Vous êtes sur la page 1sur 7

ANTIMIKROBA ALAMI EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.

Oleh
Baiq Dwintarahma Putri C1C011013

Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram 2014

PENDAHULUAN
Pemanfaatan tanaman sebagai obat traditional masih dilakukan sampai sekarang. Berbagai jenis tanaman dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional, dimana pemanfaatannya dilakukan berdasakan pengalaman secara turun temurun dari nenek moyang. Oleh karena itu, penelitian tentang pemanfaatan tanaman sebagai obat obatan tersebut perlu dilakukan agar khasiatnya dapat di pertanggung jawabkan, sehingga dapat meningkatkan minat masyarakat dalam penggunaan obat obatan dari bahan alami. Salah satu jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai obat tradisional ialah Jambu biji (Psidium guajava L.). Jambu biji biasanya digunakan sebagai obat diare. Jambu biji atau jambu klutuk mengandung pektin tinggi sehingga dapat menurunkan kolesterol serta mengandung tanin yang berfungsi untuk memperlancar sistem pencernaan. Senyawa kimia yang ter kandung didalam buah jambu salah satunya adalah Quersetin adalah senyawa golongan flavonoid jenis flavonol dan flavon, yang berkhasiat diantaranya untuk mengobati kerapuhan pembuluh kapiler pada manusia (Yuliani dkk, 2003).

EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI

Sistematika Jambu Biji Kingdom Divisi : Plantae : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae Kelas Ordo Famili Genus Species : Magnoliopsida : Myrtales : Myrtaceae : Psidium : Psidium guajava L.

Daun jambu biji memliki kandungan seperti flavonoid, alkaloid, pektin, tanin, dan berbagai minyak atsiri. Untuk flavonoid yang ada didalam daun jambu biji ialah flavonoid jenis quersetin. Quersetin biasanya digunakan sebagai bahan dalam suplemen, minuman atau makanan. Alkaloid adalah sebuah golongan senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan terdapat dalam tumbuhan, namun tidak menutup kemungkinan berasal dari hewan. Kandungan pektin yang tinggi di dalam jambu biji menjadikannya sebagai pengurang kadar kolesterol yang ada dalam dararah. Untuk senyawa tannin yang ada di dalam daun jambu biji ini cukup istimewa. Jenis tannin ini adalah Psiditanin yakni sekumpulan zat organik amorf dengan karakter asam dan mampu mengendapkan alkaloid dan juga glukosida. Hal ini yang menjadikan tannin jenis ini dipakai untuk menyemak

dan untuk membuat tinta dan mengendapkan senyawa protein. Selain itu tannin juga dipakai sebagai senyawa anti-bakteri, penetral atau pengelat racun (absorbent), untuk melapisi dinding mokus di usus atau astringent, dan juga sebagai antispasmolotik dan mengatasi kontraksi yang ada di otoot usus. Salah satu senyawa aktif yang terkandung pada jambu biji adalah tanin. Departemen Kesehatan pada tahun 1989 menyatakan bahwa bagian tanaman yang sering digunakan sebagai obat adalah daunnya, karena daunnya diketahui mengandung senyawa tanin 9-12%, minyak atsiri, minyak lemak dan asam m alat (Yuliani dkk. 2003). Penelitian Claus dan Tyler pada tahun 1965 menyebutkan bahwa tannin mempunyai daya antiseptik yaitu mencegah kerusakan yang disebabkan bakteri atau jamur (Rohmawati 2008). Cara Ekstraksi Daun Jambu Biji Ekstraksi daun jambu biji ini di mulai dengan mencuci bersih daun jambu biji yang akan digunakan, dan setelah itu dikeringkan. Setelah kering daun jambu biji tersebut dihaluskan, dan kemudian diayak sehingga didapatkan bubuk yang lebih halus. Bubuk yang halus itu kemudia di ekstraksi dengan menggunakan refluks selama 3 jam, dan menghasilkan

minyak atsiri dan kemudian di saring kembali. Filtrat yang dihasilkan kemudian di pekatkan dengan menggunakan vaccum evaporator suhu 40C sampai diperoleh ekstrak yang kering. dengan

Pemanfaatan Ekstrak Daun Jambu Biji Dalam dunia kesehatan jambu biji maupun ekstrak daun jambu biji banyak digunakan sebagai; Pencegahan kanker , Jambu biji rendah akan kalori dan lemak namun mengandung vitamin penting diantaranya, mineral, dan senyawa antioksidan poli-fenolik dan flavonoid yang berperan penting dalam pencegahan kanker, anti-penuaan, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Menurunkan Tekanan Darah Tinggi , Jambu biji juga dapat menurunkan tekanan darah tinggi karena kadar kaliumnya, juga seratnya yang mengikat lemak. Mengatasi Penyakit Jantung Koroner , Kadar kalium pada jambu biji membantu jantung berdetak lebih teratur. Kandungan asam elagat, asam linoleat, asam korbigen, dan juga serat mampu mengikat lemak sehingga menghindari terbentuknya plak, penyebab jantung koroner.

Mengatasi Diabetes , Serat pektinnya mampu berperan menurunkan kadar glukosa darah sehingga cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes.

Bermanfaat Sebagai Desinfektan dan Anti Bakteri , Jambu biji kaya akan astringent yang bersifat alkali dan memiliki manfaat sebagai desinfektan dan anti bakteri, sehingga membantu penyembuhan diare atau disentri yang disebabkan oleh pertumbuhan mikroba. Lebih lanjut, nutrisi lain dalam jambu biji merah, seperti vitamin C,

karotenoid pencernaan.

dan

kalium

memperkuat

dan

meremajakan

sistem

Membantu Mengontrol Detak Jantung dan Tekanan Darah , Jambu biji segar sangat kaya akan kalium, bahkan lebih banyak dibandingkan dengan pisang per 100 gram berat buah. Kalium merupakan komponen penting dari sel dan cairan tubuh yang membantu mengontrol detak jantung dan tekanan darah. Didalam bidang pangan ekstrak daun jambu biji digunakan sebagai

pengawet bahan pangan seperti ikan tongkol dan telur asin. Pada peoses pemindangan ikan tongkol dengan penambahan ekstrak daun jambu biji memberikan bau dan rasa yang cenderung tidak tengik terutama pada hari terakhir penyimpanan (hari ke-3), bahkan dapat memperbaiki tekstur. Meskipun demikian, penggunaan ekstrak daun jambu menyebabkan warna pindang cenderung menjadi lebih gelap (kecoklatan). Pada telur asin pemberian ekstrak daun jambu biji digunakan sebagai penambah umur simpan pada telur asin, karena penambahan tanin pada proses pengasinan telur dapat menutup pori pori kulit telur sehingga menjadi impermeabel (tidak tembus), namun dihasilakn warna telur asin menjadi kecoklatan seperti telur pindang, namun rasa dan tekstur tidak berubah.

DAFTAR PUSTAKA

Rohmawati, N. 2008. Efek Penyembuhan Luka Bakar dalam Sediaan Gel

Ekstrak Etanol 70% Daun Lidah Buaya (Aloe ver a L.) pada Kulit Punggung Kelinci New Zealand. [Skripsi] Fakultas Farmasi UMS, Surakarta.

Yuliani, S., L. Udarno & E. Hayani. 2003. Kadar Tanin Dan Quersetin Tiga

Tipe Daun Jambu Biji (Psidium guajava). Buletin Tanaman Rempah dan Obat.

Umar Rosyidi. 2012. http://organ1k.blogspot.com/2011/11/kandungan-daunjambu-biji.html.

Vous aimerez peut-être aussi