Vous êtes sur la page 1sur 11

6

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pembelajaran 1. Pengertian Pembelajaran Menurut Oemar (2003:54) pembelajaran adalah: Suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan dari pembelajaran itu sendiri. Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses belajar yang memiliki aspek penting yaitu bagaimana siswa dapat aktif mempelajari materi pelajaran yang disajikan sehingga dapat dikuasai dengan baik. Sedangkan menurut Ahmadi dalam Fiskha (2012:10) mengemukakan bahwa: Pembelajaran merupakan aktivitas yang sistematis dan terdapat komponen-komponen dimana masing-masing komponen pembelajaran tersebut, tidak bersifat terpisah tetapi harus berjalan secara teratur, saling tergantung, komplementer dan berkesinambungan.

Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan, sebab berhasil tidaknya pendidikan bergantung pada bagaimana proses belajar seseorang terjadi setelah berakhirnya melakukan aktivitas belajar.

2. Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran merupakan komponen paling penting yang harus ditetapkan dalam proses pembelajaran yang mempunyai fungsi
6

sebagai tolak ukur keberhasilan pembelajaran. Tujuan ini pada dasarnya merupakan rumusan tingkah laku dan kemampuan yang harus dicapai daan dimiliki peserta didik setelah menyelesaikan pengalaman dan kegiatan belajar dalam proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran merupakan perangkat kegiatan belajar mengajar yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang disebut tujuan instruksional. Menurut Bloom dalam
Fiskha

(2012:12)

tujuan

pembelajaran mencakup tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif, spikomotor. Aspek kognitif meliputi pengenalan, pengetahuan,

pemahaman analisa, sintesa dan evaluasi. Aspek afektif meliputi sikap, perasaan, emosi, dan karakteristik moral yang merupakan aspek psikologis peserta didik. Sedangkan aspek psikomotor adalah penguasaan keterampilan dengan didukung oleh keutuhan anggota badan yang akan terlibat dalam berbagai jenis kegiatan. Aspek psikomotor meliputi persepsi, kesiapan, kemanisme, imitasi, keterampilan dan adaptasi. Berdasarkan pendapat diatas tujuan pembelajaran merupakan komponen pertama yang harus diterapkan dalam proses pengajaran yang berfungsi sebagai indikator keberhasilan pengajaran. Tujuan ini pada dasarnya merupakan rumusan tingkah laku dan kemampuan yang harus dicapai dan dimiliki peserta didik setelah menyelesaikan pengalaman dalam kegiatan belajar. Isi tujuan pengajaran pada hakekatnya adalah hasil belajar yang diharapkan.

B. Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Pembelajaran Menurut Hamdani (2011:72), media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Menurut Marshal dalam Trianto (2009:234), media adalah suatu eksistensi manusia yang memungkinkannya memengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengannya. Jadi media dapat disimpulkan sebagai perantara yang digunakan menyampaikan pesan kepada penerima pesan, dan memungkinkan memengaruhi si penerima pesan tersebut. Pengertian media pembelajaran menurut Briggs dalam Hamdani (2011:243) adalah: Alat yang secara fisik yang dapat digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri atas buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar), foto, gambar, grafik, televisi,dan komputer.

Selanjutnya menurut Hamalik dalam Hamdani (2011:244) menyatakan bahwa: Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat mengembangkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa.

Berdasarkan

pendapat

yang

dikemukakan

di

atas,

dapat

disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan perantara berupa media visual, audio, maupun audio visual yang digunakan untuk menyampaian materi pembelajaran sehingga dapat membangkitkan

keinginan, minat, motivasi belajar, dan juga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

2. Manfaat Media Pembelajaran Manfaat media pembelajaran menurut Chomsin (2008:15) adalah sebagai berikut: a. Proses pembelajaran dapat terjadi dalam dua arah dan menjadi lebih interaktif, b. Proses belajar mengajar menjadi lebih efisien, c. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik, d. Tempat berlangsungnya proses pembelajaran dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, dan e. Peran pendidik (guru/pelatih/tutor) dapat lebih berfungsi sebagai fasilitator.

Media pembelajaran sebagai perantara untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa diharapkan mampu memberikan manfaat dalam pembelajaran. Sejalan dengan pendapat di atas, Trianto (2009:234) juga menyatakan tentang manfaat dari penggunaan media pembelajaran. a. Bahan yang disajikan menjadi lebih jelas maknanya bagi siswa, dan tidak bersifat verbalistik, b. Metode pembelejaran menjadi lebih bervariasi, c. Siswa menjadi lebih aktif melakukan beragam aktivitas, d. Pembelajaran menjadi lebih menarik, dan e. Mengatasi ketebatasan ruang.

Berdasarkan

pendapat

yang

dikemukakan

di

atas,

dapat

disimpulkan bahwa manfaat media pembelajaran secara umum adalah sebagai berikut: a. Menjadikan pembelajaran lebih menarik

10

Media pembelajaran dengan menyajikan gambar, animasi, suara, dan video akan menjadikan pembelajaran lebih menarik bagi siswa. Siswa akan merasa senang karena belajar tidak hanya membaca buku cetak ataupun mendengarkan guru berceramah saja. Tingkat kejenuhan atau kebosanan siswa akan berkurang, karena teralihkan dengan adanya media pembelajaran. Jika pembelajaran lebih menarik, maka motivasi siswa untuk belajarpun akan meningkat. Hal ini akan berdampak baik terhadap hasil belajar siswa. b. Pembelajaran menjadi lebih interaktif Pembelajaran yang interaktif bersifat komunikasi dua arah, artinya media pembelajaran yang bersifat interaktif akan mampu memberikan kesempatan bagi siswa untuk memerikan respons, dan melakukan berbagai aktivitas yang akhirnya juga bisa direspon balik oleh program media yang digunakan. c. Memudahkan siswa memahami materi pelajaran Materi pelajaran akan lebih jelas jika menggunakan media sehingga siswa lebih mudah memahami pelajaran dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran dengan lebih baik. d. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu Penggunaan media akan mengatasi keterbatasan ruang dan waktu karena guru tidak harus menampilkan benda yang

sesungguhnya ke dalam kelas, cukup dengan menggunakan media pembelajaran.

11

e. Memudahkan guru dalam menjelaskan materi pelajaran kepada siswa Penggunaan media pembelajaran akan membantu guru karena guru tidak sepenuhnya berceramah di dalam kelas setiap jam pelajaran.

C. Media Video Pembelajaran 1. Pengertian Media Video Pembelajaran Menurut Cheppy Riyana dalam Fiskha (2012:21) media video pembelajaran adalah: Media yang menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori aplikasi pengetahuan untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran. Sedangkan menurut Sungkono dalam Fiskha (2012:22) video yaitu bahan pembelajaran yang dikemas melalaui pita video dan dapat dilihat melalui video/VCD player yang dihubungkan ke monitor. Biasanya media ini disimpan dalam bentuk piringan atau pita. Dapat disimpulkan media video merupakan bahan pembelajaran tampak dengar (audio visual) yang dapat digunakan untuk

menyampaikan pesan-pesan/materi pelajaran. Dikatakan tampak dengar kerena unsur dengar (audio) dan unsur visual/video (tampak) dapat disajikan serentak.

12

2. Tujuan Media Video Pembelajaran Menurut Cheppy dalam


Fiskha

(2012:22)

media

video

pembelajaran sebagai bahan ajar bertujuan untuk : a. Memperjelas dan mempermudah penyampaian pesan agar tidak terlalu verbalistis Penggunaan video pembelajaran akan memudahkan siswa untuk menangkap dan memahami materi pembelajaran karena materi yang disampaikan berupa audio dan visual. b. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera peserta didik maupun instruktur Penggunaan video pembelajaran memudahkan guru untuk

menjelaskan materi karena tidak harus membawa benda aslinya ke kelas, menghemat waktu, dan siswa tidak harus ke lokasi yang jauh untuk mengetahui suatu informasi yang mereka inginkan. Cukup dengan media video saja. c. Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi Video pembelajaran dapat digunakan guru secara bervariasi untuk menjelaskan materi pelajaran, sesuai dengan kreativitas guru.

3. Karakteristik Media Video Pembelajaran Karakteristik media video pembelajaran menurut Arsyad (2004:37) adalah sebagai berikut: a. Dapat disimpan dan digunakan berulang kali.

13

b. Harus memiliki teknik khusus, untuk pengaturan urutan baik dalam hal c. penyajian maupun penyimpanan. d. Pengoperasiannya relatif mudah e. Dapat menyajikan peristiwa masa lalu atau peristiwa di tempat lain. Sedangkan menurut Cheppy Cheppy dalam Fiskha (2012:22) untuk menghasilkan video pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi dan efektivitas penggunanya maka pengembangan video pembelajaran harus memperhatikan karakteristik dan kriterianya.

Karakteristik video pembelajaran yaitu: a. Clarity of Massage (kejalasan pesan) Siswa bisa memahami pesan pembelajaran secara lebih bermakna dan informasi dapat diterima secara utuh sehingga dengan sendirinya informasi akan tersimpan dalam memori jangka panjang. b. Stand Alone (berdiri sendiri). Video yang dikembangkan tidak bergantung pada bahan ajar lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan bahan ajar lain. c. User Friendly (bersahabat/akrab dengan pemakainya). Media video menggunakan bahasa yang sedehana, mudah dimengerti, dan menggunakan bahasa yang umum. Paparan informasi yang tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan pemakai dalam merespon, mengakses sesuai dengan keinginan.

14

d. Representasi Isi Materi harus benar-benar representatif, misalnya materi simulasi atau demonstrasi. Pada dasarnya materi pelajaran baik sosial maupun sains dapat dibuat menjadi media video. e. Visualisasi dengan media Materi dikemas secara multimedia terdapat didalamnya teks, animasi, sound, dan video sesuai tuntutan materi. Materi-materi yang digunakan bersifat aplikatif, berproses, sulit terjangkau berbahaya apabila langsung dipraktikkan, memiliki tingkat keakurasian tinggi. f. Menggunakan kualitas resolusi yang tinggi Tampilan berupa grafis media video dibuat dengan teknologi rakayasa digital dengan resolusi tinggi tetapi support untuk setiap spech sistem komputer. g. Dapat digunakan secara klasikal atau individual Video pembelajaran dapat digunakan oleh para siswa secara individual, tidak hanya dalam setting sekolah, tetapi juga dirumah. Dapat pula digunakan secara klasikal dengan jumlah siswa maksimal 50 orang bisa dapat dipandu oleh guru atau cukup mendengarkan uraian narasi dari narator yang telah tersedia dalam program.

4. Keuntungan Media Video Pembelajaran Keuntungan menggunakan media video menurut Daryanto (2010:90) antara lain:

15

a. Ukuran tampilan video sangat fleksibel dan dapat diatur sesuai kebutuhan pengguna. b. Video merupakan bahan ajar non cetak yang kaya informasi dan lugas karena dapat sampai kehadapan siswa secara langsung. c. Video menambah suatu dimensi baru terhadap pembelajaran. Selain keuntungan di atas, video dapat memudahkan guru dalam hal menyampaikan materi pelajaran. Video juga memberikan keuntungan kepada siswa dalam menerima materi secara mudah dan proses pembelajaran menjadi lebih bervariasi dan menyenangkan.

5. Kelemahan Media Video Pembelajaran Kelemahan media video menurut Daryanto (2010:91) adalah sebagai berikut: a. File Detail (detail objek) Artinya media tayangan tidak dapat menampilkan objek sampai yang sekecil-kecilnya dengan sempurna. b. Size Information (ukuran informasi) Artinya tidak dapat menampilkan objek dengan ukuran yang sebenarnya. c. Third Dimention (3 dimensi) Gambar yang diproyeksikan oleh video umumnya berbentuk dua dimensi. d. Opposition (pertentangan)

16

Artinya pengambilan yang kurang tepat dapat menyebabkan timbulnya keraguan penonton terhadap gambar yang dilihatnya. e. Setting (keadaan/latar) Artinya kalau kita menampilkan adegan dua orang yang sedang bercakap-cakap diantara kerumunan banyak orang, akan sulit bagi penonton untuk menebak dimana kejadian tersebut berlangsung. f. Material (bahan dan alat) Meterial pendukung video membutuhkan alat proyeksi untuk dapat menampilkan gambar yang ada didalamnya. g. Budget (biaya) Biaya untuk membuat program video membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

D. Pembelajaran BAM (Budaya Alam Minagkabau) di SD Pembelajaran BAM di SD merupakan salah satu muatan lokal yang biasanya dipelajari di jenjang sekolah dasar dan menengah. Pada mata pelajaran BAM, membahas mengenai seluk beluk tentang minangkabau. Materi yang disajikan biasanya mengenai asal usul minangkabau, adat di minangkabau, rumah gadang, pemimpin di minangkabau, pakaian adat minangkabau, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan budaya minangkabau.

Vous aimerez peut-être aussi