Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Untuk menelusuri kandungan senyawa dalam tumbuhan dan aktivitas biologinya dapat dilakukan dengan 2 cara pendekatan, yaitu : Pendekatan fitofarmakologi Pendekatan skrining fitokimia
1. 2.
Skrining fitokimia dilakukan untuk menentukan ciri atau kandungan senyawa aktif penyebab efek toksik atau efek yang bermanfaat, yang ditunjukkan oleh suatu ekstrak tumbuhan bila diuji dengan sistem biologi (Harborne, 1987).
Metode skrining fitokimia digunakan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder, makromolekul serta penggunaan data yang diperoleh untuk menggolongkan tumbuhan.
Pendekatan skrining fitokimia meliputi analisis kualitatif kandungan kimia dalam tumbuhan atau bagian tumbuhan (akar, batang, bunga, buah, dan biji), terutama kandungan metabolit sekunder, yaitu alkaloid, antrakinon, flavonoid, kumarin, saponin (steroid dan triterpenoid), tannin (polifenolat), minyak atsiri (terpenoid), dan sebagainya.
Sederhana Cepat Selektif pada golongan senyawa yang dipelajari Bersifat semikuantitatif Dapat memberikan keterangan tambahan ada/tidaknya senyawa tertentu dari golongan senyawa yang dipelajari
Uji polifenol
Ekstrak diteteskan di atas pelat tetes dan ditambah larutan FeCl3.
2.
Uji kuinon
Ekstrak diteteskan di atas plat tetes dan ditambah larutan NaOH 2N
3.
Uji alkaloid
Ekstrak ditambah kloroform dan asam sulfat secara berurutan. Larutan didiamkan hingga kloroform dan asam sulfat memisah. Lapisan asam (bagian atas) diteteskan pada pelat tetes dan diuji dengan reagen Wagner (kalium tetraidomerkurat) dan reagen Dragendorff (kalium tetraidobismutat).
Hasil positif ditandai dengan terbentuknya endapan coklat kemerahan pada reagen Dragendorff dan warna coklat pada reagen Wagner.
4.
Hasil positif triterpenoid ditandai dengan terbentuknya warna merah. Hasil positif steroid ditandai dengan terbentuknya warna hijau-biru.
5.
Uji Tanin
Serbuk tumbuhan (2gr) dipanaskan dengan air (10ml) selama 30 menit di atas tangas air. Disaring, filtrat ditambah larutan NaCl 2% (1ml), jika terjadi suspense atau larutan gelatin 1% (5ml).
Hasil
6.
Uji flavonoid
Ekstrak diuji dengan tiga jenis pereaksi yang berbeda yaitu NaOH, asam pekat dan Mg-HCL. Perubahan warna yang terjadi pada masing-masing pereaksi disesuaikan dengan tabel reaksi warna flavonoid berikut (Venkataraman, 1962):