Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DI SUSUN OLEH :
1). Nela Permata Sari Lubis (7123341075) 2). Tamara Berliana Simanjuntak (7123341114) 3). Setiawan (7123341106)
Page 1 of 9
Page 2 of 9
sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangn kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut. Secara umum pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses yang membentuk institusi-institusi baru, pembangunan industri-industri alternatif, perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik identifikasi pasar-pasar baru, alih pengetahuan dan teknologi, serta membangun usaha-usaha baru.Pembangunan ekonomi daerah ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja bagi masyarakat daerah. Maka perlu kerjasama antara pemerintah dengan masyarakatnya disertai dengan adanya dukungan sumberdaya yang ada dalam rangka merancang dan membangun ekonomi daerah.
II).
Pada hakekatnya, inti dari teori-teori pertumbuhan tersebut berkisar pada dua hal yaitu: pembahasan yang berkisar tentang metode dalam menganalisis perekonomian suatu daerah dan teori-teori yang membahas tentang faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi suatu daerah tertentu. 1. Teori Ekonomi Neo Klasik Teori ini memberikan 2 konsep pokok dalam pembangunan ekonomi daerah yaitu: keseimbangan (equilibirium) dan mobilitas faktor produksi. Artinya, sistem
perekonomian akan mencapai keseimbangan alamiahnya jika modal bisa mengalir tanpa restriksi (pembatasan). Oleh karena itu, modal akan mengalir dari daerah yang berupah tinggi menuju ke daerah yang berupah rendah. 2. Teori Basis Ekonomi Teori ini menyatakan bahwa faktor penentu utama pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah berhubungan langsung dengan permintaan akan barang dan jasa dari luar daerah. Kelemahan model ini adalah bahwa model ini didasarkan pada permintaan eksternal bukan internal. Pada akhirnya aklan menyebabkan ketergantungan yang sangat tinggi terhadap kekuatan-kekuatan pasar secara nasional maupun global. 3. Teori Lokasi
Page 3 of 9
Para ekonomi regional mengatakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan daerah yaitu lokasi. Pernyataan tersebut sangat masuk akal jika dikaitkan dengan pengembangan kawasan industri. Perusahaan cenderung untuk meminimumkan biayabiayanya dengan cara memilih lokasi yang memaksimumkan peluangnya untuk mendekati pasar. Keterbatasan dari teori ini pada saat sekarang adalah bahwa teknologi dan komunikasi modern telah mengubah signifikan suatu lokasi tertentu untuk kegiatan produksi dan distribusi barang. 4. Teori Tempat Sentral Setiap tempat sentral didukung oleh sejumlah tempat yang lebih kecil yang menyediakan sumber daya (industri dan bahan baku). Tempat sentral tersebut merupakan suatu pemukiman yang menyediakan jasa-jasa bagi penduduk daerah yang
mendukungnya. 5. Model Daya Tarik Industri Teori daya tarik industri adalah model pembangunan ekonomi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Teori ekonomi yang mendasarinya adalah bahwa suatu masyarakat dapat memperbaiki posisi pasarnya terhadap industri melalui pemberian subsidi dan insentif. Faktor-faktor daya tarik industri adalah:
a) NT tinggi per pekerja.
Ini berarti industri tersebut memiliki sumbangan yang penting, tak hanya terhadap peningkatan pendapatan masyarakat tapi juga pada pembentukan PDRB.
b) Industri-industri ikatan.
Ini berarti perkembangan industri-industri tersebut akak menigkatkan total NT daerah, atau mengurangi kebocoran ekonomi dan ketergantungan impor.
c) Daya saing di masa depan.
Hal ini sangat menentukan prospek dari pengembangan industri yang bersangkutan, agar ke depannya pasar memiliki kekuatan untuk bersaing. Meningkatkan daya saing adalah dengan meningkatkan persaingan itu sendiri. Ini berarti perlakuan-perlakukan khusus harus ditinggalkan. Proteksi perlu ditiadakan segera ataupun bertahap. Pengembangan produk yang sukses adalah yang berorientasi pasar, ini berarti pemerintah daerah perlu mendorong pengusaha untuk selalu meningkatkan efisiensi teknis dan ekonomis. Peraturan perdagangan internasional
Page 4 of 9
harus diperkenalkan dan diterapkan. Perlu ada upaya perencanaan agar setiap pejabat pemerinah daerah mengerti peraturan-peraturan perdagangan internasional ini, untuk dapat mendorong pengusaha-pengusaha daerah menjadi pemain-pemain yang tangguh dalam perdagangan bebas, baik pada lingkup daerah, nasional maupun internasional.
d) Spesialisasi industri.
Suatu daerah sebaiknya berspesialisasi di mana daerah tersebut unggul (teori klasik perdagangan internasional), dan dengan demikian daerah tersebut akan menikmati keuntungan dari perdagangan.
III).
Teori pembangunan saat ini dirasa kurang mampu menjelaskan kegiatan pembangunan ekonomi daerah secara keseluruhan.sehingga
pendekatan alternatif yang didasarkan dari konsep-konsep yang telah ada. Kerangka berfikir dalam konsep pembangunan ekonomi daerah lama tersebut adalah : 1. Memberi kesempatan kerja 2. Basis pembangunan terletak pada sektor ekonomi 3. Pengalokasian aset-aset yang didasarkan pada keunggulan kooperatif aset-aset fisik. 4. Sumberdaya pengetahuan didasarkan pada ketersediaan angkatan kerja.
Sedangkan untuk paradigma baru pembangunan ekonomi daerah didasarkan pada kemampuan perusahaan untuk mengembangkan lapangan perkerjaan sesuai dengan kondisi penduduk daerah.pembangunan di prioritaskan pada pada pembangunan lembaga-lembaga ekonomi baru dan pengalokasian aset aset didasarkan pada keunggulan kompetitif sesuai dengan kualitas lingkungan serta sumberdaya sebagai pembangkit pertumbuhan ekonomi daerah.
Page 5 of 9
KONSEP LAMA
yang sesuai dengan kondisi penduduk daerah Basis Pembangunan Pengembangan ekonomi Aset-aset lokasi Keunggulan sektor Pengembangan lembaga-
lembaga ekonomi baru Komparatif Keunggulan didasarkan lingkungan pada kompetitif kualitas
Sumberdaya Pengetahuan
sebagai
IV).
Perencanaan pembangunan daerah dapat diartikan suatu usaha yang sistematik dari pelbagai pelaku , baik umum (public) maupun pemerintah, swasta, maupun kelompok masyarakat lainnya pada tingkatan yang berbeda untuk menghadapi saling
ketergantungan dan keterkaitan aspek social, ekonomi, fisik, dan aspek lingkungan lainnya dengan cara : secara terus menerus menganalisis kondisi dan pelaksanaan pembangunan daerah merumuskan tujuan dan kebijakan pembangunan daerah menyusun konsep strategi bagi pemecahan masalah (solusi), dan melaksanakannya dengan menggunakan sumber daya yang tersedia
sehingga peluang baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah dapat di tangkap secara berkelanjutan. Menurut lincolin Arsyad (2000) ada 4 strategi pembangunan ekonomi daerah, yaitu : 1. Strategi pengembangan fisik (locality or physical development strategy) Tujuan strategi ini adalah untuk menciptakan identitas daerah kota, memperbaiki pesona atau kualitas hidup masyarakat dan memperbaiki daya tarik pusat kota dalam upaya memperbaiki dunia usaha daerah. Untuk mencapainya maka diperlukan alat-alat pendukung yaitu Pembuatan bank tanah, Pengendalian
Page 6 of 9
perencanaan dan pembangunan, Penataan kota, Pengaturan tata ruang, Penyediaan perumahan dan pemukiman yang baik, dan Penyediaan infrastruktur. 2. Strategi pengembangan dunia usaha (business development strategy) Ini merupakan komponen yang penting karena daya tarik kreativitas atau daya tarik dunia usaha adalah cara terbaik untuk menciptakan perekonomian daerah yang sehat. 3. Strategi pengembangan sumber daya manusia (human resource development strategy) Ini merupakan aspek yang paling penting dalam proses pembangunan ekonomi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membuat pelatihan, membuat bank keahlian, mendukung lembaga ketrampilan dan pendidikan di daerah, dan mengembangkan lembaga pelatihan bagi orang cacat. 4. Strategi pengembangan masyarakat (community-based development strategy) Merupakan kegiatan untuk memberdayakan suatu kelompok masyarakat tertentu pada suatu daerah. Tujuannya adalah untuk menciptakan manfaat social. Setiap daerah mempunyai corak pertumbuhan ekonomi yang berbeda dengan daerah lain. Oleh sebab itu perencanaan pembangunan ekonomi suatu daerah pertama-tama perlu mengenali karakter ekonomi, sosial dan fisik daerah itu sendiri, termasuk interaksinya dengan daerah lain. Dengan demikian tidak ada strategi pembangunan ekonomi daerah yang dapat berlaku untuk semua daerah.
V).
Di sini menggunakan pendapat dari Lincolin Arsyad,(2000) yang berpendapat ada empat peran yang bisa diambil pemerintah dalam pembangunan ekonomi di daerah. Yaitu: 1. Entrepreneur Yaitu peran pemerintah untuk bertanggung jawab dalam menjalankan usaha bisnis untuk memperdayakan masyarakat sehingga dapat memberikan keuntungan bagi dua pihak, masyarakat dan pemerintah daerah. 2. Coordinator Peran pemerintah dalam mengkoordinasi usaha bisnis agar dapat menjaga konsisten pembangunan daerah dan nasional, sehingga terciptanya perekonomian yang bermanfaat bagi seluruh warganya. 3. Fasilitator Peran pemerintah untuk memberikan fasilitas melalui perbaikan lingkungan sehingga dapat mendorong kemajuan perekonomian suatu daerah.
Page 7 of 9
4. Stimulator Peran pemerintah untuk menstabilkan dan mengembangkan dunia usaha bisnis dengan tindakan khusus seperti iklan pariwisata, pembuatan outlet sebagai bentuk pemasaran produk ukm di daerah tersebut dan lain sebagainya.
SUMBER REFERENSI
http://yunirachma.blogspot.com/2012/04/pengertian-pembangunan-ekonomidaerah.html http://www.slideshare.net/DadangSolihin/perencanaan-pembangunan-daerah-konsepstrategi-tahapan-dan-proses
Page 9 of 9