Vous êtes sur la page 1sur 3

Operational Amplifier Non-Inverting dan Inverting

ANIS NURSANTI LATIPAH (1127030009) FISIKA SAINS UNIVERSIATAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNGUNG DJATI BANUNG TAHUN 2014 e-mail : anisnursanti305@gmail.com Abstrak: Operational Amplifier atau di singkat opamp merupakan salah satu komponen analog yang paling sering digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika. Pada Op-Amp memiliki 2 rangkaian feedback (umpan balik) yaitu feedback negatif dan feedback positif dimana Feedback negatif pada op-amp memegang peranan penting. Secara umum, umpanbalik positif akan menghasilkan osilasi sedangkan umpan balik negatif menghasilkan penguatan yang dapat terukur. Kata Kunci: Op-amp, Inverting, Non-Inverting. masukan, jadi ada tanda minus pada rumus penguatnya. Sebuah penguat pembalik menggunakan umpan balik negatif untuk membalik dan menguatkan sebuah tegangan. Karena keluaran tak sefase sebesar 1800, maka nilai keluaran tersebut secara efektif mengurangi besaran masukan. 0 = b. Rangkaian Non-Inverting Penguat non-inverting amplifier adalah kebalikan dari penguat inverting, dimana input dimasukan pada input noninverting, sehingga polaritas output akan sama dengan polaritas input tapi memilki penguat yang tergantung dari besarnya hambatan feedback dan hambatan input. Penguat ini memiliki masukkan yang di buat melalui input non-inverting dengan demikian tegangan keluaran rangkaian ini akan satu fasa dengan tegangan inputnya. = + 1 1.4 Metode Percobaan 1.4.1 Waktu dan Tempat Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 18 Februari 2014, pukul 15.30-18.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Fisika UIN Sunan Gunung Djati Bandung. 1.4.2 Alat dan Bahan Pada praktikum ini kita menggunakan alat dan bahan, yaitu: Kit elektronika dasar, catu daya, kabel penghubung dan multimeter. 1.4.3 Prosedur Percobaan Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan Periksa semua alat dan bahan sebelum digunakan dan pastikan semua alat dan bahan dalam keadaan yang baik.

1. PENDAHULUAN 1.1 Landasan Teori Penguat operasional (opamp) adalah suatu blok penguat yang mempunyai dua masukan dan satu keluaran. Opamp biasa terdapat di pasaran berupa rangkaian terpadu (integrated circuit-IC). Operational amplifier diaplikasikan bersama komponen-komponen lain, seperti resistor dan kapasitor untuk menghasilkan berbagai operasi matematis, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, integrasi dan diferensiasi (yang menjadi alasan mengapa dinamakan operasional amplifier). 1.2 Tujuan Praktikum ini bertujuan untuk mengerti dan memahami tentang operasional amplifier noninverting dan inverting. 1.3 Tinjauan Pustaka a. Rangkaian Inverting Rangkaian penguat inverting adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk memperkuat dan membalik polaritas sinyal

Siapkan data pengamatan sesuai dengan tabel. Isi tabel pengamatan sesui dengan hasil eksperimen. 2. PEMBAHASAN Op-amp mempunyai dua masukan, yaitu masukan membalik (inverting) yang diberi tanda. minus (-) dan masukan tak membalik (non inverting) yang diberi tanda positip (+). Jika isyarat masukan dimasukan pada masukan membalik, maka isyarat keluaran berlawanan fasa atau berlawanan tanda dengan isyarat masukan. Sebaliknya jika isyarat masukan dimasukan pada masukan tak membalik, maka isyarat keluaran sefasa atau mempunyai tanda sama dengan isyarat masukan. a. Inverting Tabel 1. Inverting
No 1 2 3 4 Ri(1) Ri(2)

penguatannya. Penguatan inverting amplifier adalah bisa lebih kecil nilai besarannya dari 1. b. Non-Inverting Tabel 3. Non-Inverting
No 1 2 3 4 Ri(1) Ri(2)

Non-Inverting (2 Volt) Rf(1) Rf(2) Vi (-) 6,9 9 9 4,5

Vi(+) 2 2 2 2

Vo 4 6 4 3

Tabel 3. Non-Inverting
No 1 2 3 4 Ri(1) Ri(2)

Non-Inverting (4,2 Volt) Rf(1) Rf(2) Vi (-) 6,9 9 9 4,5

Vi(+) 4,2 4,2 4,2 4,2

Vo 8,4 12,6 8,4 6,3

Inverting (2 Volt) Rf(1) Rf(2) Vi (-) -5,6 -7 -7,7 -7

Vi(+) 2 2 2 2

Vo -2 -4 -2 -1

Tabel 2.Inverting
No 1 2 3 4 Ri(1) Ri(2)

Inverting(4,2) Rf(1) Rf(2) Vi (-) -4,5 -6 -7,1 -6

Vi(+) 4,2 4,2 4,2 4,2

Vo -4,2 -8,4 -4,2 -2,1

Untuk table gambar rangkaian non-inverting juga dapat di lihat bahwa nilai tegangan V0 menunjukkan hasil positif, hal ini membuktikan bahwa hasilnya sesuai dengan literature yang menyatakan bahwa rangkaian non-inverting hamper sama dengan inverting hanya perbedaannya adalah terletak pada tegangan inputnya dari masukan non-inverting. Hasil tegangan output non-inverting ini akan lebih dari satu dan selalu positif. Skematik rangkaian Op-amp

Dari percobaan yang telah dilakukan maka diperoleh hasilnya pada tabel, Dari tabel gambar rangkaian inverting dapat dilihat bahwa nilai tegangan V0 menunjukan hasil negative, hal ini membuktikan bahwa hasilnya sesuai dengan literature yang menyatakan bahwa rangkaian inverting input dan outputnya berlawanan polaritas. Jadi ada tanda minus pada rumus

Aplikasi atau fungsi rangkaian Op-amp yaitu: penguat pembalik (inverting), penguat tidak membalik (non-inverting), penguat integrator, pembanding (komparator), penyangga (buffer) dan penguat penjumlah (adder). Pada power supply tegangan masuk ke transformator didalam transformator tegangan akan diturunkan, setelah itu tegangan masuk ke diode. Pada diode tegangan akan disearahkan karena dioda berfungsi sebagai penyearah. Kemudian tegangan masuk ke kapasitor, di kapasitor ini tegangan akan di filter (saring). Pada penyearah yang hanya menggunakan diode penyerah masih memiliki sinyal ac sehingga belum searah seperti halnya tegangan dc pada baterai. Sinyal ac yang tidak diinginkan ini dinamakan ripple. Untuk memperkecil nilai ripple dapat digunakan filter kapasitor. Semakin besar nilai kapasitor maka akan semakin kecil nilai tegangan ripple. Setelah tegangan melalui kapasitor selanjutny tegangan masuk regulator. Untuk memperoleh suatu catu daya dengan nilai keluaran yang tetap maka digunakanlah diode zener yang bekerja pada saat dipanjar mundur. 3. PENUTUP 3.1 Kesimpulan Kesimpulan praktikum kali ini yaitu: Penguat operasional dapat berfiungsi sebagai penguat membalik (inverting) dan tidak membalik (non inverting). Penguat membalik (inverting) adalah penggunanan op- amp sebagai penguat sinyal dimana sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat dari sinyal input. Sedangkan penguat tidak membalik (non-inverting) hampir sama dengan rangkaian inverting hanya perbadaannya terletak pada tegangan inputannya dari masukan non-inverting. Hasil tegangan output non-inverting lebih dari satu dan selalu positif. 3.2 Saran Diharapkan Laporan tentang Operational Amplifier Inverting dan Non-inverting ini dapat bermanfaat bagi setiap yang membaca.

DAFTAR PUSTAKA Malvino. Prinsip-prinsip elektronika 1. Erlangga, Jakarta, 1994 Modul praktikum Elektronika Dasar 1 Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunug Djati Bandung 2014. http://zetpocong.blogspot.com/2012/10/laporan -penguat-operational-op-amp.html Diakses tanggal 23 Februari 2014. Pukul 15.00 http://aurima.wordpress.com/2013/03/05/opamp-operational-amplifier/ Diakses tanggal 23 Februari 2014. Pukul 15.00

Vous aimerez peut-être aussi