Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh :
YESINTA ARIKA PUTRI
08.2.050
LEMBAR PENGESAHAN
Nama Mahasiswa
NIM
08.2.050
Prodi
KEBIDANAN
Judul
Pembimbing Akademik
Pembimbing Klinik
( Sumarmi SST )
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan
yang berjudul Asuhan Kebidanan Pada Bayi A Umur 1 Bulan dengan Imunisasi
BCG di Posyandu Wonorejo-Tumpang ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
waktu.
Asuhan kebidanan ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dan dukungan
dari beberapa pihak, oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr. Chaidir Karnanda Sp.PD, selaku Direktur Poltekkes RS dr. Soepraoen.
2. dr. Prabowo, Sp.OG, selaku KA Prodi Kebidanan Poltekkes RS dr. Soepraoen
3. Maria Veronica, Amd. Keb, selaku dosen Pembimbing Institusi
4. Sumarmi, SST. selaku Pembimbing Klinik
5. Serta teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan Asuhan
kebidanan ini
Penulis menyadari bahwa Asuhan Kebidanan masih jauh dari sempurna.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang dapat
memperbaiki kualitas Asuhan Kebidanan ini. Harapan penulis, semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL.......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................
1.2 Tujuan.................................................................................
1.3 Manfaat...............................................................................
1.4 Metode Penulisan................................................................
1.5 Sistematika Penulisan.........................................................
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Teori Kehamilan..................................................
2.2 Konsep Ante Natal Care...................................................
2.4 Konsep Manajemen Kebidanan Varney...........................
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1. Pengkajian..........................................................................
3.2. Identifikasi Masalah...........................................................
3.3. Identifikasi Masalah Potensial...........................................
3.4. Identifikasi Kebutuhan Segera...........................................
3.5. Intervensi............................................................................
3.6. Implementasi......................................................................
3.7. Evaluasi..............................................................................
BAB IV
PEMBAHASAN......................................................................
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan.........................................................................
5.2 Saran...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
TBC merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
microbacterium tuberculossa. Bakteri ini sering menginfeksi organ paru-paru
dibandingkan tubuh lain dalam tubuh manusia. Di Indonesia TBC merupakan
masalah kesehatan klinis yang serius, baik sisi angka kematian (mortalitas)
atau angka kejadian kesakitannya (morbiditas). Dengan penduduk lebih dari
200 juta orang, Indonesia urutan ketiga setelah India dan Cina dalam hal
jumlah penderita. Diantaranya 22 negara dengan masalah TBC terbesar di
dunia.
Pada tahun 1999, WHO Global Servailance memperkirakan di
Indonesia terdapat 583.000 penduduk dengan penderita TBC baru pertahun
dengan 262.000 BTA positif atau indeks rate kira-kira 130 per 100.000
penduduk. Kematian akibat TBC menimpa 140.000 penduduk tiap tahun, oleh
karena itu pemberian imunisasi BCG dapat mencegah TBC yang diberikan
sejak bayi lahir sampai 2 bulan, diharapkan dapat mengurangi morbiditas dan
mortalitas TBC pada bayi dan anak. Dari fenomena di atas, maka penulis
tertarik untuk melakukan asuhan kebidanan pada bayi A umur 1 bulan
dengan imunisasi BCG di Posyandu Wonorejo-Tumpang.
1.2
Tujuan
1.2.1
Tujuan Umum
Setelah melaksanakan Asuhan Kebidanan pada bayi A umur 1 bulan
dengan imunisasi BCG, diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan
asuhan kebidanan dengan imunisasi BCG.
1.2.2
Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data baik data subyektif
maupun obyektif.
2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa dan masalah yang
muncul dari hasil pengkajian.
3. Mahasiswa dapat mengantisipasi masalah potensial yang timbul
Metode Penulisan
1. Wawancara
langsung
kepada
klien
maupun
keluarga
2. Observasi
3. Praktek
4. Studi Pustaka
PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, tujuan, metodologi penulisan dan
sistematika penulisan.
BAB II :
TINJAUAN TEORI
Isi berupa cuplikan/rujukan teori, konsep-konsep yang memiliki
relevansi dengan asuhan kebidanan yang diberikan beserta
konsep teori manajemen kebidanan sesuai dengan kasus yang
dihadapi.
BAB III :
TINJAUAN KASUS
PEMBAHASAN
Berisi tentang pembahasan kesenjangan antara teori dengan kasus
dan praktek di lapangan.
BAB V :
PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1
Pengertian
Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti resisten atau kebal.
Imunisasi
merupakan
suatu
program
yang
dengan
sengaja
Suatu
suspensi
mikroorganisme
hidup
yang
diberikan
pada
hospes
potensial
untuk
menginduksi.
2. Toksiod :
3. Globulin imun :
4. Antitoksin
(Nelson,2000)
Kandungan Antigen :
Vaksin hidup yang dilemahan (BCG, OPV, Campak, MMR,
Varicela, Tipus ora).
Vaksin inactive : Toksoid, rekombinan, konjugasi, sel utuh,
sebagian sel (Hep. A, B, DPT2T, Tipus Inj, IPV HIB)
Program :
Perkembangan Program Imunisasi (PPI) : Hep. B, BCH, Anti
Polio, DPT, Campak.
Non PPI : Hib, Hep. A, MMR, Varicela.
(Burhan Hidayat, 2001 : 125)
2.1.2
Tujuan Imunisasi
Program imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan
kepada bayi agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta
anak , yang disebabkan oleh penyakit yang sering berjangkit. Secara
umum tujuan imunisasi, antara lain :
a. Melalui imunisasi, tubuh tidak mudah terserang penyakit menular.
b. Imunisasi sangat efektif mencegah penyakit menular.
c. Imunisasi menurunkan angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitas
(kematian).
(Atikah Roverawati dan Citra Setyo Dwi Andini, 2010 : 5)
2.1.3
Manfaat Imunisasi
a. Untuk Anak
Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan
kemungkinan cacat atau kematian.
b. Untuk Keluarga
Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak
sakit, mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin
bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.
c. Untuk Negara
Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan
berakal untuk melanjutkan pembangunan negara.
(Atikah Roverawati dan Citra Setyo Dwi Andini, 2010 : 5-6)
2.1.4
Sasaran
a. Jenis penyakit yang dapat dicegah :
Tuberculosis, Difteri, Pertusis, Campak, Polio, Hep. B, Hep. A,
Meningitis, Haemophilus Influenza tipe b, Kolera, Rabies,
Japanese encephalitis, tifus abdominalis, Rubella, Varicela,
Pneumoni Pneumokokus, Parotitis epidemika.
b. Jenis penyakit menular masuk program imunisasi : Tuberculosis,
Difteria, Pertusis, Polio, Campak, Tetanus, dan Hepatitis.
( Depkes RI : 2005)
Sasaran yang diimunisasi :
Orang-orang yang beresiko tinggi terkena suatu penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi, perlu diberi imunisasi.
1. Bayi dan anak balita, anak sekolah, remaja
2. Orang tua, manula
3. Top manager/eksekutif perusahaan
4. Calon jamaah haji atau umroh
5. Orang yang akan bepergian ke luar negeri
6. dll
(Atikah Roverawati dan Citra Setyo Dwi Andini, 2010 : 5-6)
2.1.5
Jenis Imunisasi
a. Imunisasi Aktif
Imunisasi aktif alami : tubuh anak aktif membuat sendiri zat
antibodi yang akan bertahan selama bertahun-tahun bahkan
seuimur hidup sakit campak.
Imunisasi aktif buatan / didapat : tubuh anak tidak membuat
sendiri antibodi tetapi mendapatkan suntikan dari luar sehingga
misalnya
kekebalan
terhadap
penyakit
tetanus
neonaturum.
Imunisasi pasif buatan atau didapat : tubuh anak memperoleh
kekebalan dari luar misalnya melalui penyuntikan dengan ATS
atau ADS.
(http://tiasabrina.blogspot.com/2009/06/imunisasivaksinasi.intra.html)
2.1.6
2.1.7
Tuberculosis
Waktu lahir dosis 1
1 tahun (pada bayi Hepatitis B
1 bulan dosis 2
6 bulan dosis 3
DPT dan 3 bulan dosis 1
B)
18 bulan booster 1
Dipteria,
Polio
4 bulan dosis 2
6 tahun booster 2
Pertusis,
5 bulan dosis 3
12 tahun booster 3
Tetanus, dan
Campak
Polio
9 bulan
Campak
(Buku Acuan Imunisasi Bagi Pelaksana Imunisasi/Bidan)
Jadwal Pemberian
1-2 tahun
Ulangan/booster
12 tahun
Melawan
Measles,
meningitis,
Hib
3 bulan dosis 1
rubella
Hemophilus
18 bulan
4 bulan dosis 2
Hepatitis A
Cacar air
influenza
5 bulan dosis 3
Tipe B
12-18 bulan
Hepatitis A
12-18 bulan
Cacar air
(Buku Acuan Imunisasi Bagi Pelaksana Imunisasi/Bidan)
Selang Waktu
Masa Perlindungan
Dosis
T1
0,5 cc
T2
4 minggu setelah T1
3 tahun
0,5 cc
T3
6 bulan setelah T2
5 tahun
0,5 cc
T4
1 tahun setelah T3
10 tahun
0,5 cc
T5
1 tahun setelah T4
25 tahun
0,5 cc
Pemberian
Dosis
Kelas 1
DT 1x, Campak 1x
0,5 cc
Kelas 2
TT 1x
0,5 cc
Kelas 3
TT 1x
0,5 cc
b. Vaksin DPT
Vaksin yang terdiri dari toxoid difteri dan tetanus yang dimurnikan
serta bakteri pertusis yang telah diinaktivasi.
-
c. Vaksin TT
Vaksin yang mengandung toxoid tetanus yang telah dimurnikan
dan terabsorbsi ke dalam 3 mg/ml aluminium fosfat.
-
d. Vaksin DT
Vaksin yang mengandung toxoid difteri dan tetanus yang telah
dimurnikan.
-
e. Vaksin Polio
Vaksin polio trivalent yang terdiri dari suspensi virus poliomyelitis
tipe 1, 2 dan 3 (strain sabin) yang sudah dilemahkan.
-
f. Vaksin Campak
Merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan.
-
g. Vaksin Hepatitis B
Vaksin virus recombinan yang telah diinaktivasikan.
-
h. Vaksn DPT-HB
-
(http://piogama.ugm.ac.id/index.php/2009/02/vaksin-untuk-imunisasi/html)
2.2
Pengertian
Imunisasi BCG berfungsi untuk mencegah penularan TBC
(Tuberculosis). Tuberculosis disebabkan oleh sekelompok bakteria
bernama Mycrobracterium tuberculosis complex. Pada manusia, TBC
menyerang terutama sistem pernafasan (TB Paru), meskipun organ
tubuh lainnya juga dapat terserang (penyebaran atau ekstraparu TBC).
Mycrobracterium tuberculosis
Kemasan
Kemasan dalam ampul, beku kering, 1 box berisi 10 ampul vaksin.
Setiap 1 ampul vaksin dengan 4 ml pelarut.
(Atikah Roverawati dan Citra Setyo Dwi Andini, 2010:40)
2.2.3
Cara Pemberian
Vaksin BCG merupakan bakteri tuberculosis bacillus yang telah
dilemahkan.
Cara
pemberiannya
melalui
suntikan.
Sebelum
2.2.5
Kontra Indikasi
Imunisai BCG tidak boleh diberikan pada kondisi :
a. Seorang anak yang menderita penyakit kulit yang berat atau
menahun, seperti eksim, furunkulosis, dan sebagainya.
b. Imunisasi tidak boleh diberikan pada orang atau anak yang sedang
menderita TBC.
(Atikah Roverawati dan Citra Setyo Dwi Andini, 2010:41)
2.2.6
Komplikasi
a. Limfa denitif terjadi pada penyuntikan yang terlalu dalam/dosis
terlalu tinggi. Proses ini bersifat terang dan akan sembuh dalam
waktu 2-6 bulan
b. Dapat terjadi abses pada bekas suntikan karena terlalu dalam, bila
menimbulkan warna merah, dan kulit tipis sebaiknya dilakukan
aspirasi, jangan insisi atau terjadi infeksi sekunder pada ulkus.
(www.pppl.depkes.go.id)
2.2.7
Manthoux Test
a. Pengertian
Memberikan suntikan obat pada jaringan kulit dengan tujuan untuk
menguji coba reaksi tubuh terhadap obat tertentu. Uji tuberculin
dilakukan berdasarkan timbulnya hipersensitivitas terhadap
tuberculo protein karena adanya infeksi.
b. Waktu
Bila ada kecurigaan tubuh dapat bereaksi lebih, bila mendapatkan
suntikan BCG bisa diberikan pada usia > 3 bulan dengan syarat
manthoux test negatif karena dikhawatirkan telah terinfeksi TBC
c. Dosis
0,1 cc obat PPD 5 TV dalam spuit 1 cc
d. Lokasi
Dalam jaringan kulit (IC)
e. Cara pemberian
Suntikan IC dengan sudut 15-20oC dari kulit, lubang jarum
menghadap ke atas, obat dimasukkan pelan-pelan sampai ada
indurasi, kemudian beri lingkaran dengan diameter 10 mm.
f. Cara membaca hasil
2.3
PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama
keluarga,
dan nama
panggilan
akrabnya.
(Diagnosis Fisis Pada Anak, 2003:5)
Umur
Sehat
atau
pemeriksaan
kesehatan
lainnya.
(Diagnosis Fisis Pada Anak,2003:5)
Imunisasi BCG dilakukan pada bayi usia 0-2
bulan. Jika lebih dari itu boleh diberikan jika
sudah melalui tes tuberkulin dengan hasil negatif.
(Atikah Roverawati dan Citra Setyo Dwi Andini, 2010:40)
Jenis Kelamin
baku,
insidens
seks,
penyakit-
Agama :
kepercayaan,
dan
tradisi
dapat
sebagai
tambahan
identitas,
informasi
tentang
pasien
pulang
mungkin
diperlukan
dan
budaya,
misalnya
dapat
menyebabkan
terjadinya
amelia
atau
terjadi
pada
trimester
pertama
kehamilan
dapat
akibat
infeksi
kongnental
(termasuk
TORCH,
Post Natal
-
(http://ykai.net/index.php?
view=article&id=328%3Aimunisasi-penting-untukmencegah-penyakit-berbahaya-&option+com_content
%Itemid=121.html)
7. Riwayat Imunisasi Yang Lalu
Status imunisasi pasien, baik imunisasi dasar maupun imunisasi
ulangan (booster) harus secara rutin ditanyakan. Bila mungkin
di lenkapi dengan tanggal saat imunisasi dan tempat imunisasi
diberikan. Hal-hal tersebut diperlukan untuk mengetahui status
perlindungan pediatrik yang diperoleh. Informasi tentang
imunisasi juga dapat dipakai sebagai umpan-balik tentang
perlindungan pediatrik yang diberikan.
(Diagnosis Fisis Pada Anak,2003:14)
Language
Social personal
Eliminasi :
Istirahat
Aktifitas
20
th
23 th
1bln
B.
Laki-laki
garis keturunan
Perempuan
tinggal 1 rumah
Data Objektif
: klien
: Composmentis
Tanda-tanda Vital :
Dalam batas normal untuk anak usia 1 bulan
TD
Nadi
RR
2. Pemeriksaan Antropometri
BB : 2500-3999 gram
PB
: 45-55 cm
LIKA
: 32-36 cm
LILA
: 11-13 cm
LIDA
: 30-33 cm
(Bobak,Jenan.2004 : 385)
3. Data KMS
Untuk mengetahui tanggal imunisasi sebelumnya tanggal
imunisasi berikutnya.
4. Pemeriksaan Fisik
a) Inspeksi
Muka
Mata
Dada
Perut
Kulit
b) Palpasi
: tidak kembung
c) Auskultasi
Dada
e. Tanda babinski
Ds
Do
: Composmentis
Tanda-tanda Vital :
Dalam batas normal untuk anak usia 1 bulan
TD
Nadi
RR
BB : 2500-3999 gram
Pemeriksaan fisik :
Mata
Dada
Perut
Ekstremitas :
2.3.3
2.3.4
(-)
2.3.5
INTERVENSI
Dx
Tujuan :
KH
Intervensi :
1. Informasikan pada ibu tentang bayinya
R/ Informasi yang baik membuat ibu lebih kooperatif dalam
menerima asuhan.
2. Jelaskan pada ibu tentang manfaat dan prosedur imunisasi BCG
R/ Persepsi yang sama meningkatkan sikap kooperatif ibu dalam
menerima asuhan
3. Siapkan alat, pasien, dan lingkungan
R/ Persiapan
yang
benar
memperlancar
proses
pemberian
informasi
4. Lakukan penyuntikan yang benar
R/ Pemberian imunisasi yang benar dapat meningkatkan efektifitas
obat
5. Berikan KIE tentang reaksi dan perawatan post pemberian
imunisasi BCG
R/ Persepsi yang sama meningkatkan sikap kooperatif ibu dalam
menerima asuhan
6. Catat hasil imunisasi BCG pada buku KMS
R/ Bukti tanggung jawab dan tanggung gugat
7. Ingatkan ibu untuk jadal imunisasi selanjutnya
R/ Ibu mempunyai komitmen terhadap kesehatan anaknya
2.3.6
IMPLEMENTASI
EVALUASI
Sesuai dengan kriteria hasil
BAB III
TINJAUAN KASUS
I.
PENGKAJIAN
Tanggal
: 18 Februari 2010
Waktu
: 09.00 WIB
A. Data Subyektif
1. Identitas Bayi / Anak.
Nama
: Bayi A
Umur/Tgl. Lahir
Jenis kelamin
: Laki-laki
Agama
Islam
Anak ke-
Tn. D
Umur
23 tahun
Agama
Islam
Suku/bangsa
Jawa/Indonesia
Pendidikan
SMP
Pekerjaan
Kuli Bangunan
Penghasilan
Rp. 500.000,-/bln
Alamat
Wonorejo
Nama ibu
Ny. R
Umur
20 tahun
Agama
Islam
Suku/bangsa
Jawa/Indonesia
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan
Alamat
Wonorejo
Wonorejo
3. Alasan datang
Ibu mengatakan bayinya berumur 1 bulan dan ingin mengimunisasikan
bayinya.
4. Riwayat Kesehatan Lalu
Ibu mengatakan bahwa bayinya tidak pernah menderita penyakit batuk
berdarah (TBC), penyakit kulit yang berat atau menahun, seperti eksim,
furunkulosis, dan sebagainya.
5. Riwayat Kesehatan Sekarang.
Ibu mengatakan bayinya sekarang dalam keadaan sehat dan, tidak sedang
menderita penyakit seperti penyakit batuk berdarah (TBC), penyakit kulit
yang berat, penyakit keganasan, atau penyakit luka pada kulit seperti
eksim, furunkolusis, dan sebagainya.
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit
hipersensitivitas (reaksi tubuh yang terlalu sensitif) yang hebat, tidak ada
yang menderita penyakit kulit yang berat atau menahun, seperti eksim,
furunkulosis, serta tidak ada yang menderita gizi buruk, dan penyakit
lainnya (HIV,diabetes melitus)
7. Riwayat Prenatal, Natal, dan Postnatal.
Prenatal
- TM I :
:
ibu mengatakan periksa di bidan 1x, mengeluh mual muntah
sampai usia kehamilan 2 bulan, mendapat vitamin dari bidan,
ibu tidak pernah menderita batuk berdarah.
Postnatal
Ibu mengatakan melahirkan tidak ada keluhan dan tidak ada masalah. Ibu
langsung memberikan ASI pada perdarahan setelah melahirkan tidak ada
kelainan, normal, ASI segera diberikan setelah bayi lahir.
7.
8.
Motorik kasar
Personal sosial
Bahasa
9.
10. Genogram
20
th
23 th
1bln
Laki-laki
garis keturunan
Perempuan
tinggal 1 rumah
: klien
B. Data Obyektif
1.
2.
3.
Pemeriksaan Umum
KU
: baik
Kesadaran
: composmentis
TTV
: RR
: 40x/menit
: 140x/menit
: 36,5 oC
Pemeriksaan Antropometri
BB sekarang
: 4000 gr
PB
: 52 cm
Lingkar kepala
: 32 cm
Lingkar dada
: 33 cm
Data KMS
Imunisasi Hep B tanggal 19 Januari 2010
4.
Pemeriksaan Fisik
a)
Inspeksi
Muka
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Dada
Perut
Kulit
c)
Palpasi
Kepala
Perut
: tidak kembung
Auskultasi
Dada
g. Berkedip
Ada, stimulasi menyorotkan cahaya ke mata.
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
Dx
DS
DO
: KU
baik
Kesadaran : composmentis
TTV
BB
: RR
: 40x/menit
: 140x/menit
: 36,5 oC
: 4000 gr
Pemeriksaan Fisik:
Mata
Dada
Perut
Intervensi :
1. Informasikan pada ibu tentang keadaan bayinya
R/ Informasi yang baik membuat ibu lebih kooperatif dalam menerima
asuhan.
2
Pasien :
Lingkungan :
A :
Bayi umur 1 bulan dengan imunisasi BCG dan telah dilakukan imunisasi
BCG pada tanggal 18 Februari 2010
P : - Anjurkan ibu kontrol jika ada keluhan seperti ada tanda infeksi
- Ingatkan ibu untuk imunisasi selanjutnya 1 bulan lagi yaitu DPT Combo I
dan Polio II pada tanggal 19 Maret 2010
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada teori disebutkan bahwa pemberian imunisasi BCG memiliki persyaratan
yang harus dipenuhi, yaitu bayi harus berumur kurang dari 2 bulan atau lebih dari 2
bulan dengan syarat uji tuberkulin negatif dan kondisi bayi harus dalam keadaan
sehat dan tidak sedang menderita penyakit apapun. Sedangkan pada kasus, didapatkan
bayi A umur 1 bulan dalam keadaan sehat, sehingga memenuhi persyaratan untuk
dilakukan imunisasi, sehingga antara teori dengan praktek tidak ditemukan adanya
kesenjangan berarti.
Pada identifikasi diagnosa dan masalah potensial tidak ditemukan adanya
masalah. Diagnosa yang ditegakkan yaitu bayi umur 1 bulan dengan imunisasi BCG.
Sehingga intervensi yang direncanakan sesuai dengan tujuan agar tidak terjadi
komplikasi dan mencegah dari penyakit tuberkulosis.
Prosedur pemberian imunisasi pada baayi A telah dilakukan dengan benar
dengan tujuan untuk mencegah penyakit tuberkulosis. Pelaksanaan pemberian
imunisasi BCG pada bayi A telah dilakukan sessuai dengan langkah-langkah yang
ada, diantaranya : mengiinformasikan pada ibu tentang prosedur pemberian imunisasi
BCG, melakukan penyuntikan dengan benar (melakukan penyuntikan di permukaan
kulit secara IC dengan sudut 15-20 derajat sampai ada indurasi), memberikan KIE
yang jelas, dan mengingatkan ibu untuk kontrol jika ada keluhan atau jika ada jadwal
imunisasi selanjutnya.
Reaksi setelah pemberian imunisasi BCG adalah timbul gelembung air.
Biasanya setelah 2 minggu akan terjadi pembengkakan kecil berwarna merah dan
bernanah. Setelah itu akan pecah dan menjadi luka kecil dengan diameter 10 mm yang
akan sembuh sendiri dalam 8-12 minggu dan akan meninggalkan jaringan parut.
Namun hal tersebut tidak selalu terjadi pada setiap bayi karena reaksi pada setiap bayi
berbeda tergantung pada daya tahan tubuh masing-masing bayi.
Di dalam evaluasi tidak terjadi komplikasi setelah dilakukan pemberian
imunisasi BCG. Diharapkan hasil yang didapatkan sesuai dengan tujuan dan kriteria
hasil yang telah direncanakan.
BAB V
PENUTUP
5.1
KESIMPULAN
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada bayi A umur 1 bulan
dengan imunisasi BCG di Posyandu Wonorejo tanggal 18 Februari 2010.
Penulis dapat menyimpulkan bahwa asuhan kebidanan yang diberikan telah
berjalan sesuai dengan prosedur imunisasi BCG, yaitu menyuntikkan vaksin
BCG secara IC di permukaan kulit dengan sudut 15-20 derajat sampai ada
indurasi di lengan kanan atas bagian luar. Sehingga dharapkan setelah
penyuntikan, bayi A dapat terhindar dari penyakit tuberkulosis dan tidak
ditemukan adanya kesenjangan antara teori dengan praktek.
Orang tua bayi A sangat kooperatif terhadap tindakan yang
dilakukan, sehingga tidak didapatkan masalah yang serius yang dapat
menghambat proses pelaksanaan implementasi.
5.2
SARAN
1. Bagi Masyarakat
Diharapkan rutin mengimunisasikan bayinya sesuai dengan jadwal agar
terhindar dari beberapa penyakit berbahaya
2. Bagi pendidikan
Diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan mutu mahasiswanya agar
menjadi tenaga kesehatan yang kompeten.
3. Bagi Tenaga kesehatan
Diharapkan mampu mempertahankan keterampilan dalam memberikan
asuhan
4. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat lebih berkompetensi dan terampil dalam
memberikan asuhan
DAFTAR PUSTAKA
A.
Aziz
Alimul
H,
M.
Uliyat.2006.Keterampilan
Kebidanan.Jakarta:Salemba Medika
Dasar
Praktik
Klinik
Atikah
Proverawati,
Citra
Setyo
Dwi
Andhini.Imunisasi
dan
Vaksinasi.Yogyakarta:Nuha Offset
Nelson.2000.ilmu Kesehatan Anak.EGC:Jakarta
Hidayat, AA.,2005.Pengantar ilmu Keperawatan Anak 1.Jakarta:Salemba Medika
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak.1985.Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1.Jakarta:FKUI
Dr. J.B. Suharjo B. Cahyono, Sp.PD, dkk.2010.Vaksinasi Cara Ampuh Cegah
Penyakit Infeksi.Yogyakarta:KANISIUS
Latief,Abdul,dkk.2003.Diagnosis Fisis Pada Anak.Jakarta:CV Sagung Seto
http://tiasabrina.blogspot.com/2009/06/imunisasi-vaksinasi.intra.html diakses tanggal
7 Februari 2010
PIOGMA.
2009.
Vaksin
Untuk
Imunisasi
Balita.