Vous êtes sur la page 1sur 4

Abstrak Penelitian ini berjudul Pembuatan Nanopartikel Perak Sebagai Antibakteri: Escherichia Coli.

Perlakuannya diawali dengan sintesis nanopartikel perak dari ekstrak daun jeruk kalamondin muda. Sintesis nanopartikel perak terdeteksi dengan mengubah warna dari hijau sampai coklat setelah perlakuan dengan AgNO3; dan analisis spektrofotometer UV-vis menunjukkan puncak absorbansi pada sekitar 427 nm, yang menunjukkan sintesis nanopartikel perak. Nanopartikel perak menunjukkan aktivitas antibakteri yang luar biasa terhadap bakteri patogen manusia. Abstrak Penelitian ini berjudul Pembuatan Nanopartikel Perak Sebagai Antibakteri: Escherichia Coli. Perlakuannya diawali dengan sintesis nanopartikel perak dari ekstrak daun jeruk kalamondin muda. Sintesis nanopartikel perak terdeteksi dengan mengubah warna dari hijau sampai coklat setelah perlakuan dengan AgNO3; dan analisis spektrofotometer UV-vis menunjukkan puncak absorbansi pada sekitar 427 nm, yang menunjukkan sintesis nanopartikel perak. Nanopartikel perak menunjukkan aktivitas antibakteri yang luar biasa terhadap bakteri patogen manusia. Abstrak Penelitian ini berjudul Pembuatan Nanopartikel Perak Sebagai Antibakteri: Escherichia Coli. Perlakuannya diawali dengan sintesis nanopartikel perak dari ekstrak daun jeruk kalamondin muda. Sintesis nanopartikel perak terdeteksi dengan mengubah warna dari hijau sampai coklat setelah perlakuan dengan AgNO3; dan analisis spektrofotometer UV-vis menunjukkan puncak absorbansi pada sekitar 427 nm, yang menunjukkan sintesis nanopartikel perak. Nanopartikel perak menunjukkan aktivitas antibakteri yang luar biasa terhadap bakteri patogen manusia. Abstrak Penelitian ini berjudul Pembuatan Nanopartikel Perak Sebagai Antibakteri: Escherichia Coli. Perlakuannya diawali dengan sintesis nanopartikel perak dari ekstrak daun jeruk kalamondin muda. Sintesis nanopartikel perak terdeteksi dengan mengubah warna dari hijau sampai coklat setelah perlakuan dengan AgNO3; dan analisis spektrofotometer UV-vis menunjukkan puncak absorbansi pada sekitar 427 nm, yang menunjukkan sintesis nanopartikel perak. Nanopartikel perak menunjukkan aktivitas antibakteri yang luar biasa terhadap bakteri patogen manusia.

Abstrak Penelitian ini berjudul Pembuatan Nanopartikel Perak Sebagai Antibakteri: Escherichia Coli. Perlakuannya diawali dengan sintesis nanopartikel perak dari ekstrak daun jeruk kalamondin muda. Sintesis nanopartikel perak terdeteksi dengan mengubah warna dari hijau sampai coklat setelah perlakuan dengan AgNO3; dan analisis spektrofotometer UV-vis menunjukkan puncak absorbansi pada sekitar 427 nm, yang menunjukkan sintesis nanopartikel perak. Nanopartikel perak menunjukkan aktivitas antibakteri yang luar biasa terhadap bakteri patogen manusia. Abstrak Penelitian ini berjudul Pembuatan Nanopartikel Perak Sebagai Antibakteri: Escherichia Coli. Perlakuannya diawali dengan sintesis nanopartikel perak dari ekstrak daun jeruk kalamondin muda. Sintesis nanopartikel perak terdeteksi dengan mengubah warna dari hijau sampai coklat setelah perlakuan dengan AgNO3; dan analisis spektrofotometer UV-vis menunjukkan puncak absorbansi pada sekitar 427 nm, yang menunjukkan sintesis nanopartikel perak. Nanopartikel perak menunjukkan aktivitas antibakteri yang luar biasa terhadap bakteri patogen manusia. Abstrak Penelitian ini berjudul Pembuatan Nanopartikel Perak Sebagai Antibakteri: Escherichia Coli. Perlakuannya diawali dengan sintesis nanopartikel perak dari ekstrak daun jeruk kalamondin muda. Sintesis nanopartikel perak terdeteksi dengan mengubah warna dari hijau sampai coklat setelah perlakuan dengan AgNO3; dan analisis spektrofotometer UV-vis menunjukkan puncak absorbansi pada sekitar 427 nm, yang menunjukkan sintesis nanopartikel perak. Nanopartikel perak menunjukkan aktivitas antibakteri yang luar biasa terhadap bakteri patogen manusia. Abstrak Penelitian ini berjudul Pembuatan Nanopartikel Perak Sebagai Antibakteri: Escherichia Coli. Perlakuannya diawali dengan sintesis nanopartikel perak dari ekstrak daun jeruk kalamondin muda. Sintesis nanopartikel perak terdeteksi dengan mengubah warna dari hijau sampai coklat setelah perlakuan dengan AgNO3; dan analisis spektrofotometer UV-vis menunjukkan puncak absorbansi pada sekitar 427 nm, yang menunjukkan sintesis nanopartikel perak. Nanopartikel perak menunjukkan aktivitas antibakteri yang luar biasa terhadap bakteri patogen manusia.

Spektrofotometer UV-Vis untuk karakterisasi NPP Karakterisasi NPP dapat dilakukan menggunakan berbagai macam peralatan, antara lain spektrofotometer UV-Vis, TEM (Transmission Electron Microscope), AFM (Atomic Force Microscope), SEM (Scanning Electron Microscope), dan XRD (X-ray diffraction). Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah spektrofotometer UVVis. Spektrofotometer dapat digunakan untuk mengukur besarnya energi yang diasorbsi/diteruskan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi spektrum serapan, yaitu jenis pelarut (polar/nonpolar), pH larutan, kadar larutan (konsentrasi tinggi dapat menyebabkan polimerisasi yang mengakibatkan perubahan spektrum serapan), tebal kuvet serta laebar celah ( makin lebar celah maka serapan juga makin lebar, chaya makin polikromatis, resolusi serta puncak-pubcak kurva menjadi tidak sempurna). Seperti yang telah dijelaskan di atas, Spektrofotometer UV-Vis digunakan untuk mengonfirmasi apakah nanopartikel yang disintesis telah terbentuk. NPP memiliki absorbsi yang kuat pada = 400 500 nm, sedangkan nanopartikel emas memiliki spektrum di kisaran 550 nm ( Salomon et al., 2007 ; Leela, 2008). Nanopartikel stabil yang dihasilkan ditandai dengan terbentuknya koloid perak berwarna kuning. Namun tidak selalu ada korelasi antara intensitas warna dengan meningkatnya absorbansi. Nilai spektrum puncak absorbansi dari NPP yang spesifik menunjukkan karakter dari surface plasmon resonance (SPR) dari partikel berukuran nano ( Leela & Vivekanandan, 2009). SPR merupakan hasil eksitasi dari surface plasmon vibration oleh cahaya terhadap suatu struktur yang berukuran nanometer (Shankar, 2004). Resonansi plasmon yang terjadi akan memberi serapan pada pengukuran menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Serapan antara 400-500 nm tersebut menunjukkan adanya partikel berukuran nano (Solomon et al., 2007 ; Leela & Vivekanandan, 2009 ; Kumar & Yadav, 2008). Peningkatan karakteristik puncak terjadi dengan peningkatan waktu reaksi dan konsentrasi dari ekstrak tanaman dan ion perak (Kumar & Yadav, 2008). Dari hasil spektrofotometer, nilai absorbansi dapat menunjukkan secara kualitatif jumlah NPP yang terbentuk. Sementara spektrum absorbansi maksimum (nm) dapat menunjukkan ukuran dari nanopartikel yang dihasilkan. Semakin besar lamda maksimum semakin besar pula ukuran nanopartikel. Dari grafik kurva gaussian hasil spektrofotometer UV-Vis, juga dapat dihitung nilai Spectral Bandwidth pada setengah tinggi puncak. Nilai Spectral Bandwidth tersebut berkolerasi dengan distribusi ukuran partikel dimana semakin kecil nilainya, ukuran partikelnya semakin monodisperse. Tabel 2.4 berikut menunjukkan kisara ukuran NPP yang dihasilkan berdasarkan nilai max , dan Spectral Bandwidth pada setengah tinggi puncak absorbsi. Ukuran Partikel (nm) 10-14 35-50 60-80 max (nm) 395-405 420 438 Spectral Bandwidth (nm) 50-70 100-110 140-150

[Sumber: Solomon et al., 2007] Istilah-Istilah: 1. Spektroskopi : Ilmu yang mempelajari interaksi materi dengan energi pada level mikroskopis 2. Spektrometri : Ilmu yang mempelajari teknik pengukuran interaksi materi dengan energi 3. Spektrofotometri : Ilmu yang mempelajari teknik pengukuran interaksi materi dengan energi /sinar/komponen sinar matahari

4. Spektrofotometer : alat/instrument Penyerapan sinar tampak atau ultraviolet oleh suatu molekul yang dapat menyebabkan eksitasi electron dalam orbital molekul tersebut dari tingkat energy dasar ke tingkat energi yang lebih tinggi.

Syarat pengukuran dengan spektrofotometer VISIBLE:


- Sampel dalam larutan menyerap sinar tampak (350-770 nm) - Larutan sampel harus bening dan berwarna - Pelarut tidak menyerap sinar tampak

Vous aimerez peut-être aussi