Vous êtes sur la page 1sur 30

TERAPI OKSIGEN

Oleh : Tim ICU-RSWS


Ns.A.Mappacelle/CI ICU - RSWS 3/6/2014

Alat Suplementasi Oksigen (dasar)

Ns.A.Mappacelle/CI ICU - RSWS

3/6/2014

TUJUAN PEMBELAJARAN
Diharapkan peserta mampu menjelaskan : 1. Konsep Terapi Oksigen 2. Pengertian, tujuan, indikasi dan komplikasi dari Terapi Oksigen 3. Asuhan keperawatan pada pasien dengan terapi oksigen

NS.A.MAPPACELLE/CI ICU - RSWS

3/6/2014

DEFINISI

Memberikan oksigen (aliran gas) lebih dari 20 % pada tekanan 1 atmosfir sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam darah (Bruner dan Suddarth, 2002).

Ns.A.Mappacelle/CI ICU - RSWS

3/6/2014

TUJUAN
1. 2. 3. 4. Mengatasi keadaan hipoksemia sesuai dengan hasil analisa gas darah. Mempertahankan oksigen jaringan yang adekuat. Menurunkan kerja napas (work of breath). Menurunkan kerja jantung untuk mempertahankan oksigen arteri

Ns.A.Mappacelle/CI ICU - RSWS

3/6/2014

INDIKASI
1. 2. Mencegah atau mengatasi hipoksia. Penurunan PaO2 dengan gejala dan tanda-tanda hipoksia, dyspnoe, tachypnoe, gelisah, disorientasi, kesadaran menurun, tachycardia atau bradycardi dengan tekanan darah menurun. Keadaan lain yaitu gagal napas akut, syok, keracunan karbondioksida, perdarahan, anemia berat dan pasien selama dan sesudah pembedahan.

3.

Ns.A.Mappacelle/CI ICU - RSWS

3/6/2014

KONTRAINDIKASI
1. Pasien dengan keterbatasan jalan napas yang berat dengan keluhan utama dyspnoe, tapi dengan PaO2 diatas 60 mmHg dan tidak mempunyai hipoksia kronik.
Pada pasien yang meneruskan merokok yang kemungkinan mengalami prognosis buruk dan dapat meningkatkan resiko toksisity oksigen. Pasien tidak dapat menerima terapi oksigen yang adekuat.
3/6/2014

2.

3.

Ns.A.Mappacelle/CI ICU - RSWS

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Berikan oksigen dengan dosis yang tepat sesuai program medis. Metode pemberian disesuaikan dengan jumlah oksigen yang dibutuhkan. Antisipasi efek terapi oksigen pada pasien sesuai dengan waktu pemberian dan efek pemakaian. Bila menggunakan aliran tinggi dan konsentrasi tinggi gunakan humidifikasi. Rawat mulut setiap 3-4 jam. Cegah infeksi dengan cara alat yang digunakan harus disposibel, air dan tabung humidifier harus selalu diganti setiap hari. Monitor hasil analisa gas darah.

8.

Cegah bahaya kebakaran.

Ns.A.Mappacelle/CI ICU - RSWS

3/6/2014

BAHAYA-BAHAYA PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN


Kebakaran.
Depresi ventilasi

Keracunan oksigen.

Ns.A.Mappacelle/CI ICU - RSWS

3/6/2014

METODE PEMBERIAN OKSIGEN


a. Sistem Aliran Rendah 1). Low Flow Low Consentration

Kanul Nasal
Memberikan konsentrasi oksigen antara 24 44% dengan aliran 1 6 liter/menit. Konsentrasi oksigen

akan naik 4 % pada tiap kenaikan aliran 1 liter/menit.

Ns.A.Mappacelle/CI ICU - RSWS

3/6/2014

10

(1). Keuntungan (a). Pemberian oksigen stabil dengan tidal volume dan laju nafas teratur. (b). Baik diberikan dalam jangka waktu lama. (c). Pasien dapat bergerak bebas, makan, minum dan berbicara. (d). Efisiensi dan nyaman untuk pasien. (2). Kerugian (a).Dapat menyebabkan iritasi pada hidung, bagian belakang telinga tempat tali binasal (b).Konsentrasi oksigen akan berkurang jika pasien bernafas dengan mulut.
11

Ns.A.Mappacelle/CI ICU - RSWS

3/6/2014

2). Low Flow High Concentration

a). Sungkup Muka Sederhana


Merupakan sistem aliran rendah dengan hidung, nasopharing dan aropharing sebagai penyimpan anatomik. Aliran yang diberikan 58 liter/menit. Konsentrasi oksigen antara 40 60 %.

Ns.A.Mappacelle/CI ICU - RSWS

3/6/2014

12

(1). Keuntungan
Konsentrasi oksigen yang diberikan lebih tinggi dari kateter atau kanul nasal, sistem humidifikasi dapat ditingkatkan

melalui pemilihan sungkup berlobang besar, mudah


digunakan. (2). Kerugian

Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen kurang dari


40%, menyebabkan penumpukan CO2 jika aliran rendah.
Ns.A.Mappacelle/CI ICU - RSWS 3/6/2014

13

b). Sungkup Muka Dengan Kantong Rebreathing


Aliran yang diberikan 8 12 liter/menit dengan konsentrasi 60 80%, udara inspirasi sebagian bercampur dengan udara ekspirasi 1/3 bagian volume ekhalasi masuk ke kantong, 2/3 bagian volume ekhalasi melewati lubang lubang pada bagian samping.

Ns.A.Mappacelle/CI ICU - RSWS

3/6/2014

14

(1). Keuntungan
Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari sungkup muka sederhana, tidak mengeringkan selaput lendir.

(2). Kerugian
Tidak dapat memberikan oksigen konsentrasi rendah, jika aliran lebih rendah dapat menyebabkan penumpukan CO2, kantong oksigen bisa terlipat.
Ns.A.Mappacelle/CI ICU - RSWS 3/6/2014

15

c). Sungkup Muka Dengan Kantong Non Rebreathing

Aliran yang diberikan 812 liter/menit dengan


konsentrasi oksigen 80 100 %, udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi, tidak dipengaruhi oleh udara luar.
Ns.A.Mappacelle/CI ICU - RSWS 3/6/2014

16

(1). Keuntungan
Konsentrasi oksigen yang diperoleh dapat mencapai 100%, tidak mengeringkan selaput lendir.

(2). Kerugian
Kantong oksigen bisa terlipat

Ns.A.Mappacelle/CI ICU - RSWS

3/6/2014

17

b. Sistem aliran tinggi


Suatu tehnik pemberian oksigen dimana FiO2 lebih stabil dan tidak dipengaruhi oleh pernafasan, sehingga dengan tehnik ini dapat menambahkan konsentrasi oksigen lebih tepat dan teratur.

Ns.A.Mappacelle/CI ICU - RSWS

3/6/2014

18

Sistem aliran tinggi terdiri dari : 1). High flow low concentration a). Sungkup Venturi Prinsip pemberian oksigen dengan alat ini yaitu gas yang dialirkan dari tabung akan menuju ke sungkup yang kemudian akan dihimpit untuk mengatur suplai oksigen sehingga tercipta tekanan negatif, akibatnya udara luar diisap dan aliran udara yang dihasilkan lebih banyak.

Ns.A.Mappacelle/CI ICU - RSWS

3/6/2014

19

Aliran udara pada alat ini sekitar 4 14 L/menit dengan konsentrasi 30 55%. (1). Keuntungan

Konsentrasi oksigen yang diberikan konstan sesuai dengan petunjuk pada alat dan tidak dipengaruhi perubahan pola nafas terhadap FiO2, suhu dan gas dapat dikontrol serta tidak terjadi penumpukan CO2.
(2). Kerugian

Kerugian pada sistem ini pada umumnya hampir sama dengan sungkup muka yang lain pada aliran rendah
Ns.A.Mappacelle/CI ICU - RSWS 3/6/2014

20

CONTOH : VENTURI MASK MERK HUDSON :


Warna dan flows ( liter/menit ) FiO2 ( % )

Biru
Putih Orange Kuning Merah Hijau

:2
:4 :6 :8

= 24 %
= 28 % = 31 % = 35 %

: 10 = 40 % : 15 = 60 %

NS.A.MAPPACELLE/CI ICU - RSWS

3/6/2014

21

2). High flow high concentration


(a). Head box Aliran gas dalam head box berkisar antara 10 lpm. Hal ini meyakinkan aliran oksigen yang adekuat, mencegah penumpukan CO2 dan mencegah terjadinya rebreathing CO2 (kembalinya CO2 ke dalam head box)

Ns.A.Mappacelle/CI ICU - RSWS

3/6/2014

22

(b). Sungkup CPAP

Continous Positive Airway Pressure adalah sebuah metode ventilasi dengan pemberian tekanan positif dalam siklus respirasi untuk napas spontan pasien.

Ns.A.Mappacelle/CI ICU - RSWS

3/6/2014

23

EVALUASI / WEANING PASIEN YANG MENGGUNAKAN OKSIGEN TERAPI Hasil analisa gas darah dalam batas normal Tanda-tanda vital sign dalam batas normal

Ns.A.Mappacelle/CI ICU - RSWS

3/6/2014

24

KONSENTRASI OKSIGEN PADA NON INVASIVE

Ns.A.Mappacelle/CI ICU - RSWS

3/6/2014

25

RUMUS : KOREKSI KEBUTUHAN OKSIGEN Berdasarkan Hasil AGD

PAO2

= {(760 - 47) x FiO2 } - PaCO2

AaDO2 = PAO2 - PaO2 AaDO2 + 100

F iO 2

=
760

x 100 %

Hasil AGD PaO2 PaCO2 FiO2 : 135 : 48 : 52 %

Keterangan a. PAO2 b. PH2O c. PaO2 d. FiO2 e. P bar f. AaDO2

: : Tekanan O2 dalam alveolus : Tekanan uap air ( 47 % ) : Tekanan parsial O2 arteri : Fraksi inspirasi O2 ( % ) : Tekanan Barometrik (760 mmHg) : Perbedaan tekanan alveolar arteri

Ns.A.Mappacelle/CI ICU - RSWS

3/6/2014

26

DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL :


1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d sekresi yang tertahan, kelembaban yang sangat tinggi atau rendah, adanya jalan nafas buatan : ETT, tracheostomi. 2. Ketidakefektifan pola nafas b/d hiper/hipo ventilasi, cemas, kerusakan persepsi/kognitif 3. Kerusakan pertukaran gas b/d ketidakseimbangan perfusi ventilasi, perubahan membran kapiler-alveoli

4. Risiko Kerusakan integritas Kulit b/d faktor risiko eksternal : mekanik (tekanan, gesekan), kelembaban udara, Iritan, substansi kimia (oksigen)
5. Cemas b/d ancaman kematian, stress. 6. Risiko teraspirasi. Faktor risiko : pemakaian oksigen masker, depresi reflek-reflek laring dan glotik sekunder akibat terpasang ETT/trakeostomi. 7. Risiko infeksi. Faktor risiko : Intubasi, trakeostomi, destruksi jaringan dan peningkatan paparan lingkungan terhadap pathogen, penurunan gerak silia, lingkungan hangat,lembab (humidifier) 8. Risiko keracunan. Faktor risiko : pemakaian terapi oksigen dengan FiO2 50 % terus-menerus lebih dari 1-2 hari, tidak ada perlindungan saat kontak dengan bahan kimia, polusi udara (eksternal), kesulitan kognisi atau emosional (internal) 9. Managemen regimen terapeutik tidak efektif b/d tindakan : kompleksitas aturan terapeutik, efek samping terapi, Situasional : ketidakcukupan pengetahuan, kesulitan ekonomi (untuk pemberian terapi oksigen di rumah
NS.A.MAPPACELLE/CI ICU - RSWS 3/6/2014

27

PROSEDUR TINDAKAN DAN RASIONAL


1. Pre Interaksi ( Pemeriksaan Fisik, Persiapan alat ) 2. Tahap Orientasi ( Perkenalan, Menanyakan Keluhan dan tujuan Terapi ) 3. Tahap Kerja ( Pemasangan Alat )

NS.A.MAPPACELLE/CI ICU - RSWS

3/6/2014

28

EVALUASI DAN DOKUMENTASI PADA TERAPI OKSIGEN


1. Observasi dan catat terhadap penurunan kecemasan, peningkatan pengetahuan, penurunan kelemahan, penurunan frekuensi nafas, perubahan warna kulit, peningkatan saturasi oksigen 2. Monitor dan dokumentasikan hasil analisa gas darah dan pulse oksimetri untuk menilai keefektifan terapi oksigen. Therapy Oksigen berhasil jika : Nilai PaO2 dan PaCO2 yang diharapkan tercapai : PaO2 = ( 4 5 ) x FiO2 3. Monitor dan dokumentasikan kulit disekitar telinga, hidung , mukosa hidung terhadap iritasi. 4. Monitor dan dokumentasikan terjadinya efek samping / bahaya terapi oksigen yang lain 5. Observasi dan catat posisi alat (kanula/masker, dll) yang tepat pada pasien . 6. Catat metode yang digunakan, berapa liter/ menit alirannya atau berapa FiO2 yang diberikan.

NS.A.MAPPACELLE/CI ICU - RSWS

3/6/2014

29

Terimakasih

Ns.A.Mappacelle/CI ICU - RSWS

3/6/2014

30

Vous aimerez peut-être aussi