Vous êtes sur la page 1sur 11

ASKEP PADA KLIEN DENGAN TUMOR MEDIASTINUM

Kelompok 4

KONSEP DASAR TEORI


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Anatomi Mediastinum Definisi Etiologi Patofisiologi (WOC) Klasifikasi Gambaran Klinis Pemeriksaan Diagnostik Penatalaksanaan

1. Anatomi Mediastinum
Mediastnum : rongga yg terletak di antara 2 kantung pleura, mediastinum dibagi menjadi regio superior dan inferior. Batas ruang mediastinum : Atas : Pintu masuk toraks Bawah : Diafragma Lateral : Pleura Posterior : Tulang belakang Anterior : Sternum

2. Pengertian Tumor Mediastinum


Tumor mediastinum : tumor yg terdpat di rongga mediastinum. Ada beberapa organ yg ada dalam rongga mediastinum. Rongga mediastinum itu sempit dan tdk dpat diperluas karena itu pembesaran tumor dapat menekan organ di sekitar dan dapat menimbulkan kegawatan yg dapat mengancam jiwa. Tumor dapat bersifat jinak maupun ganas.

3. Etiologi
1) Zat inisiasi : Zat yg memicu terjadinya perubahan sel dengan merubah struktur dasar komponen genetik (DNA). Unsur kimia, fisik, biologi. 2) Metastase dari bagian tubuh / tempat lain. Terbanyak : dari karsinoma bronkogenik

Woc Tumor Mediastinum

4. Klasifikasi
Anterior 1. Timoma 2. Limfoma 3. Tumor germ sel a) Teratoma b) Seminoma c) Campuran 4. Tumor endokrin (tiroid, paratiroid, karsinoid) Media 1) Kista 2) Perikardial 3) Bronkogenik 4) Limfoma Posterior a. Tumor neurogenik b. Limfoma

5. Gambaran Klinis
Pertumbuhan tumor sendiri tdk memberkan gejala, gelaja mulai timbul setelah ada penekanan pada organ atau struktur di sekitarnya. 1. Anamnese a) Batuk, sesak dan stridor krn penekanan pd trakea, atau bronkus utama b) Suara parau krn penekanan pd nervus laringeal c) Disfagia krn penekanan / invasi pd esofagus d) Sindroma vena cava superior : bendungan pada aliran balik darah umumnya pada tipe ganas e) Nyeri dada krn penekanan pada persyarafan f) Gagguan hemodinamik pada jantung dan pembuluh darah. 2. Pemeriksaan Fisik a) Inspeksi : sesak, nyeri dada unilateral, batuk, pergerakan dada asimetris. b) Palpasi : ekspansi meningkat dan taktil fremitus biasanya menurun c) Perkulsi : bunyi pekak / redup abnormal. d) Auskultasi : wheezing unilateral / bilateral dan ronchi.

6. Pemeriksaan Diagnostik
1) Foto toraks : Lokasi anterior, media, posterior. Tumor ukuran besar : sulit. 2) CT scan dan MRI : Lokasi, perkiraan jenis, stage, invasi +/-, sampel sitologi, luas penyebaran. 3) Bronkoskopi : indakasi op, penekanan dan invasi saluran napas, bedakan tumor paru dg mediastinum 4) Biopsi jaru halus : Jenis tumor 5) Angiografi : Deteksi aneurisme aorta. Lebih sensitif fluorskopi dan ekokadriografi 6) T3 dan T4 tumor edokrin

7. Penatalaksanaa
1) Pembedahan 2) Radioterapi 3) Kemoterapi Modalitas terapi

ASUHAN KEPERAWATAN TUMOR MEDIASTINUM

Vous aimerez peut-être aussi