Vous êtes sur la page 1sur 16

MAKALAH PENANGGULANGAN BANJIR DI JAKARTA

Nama: Muhammad Bintang Putra Adnan Kelas:

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Sebagai kota yang berada di daratan rendah, Jakarta tidak terlepas dari ancaman banjir yang sewaktu-waktu dapat menyerang. Menurut catatan sejarah Ibukota Jakarta telah dilanda banjir sejak tahun 1621. Salah satu bencana banjir terparah yang pernah terjadi di Batavia adalah banjir yang terjadi di bulan Februari 1918. Saat itu hampir sebagian besar wilayah Batavia terendam air. Daerah yang terparah saat itu adalah Gunung Sahari, Kampung Tambora, Suteng, Kampung Klenteng akibat bendungan kali Grogol jebol. Hingga kini banjir pun belum berhenti meyerang Jakarta. Apalagi ketika musim penghujan telah tiba. Oleh karena banjir yang terus menerus melanda sebagian wilayah di Jakarta kini kota Jakarta telah terkenal dengan Kota Banjir. Walau demikian warga Jakarta tidak berhenti mencoba menanggulangi banjir di Ibukota tercinta ini. Sehubungan dengan cara untuk mencoba menanggulangi banjir tersebut, maka berbagai masalah penyebab banjir pun mulai muncul dari masalah sampah, curah hujan yang tinggi, peluapan air yang berlebihan, pecahnya bendungan sungai, serapan air yang buruk, hingga pemukiman liar dan pemukiman padat penduduk. Dan warga yang terkena banjir

selalu mengambil strategi sendiri untuk menanggulangi banjir ketika banjir datang ke rumah mereka. Dengan begitu banyak masalah yang dapat mengakibatkan banjir. Maka objek yang akan diambil penulis adalah daerah Kebagusan wilayah Pasar Minggu Jakarta Selatan. Daerah tersebut merupakan daerah yang rawan banjir ketika musim penghujan telah datang.

Pentingnya melakukan penulisan untuk membahas penyebab banjir di daerah tersebut, maka saya tertarik untuk memberi judul dalam makalah ini Banjir adalah sebuah bencana yang datang melanda Indonesia saat musim hujan telah datang. Baru-baru ini curah hujan dengan intensitas yang sangat tinggi menyebabkan kota-kota besar di Indonesia terendam banjir seperti Jakarta. Banjir dapat disebabkan oleh 2 faktor, yaitu faktor alam dan manusia. Namun, banjir yang melanda Jakarta lebih besar disebabkan oleh faktor manusia. Segala macam cara dilakukan dari pemerintah, aktivis, bahkan masyarakat khususnya Jakarta yang sadar akan kebersihan lingkungannya agar Jakarta bisa bebas banjir dimusim penghujan. Banjir terntu saja membawa dampak yang sangat buruk bagi manusia. Banjir datang degan membawa berbagai masalah setelah pasca banjir dan penyakit yang akan menyerang bagi korban banjir. Banjir di Jakarta membawa kerugian yang sangat besar terutama di daerah bisnis segitiga mas Jakarta. Tidak hanya itu banjir yang melanda Jakarta beberapa hari lalu mengakibatkan beberapa orang tewas akibat terbawa arus banjir yang sangat deras.

B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan pada latar belakang yang telas dijelaskan, maka dapat dibuat perumusanmasalah sebagai berikut: a. Masalah apa saja yang terjadi saat banjir melanda? b. Apa penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari banjir? c. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi banjir?

C. TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan yang dari penulisan makalah ini yaitu dapat mengetahui masalah-masalah yang terjadi saat banjir, mengetahui segala dampak akibat permasalahan banjir serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.

D. MANFAAT PENULISAN Kita dapat mengetahui dampak dari masalah banjir dan dapat mengetahui upaya-upaya apa saja yang dapat kita lakukan untuk menjaga lingkungan agar tidak terjadi banjir. Jika kita sedah mengetahui dampak dari banjir kita bisa melalukan upaya agar tidak menjadi korban banjir bersamasama menjaga liingkungan tempat tinggal kita.

E. METODE PENELITIAN Pada pembuatan makalah ini metode yang digunakan dalam mengumpulkan data dan sumber yaitu dari buku-buku mengenai lingkungan hidup dan dari internet. Sehingga apabila dalam penulisan makalah ini ada kata-kata atau kalimat yang hampir sama dari sumber harap dimaklumi dan merupakan unsur ketidaksengajaan.

BAB 2 ISI

Ada dua pengertian mengenai banjir : Aliran air sungai yang tingginya melebihi muka air normal sehingga melimpas dari palung sungai yang menyebabkan ada genangan di sisi sungai. Aliran air limpasan tersebut yang semakin meninggi, mengalir dan melimpasi muka tanah yang biasanya tidak dilewati aliran air. Gelombang banjir berjalan ke arah hilir sistem sungai yang berinteraksi dengan kenaikan muka air di muara sungai akibat badai. Untuk daerah tropis berdasarkan sumber airnya, air yang berlebihan itu dapat dikatagorikan dalam katagori : Banjir yang disebabkan oleh hujan lebat yang melebihi kapasitas penyaluran sistem pengaliran air yang terdiri dari sistem sungai alamiah dan sistem drainase buatan manusia. Banjir yang disebabkan meningkatnya muka air di sungai sebagai akibat pasang laut maupun meningginya gelombang laut akibat badai. Banjir yang disebabkan oleh kegagalan bendungan air buatan manusia seperti bendungan, tanggul dan bangunan pengendalian banjir. Banjir akibat kegagalan bendungan alam atau penyumbatan aliran sungai akibat runtuhnya /longsornya tebing sungai. Ketika sumbatan/ bendungan tak dapat menahan tekanan air maka

bendungan akan hancur, air sungai yang terbendung mengalir deras sebagai banjir bandang. Masalah yang datang pada saat banjir tentu saja banyak. Banyak harta benda yang hilang terbawa arus banjir, timbulnya berbagai penyakit yang disebabkan banjir, kurangnya sarana dan prasarana di pengunggungsian, ketidak ketersediaannya air bersih, pakaian, dan makanan untuk para korban.

Banjir pada umumnya disebabkan curah hujan yang tinggi di atas normal sehingga sistem pengaliran air yang terdiri dari sungai dan anak sungai alamiah serta sistem drainase dan kanal penampung banjir buatan yang ada tak mampu menampung akumulasi air hujan sehingga meluap. Daya tampung sistem pengaliran air tak selamanya sama tapi berubah akibat sedimentasi, penyempitan sungai, tersumbat sampah serta hambatan lainnya. Penggundulan hutan di daerah tangkapan air hujan (catchment area) juga menyebabkan peningkatan debit banjir sehingga debit air yang masuk ke dalam sistem aliran menjadi tinggi sehingga melampaui kapasitas pengaliran dan memicu terjadinya erosi lahan curam yang menyebabkan sedimentasi di sistem pengaliran air dan wadah air lainnya. Di samping itu berkurangnya daerah resapan air juga berkontribusi atas meningkatnya debit banjir. Pada daerah permukiman yang padat dengan bangunan sehingga daerah resapan air ke dalam tanah berkurang, jika terjadi hujan dengan curah hujan yang tinggi sebagian air akan menjadi aliran air permukaan yang langsung masuk ke dalam sistem pengaliran air sehingga kapasitasnya terlampaui dan mengakibatkan banjir. Selain itu ada lagi penyebab banjir yang melanda jakarta, yaitu: 1. Berubahnya ruang terbuka hijau di Jakarta menjadi kawasan pembangunan, seperti permukiman, gedung, dan jalan. Resapan air hujan menjadi berkurang dan akhirnya air mengalir ke jalanan.

2. Sistem drainase yang buruk di Jakarta. Seharusnya saluran air berujung ke sungai atau laut, melainkan ke daerah resapan atau ke dalam tanah. Pemerintah harus melakukan revitalisasi terhadap sistem drainase di seluruh Jakarta dan jalan-jalan protokol seperti Sarinah, Thamrin, Sudirman, dan lainnya. Pemerintah juga perlu membuat sistem drainase eco-drainase yang mengalirkan air ke sumber resapan.

3. Tidak optimalnya fungsi waduk maupun situ. Dalam catatannya, pada tahun 1990-an, Jakarta memiliki 70 waduk dan 50 situ. Namun, kini hanya tersisa 42 waduk dan 16 situ. Sebanyak 50 persen di antaranya pun tidak berjalan optimal. 4. Waduk-waduk di Jakarta dipenuhi tumbuhan enceng gondok, limbah, dan sampah. Pendangkalan pun terjadi akibat sedimentasi lumpur. Waduk yang akhirnya mengering kemudian dijadikan daerah hunian. Belum dilakukannya normalisasi di semua sungai. Menurut pengamat dari Universitas Trisakti ini, pemerintah harus melakukan normalisasi kali sekaligus merelokasi permukiman di bantaran sungai ke tempat yang layak huni.

Dampak yang ditimbulkan oleh banjir: Primer 1. Kerusakan fisik - Mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya, dankanal. Sekunder 1. Persediaan air Kontaminasi air. Air minum bersih mulai langka. 2. Penyakit - Kondisi tidak higienis. Penyebaran penyakit bawaan air.

3. Pertanian dan persediaan makanan - Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh kegagalan panen. Namun, dataran rendah dekat sungai bergantung kepada endapan sungai akibat banjir demi menambah mineral tanah setempat. 4. Pepohonan - Spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa bernapas. 5. Transportasi - Jalur transportasi rusak, sulit mengirimkan bantuan darurat kepada orang-orang yang membutuhkan.

Tersier/jangka panjang 1. Ekonomi - Kesulitan ekonomi karena kerusakan pemukiman yang terjadi akibat banjir; dalam sector pariwisata, menurunnya minat wisatawan; biaya pembangunan kembali; kelangkaan makanan yang mendorong kenaikan harga, dll. Dari berbagai dampak negatif yang ditimbulkan, ternyata banjir (banjir air skala kecil) juga dapat membawa banyak keuntungan, seperti mengisi kembali air tanah, menyuburkan serta memberikan nutrisi kepada tanah. Air banjir menyediakan air yang cukup di kawasan kering dan semi-kering yang curah hujannya tidak menentu sepanjang tahun. Air banjir tawar memainkan peran penting dalam menyeimbangkan ekosistem di koridor sungai dan merupakan faktor utama dalam penyeimbangan keragaman makhluk hidup di dataran. Banjir menambahkan banyak nutrisi untuk danau dan sungai yang semakin memajukan industri perikanan pada tahun-tahun mendatang, selain itu juga karena kecocokan dataran banjir untuk pengembangbiakan ikan (sedikit predasi dan banyak nutrisi).

Upaya Penaggulangan Banjir:

Mencegah dan menanggulangi banjir tak dapat dilakukan oleh pemerintah saja atau orang perorang saja. Dibutuhkan komitmen dan kerjasama berbagai pihak untuk menghindarkan Jakarta dan kota lain di Indonesia dari banjir besar. Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan itu antara lain: 1. Membuang lubang-lubang serapan air 2. Memperbanyak ruang terbuka hijau 3. Mengubah perilaku masyarakat agar tidak lagi menjadikan sungai sebagai tempat sampah raksasa

4. Meninggikan bangunan rumah memang dapat menyelamatkan harta benda kita ketika banjir terjadi, namun kita tidak mencegah terjadinya banjir lagi. Manusia yang mengakibatkan banjir, manusia pula yang harus bersama-sama menyelamatkan kota. Menyelamatkan Jakarta dari banjir besar bukan hanya karena berarti menyelamatkan harta benda pribadi, namun juga menyelamatkan wajah bangsa ini di mata dunia. Partisipasi seluruh elemen masyarakat harus dilakukan secara terorganisasi dan terkoordinasi agar dapat terlaksana secara efektif. Sebuah organisasi masyarakat sebaiknya dibentuk untuk mengambil tindakan-tindakan awal dan mengatur peran serta masyarakat dalam penanggulangan banjir. Penanggulangan banjir dilakukan secara bertahap, dari pencegahan sebelum banjir penanganan saat banjir , dan pemulihan setelah banjir. Tahapan tersebut berada dalam suatu siklus kegiatan penanggulangan banjir yang berkesinambungan. Kegiatan penanggulangan banjir mengikuti suatu siklus (life cycle), yang dimulai dari banjir, kemudian mengkajinya sebagai masukan untuk pencegahan sebelum bencana banjir terjadi kembali. Pencegahan dilakukan secara menyeluruh, berupa kegiatan fisik seperti pembangunan pengendali banjir di wilayah sungai sampai wilayah dataran banjir dan kegiatan non-fisik seperti pengelolaan tata guna lahan sampai sistem peringatan dini bencana banjir.

BAB 3 PENUTUP

A. SIMPULAN Penyebab terjadinya masalah banjir yang melanda Indonesia di kota-kota besar terutama Jakarta adalah bisa disebabkan oleh alam dan manusianya. Masalah banjir di Jakarta tidak bisa dihilangkan tapi bisa diatasi dengan banyak cara terutama dari kesadaran masyarakatnya untuk selalu menjaga kebersihan tempat tinggalnya dan tidak lagi membuang sampah ke sungai, dan tidak membangun bangunan liar di daerah bantaran kali.

B. SARAN Manusia atau masyarakat di Jakarta dan di kota-kota besar lainnya sebagai makhluk yang mempunyai pola pikir sempurna dari makhluk hidup lainnya pasti bisa sadar akan pentingnya kebersihan sekitarnya jika dia tidak mau terkena banjir. Banjir dapat diatasi jiika adanya kerja sama yang baik pemerintah dengan masyarakatnya agar masalah banjir diatasi dan tentunya masyarakat khususnya di Jakarta lagi khawatir jika musim hujan tiba dengan intensitas hujan yang tinggi. antar dapat tidak curah

C. DAFTAR PUSTAKA 1. Dr.H. Totok Gunawan, M.S.,dkk. 2004. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta: GanecaExact. 2. Sugandi, Dede. 2005. Geografi. Bandung: Regina. 3. http://enetter.blogspot.com/2013/01/banjir-jakarta-penyebabbanjir-di-jakarta.html diakses tanggal 10 Februari 2013 4. http://x-blog46.blogspot.com/2012/11/dampak-dan-upayapenanggulangan-banjir.html diakses tanggal 10 Februari 2013 5. http://tandio33.blogspot.com/2011/01/pengertian-tentang-banjiribukota.html diakses tanggal 10 Februari 2013 6. http://wahyuancol.wordpress.com/2009/03/23/banjir-1pengertian-penyebab/ diakses tanggal 20 Februari 2013

Vous aimerez peut-être aussi