Vous êtes sur la page 1sur 1

TIDAK SESUAINYA SISTEM RAYONISASI DENGAN IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA DALAM BIDANG KEHIDUPAN SOSIAL

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, diantaranya : Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun daerah Namun pada kenyataan yang kita lihat, pengimplementasian dalam kehidupan sosial yang berdalih dengan tidak membedakan segi budaya dan status sosial,maka dapat kita katakan masih kurangnya pertimbangan-pertimbangan pemerintah dalam memberlakukan sistem rayon, khususnya dalam bidang pendidikan. Sistem ini diberlakukan dengan alasan akan menghambat pemerataan kualitas sekolah dan siswa berprestasi serta terjadinya sekolah unggul dan kurang unggul disamping itu juga jika siswa bersekolah di daerahnya sendiri maka dekat dengan rumah dan dalam bimbingan orang tua, Selain itu siswa-siswa beprestasi akademik tertinggi akan menumpuk di satu, dua sekolah saja. Akhirnya muncullah istilah sekolah paling unggul dan sekolah buangan Jika kita amati lebih dalam lagi maka yang jadi dampak negati nya adalah bagi siswa yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan,pengalaman baru, dan bersosialisai dengan sekolah lain menjadi terhambat, akibat batasan-batasan dari rayon tersebut.Misalkan saja di daerah sumbar, yang mengenyam pendidikan di daerah setempat adalah putra-putri sumbar saja yang masih dalam jenjang pendidikan walaupun ada siswa daerah lain yang bersekolah di Sumbar tetapi itu hanya sebagian kecil saja. Sementara masih banyak siswa yang ingin memperoleh pendidikan didaerah lain kesulitan untuk masuk ke sekolah yang mereka inginkan di sumatera barat akibat adanya sistem rayon yang diberlakukan oleh pemerintah daerah setempat, begitu juga sebaliknya. Sebagaimana kita ketahui bahwa di !ndonesia ini banyak beragam suku dan budaya dimana setiap warga negara diharapkan bisa mengenal kebudayaan-kebudayaan yang ada di !ndonesia. "etapi apabila sekolah hanya mengutamakan putra daeranya saja yang lebih di prioritaskan maka siswa#i di !ndonesia kurang begitu mengenal terhadap suku dan budaya yang ada di negara ini, walaupun mereka sudah membaca buku-buku yang berkaitan dengan ragam budaya di !ndonesia, tetapi kurang mendalam dan kurang mengenal tanpa mereka melihat dan mempelajari sendiri watak-watak manusia yang berada pada suatu daerah melalui sekolah yang sedang mereka jalani. Apabila di adakan wawancara terhadap siswa#i terhadap minat mereka tentang pendidikan, maka tidak diragukan lagi mereka akan menjawab tentunya mendapatkan sekolah yang berkualitas baik. $ertanyaannya adalah mengapa siswa selalu ingin keluar dari daerahnya dan ingin mendapatkan sekolah yang lebih baik di daerah lain% Jawabannya bisa saja sekolah yang berada didaerah dimana ia tinggal kurang bermutu dan kurang memuaskan bagi dirinya untuk menggali ilmu dan mencari wawasan yang lebih luas. Misalkan sekolah tersebut asilitasnya kurang memadai, bangunannya kurang bagus,lingkungannya tidak terlalu bersih dan sebagainya. Jadi, menurut saya, bukanlah siswa yang ingin melanjutkan pendidikan di daerah lain sesuai dengan keinginanya yang harus dibatasi, melainkan sistem pendidikan yang ada di !ndonesia lah yang harus di perbaiki sebagai mana mestinya. Misalnya, dengan memperbaiki dan meningkatkan kualitas di setiap sekolah baik di daerah perkotaan maupun didaerah pedesaan. Jika di setiap sekolah sudah memenuhi kualitas yang di inginkan oleh para siswa maka tidak akan terjadi sekolah unggul dan kurang unggul. "erima kasih

&amrinal Nasution Mahasiswa '(!$ Muhammadiyah $adang panjang. Sumatera )arat Semester * +dua, Npm : -*-...*/0*.*..0

Vous aimerez peut-être aussi