Vous êtes sur la page 1sur 8

STATEMENT OF PURPOSE

SEBUAH ESSAY

TENTANG ALASAN MENGIKUTI PROGRAM


BEASISWA
FAKULTAS USHULUDDIN STUDY TAFSIR HADITS
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN ) KUDUS

Oleh :
Agus Syamsuddin
Cita – cita sesungguhnya adalah tiada berguna tanpa usaha. Dia hanya

menjadi sebuah slogan dalam hidup kita. Usaha sangatlah berpengaruh besar

dalam pencapaian kelulusan cita -cita kita. Tiada usaha yang sia – sia dalam

kehidupan yang penuh liku ini.

Tuhan sudah menggariskan apa yang telah menjadi kehendak, irodatnya

sejak zaman azali. Kita tinggal berikhtiar dalam bertindak. Karena perlu kita ingat

bahwa ada takdir yang bisa saja berubah sesuai ikhtiar dan susah payah seorang

insan ( takdir mubram ).

Dalam berikhtiar, seorang insan pastilah mempunyai sebuah pilihan.

Sebuah pilihan yang terbaik dalam kehidupan yang nantinya menunjang

kesuksesannya dalam berkarya. Dan pada kesempatan yang mulia ini, saya

memilih STAIN Kudus sebagai wadah untuk mewujudkan mimpi dan cita – cita

saya melalui sebuah disiplin ilmu yang saya pikir cukup menantang dan menarik.

Mengingat semakin cerahnya peluang kerja bagi para lulusan almamater di

Fakultas Ushuluddin ini.

Menjadi ahli dalam ilmu hadits, itulah cita – cita saya. Saya terdorong

mengamalkan dan mengabadikan Al Qur'an dan Al Hadits semurni – murninya,

jauh dari bid'ah yang dholalah.

Ada beberapa statement ( alasan ) lain saya dalam mengikuti seleksi

beasiswa mahasiswa Jurusan Ushuluddin Bidang Ilmu Tafsir Hadits STAIN

Kudus ini. Diantaranya karena saya tergolong orang yang hiperaktif dalam

bergaul, waktu – waktu luang sering saya gunakan untuk hal - hal yang positif.

Mengikuti kegiatan - kegiatan luar kampus yang sangat membantu imaging dan
inspirasi berfikir saya adalah kesukaan saya. Saya suka berorganisasi, bersama –

sama teman mendirikan sebuah komunitas yang mewadai ekspresi dan hobby kita

bersama.

Kemudian saya sangat berharap Fakultas ini dapat menaungi saya dalam

meraih mimpi, menyalurkan hobi yang akhirnya kemudian bisa memberi manfaat

pada diri sendiri, keluarga bahkan masyarakat luas.

Sudah lima tahun lebih saya mengabdikan diri dili dalam sebuah institusi

unformal. Sebuah Pesantren Salaf. Pesantren kuno di Desa Jekulo Kabupaten

Kudus. Detik demi detik berdentik melewati titian hidup saya lalui dengan penuh

jiwa kesabaran dan keikhlasan. Makan seadanya, tidur beralaskan keramik, hingga

berbagi sabun mandi kepada teman yang kebetulan mempunyai nasib tak jauh

beda dengan saya. Kesederhanaan yang saya yakin akan berbuah manis kelak.

Sebagai seorang anak dari keluarga yang cukup dalam segala hal, kami

sekeluarga telah terbiasa hidup penuh dengah kesederhanaan dan prihatin. Ayah

saya sering mengajarkan agar kami sekeluarga bersikap selalu “nriman” dalam

segala sendi – sendi kehidupan. Nriman akan harta yang serba kekurangan,

nriman atas segala macam cobaan yang Alloh berikan dan satu lagi, nriman atas

hasil apapun yang kita peroleh. Karena “ proses ” lah yang menjadi

keutamaannya.

Tujuan yang sangat mulia akanlah mendangkan kebahagiaan yang

berlebih. Saya berniat menggugurkan kewajiban menuntut ilmu agama yang

hukumnya fardhu kifayah terhadap masyarakat daerah saya. Disamping juga

keinginan saya untuk membekali diri dalam kehidupan menuju keabadian akhirat
yang tidak disangsikan lagi keabsahannya.

Saya berkeyakinan bahwa selain kebahagiaan akhirat, kebahagiaan dunia

juga tak kalah pentingnya, mengingat pentingnya bekal dalam beribadah,

mengabdi kepada Alloh Ilahi Robbi. Bekal itulah yang kini saya cari, saya

telusuri. Lewat media STAIN Kludus, saya berharap banyak dapat menjadi

labuhan otak dan pikiran untuk berpacu menuju kesuksesan. Sukses di dunia dan

sukses di akhirat.
STATEMENT OF PURPOSE

SEBUAH ESSAY

TENTANG ALASAN MENGIKUTI PROGRAM


BEASISWA
FAKULTAS USHULUDDIN STUDY TAFSIR HADITS
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN ) KUDUS

Oleh :
Syamsul Hadi
Saya berkeyakinan bahwa selain kebahagiaan akhirat, kebahagiaan dunia

juga tak kalah pentingnya, mengingat pentingnya bekal dalam beribadah,

mengabdi kepada Alloh Ilahi Robbi. Bekal itulah yang kini saya cari, saya

telusuri.

Lewat Sekolah Tiggi Agama Islam Negeri ( STAIN ) Kudus, saya

sangatlah bertawasul lewat institusi ini. Saya berharap STAIN Kudus bisa menjadi

batu loncatan bagi saya agar bisa meniti karir menuju sebuah kesuksesan yang

sangat – sangat saya dan keluarga saya idam – idamkan.

Menjadi seorang alim yang menguasai berbagai macam fan ilmu. Itulah

mimpi yang selalu terngiang tatkala saya sedang down dalam belajar. Impian itu

benar – benar memotivasi diri saya.

Umat sangat memerlukan sosok yang alim dalam zaman sekarang ini.

Mereka seakan tidak percaya lagi terhadap para Ustadz atau Kyai yang akhir –

akhir ini sangat senter dikaitkan dengan jaringan – jaringan terorisme. Sebuah

tuduhan yang ironosnya menjadi ikon yang sangat menyesakkan. “Islam is The

Terorist”. Naudzubillah.

Saya sangat ingin mengubah citra negatif yang demikian. Mereka yang

notabene menjadi pemimpin atau imam kaum muslimin mau tak mau harus

mengaitkan sepak terjangnya dengan Islam. Islam sudah dianggap agama

penyebar teror oleh kaum Barat, oleh bangsa – bangsa yang dari dulu memang

menjadi musuh abadi Islam.

Saya sangat tergerak untuk mengubah citra Islam yang telah demikian

tercoreng. Lewat kesempatan yang STAIN Kudus dan Departemen Agama RI


berikan ini, Insya Allah saya akan mewujudkan mimpi dan angan angan saya

tersebut. Melalui kegiatan dakwah yang multi ras, multi etnik dan multi agama.

Saya sangat berharap menjadi bagian dari keluarga besar STAIN Kudus.

Keadaan ekonomi global yang sedang dilanda keprihatinan sangatlah

berpengaruh kepada penghasilan keluarga kami. Ayah yang hanya bekerja sebagai

nelayan kecil tak bisa lagi menjual hasil tangkpannya dengan harga yang layak.

Para tengkulak makin seenaknya sendiri menaikkan harga dengan alasan sedang

lesunya pasaran ikan ekspor. Keluarga kami terkena imbasnya. Mereka tidak lagi

bisa mewujudkan janjinya yang ingin menjadikan anaknya sebagai seorang

Sarjana Muda.

Oleh karena itu, saya sangat berharap sekali dengan beasiswa yang

nantinya saya terima dapat sedikit meringankan beban orang tua saya. Pada

awalnya saya sangatlah pesimistis dengan angan -angan saya tersebut, tapi setelah

mendengar adanya program beasiswa dari STAIN Kudus bekerja sama dengan

Departemen Agama RI, seakan harapan saya tumbuh dan bersemi kembali. Saya

seakan menemukan oase di tengah padang pasir. Di tengah kehausan saya akan

ilmu pengetahuan yang tiada habisnya untuk terus digali.

Dengan bekal yang saya peroleh kelak, Insya Allah saya tidak akan begitu

saja mengabaikannya. Saya akan dengan sekuat tenaga mempertanggungjawabkan

apa yang telah saya terima tersebut. Saya tidak akan menyia – nyiakannya.

Semoga Allah Ta'ala melapangkan jalan bagi saya menuju pencapaian cita

– cita luhur yang sejati. Tapi apabila saya belum diberi kesempatan untuk

menikmati indahnya dunia kemahasiswaan, saya akan berusaha untuk tatap lapang
dada. Mengingat orang tua saya senantiasa berpesan agar saya jangan terlalu

banyak berharap terhadap sesuatu yang belum pasti terjadi. Tapi bukan berarti kita

pesimis. Sikap optimis mutlak diperlukan. Tapi saya masih sangat menaruh besar

harapan agar Fakultas Ushuliddin STAIN Kudus bisa menjadi rumah kedua bagi

saya. Meniti karir kemehasiswaan lewat almamater Tafsir Hadist. Semoga angan

dan cita – cita saya maqbul. Amin Ya Robbal 'Alamin.

Vous aimerez peut-être aussi