Vous êtes sur la page 1sur 6

villa savoye

2.2 DATA BANGUNAN Nama bangunan : Villa Savoye Arsitek : Le Corbusier, Pierre Andre Jeanneret Lokasi : 82, rue de Villiers Poissy, France Dibangun pada : 1929-1931 Gaya Arsitektural : Gaya Internasional Fungsi Bangunan : Rumah Keluarga kecil (rumah akhir pekan) Sistem Struktur : Struktur beton bertulang Konteks : Konteks alam Iklim : Sedang CHAPTER III ANALYSIS OF BUILDING

3.1 ANALOGY

Analogy adalah cara pandang kita melihat suatu bangunan. Analogy dalam bangunan ini misalnya: 3.1.1 Mathematics Analogy

Beberapa ahli teori berpendapat bahwa ilmu hitung dan geometri merupakan dasar penting bagi pengambilan keputusan dalam arsitektur. Dalam mendesain suatu bangunan, diperlukan perhitungan matematis yang dapat mendukung desain dari bangunan tersebut. Villa savoye ini menggunakan Golden Section dalam desainnya. Dua sistem proporsi yang berbeda bisa dibebankan atas panggangan kolom dari sub-basement merencanakan ke derajat kesaksamaan dapat diperbandingkan: kedua-duanya memenuhi transisi yang sama itu.

3.1.2 Linguistic Analogy Dalam analogy linguistic ada 3 cara untuk menafsirkan dan memahami suatu bangunan, yaitu: a. Model tata bahasa, arsitektur di anggap sebagai kata-kata yang ditata menurut aturan. b. Model expressionis, bangunan di jadikan wahana arsitek untuk mengungkapkan sikap sang arsitek. c. Model semiotic, suatu bangunan merupakan suatu tanda penyampaian informasi mengenai apakah ia sebenarnya dan apa yang ia lakukan. Pada bangunan Villa Savoye ini menggunakan analogy linguistic yaitu model expressionis. Si arsitek ingin mengungkapkan sikapnya yang visioner yang melihat ke depan yang cenderung lebih berani mengeksploitasi materil-material dan bentuk-bentuk baru. Villa Savoye ini terlihat seperti melayang karena penonjolan pada lantai 2 yang keluar dan hanya di topang oleh tiangtiang kecil yang terlihat samar. Bangunan ini akan terlihat berbeda apabila di lihat dari berbagai sisi. Le Corbusier menyusun pendekatan ke arah rumah untuk menjadi pengalaman terbaik oleh seorang penumpang mobil. Lewat gerbang pintu masuk, pandangan para pengunjung dihalangi oleh pohon. Rumah mengungkapkan dirinya sendiri tiba-tiba sebagai kotak putih agung, menunggu dekat pada pilotis. Ini adalah suatu ungkapan kuat dari suatu bentuk primitif diangkat dengan pembukaan itu yang mengungkapkan pandangan sekilas bagian dalam itu. Tampak dapat menarik oleh pengaruh cahaya dan bayangan, padat dan kekosongan, pandangan sekilas bagian dalam yang secara hati-hati dibingkai oleh lampiran eksternal.

3.1.3 Mechanical Analogy Penegasan Le Corbusier bahwa sebuah rumah adalah sebuah mesin untuk dihuni. Keterangan dan kegunaan kegunaan lain dari analogi menganggap bahwa bangunan2, seperti mesin-mesin, sekiranya hanya menyatakan apa sesungguhnya mereka dan apa yang mereka lakukan. Sekiranya mereka tidak menyembunyikan fakta-fakta ini dengan hiasan yang tidak relevan dalam bentuk gaya-gaya. Sebuah bangunan modern harus setia pada dirinya sendiri, tentunya tembus pandang dan bersih dari kedustaan atau hal-hal sepele, untuk menyesuaikan dengan dunia mekanisasi dan pengangkutan cepat kita sekarang. Sebuah rumah oleh Le Corbusier berjalan lancar di luar machine a habiter ( mesin untuk tinggal didalamnya). Seperti dilihat di Vila Savoye, ia telah meletakkan pengalaman manusia di inti dari rumah. Ia membawa alam ke dalam rumah dengan lantai pertama dibuat berteras dan taman-atap. Bentuknya, kolom silindris dan bentuk sederhana adalah abstrak yang intelektual daru kolom klasik itu. Jika kita sadari hari ini bahwa] awal abad 20 pemegang teguh kemurnian bahasa pandangan dari suatu masa depan lebih terang yang dicetuskan oleh mesin mengerti kekurangan, Itu tidak harus mengurangi dampak Vila Savoye pada Arsitektur. Kaya dengan gagasan yang melebihi waktu yang kita kehendak tetap diilhami oleh Klasik modern ini bertahun-tahun untuk datang.

3.2 PARADIGM

Villa Savoye ini menggunakan gaya arsitektur Internasional style. Sedangkan paradigmanya adalah paradigma modern rasionalis. Pada arsitektur modern ini, konsep bangunannya adalah universal, rancangannya memanfaatkan teknologi, dan estetikanya adalah estetika arsitektur dan fungsi.. Pada abad XIX meskipun elemen dan bentuk klasik masih mendominasi banyak bangunan, tetapi konsep dasarnya tidak diterapkan lagi. Ciri umum dari gaya arsitektur yang melanda pada abad ke-19 dan awal abad-20 adalah asimetris, kubis atau semua sisi dalam komposisi dan kesatuan bentuk dan elemen bangunan menyatu dalam bangunan Dalam bangunan-bangunan Internasional style hanya terdapat sedikit atau bahkan tanpa ornamen.

Dalam dunia arsitektur, Rasionalisme diartikan suatu paradigma dalam arsitektur yang didasarkan pada hal-hal yang bersifat nalar. Atau dapat dikatakan sebagai suatu cara untuk mencetuskan ide-ide arsitektur yang didasarkan pada pertimbangan yang masuk akal. Paradigma rasionalis tumbuh pada sekitar abad XIX. Penyebabnya adalah munculnya revolusi industry yang ditandai dengan munculnya teknologi konstruksi, meningkatnya kebutuhan rumah tinggal di kota karena pesatnya arus urbanisasi, semakin meningkatnya bentuk-bentuk ekektis dalam karya arsitektur saat itu yang tidak sesuai dengan perkembangan teknologi.

Villa Savoye adalah contoh bangunan yang menjadi symbol dari paradigma rasionalis. Paradigma rasionalis pada karya arsitektur memiliki mempunyai ciri-ciri: fungsi sebagai penentu bentuk dan ekspresi, struktur bangunan menjadi dari estetika baru, ornamen-ornamen yang tidak perlu dihilangkan dan prinsip perancangan menjadi universal yang mengakibatkan lahirnya gaya internasional (International Style) dengan akibat aspek konteks terabaikan. Paradigma rasionalis memuncukan semboyan-semboyan dari tokoh-tokoh arsiteknya yang merupakan dasar falsafah bagi karya-karya mereka. Louis Sullivan dengan Form follow function, Ludwig Mies van der Rohe dengan Less is more, dan Le Corbusier dengan Un Machine dhabiter, Machine for living, yang artinya rumah adalah mesin untuk bermukim. Aspek positif dari perumusan Le Corbusier yang artinya ialah kesadaran bahwa dalam dunia bangunan pun efisiensi, rendemen, ekonomi, harus dicapai semaksimum mungkin seperti dalam perekayasaan setiap mesin.

3.3 DESIGN OF THIS BUILDING Desain fitur dari Villa Savoye termasuk: modulor design - hasil penelitian dari Corbu ke matematika, arsitektur (emas bagian), dan manusia proporsi "pilotis" - rumah yang dibangkitkan ke jangkungan terpisah dari bumi, dan untuk menggunakan tanah efisien. Ini juga menyarankan klasisisme dimodernisasi. tidak ada sejarah hiasan abstrak desain mirip patung warna - putih murni di luar, warna dengan asosiasi dari kebaruan, kemurnian, kesederhanaan, dan kesehatan (LeCorbusier sebelumnya menulis buku berjudul, Ketika Cathedrals adalah Putih), pesawat yang halus dan warna yang hidup di daerah pedalaman rencana interior yang sangat terbuka dinamis, non-tradisional transisi antara lantai tangga spiral dan ramp atau lereng dibangun- di perabot pita jendela (echoing arsitektur industri, tetapi juga terbuka dan memberikan cahaya) taman atap, dengan kedua plantings dan arsitektur (mirip patung) bentuk integral garasi (yang melengkung dari lantai dasar rumah didasarkan pada turning radius yang Citroen 1927) Villa Savoye adalah demonstrasi yang indah dari Le Corbusier's' lima poin dari arsitektur yang baru ', yang dia dikembangkan pada tahun 1927, yang memanfaatkan peluang baru dari kekuatan beton, yaitu: The pilotis (kolom pendukung): Rumah di pilotis! Rumah adalah tegas diarahkan ke dalam tanah - yang gelap dan kadang lokasi lembab. Beton bertulang memberikan kami pilotis. Rumah adalah di udara, jauh dari tanah: taman berjalan di bawah rumah... Atap taman: ... kebun juga lebih dari rumah, di atap ... Beton bertulang adalah cara baru untuk membuat struktur atap yang dipersatukan. Beton bertulang memperluas sangat nyata. Ekspansi menjadikan pekerjaan retak kadang-kadang penyusutan mendadak. Alih-alih mencoba untuk mengosongkan air hujan dengan cepat, sebaliknya berusaha untuk menjaga kelembaban konstan pada konkrit dari sebuah teras dan dengan itu bahkan suhu pada beton bertulang. Tertentu perlindungan mengukur: pasir ditutup dengan tebal papan beton, dengan besar sambungan sendi ; sambungan ini ditumbuh dengan rumput. Rencana bebas: Sampai sekarang: load-bearing dinding; dari tanah mereka dilapiskan keatasnya, membentuk lantai dasar dan atas cerita, sampai ke bagian atap. Tata letak adalah seorang budak yang mendukung dinding. Beton bertulang di rumah menyediakan rencana gratis! Lantai yang tidak lagi dilapiskan keatasnya oleh partisi tembok. Mereka bebas'. Jendela horizontal: Jendela adalah salah satu fitur penting dari rumah.. Membawa kemajuan kemerdekaan. Beton bertulang memberikan revolusi dalam sejarah jendela. Jendela dapat

dijalankan dari satu ujung dari depan rumah ke yang lain. Pemandangan yang bebas: Kolom menetapkan kembali dari tampak depan, di dalam rumah. Lantai melanjutkan topangan. Tampak depan yang tidak ada apa-apa lagi tetapi cahaya kulit dari penyekat dinding atau jendela. Pemandangan yang bebas'.

3.4 PLANS, ELEVATION, and SECTION 3.4.1 Plans

Lantai pertama membentuk perempat kehidupan dari rumah. Ruang yang berbeda diorganisir di suatu bentuk U di sekitar suatu teras yang disekat oleh dinding dengan satu rangkaian bukaan yang seragam. Teras membawa cahaya ke dalam rumah sepanjang hari. Tataruang dari denah adalah sederhana, ini adalah suatu rumah untuk digunakan oleh keluarga Savoye pada akhir pekan. Ramp atau jalan melandai melanjut ke solarium, suatu taman-atap. Dinding dari solarium mempunyai jendela dipotong pada pertengahan dari itu yang bingkai adalah pandangan luar. Menjadi puncak titik itu ' trotoar', Le Corbusier ingin membalikkan persepsi itu. Dari luar, bangunan adalah pertama dirasakan dibingkai oleh pemandangan dan sekarang pemandangan dibingkai oleh bangunan. Gagasan untuk mempersatukan bangunan dan melingkupinya dengan pemandanan dan membuat tumbuhan hijau adalah suatu bagian penting dari bahasa arsitektur. Bentuk dari solarium dengan likunya yang membentur. Interaksi dari bentuk yang sangat sederhana, manakala dilihat dari denah, mengingatkan kita lukisan lebih awal oleh Arsitek itu. Yang dilihat dari luar itu lihat lebih seperti corong dari suatu kapal samudra. Barangkali Le Corbusier ingin suatu persepsi berbeda untuk bentuk nya.

Lantai dasar dan lantai 1 memiliki prinsip simetri, sedangkan lantai paling atas (solarium) adalah asimetri. Di lantai dasar terdapat banyak kolom-kolom yang berguna untuk menopang lantai 1 yang memang lebih besar dari lantai dasar. Ramp atau jalan melandai diletakkan di tengah karena memang fungsinya yang penting yaitu sebagai pencapaian untuk ke lantai berikutnya. Selain ramp, terdapat juga tangga spiral yang terletak agak di pinggir. Lokasi yang kurang strategis mengharuskan tangga ini memiliki bentuk yang menarik.

3.4.2 Elevation

Dari tampak, kita bisa melihat proporsi dan skala yang dipakai dalam bangunan ini adalah proporsi rumah standar. Ukuran tinggi bangunan ini standard sesuai dengan ukuran rumah pada umumnya. Dari bentuknya, dapat terlihat terdapat penonjolan pada bangunan tengah (bangunan lantai 1) yang hanya di topang oleh kolom-kolom kecil pada lantai dasar. Pada lantai atas terlihat adanya perlawanan bentuk. Pada lantai 1 bentuknya adalah kotak, sedangkan pada lantai atas bentuknya lebih luwes dengan bentuk melengkung yang terkesan tidak kaku. Bangunan ini menggunakan International style, dapat kita lihat, bangunan ini tidak memiliki banyak ornamen. Untuk estetikanya, bangunan ini menggunakan banyak jendela dan juga tiang yang menopang bangunan di atasnya.

3.4.3 Section

Dari potongan, bisa telihat adanya tangga spiral yang menjadi suatu daya tarik pada bangunan ini, karena bentuk dasar bangunan ini adalah kotak. Bentuk tangga yang spiral seperti perlawanan terhadap bentuk kotak yang terkesan kaku. Bentuk tangga yang spiral ini sebagai suatu pengantar pada bentuk bangunan lantai atas yang melengkung.

Jalan melandai yang terbuka, membuat sirkulasinya lebih leluasa dan terasa lebih lapang. Membuat pencapaian ke lantai berikutnya terasa nyaman.

Vous aimerez peut-être aussi