Vous êtes sur la page 1sur 11

1.

PENGERTIAN KERANGKA KONSEPTUAL Kerangka Konseptual dapat dipandang sebagai teori akuntansi yang terstruktur (Belkaoui,1993), karena strukturnya sama dengan struktur teori akuntansi yang didasarkan pada penalaran logis. Yang dapat digambarkan dalam bentuk hierarki yang memiliki beberapa tingkatan yaitu : Pada tingkatan teori tinggi : Kerangka Konseptual menyatakan ruang lingkup dan tujuan pelaporan keuangan. Pada tingkatan teori selanjutnya : Kerangka Konseptual mengidentifikasikan dan mendefinisikan karakteristik kualitatif dari informasi keuangan dan elemen pelaporan keuangan. Pada tingaktan operasional yang lebih rendah : Kerangka Konseptual berkaitan dengan prinsip-prinsip dan aturan-aturan tengang pengukuran dan pengakuan elemen laporan keuangan dan tipe informasi yang perlu disajikan.

2. KLASIFIKASI DAN KONFLIK KEPENTINGAN

Perumusan tujuan akuntansi tergantung pada penyelesaian konflik kepentingan yang terdapat di pasar informasi. Atau lebih spesifik lagi, laporan keuangan yang dihasilkan oleh interaksi tiga kelompok: perusahaan, pengguna, dan profesi akuntansi. a. Perusahaan (firm) membentuk kelompok utama yang terlibat dalam proses akuntansi. Aktivitas-aktivitas operasional, keuangan, dan luar biasa (atau nonoperasional) yang mereka lakukan menjadi justifikasi dari pembuatan laporan keuangan. Keberadaan dan perilaku mereka menimbulkan hasil keuangan yang sebagian dapat diukur oleh proses akuntansi. Perusahaan- perusahaan juga adalah penyedia informasi akuntansi. b. Pengguna (user) membentuk kelompok kedua. Pembuatan informasi akuntansi dipengaruhi oleh kepentingan dan kebutuhan pengguna. Meskipun tidak mungkin untuk mengumpulkan suatu daftar lengkap para pengguna, namun dapat dipastikan daftar tersebut akan mencantumkan para pemegang saham, analis keuangan, kreditor, dan badan-badan pemerintah.

Profesi akuntansi

(accounting profession) membentuk kelompok ketiga yang

dapat mempengaruhi informasi yang akan dimasukkan ke dalam laporan keuang. Para akuntan terutama akan bertindak sebagai auditor yang bertanggung jawab untuk memverifikasi bahwa laporan keuangan telah mematuhi prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. 3. MENUJU KE ARAH PERUMUSAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN 3.1 Tujuan laporan keuangan menurut APB Statement No.4 Accounting Research Division dari Accounting Principles Board (APB) dibentuk untuk memotivasi dilakukannya riset mengenai dalil-dalil dan prinsip-prinsip dasar akuntansi. Bab 4 dari APB Statement No.4 mengklasifikasikan tujuan menjadi tujuan khusus, tujuan umum, dan tujuan kualitatif, serta menempatkan mereka dibawah suatu kumpulan pembatasan. Tujuan-tujuan tersebut dapat diringkas sebagai berikut: 1. Tujuan Khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan-perubahan lainnya dalam posisi keuangan. 2. Tujuan Umum dari laporan keuangan adalah sebagai berikut: a. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber daya ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis b. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai perubahan dalam sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan bisnis yang diarahkan untuk memperoleh laba c. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk

mengestimasi potensi penghasilan bagi perusahaan. d. Untuk memberikan informasi lain yang dibutuhkan mengenai perubahan dalam sumber daya ekonomi dan kewajiban. e. Untuk mengungkapkan informasi lain yang relevan terhadap kebutuhan

pengguna laporan 3. Tujuan Kualitatif dari akuntansi keuangan adalah sebagai berikut: a. Relevansi, yang artinya pemilihan informasi yang memiliki kemungkinan paling

besar untuk memberikan bantuan kepada para pengguna dalam keputusan ekonomi mereka. b. Dapat Dimengerti, yang artinya tidak hanya informasi tersebut harus jelas, tetapi para pengguna juga harus dapat memahaminya. c. Dapat Diverifikasi, yang artinya hasil akuntansi dapat didukung oleh

pengukuran-pengukuran yang independen, dengan menggunakan metode-metode pengukuran yang sama. d. Netralitas, yang artinya hasil akuntansi ditujukan kepada kebutuhan umum dari

pengguna, bukannya kebutuhan-kebutuhan tertentu dari pengguna-pengguna yang spesifik. e. Ketepatan Waktu, yang artinya komunikasi informasi secara lebih awal, untuk

menghindari adanya kelambatan atau penundaan dalam pengambilan keputusan ekonomi. f. Komparabilitas (daya banding), yang secara tidak langsung berarti perbedaan-

perbedaan yang terjadi seharusnya bukan diakibatkan oleh perbedaan perlakuan akuntansi keuangan yang diterapkan. g. Kelengkapan, yang artinya adalah telah dilaporkannya seluruh informasi yang

secara wajar memenuhi persyaratan dari tujuan kualitatif yang lain.

3.2 Laporan Kelompok Studi Mengenai Tujuan Laporan Keuangan 3.2.1 Metodologi yang Digunakan Sebagai respon terhadap kritik atas pelaporan keuangan perusahaan dan kenyataan bahwa semakin mendesaknya kebutuhan dari sebuah kerangka konseptual akuntansi, Dewan Direksi dari American Institute of Certified Public Accountants mengumumkan

dibentuknya duakelompok studi pada bulan April 1971. Kelompok studi untuk pembuatan prinsip-prinsip akuntansi yang dikenal sebagai Komite Wheat ini, diberi tugas

memperbaiki dan meningkatkan proses penetapan standar. Laporan yang dihasilkan oleh komite ini mencetuskandibentuknya Financial Accounting Standards Board (FASB). Kelompok studi kedua, yang dikenal sebagai Komite Trueblood, ditugaskan untuk mengembangkan tujuan laporan keuangan. 3.2.2 Karakteristik Kualitatif Laporan Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pengguna, informasi yang disajikan

dalam laporan keuangan harus memiliki karakteristik tertentu. Laporan Trueblood menyebutkan tujuh karakteristik kualitatif dari pelaporan: 1. Relevansi dan materialitas; 2. Bentuk dan substansi; 3. Keandalan; 4. Kebebasan dari bias; 5. Komparabilitas; 6. Konsistensi; dan 7. Dapat dimengerti

3.2.3 Karakteristik Kualitatif dari Informasi Akuntansi Relevance, agar informasi dapat memenuhi standar relevansi, informasi diasosiasikan secara bermamfaat dengan tindakan yang telah di yang

rancanguntuk

memfasilitasinya. Elemennya yaitu : 1. Nilai prediktif 2. Nilai umpan balik 3. Ketepatan waktu

Reliability,

kualitas

yang

memungkinkan

pengguna

data

agar

yakin

mengandalkannya sebagai pencerminan dari apa yang dimaksud untuk disajikan. Elemennya yaitu : 1. Dapat diverifikasi 2. Netralitas 3. Ketepatan penyajian Komparabilitas dan konsistensi adalah kulitas kedua yang di ususlkan oleh SFAC No. 2.Komparabilitas dijabarkan sebagai pennggunaan metode yang sama dalam suatu

waktu oleh perusahaan tertentu, akan tetapi , prinsip akuntansi tidak berati bahwa metode akuntansi tertentu tidak dapat di ubah setelah digunakan. Materialitas dipandang sebagai ambang batas untuk pengakuan. Elemen-elemen dasar laporan keuangan dari perusahaan bisnis o Aktiva o Kewajiban o Ekuitas o Investasi oleh pemilik o Distribusi kepada pemilik

o Laba komprehensif o Pendapatan o Beban o Keuntungan o Kerugian Pengakuan dan Pengukuran SFAC No. 5 dimaksudkan untuk meneyelesaikan masalah pengakuan dan pengukuran ini.Kriteria pengakuan meliputi : 1. Definisi : Hal tersebut memenuhi definisi dari sebuah elemen laporan keuangan. 2. Dapat diukur : Hal ini memiliki atribut yang dapat diukur dengan cukup andal. 3. Relevansi : Informasi yang berkenan mampu membuat perbedaan pada keputusan para penggunanya.

4. Keandalan : Informasi tersebut representasional, tepat, dapat diverivikasi dan netral Dalam kaitannya dengan pengukuran, laporan melihat lima atribut yang bebrbeda dari aktiva dan kewajibanyang disajikan dalam memorandum diskusi, yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. Biaya historis Biaya penggantian saat ini Nilai pasar saat ini Nilai bersih yang dapat direalisasikan (penggantian) Nilai arus kas masa depan saat ini (diskonto)

3.2.4 Laporan-laporan Lain 3.2.4.1 Laporan perusahaan Laporan ini berhubungan dengan akuntabilitas publik dari segala bentuk entitas

ekonomi,tetapi terutama pada perusahaan bisnis. Laporan ini mencoba menyusun sekumpulan konsep-konsep yang sedang dikembangkan sebagai dasar bagi pelaporan keuangan.Sasarannya adalah untuk menunjuk orang atau kelompok pembuat laporan keuangan, dan informasi yang disajikan telah sesuai dengan kepentingan mereka. Laporan ini memberi cara-cara paling sesuai dalam mengukur dan melaporkan posisi ekonomi, kinerja, dan prospek-prospek pengerjaan untuk tujuan dan maksud yang telah didefinisi diatas.Seberapa jauh laporan tersebut memenuhi sasaran yang dinyatakannya

akan dibuktikan oleh temuan-temuan utama dan rekomendasinya.

3.2.4.2 Laporan Stamb Canadian Institute of Chatered Accountant (CICA) menerbitkan studi riset pada bulan juni 1980 yang berjudul Corporate Reporting : Its Future Evolution, yang ditulis oleh profesor Edward Stamb dan selanjutnya kita rujuk sebagai Stamb Report ( Laporan Stamb ).Motivasi utama dibelakang ini adalah : 1. Kerangka konseptual dari FASB yang tidak sesuai bagi Kanada,jika melihat perbedaan lingkungan ,sejarah,politik, dan hukum antara Kanada dan Amerika Serikat. 2. Kerangka tersebut memberikan Kanada penyelesaian bagi masalah

peningkatan mutu dari standar akuntansi keuangan perusahaan yang dimilikinya.

Pendekatannya yang diusulkan laporan Stamb ini bersifat revolusioner.Hal ini mengidentifikasikan masalah dan permasalahan konseptual dan memberikan solusi dari segi identifikasi tujuantujuan pelaporan keuangan perusahaan,pengguna laporan

perusahaan,sifat dari kebutuhan para pengguna,dan kriterian untuk penilaian mutu standar dan akuntabilitas korporat sebagai kemungkinan komponen-komponen bagi

kerangka konseptual Kanada.

3.2.5 Tujuan Pelaporan Keuangan Perusahaan Tujuan ini diasumsikan berlaku untuk seluruh pengguna laporan keuangan yang telah diterbitkan : 1. Berkaitan dengan masalah akuntabilitas Penyediaan informasi yang berguna bagi seluruh potensi pengguna dari

informasi tersebut dalam bentuk dan dalam kerangka waktu yang relevan terhadap macam kebutuhannya. 2. Berkaitan dengan ketidakpastian dan resiko Tujuan dari pelaporan keuangan yang baik untuk memberikan informasi dalam bentuk tertentu sehingga meminimalkan ketidakpastian akan validitas dan informasi, dan untuk memungkinkan para pengguna membuat penilaiannya sendiri atas resiko-resiko yang berhubungan dengan perusahaan. 3. Berhubungan dengan perubahan dan inovasi Oleh karena itu laporan keuangna diatur standar hendaknya memiliki cukup ruang lingkup untuk melakukan inovasi dan revolusi seiring dengan dimungkinkan melakukan perbaikan di masa depan. 4. Berhubungan dengan kompleksitas dan pengguna awam Dianggap untuk diarahkan langsung kepada kebutuhan dari penggunanya yang

mampu mengartikan satu kumpulan laporan keuangan yang lengkap dan cukup canggih atau alternatifnya, kepada para ahli yang akan dimintai bantuannya oleh para pengguna yang awam untuk menjelaskan dan memberikan masukan.

3.2.6 Kriteria untuk Menilai Kualitas dari Standar dan Akuntabilitas Perusahaan Mendefinisikan kriteria untuk penilaian yang merupakan alat ukur dimana penyusun standar , sekaligus pembuat dan pengguna dari laporan keuangan yang telah diterbitkan, dapat memutuskan apakah laporan keuangan yang diterbitkan memang benar telah memenuhi kebutuhan dari pengguna dan tujuan dari laporan keuangan .Kriteria ini akan digunakan untuk menentukan informasi mana yang dapat dan seharunya dikeluarkan dari dari laporan keuangan.Mereka dari meliputi objektivitas,dapat diperbandingkan,pengungkapan dan efektivitas biaya

penuh,bebas

bias,keseragaman,materialitas,

manfaat,fleksobilitas,konsistensi, dan konservatif. 3.2.7 TAKSONOMI KARAKTERISTIK NORMATIF YANG HARUS

DICERMINKAN OLEH PERNYATAAN-PERNYATAAN AKUNTANSI Tiga model taksonomi umum yang sangat baik mengenai karakteristik normatif yang diinginkan adalah sebagai berikut : 1. Karakteristik formaional yang berhubungan dari pernyataan dan penilaian yang selanjutnya mengenai kegunaan yang diberikan 2. Karakteristik operasional yang berhubungan dengan mengimplementasikan dan memenuhi persyaratan-persyaratan yang diminta oleh pernyataan 3. Karakteristik Informasional yang berhubungan dengan kemampuan

untuk menghasilkan data yang berguna dalam pengambilan keputusan.

3.

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN Perumusan dari teori akuntansi akan memiliki suatu rangkaian proses yang

diawali dengan pengembangan tujuan-tujuan dari laporan keuangan dan diakhiri dengan penurunan sebuah kerangka konseptual atau konstitusi yang diakan digunakan sebagai edoman teknik-teknik akuntansi. Proses semacam itu diawali dan dimanifestasikan oleh : APB Statement No.4 Laporan Trueblood The Corporate Report Laporan Stamb Proyek Konseptual FASB

Kerangka konseptual FASB adalah proyek yang paling maju saat ini dalam pencapaian sebuah konstitusi akuntansi. Manfaat utamanya adalah memfasilitasi penyelesaian perselisihan- perselisihan Agar efektif, konseptual dalam proses penetapan standar.

konstitusi ini harus mendapatkan penerimaaan secara umum, mewakili

perilaku kolektif dan melindungi kepentingan publik diareaarea yang akan terpengaruh oleh pelaporan keuangan. Kerangka konseptual mungkin tidak mencukupi untuk dapat memecahkan masalahmasalah tertentu dalam penetapan standar. Beberapa masalah berhubungan dengan aspek pilihan sosial dari penetapan standar akuntansi. Salah satu pemikiran yang berlaku

adalah merupakan suatu hal yang mustahil untuk mengembangkan satu kumpulan standar akuntansi yang dapat diterapkan untuk berbagai alternatif akuntansi sehingga dapat diterima oleh semua orang.Sebagai respons memperkirakan bahwa mereka atas tidak pandangan pesimistis ini, Chusing

setuju dengan adanya kemungkinan untuk

menentukan fungsi kesejahteraan sosial mungkin terlalu melebih-lebihkan persoalan yang ada.

Pendekatan Chusing dalam mencari yang terbaik diantara sekumpulan standar yang tidak saling berhubungan untuk satu masalah akuntansi tertentu, sambil menganggap seluruh standar lainnya dalam keadaan konstan,akan berhasil hanya jika diasumsikan terdapat saling ketergantungan diantara kegunaan, yang terkait dengan hasil yang diberikan oleh standar itu,dengan seluruh hasil yang dipengaruhi oleh standar-standar lain.

Vous aimerez peut-être aussi