Vous êtes sur la page 1sur 5

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Perkembangan industrialisasi dan proses globalisasi mempengaruhi tuntutan dan kebutuhan hidup akan sesuatu yang lebih baik, menyebabkan individu berlomba untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkannya. Tapi pada kenyataannya sesuatu yang diinginkan tersebut kadangkala tidak dapat tercapai sehingga dapat menyebabkan individu tersebut bingung, melamun hingga stres. Bagi masyarakat modern sumber stres atau stresor juga mengalami perubahan tidak hanya dari upaya pemenuhan kebutuhan atau ancaman fisik tetapi juga akibat dari perselisihan, persaingan, rasa malu, jenuh, rasa bersalah, perasaan tidak diperlakukan tidak adil dan cemas (URL: http://library.usu.ac.id/download/fk/psikologi-Gustiarti.pdf diunduh tanggal 6 Desember 2010). Ketidakmampuan seseorang untuk mengatasi stres inilah yang menyebabkan meningkatnya penderita gangguan jiwa. Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berpikir (cognitive), kemauan (volition ), emosi (affective) dan tindakan (psychomotor). Menurut data World Health Organization (WHO), masalah gangguan kesehatah jiwa di seluruh dunia memang sudah menjadi masalah yang sangat serius. WHO (2001) menyatakan, paling tidak ada satu dari empat orang di dunia mengalami masalah mental dengan perkiraan ada sekitar 450 juta orang di dunia mengalami gangguan jiwa. Sedangkan di Indonesia dari data Survei

Kesehatan Rumah Tangga

(SKRT) tahun 1995 saja, di Indonesia

diperkirakan sebanyak 264 dari 1000 anggota rumah tangga menderita gangguan kesehatan jiwa ( Yosep, 2007 ). Salah satu penyebab seseorang yang mengalami gangguan jiwa adalah harga diri rendah. Harga diri rendah adalah suatu perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilangnya kepercayaan diri, dan gagal mencapai tujuan yang diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung, penurunan harga diri ini dapat bersifat situasional maupun kronis atau menahun

(http://imron46.blogspot.com/2009/02/gangguan-konsep-diri-harga-dirirendah.html diunduh 6 Desember 2010 ). Beberapa ciri dari harga diri rendah adalah perasaan bersalah, menghukum diri sendiri, merasa gagal, gangguan hubungan interpersonal, mengkritik diri sendiri dan orang lain ( Kusumawati dan Hartono, 2010 ). Berdasarkan data studi pendahuluan di Ruang Kresno (X) RSJD dr. Amino Gondohutomo Semarang ditemukan bahwa pada bulan Nopember 2010 terdapat 8 orang dari 40 pasien dengan masalah utama harga diri rendah. Perawat yang mempunyai peran memberikan pelayanan kepada pasien

selama 24 jam harus mampu memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan dan masalah klien sehingga kebutuhan dan masalah klien dapat diidentifikasi, diprioritaskan untuk dipenuhi serta diselesaikan. Berdasarkan hal-hal tersebut penulis tertarik untuk mengangkat judul Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Sdr. D dengan Harga Diri Rendah di Ruang Kresno ( X ) RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang .

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum Penulis dapat memberikan Asuhan Keperawatan Jiwa pada klien dengan masalah utama gangguan konsep diri : harga diri rendah secara optimal. 2. Tujuan Khusus a. Penulis dapat melakukan pengkajian pada klien dengan harga diri rendah b. Penulis dapat menentukan masalah keperawatan pada klien dengan harga diri rendah c. Penulis dapat menyusun perencanaan keperawatan untuk mengatasi masalah ganguan konsep diri : harga diri rendah d. Penulis dapat membuat implementasi pada klien dengan harga diri rendah e. Penulis dapat mengevaluasi asuhan keperawatan pada klien dengan harga diri rendah f. Penulis dapat mengidentifikasi hambatan dalam perawatan pasien dengan harga diri rendah.

C. Metode Penulisan
Dalam menulis karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan proses keperawatan jiwa yang terdiri dari : pengkajian, diagnose keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi sedangkan tehnik penulisan yang digunakan sebagai berikut : 1. Observasi Partisipasif Yaitu mengadakan pengawasan langsung terhadap keadaan umum pasien serta melaksanakan yang dihadapi asuhan dengan keperawatan timbulnya sesuai dengan klinis

permasalahan

perubahan

selama observasi. 2. Wawancara Yaitu mengadakan Tanya jawab langsung dengan pasien, perawat serta petugas kesehatan yang bersangkutan dengan pasien. 3. Studi Dokumentasi Yaitu mempelajari buku buku laporan dan catatan medis serta dokumen lainnya untuk membandingkan dengan data yang ada. 4. Studi Pustaka Yaitu mempelajari buku buku referensi tentang penyakit berhubungan dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah. yang

D. Sistematika Penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini ditulis dalam lima bab yang ditulis secara sistematika dan tiap tiap bab terdiri dari beberapa sub bab yaitu : BAB I : Berisi tentang pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II : Berisi tentang konsep dasar yang berisi tentang pengertian, komponen konsep diri, rentang respon konsep diri, faktor predisposisi, faktor presipitasi, tanda dan gejala, mekanisme

koping, etiologi, akibat, pohon masalah, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan dan strategi pelaksanaan tindakan

keperawatan. BAB III : Berisi tentang tinjauan kasus yang membahas kasus pasien meliputi pengkajian, analisa data, daftar masalah keperawatan, pohon masalah, diagnose keperawatan, perencanaan

keperawatan, implementasi dan evaluasi. BAB IV: Berisi tentang pembahasan kasus yang bertujuan untuk

menemukan kesenjangan antara teori dan fakta yang ada mulai dari pengkajian, diagnose keperawatan, intervensi,

implementasi dan evaluasi. BAB V : Berisi tentang kesimpulan dan saran saran tentang kasus yang dibahas.

Vous aimerez peut-être aussi