Vous êtes sur la page 1sur 14

BAB I PENDAHULUAN

Gendang telinga/ membran timpani/ tympanic membrane/ eardrum adalah suatumembran atau selaput yang terletak antara telinga luar dan telinga tengah. Fungsi membranini sangat vital dalam proses mendengar. Bila terjadi kerusakan pada membran ini dapatdipastikan bahwa fungsi pendengaran seseorang terganggu. Robeknya membran ini merupakan salah satu kerusakan yang sering dialami baik pada anak-anak maupun dewasa. enyebab robeknya membran ini antara lain disebabkan oleh infeksi telinga tengah!otitis"# trauma baik secara langsung maupun tidak langsung misalnya tertusuk alat pembersihkuping# suara ledakan yang berada di dekat telinga kita# menyelam dengan kedalaman yang dianggap tidak aman# trauma kepala akibat kecelakaan kendaraan bermotor dan sebagainya.$mumnya tanda dan gejala robeknya gendang telinga antara lain nyeri telinga yang hebatdisertai keluar darah dari telinga !yang disebabkan trauma" sedangkan yang disebabkan infeksi umumnya terdapat demam tinggi# nyeri telinga !otalgia"# gelisah dan tiba-tiba keluar cairan atau nanah dengan atau tanpa darah.$mumnya dokter %&% akan menangani keadaan akut ini dahulu dengan meredakan gejala dan sumber penyebabnya sambil dievaluasi kondisi membran atau gendang telinganya.Bila gejala dan sumber penyebabnya telah tertangani dan dalam penilaian selama ' bulangendang telinga ini tidak menutup spontan# biasanya akan disarankan penutupan gendangtelinga ini melalui prosedur pembedahan atau operasi !tentu setelah dievaluasi manfaat penutupan membran ini diharapkan dapat mengembalikan fungsi pendengaran# mencegah bahaya infeksi berulang pada telinga tengah". %impanoplasti adalah prosedur pembedahan yang dirancang untuk dapat menutuprobeknya membran timpani. (da lima tipe timpanoplasti menurut )ullstein dan yang palingsering dilakukan dan membutuhkan metode yang sangat teliti. *leh karena itu# referat iniakan membahas tentang timpanoplasti.

BAB II TIMPANOPLASTI

I.

Definisi

%impanoplasti adalah prosedur pembedahan atau rekonstruksi pada membran timpanidisertai atau tidak disertai oleh pencangkokan membran timpani# sering kali harus dilakukan juga rekonstruksi tulang pendengaran.

II.

Sejarah

+ejarah rekonstruksi perforasi membaran timpani yang ruptur sudah dilakukan sejak tahun ',-. oleh Ban/er# pada saat itu digunakan tandur dari vesika urinaria bai. +elanjutnya pada tahun '012 oleh %oynbee# di tempatkan suatu karet yang dilekatkan pada kawat di atasmembran timpani# prosedur ini dilaporkan meningkatkan kemampuan mendengar. 3earsley!'0,2"# menempatkan bola kapas di atas perforasi membran timpani# sedangkan Blake !'044"menempatkan potongan kertas. +elanjutnya di tahun '04,# Roosa merawat perforasimembran timpani dengan kauter kimia. Berthold !'040" menempatkan plester gabus untuk menyingkirkan epithelium dari membran timpani dengan full thick skin graft. 5an pada tahun'61.# )ullstein and 7ollner memperkenalkan prosedur small thick skin graft# selanjutnya )ullstein mendeskripsikan lima tipe timpanoplasti yang dikenal hingga sekarang. +hea!'614" untuk pertama kalinya melakukan medial graft dengan vein graft# diikuti oleh +torrstahun '6,' dengan memperkenalkan penggunaan fasia temporalis graft dan medial graft dan&ouse# Glasscock dan +heehy !'6,' dan '6,4" memperkenalkan teknik lateral garft.

III.

Demografi

5i (merika +erikat# gangguan telinga yang menyebabkan gangguan pendengaranmempengaruhi semua usia. 8ebih dari ,.9 dari populasi dengan gangguan pendengaran di bawah usia ,1# walaupun hampir :19 dari mereka yang berusia di atas ,1 mengalamigangguan pendengaran yang dianggap signifikan. enyebabnya antara lain; cacat lahir !-#-9"# infeksi telinga !':#:9"# cedera telinga !-#69"# kerusakan karena tingkat kebisinganyang berlebihan !22#49"# usia lanjut !:09"# dan masalah lainnya !',#09".

IV.

Indikasi

<embran timpani dari telinga adalah struktur tiga-lapis. 8apisan luar dan dalamterdiri dari sel-sel epitel. erforasi terjadi sebagai akibat dari cacat di lapisan tengah# yangmengandung serat kolagen elastis. perforasi kecil biasanya sembuh secara spontan. =amun# jika cacat relatif besar# atau jika ada suplai darah yang kurang atau infeksi selama proses penyembuhan# perbaikan spontan mungkin akan terhambat. erforasi membran timpani iniadalah kondisi yang dapat terjadi pada semua usia. enyebab robeknya membran ini antaral a i n disebabkan oleh infeksi telinga tengah !otitis media"# trauma baik secara langsungmaupun tidak langsung misalnya tertusuk alat pembersih kuping# suara ledakan keras yang berada di dekat telinga kita# barotrauma# trauma kepala akibat kecelakaan kendaraan bermotor dan sebagainya. (da 2 tipe perforasi membran timpani berdasarkan letaknya# yaitu ; '. erforasi sentral !sub total".

8etak perforasi di sentral dan pars tensa membrantimpani. +eluruh tepi perforasi masih mengandung sisa membran timpani. :. erforasi marginal.

+ebagian tepi perforasi langsung berhubungan dengan anulus atausulkus timpanikum. 2. erforasi atik.

8etak perforasi di pars flaksida membran timpani.Gejala dan tanda perforasi membran timpani dapat berupa nyeri pada telinga# gangguan pendengaran# keluar cairan !dapat berupa nanah dan darah" dari telinga# tinnitus !bunyi berdenging di telinga"# vertigo.%ujuan dari timpanoplasti adalah untuk memperbaiki gendang telinga berlubang# dankadang-kadang tulang telinga tengah !ossicles" yang terdiri dari inkus# maleus# dan stapes.>angkok membran timpani mungkin dapat diperlukan. ?ika diperlukan# cangkok biasanya diambil dari vena atau fasia !otot kelopak" jaringan pada cuping telinga. Bahan sintetis dapatdigunakan jika pasien memiliki operasi sebelumnya dan telah cangkok membran timpani.

@ndikasi dan keadaan diperlukan untuk dilakukannya timpanoplasti; ' . enderita dengan tuli konduksi karena perforasi membran timpani atau disfungsiossikular. :. *titis media kronik atau rekuren sekunder terhadap kontaminasi. 2.%uli konduksi progresif karena patologi telinga tengah.

-. erforasi atau tuli persisten lebih dari 2 bulan karena trauma# infeksi atau pembedahan. 1.Aetidakmampuan untuk mandi atau berpartisipasi dalam olahraga air dengan aman

+edangkan syarat dilakukannya timpanoplasti adalah; '. erforasi terjadi di sentral dimana keadaan telinga sudah kering paling tidak , minggu. :. <ukosa telinga tengah normal. 2.*sikular yang utuh. -.Aeadaan koklea baik.

V.

Ti e Tim ano !as"i

(da lima tipe dasar dari prosedur timpanoplasti menurut 7ollner dan )ullstein !'61:"; B %ipe @ timpanoplasti 5isebut <iringoplasti. &anya merekonstruksi membran timpaniyang berlubang. B%ipe @@ timpanoplasti 5igunakan untuk perforasi membran timpani dengan erosi maleus. @ni melibatkan pencangkokan pada inkus atau sisa-sisa maleus tersebut. B%ipe @@@ timpanoplasti 5iindikasikan untuk penghancuran dua ossicles# dengan stapesmasih utuh dan mobile. @ni melibatkan penempatan cangkokan ke stapes# danmenyediakan perlindungan untuk perakitan. B%ipe @C timpanoplasti 5igunakan untuk penghancuran tulang pendengaran# yangmencakup semua atau bagian dari lengkungan stapes. @ni melibatkan penempatancangkokan pada atau sekitar kaki stapes mobile. B%ipe C timpanoplasti 5igunakan ketika kaki dari stapes menetap.

VI.

E#a!$asi Pre%o era"if

asien yang akan di timpanoplasti harus dilakukan pemeriksaan fisik lengkap dengantes diagnostik pada telinga yang mencakup pemeriksaan gangguan pendengaran dan pemeriksaan otoscopy digunakan untuk menilai mobilitas membran timpani dan maleus. 5ilakukan juga pemeriksaan saraf fasialis# vertigo# keadaan telinga luar# %ullioDs henomenon# otomikroskopi terhadap kanal telinga# keadaan membran timpani termasuk lokasi dan ukuran perforasi# retraksi dan jaringan granulasi serta keadaan telinga tengahmelalui lubang perforasi. asien juga akan dilakukan tes audiometri pada keadaan telingakering untuk mengetahui refleks akustik dan keadaan udara dan tulang# selain itutimpanometri dapat dilakukan. +elain itu# perlu diketahui keadaan umum pasien sepertiriwayat penyakit yang pernah diderita !5<# hipertensi". ersiapan untuk operasi tergantung pada jenis timpanoplasti. $ntuk semua prosedur# namun pemeriksaan darah dan urinedilakukan sebelum operasi.

VII.

Teknik Tim ano !as"i

Beberapa teknik dari timpanoplasti dilakukan untuk menutup perforasi dari membrantimpani# diantaranya timpanoplasti medial !underlay"# timpanoplasti lateral !overlay"# danyang paling populer saat ini adalah teknik timpanoplasti medial dan lateral !underover teknik" &. O#er!a' "e(hni)$e *!a"era! graf"ing+ %eknik ini cukup sulit sehingga harus dilakukan oleh ahlinya. ada overlay techniEue#materi graft dimasukan di bawah skuamosa !lapisan kulit" dari membran timpani.Aesulitannya pada memisahkan tiap lapisan dari membran timpani kemudian menempatkangraft di atas perforasi. %eknik lateral ini bisa digunakan untuk semua jenis perforasi dan dapatmeminimalisasi kemungkinan reduksi rongga telinga tengah. %eknik ini memiliki keberhasilan yang tinggi dan efektif untuk perforasi yang besar dan perforasi anterior.Aerugian teknik ini adalah dapat terjadi anterior blunting# lateralisasi tandur# membutuhkan manipulasi maleus# waktu penyembuhan yang lama# waktu operasi yang lama# dan operasiakan sulit dilakukan untuk perforasi yang kecil dan retraction pocket. ada teknik lateral prosedur anestesi yang digunakan adalah anestesi lokal dengan pendekatan transkanal.>orong telinga ditempatkan pada meatus akustikus eksternus. +eluruh pinggiran perforasi membran timpani dilukai dan dibuang dengan menggunakan cunam pengungkit dancunam pemegang. +isa membran timpani di atas manubrium malei dibersihkan. <ukosa di bagian medial sekeliling sisa membran timpani dilukai secukupnya untuk tempat menempelfasia temporalis.5ibuat flap timpanomeatal di bagian posterior dengan cara insisi semisirkuler kulitkanalis akustikus eksternus sejajar anulus fibrosus dengan jarak --1 mm dari membrantimpani. 5engan menggunakan pisau bulat# dibuat insisi pada kulit kanalis dimulai dari notchRivinus sampai ke posisi jam ,. Aemudian kulit tersebut dilepaskan dari tulang kanalisakustikus eksternus dengan menggunakan disektor ke arah medial sampai
7

melepaskan anulusserta sisa membran timpani. Flap yang terbentuk dielevasikan ke arah anterior sampai kavumt i m p a n i . Aavum timpani diisi dengan potongan-potongan kecil spongostan yang telahdicelupkan ke dalam larutan kemisetin. <elalui terowongan yang terbentuk di bawah flaptimpanomeatal# graft ditempatkan sedemikian rupa di bagian lateral dari anulus sehingga menutup seluruh perforasi membran timpani. Flap kemudian dikembalikan ke tempat semula#sehingga sebagian graft terletak di antara flap dan tulang kanalis akustikus eksternus. ada bagian lateral membran timpani baru tersebut kemudian diletakkan potonganpotonganspongostan yang telah dicelupkan ke dalam larutan kemisetin sehingga memenuhi setengahkanalis akustikus eksternus. %elinga kemudian dibalut. ,. Under!a' "e(hni)$e *media! graf"ing+ %eknik ini lebih simple dan biasa dilakukan. Graft ditempatkan di bawahtympanomeatal flap yang telah dielevasi makanya teknik ini dinamai sebagai underlaytechniEue. Aeuntungan dari teknik ini adalah mudah dilakukan dengan hasil yang cukup memuaskan. +elain itu# menghindari risiko lateralisasi dan blunting pada sulkus anterior danmemiliki angka keberhasilan tinggi terutama pada perforasi membran timpani posterior.Aerugian teknik ini adalah tidak terdapatnya visualisasi yang adekuat pada daerah anterior telinga tengah terutama bila dilakukan dengan pendekatan transkanal# kemungkinan jatuhnya tandur anterior ke dalam kavum timpani dan reduksi ruang telinga tengah dengankonsekuensi meningkatnya risiko adhesi tandur pada promontorium terutama pada perforasianterior dan subtotal. enelitian lain melaporkan keberhasilan miringoplasti dengan teknik medial !underlay" sebesar 6:9 dari 6, kasus miringoplasti dengan pendekatan transkanal. ada teknik medial prosedur anestesi yang digunakan adalah anestesi lokal dengan pendekatan transkanal. >orong telinga ditempatkan pada meatus akustikus eksternus. +eluruh pinggiran perforasi membran timpani dilukai dan dibuang dengan menggunakan cunam pengungkit dan cunam pemegang. +isa membran timpani di atas manubrium maleidibersihkan. <ukosa di bagian medial sekeliling sisa membran timpani dilukai secukupnya untuk tempat menempel fasia temporal. 5ibuat flap timpanomeatal di bagian posterior dengan cara insisi semisirkuler kulitkanalis akustikus eksternus sejajar anulus fibrosus dengan jarak --1 mm dari membrane timpani. 5engan menggunakan pisau bulat# dibuat insisi pada kulit kanalis dimulai dari notch Rivinus sampai ke posisi jam ,. Aemudian kulit tersebut dilepaskan dari tulang kanalisakustikus eksternus dengan menggunakan disektor ke arah medial sampai melepaskan anulusserta sisa membran timpani. Flap yang terbentuk dielevasikan ke arah anterior sampai kavum timpani. Aavum timpani diisi dengan potongan-potongan kecil spongostan yang telahdicelupkan ke dalam larutan kemisetin. <elalui terowongan yang terbentuk di bawah flaptimpanomeatal# graft ditempatkan sedemikian rupa di bagian medial manubrium maleisehingga menutup seluruh perforasi membran timpani. Aemudian seluruh pinggiran graftditempatkan serta diselipkan di bagian medial sekeliling sisa membran timpani sejauh kira-kira : mm secara merata kecuali sebagian graft yang terletak di bagian posterior diletakkan diatas tulang kanalis akustikus eksternus di bawah flap timpanomeatal. Flap kemudian dikembalikan ke tempat semula# sehingga sebagian
8

graft terletak di antara flap dan tulangkanalis akustikus eksternus. ada bagian lateral membran timpani baru tersebut kemudian diletakkan potongan-potongan spongostan yang telah dicelupkan ke dalam larutan kemisetinsehingga memenuhi setengah kanalis akustikus eksternus. %elinga kemudian dibalut. -. Teknik Medio!a"era! +alah satu kegagalan yang serius pada penggunaan teknik encangkokan adalah lateralisasi membran timpani. 8ateralisasi membran timpani adalah keadaan permukaanmembran timpani yang dapat dilihat# terletak pada cincin tulang anulus dan kehilangankontak dengan sistem mekanisme konduksi telinga tengah. $ntuk menghindari kegagalanyang terjadi pada miringoplasti baik pada teknik medial maupun lateral maka dilakukanteknik lain yaitu teknik mediolateral# dengan cara menempatkan tandur di bagian medial padasetengah bagian posterior membran timpani dan perforasi termasuk prosesus longus maleus# dan lateral terhadap setengah perforasi di bagian anterior untuk menghindari terjadinyalateralisasi. ada perforasi anterior maupun subtotal# pendekatan transkanal terutama pada kanalisakustikus eksterna bagian anterior yang menonjol# merupakan hambatan untuk menempatkan tandur di bagian anterior secara akurat sehingga ditemukan kegagalan miringoplasti baik pada teknik medial maupun lateral yang dilakukan pada pendekatan transkanal. *leh karenaitu dipertimbangkan apakah teknik mediolateral dengan pendekatan transkanal dapat mengurangi kegagalan miringoplasti pada kedua teknik terdahulu. (nestesi lokal digunakan dengan pertimbangan biaya yang lebih murah# dapat digunakan pada pasien yang lebihkooperatif# serta menghindari masuknya =:* pada rongga kavum timpani yang dapat mendorong graft keluar bila dilakukan anestesi umum. >ara %eknik <ediolateral; rosedur yang digunakan adalah anestesi lokal dengan pendekatan transkanal. Fasia temporalis diambil# dipres# dan dikeringkan dibawah lampuoperasi. %epi perforasi disegarkan dengan cara melukai kembali tepi perforasi tersebut. @nsisikulit kanalis eksternus secara vertikal dibuat pada jam ': dan jam ,. @nsisi pada jam , bisadilebarkan sampai ke kanan atas anulus. @nsisi pada jam ': diperluas ke arah inferior sampai beberapa millimeter di atas anulus untuk mempertahankan suplai pembuluh darah kulitkanalis eksternus anterior yang digunakan sebagai dasar tandur bagian superior. %impanomeatal flap bagian posterior dielevasikan# dan tulang-tulang pendengaran dievaluasi. (pabila tidak terdapat fiksasi pada tulang-tulang pendengaran# pembedahan dilakukandengan membuat insisi hori/ontal menggunakan pisau setengah lingkaran pada kulit kanaliseksternus anterior. ?arak insisi kanalis anterior-hori/ontal dari anulus anterior harus samadengan diameter perforasi. +etelah insisi# kulit kanalis eksternus bagian anterior dielevasikanke lateral dan medial. Aanaloplasti dilakukan dengan membuang tulang anterior yang beradadiatasnya menggunakan bor tulang bermata diamond sehingga anulus posterior dapat terlihat jelas. Flap kulit kanalis anteromedial dielevasikan ke atas sampai mencapai anulus atau tepimembran timpani.

ada bagian anulus ini# hanya lapisan epitel sEuamosa membran timpani saja yang dielevasi dengan hati-hati kearah setengah bagian anterior tepi perforasi# sehingga bagian anulus anterior tetap intak. Ae dalam kavum timpani diletakkan potongan-potongan spongostan yang telah dibasahi tetes telinga antibiotik fluorokuinolon yang bersifatnontoksik.Berbeda dengan teknik timpanoplasti medial# pada teknik ini packing telinga tengahyang terdiri dari potongan spongostan tersebut tidak harus padat. Fasia graft temporalis kemudian ditempatkan di bagian medial perforasi untuk menutupi setengah bagian posterior perforasi tersebut. ada perforasi bagian anterior# graft diletakkan lateral terhadap pinggir perforasi yaitu di atas anulus anterior untuk menutupi setengah perforasi sisanya. $ntuk menghindari anterior blunting# graft ditempatkan hanya sampai dengan sulkus anterior di atasanulus tersebut. +ebagai lapisan penutup kedua# kulit kanalis anteromedial dirotasikan untuk menutupi perforasi dengan fasia sebagai dasar jabir superior. Aulit kanalis anterolateral dikembalikan ke tempatnya# dan dilanjutkan denganmenempatkan potongan-potongan spongostan yang telah dibasahi antibiotik pada kanalisakustikus eksterna yang berfungsi sebagai packing. ada meatus akustikus eksternusdiletakkan tampon kassa yang telah diberi salep antibiotik.

VIII. Pera.a"an os"%o era"if $mumnya# pasien dapat kembali ke rumah dalam :-2 jam pasca timpanoplasti.(ntibiotik dapat diberikan dengan analgetik. +etelah '. hari# perban dibuka# telingadievaluasi untuk melihat apakah graft berhasil tumbuh. ?ika terdapat alergi atau pilek# dapatdiberikan antibiotic dan dekongestan. asien sudah dapat kembali bekerja setelah 1-, hari#dan dilakukan pemeriksaan di bawah mikroskop untuk melihat keberhasilan timpanoplasti. erawatan pasca operasi dilakukan demi kenyamanan pasien. @nfeksi dapat dicegah dengantopikal antibiotik pada kanal telinga. $ntuk proses penyembuhan yang sempurna# graft harus bebas dari infeksi. (ktifitas yang dapat mengubah tekanan timpani harus dihindari# seperti bersin# menggunakan pipet untuk minum# atau terjadi pembengkakan pada hidung. endengaran akan kembali normal setelah --, minggu setelah operasi. +etelah :-2 bulan pasca operasi dilakukan audiogram untuk evaluasi kemajuan terapi. @nstruksikan kepada pasien agar telinga tidak masuk air. Aetika insisi dan penutupan liang telinga dilakukan saat selesai operasi# gunakan pakaian pelindung atau kapas penyumbat kedap air dengan sedikit jel petroleum.

I/.

0om !ikasi yang akan terjadi. ada tindakan

+etiap tindakan tidak lepas dari resiko timpanoplasti#komplikasi yang bisa terjadi adalah;

10

B@nfeksi; akibat tindakan operasi yang aseptiknya kurang baik# kontaminasi alat-alat#kegagalan graft berhubungan dengan infeksi pasca operasi. BAegagalan graft; akibat infeksi# inadeEuate packing !anterior mesotympanum"#kesalahan teknik. BAondroitis B%rauma nervus korda timpani B%uli sensorineural dan vertigo; akibat manipulasi berlebihan terhadap osikel. B eningkatan tuli konduksi; akibat blunting dan meluasnya graft ke dinding kanal pada lateral grafting# lateralisasi membran timpani dari malleus. B+tenosis kanal auditori eksternal

/.

Prognosis

Aeberhasilan timpanoplasti mencapai 6.9 dalam memperbaiki fungsi membrantimpani. Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan timpanoplasti adalah; '. %elinga yang kering !keadaan telinga"#

:. 8etak perforasi membran timpani#

2.

erforasi lebih dari 1.9#

-. <asih adanya malleus

1. %ipe graft.

11

BAB III 0ESIMPULAN

Gendang telinga/ membran timpani/ tympanic membrane/ eardrum adalah suatumembran atau selaput yang terletak antara telinga luar dan telinga tengah. Fungsi membrane ini sangat vital dalam proses mendengar. Bila terjadi kerusakan pada membran ini dapatdipastikan bahwa fungsi pendengaran seseorang terganggu. enyebab robeknya membran ini antara lain disebabkan oleh infeksi telinga tengah!otitis"# trauma baik secara langsung maupun tidak langsung misalnya tertusuk alat pembersihkuping# suara ledakan yang berada di dekat telinga kita# menyelam dengan kedalaman yang dianggap tidak aman# trauma kepala akibat kecelakaan kendaraan bermotor dan sebagainya. $mumnya tanda dan gejala robeknya gendang telinga antara lain nyeri telinga yang hebatdisertai keluar darah dari telinga !yang disebabkan trauma" sedangkan yang disebabkaninfeksi umumnya terdapat demam tinggi# nyeri telinga !otalgia"# gelisah dan tiba-tiba keluar cairan atau nanah dengan atau tanpa darah. enanganan perforasi dapat dilakukan dengan tindakan timpanoplasti. %impanoplasti adalah prosedur pembedahan atau rekonstruksi pada membran timpani disertai atau tidak disertai oleh pencangkokan membran timpani# sering kali harus dilakukan juga rekonstruksitulang pendengaran. %ujuan dari timpanoplasti adalah untuk memperbaiki gendang telinga berlubang# dan kadang-kadang tulang telinga tengah !ossicles" yang terdiri dari inkus#maleus# dan stapes. >angkok membran timpani mungkin dapat diperlukan. ?ika diperlukan#cangkok biasanya diambil dari vena atau fasia !otot kelopak" jaringan pada cuping telinga.Bahan sintetis dapat digunakan jika pasien memiliki operasi sebelumnya dan telah cangkok membran timpani. %erdapat 1 tipe dasar dari prosedur timpanoplasti yang kegunaannya berbeda-beda pada masing-masing tipe tersebut. +ebelum dilakukan tindakan operasi timpanoplasti perlu diperhatikan beberapa prosedur pada pre-operatif seperti pemeriksaan fisik lengkap dengan tes diagnostik padatelinga yang mencakup pemeriksaan gangguan pendengaran dan pemeriksaan otoscopy.5ilakukan juga pemeriksaan saraf fasialis# vertigo# keadaan telinga luar# %ullioDs henomenon# otomikroskopi terhadap kanal telinga# keadaan membran timpani termasuk lokasi dan ukuran perforasi# retraksi dan jaringan granulasi serta keadaan telinga tengahmelalui lubang perforasi. asien juga akan dilakukan tes audiometri pada keadaan telingakering. +elain itu# perlu diketahui keadaan umum pasien seperti riwayat penyakit yang pernahdiderita !5<# hipertensi". ersiapan untuk operasi tergantung pada jenis timpanoplasti. 5iperlukan pemeriksaan laboratorium darah dan urine dilakukan sebelum operasi. %erdapat beberapa teknik dari
12

timpanoplasti dilakukan untuk menutup perforasi darimembran timpani# diantaranya timpanoplasti medial !underlay"# timpanoplasti lateral!overlay"# dan yang paling populer saat ini adalah teknik timpanoplasti medial dan lateral!under-over teknik". erawatan postoperatif umumnya# pasien dapat kembali ke rumah dalam :-2 jam pasca timpanoplasti. (ntibiotik dapat diberikan dengan analgetik . setelah '. hari# perbandibuka# telinga dievaluasi untuk melihat apakah graft berhasil tumbuh. ?ika terdapat alergiatau pilek# dapat diberikan antibiotic dan dekongestan. @nfeksi dapat dicegah dengan topikalantibiotik pada kanal telinga. $ntuk proses penyembuhan yang sempurna# graft harus bebasdari infeksi. (ktifitas yang dapat mengubah tekanan timpani harus dihindari# seperti bersin#menggunakan pipet untuk minum# atau terjadi pembengkakan pada hidung. endengaranakan kembali normal setelah --, minggu setelah operasi. +etelah :-2 bulan pasca operasi dilakukan audiogram untuk evaluasi kemajuan terapi. @nstruksikan kepada pasien agar telingatidak masuk air. Aeberhasilan timpanoplasti mencapai 6.9 dalam memperbaiki fungsi membrantimpani. 5alam kebanyakan kasus# operasi mengurangi gejala sakit dan infeksi sepenuhnya. Aomplikasi dari tindakan timpanoplasti adalah @nfeksi# kegagalan graft# kondroitis#trauma nervus korda timpani# tuli sensorineural dan vertigo# peningkatan tuli konduksi# stenosis kanal auditori eksternal.

13

5(F%(R $+%(A(

'. +oetirto @# &endarmin &# Bashiruddin ?. Gangguan endengaran !%uli". @n; +oepardiF(# @skandar =. Buku (jar @lmu Aesehatan %elinga &idung %enggorok Aepala dan8eher ed ,. ?akarta; Balai enerbit FA$@. :..0. h '.-',. h ,62.+herwood 8# Fisiologi <anusia dari +el ke +istem ed :. ?akarta; FG>. :..'. h '4,-00.

:. Boesoirie +hinta# 8asminingrum 8ina# dkk. erbandingan Aeberhasilan <iringoplasti <ediolateral 5engan <edial 5an 8ateral ada erforasi (nterior 5an +ubtotal5engan endekatan %ranskanal. http;//pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/:..6/.-/perbandinganGkeberhasilanGmirin goplastiGmediolateralGdenganGmedialGdanGlateral.pdf.
3. <uller >hristoper# Gadre (run. %ympanoplasty. http;//www.utmb.edu/otoref/grnds/%-

plasty-.2.''1/%-plastyslides-.2.''1.pps.

-. %ympanoplasty.http;//www.surgeryencyclopedia.com/+t-)r/%ympanoplasty.html.

1. R o l a n d # . + . %ympanoplasty; Repair of the %ympanic <embrane. >ontinuingFducation rogram !(merican (cademy of *tolaryngology-&ead and =eck +urgeryFoundation". (leHandria# C(; (merican (cademy of *tolaryngology# '66-.

14

Vous aimerez peut-être aussi