Vous êtes sur la page 1sur 3

TUMOR PELVIS RENALIS Epidemiologi Angka kejadian tumor ini sangat jarang.

Sesuai dengan jenis histopatologinya tumor ini dibedakan dalam dua jenis yaitu : (1) Karsinoma sel transitional Seperti halnya mukosa yang terdapat pada kaliks, buli-buli dan uretra proksimal, pielum juga dilapisi oleh sel-sel transitional dan mempunyai kemungkinan untuk menjadi karsinoma transitional.

(2) Karsinoma sel skuamosa Karsinoma sel skuamosa biasanya merupakan metaplasia sel-sel pel is renalis karena adanya batu yang menahun pada pel is renalis (!asuki, 2""#). Sebagian besar tumor renalis pada orang de$asa ialah karsinoma sel skuamosa, dimana sisanya (%-1" &) adalah karsinoma sel transitional yang berasal dari urotelium pel is renalis. Karena pertumbuhannya ke dalam rongga kaliks pel is, karsinoma sel transitional ini se'ara dini akan ditandai dengan adanya hematuria atau obstruksi ((nder$ood, 2"""). Etiologi )itemukan hubungan antara tumor ini dengan penyalahgunaan pemakaian obat analgesik, dan terkena *at $arna anilin yang digunakan pada pe$arnaan, karet, plastik dan industri gas. !eberapa penderita dilaporkan mendapat karsinoma sel transisional beberapa tahun setelah menggunakan thorotrast, suatu +-emiter, yang digunakan pada pielogra,i retrograde ((nder$ood, 2"""). Gambaran Klinis -ang paling sering dikeluhkan oleh pasien adalah ken'ing darah (."&), kadang-kadang disertai dengan nyeri pinggang dan teraba massa pada pinggang. Keadaan tersebut disebabkan oleh massa tumor atau akibat obstruksi oleh tumor yang menimbulkan hidrone,rosis (!asuki, 2""#). Pemeriksaan Radiologis /ada pemeriksaan 01/ terdapat ,illing de,e't yang nampak seolah-olah seperti batu radiolusen, tuberkuloma, atau hemangioma pada pielum ginjal. (ntuk itu bantuan ultrasonogra,i atau 23 s'an dapat membedakannya (!asuki, 2""#).

4A5!A6 7777

Pemeriksaan Laboratori m /emeriksaan sitologi urin dengan mengambil 'ontoh urin langsung ke dalam pielum melalui kateter ureter. 5elalui alat ureterorenoskopi dapat dilihat langsung keadaan pielum. 8ika di'urigai ada massa pada pielum diambil 'ontoh jaringan untuk pemeriksaan histopatologi (!asuki, 2""#). 3umor sel transisional tumbuh berpapil-papil, serupa dengan tumor ureter dan esika urinaria. Sering ditemukan karsinoma sel transisional pada seluruh traktus urinarius, yang sugesti, adanya perubahan dari daerah urothelial. !entuk papil tumor memudahkan terjadinya kerusakan pada massa tumor bagian ujungnya, yang dapat terlepaskan. 9al ini menyebabkan sel tumor yang atipik dapat dideteksi dalam urin penderita, sehingga memungkinkan tumor ini didiagnosis berdasarkan pemeriksaan sitologi urin dan dilakukan s'reening ((nder$ood, 2"""). )engan adanya batu pel is, urothelium dapat mengalami metaplasia s:uamosa. 3elah diketahui bah$a terjadinya karsinoma skuamosa ada hubungannya dengan terdapatnya batu dan in,eksi kronis, tetapi dapat pula timbul langsung dari epitel transisional. Se'ara makroskopik biasanya tumor ini berbentuk datar dan in,iltarati, dengan prognosisnya yang buruk ((nder$ood, 2"""). Terapi 3erapi yang paling baik untuk tumor ini pada stadium a$al (jika tumor belum menyebar) adalah dengan pengangkatan ginjal dan ureter (nefroureterektomi) dengan mengambil 'u,, dari buli-buli (!asuki, 2""#). 3etapi jika ginjal tidak ber,ungsi dengan baik atau jika penderita hanya memiliki 1 ginjal, maka tidak dilakukan pengangkatan ginjal, karena penderita akan tergantung kepada dialisa. 8ika kanker telah menyebar, dilakukan kemoterapi. Prognosis 8ika kanker belum menyebar dan bisa diangkat seluruhnya melalui pembedahan, maka prognosisnya baik. Setelah pembedahan, penderita menjalani pemeriksaan sitoskopi (pengamatan kandung kemih) se'ara rutin, karena penderita kanker sel transisional memiliki resiko untuk menderita kanker kandung kemih.

8ika kanker kandung kemih ditemukan pada stadium dini, maka kandung kemih diangkat atau diobati dengan obat anti kanker yang dimasukkan ke dalam kandung kemih.

Vous aimerez peut-être aussi