Vous êtes sur la page 1sur 5

Analisis Volumetri Volumetri adalah analisa yang didasarkan pada pengukuran volume dalam pelaksanaan analisanya.

Analisa volumetri biasa disebut juga sebagai analisis titirimetri atau titrasi yaitu yang diukur adalahvolume larutan yang diketahui konsentrasinya dengan pasti yang disebut sebagai titran, dan diperlukanuntuk bereaksi sempurna dengan sejumlah tepat volume titrat (analit) atau sejumlah berat zat yang akanditentukkan. Analisis Volumetri merupakan bagian dari analisis secara kuantitatif. Analisis Volumetri disebut juga Titrimetri karena proses analisanya berupa titrasi, dimana larutan standar (pereaksi) sebagai titran yang ditempatkan di dalam buret yang digunakan untuk mentitrasi larutan yang akan ditentukan jumlah analitnya. musrinsalila http://www.scribd.com/musrinsalila/d/24485092-Analisis-Volumetri-Oleh-Musrin-Salila

2. Aspirin Aspirin ( asetosal ) adalah suatu ester dari asam asetat dengan asam salisilat. Oleh karena itu senyawa ini dapat dibuat dengan mereaksikan asam salisilat dengan anhidrida asam asetat menggunakan asam sulfat pekat sebagai katalisator. Persamaan reaksinya :

Asam asetat dengan nama sistematik asam etanoat, CH3COOH, merupakan cairan tidak berwarna, berbau tajam, dan berasa asam. Asam asetat larut dalam air dan pelarut organik lainnya. Di dalam air, asam asetat bertindak sebagai asam lemah. Asam asetat mendidih pada temperatur 118C (245F) dan meleleh pada 17C (62F). Asam asetat biasanya dibuat dengan memfermentasikan alkohol dengan bantuan bakteri, seperti Bacterium aceti. Untuk mendapatkan asam asetat yang berkonsentrasi tinggi, biasanya dibuat dengan oksidasi asetaldehida atau dengan mereaksikan methanol dengan karbon monoksida dengan bantuan katalis. Asam salisilat dapat ditemukan pada banyak tanaman dalam bentuk metal salisilat dan dapat disintesa dari fenol. Asam salisilat memiliki sifat-sifat: berasa manis, membentuk kristal berwarna putih, sedikit larut dalam air, meleleh pada 158,5C 161C. Asam salisilat biasanya digunakan untuk memproduksi ester dan garam yang cukup penting. Asam salisilat menjadi bahan baku pembuatan aspirin. Sintesa asam salisilat yang terkenal adalah Sintesis Kolbe. Asam asetil salisilat atau yang lebih dikenal sekarang sebagai aspirin memiliki nama sistematik 2 acetoxybenzoic acid. Aspirin yang merupakan bentuk salah satu aromatic

asetat yang paling dikenal dapat disintesa dengan reaksi esterifikasi gugus hidroksi fenolat dari asam salisilat dengan menggunakan asam asetat. Aspirin memiliki sifat sifat sebagai berikut : Mr = 180, titik leleh = 133,4C, dan titik didih = 140C. Pada pembuatan aspirin, reaksi yang terjadi adalah reaksi esterifikasi. Reaksi esterifikasi tersebut dapat dilihat dari gambar di atas, dengan penjelasan sebagai berikut : Ester dapat terbentuk salah satunya dengan cara mereaksikan alkohol dengan anhidrida asam. Dalam hal ini asam salisilat berperan sebagai alkohol karena mempunyai gugus OH, sedangkan asam asetat glacial sebagai anhidrida asam. Ester yang terbentuk adalah asam asetil salisilat ( aspirin ). Gugus asetil ( CH3CO ) berasal dari asam asetat, sedangkan gugus R-nya berasal dari asam salisilat. Hasil samping reaksi ini adalah asam asetat. Langkah selanjutnya adalah penambahan asam sulfat pekat yang berfungsi sebagai zat penghidrasi. Telah disebutkan di atas bahwa hasil samping dari reaksi asam salisilat dan asam asetat glacial adalah asam asetat. Jadi, dapat dikatakan reaksi akan berhenti setelah asam salisilat habis karena adanya asam sulfat pekat ini. Aspirin bersifat analgesik yang efektif sebagai penghilang rasa sakit. Selain itu, aspirin juga merupakan zat anti-inflammatory, untuk mengurangi sakit pada cedera ringan seperti bengkak dan luka yang memerah. Aspirin juga merupakan zat antipiretik yang berfungsi untuk mengurangi demam. Tiap tahunnya, lebih dari 40 juta pound aspirin diproduksi di Amerika Serikat, sehingga rata-rata penggunaan aspirin mencapai 300 tablet untuk setiap pria, wanita serta anak-anak setiap tahunnya. Penggunaan aspirin secara berulang-ulang dapat mengakibatkan pendarahan pada lambung dan pada dosis yang cukup besar dapat mengakibatkan reaksi seperti mual atau kembung, diare, pusing dan bahkan berhalusinasi. Dosis rata-rata adalah 0.3-1 gram, dosis yang mencapai 10-30 gram dapat mengakibatkan kematian.
Awalnya terinspirasi oleh sakit artritis yang diderita ayahnya, Hoffmann, seorang berkebangsaan Jerman mensintesis suatu senyawa bernama asam asetil salisilat (aspirin). Dengan senyawa ini Hoffmann dapat mengobati ayahnya tanpa mengakibatkan iritasi perut yang parah seperti efek samping obat artritis pada masa itu. Itulah salah satu fungsi aspirin yang dicobakan pada praktikum ini. Fungsi aspirin lainnya adalah sebagai pereda demam dan meringankan reumatik. Aspirin dibuat dengan mereaksikan asam salisilat dengan anhidrida asam asetat menggunakan katalis H2SO4 pekat sebagai zat penghidrasi. Asam salisilat adalah asam bifungsional yang mengandung dua gugus OH dan COOH. Karenanya asam salisilat ini dapat mengalami dua jenis reaksi yang berbeda. Dengan anhidrida asam asetat akan menghasilkan aspirin, sedangkan dengan metanol ekses akan menghasilkan metil salisilat.

Aspirin yang terjadi dapat bereaksi dengan NaHCO3 membentuk garam natrium yang larut dalam air, sedangkan hasil samping berupa polimer tidak larut dalam bikarbonat. Perbedaan sifat ini digunakan untuk pemurnian aspirin.

Kita bisa menggunakan besi(III)klorida untuk menguji kemurnian aspirin. Besi(III)klorida bereaksi dengan gugus fenol membentuk kompleks ungu. Asam salisilat (murni) akan berubah menjadi ungu jika FeCl3 ditambahkan, karena asam salisilat adalah fenol. Jika tidak ada gugus fenol warna larutan tak berubah (kuning).

Mekanisme Pembuatan Aspirin Pembuatan aspirin dengan mereaksikan asam salisilat dan asam asetat anhidrat dengan bantuan katalisator H2SO4 pekat : H2SO4 dalam larutan akan terurai menjadi H+ dan SO4-. Proton H2SO4 akan diikat oleh asam salisilat pada gugus OH nya. Sehingga asam salisilat bermuatan positif dalam keadaan ini ikatan H+ lebih kuat dibanding ikatan H pada OH sehingga dengan adanya gugus asetil dari asam asetat anhidrat akan tersubtitusi. Adapun reaksinya adalah:

( Fisher, 1957 )

Aspirin dan Manfaatnya dalam Mencegah Serangan Jantung


Redaksi Go4HealthyLife.com 26 Januari 2012 Useful Articles Rating:

Go4HealthyLife.com, Jakarta - Obat ini jangan dilihat dari harganya yang murah, tapi manfaatnya yang melimpah dalam menyelamatkan Anda dari kematian akibat serangan jantung. Memang benar, obat dengan kandungan asam asetilsalisilat ini begitu terjangkau dan hampir ditemui di sebagian besar keluarga di seluruh dunia. Anda penasaran? Pil ini bernama aspirin, yang dipercaya turun-temurun selama 111 tahun sebagai obat rumahan untuk mengatasi rasa sakit dan nyeri serta demam. Tak hanya itu, aspirin juga digunakan untuk mengatasi demam rematik dan arthritis. Dan saat ini, aspirin juga direkomendasikan dokter terhadap serangan jantung. Bagaimana aspirin lahir? Pada 1827, Leroux dari Perancis pertama kali menemukan salisin, bahan aktif dalam kulit pohon willow, dan pada tahun 1838, Piria memproduksi asam salisilat dari salisin. Pada 1899, Dreser memperkenalkan asam asetilsalisilat (aspirin) menjadi obat. Dan sejak itulah aspirin populer digunakan. Berapa banyak aspirin digunakan setiap tahun? Di Amerika Serikat saja sekitar 20 ton aspirin digunakan setiap tahun. Mengapa aspirin disebut sebagai obat ajaib? Aspirin disebut sebagai obat ajaib selama lebih dari 50 tahun yang lalu, dan posisi terus dipertahankan dan bahkan menjadi favorit para dokter untuk para pasien mereka karena fleksibilitasnya. Seberapa serbagunanya aspirin? Selain digunakan sebagai analgesik untuk nyeri dari berbagai penyebab (sakit kepala, nyeri tubuh, arthritis, dismenore, neuralgia, gout, dan sebagainya), dan untuk kondisi demam, aspirin juga berguna dalam mengobati penyakit rematik, dan sebagai anti-platelet (untuk mengencerkan darah dan mencegah pembekuan darah) dalam arteri koroner (jantung) dan di dalam vena pada kaki dan panggul. Ada juga artikel yang ditulis dalam literatur medis mendalilkan penurunan kejadian kanker usus besar di antara mereka yang secara teratur mengonsumsi aspirin pada dosis tertentu. Saat ini banyak dokter dan pasien yang menggunakan aspirin dosis rendah (baby aspirin atau aspirin berdosis 81 mg.) setiap hari untuk mengurangi kemungkinan mendapatkan serangan jantung dan stroke melalui aksi anti-plateletnya (pengencer darah dan mencegah pembekuan darah). Apakah ada kegunaan lain dari aspirin? Aspirin juga telah digunakan untuk mengatasi anak-anak yang mengalami Sindrom Bartter, dan juga dalam meningkatkan penutupan Patent Ductus Arteriosus (PDA), hubungan abnormal

antara aorta (arteri utama terhubung ke jantung) dan arteri pulmonalis (untuk paru-paru) pada bayi baru lahir. Jika PDA tidak menutup secara normal, operasi mungkin diperlukan untuk menutupnya (menutup dengan cara menjahit) sebelum anak memasuki usia sekolah. Di Amerika Serikat, satu orang meninggal karena penyakit jantung setiap 33 detik. Dan ketika Anda mulai membaca artikel ini, sekitar 8 orang Amerika telah meninggal akibat serangan jantung. Setiap hari, lebih dari 2.500 orang Amerika meninggal karena penyakit jantung. Setiap tahun, sekitar 250.000 orang Amerika meninggal karena serangan jantung sebelum mereka mencapai rumah sakit. Penyakit jantung adalah pembunuh nomor satu di Amerika Serikat. Pria menderita serangan jantung sekitar satu dekade lebih awal dari perempuan. Namun, sayangnya, perempuan kini sudah menyamai pria dalam hal menderita serangan jantung akibat gaya hidup tak sehat. Apakah ada bentuk lain dari aspirin? Bayer telah memperkenalkan aspirin kristal yang larut di bawah lidah, seperti nitrogliserin sublingual yang populer (dilator arteri koroner) untuk serangan jantung. Obat ini bekerja jauh lebih cepat daripada aspirin tablet. Haruskah kita membawa aspirin? Ya, terutama bila Anda berusia 50 atau lebih, atau lebih muda, dan jika Anda memiliki riwayat keluarga yang mengalami serangan jantung. Anda mungkin dapat membawa aspirin bersalut enterik 81 mg di saku ke manapun Anda pergi. Ini mungkin juga ide yang cerdas untuk menyimpan aspirin di sisi tempat tidur, terutama bagi mereka yang mencurigai mereka memiliki penyakit jantung dan menunggu untuk konsultasi, atau mereka yang telah didiagnosis memiliki penyakit jantung atau menjalani operasi bypass atau angioplasti koroner. Tapi ingat: Aspirin tidak cocok untuk semua orang. Obat ini dapat menyebabkan pendarahan serius dan bahkan fatal di antara beberapa individu, dan harus digunakan hanya dengan pengawasan seorang dokter. Bagaimana tanda-tanda serangan jantung? Serangan jantung bisa menyerang kapan saja, dengan atau tanpa tanda-tanda atau gejala yang jelas. Dan nyeri di dada tidak selalu merupakan gejala serangan jantung. Bahkan rasa nyeri di dagu, di dasar leher, atau bahu, atau di lengan bisa menjadi pertanda serangan jantung. Semua ini bisa disertai dengan denyut jantung yang cepat, atau detak jantung terlalu lambat, melayang ringan, mual, berkeringat dingin, dan/atau perasaan akan meninggal. Sekali lagi, dalam beberapa kasus, tidak ada gejala apapun dari serangan jantung. Tercatat 60 persen dari korban serangan jantung meninggal dalam tidur mereka. Yang beruntung adalah mereka yang terbangun dan sempat minum dua tablet aspirin dan pergi ke ruang gawat darurat.

Vous aimerez peut-être aussi