Vous êtes sur la page 1sur 3

Aplikasi Pupuk Hijau

Aplikasi pupuk hijau sangat ditentukan oleh tujuan utama dari pemberian pupuk hijau tersebut dan bahan atau sisa tanaman yang digunakan. Bila tujuan utama dari pemberian pupuk hijau adalah untuk penambahan dan penyediaan hara secara relatif cepat, maka lebih baik pemberian pupuk hijau dilakukan dengan cara dicampur atau dibenamkan. Pembenaman dari pupuk hijau bisa dilakukan dalam bentuk segar bila rasio C/N dari bahan tanaman yang digunakan relatif rendah), sedangkan bila rasio C/N terlalu tinggi lebih baik untuk dikomposkan terlebih dahulu. Sebagai contoh, bila Azolla akan digunakan sebagai pupuk hijau pada padi sawah, ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu: (a) Azolla ditanam sebagai monokultur dan setelah berumur 20-30 hari dibenamkan sebagai pupuk hijau sebelum bibit padi dipindahkan dari persemaian dan (b) azolla ditanam sebagai tanaman tumpang sari (intercrop), sesudah padi dipindah dari persemaian. Sebagai tanaman tumpang sari Azolla ditanam sampai kanopi padi menutup (biasanya setelah 20-40 hari dipindahkan dari persemaian), kemudian Azolla yang tumbuh di sekitar rumpun padi itu dibenamkan. Pembenaman ini sudah dapat dilakukan pada waktu penyiangan pertama baik secara manual maupun dengan landak. Bahan kering Azolla biasanya mengandung 3-5% N. Sesbania rostrata dapat dimanfaatkan sebagai pupuk hijau pada pertanaman padi sawah dengan cara menanam tanaman ini di sawah sampai berumur 45-52 hari, kira-kira sampai tanaman sudah berbunga. Setelah itu tanaman ditebas sampai pangkal batang dan dipotong-potong kira-kira sepanjang 10 cm lalu dibenamkan. Pembenaman dapat dilakukan dengan bantuan kerbau seperti ditunjukkan pada gambar 1.

Gambar 1

Gambar 2

Takaran pemberian pupuk hijau perlu dipertimbangkan baik kandungan hara yang diharapkan tersedia bagi tanaman dan keperluan untuk mengurangi kehilangan unsur hara atau pengaruh-pengaruh yang merugikan. Hara yang terkandung dalam pupuk hijau tidak seluruhnya tersedia untuk tanaman secara sekaligus. Jumlah minimum yang diperlukan untuk mempertahankan aktivitas kehidupan dalam tanah adalah sekitar 3-5 tha-1. Pada lahan tanaman sereal yang berproduksi tinggi pelapukan jerami dalam jumlah banyak perlu dibantu dengan pemberian nitrogen sekitar 1 kg N ha jerami-1.

Bahan tanaman yang mempunyai rasio C/N tinggi dapat diaplikasikan secara langsung (tanpa melalui pengomposan), jika diaplikasikan sebagai mulsa (Gambar 2). Sebelum lapuk bahan tanaman tersebut akan berperan sebagai penutup tanah yang sangat bermanfaat dari segi pencegahan erosi dan untuk menciptakan iklim mikro yang lebih baik untuk pertumbuhan tanaman. Aplikasi mulsa dengan menggunakan bahan tanaman juga merupakan prasyarat utama dari penerapan sistem olah tanah konservasi. Mulsa yang menutupi permukaan tanah dapat mengurangi laju pemadatan tanah, sehingga intensitas pengolahan tanah dapat dikurangi. Hal ini akan sangat bermanfaat dari segi pemeliharaan sifat fisik tanah dan penghematan tenaga kerja. Pupuk hijau yang diproses (diolah), terutama jika untuk diperdagangkan, umumnya memerlukan persiapan secara mekanis dan kimia, misalnya dengan cara menjemur, menggiling atau mencampur, menggranulasi, menetralkan, atau melengkapi dengan menambahkan unsur-unsur hara tertentu, dan membebaskannya dari patogen.

Vous aimerez peut-être aussi