0 évaluation0% ont trouvé ce document utile (0 vote)
76 vues23 pages
Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai aklimatisasi bibit anggrek yang dikeluarkan dari kultur in vitro sebelum ditanam di lapangan. Langkah-langkahnya meliputi persiapan media tanam, pengeluaran dan perawatan bibit, serta penempatan bibit di bawah naungan untuk adaptasi sebelum ditanam secara permanen.
Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai aklimatisasi bibit anggrek yang dikeluarkan dari kultur in vitro sebelum ditanam di lapangan. Langkah-langkahnya meliputi persiapan media tanam, pengeluaran dan perawatan bibit, serta penempatan bibit di bawah naungan untuk adaptasi sebelum ditanam secara permanen.
Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai aklimatisasi bibit anggrek yang dikeluarkan dari kultur in vitro sebelum ditanam di lapangan. Langkah-langkahnya meliputi persiapan media tanam, pengeluaran dan perawatan bibit, serta penempatan bibit di bawah naungan untuk adaptasi sebelum ditanam secara permanen.
Mengadaptasikan tanaman baru (hasil kultur) tarhadap
lingkungan barunya setelah keluar dari botol dan sebelum ditanam di lahan yang sebenarnya.
Mengapa!!
Planlet yang ditumbuhkan secara in vitro : + Kutikula sangat tipis + Jaringan pembuluh belum berkembang secara sempurna
Tidak tahan : - Cahaya kuat - Kelembaban rendah 1. Persiapan media :
Persiapan media Anggrek serbuk pakis dengan arang sekam perbandingan 1 : 1 Tanaman lain tanah, kompos, dan pasir perbandingan 1 : 1 : 1 Media Jiffy
Ekstra hati-hati Alat yang digunakan pinset , kawat pengait Planlet dicuci dengan air bersih ---- untuk menghilangkan sisa agar Bila perlu daun disemprot dengan lilin ---- untuk mengurangi penguapan
Sebelum ditanami media disiram air Planlet ditanam secara hati-hati, kemudian disiram Usahakan akar tanaman tidak patah atau terluka. BAHAN DAN PERALATAN Bahan
Media tanam : - Serbuk pakis Arang sekam Kompos; pupuk kandang Pasir Tanah Media Jiffy Moss, cocopit
Seedling botolan/kultur in vitro Steroform Fungisida, pupuk seedling alami, vitamin B 1
Kertas merang/Koran bekas
Peralatan
Pot kecil, cobek tanah Pinset/kawat pengait Sekop kecil atau bilah bambu Nyiru Bak plastik/waskom Sungkup dari plastik Rak pot/tray Sprayer
1. Pengeluaran bibit dari botol
Botol diisi air secukupnya, kemudian dikocok agar media agar terlepas dari bibit anggrek/seedling anggrek. Keluarkan seedling dengan hati-hati menggunakan kawat pengait, secara ditarik bagian antara akar dan daun (usahakan akar keluar lebih dahulu). Cuci dengan air mengalir atau dengan disemprot pakai sprayer sampi bersih dari agar-agar(agar tidak mudah ditumbuhi jamur) Rendam dalam larutan fungisida 1 % selama 5 detik Cuci kembali dengan air mengalir, kemudian tiriskan di atas kertas merang atau koran bekas.
2. Penyiapan Media a) Media yang telah dipilih rendam dengan larutan pupuk yang telah diencerkan sesuai rekomendasi. b) Tiriskan, kemudian disterilkan dan selanjutnya didinginkan.
3. Penanaman bibit a) Isi pot dengan steroform 1/3 bagian pot b) Tambahkan moss sampai 2/3 bagian pot c) Tanam bibit dengan menutup akar dengan moss d) Atur pot dalam tray/rak yang telah disediakan e) Letakkan ditempat teduh 1 2 minggu (usahakan tidak terkena matahari secara langsung).
4. Penempatan pot
a) Pot yang telah ditanami planlet dimasukkan sungkup platik atau diletakkan dalam bak plastik yang diisi air. b) Gunanya untuk menjaga kelembaban yang tinggi. c) Letakkan pot tersebut ditempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung selama 1 2 minggu. d) Tiap selang 6 10 hari sungkup plastik dibuka sedikit demi sedikit dan akhirnya terbuka sama sekali. e) Apabila sudah cukup kuat, maka tanaman dapat dibiarkan terkena sinar matahari secara langsung.
Penyiraman 3 hari pertama tidak disiram Selanjutnya 1 hari sekali, bila cuaca dingin
Pemupukan Tahap awal tidak perlu dipupuk Lebih kurang 3 minggu setelah tanam dipupuk 1 kali perminggu.
Pencahayaan Jangan terkena cahaya mata hari secara langsung Usahakan penyinaran 40 % radiasi cahaya mata hari Sirkulasi udara harus bebas
Catatan
Banyak air ----- daun dan akar jadi busuk, tumbuh jamur dan bakteri Banyak sinar mata hari ----- daun menjadi kuning Penyiraman saat panas ----- daun hangus Media kurang kelembabannya, tanaman kurang air. Monopodial
Misal : Aerides, Arachnis, Phalaenopsis, Renanthera, Vanda. Tanaman tidak mengalami masa istirahat (rest periode) Memperlihatkan pertumbuhan yang kuat, cepat dan segar. Quarter terete
Akar-akarnya agak besar Panjang kurang lebih 5 cm
Semi Terete Vanda
C Akar-akarnya langsing C Panjang kurang lebih 3 cm
Phalaenopsis
C Akar-akarnya segar dan besar C Sudah mempunyai daun 3 helai
SYMPODIAL
Mengalami masa istirahat Memperlihatkan umbi (bulb) --- umbi ke 2 Kalau belum ada umbi belum ada persediaan makanan
Cattleya
+ Banyak akar-akar yang panjang + daun tampak lebar
Dendrobium
+ Akar banyak, halus, dan panjang-panjang Catatan pengeluaran bibit dari botol
Terlalu cepat dikeluarkan, tanaman masih lemah dan tidak tahan kejutan Terlalu lambat dikekuarkan ---- tanaman terlalu besar ---- sulit dikeluarkan Makanan dalam botol sudah berkurang/habis pH media berubah Warna agar-agar berubah Tanaman menguning ---- mati/mati berdiri Perawatan seedling setelah aklimatisasi
Agar seedling dapat tumbuh dengan baik perlu dilakukan : 4 P ; O Perawatan O Penyiraman O Pemupukan O Pencegahan hama dan penyakit
SUHU
Berdasarkan kebutuhan suhu Sessler (1978) membagi tanaman anggrek menjadi 3 golongan, yaitu : Anggrek tipe dingin : C Suhu malam yang dibutuhkan berkisar antara 13 18 o C. C Suhu siang berkisar antara 18 21 o C. C Contoh : Cymbidium, Miltonia, dan Phalaenopsis. Anggrek tipe sedang : C Suhu malam yang dibutuhkan berkisar antara 21 24 o C. C Suhu siang berkisar antara 24 29 o C. C Contoh : Dendrobium, Cattleya, dan Oncidium. Anggrek tipe hangat : C Suhu malam yang dibutuhkan berkisar antara 21 24 o C. C Suhu siang berkisar antara 24 29 o C. C Contoh : Vanda dan turunannya, Arachnis, dan Renanthera. KELEMBABAN
C Kelembaban nisbi (RH) yang diperlukan anggrek berkisar antara 60 85 %. C Tujuannya untuk menghindari penguapan yang terlalu tinggi. C Kalau malam hari usahakan jangan terlalu tinggi, karena akar dan tunas-tunas muda akan busuk (usahakan media tidak terlalu basah pada sore hari). PENYIRAMAN
Frekwuensi dan banyaknya air siraman pada tanaman anggrek tergantung pada : C Jenis dan besar kecilnya ukuran tanaman C Keadaan lingkungan tanaman (Bila tanaman masih kecil sebaiknya penyiraman menggunakan sprayer). C Pada pagi hari penyiraman sekitar pukul 07.00; pada saat cuaca cerah pukul 10.00 12.00. C Pada pukul 17.00, usahakan tanaman dalam kondisi kering kembali. PEMUPUKAN
Tanaman muda berada pada fase pertumbuhan vegetatif, pada fase ini pertumbuhan akar, batang dan daun sangat cepat, sehingga diperlukan unsur N. C Diberi pupuk majemuk (N : P : K = 32 : 10 : 10) dosis 1 gr/lt seminggu sekali. C Jika diberikan 2 kali seminggu dosis yang diberikan nya (1/2 gr/lt). Disamping pemberian pupuk anorganik, pupuk organik cair juga dapat ditambahkan. Sebaiknya pemberian pupuk anorganik dan organik diberikan secara bergantian sampai tanaman berumur 4 6 bulan. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
Dapat dilakukan dengan : C Penyemprotan insektisida dan fungisida C Penyemprotan dilakukan 1 kali seminggu.