Vous êtes sur la page 1sur 34

Mempengaruhi Orang Lain Posted on 12 Maret 2008 by melianaaryuni

Ada sebagian orang yang dengan mudahnya mampu mempengaruhi orang lain di sekitarnya, tapi ada sebagian lagi yang hanya ikut arus dengan apa yang dikatakan oleh orang lain. Tidak kita pungkiri hal itu pun banyak terjadi di lingkungan kita, contohnya lingkungan kerja. Ada teman yang mudah ikut apa yang dikatakan oleh orang lain ada juga yang kukuh dengan pendiriannya sehingga dia sulit sekali untuk dipengaruhi oleh orang lain.

Pada pembahasan artikel psikologi Cara Memahami Orang Lain, di dalamnya ada pembagian karakter manusia. Ada karakter yang mudah dipengaruhi dari segi perasaan, misalnya karakter melankolis yang mudah terbawa perasaan. Mempengaruhi orang lain agar ikut dengan apa yang kita inginkan atau apa yang kita pikirkan itu tidaklah mudah. Untuk mempengaruhi orang yang dikategorikan melakolis, maka sentuh daya rasanya atau perasaannya, rasa ibanya. Biasanya jika sudah tersentuh rasa ibanya, maka orang itu mudah untuk dipengaruhi pikirannya.

Tipe kepribadian yang kholeris merupakan tipe yang sulit untuk dipengaruhi. Tipe ini bisa mempengaruhi orang lain karena di dalam dirinya ada sifat memimpin, suka berargumentasi sehingga sangat mudah baginya untuk mengajak orang lain mengikuti apa yang dia inginkan atau yang dia rasakan. Untuk kepribadian yang lain coba telusuri sifat khasnya dan jadikan sifat tersebut sebagai kunci untuk mempengaruhi orang tersebut.

Baca artikel di bawah ini :

Banyak yang menyarankan kepada saya untuk membaca buku Bagaimana Mencari kawan dan Mempengaruhi Orang Lain karya Dale Carnegie, tapi tidak banyak orang yang menjelaskan kepada

saya buku itu berisikan apa aja, merka Cuma mengatakan bahwa buku itu bagus untuk dibaca dan menjadikan kita bisa memperoleh teman yang lebih banyak.Dalam tulisan ini saya ingin menyampaikan apa saja sich yang dibahas dalam buku tersebut. Buku ini memberikan kita pelajaran tentang bagaimana kita bisa memeperoleh teman yang lebih banyak, bagaimana kita mempunyai pengaruh dalam bersosialisasi dalam kehidupan bermasyarakat, dan bagaimana membina hubungan antar manusia.

Pada cover belakang buku ini tertulis ada sepuluh hal yang bisa anda dapatkan dalam buku ini, yaitu :

1. Mengeluarkan Anda dari kebiasaan mental yang buruk, memberi Anda gagasan baru, visi baru dan ambisi baru. 2. Membuat Anda mudah dan cepat berkawan 3. Meningkatkan popularitas Anda 4. Memikat orang mengikuti cara berpikir Anda 5. Meningkatkan pengaruh, prestise, kemampuan Anda untuk menyelesaikan segala sesuatu 6. Memungkinkan Anda memperoleh klien dan pelanggan baru 7. meningkatkan kemampuan Anda dalam memperoleh penghasilan yang lebih besar 8. Menjadikan Anda wiraniaga, manajer atau eksekutif yang lebih baik 9. Menjadikan Anda pembicara yang lebih baik dan lebih menyenangkan 10. Membangkitkan antusiasme diantara rekan usaha

Teknik-teknik Mendasar dalam Menangani Manusia. Prinsip 1 : Jangan mengkritik, mencercah atau mengeluh Prinsip 2 : Berikan penghargaan yang jujur dan tulus 3 : Bangkitkan minat pada diri orang lain Enam Cara untuk Membuat Orang Lain Menyukai Anda Prinsip 1 : Jadilah sungguh-sungguh berminat tehadap orang lain Prinsip 2 : Tersenyumlah Prinsip 3 : Mengingat nama seseorang adalah hal paling mengesankan dan paling penting bagi orang itu dalam bahasa apapun Prinsip 4 : Jadilah pendengar yang baik. Dorong orang lain untuk berbicara tentang diri mereka Prinsip 5 : Bicarakan minat-minat orang lain Prinsip 6 : Buat orang lain merasa penting dan lakukan itu dengan tulus

Memikat Orang Lain Mengikuti Cara Berpikir Anda Prinsip 1 : Satu-satunya cara untuk memperoleh manfaat paling banyak dari perdebatan adalah menghindari perdebatan itu sendiri Prinsip 2 : Perlihatkan respek terhadap pendapat orang lain. Jangan pernah berkata, Anda salah. Prinsip 3 : Kalau Anda salah, akuilah dengan cepat dan simpatik Prinsip 4 : Mulailah dengan cara yang ramah Prinsip 5 : Usahakan orang lain mengucapkan ya, ya dengan segera

Prinsip 6 : Biarkan orang lain yang lebih banyak berbicara Prinsip 7 : Biarkan orang lain merasa bahwa itu adalah idenya Prinsip 8 : Cobalah dengan sungguh-sungguh melihat segala sesuatu dari sudut pandang orang lain. Prinsip 9 : Bersimpatilah dengan ide dan hasrat orang lain Prinsip 10 : Imbaulah motif-motif yang lebih mulia Prinsip 11 : Dramatisir ide-ide Anda Prinsip 12 : Lemparkan tantangan Menjadi Pemimpin Prinsip 1 : Mulailah dengan pujian dan penghargaan yang jujur Prinsip 2 : Beritahu kesalahan orang lain dengan cara tidak langsung Prinsip 3 : Bicarakan kesalahan Anda dulu sebelum mengkritik orang lain Prinsip 4 : Ajukan pertanyaan sebagai ganti memberi perintah langsung Prinsip 5 : Biarkan orang lain menyelamatkan muka Prinsip 6 : Pujilah peningkatan sekecil apapun dan pujilah setiap peningkatan. Jadilah tuluslah dalam penerimaan Anda dan murah hati dalam penghargaan Anda Prinsip 7 : Beri orang lain reputasi yang baik untuk mereka penuhi Prinsip 8 : Gunakan dorongan. Buat kesalahan tampak mudah diperbaiki. Prinsip 9 : Buat orang lain merasa senang mengerjakan hal yang Anda sarankan

(sumber : Bagaimana Mencari kawan dan Mempengaruhi Orang Lain, karya Dale Carnegie)

Beberapa teori dan formulasi tentang taktik atau teknik mempengaruhi telah bermunculan sejak 20 tahun yang lalu (Kipnis-1980; Schriesheim-1990; Yukl-1992, Ferris-1997). Dari perseteruan pendapat yang ada, boleh dikata yang banyak diterapkan dan dimutasikan dalam penelitian lanjutan adalah metode Influence Behavior Questionanaire (IBQ). Suatu metode yang dikembangkan oleh peneliti yang bernama Gary Yukl (1992), professor di University at Albany, Amerika. Metoda IBQ memformulasikan 9 strategi dan teknik mempengaruhi orang lain.

Rational Persuasion: Adalah siasat meyakinkan orang lain dengan menggunakan argumen yang logis dan rasional. Seorang dokter yang memberi nasehat kepada pasien yang perokok berat, dengan menjelaskan efek buruk merokok bagi paru-paru dan hasil penelitian yang membuktikan bahwa para perokok lebih rentan menderita penyakit kronis lain. Adalah salah satu contoh rational persuasion ini.

Inspiration Appeals Tactics: Adalah siasat dengan meminta ide atau proposal untuk membangkitkan rasa antusias dan semangat dari target person. Contoh nyata penerapannya adalah, seorang menteri yang membawahi departemen komunikasi dan informasi (kominfo), yang membuka kesempatan kepada seluruh komunitas IT untuk membuat proposal dan ide tentang pengembangan e-government di suatu negeri.

Consultation Tactics: Terjadi ketika kita meminta target person untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang kita agendakan. Misalnya adalah menteri kominfo diatas yang kembali berkonsultasi kepada seluruh komunitas IT di suatu negeri dalam upaya mengajak partisipasi aktif dalam implementasi cetak biru e-government yang telah diproduksi oleh departemennya.

Ingratiation Tactics: Adalah suatu siasat dimana kita berusaha untuk membuat senang hati dan tentram target person, sebelum mengajukan permintaan yang sebenarnya. Sendau gurau seorang salesman terhadap langganan, pujian seorang pimpinan terhadap bawahan sebelum memberi tugas baru, ataupun traktiran makan seorang partner bisnis adalah termasuk dalam ingratiation tactics ini.

Personal Appeals Tactics: Terjadi ketika kita berusaha mempengaruhi target person dengan landasan hubungan persahabatan, pertemanan atau hal yang bersifat personal lainnya. Kita bisa mengimplementasikannya dengan memulai pembicaraan misalnya dengan, Budi, saya sebenarnya nggak enak mau ngomong seperti ini, tapi karena kita sudah bersahabat cukup lama dan saya yakin kamu sudah paham m engenai diri saya

Exchange Tactics: Adalah mirip dengan personal appeal tactics namun sifatnya adalah bukan karena hubungan personal semata, namun lebih banyak karena adanya proses pertukaran pemahaman terhadap kesukaan, kesenangan, hobi, dsb. diantara kita dan target person.

Coalition Tactics: Adalah suatu siasat dimana kita berkoalisi dan meminta bantuan pihak lain untuk mempengaruhi target person. Strategi kemenangan karena jumlah pengikut dipakai dalam siasat ini.

Pressure Tactics: Terjadi dimana kita mempengaruhi target person dengan peringatan ataupun ancaman yang menekan. Seorang komandan pasukan yang memberi ancaman penurunan pangkat bagi prajuritnya yang mengulangi kesalahan serupa. Adalah contoh implementasi pressure tactics ini.

Legitimizing Tactics: Adalah satu siasat dimana kita menggunakan otoritas dan kedudukan kita untuk mempengaruhi target person. Presiden yang meminta seorang menteri untuk menyusun rancangan undang-undang, kepala sekolah yang meminta guru menyusun kurikulum pendidikan adalah beberapa contoh penerapan legitimizing tactics.

Teknik Matching and Mirroring tu asasnya bila ada persamaan antara kau dengan seseorang, perasaan senang antara kau dan dia akan timbul. Contohnya tadi, padanan (match) antara kau dengan budak itu ialah bahasa loghat negeri yang digunakan. Tipulah kalau kau tak rasa lebih selesa atau teruja bila bersembang dengan orang yang seloghat bahasa dengan kau di tengah-tengah masyarakat yang menggunakan loghat bahasa lain. Tak banyak, sikit.

Garis kasar buku


Teknik-teknik asas untuk memperlakukan orang

Jangan mengkritik, mengutuk, atau merungut. Berikanlah orang perasaan membanggakan diri; pujikanlah bahagian-bahaagian mereka yang baik. Buatkanlah orang lain ingin membuat apa yang anda mengkehendaki melalui membangkitkan keinginan mereka.

6 cara untuk menyebabkan orang suka akan anda


Minatlah secara jujur terhadap orang-orang lain. Senyum. Ingat dan gunakanlah nama-nama orang. Galakkanlah orang-orang lain untuk bercakap tentang diri mereka, dan dengarlah mereka. Bincangkanlah tentang apa yang orang itu minat. Buatkanlah orang itu berasa penting.

13 cara untuk memujuk orang supaya bersetuju dengan fikiran anda


Elakkanlah pertengkaran. Tunjukkanlah rasa hormat terhadap pendapat-pendapat orang itu. Jangan sekali pun mengatakan dia salah. Pilihlah sikap anda sebelum memulakan perbualan dan sesuaikanlah sikap anda semasa perbualan supaya orang itu dapat berasa bahawa anda bersetuju dengan cara pemikirannya. Jika anda bersalah, akulah dengan cepat dan tegas. Mulakanlah perbualan dengan cara yang ramah. Mulakanlah perbualan dengan soalan yang orang itu akan menjawab dengan "ya". Biarlah orang itu membuat percakapan. Biarlah orang itu berasa idea ialah ideanya. Cubalah dengan jujur untuk melihat perkara-perkara dari sudut pandangan orang itu. Bersimpatilah dengan orang itu.

Sandarkanlah kepada tujuan-tujuan yang mulia. Besar-besarkanlah idea-idea anda.

9 cara untuk mengubah orang tanpa menyinggung perasaan atau menimbulkan rasa geram

Mulakanlah perbualan dengan pujukan dan penghargaan yang jujur. Tariklah perhatian kepada kesilapan-kesilapan orang itu secara tidak langsung. Cakaplah tentang kesilapan-kesilapan anda dahulu. Tanyalah soalan berbanding memberi arahan-arahan langsung. Benarkanlah orang itu tidak mendapat malu. Pujuklah setiap perbaikan. Berilah reputasi yang baik untuk mereka mencapai. Galakkanlah mereka dengan membuat kesilapan-kesilapan mereka dapat dibetulkan dengan mudah. Buatkanlah orang itu berasa gembira terhadap pembuatan yang anda cadangkan

1.0

PENGENALAN

Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau inginkan mencapai sesuatu matlamat. Motivasi boleh juga dikatakan sebagai rancangan atau kehendak untuk menuju kejayaan dan mengelakkan dari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah proses menghasilkan tenaga oleh keperluan diarahkan untuk mencapai sesuatu matlamat. Seseorang yang mempunyai motivasi bermakna ia telah memperolehi kekuatan untuk mencapai kecemerlangan dan kejayaan dalam kehidupan.. Dalam satu-satu kelompok kumpulan, motivasi menjadi penggerak kepada kejayaan kumpulan. Dengan adanya motivasi, maka wujudlah kerjasama, sifat suka tolong-menolong antara satu sama lain. Motivasi memainkan peranan yang sangat penting dalam bidang pendidikan. Guru dan murid memerlukan motivasi untuk mengerakkan dirinya untuk mencapai kualiti kerja atau kejayaan yang lebih cemerlang. Di sini motivasi boleh ditakrifkan sebagai kebolehan atau persetujuan yang dilaburkan untuk mengembangkan tenaga demi mencapai matlamat atau juga penghargaan. Oleh yang demikian motivasi adalah merupakan keadaan apabila keperluan manusia itu dipenuhi dengan diberi ganjaran dan sesuatu status yang baik. Ekoran daripada itu, mereka akan bekerja dengan lebih baik kerana tiada lagi kebimbangan, rasa selamat dan kehidupan yang terjamin telah tersedia untuk mereka. Begitu juga dengan kepuasan, jika seseorang itu diberi motivasi, maka secara tidak langsung kehendak mereka telah dipenuhi . Terpenuhnya kehendak dan kemahuan oleh seseorang itu boleh memberikan suatu kepuasan yang tidak terhingga pada diri seseorang. Pada masa yang sama guru juga menjadi motivator kepada pelajar-pelajarnya untuk berjaya dalam kehidupan mereka. Seorang guru yang baik mesti mempunyai motivasi yang dinamik, cekap dan sentiasa berusaha untuk memajukan serta meningkatkan pengajaran dan pembelajaran dalam bilik darjah. Guru yang bermotivasi juga mempunyai tenaga untuk menjadi penggerak kepada pelajar-pelajarnya. Pelajar yang bermotivasi ialah pelajar yang mempunyai minat untuk belajar bagi mencapai matlamatnya. Mereka akan mendengar dan memberikan perhatian sepenuhnya kepada pelajarannya. Mereka aktif di dalam dan di luar kelas, mudah bertindak dan sedia menerima teguran dan arahan guru. Mereka boleh berdikari dan suka memberikan pandangan dan pendapat dalam kelas. Pelajar-pelajar seperti ini mempunyai penggerak dalam dirinya untuk mencapai kecemerlangan akademik dan juga dalam hidup keseluruhannya. Oleh itu

pengajaran dan pembelajaran yang berkesan di sekolah boleh dicapai melalui guru dan pelajar yang sentiasa bermotivasi. Ahli-ahli psikologi berpendapat bahawa tingkah laku manusia boleh dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adakalanya manusia bertindak berdasarkan perasaan dan nalurinya sendiri dan juga kadang-kala dipengaruhi oleh persekitaran sekeliling. Melalui apa cara pun, manusia bertindak untuk mencapai sesuatu matlamat dan ia akan mencari jalan yang paling mudah untuk mancapai matlamat tersebut. Apa yang mendorong manusia bertindak untuk sesuatu tujuan itu ialah apa yang dinamakan motivasinya Untuk memahami dengan lebih mendalam tentang tindakan manusia ini kita perlulah mengkaji beberapa teori yang berkaitan. Jadi teori yang akan diketengahkan disini ialah tentang teori motivasi Maslow. 2.0 Teori Motivasi Maslow Struktur dan fungsi di dalam badan organisme mempunyai keperluan yang tertentu. Telah diakui bahawa manusia sebagai makhluk yang paling tinggi mempunyai keperluan yang kompleks. Berdasarkan Atan Long ( 1976 : 131 ), Maslow (1954) telah menjelaskan bahawa keperluan-keperluan manusia itu berperingkat-peringkat. Sesuatu peringkat keperluan yang lebih tinggi tidak mungkin diperolehi sebelum keperluan yang lebih rendah peringkatnya dipenuhi terlebih dahulu. Pada peringkat yang paling asas terdapat keperluan hayat ataupun keperluan fisiologi. Setelah keperluan ini dipenuhi baharulah keperluan keselamatan, diikuti keperluan kasih-sayang, seterusnya peringkat penghargaan kendiri atau penghormatan diri dan peringkat tertinggi atau puncak bagi keperluan manusia adalah peringkat keperluan bagi penyempurnaan kendiri. Peringkat keperluan manusia mengikut teori Maslow ini dapat dilihat seperti rajah di bawah.

1. Keperluan Estetik 2. Keperluan Mengetahui 3. Penyempurnaan Diri 4. Penghargaan Kendiri 5. Kasih Sayang 6. Keselamatan 7. Fisiologi Model Maslow yang berbentuk peringkat itu merupakan perkembangan ontological individu kerana setiap peringkat perkembangan perlu dilalui oleh individu misalnya pada masa bayi atau kanak-kanak, individu memerlukan perlindungan dan keselamatan, diikuti dengan kasih-sayang, dan penghormatan diri dan keperluan ini terus bertambah sehingga kepada peringkat penyempurnaan kendiri. Kajiannya mendapati semakin tinggi keperluan individu itu maka semakin kurang pergantungan kepada persekitaran social kerana dalam hal ini individu menggunakan pengalaman lampau untuk menentukan tingkah-lakunya. Pada masa ini motivasi bergantung kepada kemahuan dalaman, kemampuan, potensi, bakat, dan kreativiti impuls individu. Sementara itu persekitaran sosial merupakan faktor desakan dalam mencapai kemahuan ini. Maka dengan itulah juga Maslow menamakan keperluan peringkat terbawah sebagai keperluan kekurangan dan peringkat paling tinggi sebagai keperluan perkembangan.

2.1 Keperluan Fisiologi Mengikut teori Maslow, peringkat ini merupakan keperluan yang paling asas. Keperluan ini adalah penting bagi kehidupan sesuatu organisme, apatah lagi manusia. Keperluan asas ini merangkumi apa yang diperlukan untuk diri atau fizikal seseorang seperti keperluan mendapatkan makanan, minuman dan tempat tinggal. Membicarakan teori motivasi Maslow dalam konteks pendidikan, pelajar-pelajar yang mendapat kurang makanan tidak dapat menumpukan perhatian yang sepenuhnya terhadap pelajaran mereka. Ini kerana kesan daripada kekurangan keperluan ini akan mengakibatkan kesihatan pelajar terganggu atau terjejas. Bagi mengelakkan perkara ini berlaku, para guru sepatutnya memberikan perhatian dan mengambil berat kepada tanda-tanda yang menunjukkan apa-apa kekurangan dari segi fizikal pelajar itu. Sekiranya keperluan ini tidak dipenuhi pelajar akan kurang bermotivasi atau berminat terhadap pelajaran. Selain itu, salah satu lagi yang termasuk dalam keperluan asas manusia adalah keperluan seks. Keperluan ini akan mencapai kemuncaknya apabila seseorang itu mencapai peringkat baligh. Melalui keperluan ini, setiap individu dapat mengetahui peranan jantina masingmasing. Mereka perlu berkahwin untuk memenuhi keperluan seks. Bagi remaja yang cuba memenuhi keperluan seks melalui hubungan seks yang tidak selamat, boleh mendatangkan penyakit yang berbahaya kepada mereka. Kekurangan keperluan seks boleh menyebabkan seseorang individu tidak dapat melakukan tugasan lain kerana keperluan ini adalah merupakan keperluan utama yang perlu dipenuhi terlebih dahulu. 2.5 Keperluan Keselamatan Telah menjadi lumrah setiap yang bernyawa, aspek keselamatan amat penting dalam hidup. Demikianlah tiap-tiap individu memerlukan keperluan ini tetapi dengan kekuatan yang berbeza-beza.. Ada individu yang kurang mempunyai keperluan ini dan menjadikannya lebih gemar bersendirian, tetapi ada individu yang mempunyai keperluan ini dengan kuatnya sehingga menjadikannya bergantung di dalam banyak hal kepada orang lain. Keperluan ini boleh jadi timbul daripada keadaan anak-anak kecil yang tidak dapat hidup dengan sendirinya dan memaksa ia bergantung kepada orang dewasa terutama ibu bapa untuk mendapatkan keperluan ini agar ia sentiasa dilindungi. Sebagai contoh semasa dalam kesakitan seorang kanak-kanak amat memerlukan jagaan ibu bapa. Sikap kepekaan dan keprihatinan seorang ibu atau bapa yang bertanggungjawab diharapkan demi menjaga keselamatannya dan hasil penyelidikan yang dibuat oleh Harlow dan Zimmerman (1958) berdasarkan kajiannya turut menunjukkan betapa pentingnya perdampingan dan sentuhan orang dewasa kepada seseorang kanak-kanak. Hal yang sedemikian turut berlaku di dalam kelas. Pelajar-pelajar memerlukan keselamatan daripada seorang guru iaitu dalam bentuk disiplin. Oleh itu dari peringkat awal lagi, kanakkanak perlu diajar akan disiplin ini. Mereka tidak boleh dibiarkan mendisiplinkan diri mereka sendiri. Sebagai seorang yang berpengalaman, wajarlah ibu bapa memainkan peranannya dalam mendidik dan mengajari kanak-kanak akan hal ini. Di dalam kelas guru pula berperanan besar. Keselamatan di dalam kelas dapat dijamin jikalau seseorang guru itu bertindak dengan konsisten. Ini kerana pelajar-pelajar itu akan dapat belajar dengan lebih berkesan jika mereka dapat mengetahui perasaan atau mood guru itu. Contohnya, cara seseorang guru itu memberikan arahan. Semestinya setiap arahan yang diberi tidak bercanggah. Di samping itu apa yang penting juga guru seharusnya ada sikap toleransi terhadap para pelajarnya. Ini kerana pelajar-pelajar akan berasa selamat dan membolehkan mereka dapat menumpukan perhatian sepenuhnya terhadap proses pembelajaran.

2.3 Keperluan Kasih-sayang Berdasarkan Teori Maslow, turut diperlukan keperluan ini untuk mendapatkan hubungan

yang mesra, kasih-sayang, dan perasaan diri. Kebiasaan yang berlaku di dalam kelas, pelajar kadang-kadang akan berasa terganggu apabila terjadi perkelahian atau perbalahan antara satu sama lain. Mereka berasakan diri dan emosi mereka berada di dalam keadaan yang tidak stabil menyebabkan tidak dapat menumpukan perhatian terhadap proses pembelajaran mereka. Keadaan ini akan menjadi lebih kritikal dan tegang jikalau mereka dimarahi pula oleh guru dan dikenakan denda. Situasi ini akan menimbulkan rasa tidak senang di kalangan pelajar terbabit dan merasakan diri mereka seolah-olah tidak disukai, dihargai, atau tidak dipedulikan oleh guru mahupun kawan-kawan. Ekoran daripada itu keinginan, minat, juga kehendak atau motivasi mereka untuk belajar akan pudar dan lenyap. Dalam konteks ini, guru perlulah memberi tunjuk-ajar kepada mereka dengan menasihati atau mengadakan sesi kaunseling untuk mengeratkan hubungan yang baik sesama mereka. Apa yang penting juga ini akan dapat memelihara hubungan yang baik dan mesra di antara pelajar dengan guru. Melalui cara ini, pelajar akan merasakan mereka diterima, dihormati, serta dihargai oleh anggota lain dalam komuniti yang kecil dan mereka ada hak milik keanggotaan dalam komuniti tersebut. Secara tidak langsung, proses pengajaran pembelajaran berjalan dengan baik, harmonis, lancar, dan berkesan kerana masing-masing individu telah dapat memenuhi keperluan kehendaknya.

2.4 Keperluan Penghargaan Kendiri Satu unsur besar dalam pembinaan konsep kendiri adalah penerimaan. Penerimaan oleh keluarga, guru dan rakan sebaya amatlah penting. Penerimaan bermaksud menghargai sifatsifat istimewa individu sebagai manusia unik yang bebeza dengan individu lain dari segi sikap, pengetahuan dan kemahiran.Penerimaan bererti memberi peluang kepada individu belajar menerima diri mereka sendiri.Penerimaan rakan sebaya penting supaya mereka tidak merasa tersingkir.Murid yang diterima kerap kali memperolehi prestasi akademik yang tinggi berbanding individu yang tidak diterima rakan sebaya. Murid yang diterima merasai diri mereka dihargai, dikasihi dan bernilaai.Oleh itu mereka dapat berinteraksi secara positif membincangkan masalah pembelajaran dalam kumpulan.Guru perlu menyediakan aktivviti seperti projek-projek bagi setiaap murid supaya mereka dapat berdamping dan mendampingi murid yang lain. Setiap individu memerlukan penilaian yang tinggi dan stabil tentang diri mereka. Bagi memenuhi kehendak atau membolehkan perkara ini berlaku, terlebih dahulu seseorang itu perlu menghormati dirinya sendiri dan berusaha pula menjadikan dirinya dihargai oleh orang lain. Faktor yang penting ialah keperluan ini dapat dipenuhi apabila seseorang itu mempunyai keyakinan diri dan kebebasan, juga pengiktirafan, perhatian, dan penilaian diri orang lain. Konsep ego seseorang itu berkait rapat dengan perasaan penghargaan diri. Berdasarkan Saedah, Zainun, dan Tunku Mohani (1996 : 13) mengungkap kata-kata Kubiniec, 1970, Orang yang mempunyai konsep diri yang kuat lebih berkemungkinan mencapai kejayaan akademik Ini bertepatan sekali jika dihubungkaitkan dengan diri seseorang pelajar itu. Rasa ingin tahu mempunyai pertalian yang erat untuk memenuhi kehendak ini. Rasa ingin tahu ini juga akan menggerakkan pelajar tersebut mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang menarik perhatian mereka. Keinginan ini juga mendorong pelajar untuk belajar dan mencari pengetahuan dengan membaca buku, mentelaah, menjalani proses pembelajaran atau mencuba berbagai-bagai perkara yang belum dialaminya. Oleh itu menjadi tugas seseorang guru memberikan tugasan, yang sesuai untuk diterokai serta yang mampu dan boleh dilaksanakan oleh pelajar. Pelajar akan merasakan diri mereka penting apabila sesuatu tugasan yang diberi dapat dilaksanakan dengan sebaiknya. Ini dapat memupuk diri pelajar untuk lebih berkeyakinan seterusnya keinginan dan minat mereka untuk terus belajar dan berjaya makin meluap-luap. Seseorang guru juga perlu berusaha dan memastikan jangan ada pelajarnya yang gagal atau tercicir kerana mereka ini akan merasakan penghargaan dirinya amat rendah.

2.5 Keperluan Penyempurnaan Kendiri Konsep kendiri adalah pengertian atau kefahaman seseorang terhadap dirinya sebagai individu yang asing yang memiliki satu ciri-ciri yang unik atau istimewa ( Shaffer,1985 ).Ia membawa maksud bagaiman seseorang individu itu berpendapat dan menganggap dirinya.Penyempurnaan kendiri pula bermaksud apa yang seseorang itu boleh jadi, ia mesti jadi, iaitu potensinya dilahirkan. Anggapan dan pendapat itu adalah berasaskan kepekaan dan kesedaran tentang kekuatan dan kelemahannya.Kesedaran itu pula lahir daripada maklum balas, gerakbalas atau preaksi individu lain disepanjang pergaulan, sosialisasi atau interaksi dengan individu lain. Cohen (1959) menjelaskan bahawa orang yang mempunyai konsep kendiri yang tinggi dikonsepsikan sebagai orang yang menyukai atau menghargai dirinya dengan melihat dirinya berkebolehan dalam hubungan dengan dunia luar. Manakala mereka yang mempunyai konsep kendiri yang rendah pula melihat dirinya sebagai orang yaang membenci dan tidak menghargai dirinya.Iaitu seseorang yang tidak berkebolehan untuk berhubung secara berkesan dengaan persekitarannya. Peringkat penyempurnaan kendiri ini adalah peringkat yang paling tinggi dan hanya diperolehi apabila semua keperluan peringkat bawah itu telah dipenuhi. Demikian pula mengikut Atan Long (1976 : 148) daripada Maslow (1970), keperluan untuk penyempurnaan kendiri itu adalah keperluan yang menjadi kemuncak atau yang tertinggi di dalam peringkat sistem keperluan manusia. Keperluan ini hanya dapat dicapai setelah seseorang itu memenuhkan keperluan lain yang terdapat pada peringkat yang lebih bawah di dalam sistem keperluan tadi. Menurutnya lagi, keperluan penyempurnaan diri ini merupakan pemenuhan keseluruhan keperluan manusia. Ini bermakna seseorang yang telah mencapai peringkat ini telah dapat memenuhi keperluan untuk mendapatkan keindahan dan estetika; ia telah dapat dengan sepenuhnya akan makna hidup; ia dapat menerima keadaan dirinya dan orang lain; ia merasakan gembira tentang nikmat hidup dan telah menggunakan kebolehannya dengan semaksimanya. Penerimaan diri berlaku melalui sosialisasi dengan individu lain.Sikiranya individu itu diterima oleh orang lain, dia juga akan menerima dirinya.Penerimaan diri boleh mempengaruhi tindak tanduk individu dalam menghadapi cabaran hidup ini.Manakal perhargaan diri pula bermaksud sikap penerimaan atau tidak penerimaan individu terhadap dirinya.Individu yang tinggi penghargaan dirinya selalu berkebolehan membenteras dan mengatasi kegawatan persenoliti serta kurang upaya mengendalikan masalah yang timbul dalam hidupnya. Untuk membina konsep kendiri yang positif ibu pada dan para pendidik perlu memberi dorongaan, bantuan dan sokongan kepada murid. Bantuan kemudahan dan sokongan moral perlu dalam pembelajaran mereka. Ibu bapa dan pendidik juga perlu menyediakan segala jenis pengalaman hidup untuk membantu murid mengembangkan bakat atau potensi mereka. Dalam meniti arus kehidupan untuk membantu murid mengembangkan bakat atau potensi mereka. Di sekolah, terdapat banyak ruang atau peluang-peluang yang diberi atau disediakan kepada pelajar-pelajar untuk mencapai peringkat penyempurnaan kendiri ini seperti pemilihan aktiviti oleh pelajar sendiri, rancangan belajar yang bebas juga sesi bimbingan kaunseling. Melalui aktiviti-aktiviti tersebut pelajar dapat memilih jenis pengetahuan atau kemahiran yang mereka kehendaki dan mereka juga bebas menggunakan masa untuk mengembangkan pengetahuan atau kemahiran itu Apabila pelajar berusaha untuk mencapai peringkat penyempurnaan kendiri, maka mereka mesti belajar dengan tekun, bersungguhsungguh, serta melipatgandakan usaha melalui arah yang tegas dan berdisiplin. Di samping itu pelajar juga perlu mengetahui had aktiviti mereka. Dalam membantu para pelajar berjaya mencapai sehingga peringkat ini, guru perlu memainkan peranannya. Guru harus membantu menyuburkan minat, bakat, juga kebolehan pelajar dengan menjadi pembimbing atau fasilitator kepada mereka. Dengan ini pelajar dan guru berjalan seiringan dalam memenuhi satu matlamat. Kesan daripada itu proses

pengajaran serta pembelajaran dapat ditingkatkan seterusnya mendatangkan manfaat kepada semua pihak. 2.6 Keperluan Mengetahui Keperluan mengetahui adalah berkaitan dengan perasaan ingin tahu sesuatu perkara. Ia berhubung juga dengan keperluan mencari, menyusun serta menganalisis sesuatu maklumat. Untuk mengetahui sesuatu perkara, seseorang itu mestilah berusaha mencari jawapan mengenai makna kehidupannya dan tentang kewujudan dirinya. Dalam konteks sekolah, guru mestilah sentiasa mengajar dengan cara ikuiri penemuan dan kajian supaya semua pelajar dapat melibatkan diri dalam proses mencari maklumat dan pemikiran reflektif. 2.7 Keperluan Estetik Keperluan estetik adalah merujuk kepada keperluan manusia untuk memiliki dan memahami keindahan dan kecantikan dalam dirinya. Salah satu untuk memiliki perasaan tersebut adalah dengan cara memiliki baranganyang cantik dan mempunyai unsur-unsur kesenian dalam dirinya. Akibat keperluan ini manusia sanggup membelanjakan beratus malahan beribu ringgit untuk memiliki barangan yang indah . Dalam konteks sekolah pula, pelajar perlu digalakkan supaya lebih melibatkan diri dalam aktiviti-aktiviti yang dapat mengembangkan otak kanan mereka seperti dalam bidang drama, muzik dan sebagainya. 3.0 APLIKASI Tugas guru semakin mencabar semasa menjalankan tugasnya sebagai pendidik dewasa ini.Dalam pengajaran dan pembelajaran, motivasi dianggap sebagai satu unsur yang membolehkan murid melibatkan diri secara aktif.Di samping itu ianya menjadikan proses pembelajaran berlaku dalam situasi yang bermakna,berfaedah dan menyeronokan.Guru merupakan penggerak kepada muridnya supaya berjaya dalam pembelajaran. Guru hendaklah sentiasa memberi peneguhan serta-merta kepada muridnya apabila mereka memperlihatkan tingkahlaku positif. Peneguhan ini boleh diberi dalam pelbagai bentuk seperti pujian, senyuman atau hadiah. Secara tidak langsung dapat mempertingkatkan lagi aras motivasi serta meningkatkan prestasi murid-muridnya. Guru perlu memastikan setiap mata pelajaran yang diajar menarik minat muridnya. Guru mesti menentukan proses pengajaran dan pembelajaran itu sentiasa aktif, bersifat menyelidik, menyeronokkan dan bermanafaat. Aktiviti pembelajaran perlu menggalakkan interaksi sosial dan interaksi dalam kumpulan. Penyampaian pengajaran yang tidak menarik boleh menyebabkan murid-murid merasa bosan. Oleh itu, guru perlu menyerapkan pelbagai unsur aktiviti seperti proses penyelidikan, keseronokan dan sebagainya.Guru boleh menyuruh murid ke perpustakaan atau makmal komputer untuk mencari maklumat tentang topik-topik yang berkaitan dengan pelajaran yang dipelajari.Guru juga boleh mengadakan lawatan sambil belajar ke tempat-tempat yang bersejarah atau tempat yang sesuai dengan pelajaran.Ini adalah berguna untuk pelajar yang mempunyai gaya pembelajaran pragmatis kerana mereka dapat melihat pertalian antara teori dan fakta yang dipelajari dengan situasi sebenar.Selain itu, guru boleh mengadakan pusat atau ruang untuk sudut mata pelajaran bagi mempamerkan segala alat bantu mengajar seperti carta, peta dan sebagainya. Guru menggalakkan murid-murid menggunakan pelbagai bahan rujukan.Guru tidak boleh mengharapkan kepada buku teks sahaja.Guru perlu menggunakan pelbagai bahan yang mempunyai unsur-unsur kreatif seperti bahan dari internet, komik, CD-ROM , bahan-bahan daripada akhbar dan bahan-bahan bacaan lain.Murid mesti digalakkan untuk menghasilkan ciptaan berdasarkan idea-idea dan minat sendiri.

4. 0 KRITIKAN Teori Maslow tentang keperluan telah menerima kritikan. Terdapat dua kelemahan teori motivasi Maslow. Pertamanya tentang keperluan individu. Keperluan individu tidak selalunya mengikut susunan hierarki sepertimana yang telah dinyatakan di atas tadi. Keduanya, keperluan seseorang murid berbeza kerana menjadi ketara mengikut tempoh atau masa sesuatu tugas dijalankan. Walau bagaimanapun strategi Maslow membuat kategori keperluan, menentukan hierarki yang mustahak amat bermanfaat dalam meninggikan motivasi kerja. 4.1) Teori kognitif Tentang Motivasi. Penganut teori-teori kognitif berpendapat bahawa individu bermotivasi apabila mereka mengalami keadaan ketidakseimbangan kognitif atau satu keinginan mencari penyelesaian kepada sesuatu masalah. Guru perlu menentukan muridnya mengalami keinginan mencari maklumat atau penyelesaian. Guru juga perlu memastikan pembelajaran berlaku. 4.2) Teori Motivasi Pencapaian. Menurut teori ini, pencapaian seseorang individu cenderung untuk berjaya atau mencapai kejayaan ke aras yang paling tinggi.Pada masa yang sama, mereka akan mengelakan kemungkinan mengalami kegagalan.Apabila murid berjaya, mereka membina matlamat yang realistik bagi diri mereka dan kejayaan tersebut telah menguatkan keperluan untuk pencapaian selanjutnya.

5.0 PENUTUP Sesuatu matlamat pada satu peringkat berjaya dicapai akan menimbulkan perasaan untuk memenuhi kepuasan pada peringkat yang lebih tinggi. Oleh itu pendidik harus mengetahui langkah-langkah yang praktikal sejajar dengan diri seseorang pelajar demi hendak memenuhi kehendak pelajar. Dengan itu kepuasan belajar dalam keperluan motivasi boleh dicapai seterusnya menanamkan minat pelajar mengembangkan potensinya. Jelaslah bahawa keperluan itu mempunyai matlamat yang mesti dicapai bagi memenuhkan keperluan tersebut. Matlamat ini mempunyai nilai yang tertentu kepada seseorang mahupun seorang pelajar yang memerlukannya. Teori Hiraki Maslow tegas memberi konsep bahawa perkembangan individu atau pelajar ini perlu melalui beberapa tingkat kepuasan atau dengan kata lain proses perkembangan individu itu merupakan satu usaha yang berterusan dalam persekitaran sosial sehingga mencapai kecemerlangan. Oleh itu bagi meninggikan atau mempertingkatkan lagi proses pengajaran juga pembelajaran di dalam kelas, guru seharusnya peka dan bijak menentukan apa keperluan seseorang pelajar. Dengan menyedari keperluan seseorang pelajar guru dapat mengatur strategi serta alternatif yang lebih praktikal demi kecemerlangan yang semaksimumnya.

Latar Belakang Abraham Maslow


Abraham Maslow dilahirkan di Brooklyn, New York dalam tahun 1908. Bapanya bernama Samuel Maslow dan ibunya bernama Rose. Abraham Harold Maslow lebih menyayangi bapanya dari ibunya. Maslow menganggap ibunya seorang yang amat kuat beragama dan kadangkalanya membuat dirinya serba salah. Ibunya sering membandingkan Maslow dengan adik adiknya yang lain, dan lebih menyayangi mereka daripada Maslow. Maslow juga sering dihina oleh ibunya. Pada zahirnya Maslow pernah menyatakan rasa marah dan benci ke atas ibunya. Semasa ibunya meninggal dunia, Maslow enggan menghadiri upacara pengkebumian ibunya. Maslow amat menyayangi bapanya Samuel. Maslow sering dianggap sebagai anak bapa dan bukannya anak emak. Beliau sering menganggap bapanya sebagai kawan. Abraham Maslow mendapat ijazah pertama dan PhD dari Universiti Wisconsin dalam tahun 1934. Selepas mendapat ijazah doktor falsafah, beliau bekerja di Brooklyn College (1937 - 1951). Dalam tahun 1951, beliau meneruskan kerjayanya di bidang akademik di Universiti Brandeis, Massachusetts. Beliau pernah dilantik sebagi Pengerusi Jabatan Psikologi selama 10 tahun di universiti yang sama. Sepanjang kerjayanya, beliau banyak menghasilkan artikel artikel berkaitan dengan perasaan dirinya sendiri, pandangan terhadap insan juga perasaan ke atas kesihatan dirinya. Maslow berkahwin pada tahun 1928 dengan Bertha, dan beliau telah meninggal dunia di usia 62 tahun akibat penyakit serangan jantung.

Teori Humanistik Mengikut Pandangan Abraham Maslow

Maslow melihat individu sebagai sesuatu yang berintergrasi dan penyusuan keseluruhan. Contohnya, seorang insan yang lapar, ianya bukan sebahagian daripada diri individu tersebut,

sebaliknya keseluruhan diri individu menunjukkan rasa lapar. Teori Maslow ini ada berkaitan dengan personaliti, dan menitikberatkan beberapa andaian yang berkaitan dengan motivasi. Beliau menekankan keseluruhan diri individu bergerak, bukan hanya sebahagian daripada individu. Maslow menganggap motivasi sebagai sesuatu yang kompleks, dimana tingkah laku luaran yan diperlihatkan oleh manusia. Beliau juga menganggap, individu akan terus bermotivasi oleh kerana sesuatu matlamat. Matlamat ini dianggap sebagai keperluan yang perlu dipenuhi oleh semua manusia tanpa mengambil kira budaya, persekitaran dan perbezaan generasi. Personaliti yang dibincangkan oleh Maslow lebih kepada keperluan individu. Maslow sering mengaitkan perkembangan personaliti dengan motivasi. Motivasi lahir dari keperluan yang diperolehi oleh setiap individu. Maslow berpendapat sebilangan keperluan dalaman yang menggerak serta mengarahkan perlakuan yang dipamerkan oleh individu. Keperluan yang ditunjukkan oleh Maslow boleh dilihat dalam bentuk hieraki. Menurut beliau keperluan di tahap yang paling bawah/keperluan fisiologi harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum seseorang individu memikirkan tahap kedua. Dengan kata lain keperluan di peringkat kedua tidak akan wujud jika keperluan diperingkat pertama tidak mencapai tahap kesempurnaan. Maslow juga menyebut terdapat perbezaan diantara keperluan peringkat bawah dengan keperluan di peringkat tinggi. Antaranya : Keperluan di peringkat tinggi wujud lewat di dalam pertumbuhan diri kita dan kewujudannya secara beransur ansur. Oleh kerana lebih tinggi keperluan itu ianya lebih istimewa kepada individu tersebut. Keperluan fisiologi wujud sebaik sahaja individu lahir di dunia. Keperluan penghargaan kendiri timbul di peringkat remaja dan dewasa. Manakala keperluan kesempurnaan kendiri wujud selepas pertengahan umur.

Kepuasan memenuhi keperluan di peringkat tinggi akan membawa erti yang mendalam kepada diri individu tersebut, seperti gembira. Keperluan di peringkat tertinggi (keperluan kesempurnaan kendiri) dianggap sebagai keperluan

pertumbuhan. Keperluan keperluan di peringkat rendah, adalah keperluan yang semestinya dilalui oleh setiap individu bagi mengekalkan kestabilan.

5 4

2 1Hieraki Keperluan Maslow

Penunjuk :

1. Keperluan Fisiologi 2. Keperluan Keselamatan 3. Keperluan Kasih Sayang Dan Kepunyaan 4. Keperluan Penghargaan Kendiri 5. Keperluan Kesempurnaan Kendiri

1. Keperluan Fisiologi Keperluan manusia yang paling asas adalah untuk hidup. Manusia perlukan udara, air, makanan dan tempat tinggal bagi memenuhkan kehendak pertama dan utama ini. Pada masa ini, keperluan lain tidak sama sekali menjadi tumpuan selagi kehendak asas ini dipenuhi.

2. Keperluan Keselamatan Setelah keperluan ini dicapai, manusia akan mencari keselamatan hidup, kestabilan kerja, jagaan masyarakat, undang undang serta membebaskan diri daripada ancaman luaran mahupun dalaman. Tahap keselamatan ini amat diperlukan bagi menjamin kesejahteraan hidup.

3. Keperluan Kasih Sayang dan Kepunyaan Dalam memenuhkan keperluan kasih sayang pula, manusia perlukan hubungan dengan insan lain. Kita semua pada asasnya ialah haiwan yang bersosial, iaitu kita perlukan kasih sayang daripada orang lain. Oleh itu manusia ini sememangnya tidak boleh wujud bersendirian.

4. Keperluan Penghargaan Kendiri Tahap seterusnya adalah kehendak untuk penghargaan kendiri. Kita mahu berkuasa, sekurang kurangnya ke atas diri kita sendiri. Pada masa yang sama, kita juga perlukan kekuatan, kebolehan, kepakaran serta kebebasan. Seterusnya manusia ingin dihormati, disanjungi dan kehendak status dalam hidup.

5. Keperluan Kesempurnaan Kendiri Akhir sekali usaha manusia yang teragung adalah untuk mencapai kesempurnaan kendiri. Semua tahap kehendak sebelum ini perlu dipenuhi terlebih dahulu sebelum seseorang itu inginkan kesempurnaan kendiri.

Ciri Ciri Individu Yang Telah Mencapai Kesempurnaan Kendiri

Mengikut Maslow manusia yang mempunyai kesempurnaan kendiri merupakan manusia yang telah mencapai perkembangan personaliti tertinggi dan telah dapat menrealisasikan pontesinya. Ciri ciri personaliti manusia yang telah mencapai tahap kesempurnaan kendiri ialah, antaranya :

Mencapai perkembangan moral yang tinggi iaitu lebih mengutamakan kebajikan orang lain.

Mempunyai komitmen yang tinggi terhadap tugas dan pekerjaan. Mempunyai pegangan hidup yang kukuh, jujur, bertindak berdasarkan kepada apa yang dipercayainya walaupun tidak popular.

Tidak berminat untuk menjadi pengikut kepada suasana semasa seperti fesyen, adat resam, dan seumpamanya.

Seronok bersama kawan kawan tetapi tidak bergantung kepada mereka. Seronok dengan kehidupan yang mencabar dan yang baru. Bersikap objektif.

Rumusan Metadologi

Maslow (1968) melihat manusia sebagai insan yang baik serta mulia dan mempunyai dorongan sejadi untuk berkembang ke arah kesempurnaan kendiri.

Pencapaian keperluan penghargaan kendiri akan membolehkan manusia rasa punyai harga diri, berkebolehan, berguna dan boleh berjasa kepada masyarakat (Maslow, 1954).

Maslow (1954) menyatakan bahawa jikalau seseorang berupaya mencapai tahap kesempurnaan kendiri tetapi tidak berusaha ke arahnya, maka ia akan mengalami kegelisahan dan keresahan dalam hidup.

Kritikan
Teori Maslow sungguh terkenal dalam bidang psikologi dan juga bidang bidang lain seperti bidang pengurusan, bidang kejururawatan dan bidang pendidikan. Hierarki keperluan yang dikemukakan oleh Maslow dianggap sebagai sesuatu yang logik dan mudah. Tetapi ianya dianggap kompleks apabila kemungkinan wujud tingkah laku secara sedar.

Pengenalan
Setiap individu yang wujud di permukaan bumi ini mempunyai sifat, sikap, gaya, dan personaliti tersendiri. Dikalangan individu juga berbeza beza, maksudnya tidak ada individu yang benar benar sama dari sifat sifatnya dan setiap individu adalah unik, tetapi berkongsi sama beberapa sifat tertentu dengan orang lain. Personaliti atau sahsiah melambangkan ciri ciri keperibadian seseorang individu itu, dan sememangnya mencirikan perbezaan seorang manusia dengan manusia yang lain. Dua konsep yang perlu diberikan penekanan iaitu tipikal dan berbeza. Personaliti seseorang adalah mengandungi kesemua ciri psikologi yang secara relatifnya tidak

berubah, yang tipikal (yang biasa terdapat) pada orang tersebut. Contohnya mereka mempunyai tipikal yang pemurah, pemalu, impulif dan lain lain. Penekanan kedua terhadap istilah berbeza. Pola pola unik tipikal cara bertindak, berfikir, dan merasa setiap orang adalah yang menyebabkannya berbeza daripada orang lain.

Definisi Personaliti
Personaliti dan perkataan Inggeris person adalah dua perkataan yang berkait rapat. Pada umumnya, personaliti akan memperihalkan seseorang individu tersebut tetapi secara khusus, personaliti adalah sifat sifat yang ada pada seseorang individu seperti cara ia berfikir, beraksi, beremosi, berpersepsi dan lain lain yang membolehkannya dibezakan dengan orang lain. Oleh itu, personaliti akan memperihalkan sifat sifat fizikal, emosi, dan kognitif seseorang individu.

Faktor Yang Mempengaruhi Personaliti


Personaliti berkembang atau membentuk kerana ia dipengaruhi oleh tiga faktor, antaranya ialah :

Perwarisan. Pengalaman. Budaya.

Perwarisan
Kajian untuk membuktikan kesan perwarian ke atas personaliti ialah melalui kajian kembar seiras, dimana kembar seiras dibesar di dalam persekitaran yang berbeza, tetapi masih mempunyai banyak kesamaan yang nyata pada kembar seiras. Dengan kajian ini menunjukkan bahawa sesetengah ciri pesonaliti adalah diwarisi melalui genetik atau biologikal.

Pengalaman
Personaliti juga dipengaruhi oleh kesan daripada pandangan dengan ibu bapa, kawan

sepermainan, saudara mara dan orang lain. Namun demikian, pengalaman awal kanak kanak adalah penting dalam mempengaruhi personaliti mereka seterusnya, antaranya ialah :

Perhubungan emosi awal : Kebanyakan ahli psikologi percaya dengan perhubungan emosi awal kerana ibu ibu menghabiskan banyak masa dengan anak anak mereka, maka mereka mempunyai peluang yang besar untuk mempengaruhi emosi anak anak dan tingkah laku seterusnya. Ibu juga merupakan model kepada anak anak mereka.

Penyusuan botol dan penyusuan ibu : Masih terdapat debat tentang mana yang lebih baik penyusuan botol atau penyusuan ibu. Kebanyakan ibu masih memilih penyusuan ibu kerana mereka percaya ia boleh mewujudkan perhubungan yang lebih hangat, mesra dan kasih sayang dengan anaknya. Namun ahli psikologi lebih menekankan cara penyusuan anak, dimana tidak kira yang diberi itu susu botol atau susu ibu, jika semasa penyusuan itu ibu tidak menunjukkan kemesraan, kasih sayang kepada anak, maka ini akan menghasilkan anak anak yang mempunyai personaliti yang kurang sihat.

Rutin amalan pemeliharaan anak : Cara ibu menceraikan susu anak, latihan membuang air besar dan kecil dan amalan lain yang rutin adalah mempengaruhi pembentukan personaliti bayi. Sekiranya ibu bapa adalah bertanggungjawab, konsisten, dan memahami, anak anak mereka akan mampu membentuk sikap dan konfiden yang positif, yang membawa kepada pembentukan personaliti yang seimbang dan mudah penyesuaian.

Ibu bapa kucar kacir dan anak anak mereka : Sekiranya ibu bapa mewujudkan rumahtangga yang tidak selamat, begitu juga sekiranya menunjukkan tingkah laku yang tidak konsisten kepada anak- -anak, saling membenci, maka anak anak akan membentuk

kebimbangan. Rumahtangga yang kucar kacir lebih cenderung menghasilkan anak anak yang tidak gembira.

Keluarga yang autokratik berbanding demokratik : Sesetengah ahli psikologi percaya bahawa cara pemiliharan anak, sama ada secara autokratik (ibu bapa menggunakan kuasa untuk memberi arahan dan anak anak hanya menerima arahan) atau demokratik (dimana anak anak diberi kebebasan secara berpanduan) adalah mempengaruhi perkembangan personaliti anak anak.

Budaya
Tingkah laku boleh disalurkan daripada ibu bapa, komuniti, masyarakat kepada ahli ahlinya yang baru. Anak anak adalah cenderung meniru tingkah laku mereka yang terdekat dengan mereka. Faktor faktor persekitaran baik fizikal, budaya mahu pun sosial boleh membentuk personaliti ahli ahlinya. Kelompok agama, kelompok etnik, komuniti dan malahan kelompok sosial seperti kelab dan organisasi adalah di antara contoh faktor persekitaran yang berperanan penting dalam mempengaruhi pembentukan personaliti.

Teori Humanistik
Teori humanistik atau kemanusiaan dikenali sebagai kuasa ketiga di alam psikologi. Teori ini menumpukan perhatian kepada manusia sebagai insan yang baik, murni dan sentiasa berkembang ke arah kebaikan. Pakar pakar psikologi kemanusiaan seperti Carl Ransom Rogers dan Abraham H. Maslow selalu menekankan yang perkembangan diri ke arah kesempurnaan kendiri individu sebagai pengacara bagi pelbagai tenaga yang bertugas untuk membentuk personaliti seseorang.

TEORI KAMANUSIAAN CARL ROGERS

Latar Belakang Carl Rogers


Dilahirkan Januari 8 di Oak Park, lllinois, 1902 dan meninggal 1987. Dilahirkan dalam keluarga yang kuat berdisplin, penuh keagamaan dan bermoral tinggi. Rogers mula belajar di Universiti of Winconsin dalam bidang pertanian tetapi dua tahun kemudian bertukar kepada bidang keagamaan di Union Theological seminary di New York. Walau bagaimanapun Rogers keluar dari kumpulan keagamaan kerana mempertikaikan beberapa doktrin agama serta mempersoalkan tentang makna kehidupan. Beliau lebih memikirkan dirinya sebagai seorang ahli psikologi klinikal dan berikutnya beliau terus melanjutkan pelajaran ke Teachers College, Columbia Universiti dan mendapat Ph.D 1928. Semasa di Columbia, sudah nampak Rogers cuba mengharmonikan idea idea yang bertentangan seperti fahaman Freudian dengan metod statistik saintifik. Kemudian fahaman keagamaan dengan fahaman saintifik, gerakhati dengan objektif dan klinikal dengan statistik. Rogers mula bekerja sebagai pakar psikologi bertaraf Pengarah di Child Study, Department of the Society for the Prevention of Cruelty to Children, di Rochester, New York ; Profesor Psikologi Klinikal di Ohio State Universiti (1940 1943) ; Profesor Psikologi dan Pengarah Kaunseling di Universiti of Chicago (1945 1957) ; Profesor Psikologi dan Psikiatri di Universiti of Wisconsin (1957 1963) ; pengarah di Western Behavioral Sciences institute (1963 1968) ; Pengarah di Centre for the Studies of the Person (1968 1987).

Teori Humanistik Mengikut Pandangan Carl Rogers


Carl Rogers adalah satu satunya pakar yang amat mementingkan manusia sebagai manusia, dan menyangkal keras pandangan yang melihat manusia sebagai objek yang boleh dimanipulasi sama ada dari dalam atau luar. Beliau juga mementingkan perkembangan manusia yang positif dan melihat semua manusia sebagai entiti entiti yang baik dan mulia. Semua tingkah laku mereka didorong oleh pencapaian kesempurnaan kendiri. Ada beberapa suasana atau keadaan yang dapat membantu manusia untuk berkembang secara positif. Amir Awang (1987) mencatatkan tiga suasana tersebut, iaitu : 1. Kejujuran, keikhlasan dan kebenaran. 2. Penerimaan tanpa syarat dan perasaan ambil berat. 3. Kefahaman yang mendalam. Jikalau semua faktor ini ada pada setiap manusia, maka perkembangan diri yang positif ke arah kesempurnaan kendiri akan berjalan dengan lebih lancar. Dalam membentuk teori personaliti kemanusiaan, Rogers memberi tumpuan kepada individu dan kendirinya. Mengikut pendapatnya lagi, seseorang itu mempersepsikan objek serta pengalaman pengalaman dan memberi makna kepadanya. Sistem persepsi dan pemberian makna yang berkeseluruhan ini membentuk ruang fenomenal individu berkenaan dan dalamnya, ada peristiwa yang disedari serta ada yang tidak disedarinya.

Kendiri pula adalah satu organisasi atau aturan persepsi atau gestalt yang konsisten, termasuklah sebahagian yang ada dalam ruang fenomenal serta hubungan dengan entiti lain seseorang itu yang dilihatnya sebagai aku, saya atau diri. Pada masa yang sama, Rogers menyatakan dalam setiap individu wujud satu konsep yang digelar sebagai diri unggul, iaitu bentuk dan konsep kendiri yang amat diingini oleh individu berkenaan. Diri unggul mempunyai kompenan- kompenan seperti persepsi dan makna yang releven pada individu tersebut serta sesuatu yang amat bernilai pada dirinya. Konsep kendiri yang disarankan oleh Rogers adalah definisi diri yang individu sendiri berikan kepada diri individu secara sedar apabila menggunakan perkataan saya atau aku. Ada beberapa fakta yang menarik berkenaan dengan konsep kendiri Rogers, antaranya ialah : 1. Pandangan Rogers terhadap kendiri sama seperti kefahaman umum psikologi terhadap persepsi. 2. Kendiri mengandungi sifat configurational, gabungan mewakili satu yang terurus dan konsisten secara keseluruhan. 3. Kendiri tidak homunculus. Kendiri tidak berbuat apa apa. Seseorang individu tidak mempunyai satu kendiri yang mengawasi tingkah lakunya, sebaliknya dia mempunyai satu gabungan pengalaman yang digambarkan sebagai kendiri. 4. Gabungan pengalaman dan persepsi, dikenali sebagai kendiri, pola timbul dalam kesedaran. Jika definisi kendiri terlibat dengan ukuran yang tidak sedar, sukar dioperationaliskan untuk membut kajian.

Walau bagaimanapun, pergerakan individu ke arah kesempurnaan kendiri tidaklah selalunya lancar seperti yang diharapkan oleh setiap individu. Dimana manusia terpaksa melalui beberapa rintangan, terutama sekali yang berkaitan dengan

hal konsistensi kendiri dan kongruens untuk mencapai matlamat. Maksud konsistensi kendiri adalah kecenderungan organisma mengekalkan struktur dirinya iaitu kesamaan persepsi diri yang dilihat dari luar, tidak pula dari dalam seperti yang ada pada konsep kendiri. Manakala kongruens pula bermaksud suasana yang nyaman dan konsisten yang wujud diantara kendiri dengan pengalaman seseorang. Walau bagaimanapun, seseorang sering mengalami keadaan tak kongruens, dimana kedaaan ini berlaku apabila wujud ketidaksamaan di antara kendiri yang dipersepsikan dengan kendiri yang sebenar. Keadaan ini akan menimbulkan kebingungan, ketidakselesaan dan ketegangan dalam diri individu. Jikalau keadaan ini berpanjangan, individu akan mengalami anxieti, iaitu hasil ketidaksamaan di antara pengalaman dan persepsi kendiri. Terdapat dua cara untuk mengatasi keadaan tak kongruens : 1. Dengan cara menafikan kewujudan pengalaman yang tidak konsisten dan cara ini akan mengekalkan konsep dan struktur - kendiri yang sedia ada pada individu berkenaan. 2. Menggunakan kaedah pertahanan yang lebih kerap iaitu pengherotan. Pengherotan bermaksud individu akan mengherot makna pengalaman yang dirasai dan individu berkenaan akan hanya membenarkan sesuatu pengalaman yang konsisten dan tidak bercanggah dengan konsep kendiri, iaitu ke dalam kesedaran.

Pada masa yang sama, manusia juga memerlukan perhatian yang positif, iaitu keperluan disayangi, disukai, dihormati, disanjung, diterima dan dikasihi oleh orang lain. Namun, manusia tidak sentiasa mendapat perhatian yang positif yang amat diperlukan.

Oleh itu, Rogers menekankan kepentingan kongruens antara diri yang dipersepsi dengan diri yang dialami supaya seseorang dapat berkembang ke arah kesempurnaan kendiri. Ini bermakna individu harus menerima diri dan pengalamannya dan menjadikan diri berfungsi sepenuhnya bagi mencapai kesempurnaan kendiri yang didamkan

Rumusan Metodologi

Kendiri pula adalah satu organisasi atau aturan persepsi atau gestalt yang konsisten, termasuklah sebahagian yang ada dalam ruang fenomenal serta hubungan dengan entiti lain seseorang itu yang dilihatnya sebagai aku, saya atau diri. (Rogers, 1959).

Pada masa yang sama, Rogers menyatakan dalam setiap individu wujud satu konsep yang digelar sebagai diri unggul, iaitu bentuk dan konsep kendiri yang amat diingini oleh individu berkenaan. (Patterson, 1984).

Konsep kendiri yang disarankan oleh Rogers adalah definisi diri yang individu sendiri berikan kepada diri individu secara sedar apabila menggunakan perkataan saya atau aku. (Rychlak, 1973).

Rogers mengatakan yang sesuatu organisma mempunyai satu kecenderungan asas iaitu untuk menyempurnakan, mengekal dan menambah pengalamannya. (1951).

Sistem ini bukanlah bertujuan untuk mendapatkan nikmat atau untuk mengelakkan kesakitan, tetapi hanya untuk mengekalkan struktur yang sedia ada. (Pervin, 1984).

Pengherotan bermaksud individu akan mengherot makna pengalaman yang dirasai dan individu berkenaan akan hanya membenarkan sesuatu pengalaman

yang konsisten dan tidak bercanggah dengan konsep kendiri, iaitu ke dalam kesedaran. (Rogers, 1951). Pada masa yang sama, manusia juga memerlukan perhatian yang positif. (Rogers, 1959).

Kritikan
Walaupun pengalaman subjektif merupakan sumbangan ia juga merupakan limitasi kajian saintifik. Kelemahan yang dihadapi ialah : Tiada definisi jelas bagi personaliti. Sukar mengoperasikan konsep konsep untuk diuji. Masalah menerima laporan kendiri sebagai bukti. Kekurangan arahan dalam kaunseling menyusahkan sesetengah individu.

TEORI KEPERLUAN ABRAHAM MASLOW

Latar Belakang Abraham Maslow

Abraham Maslow dilahirkan di Brooklyn, New York dalam tahun 1908. Bapanya bernama Samuel Maslow dan ibunya bernama Rose. Abraham Harold Maslow lebih menyayangi bapanya dari ibunya. Maslow menganggap ibunya seorang yang amat kuat beragama dan kadangkalanya membuat dirinya serba salah. Ibunya sering membandingkan Maslow dengan adik adiknya yang lain, dan lebih menyayangi mereka daripada Maslow. Maslow juga sering dihina oleh ibunya. Pada zahirnya Maslow pernah menyatakan rasa marah dan benci ke atas ibunya. Semasa ibunya meninggal dunia, Maslow enggan menghadiri upacara pengkebumian ibunya.

Maslow amat menyayangi bapanya Samuel. Maslow sering dianggap sebagai anak bapa dan bukannya anak emak. Beliau sering menganggap bapanya sebagai kawan. Abraham Maslow mendapat ijazah pertama dan PhD dari Universiti Wisconsin dalam tahun 1934. Selepas mendapat ijazah doktor falsafah, beliau bekerja di Brooklyn College (1937 1951). Dalam tahun 1951, beliau meneruskan kerjayanya di bidang akademik di Universiti Brandeis, Massachusetts. Beliau pernah dilantik sebagi Pengerusi Jabatan Psikologi selama 10 tahun di universiti yang sama. Sepanjang kerjayanya, beliau banyak menghasilkan artikel artikel berkaitan dengan perasaan dirinya sendiri, pandangan terhadap insan juga perasaan ke atas kesihatan dirinya. Maslow berkahwin pada tahun 1928 dengan Bertha, dan beliau telah meninggal dunia di usia 62 tahun akibat penyakit serangan jantung.

Teori Humanistik Mengikut Pandangan Abraham Maslow

Maslow melihat individu sebagai sesuatu yang berintergrasi dan penyusuan keseluruhan. Contohnya, seorang insan yang lapar, ianya bukan sebahagian daripada diri individu tersebut, sebaliknya keseluruhan diri individu menunjukkan rasa lapar. Teori Maslow ini ada berkaitan dengan personaliti, dan menitikberatkan beberapa andaian yang berkaitan dengan motivasi. Beliau menekankan keseluruhan diri individu bergerak, bukan hanya sebahagian daripada individu. Maslow menganggap motivasi sebagai sesuatu yang kompleks, dimana tingkah laku luaran yan diperlihatkan oleh manusia. Beliau juga menganggap, individu akan terus bermotivasi oleh kerana sesuatu matlamat. Matlamat ini dianggap sebagai keperluan yang perlu dipenuhi oleh semua manusia tanpa mengambil kira budaya, persekitaran dan perbezaan generasi.

Personaliti yang dibincangkan oleh Maslow lebih kepada keperluan individu. Maslow sering mengaitkan perkembangan personaliti dengan motivasi. Motivasi lahir dari keperluan yang diperolehi oleh setiap individu. Maslow berpendapat sebilangan keperluan dalaman yang menggerak serta mengarahkan perlakuan yang dipamerkan oleh individu. Keperluan yang ditunjukkan oleh Maslow boleh dilihat dalam bentuk hieraki. Menurut beliau keperluan di tahap yang paling bawah/keperluan fisiologi harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum seseorang individu memikirkan tahap kedua. Dengan kata lain keperluan di peringkat kedua tidak akan wujud jika keperluan diperingkat pertama tidak mencapai tahap kesempurnaan.

Maslow juga menyebut terdapat perbezaan diantara keperluan peringkat bawah dengan keperluan di peringkat tinggi. Antaranya : Keperluan di peringkat tinggi wujud lewat di dalam pertumbuhan diri kita dan kewujudannya secara beransur ansur. Oleh kerana lebih tinggi keperluan itu ianya lebih istimewa kepada individu tersebut. Keperluan fisiologi wujud sebaik sahaja individu lahir di dunia. Keperluan penghargaan kendiri timbul di peringkat remaja dan dewasa. Manakala keperluan kesempurnaan kendiri wujud selepas pertengahan umur. Kepuasan memenuhi keperluan di peringkat tinggi akan membawa erti yang mendalam kepada diri individu tersebut, seperti gembira. Keperluan di peringkat tertinggi (keperluan kesempurnaan kendiri) dianggap sebagai keperluan pertumbuhan. Keperluan keperluan di peringkat rendah, adalah keperluan yang semestinya dilalui oleh setiap individu bagi mengekalkan kestabilan.

1. Keperluan Fisiologi Keperluan manusia yang paling asas adalah untuk hidup. Manusia perlukan udara, air, makanan dan tempat tinggal bagi memenuhkan kehendak pertama dan utama ini. Pada masa ini, keperluan lain tidak sama sekali menjadi tumpuan selagi kehendak asas ini dipenuhi. 2. Keperluan Keselamatan Setelah keperluan ini dicapai, manusia akan mencari keselamatan hidup, kestabilan kerja, jagaan masyarakat, undang undang serta membebaskan diri daripada ancaman luaran mahupun dalaman. Tahap keselamatan ini amat diperlukan bagi menjamin kesejahteraan hidup. 3. Keperluan Kasih Sayang dan Kepunyaan Dalam memenuhkan keperluan kasih sayang pula, manusia perlukan hubungan dengan insan lain. Kita semua pada asasnya ialah haiwan yang bersosial, iaitu kita perlukan kasih sayang daripada orang lain. Oleh itu manusia ini sememangnya tidak boleh wujud bersendirian. 4. Keperluan Penghargaan Kendiri Tahap seterusnya adalah kehendak untuk penghargaan kendiri. Kita mahu berkuasa, sekurang kurangnya ke atas diri kita sendiri. Pada masa yang sama, kita juga perlukan kekuatan, kebolehan, kepakaran serta kebebasan. Seterusnya manusia ingin dihormati, disanjungi dan kehendak status dalam hidup. 5. Keperluan Kesempurnaan Kendiri Akhir sekali usaha manusia yang teragung adalah untuk mencapai kesempurnaan kendiri. Semua tahap kehendak sebelum ini perlu dipenuhi terlebih dahulu sebelum seseorang itu inginkan kesempurnaan kendiri.

Ciri Ciri Individu Yang Telah Mencapai Kesempurnaan Kendiri

Mengikut Maslow manusia yang mempunyai kesempurnaan kendiri merupakan manusia yang telah mencapai perkembangan personaliti tertinggi dan telah dapat menrealisasikan pontesinya. Ciri ciri personaliti manusia yang telah mencapai tahap kesempurnaan kendiri ialah, antaranya :

Mencapai perkembangan moral yang tinggi iaitu lebih mengutamakan kebajikan orang lain.

Mempunyai komitmen yang tinggi terhadap tugas dan pekerjaan. Mempunyai pegangan hidup yang kukuh, jujur, bertindak berdasarkan kepada apa yang dipercayainya walaupun tidak popular.

Tidak berminat untuk menjadi pengikut kepada suasana semasa seperti fesyen, adat resam, dan seumpamanya.

Seronok bersama kawan kawan tetapi tidak bergantung kepada mereka. Seronok dengan kehidupan yang mencabar dan yang baru. Bersikap objektif.

Rumusan Metadologi

Maslow (1968) melihat manusia sebagai insan yang baik serta mulia dan mempunyai dorongan sejadi untuk berkembang ke arah kesempurnaan kendiri.

Pencapaian keperluan penghargaan kendiri akan membolehkan manusia rasa punyai harga diri, berkebolehan, berguna dan boleh berjasa kepada masyarakat (Maslow, 1954).

Maslow (1954) menyatakan bahawa jikalau seseorang berupaya mencapai tahap kesempurnaan kendiri tetapi tidak berusaha ke arahnya, maka ia akan mengalami kegelisahan dan keresahan dalam hidup.

Kritikan
Teori Maslow sungguh terkenal dalam bidang psikologi dan juga bidang bidang lain seperti bidang pengurusan, bidang kejururawatan dan bidang pendidikan. Hierarki keperluan yang dikemukakan oleh Maslow dianggap sebagai sesuatu yang logik dan mudah. Tetapi ianya dianggap kompleks apabila kemungkinan wujud tingkah laku secara sedar.

Vous aimerez peut-être aussi