Vous êtes sur la page 1sur 34

BIOREMEDIASI *) - SB091435

LAPORAN PRAKTIKUM BIOREMEDIASI

Dosen Penga !" AUNURRO#IM$ S%S&%$ DEA

'URUSAN BIOLO(I )AKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PEN(ETA#UAN ALAM INSTITUT TEKNOLO(I SEPULU# NOPEMBER SURABA*A +01+

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Timbal (Pb) yang juga sering disebut timah hitam ( lead) merupakan salah satu logam berat yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan organisme lainnya. Kegiatan industri yang perpotensi sebagai sumber pencemaran Pb misalnya industri baterai, bahan bakar, kabel, pipa serta industri kimia. Selain itu juga sumber Pb dapat berasal dari sisa pembakaran pada kendaraan bermotor dan proses penambangan. Semua sisa buangan yang mengandung Pb dapat masuk ke dalam lingkungan perairan dan menimbulkan pencemaran (Herman, 2 !). Pb di dalam tubuh manusia dapat masuk secara langsung melalui air minum, makanan atau udara. Pb dapat menyebabkan gangguan pada organ seperti gangguan neurologi (syara"), ginjal, sistem reproduksi, sistem hemopoitik serta sistem syara" pusat. Selain itu pula Pb di dalam badan perairan dapat meracuni dan mematikan organisme yang ada di dalam perairan tersebut, sehingga dapat mengganggu keseimbangan ekosistem (Santi, 2 dkk, 2 #). Kelimpahan rata$rata unsur Pb dalam tanah adalah %$% ppm (&ulia'an %). (amun Pb adalah logam berat yang secara "isiologis tidak diperlukan )). *ogam berat tidak dapat tanaman maupun he'an (Hindersah dkk, 2

didegradasi, sehingga untuk melakukan remediasi area yang tercemar oleh logam berat dilakukan secara "isik, kima'i ataupun biologis namun metode tersebut mahal, tidak e"ekti" dan berdampak negati" bagi lingkungan (*asat, 2 2). +leh karena itu, perlu dilakukan tindakan pemulihan (remediasi) yang mudah, murah dan e"isien agar lahan yang tercemar logam berat dapat digunakan kembali untuk berbagai kegiatan dengan aman. Salah satu metode remediasi yang dapat digunakan adalah "itoremediasi. ,itoremediasi merupakan teknik pemulihan lahan tercemar dengan menggunakan tumbuhan untuk menyerap, mendegradasi, mentrans"ormasi dan mengimobilisasi bahan pencemar, baik itu logam berat maupun senya'a organik. -etode ini mudah diaplikasikan, e"isien, murah dan ramah lingkungan (Schnoor and -c.utcheon, 2 /).

Penelitian tentang berbagai macam tumbuhan telah banyak dilakukan untuk mengetahui potensi dari masing$masing tumbuhan tersebut dalam menyerap logam berat. Tumbuhan yang telah digunakan dalam beberapa penelitian "itoremediasi logam berat sebelumnya adalah Polygonum hydropiper *., Rumex acetosa *. (0ang et al., 2 et al., 2 acuminata, /), Lolium perenne (+ .onnor et al., 2 /), Brassica juncea (1ennet et al., 2 Brassica napus (Solhi et al., 2 #rmeria maritima, /), Thlaspi caerulescens, Zea mays *. (*ombi elianthus annus dan !e"ertia aumaniatrum %), !treptanthus polygaloides, 2).

#), Vetiveria zizanioides (2reen"ield, #343),

#eollanthus "i$ormi$olius,

%atangense, dan dari genus #lyssum (5ismana, 2

Pada penelitian ini tanaman yang akan diman"aatkan untuk proses remediasi adalah tanaman gandarusa (&usticia gendarussa) tumbuh liar di hutan, tanggul sungai atau ditanam sebagai tumbuhan obat, perdu, tumbuh tegak dengan tinggi sekitar ,4$2 m batangnya berkayu, segiempat, bercabang, beruas$ruas dan ber'arna coklat kehitaman. 6aun mempunyai pertulangan yang menyirip berhadapan, bertangkai pendek, hijau tua, tunggal, lanset, dengan panjang %$2 cm, sedangkan lebarnya #$/,% cm. bunganya ber'arna ungu, mahkota bentuk tabung, berbibir dua, majemuk, bentuk malai dengan panjang / sampai #2 cm. 1uah berbentuk ganda berbiji empat. 1iji ber'arna 2 #). -edia tanam yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah taman yang biasa dipakai untuk membuat taman$taman di rumah. Tanah taman ini dianggap baik karena subur dan tidak memakai pupuk. Pada penelitian ini tidak dilakukan pengaturan pH tanah, dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan alami tanaman jarak pagar dalam menyerap logam berat Pb. 1eberapa 7ariabel yang akan digunakan antara lain 7ariasi konsentrasi logam berat, dan e"ek kombinasi logam berat dan akumulasi pada bagian tumbuhan. 1erdasarkan diatas, maka pada penelitian ini akan mengkaji tentang "itoremediasi tanah tercemar logam berat dengan menggunakan tanaman gandarusa (&usticia gendarussa). coklat, kecil dan keras. Tanaman gandarusa mempunyai akar tunggang dan ber'arna coklat (6alimartha,

1.2. Rumusan Masalah 1erdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diajukan rumusan masalah sebagai berikut8 #. 1agaimana pengaruh logam berat Pb akumulasi di daun9 2. 1erapakah nilai persentase reduksi tanah tercemar Pb oleh tanaman gandarusa (&usticia gendarussa)9 /. :pakah tanaman gandarusa (&usticia gendarussa) mempunyai kemampuan dalam mengakumulasi Pb dan .d9 ). 1erapakah nilai persentase akumulasi logam berat Pb dalam tanaman gandarusa (&usticia gendarussa)9 1.3. Tujuan Penel t an Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut8 #. ;ntuk mengkaji pengaruh logam berat Pb, akumulasi pada daun 2. ;ntuk mengetahui nilai persentase reduksi tanah tercemar Pb tanaman gandarusa (&usticia gendarussa) /. ;ntuk mengkaji kemampuan tanaman gandarusa ( &usticia gendarussa) dalam mengakumulasi Pb. ). ;ntuk mengetahui nilai persentase akumulasi logam berat Pb dalam tanaman gandarusa (&usticia gendarussa) 1.!. Man"aat Penel t an Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan in"ormasi ilmiah tentang potensi peman"aatan tanaman gandarusa (&usticia gendarussa) sebagai tanaman alternati" dalam meremediasi tanah yang tercemar logam berat Pb.

BAB II TIN#AUAN PU$TA%A 2.1 T m&al Timbal (plumbum<Pb) atau timah hitam adalah satu unsur logam berat yang lebih tersebar luas dibanding kebanyakan logam toksik lainnya. Kadarnya dalam lingkungan meningkat karena penambangan, peleburan dan berbagai penggunaannya dalam industri. Timbal berupa serbuk ber'arna abu$abu gelap digunakan antara lain sebagai bahan produksi baterai dan amunisi, komponen pembuatan cat, pabrik tetraethyl lead, pelindung radiasi, lapisan pipa, pembungkus kabel, gelas keramik, barang$barang elektronik, tube atau container, juga dalam proses mematri. Keracunan dapat berasal dari timbal dalam mainan, debu ditempat latihan menembak, pipa ledeng, pigmen pada cat, abu dan asap dari pembakaran kayu yang dicat, limbah tukang emas, industri rumah, baterai dan percetakan (1rady, #333).

'am&ar 1. T m&al (P&). (:nonim, 2 ##) Timbal dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui perna"asan, pemaparan maupun saluran pencernaan. *ebih kurang 3 = partikel timbal dalam asap atau debu halus di udara dihisap melalui saluran perna"asan. Timbal (Plumbum) beracun baik dalam bentuk logam maupun garamnya. 2aramnya yang beracun adalah 8 timbal karbonat (timbal putih)> timbal tetraoksida (timbal merah)> timbal monoksida> timbal sul"ida> timbal asetat (merupakan penyebab keracunan yang paling sering terjadi) (:nhar, 2 ).

*ogam timbal telah dipergunakan oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu (sekitar !) 1.) hal ini disebabkan logam timbale terdapat diberbagai belahan bumi, selain itu timbale mudah di ekstraksi dan mudah dikelola. Timah dalam bahasa ?nggris disebut sebagai @*eadA dengan symbol kimia @PbA. Simbol ini berasal dari nama latin timbal yaitu @PlumbumA yang artinya logam lunak. Timbal memiliki 'arna putih kebiruan yang terlihat ketika logam Pb dipotong akan tetapi 'arna ini akan segera berubah menjadi putih kotor atau abu$abu gelap ketika logam Pb yang baru dipotong tersebut terekspos oleh udara. Timbal merupakan logam yang lunak, tidak bisa ditempa, memiliki kondukti"itas listrik yang rendah, dan tergolong salah satu logam berat seperti halnya raksa timbale dapat membahayakan kesehatan manusia. Karena logam timbale beri"at tahan korosi maka container dari timbale sering dipakai untuk menampung cairan yang bersi"at korosi" ataupun sebagai lapisan kontroksi bangunan (1rady, #333). Timbal memiliki empat isotop yang stabil yaitu
2 4 2 )

Pb,

2 !

Pb,

2 B

Pb, dan

Pb. Standar massa atom Pb rata$rata adalah 2 B,2. Sekitar /4 isotop Pb telah

diketemukan termasuk isotop sintesis yang bersi"at tidak stabil. ?sotop timbale dengan 'aktu paruh yang terpanjang dimiliki oleh 2 %Pb yang 'aktu paruhnya adalah #%,/ juta tahun dan 2 2Pb yang memiliki 'aktu paruh %/. (1rady, #333). Timbal memiliki nomor atom 42 dan nomor massa 2 B,2. 6engan nomor atom 42 maka timbal memiliki kon"igurasi electron CDeE )"#) %d# !s2 !p2 dengan jumlah elektron tiap selnya adalah 2, 4, #4, /2, #4, ). Timbal berada pada golongan ?F: (#)) bersama dengan ., Si, 2e, dan Sn, periode ! dan berada pada blok s. 2ambar susunan kulit pada timbal adalah8 tahun

'am&ar 2. $usunan %ul t *a+a t m&al. (1rady, #333).


2.1.1 $um&er T m&al

Timbal tidak ditemukan bebas dialam akan tetapi biasanya ditemukan sebagai biji mineral bersama dengan logam lain misalnya seng, perak, dan tembaga. Sumber mineral timbale yang utama adalah @2alena (PbS)A yang mengandung 4!,!= Pb, @.erussite (Pb.+/)A, dan @:nglesite (PbS+)). Kandungan timbale dikerak bumi adalah #) ppm, sedangkan di lautan adalah8

Permukaan samudra atlantik Permukaan Samudra pasi"ik

8 , 8 ,

/ ppm ) ppm # ppm # ppm (:nonim, 2 ##)

1agian dalam samudra atlantik 8 , 1agian dalam samudra pasi"ik 8 ,

a.

2alena 2alena adalah mineral timbal yang amat penting dan paling banyak

tersebar di penjuru belahan bumi dan umumnya berasosiasi dengan mineral lain seperti sphalerite, calcite, dan "lourite. 6eposit galena biasanya mengandung sejumlah tertentu perak dan juga terdapat seng, cadmium, antimoni,arsen, dan bismuth, sehingga umumnya produksi timbal dari galena menghasilkan juga logam$logam tersebut. 0arna galena adalah abu$abu mengkilap dan "ormulanya adalah PbS. Struktur kristalnya kubik dan oktahedral dan spesi"ik gra7iti B,2 G B,! (:nonim, 2 ##).

'am&ar 3. 'alena (:nonim, 2 ##). b. .errusite .errusite merupakan salah satu mineral timbal yang mengandung timbal karbonat dan menjadi sumber timbal yang utama setelah galena. -ineral ini juga terdapat dalam bentuk granular yang padat atau benbentuk "ibrous. 0arnanya umumnya tidak ber'arna, hingga putih, abu$abu, biru, atau hijau dengan penampakkan darai transparan hingga translusen. -ineral ini bersi"at getas tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam asam encer seperti asam nitrat. 6an spesi"ik gra7itinya !,%/$!,%B (:nonim, 2 ##).

'am&ar !. ,errus te (:nonim, 2 ##) c. :nglesite :nglesite merupakan mineral timbal yang mengandung timbal sul"at PbS+). -ineral ini terjadi sebagai hasil oksidasi mineral gelena akibat pengaruh cuaca. 0arna mineral ini dari putih, abu$abu, hingga kuning, jika tidak murni maka 'arnanya abu$abu gelap. -ineral ini memiliki spesi"ik gra"iti !,/ dengan kandungan timbal sekitar B/= (:nonim, 2 ##).

'am&ar -. Angles te. (:nonim, 2 ##)


2.1.2 ,ara Mem*r.+uks T m&al

Pada umumnya biji timbale mengandung # = Pb dan biji yang memiliki kandungan timbale minimum /= bisa dipakai sebagai bahan baku untuk memproduksi timbale. 1iji timbale pertama kali dihancurkan dan kemudian dipekatkan hingga konsentrasinya mencapai B = dengan menggunakan proses @"roth "lotationA yaitu proses pemisahan dalam industri untuk memisahkan material yang bersi"at hidro"obik dengan hidro"ilik (:siah, 2 ). Kandungan sul"ide dalam biji timbale dihilangkan dengan cara memanggang biji timbale sehingga akan terbentuk timbale oksida (hasil utama) dan campuran antara sul"at dan silikat timbal dan logam$logam lain yang ada dalam biji timbale. Pemanggangan ini dilakukan dengan menggunakan aliran udara panas (:siah, 2 ). Timbal oksida yang terbentuk direduksi dengan menggunakan alat yang dinamakan @blast "urnaceA dimana pada proses ini hampir semua timbale oksida akan direduksi menjadi logam timbale. Hasil timbale dari proses ini belum murni dan masih mengandung kontaminan seperti Hn, .d, :g, .u, dan 1i. Timbal oksida yang tidak murni ini kemudian dicairkan dalam @"urnace re7erberatoryA dan di treatment menggunakan udara, uap, dan belerang dimana kontaminan akan teroksidasi kecuali perak, emas, dan bismuth. Kontaminan ini akan terapung pada bagian atas sehingga dapat dipisahkan. *ogam sil7er dan emas dipisahkan dengan menggunakan proses Parkes, dan bismuthnya dihilangkan dengan menggunakan logam kalsium dan magnesium. Hasil logam yang dihasilkan dari keseluruhan

proses ini adalah logam timbale. *ogam timbal yang sangat murni diperoleh dengan cara elektrolisis meggunakan elektrolit silica "lourida (6armono, #33%).
2.1.3 $ "at T m&al 2.1.3.1 $ "at / s ka

Si"at "isika timbal menurut Palar (#33)) adalah 8


,asa pada suhu kamar 6ensitas Titik leleh Titik didih Panas ,usi Panas Penguapan Kalor jenis

8 padatan 8 ##,/) g<cm/ 8 /2B,% . 8 #B)3 . 8 ),BB k&<mol 8 #B3,% k&<mol 8 2!,!% &<molK

2.1.3.2 $ "at % m a

Si"at kimia timbal menurut Palar (#33)) adalah 8


1ilangan oksidasi Ilektronegati"itas Inergi ionisasi # Inergi ionisasi Inergi ionisasi / &ari$jari atom 5adius ikatan ko7alen Struktur Kristal Si"at kemagnetan 5esisti"itas termal Kondukti"itas termal

8 ),2,$) 8 2,// (skala pauli) 8 B#%,! k&<mol 8 #)% ,% k&<mol 8 / 4#,% k&<mol 8 #B% pm 8 #)! pm 8 kubik berpusat muka 8 diamagnetik 8 2 4 nohm.m 8 /%,/ 0<mK

&ari$jari Fan 6er 0aals 8 2 2 pm

2.1.3.3 $ "at T m&al 0ang La n 1erbagai macam timbale oksida mudah direduksi menjadi logamnya. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan reduktor glukosa, atau mencampur antara Pb+ dengan PbS kemudian dipanaskan. *ogam Pb tahan terhadap korosi, jika kontak dengan udara maka akan segera terbentuk lapisan oksida yang akan melindungi logam Pb dari proses oksidasi lebih lanjut (0ardhana, #333). *ogam Pb tidak larut dalam asam sul"at maupun asam klorida, melainkan larut dalam asam nitrat dengan membentuk gas (+ dan timbale nitrat yang larut. 1ila dipanaskan dengan nitrat dari logam alkali maka logam timbal akan membentuk Pb+ yang umumnya disebut sebagai litharge. Pb+ adalah representasi dari timbale dengan biloks 2. Pb+ larut dalam asam nitrat dan asam asetat. Pb+ juga larut dalam larutan basa membentuk gara plumbit (0ardhana, #333). Klorinasi terhadap larutan diatas menghasilkan timbale dengan biloks ).Pb+2 adalah representasi dari timbale dengan biloks ) dan merupakan agen pengoksidasi yang kuat. Karena Pb+ larut dalam asam dan basa maka Pb+ bersi"at am"oter. Senya'a timbale dengan dua macam biloks juga ada yaitu Pb /+) yang dikenal dengan nama minium (6armono, #33%). Timbal atau yang kita kenal sehari $hari dengan timah hitam dan dalam bahasa ilmiahnya dikenal dengan kata plumbum dan logam ini disimpulkan dengan Pb. *ogam ini termasuk kedalam kelompok logam$logam golongan ?FG: pada tabel Periodik unsur kimia. -empunyai nomor atom ((:) 42 dengan bobot atau berat (1:) 2 B,2 adalah suatu logam berat ber'arna kelabu kebiruan dan lunak dengan titik leleh /2BJ. dan titik didih #.!2 o.. Pada suhu %% $ !
o

.. Pb

menguap dan membentuk oksigen dalam udara membentuk timbal oksida. 1entuk oksidasi yang paling umum adalah timbal (??). 0alaupun bersi"at lunak dan lentur, Pb sangat rapuh dan mengkerut pada pendinginan, sulit larut dalam air dingin, air panas dan air asam timah hitam dapat larut dalam asam nitrit, asam asetat dan asam sul"at pekat (Palar, #33)). Timah hitam yang diabsorsi diangkut oleh darah ke organ $ organ tubuh sebanyak 3%= Pb dalam darah diikat oleh eritrosit. Sebagian Pb plasma dalam bentuk yang dapat berdi"usi dan diperkirakan dalam keseimbangan dengan pool

Pb tubuh lainnya. Kang dibagi menjadi dua yaitu ke jaringan lunak (sumsum tulang, sistim sara", ginjal, hati) dan ke jaringan keras (tulang, kuku, rambut, gigi (Palar, #33)). 2igi dan tulang panjang mengandung Pb yang lebih banyak dibandingkan tu lang lainnya. Pada gusi dapat terlihat lead line yaitu pigmen ber'arna abu abu pada perbatasan antara gigi dan gusi. Hal itu merupakan ciri khas keracunan Pb. Pada jaringan lunak sebagian Pb disimpan dalam aorta, hati, ginjal, otak, dan kulit. Timah hitam yang ada dijaringan lunak bersi"at toksik. Keracunan akibat kontaminasi Pb bisa menimbulkan berbagai macam hal diantaranya8 #. -enghambat akti7itas enLim yang terlibat dalam pembentukan hemoglobin (Hb). 2. -eningkatnya kadar asam aminole7ulinat dehidratase (:*:6) dan kadar protoporphin dalam sel darah merah. /. -emperpendek umur sel darah merah. ). -enurunkan jumlah sel darah merah dan retikulosit, serta meningkatkan kandungan logam ,e dalam plasma darah.
2.1.4 Man"aat T m&al

-an"aat timbal menurut Ke7acs (#332) adalah 8

Timbal digunakan dalam accu dimana accu ini banyak dipakai dalam bidang automoti". Timbal dipakai sebagai agen pe'arna dalam bidang pembuatan keramik terutama untuk 'arna kuning dan merah. Timbal dipakai dalam industri plastic PF. untuk menutup ka'at listrik. Timbal dipakai sebagai proyektil untuk alat tembak dan dipakai pada peralatan pancing untuk pemberat disebakan timbale memiliki densitas yang tinggi, harganya murah dan mudah untuk digunakan.

*embaran timbal dipakai sebagai bahan pelapis dinding dalam studio music. Timbal dipakai untuk pelindung alat$alat kedokteran, laboratorium yang menggunakan radiasi misalnya sinar D.

Timbal cair dipergunakan sebagai agen pendingin dalam peralatan reactor yang menggunakan timbale sebagai pendingan. Kaca timbal mengandung #2$24= Pb dimana dengan adanya Pb ini akan mengubah karakteristik optis dari kaca dan mereduksi transmisi radiasi. Timbal banyak dipakai untuk elektroda pada peralatan elektrolisis. Timbal digunakan untuk solder untuk industri elektronik. Timbal dipakai dalam berbagai kabel listrik bertegangan tinggi untuk mencegah di"usi air dalam kabel. Timbal ditambahkan dalam peralatan yang terbuat dari kuningan agar tidak licin dan biasanya digunakan dalam peralatan permesinan. Timbal dipakai dalam raket untuk memperberat massa raket. Timbal karena si"atnya tahan korosi maka dipakai dalam bidang kontruksi. 6alam bentuk senya'aan maka tetra$etil$lead dipakai sebagai anti$knock pada bahan bakar. Semikonduktor berbahan dasar timbal banyak seperti timbal telurida, timbal selenida, dan timbal antimonida dipakai dalam peralatan sel surya dan dipakai dalam peralatan detector in"ramerah.

Timbal biasanya dipakai untuk menyeimbangkan roda mobil tapi sekarang dilarang karena pertimbangan lingkungan.

2.1.- $en0a1aan T m&al Senya'aan timbal yang umum adalah Pb(! timbal aLida, timbal bromat Pb(1r+/)2.2H2+, timbal klorida Pb.l2, timbal (??) oksida (Pb+), Pb((+/)2, Pb/+), Pb(.2H%)), dan Pb(.H/)) (1rady, #333). a. Tetra Itil *ead (TI*) Tetra etil lead disingkat sebagai TI* adalah senya'a organometalik yang memiliki rumus Pb(.H/.H2). Senya'a ini disintesis dengan mereaksikan antara alloy (aPb dengan etil klorida. TI* yang dihasilkan berupa cairan kental tidak ber'arna, tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam benLena, petroleum eter, toluena, dan gasoline. TI* dipakai sebagai Lat @antiknockingA pada bahan bakar.

TI* jika terbakar tidak hanya menghasilkan .+2 akan tetapi juga Pb (1rady, #333).

'am&ar 2. Tetra Et l Eter (:nonim, 2 ##) Pb akan terakumulasi dalam mesin sehingga dapat merusak mesin. +leh sebab itu ditambahkan #,2$dibromoetana dan #,2$dikloroetana bersamaan dengan TI* sehingga akan dapat dihasilkan Pb1r2 dan Pb.l2 yang dapat dibuang dari mesin. Karena e"ek racun terhadap manusia maka TI* sekarang tidak boleh dipergunakan (6armono, #33%). b. Timbal (II) %l.r +a P&,l2 Pb.l2 merupakan salah satu reagen berbasis timbal yang sangat penting disebabkan dari senya'a ini dapat dibuat berbagai macam senya'a timbal. 1anyak digunakan sebagai bahan untuk mensintesis timbal titanat dan barium$ timbaltitanat, untuk produksi kaca yang menstransimisikan in"ramerah, dipakai untuk memproduksi kaca ornament, untuk bahan cat dan sebagainya. Pb.l2 dibuat dari beberapa metode yaitu dengan proses pengendapan senya'a Pb2M dengan garam klorida, atau dengan mereaksikan Pb+2 dengan H.l. :tau dibuat dari logam Pb yang direaksikan dengan gas .l2. Timbal membentuk berbagai macam kompleks dengan klorida. Pb.l2 jika dilarutkan dalam H.l berlebih akan membentuk kompleks Pb.l)2$. Pb.l2 larut juga dalam air panas (:siah, 2 ). (ama kimianya adalah Plumbi +ksida atau Timbal(?F) oksida merupakan oksida timbale dengan biloks ). Pb+2 ada dialam sebagai mineral plattnerite. Pb+2 bersi"at am"oter dimana dapat larut dalam asam maupun basa. &ika dilarutkan dalam basa kuat akan terbentuk ion plumbat dengan rumus Pb(+H)!2$. 6alam

kondisi asam maka biasanya tereduksi menjadi ion Pb2M. ?on Pb)M tidak pernah diketemukan dalam larutan. Penggunaan Pb+2 yang utama adalah sebagai katoda dalam accu (6armono, #33%). c. Timbal tetra oksida (Pb33!) 6ikenal dengan nama timbale tetroksida, minium, atau triplumbi tetroksida. 1erupa Lat padat ber'arna merah atau oranye. 5umus umumnya adalah Pb/+) atau 2Pb+.Pb+2. -emiliki titik leleh %
o

. dimana pada suhu ini

Pb/+) terdekomposisi menjadi Pb+ dan oksigen. Pb/+) ini banyak dipergunakan oleh industri penghasil baterai, kaca timbale, dan cat anti korosi. Senya'a timbal ini tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam H.l, asam asetat glacial, dan campuran antara asam nitrat dan hydrogen peroksida. Pb/+) dibuat dari proses kalsinasi dari Pb+2 dengan kehadiran oksigen pada suhu )% $)4 . (:siah, 2 ).

'am&ar 4. T m&al Tetra 3ks +a (:nonim, 2 ##) d. Timbal (II) N trat -emiliki rumus kimia Pb((+/)2. Timbal (??) nitrat umumnya merupakan kristal yang tidak ber'arna atau berbentuk bubuk putih, dibandingkan dengan garam timbal yang lain maka gram timbal ini sangat mudah larut dalam air. Timbal (??) nitrat sangat bersi"at racun terhadap manusia dan merupakan oksidator. .ara membuat timbal nitrat adalah dengan melarutkan logam Pb pada larutan asam nitrat atau dengan melarutkan Pb+ dalam asam nitrat. *arutan Pb((+/)2 bereaksi dengan K? mebentuk Pb?2 yang ber'arna kuning. ?ntensitas 'arna kuning ini tergantung dari banyaknya jumlah reaktan yang digunakan (6armono, #33%).

2.2 / t.reme+ as ,itoremediasi adalah upaya penggunaan tanaman dan bagian$bagiannya untuk dekontaminasi limbah dan masalah$masalah pencemaran lingkungan baik secara ex'situ menggunakan kolam buatan atau reactor maupun in'situ (langsung di lapangan) pada tanah atau daerah yang terkontaminasi limbah (Subroto, #33!)( Teknik "itoremediasi dide"inisikan sebagai teknologi pembersihan, penghilangan atau pengurangan Lat pencemar dalam tanah atau air dengan menggunakan bantuan tanaman. Teknik "itoremediasi merupakan metode biokonsentrasi bahan berbahaya (polutan) dalam tanah dan air serta merupakan teknologi pemulihan kualitas lingkungan tercemar yang ramah lingkungan dan murah. Teknik "itoremediasi sering dikembangkan untuk pemulihan kualitas lingkungan yang tercemar logam berat seperti Pb, Hn, :u dan pencemar dalam bentuk radioakti" seperti .s. Persyaratan tanaman untuk "itoremediasi, tidak semua tanaman dapat digunakan dikarenakan semua tanaman tidak dapat melakukan metabolisme, 7olatilisasi dan akumulasi semua polutan dengan mekanisme yang sama. -enurut Koungman (#333) untuk menentukan tanaman yang dapat digunakan pada penelitian "itoremediasi dipilih tanaman yang mempunyai si"at8 #. .epat tumbuh. 2. -ampu mengkonsumsi air dalam jumlah yang banyak pada 'aktu yang singkat. /. -ampu meremediasi lebih dari satu polutan. ). Toleransi yang tinggi terhadap polutan. 1anyak tanaman yang telah diteliti dan memperlihatkan kemampuan dalam meremediasi polutan seperti logam dan senya'a hidrophobik seperti 1TID (1enLen, Toluene, IthylbenLen dan Dylen), *arutan klor, *imbah amunisi dan senya'a nitrogen. Pada tabel # memperlihatkan tanaman dan polutan yang dapat diremediasi.

Tabel #. 6a"tar tanaman dan senya'a kimia yang dapat diremediasi Tanaman :rabidopsis 1lader .hampion ,amili 1rasicaceae 1uNaceae ,amili .ompositae Iuphorbiaceae Tomat Poplar Pennyeress 1unga matahari 2enus lemma Parrot "eather :rro' root Perenial rye grass $en0a1a k m a -erkuri Seng, tembaga Selenium, sul"ur timbal,

cadmium,

nikel, seng, tembaga, cesium, strotium (ikel .esium Stontium (ikel Tembaga, seng, timbal Pestisdia, atraLine, T.I, carbon tetrachlorin, senya'a nitrogen, T(T Seng, cadmium .esium, strotium, uranium *imbah bom *imbah bom T(T, 56D Polychlorinatedphenyl, polyaromatic hidrokarbon (Kelly et al(, #33B)

-ekanisme kerja "itoremediasi terdiri dari beberapa konsep dasar yaitu8 $itoe%stra%si, $itovolatilisasi, $itodegradasi, $itosta"ilisasi, rhizo$iltrasi dan interaksi dengan mikroorganisme pendegradasi polutan (Kelly, #33B). )itoe%stra%si merupakan penyerapan polutan oleh tanaman dari air atau tanah dan kemudian diakumulasi<disimpan didalam tanaman (daun atau batang), tanaman seperti itu disebut dengan hipera%umulator. Setelah polutan terakumulasi, tanaman bisa dipanen dan tanaman tersebut tidak boleh dikonsumsi tetapi harus di musnahkan dengan insinerator kemudian diland$iling. )itovolatilisasi merupakan proses penyerapan polutan oleh tanaman dan polutan tersebut dirubah menjadi bersi"at 7olatil dan kemudian ditranspirasikan oleh tanaman. Polutan yang di lepaskan oleh tanaman keudara bisa sama seperti bentuk senya'a a'al polutan, bisa juga menjadi senya'a yang berbeda dari senya'a a'al. )itodegradasi adalah proses penyerapan polutan oleh tanaman dan kemudian polutan tersebut mengalami metabolisme didalam tanaman. -etabolisme polutan didalam tanaman melibatkan enLim antara lain nitrodictase, laccase, dehalogenase dan nitrilase.

)itosta"ilisasi

merupakan

proses

yang

dilakukan

oleh

tanaman

untuk

mentrans"ormasi polutan didalam tanah menjadi senya'a yang non toksik tanpa menyerap terlebih dahulu polutan tersebut kedalam tubuh tanaman. Hasil trans"ormasi dari polutan tersebut tetap berada didalam tanah. Rhizo$iltrasi adalah proses penyerapan polutan oleh tanaman tetapi biasanya konsep dasar ini berlaku apabila medium yang tercemarnya adalah badan perairan.

'am&ar 5. #alur *en0era*an *.lutan *a+a tanaman *a+a *r.ses " t.reme+ as (t t k merah menunjukan *.lutan) -eurut Haryanti (2 berikut 8 #. Penyerapan oleh akar. :gar tanaman dapat menyerap logam, maka logam harus diba'a ke dalam larutan di sekitar akar ( rizos$er) dengan beberapa cara bergantung pada spesies tanaman. Senya'a$senya'a yang larut dalam air biasanya diambil oleh akar bersama air, sedangkan senya'a$ senya'a hidro"obik diserap oleh permukaan akar. 2. Translokasi logam dari akar ke bagian tanaman lain. Setelah logam menembus endodermis akar, logam atau senya'a asing lain mengikuti B) mekanisme penyerapan dan akumulasi logam

berat oleh tanaman dapat dibagi menjadi tiga proses yang sinambung, sebagai

aliran transpirasi ke bagian atas tanaman melalui jaringan pengangkut (Nilem dan "loem) ke bagian tanaman lainnya. /. *okalisasi logam pada sel dan jaringan. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar logam tidak menghambat metabolisme tanaman. Sebagai upaya untuk mencegah peracunan logam terhadap sel, tanaman mempunyai mekanisme detoksi"ikasi, misalnya dengan menimbun logam di dalam organ tertentu seperti akar. Mekan sme / t.akumulas atau " t.ekstraks ,itoakumulasi atau "itoekstraksi merupakan merupakan salah satu proses dalam "itoremediasi yang mencakup ) hal, yaitu 8 pengelolaan tanaman pada lokasi tercemar, pemindahan logam melalaui biomassa yang dipanen, dilakukan perlakuan terhadap biomassa yang dipanen berikut pelenyapan biomassa sebagai limbah berbahaya, penghilangan logam dari biomassa yang dipanen. ,itoekstraksi termasuk pendekatan yang paling baik untuk memindahkan kontaminan, terutama dari tanah dan mengisolasinya tanpa merusak struktur tanah dan kesuburan tanah. Proses ini juga dikenal dengan istilah "itoakumulasi. ,aktor yang harus diperhatikan agar metode ini sesuai adalah tanaman yang digunakan harus dapat mengekstrak logam dalam konsentrasi yang besar ke dalam akar, kemudian menstranslokasikannya ke tajuk dan memproduksi biomassa tanaman dalam jumlah besar. Pemindahan logam berat dapat didaur ulang kembali dari biomassa tanaman yang telah terkontaminasi. ,aktor$"aktor tanaman seperti laju pertumbuhan, selekti"itas elemen, resisten terhadap penyakit, metode panen juga penting untuk diperhatikan. (amun, pertumbuhan yang lambat, system perakaran yang dangkal, produksi bimassa yang kecil dan pembuangan akhir dapat menjadi pembatas penggunaan spesies hiperakumulator (Hayati, 2 # ). ,itoakumulasi atau "itoekstraksi adalah penyerapan polutan logam berat (:g, .d, .o, .r, .u, Hg, -n, (i, Pb, Hn) di dalam tanah oleh akar tumbuhan, dan mengakumulasikan senya'a tersebut ke bagian tumbuhan, seperti akar, batang, atau daun. Kontaminan dihilangkan dari lingkungan dengan cara memanen tanaman dan menjadikannya sebagai limbah. Penekanan teknologinya adalah

bah'a daun tanaman mempunyai massa yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan tanah dan bahan lain yang selama ini digunakan dalam proses dekontaminasi. Teknik "itoakumulasi ini banyak dipakai pada dekontaminasi tanah, sedimen dan sludge. 1eberapa kelemahan dari teknik "itoekstraksi menurut Tjahaja et al (2 adalah 8 a. Tanaman yang merupakan hiperakumulator logam biasanya mempunyai pertumbuhan lambat, biomassanya kecil, dan sistem perakarannya dangkal. b. 1iomassa tanaman harus dipanen dan dipindahkan, selanjutnya dilakukan reklamasi logam atau pembuangan biomassa dengan cara yang sesuai. c. *ogam atau bahan pencemar dapat memberikan e"ek toNic pada tanaman. Selama ini penelitian "itoekstraksi kebanyakan dilakukan secara hidroponik di laboratorium dengan menambahkan kontaminan logam ke dalam larutan. Kondisi ini tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya apabila kontaminan berada di tanah. Koe"isien "itoekstraksi atau "aktor akumulasi yang diperoleh dari kondisi lapangan akan berbeda dengan hasil yang diperoleh dari penelitian di laboratorium. 3)

'am&ar 6. Mekan sme " t.ekstraks 7 " t.akumulas (Tjahaja et al, 2 3) -etode "itoekstraksi sering digunakan untuk dekontaminasi logam :g, .d, .o, .r, .u, Hg, -n, -o, (i, Pb, Hn. 1eberapa unsur radioakti" dilaporkan

dapat juga didekontaminasi dengan teknik "itoekstraksi, yaitu Sr$3 , .s$#/B, Pu$ 2/3, ;$2/4, dan ;$2/). 1iasanya teknik "itoekstraksi ini diaplikasikan pada tanah atau sedimen yang terkontaminasi dengan metal (Pb, .d, Hn, :s, .u, .r, Se, ;). Tanaman yang dapat dipakai adalah bunga matahari ( elianthus anuus), indianmustard atau sa'i (B( juncea), rapeseed plants (B( napus), barle * ordeum vulgare, "amily Poaceae), hops * umulus lupulus), cruci"ers (.hinese cabage atau Brassica olerceae atau Bchinensis), serpentine plants (ettles *+rticadioica), dan dandelions (Taraxacum o$$icinale) (Tjahaja et al, 2 2.3 Tanaman 'an+arusa 2.3.1 %las " kas Klasi"ikasi tanaman gandarusa menurut 6alimartha (2 Kingdom 6i7isi Kelas +rdo ,amili 2enus Spesies 2.3.2 Deskr *s Tanaman gandarusa (&usticia gendarussa 1urm. ,) tumbuh liar di hutan, tanggul sungai atau ditanam sebagai tumbuhan obat, perdu, tumbuh tegak dengan tinggi sekitar ,4$2 m. 1atangnya berkayu, segiempat, bercabang, beruas$ruas dan ber'arna coklat kehitaman. 6aun mempunyai pertulangan yang menyirip berhadapan, bertangkai pendek, hijau tua, tunggal, lanset, dengan panjang %$2 cm, sedangkan lebarnya #$/,% cm. 1unganya ber'arna ungu, mahkota bentuk tabung, berbibir dua, majemuk, bentuk malai dengan panjang / sampai #2 cm. 1uah berbentuk ganda berbiji empat. 1iji ber'arna coklat, kecil dan keras. #) adalah 8 8 Plantae 8 -agnoliophyta 8 -agnoliopsida 8 Scrophulariales 8 :canthaceae 8 &usticia 8 &usticia gendarussa 1urm. 'am&ar 18. Tanaman gan+arusa 3).

Tanaman gandarusa mempunyai akar tunggang dan ber'arna coklat (6alimartha, 2 #).

2.! In+u9t :el0 ,.u*le Plasma (I,P) 2.!.1 Deskr *s ,nductively -ouple Plasma . #tomic /mission !pectrometry (?.P$:IS) Plasma ) merupakan alat untuk analisis unsur$unsur logam dalam suatu bahan. 1ahan yang akan dianalisis harus ber'ujud larutan yang homogeny ((ugroho, 2 !). ?nducti7ely .ouple Plasma (?.P) adalah sebuah teknik analisis yang digunakan untuk mendeteksi jejak logam yang terdapat didalam sampel. Tujuan utama ?nducti7ely .ouple Plasma (?.P) adalah untuk mendapatkan karakteristik suatu elemen dan untuk mengukur panjang gelombang dari sampel yang akan diukur (Purba, 2 B).

'am&ar 11. In+u9t :el0 ,.u*le Plasma (I,P) (Purba, 2 B)

-atriks lingkungan, yang mungkin mengandung konsentrasi rendah dan mengandung unsur campur, mempunyai penyajian yang sulit dalam penentukan analisis sampel. ?.P$-S dikembangkan pada tahun #34 $an dan telah digunakan di bidang lingkungan hidup karena sensiti7itas yang tinggi dan kemampuan multi$

elemen. ?.P$-S mena'arkan kemungkinan yang sederhana dan langsung menentukan beberapa unsur dalam tanah, seperti boron, "os"or, dan molibdenum, yang tidak dapat analisis dengan metode lain (Fela, #33/). ?.P$:IS telah banyak digunakan sejak tahun #3B $an untuk analisis multielemen secara simultan dan biologis sampel lingkungan setelah dilakukan pemisahan. Sensiti7itas sangat baik dan jangkauan kerja yang luas untuk banyak jenis elemen yang digabungkan dengan rendahnya tingkat gangguan, membuat sebuah metode ?.P$:IS hampir sangat ideal. *aser sampling, dalam hubungannya dengan ?.P adalah cara untuk menghindari prosedur pelarutan sampel padat sebelum penentuan elemen (Fela, #33/). ?.P$:IS telah disetujui untuk penentuan logam. -etode ini telah disetujui untuk sejumlah besar logam dan limbah. Semua matriks, termasuk air tanah, sampel air, ekstrak IP, limbah industri, tanah, lumpur, sedimen, dan limbah padat lainnya memerlukan proses sebelum analisis. *imit deteksi, sensiti7itas, dan kisaran optimum logam akan ber7ariasi dengan matriks dan model spektrometer. 6ata yang disajikan dalam tabel berikut ini memberikan rentang konsentrasi untuk sampel air bersih. Penggunaan metode ini dibatasi untuk spektroskopi yang berpengetahuan pada analisis spektral, kimia, dan gangguan "isik (:lcock, #33%). Panjang gelombang yang terda"tar direkomendasikan karena kepekaan dan penerimaan keseluruhan. Panjang gelombang lain dapat diganti jika dapat memberikan sensiti7itas yang diperlukan dan diperlakukan dengan teknik$teknik perbaikan yang sama untuk inter"erensi spektral. ;nsur$unsur lain yang tersedia dan diperlukan dapat ditambahkan sebagai in"ormasi lebih lanjut. Istimasi deteksi batas instrumental dapat ditampilkan sebagai panduan bagi batas instrumental. 1atas$batas deteksi metode yang sebenarnya adalah tergantung sampel dan dapat berbeda$beda sebagai sampel matriks yang ber7ariasi (:lcock, #33%). Ta&el 2. L m t Deteks $*ektr.sk.* At.m k Untuk Unsur;Unsur Tertentu Unsur :l AA$ /lame / AA$ Elektr.termal , % AE$ /lame % AE$ I,P 2

:s .a .d .r .u ,e Hg -g -n -o (a (i Pb Sn F Hn

# # # / 2 % % ,# 2 / 2 % # 2 2 2 , , ,

, 2 , 2 2 , 2 2 , % ,# 2 2 , % , 2 , 2 , 2 ,# ,# , %

, ,# 4 ) # / , % % #

.# 2 # / # , %

) , 2 2 ,/ ,# ,/ # , % , ! ,2 ,2 ,) 2 / ,2 2 (:lcock,#33%)

2.!.2 %ele& han +an %ekurangan Met.+e I,P Keuntungan menggunakan ?.P mencakup kemampuan untuk mengidenti"ikasi dan mengkuanti"ikasi semua elemen dengan pengecualian :rgon karena sensiti7itas panjang gelombang ber7ariasi untuk setiap penentuan suatu unsur. ?.P cocok untuk semua konsentrasi tidak memerlukan sampel yang banyak, deteksi batas umumnya rendah untuk elemen dengan jumlah # $ # g < *. Keuntungan terbesar meman"aatkan suatu ?.P ketika melakukan analisis kuantitati" adalah kenyataan bah'a analisis multielemental dapat dicapai dan cukup cepat (1oonen, #33!). :nalisis sempurna multielemen dapat dilakukan dalam 'aktu / memakai hanya detik, ,% ml larutan sampel. -eskipun dalam teori, semua unsur

kecuali :rgon dapat ditentukan menggunakan ?.P, unsur$unsur yang tidak stabil tertentu memerlukan "asilitas khusus dalam penanganan asap radioakti" plasma. Selain itu, sebuah ?.P sulit menganalisis unsur halogen, perlu optik khusus untuk transmisi dari panjang gelombang yang rendah (1oonen, #33!). 2.!.3 Pr ns * %erja I,P

Prinsip umum pada pengukuran ini adalah mengukur intensitas energi atau radiasi yang dipancarkan oleh unsur$unsur yang mengalami perubahan tingkat energi atom (eksitasi atau ionisasi) ((ugroho, 2 !). *angkah kerja pada ?.P$ +IS yaitu Preparasi Sampel, (ebulisasi, 6esol7asi<Folatisasi, :tomisasi, Iksitasi<Imisi, dan 6eteksi<Pemisahan (1ouman, #34B).

2.4.4 Pr.ses Pen+ s*ers an ,ahaya pada ICP

Perangkat keras ?.P dirancang untuk menghasilkan plasma, yang merupakan gas dimana terdapat atom dalam keadaan terionisasi. 6asar pengaturan suatu ?.P terdiri dari tiga tabung konsentris, yang sering dibuat dari silika. Tabung$tabung tersebut yaitu outer loop, loop menengah, dan loop dalam yang membentuk obor suatu ?.P. +bor terletak dalam kumparan pendingin air "rekuensi (r") generator radio. Sebagai gas mengalir diperkenalkan ke senter, bidang r" diakti"kan dan gas di 'ilayah koil dibuat elektrik kondukti". ?ni urutan kejadian pembentukan plasma. Pembentukan plasma tergantung pada kekuatan medan magnet yang cukup dan pola aliran gas mengikuti pola rotasi simetris tertentu. Plasma dikelola oleh pemanasan indukti" gas yang mengalir. ?nduksi medan magnet menghasilkan "rekuensi tinggi arus listrik yang melingkar dalam konduktor. Konduktor, pada akhirnya dipanaskan sebagai hasil dari tahanan tersebut (Ho""man, #33!). ;ntuk mencegah kemungkinan arus pendek serta krisis, plasma harus terisolasi dari sisa instrumen. ?solasi dicapai oleh aliran gas secara bersamaan. Tiga gas mengalir melalui sistem gas luar, gas menengah, dan gas dalam atau gas pemba'a. 2as yang luar biasanya adalah :rgon atau (itrogen. 2as luar digunakan untuk beberapa tujuan yaitu memelihara plasma, menstabilkan posisi plasma, dan memisahkan plasma dari tabung luar pada suhu tinggi. :rgon biasanya digunakan sebagai gas intermediet dan gas pemba'a. Tujuan dari gas pemba'a adalah untuk menyampaikan sampel plasma (Ho""man, #33!).

Sampel yang telah mengalami preparasi diantarkan pada plasma mele'atin ebuliLer dan spray cham"er. (ebuliLer ber"ungsi untuk mengubah cairan sampel menjadi aerosol. Sedangkan spray cham"er ber"ungsi untuk mentransportasikan aerosol ke plasma, pada spray cham"er ini aerosol mengalami desol7asi atau 7olatisasi yaitu proses penghilangan pelarut sehingga didapatkan aerosol kering yang bentuknya telah seragam (*iu, #33!). 5, generator adalah alat yang menyediakan tegangan (B $#% 0att) untuk menyalakan plasma dengan :rgon sebagai sumber gasnya. Tegangan ini ditrans"erkan ke plasma melalui load coil, yang mengelilingi puncak dari obor. Saat sampel gas masuk ke dalam plasma terjadi eksitasi atom. :tom yang tereksitasi kembali kekeadaan dasar dengan memancarkan energi pada panjang gelombang tertentu. Panjang gelombang setiap unsur memiliki si"at yang khas. ?ntensitas energi yang dipancarkan pada panjang gelombang sebanding dengan jumlah (konsentrasi) dari unsur dalam sampel yang dianalisis. Selanjutnya panjang gelombang tersebut masuk ke dalam monokromator dan diteruskan ke detektor. *alu diubah menjadi sinyal listrik oleh detektor dan masuk ke dalam integrator untuk diubah ke dalam sistem pembacaan data (*iu, #33!). Sebuah ?.P mensyaratkan bah'a unsur$unsur yang harus dianalisis adalah larutan. *arutan dalam bentuk pelarut air lebih disukai daripada pelarut organik, ;ntuk larutan organik memerlukan perlakuan khusus sebelum injeksi ke dalam ?.P. Sampel padat juga tidak diperbolehkan, karena dapat terjadi penyumbatan pada instrumentasi. (ebuliLer yang mengubah larutan menjadi aerosol. .ahaya yang dipancarkan oleh unsur atom$atom dalam ?.P harus dikon7ersi ke sinyal listrik yang dapat diukur secara kuantitati". Hal ini dilakukan dengan memecahkan cahaya menjadi komponen radiasi (hampir selalu melalui suatu kisi di"raksi) dan kemudian mengukur intensitas cahaya dengan tabung photomultiplier pada panjang gelombang yang spesi"ik untuk setiap baris elemen. .ahaya yang dipancarkan oleh atom atau ion dalam ?.P diubah menjadi sinyal$sinyal listrik oleh photomultiplier dalam spektrometer. Setiap elemen akan memiliki panjang gelombang tertentu dalam spektrum yang dapat digunakan untuk analisis (*iu, #33!).

2.4.5 ,ara %erja I,P;3E$

Perangkat keras ?.P$+IS dirancang untuk menghasilkan plasma, agar terbentuknya plasma diperlukan aliran gas :rgon, medan magnet "ekuensi tinggi, pemicu elektron (spark generator) dan media tempat terjadinya plasma. Plasma merupakan sumber cahaya pada ?.P ( ?nducti7ely .oupled Plasma). Pembentukan plasma adalah bergantung pada medan magnet yang cukup kuat dan pola yang mengikuti aliran gas tertentu (Purba, 2 B).

'am&ar 12. ,ara %erja I,P

BAB III MET3D3L3'I 3.1 Alat +an Bahan 3.1.1 Alat :lat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain, petri disc, mortar, penumbuk, spatula, o7en, timbangan analit, labu ukur, corong, bottle 'ash, botol sampel, hair driyer, lap penjepit, dan ?.P. 3.1.2 Bahan 1ahan G bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain sampel tanah, sampel daun, kertas saring, 'attman, aOuademin, H.*, H(+/. 3.2 ,ara %erja naman 3.2.1 *em&er an P& Pa+a Tanaman 6ipilih % tanaman dengan spesies yang sama dimana tanaman memiliki ukuran yang sama. Kemudian tanaman ditanam di dalam pot yang berisi media tanam yaitu tanah dan pot ditandai dengan pemberian label sesuai dengan masing$ masing perlakuan. Sebelum pemberian perlakuan, daun tanaman di ambil sebanyak / helai daun dan tanah dalam media tanam di ambil sebanyak / gram sebagai pembanding dengan kondisi setelah perlakuan nantinya atau sebagai kontrol. Setelah itu daun dan tanah yang telah diambil sebelum perlakuan disimpan di dalam kantong plastik yang telah diberi label sesuai dengan perlakuan yang akan diberikan. Selanjutnya tanaman didalam pot diberi perlakuan dengan penyiraman logam berat Pb dengan % konsentrasi yang berbeda yaitu 2% , % B% , # , dan #2% ppm. Penyiraman Pb hanya dilakukan pada minggu pertama.

Selanjutnya dilakukan pengambilan sampel tanah sebanyak / gram dan / helai daun pada setiap tanaman perlakuan yang dilakukan setiap seminggu sekali selama ) minggu. Kemudian sampel tanah dan daun tersebut siap di lakukan preparasi yang nantinya akan di uji dengan menggunakan ?.P untuk mengetahui kadar logam beratnya.

3.2.2 Pre*aras $am*el Tanah Sampel tanah dio7en selama 2,% jam pada suhu # ., lalu ditimbang menggunakan timbangan analitik kurang lebih sebanyak 2 gr. Setelah itu ditetesi dengan H(+/ sebanyak / ml dan dipanaskan di atas hotplate stireN selamam # G #% menit dengan suhu 2 ., diusahakan sampel tidak kering dengan sambil ditetesi dengan :Ouademin. Setelah itu sampel diangkat dari hotplate stireN dan didiamkan lalu ditetesi dengan :Ouademin hingga sampel kira$kira dapat dituang. Sampel dituang kedalam labu ukur menggunakan corong yang telah diberi kertas saring, ditunggu selama beberapa menit hingga cairan sampel diatas kertas saring terlihat kering atau bisa dikatakan sudah tidak berair. Kemudian diencerkan dengan menggunakan :Ouademin hingga batas dalam labu ukur (% ml) dan dikocok selama beberapa menit. Setelah itu cairan ekstrak dituang dari labu ukur ke dalam botol sampel yang telah diberi label sesuai konsentrasi kandungan Pb yang diberlakukan pada sampel sebelumnya. Terakhir, sampel diperiksa kandungan logam beratnya dengan menggunakan ?.P. 3.2.3 Pre*aras $am*el Daun 6aun tanaman sampel yang diberi perlakuan dengan konsentrasi Pb yang berbeda yaitu 2% , % , B% , # dan #2% ppm diambil dan dipotong kecil$kecil .. Kemudian 6igerus dan di o7en selama #,% jam dalam o7en pada suhu #

dengan menggunakan mortar dan penumbuk hingga halus, kemudian ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik dan ditetesi dengan H(+/ sebanyak # ml kemudian ditetesi dengan H.l pekat sebanyak # ml. Selanjutnya ditetesi dengan aOuademin sampai kira$kira sampel dapat dituang. Kemudian hasil sampel dituang kedalam labu ukur melalui corong yang telah diberi kertas saring dan ditunggu selama beberapa menit hingga cairan diatas kertas saring terlihat kering atau sudah tidak berair. Kemudian sampel diencerkan dengan aOuademin hingga garis batas dalam labu ukur (% ml) dan dikocok selama beberapa menit. Selanjutnya cairan ekstrak dari labu ukur dituang atau disimpan dalam botol sampel yang telah diberi label sesuai konsentrasi kandungan Pb yang telah

diberlakukan pada sampel sebelumnya. Kemudian kandungan logam berat didalam sampel bisa langsung diperiksa menggunakan alat @?.PA.

DA/TAR PU$TA%A :lcock, (0.#33%. )lame, )lameless, and Plasma !pectroscopy. !B (#2) % /5$ % !5. :nhar, :., Helendra., Has"ianora. 2 . 0ontaminasi Tim"al *P") pada !ayuran !a1i de%at &alan Raya Padang Luar Bu%ittinggi. &urnal Iksakta. :nonim. 2 ##. Plum"um. http8<<jgaro"alo4science.'ikispaces.com<*eadM$MPb. 6iakses pada tanggal 22 6esember 2 ## pukul #B. 0?1. :siah. 2 . 0ajian Ting%at #%umulasi P" dalam tanah dan daun di Be"erapa 0ota di ,ndonesia. Prosiding Seminar 1imbingan Teknis Pemantauan timbal (Pb) di ;dara :mbien. Sarpedal Kementerian *ingkungan Hidup. &akarta. 1ennet *.I., 1urkhead &.*., Hale K.*., Terry (., Pilon -., Pilon$Smits I.:. (2 /), :nalysis o" transgenic ?ndian mustard plants "or phytoremediation o" metal$contaminated mine tailings , &. In7iron. Pual. Fol. /2, (o 2, hal. )/2$)) . 1oonen, S., Fanhaecke, ,., -oens, *., and 6ams, 5. #33!. 2irect determination o$ !e and #s in solid certi$ied re$erence materials using electrothermal vaporization. ?.P$-S. -# (2) 2B#$2B4. 1ouman, 5. 0. &. -. #34B. ,nductively -oupled Plasma /mission !pectroscopy. &ohn 0iley and Sons8 (e' Kork. 1rady, &.. #333. 0imia +ntu% +niversitas #zas dan !tru%tur( &ilid , /disi %elima. Irlangga, &akarta. .haney 5*, *i K-, :ngle &S, 1aker :&-, 5ee7es 56, 1ro'n S*, Homer ,:, -alik -, .hin -. (#333), ?mpro7ing metal hyperaccumulators 'ild plants to de7elop commercial phytoeNtraction systems8 :pproach and progress. ?n Phytoremediation o" .ontaminated Soil and 0ater, eds ( Terry, 2S 1auelos, .5. Press, 1oca 5aton, ,*. .hehregani, : and 1ehrouL I. -alayeri (2 B), 5eduction o" hea7y metals by nati7e accumulator plants , ?nternational &ournal o" :griculture and 1iology, Fol 3, (o /, hal. )!2$)!% 6alimartha, 2 #. /$e% diureti% e%stra% etanol 345 daun gandarusa *&usticia gendarussa "urm( $ ) pada ti%us putih jantan galur 1istar( ,akultas ,armasi, ;ni7ersitas -uhammadiyah8 Surakarta.

6armono. #33%. Logam dalam !istem Biologi 6a%hlu% ?ndonesia Press. &akarta.

idup. ;ni7ersitas

2reen"ield, &... (#343), Feti7er grass (Feti7eria), the ideal plant "or 7egetati7e soil and moisture conser7ation , The 0orld 1ank, 0ahington 6... Hambali, I., :ni, S., 6adang, Hariyadi, Hasim, H., ?man, K.5., -ira, 5., ?hsanur, Prayoga, S., Soekisman, T., Tatang, H.S., Theresia, P., Tirto, P., 0ahyu, P., (2 B), &arak Pagar8 Tanaman Penghasil 1iodiesel, .etakan ke ), Penebar S'adaya, &akarta. Hardiani Henggar. 2 3. Potensi Tanaman dalam 6enga%umulasi Logam -u pada 6edia Tanah Ter%ontaminasi Lim"ah padat ,ndustri 0ertas. Fol. )), no. #. 1alai 1esar Pulp dan Kertas8 1andung Hardyanti, (urandani. 2 B. ,itoremediasi Phospat dengan Peman"aatan Inceng 2ondok (Iichhornia crassipes) (Studi Kasus pada *imbah .air ?ndustri Kecil *aundry). Program Studi Teknik *ingkungan ,T ;ndip8 Semarang. &urnal Presipitasi Vol( 7 8o(9( Hayati. 2 # . 0ara%terisasi a"u ter"ang *)ly ash) dan e%splorasi vegetasi . 6iakses dari http8<<repository.ipb.ac.id pada tanggal 22 6esember 2 ## Pukul 2#. 0?1. Herman 6.H. 2 !. Tinjauan terhadap Tailing -engandung ;nsur Pencemar :rsen (:s), -erkuri (Hg), Timbal (Pb), dan Kadmium (.d) dari Sisa Pengolahan 1iji *ogam, &urnal :eologi ,ndonesia, (+nline), Fol. #, (o. # Hindersah, H., Kalay, -.:., -untali", S.1. (2 )), :kumulasi Pb dan .d pada buah tomat yang ditanam di tanah mengandung lumpur kering dari instalasi pengolahan air limbah domestic, 6epartemen Teknik *ingkungan ,TSP ?T1, 1andung8 2anesha. Ho""man, I., *udke, .., and Stephano'itL, H.#33!. :pplication o" *aser ?.P$-S in In7ironmental :nalysis. )resenius &ournal o$ #nalytical -hemistry ;<<= >44'>4;( &ulia'an, (., 0idhiyatna, 6., &atim, &. (2 %), Pendataan unsur -erkuri pada 'ilayah pertambangan .ibaliung, Kabupaten Pandeglang, Pro7insi 1anten. Hasil kegiatan subdit konser7asi T:8 &akarta. Kelly. I. 1.#33B. :round ?ater Polution= Phytoremediation. 6iakses dari http8 '''.cee.7t.edu<programQareas<en7iromental<teach<g'primer<phyto<phyto <html. pada hari &umRat tanggal 2/ 6esember 2 ## pukul 2 . 0?1

Kelly I. 1elL, (#334), SPhytoremediation.S Soil and ground'ater pollution, .i7il Ingineering 6ept. Firginia Tech. #33). '''.ce.7t.edu<programQareas...al <teach<g'primer <phyto <phyto.html . # 6ecember 2 ## Ke7acs. -.. #332. Biological ,ndicator in /nvironmental Protection . Illis Hor'ard. Ingland. *asar, -.-., 1aker, :&-., Kochian, *.F. (#334). :ltered Hn compartmentation in the root symplasm and stimulated Hn absorption into the lea" as mechanisms in7ol7ed in Hn hyperaccumulation in Thlaspi caerulescens. &. Plant Physiol. ##48 4B%$44/. *iu, H. and -ontaser, :.#33!. I7aluation +" a *o' Sample .onsumption, High I""iciency (ebuliLer "or Ilemental :nalysis o" 1iological Samples ;sing ?.P$-S. &ournal o$ #nalytical !pectrometry99 *@) ;43';99 *9>>A)( *ombi I., Hhao ,.&., 6unham S.&., -ac2rath S.P. (2 #), Phytoremediation o" hea7y metal$contaminated soils8 natural hyper$accumulation 7ersus chemically enhanced phytoeNtraction , &. In7iron. Pual, Fol. / (!), hal. #3#3$#32!. -angkoedihardjo, S. (#333). Ikotoksikologi *ingkungan. &urusan Teknik *ingkungan. ,TSP ?TS. Surabaya. (ugroho, :ri". 2 !. Falidasi -etode :lat ?.P$:IS Plasma ) ;ntuk Pengukuran ;nsur .r,P,Ti. &ournal ,!!8 4B<7'@333 Vol 97 8o(7 #pril 744A=A@'997 + .onnor ..S., *eppi (.0., Id'ards 5., Sunderland 2. (2 /), The combined use o" electro$kinetic remediation and phytoremediation to decontaminate metal$polluted soils8 laboratory scale "easibility study , In7iron. -onit. :sses, Fol. 4), (o #$2, hal. #)#$#%4 Pahlsson :-1. (#343). ToNiciy o" Hea7y -etals (Hn, .u, .d, Pb) to Fascular Plants8 : *iterature 5e7ie'. 0ater, :ir and Soil Pollution, )B8 24B$/#3. Palar. #33). Pencemaran dan To%si%ologi Logam Berat. 5ineka .ipta. &akarta. Purba, 6amayanti, ,itasari. 2 3. #nalisis Pencemaran Logam Berat Pada #ir !umur Bor 2engan 6etode !pe%tro$otometri +ntu% 2apat 2iguna%an !e"agai #ir 6inum 2i 0ecamatan 6edan'Bela1an . ;ni7ersitas Sumatra ;tara8 -edan. 5ismana, I. (2 2). ,itoremediasi Teknologi Pengolah *imbah :lternati". (o. ) /%. Sinar Harapan. &akarta.

5obinson 1, Schulin 5, (o'ack 1, 5oulier S, -enon -, .lothier 1, 2reen S, -ills T. (2 !). Phytoremediation "or the -anagement o" -etal ,luN in .ontaminated sites. ,orest Sno' and *andsacpe 5esearch, 4 8 22#$2/). Santi, 6.(. 2 #. Pencemaran ;dara oleh Timbal (Pb) serta Penanggulangannya, +!+ 2igital Li"rary( Schnoor, &.* and -c.utcheon, S... (2 /), PHKT+5I-I6?:T?+( Trans"ormation and .ontrol o" .ontaminants , 0iley$?nterscience ?nc, ;S:. Solhi, -., -.:. Hajabbasi, H. Shareatmadari, (2 %), Hea7y -etals INtraction Potential o" Sun"lo'er (Helianthus annus) and .anola (1rassica napus), ?s"ahan :gricultural 5esearch, Soil and 0ater 6epartment, .ollege o" ?s"ahan , ?s"ahan ;ni7ersity o" Technology, ?s"ahan. Subroto, -.:. #33!. )itoremediasi( 2alam= Prosiding Pelatihan dan Lo%a%arya Peranan Bioremediasi 2alam Pengelolaan Ling%ungan. .ibinong Tjahaja, et al. 2 3. Te%ni% )itoremediasi untu% 2e%ontaminasi Ling%ungan Tercemar +nsur Radioa%ti$( Pusat Te%nologi 8u%lir Bahan dan Radiometri( 1:T:( 8 1andung. Fela, (P, +lson, *K, dan .aruso, &: Ilemental. #33/. Spesiasi 6engan Spektrometer -assa Plasma. #nalytical -hemistry A< *9;) <B<#'<>3# 0ang, P.5., .ui K.S., *iu D.-., 6ong K.T., .hristine P. (2 /), Soil contamination and plant uptake o" hea7y metals at polluted sites in .hina , &. In7iron. Sci. Health, Fol. /4, (o %, hal. 42/$4/4. 0ardhana, 0.:.. #333. 2ampa% Pencemaran Ling%ungan. Penerbit :ndi +""set. Kogyakarta. Koungman, *. #333. Physiological respon C$ !1itchgrass *Panicum Virgatum L) to Crganic #nd ,norganic #mened eavy'6etal -ontaminated -hat Tailings. Phytoremediation o" Soil and 0ater .ontaminants, :merican .hemical society Symposium8 0ashington, 6..( Kuni,,.2 4. I"ek 6iuretik Ikstrak Itanol B = daun 2andarusa (&usticia gendarussa) pada Tikus Putih jantan galur 0istar.,akultas ,armasi.;ni7ersitas -uhammadiyah Surakarta.Surakarta.

Vous aimerez peut-être aussi