hipersensitivitas ( alergi ) terhadap penisilin. Efek samping : reaksi alergi berupa urtikaria, demam, nyeri sendi, angioudem, leukopoia, trombositopenia, diare pada pemberian per oral. Pensilin Spectrum Luas Ampisilin Indikasi : infeksi saluran kemih, otitis media, sinusitis, bronchitis kronis, salmonelosis invasive, gonore. Peringatan : riwayat alergi, gangguan fungsi ginjal, lesi eritematous pada glandular fever, leukemia limfositik kronik, dan AIDS.

1.

a. 1)

b. 1)

2)

c. 1)

2)

d. 1) 2) 3)

Interaksi : obat ini berdifusi dengan baik dengan jaringan dan cairan tubuh. Tapi penetrasi ke dalam cairan otak kurang baik kecuali jika selaput otak mengalami infeksi. Kontraindikasi : hipersensitivitas ( alergi ) terhadap penisilin. Efek samping : reaksi alergi berupa urtikaria, demam, nyeri sendi, angioudem, leukopoia, trombositopenia, diare pada pemberian per oral. Amoksisilin Indikasi : infeksi saluran kemih, otitis media, sinusitis, bronchitis kronis, salmonelosis invasive, gonore. Peringatan : riwayat alergi, gangguan fungsi ginjal, lesi eritematous pada glandular fever, leukemia limfositik kronik, dan AIDS. Interaksi : obat ini berdifusi dengan baik dengan jaringan dan cairan tubuh. Tapi penetrasi ke dalam cairan otak kurang baik kecuali jika selaput otak mengalami infeksi. Kontraindikasi : hipersensitivitas ( alergi ) terhadap penisilin. Efek samping : reaksi alergi berupa urtikaria, demam, nyeri sendi, angioudem, leukopoia, trombositopenia, diare pada pemberian per oral. Penisilin Anti Pseudomona Tikarsilin Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh pseoudomonas dan proteus. Piperasilin Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh pseoudomonas aerugenosa. Sulbenisilin Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh pseoudomonas aerugenosa. Sefalosforin Sefalosforin merupakan antibiotic betalaktam yang bekerja dengan cara menghambat sintesis dinding mikroba. Farmakologi sefalosforin mirip dengan penisilin, ekseresi terutama melalui ginjal dan dapat di hambat probenisid. Sefalosforin terbagi atas : a) Sefadroksil Indikasi : infeksi baktri gram (+) dan (-) Interaksi : sefalosforin aktif terhadap kuman garm (+) dan (-) tetapi spectrum anti mikroba masing-masng derrivat bervariasi. efek samping : diare dan colitis yang disebabkan oleh antibiotic ( penggunaan dosis tinggi) mual dan mumtah rasa tidak enak pada saluran cerna sakit kepala, Dll Kontra indikasi : hipersensitivitas terahadap sefalosforin, porfiria b) Sefrozil Indikasi : ISPA, eksaserbasi akut dari bronchitis kronik dan otitis media. c) Sefotakzim Indikasi : profilaksis pada pembedahan, epiglotitis karena hemofilus, meningitis. d) Sefuroksim Indikasi : profilaksis tindakan bedah,lebih aktif terhadap H. influenzae dan N gonorrhoeae. e) Sefamandol Indikasi: profilaksis pada Tindakan 1 pembedahan. f) Sefpodoksim Indikasi: infeksi saluran napas tetapi. Penggunaan ada faringitis dan tonsillitis, hanya yang kambuhan, infeksi kronis atau resisten terhadap antbiotika lain.

2.

3.

4.

a. b.

c. d.

Tetrasiklin Tetrasiklin merupakan antibiotik dengan spectrum luas. Penggunaannya semakin lama semakin berkurang karena masalah resistansi. Tetrasiklin terbagi atas : a) Tetrasiklin. Indikasi : eksaserbasi bronkitri kronis, bruselosis klamidia, mikoplasma, dan riketsia, efusi pleura karena keganasan atau sirosis, akne vulganis. Peringatan : gangguan fungsi hati (hindari pemberian secara i.v), gangguan fungsi ginjal kadangkadang menimbulkan fotosintesis. Efek samping : mual, muntah, diare, eritema.. b) Doksisiklin Indikasi: tetrasiklin.bruselosis (kombniasi dengan tetrasiklin), sinusitis kronis , pretatitis kronis, penyakit radang perlvis (bersama metronidazo) Aminoglikosida Aminoglokosida bersifat bakterisidal dan aktif terhadap bakteri gram posistif dan gram negative. Aminasin, gentamisin dan tobramisin d juga aktif terhadap pseudomonas aeruginosa. Streptomisin aktif teradap mycobacterium tuberculosis dan penggunaannya sekarang hamper terbatas untuk tuberkalosa. Amikasin Indikasi : infeksi generatif yang resisten terhadap gentamisin. Gentamisin Indikasi : septicemia dan sepsis pada neonatus, meningitis dan infeksi SSP lainnya. Infeksi bilier, pielonefritis dan prostates akut, endokarditis karena Str viridans. Atau str farcalis (bersama penisilin, pneumonia nosokomial, terapi tambahan pad meningitis karena listeria. Peringatan : gangguan funsi ginjal, bayi dan usia, hindari penggunaan jangka panjang. Kontraindikasi: kehamilan, miastenia gravis. Efek samping : gangguna vestibuler dan pendengaran, netrotoksista, hipomagnesemia pada pemberian jangka panjang colitis karena antibiotic. Dosis : injeksi intramuskuler, intravena lambat atau infuse, 2-5 mg/ kg/ hari. Neomisin Sulfat Indikasi: Sterilisasi usus sebelum operasi Netilmisin Indikasi: infeksi berat kuman gram negative yang resisten terhadap gentainisin.

5.

Kloramfenikol Kloramfenikol merupakan antibiotic dengan spectrum luas, namun bersifat toksik. Obat ini seyogyanya dicadangkan untuk infeksi berat akibat haemophilus influenzae, deman tifoid, meningitis dan abses otak, bakteremia dan infeksi berat lainnya. Karena toksisitasnya, obat ini tidak cocok untuk penggunaan sistemik. Kontraindikasi: wanita hamil, penyusui dan pasien porfiria Efeks samping : kelainan darah yang reversible dan irevesibel seperti anemia anemia aplastik ( dapat berlanjut mejadi leukemia), neuritis perifer, neuritis optic, eritem multiforme, mual, muntah, diare, stomatitis, glositits, hemoglobinuria nocturnal. 6. Makrolid

a.

b. c.

7.

8.

Eritromisin memiliki spectrum antibakteri yang hamper sama dengan penisilin, sehingga obat ini digunakan sebagai alternative penisilin. Indikasi eritremisin mencakup indikasi saluran napas, pertusis, penyakit gionnaire dan enteritis karena kampilo bakteri. Eritromisin Indikasi: sebagai alternative untuk pasien yang alergi penisilin untuk pengobatan enteritis kampilobakter, pneumonia, penyakit legionaire, sifilis, uretritis non gonokokus, protatitis kronik, akne vulgaris, dan rpofilaksis difetri dan pertusis. Azitromisin Indikasi: infeksi saluran napas, otitis media, infeksi klamida daerah genital tanpa kompliasi. Klaritromisin Indikasi : infeksi saluran napas, infeksi ringan dan sedang pada kulit dan jaringan lunak; terapi tambahan untuk eradikasi helicobacter pylori pada tukak duodenum ( lihat bagian 1.1) Polipeptida Kelompok ini terdiri dari polimiksin B, polimiksin E (= kolistin), basi-trasin dan gramisidin, dan berciri struktur polipeptida siklis dengan gugusan-gugusan amino bebas. Berlainan dengan antibiotika lainnya yang semuanya diperoleh dari jamur, antibiotika ini dihasilkan oleh beberapa bakteri tanah. Polimiksin hanya aktif terhadap basil Gram-negatif termasuk Pseudomonas, basitrasin dan gramisidin terhadap kuman Gram-positif. Khasiatnya berupa bakterisid berdasarkan aktivitas permukaannya (surface-active agent) dan kemampuannya untuk melekatkan diri pada membran sel bakteri, sehingga permeabilitas sel diperbesar dan akhirnya sel meletus. Kerjanya tidak tergantung pada keadaan membelah tidaknya bakteri, maka dapat dikombinasi dengan antibiotika bakteriostatik seperti kloramfenikol dan tetrasiklin. Resorpsinya dari usus praktis nihil, maka hanya digunakan secara parenteral, atau oral untuk bekerja di dalam usus. Distribusi obat setelah" injeksi tidak merata, ekskresinya lewat ginjal. Antibiotika ini sangat toksis bagi ginjal, polimiksin juga untuk organ pendengar. Maka penggunaannya pada infeksi dengan Pseudomonas kini sangat berkurang dengan munculnya antibiotika yang lebih aman (gentamisin dan karbenisilin). Golongan Antimikobakterium Golongan antibiotika dan kemoterapetka ini aktif te rhadap kuman mikobakterium. Termasuk di sini adalah obat-obat anti TBC dan lepra, misalnya rifampisin, streptomisin, INH, dapson, etambutol dan lainlain.

Vous aimerez peut-être aussi

  • Lapsus
    Lapsus
    Document9 pages
    Lapsus
    Vinanti N. Chumairhoh
    Pas encore d'évaluation
  • Capsul
    Capsul
    Document23 pages
    Capsul
    Vinanti N. Chumairhoh
    Pas encore d'évaluation
  • Granuloma
    Granuloma
    Document18 pages
    Granuloma
    Vinanti N. Chumairhoh
    Pas encore d'évaluation
  • Pembagian Tugas MFK
    Pembagian Tugas MFK
    Document1 page
    Pembagian Tugas MFK
    Vinanti N. Chumairhoh
    Pas encore d'évaluation
  • Hema
    Hema
    Document4 pages
    Hema
    Vinanti N. Chumairhoh
    Pas encore d'évaluation
  • Anggaran Dasar Postdaya
    Anggaran Dasar Postdaya
    Document3 pages
    Anggaran Dasar Postdaya
    Vinanti N. Chumairhoh
    Pas encore d'évaluation
  • Vina
    Vina
    Document3 pages
    Vina
    Vinanti N. Chumairhoh
    Pas encore d'évaluation
  • Fbty
    Fbty
    Document12 pages
    Fbty
    mutiaratunggadewi
    Pas encore d'évaluation
  • Yang Diminta Bu Tantin Ledokkk
    Yang Diminta Bu Tantin Ledokkk
    Document16 pages
    Yang Diminta Bu Tantin Ledokkk
    Vinanti N. Chumairhoh
    Pas encore d'évaluation
  • Vina
    Vina
    Document3 pages
    Vina
    Vinanti N. Chumairhoh
    Pas encore d'évaluation
  • 196
    196
    Document19 pages
    196
    Vinanti N. Chumairhoh
    Pas encore d'évaluation
  • SK 1 Vina Etika
    SK 1 Vina Etika
    Document5 pages
    SK 1 Vina Etika
    Vinanti N. Chumairhoh
    Pas encore d'évaluation
  • Imtkg
    Imtkg
    Document10 pages
    Imtkg
    Vinanti N. Chumairhoh
    Pas encore d'évaluation
  • Dental Waxs
    Dental Waxs
    Document18 pages
    Dental Waxs
    Vinanti N. Chumairhoh
    Pas encore d'évaluation
  • Bhan
    Bhan
    Document3 pages
    Bhan
    Vinanti N. Chumairhoh
    Pas encore d'évaluation
  • Peng Antar
    Peng Antar
    Document1 page
    Peng Antar
    Vinanti N. Chumairhoh
    Pas encore d'évaluation
  • Flabby Tissue Meme 1
    Flabby Tissue Meme 1
    Document1 page
    Flabby Tissue Meme 1
    Vinanti N. Chumairhoh
    Pas encore d'évaluation
  • Etiologi Caranza
    Etiologi Caranza
    Document5 pages
    Etiologi Caranza
    Vinanti N. Chumairhoh
    Pas encore d'évaluation
  • Froz
    Froz
    Document7 pages
    Froz
    Vinanti N. Chumairhoh
    Pas encore d'évaluation
  • SK 1 Vina Etika
    SK 1 Vina Etika
    Document5 pages
    SK 1 Vina Etika
    Vinanti N. Chumairhoh
    Pas encore d'évaluation
  • Flabby Tissue Meme 1
    Flabby Tissue Meme 1
    Document1 page
    Flabby Tissue Meme 1
    Vinanti N. Chumairhoh
    Pas encore d'évaluation
  • Vina
    Vina
    Document6 pages
    Vina
    Vinanti N. Chumairhoh
    Pas encore d'évaluation
  • Macam Penyakit CM Dan Prosedur CM Kelainan Perdarahan
    Macam Penyakit CM Dan Prosedur CM Kelainan Perdarahan
    Document5 pages
    Macam Penyakit CM Dan Prosedur CM Kelainan Perdarahan
    Vinanti N. Chumairhoh
    Pas encore d'évaluation
  • Sken 5
    Sken 5
    Document9 pages
    Sken 5
    Vinanti N. Chumairhoh
    Pas encore d'évaluation
  • Lo 2
    Lo 2
    Document3 pages
    Lo 2
    Vinanti N. Chumairhoh
    Pas encore d'évaluation
  • Caranza
    Caranza
    Document2 pages
    Caranza
    Vinanti N. Chumairhoh
    Pas encore d'évaluation
  • Vina
    Vina
    Document6 pages
    Vina
    Vinanti N. Chumairhoh
    Pas encore d'évaluation
  • Page 1
    Page 1
    Document17 pages
    Page 1
    Vinanti N. Chumairhoh
    Pas encore d'évaluation
  • Faktor Penyebab Penyakit Periodontal Dapat Dibagi Menjadi Dua Bagian Yaitu Faktor Lokal
    Faktor Penyebab Penyakit Periodontal Dapat Dibagi Menjadi Dua Bagian Yaitu Faktor Lokal
    Document4 pages
    Faktor Penyebab Penyakit Periodontal Dapat Dibagi Menjadi Dua Bagian Yaitu Faktor Lokal
    Vinanti N. Chumairhoh
    Pas encore d'évaluation
  • Vina
    Vina
    Document6 pages
    Vina
    Vinanti N. Chumairhoh
    Pas encore d'évaluation