Vous êtes sur la page 1sur 4

1.

Interpretasi audiogram

Jenis dan derajat ketulian serta gap Dari audiogram dapat dilihat apakah pendengaran normal (N) atau tuli. Jenis ketulian terbagi atas: a. Tuli konduktif b. Tuli sensorineural c. Tuli Campur

Derajat ketulian dihitung dengan menggunakan indeks Fletcher yaitu:

Ambang dengar (AD) = AD 500 Hz + AD 1000 Hz + AD 2000 Hz 3

Menurut kepustakaan terbaru frekuensi 4000 Hz berperan penting untuk pendengaran, sehingga perlu diperhitungkan, sehingga derajat ketulian dihitung dengan menambahkan ambang dengar 4000 Hz dengan ketiga ambang dengar di atas, kemudian dibagi 4.

Ambang dengar (AD) = AD 500 Hz + AD 1000 Hz + AD 2000 Hz + AD 4000 Hz 4 Dapat dihitung ambang dengar hantaran udara (AC) atau hantaran tulang (BC). Pada interpretasi audiogram harus ditulis: a. Telinga yang mana b. Apa jenis ketuliannya c. Bagaimana derajat ketuliannya

Dalam menentukan derajat ketulian, yang dihitung hanya ambang dengar hantaran udaranya (AC) saja. Derajat ketulian ISO: a. 0 25 dB : normal b. > 25 40 dB : tuli ringan c. > 40 55 dB : tuli sedang d. > 55 70 dB : tuli sedang berat e. > 70 90 dB : tuli berat f. > 90 dB : tuli sangat berat
1

Dari hasil pemeriksaan audiogram disebut ada gap bila antara AC dan BC terdapat perbedaan lebih atau sama dengan 10 dB, minimal pada 2 frekuensi berdekatan. Pada pemeriksaan audiometri, kadang-kadang perlu diberi masking. Suara masking diberikan berupa suara seperti angin (bising), pada head phone telinga yang tidak diperiksa supaya telinga yang tidak diperiksa tidak dapat mendengar bunyi yang diberikan pada telinga yang diperiksa. Pemeriksaan masking dilakukan apabila telinga yang diperiksa mempunyai pendengaran yang mencolok bedanya dari telinga yang satu lagi. Oleh karena AC pada 45 dB atau lebih dapat diteruskan melalui tengkorak ke telinga kontralateral, maka pada telinga kontralateral (yang tidak diperiksa) diberi bising supaya tidak dapat mendengar bunyi yang diberikan pada telinga yang diperiksa. Narrow bandnoise (NB) = masking audiometri nada murni White noise (WN) = masking audiometri tutur speech)

Antara contoh audiogram telinga adalah seperti berikut:

a. Contoh audiogram pendengaran normal (telinga kanan)

Normal : AC dan BC sama atau kurang dari 25 dB AC dan BC berimpit, tidak ada gap

2. Contoh audiogram tuli sensorineural (telinga kanan)

Tuli sensorineural : AC dan BC lebih dari 25 dB AC dan BC berimpit, tidak ada gap

3. Contoh audiogram tuli konduktif (telinga kanan)

Tuli Konduktif

BC normal atau kurang dari 25 dB AC lebih dari 25 dB Antara AC dan BC terdapat gap

4. Contoh audiogram tuli campur

Tuli Campur :

BC lebih dari 25 dB AC lebih besar dari BC, terdapat gap

Pada diagnosis dapat ditulis hasil pemeriksaan: a. NH (Normal Hearing) b. SNHL (Sensory Neural Hearing Lose) c. CHL (Conductive Hearing Lose) d. MHL (Mix Hearing Loose)

Vous aimerez peut-être aussi