Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
menguasai kemampuan klinik langsung kepada pasien yang dilakukan di tempat kerja sesungguhnya,
PENGAJARAN KLINIK
KLINIK Konotasi SICK BED
SCHWEER ( 1972) Situasi yg memberikan kesempatan pd peserta didik untuk mengaplikasikan ilmu yg mendasari yg diperoleh sebelumnya ke dlm berbagai kegiatan yg bersifat keterampilan psychomotor yg dibutuhkan agar terciptanya suatu asuhan yg berkualitas
BENNER ( 1989)
PK. Memfokuskan pd hubungan teori dan aplikasinya,membantu peserta didik tidak hanya menerapkan teori semata tapi juga secara tidak langsung memperoleh teori teori yg timbul saat melakukan PKK.
KONDISI LINGKUNGAN BELAJAR KLINIK YG KONDUSIF Apa yang harus dipelajari oleh P/d : 1. Diberi kesempatan mempraktekan 2. Umpan balik segera dan langsung, individual 3. Ada model peran yang dicontoh 4. Instruktur klinis , menyadari kemampuan peseta didik tidak sama 5. P/d dihargai dan diperlakukan sbg orang dewasa 6. Lingkungan mendukung dan tdk menakutkan 7. Interaksi dan pembicaraan antar peserta dan instruktur Rahasia
Staf yg kualified adalah faktor kunci yg mempengaruhi lingkungan belajar dlm Praktek klinik
Pendekatan yg manusiawi Tim yg baik, Mhs merasa menjadi bagian dari tim Model manajemen PK yg efisen dan efektif
Suporting /dukungan untuk belajar Apa yang harus dipelajari oleh P/d diterangkan dan diajarkan dgn jelas Diberi kesempatan mempraktekkan . Umpan balik segera dan langsung, individual . Ada model peran yang dicontoh
Evaluasi.
mahasiswa melakukan asuhan pada pasien, yang akhirnya kompetensi sebagai bidan profesional.
Objective
Pada akhir pembelajaran, mahasiswa diharapkan dapat menguraikan metode pembelajaran tentang:
cara belajar orang dewasa model anatomi bed side teaching preseptoring dan mentoring
Pokok Materi
Model Cara Belajar Orang Dewasa Model Anatomi Model Bed Side Teaching Model Preseptoring dan Mentoring
Referensi
Maternal & Neonatal Health, JNPKR. CD Keterampilan Melatih (Coaching). Jakarta : designed by Clear Vision, 2002. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. Pedoman Pengembangan Metodologi Pembelajaran Pendidikan Tenaga Kesehatan. Jakarta : badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan departemen Kesehatan, 2005. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. Standar Pembelajaran Praktik Kebidanan. Jakarta : badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan departemen Kesehatan, 2006. Depkes RI. Pedoman Pengajaran Klinik Bagi Instruktur Klinik Program Pendidikan Bidan. Jakarta: 1996. Dahlan M.D. Prof. Dr. Model-Model Mengajar. CV Diponegoro, Bandung: 1990. http://findarticles.com/p/articles Mentorship sebagai Suatu Inovasi Metode Bimbingan Klinik dalam Keperwatan Di upload 2006, di download pada tanggal 16 Maret 2011 http://ehuriani.blogspot.com. Upload : 2006. Download 16 Maret 2011. 8. http://www.aare.edu.au/07pap/mcl07393.pdf. Di upload 2007, di download pada tanggal 16 Maret 2011 Adrian Lee, Carina Dennis, and Philip Campbell, Natures guide for mentors, Nature, Vol. 447, pp.791-797, 2007.
4 Keterbatasan
Pengertian
Pendidikan orang dewasa atau andragogi adalah ilmu tentang memimpin / membimbing orang dewasa / ilmu mengajar orang dewasa. Konsepnya berkaitan dengan proses pencarian dan penemuan ilmu pengetahuan yang dibutuhkan manusia untuk hidup
Ciri Ciri
Bahwa orang dewasa sudah mempunyai: konsep diri kepribadian tidak bergantung orang lain pengalaman banyak dapat menjadi sumber penting kesiapan belajar diprioritaskan pada tugastugas perkembangan dan peran sosialnya prospektif waktu ingin secepatnya mengaplikasikan apa yang ia pelajari
Kekuatan
menimbulkan rasa ingin tahu yg tinggi Memberikan penghargaan lebih memotivasi untuk unjuk kemampuan dalam praktek Memotivasi untuk berpikir kritis Meningkatkan daya serap mahasiswa Tercipta hubungan yang baik selama pembelajaran
Keterbatasan
Memerlukan pembelajaran yang relevan Menuntut kemampuan dosen dalam penyajian praktek secara klinis yang tepat dan sesuai standar yang telah ditetapkan Dosen dituntut memiliki kemampuan verbal yang baik untuk menciptakan hubungan yang baik berupa kepercayaan dari mahasiswa Memiliki kemungkinan ketidakcocokan antar peserta yang berujung pada tidak maksimalnya pencapaian tujuan pembelajaran Dosen harus mempertimbangkan kebutuhan pribadi mahasiswa dari hal yang paling mendasar
MODEL ANATOMI
1
2 3 4 5
Pengertian
Ciri - Ciri
Kekuatan
Keterbatasan
Prosedur
Pengertian
Suatu metode pembelajaran aktif menggunakan alat peraga berupa phantom dengan tujuan untuk menghindari bahaya pada klien saat peserta mempelajari keterampilan barunya.
C i r i C i r i
Memperagakan prosedur klinik Simulasi praktik dengan klien Menghindari bahaya pada klien Mengembangkan kompetensi keterampilan dan awal tingkat kemahiran
Kekuatan
Tidak membahayakan atau membuat klien tidak nyaman jika terjadi kesalahan Peragaan dapat dihentikan untuk berdiskusi Beberapa peserta dapat berlatih pada waktu yang bersamaan Langkah2 sulit dapat dipraktikkan berulang Praktik tidak terbatas pada klinik Lebih sedikit diperlukan klien untuk mencapai tingkat keterampilan mampu Waktu pelatihan diperpendek
Keterbatasan
Pelatih harus memperagakan keterampilan secara benar dan mahir untuk membantu peserta mencapai tingkat keterampilan mampu dan awal keterampilan mahir Komunikasi yang terjadi hanya satu arah
Prosedur
Dibagi dalam 3 bagian, yaitu: Peragaan memberi penjelasan mengenai keterampilan yang akan dipelajari. Praktek - pelatih memperagakan, peseta mengawasi - peserta memperagakan pada model antomi. Evaluasi .
Keterbatasan
Prosedur
Pengertian
Bed side teaching (pengajaran disamping klien) adalah proses pembelajaran aktif di hadapan pasien.
Lingkungan belajar situasi nyata kontak langsung secara fisik dan psikologis dengan klien
Ciri Ciri
Mempunyai kasus sesuai target kompetensi Memberi pelayanan kesehatan sesuai standar profesi Tersedianya sarana dan prasarana bimbingan Memiliki pembimbing klinik sesuai dengan profesi dan kualifikasi Mempunyai naskah kesepahaman (MoU) yang telah disepakati oleh kedua belah pihak dalam pendayagunaan berbagai fasilitas lahan praktik Keterjangkauan jarak tempuh Ketersediaannya rasio mahasiswa dg pasien memadai
Mahasiswa lebih memahami praktek klinik Pasien menjadi lebih paham ttg kondisinya Dapat memantau/mengobservasi keterampilan siswa Peran permodelan Meningkatkan pemahaman tentang pasien
Kurang menjaga privacy klien Peserta didik menjadi lebih enggan Memakan waktu lama Dosen menjadi tidak nyaman Kurangnya kerahasiaan
Prosedur
1. Persiapan 2. Pelaksanaan 3. Tindak Lanjut
Jenis-Jenis Mentoring
Ciri-Ciri Kekuatan Keterbatasan Prosedur Model Mentoring Prosedur Model Preseptoring Perbedaan Preseptor dan Mentor
Pengertian Mentoring
adalah
Proses pembelajaran bersama dan pertumbuhan yang mempromosikan interaksi, manfaat, dan dukungan untuk kedua pihak yang terlibat
Preseptoring
adalah Pembelajaran preseptor dan preseptee dimana preseptor memiliki peran instruksional dalam ilmu kesehatan profesional dalam jangka waktu tertentu, untuk membantu, mengarahkan, mendukung pengalaman belajar mahasiswa
Jenis-Jenis Mentoring
True Mentoring Relationship - Mentoring klasik - Mentoring formal Pseudo-mentoring Relationship
Ciri Ciri
sifat hubungan menguatkan dan memberdayakan menawarkan serangkaian fungsi menolong/membantu untuk memfasilitasi pembinaan memberikan dukungan bisa saling memilih dan diidentifikasi fase hubungannya. memberikan kenyamanan dalam membangun hubungan dan bagi pengembangan diri
Kekuatan
Bagi mentor Meningkatkan pengembangan profesional melalui pengembangan diri orang lain Kepuasan pribadi Bagi mentee Meningkatnya kepuasan pekerjaan melalui kemajuan dan kesuksean dalam kemampuan bersosialisasi dalam organisasi dengan mandiri
Bagi organisasi Tenaga kerja yang memuaskan melalui hasil yang positif bagi klien
Keterbatasan
Mentor hanya memberdayakan mentee, tidak melihat opini mentee Beberapa pengakuan dari kemitraan, mentor menggunakan kemampuan mentee untuk melanjutkan karir mereka dan berada di sebuah organisasi. Kekuatan hubungan ini mungkin berada pada mentor, yang pada akhirnya memanipulasi mentee, menjadi over proteksi, kebebasan yang meningkat dan kekurangan dari pengembangan diri. Arahan yang terkontrol dan sistematis menjadikan mentee membuat image seperti yang diinginkan mentor sehingga menghasilkan sebuah kloningan.
SELAMA PRAKTIK 1. Mengamati mahasiswa melaksanakan prosedur 1. Memberikan dukungan / masukan positif untuk perbaikan kinerja mahasiswa 1. 1. 1. 1. Menggunakan penuntun belajar pada saat mengamati kinerja mahasiswa saat praktek Membuat catatan pada penuntun belajar tentang kinerja mahasiswa saat praktek Selalu menjaga kenyamanan klien apabila memberikan umpan balik kepada mahasiswa selama melakukan praktik klinik Segera melakukan koreksi apabila kenyamanan / keselamatan klien menjadi prioritas
SETELAH PRAKTIK 1. Memberikan salam pada mahasiswa 1. Menanyakan pendapat mahasiswa tentang praktek yang abru dilakukan 1. 1. 1. 1. 1. 1. Meminta mahasiswa menyebutkan langkah yang telah dilaksanakannya dengan baik Meminta mahasiswa menyebutkan langkah yang seharuskan dilakuakan dengan lebih baik Memberikan masukan sesuai dengan catatan pada penuntun belajar Memuji langkah yang telah ditampilkan oleh mahasiswa dengan baik Menyampaikan saran-saran perbaikan Bersama mahasiswa mencoba untuk menentukan hasil yang diharapkan pada praktek berikutnya
Preceptor
Memungkinkan hubungan yang bersifat
Membantu
dalam
pengembangan
kompetensi klinis dan praktik Sosialisasi klinik Dukungan terstruktur Jangka pendek, tergantung alokasi dalam pembelajaran
waktu klinik, dukungan dalam periode tertentu Peran spesifik dengan penekanan pada role model dan pengembangan
keterampilan