Vous êtes sur la page 1sur 15

Pendahuluan

Semua orang sudah tentu kenal atau sudah biasa menggunakan atau melihat timah. Kegunaan timah begitu banyak. Sebelum diuraikan mengenai timah hitam, maka terlebih dahulu harus dibedakan antara timah putih dan timah hitam. Berikut ini akan dikemukakan mengenai timah hitam, suatu timah yang banyak memegang peranan bagi pembangunan, karena merupakan sumber devisa non minyak yang besar. Agar tak keliru membedakan mana timah hitam dan putih, maka secara rumus kimianya, bahwa mineral timah hitam yang dianggap termasuk komersial hanya tiga jenis. Yaitu galena (PbS), cerusit (PbCO3) dan aglesit (PbSO4). Sedangkan yang tergolong dalam timah putih, yang termasuk komersialyaitu mineral yang berasal dari mineral cassiterite (SnO2), stannite (Cu2S Fes SnS2) dan teallite (PbSnS2). Namun, dalam kesempatan ini pembuat makalah hanya membahas tentang mineral timah hitam jenis galena (PbS). Pada zaman modern ini, di desa-desa sudah banyak kemajuan. Banyak orang desa yang telah kenal atau terbiasa mendengarkan radio, walau di daerah itu belum terdapat aliran listrik, melainkan menggunakan baterai. Bahkan peranan batu baterai sangat penting artinya bagi penerangan ronda pada waktu malam yang gelap. Dengan baterai itulah gelap menjadi terang, tentu saja yang penting adalah batunya, batu baterai. Salah satu kegunaan timah hitam yaitu digunakan di dalam industry atau pembuat batu baterai. Bahkan timah hitam itu dapat merengut nyawa, kalau sebutir

peluru atau mesiu telah mengenai tubuh manusia. Karena sebagian dari mesiu juga dibuat dari timah hitam. Dalam dunia yang semakin modern ini, masalah energy semakin penting artinya. Minyak bumi semakin langka dan mahal, maka salah satu energi yang sedang dikembangkan dan digunakan yaitu energy nuklir. Walau belakangan ini banyak orang di dunia menjadi takut, karena reaktor nuklir di Amerika Serikat bocor dan reactor nuklir di jepang bocor dan akan mengancam kehidupan apapun juga. Sehubungan dengan nuklir, rupanya peranan timah hitam juga ikut mengambil bagian, karena timah hitam digunakan juga di dalam industry nuklir. Apalagi sekarang banyak kabel listrik atau telepon, ternyata timah hitam juga digunakan orang untuk membungkus kabel-kabel. Dengan kata lain kegunaan timah hitam begitu banyaknya. Selain dari kegunaan tersebut diatas,timah hitam banyak digunakan orang untuk campuran-campuran logam seperti bearing metal, tipe metal, solder dan sebagainya. Timah hitam juga digunakan untuk bahan-bahan di dalam industry cat, keramik, insecticide, kilang minyak,karet, industry kimia dan juga digunakan di dalam stabilisir pada plastic dan lain-lain. Sebenarnya timah hitam termasuk logam bukan besi (non ferrous). Secara geologi rupanya logam timah hitam selalu terdapat bersama-sama dengan seng, walaupun ternyata antara logam timah hitam dan seng mempunyai sifat kimia yang ternyata sangat berbeda.

Karena kegunaan timah hitam cukup banyak dan secara komersial dapat menguntungkan, sudah tentu perlu dicari dimana kira-kira endapan timah hitam itu terdapat. Apakah endapan timah hitam ini banyak tersembunyi di di tanah air kita?

Proses Terjadinya Timah hitam jenis galena (PbS)


GALENA (PbS), merupakan mineral bijih yang di alam sering ditemukan bersamasama dengan mineral bijih lainnya yaitu Sfalerit (ZnS). Dari mineral bijih tersebut diatas dengan melakukan konsentrasi gravitasi bisa didapatkan logam Pb. Logam Pb tersebut dapat diolah menjadi berbagai macam material yang dapat digunakan sebagai bahan pembungkus kabel, untuk bahan solder, dijadikan lempeng Pb, bahan untuk pembuat amunisi, sebagai bahan pembuat batere, dan banyak kegunaan lainnya. Aktifitas dan proses geologi yang terjadi dalam perut bumi akan menyebabkan terbentuk batuan dan jebakan mineral. Jebakan mineral merupakan endapan bahanbahan atau material yang dikeluarkan dari perut bumi tepatnya melalui cairan magma, dimana material tersebut berupa mineral tunggal maupun sekumpulan mineral yang membeku membentuk batuan sehingga mempunyai nilai ekonomis. Mineral - mineral akan terbentuk berdasarkan titik didih masing-masing akibat pendinginan magma yang bergerak kepermukaan dari lapisan selubung bumi kemudian terjebak dan akan membentuk suatu jebakan yang sesuai dengan struktur dari rekahan yang dilewati oleh cairan magma dengan sendirinya harus mempunyai kriteria ukuran cadangan atau volume jebakan yang besar diikuti oleh kadar mineral itu sendiri yang bisa dihitung melalui karat seperti emas dan berlian (intan) serta lokasi geografi dan biaya pengolahannya sehingga mempunyai nilai keekonomian.

Di alam kenyataannya hanya beberapa unsur logam dan mineral saja yang hanya mempunyai persentasi relatif besar terjebak dalam lithosfer, batuan beku, dan batuan

sediment, diantaranya: Oksigen (50.6%), Silikon (27,7%), Aluminium (8,1%), Besi (5%), Kalsium (3,8%) dari wakil unsur logam dan non logam sedangkan dari wakil mineral Feldsfar (49%), Kwarsa (21%), gabungan Piroksin, Amfibol, dan Olifin (15%), Mika (8%). Dengan waktu, unsur logam dan mineral-mineral yang terbentuk dapat pula mengalami pengayaan karena proses dan aktifitas geologi yang mempengaruhinya pada kondisi-kondisi geologi tertentu serta syarat-syarat tertentu pula.. Sehingga dari awalnya yang tidak atau kurang bernilai akhirnya suatu saat akan mempunyai nilai ekonomis hal ini bisa terjadi jika unsur logam dan mineral di suatu daerah mengalami pelapukan dan tertransportasi pada suatu cekungan membentuk akumulasi baru atau karena proses ubahan oleh larutan sisa magma sehingga besaran cadangan mineral tertentu menjadi jauh lebih besar. Mineral di alam bisa mengandung hanya satu jenis logam tertentu atau mereka bisa dijumpai berasosiasi dengan jenis logam lainnya, mineral tersebut digolongkan kedalam mineral logam. Mineral dalam suatu batuan mengandung logam yang sangat besar dan terikat secara kimiawi dengan unsur lain dikenal dalam industri pertambangan sebagai mineral bijih. Mineral bijih bisa ditemukan sebagai mineral bijih bersifat logam (Galena) dan bersifat non logam (Bauksit).

Bijih merupakan sekelompok dari material atau batuan yang bergabung antara mineral bijih dengan mineral non logam sehingga kita dapat mengambil satu atau lebih logam secara ekonomis.

Di alam Galena dapat dijumpai dalam bentuk tiga endapan yaitu: Endapan Metasomatis Kontak. EndapanHidrotermal Endapan Replacement. Endapan Metasomatis Kontak dimana disini dicirikan oleh sisa cairan magma yang mengandung uap dan gas (volatile) menerobos batuan induk yang terbentuk sebelumnya dan batuan samping pada temperatur ( 550C - 450C), mineral bijih yang terbentuk dalam lingkungan ini terjadi karena proses sublimasi dan reaksi antara unsur volatil dengan batuan samping. Pada temperatur rendah dalam range temperatur tersebut diatas akan terbentuklah Galena bersama-sama dengan mineral bijih lainnya yaitu Arsenopirit (FeAsS4), Pirit (FeS2), Pirotit (Fe1-xS), Sfalerit (ZnS), dan Kalkopirit (FeCuS2). Galena juga dapat ditemukan dalam endapan hidrotermal, yaitu endapan sisa larutan magma yang mengalami diferensiasi pada suhu kritik air ( 372C) dengan tekanan dan suhu relatif masih tinggi, endapan hidrotermal tersebut bentuknya mengikuti bentuk rongga atau rekahan yang diisinya; biasanya berbentuk urat-urat, korok atau dike berasosiasi dengan kedalaman yang besar atau pada intrusi granit dapat juga terbentuk Galena dan asosiasi mineral lainnya seperti; Au, Sn, dan Zn. Galena sebagai endapan replacement dapat terjadi saat terbentuknya endapan metasomatis kontak dan juga bisa terjadi waktu terbentuknya endapan hidrotermal dimana cairan magma atau volatil bereaksi terhadap batuan samping yang dilewati sehingga menggantikan mineral bijih yang sebelumnya sudah terbentuk.

Galena terbentuk dalam batuan sedimen, urat urat hidrotermal dan juga pagmatit. Dalam urat-urat hidrotermal berasosiasi dengan mineral-mineral perak, sfarelit, pirit, markasit, khalkopirit, anglesit, dolomit,kalsit, kuarsa dan fluorit.

Habitat atau keberadaan Timah Hitam


Seperti halnya hasil tambang atau bahan galian lainnya, untuk memperoleh atau menambang biji timah hitam, maka terlebih dahulu diadakan berbagai penyelidikan. Untuk menyelidiki dimana kira-kiraterdapat endapan yang mengandung biji timah hitam yaitu dengan cara pemetaan geologi, geo kimia, geo fisik serta pemboranpemboran. Sering juga dibantu dengab cara tunneling. Apalagi dari hasil penyelidikan diperkirakan terdapat endapan biji timah hitam yang banyak dan secara komersial akan banyak mendatangkan keuntungan, mulailah diusahakan penambangannya. Cara penambangan timah hitam dilakukan dengan berbagai variasi. Cara penambangan terbuka jarang terdapat.penggalian biji pada tambang dalam umumnya dilakukan dengan cara atau system block caving, room dan pillar, shrinkage dan cut and fill. Agar biji timah dapat menghasilkan timah hitam, yang lebih baik, maka hasil biji timah hitam yang telah ditambang itu harus diolah. Cara pengolahannya biasanya dilakukan dengan cara kombinasi antara gravity concentration dan differentialfloration. Di Indonesia usaha penambangan timah hitam yang sekaligus menghasilkan seng pada Tahun 1977 tercatat sebagai berikut: 1. Di kecamatan kotanopan, kabupaten Tapanuli Selatan ( Sumatra Utara). Di sini telah ditemukan lima buah singkapan utama dengan tebal 2 5 meter. Mineral

utamanya yaitu sphalorit galena, kalkopirit, piritndan sedikit malachite,kadar Pb-nya sekitar 15%. 2. Di Cikondang, kecamatan Cimenteng, Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Bahan galian yang di usahakan antara lain juga terdapat timah hitam. 3. Di kecamatan Pacet Cianjur. Di situ bahan galiannya berupa timah hitam dan lain-lain 4. Di kecamatan Jonggol Bogor. 5. Kecamatan Ciamis dan Panjalu, Ciamis Jawa Barat. 6. Di Kalimantan Timur di usahakan di Kawedanan Berau. Disini terdapat endapan timah hitam pada kedalaman 20 meter dari permukaan. 7. Di Sulawesi Tengah sedang diselidiki untuk pengusahaan tambang timah hitam di wilayah Kawedanan Palukabupaten Palu. Urat timah hitam telah ditemukan pada penggalian dalam sekitar empat meter dengan kadar Pbnya sekitar 59,19%. 8. Di Nusa Tenggara Barat, yaitu yang terlatak di Songkol, P. Lombok, Kabupaten Praya. 9. Di Aceh. 10. Sumatra Barat. 11. Sumatra Selatan. 12. Bangka Belitung. 13. Bengkulu. 14. Lampung.

15. Jawa Barat. 16. Jawa Timur. 17. Kalimantan Barat. 18. Kalimantan Tengah. 19. Kalimantan Timur. 20. Sulawesi Selatan. Dengan kata lain hampir di seluruh bumi Indonesia ternyata banyak mengandung bahan galian atau hasil tambang berupa timah hitam.

10

Karakteristik Mineral Timah Hitam jenis Galena (PbS)


Warna (Colour) Perawakan kristal (Crystal habit) Kilap (Luster) Kekerasan (Hardness) Gores (Streak) Belahan (Cleavage) Pecahan (Fracture) Daya tahan terhadap pukulan (Tenacity) Berat jenis (Specific gravity) Kemagnetan Derajat ketransparanan Nama mineral dan rumus kimia : Abu abu keperakan : Masiv : Metalik : 3,5 4 : Hitam : Tidak jelas : Splintery : Brittle : 7,2 7,6 : Non Magnetit : Opaque Mineral : Galena (PbS)

Keterangan : Terbentuk karena proses Hydrotermal pada endapan mesotermal pada suhu 200-300 C.terdapat pada endapan sedimen dan metamorf.berasosiasi dengan spalerit, kalkopirit,kalsit,dolomit,barit,dan fluorit. Kegunaannya sebagai produksi perak.timbal.

11

Kesimpulan

Timah hitam jenis Galena (PbS) terbentuk dalam batuan sedimen, urat urat hidrotermal dan juga pagmatit. Dalam urat-urat hidrotermal berasosiasi dengan mineral-mineral perak, sfarelit, pirit, markasit, khalkopirit, anglesit, dolomit,kalsit, kuarsa dan fluorit. Timah hitam tersebar hampir di seluruh tanah air Indonesia terutama tersebar di pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat. Timah hitam jenis galena (PbS) ini memiliki karakteristik berwarna abu abu keperakan, perawakan kristal berbentuk masiv, berkilap metalik, memiliki kekerasan 3,5 4, goresan berwarna hitam, pecahan berbentu splintery, bentuk belahan tidak jelas, berat jenis berkisar antara 7,2 7,6, daya tahan terhadap pukulan atau tenacity mineral mudah hancur menjadi tepung halus atau disebut brittle,derajat ketransparanan termasuk dalam mineral tidak tembus cahaya meskipun dalam bentuk helaian yang sangat tipis dengan permukaan yang metalik dan meninggalkan bekas hitam/gelap atau disebut opaque mineral, galena termasuk non magnetit, serta nama dan rumus kimianya yaitu galena (PbS). Kegunaan timah hitam jenis galena (PbS) ini diantaranya; pembuatan baterai, peluru, dimanfaatkan sebagai salah satu unsur dalam reactor nuklir, dan lain sebagainya yang digunakan dalam industry.

12

Lampiran Gambar

13

14

Daftar Pustaka
1. Sanusi, B. 1984. Mengenal Hasil Tambang Indonesia. PT. Bina Aksara. Jakarta.

2. Referensi dari Internet.

15

Vous aimerez peut-être aussi