Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Anestesi
Istilah anestetik dikenalkan oleh O.W Holmes yg menggambarkan keadaan tidak sadar yg bersifat sementara, karena pemberian obat dgn tujuan utk menghilangkan nyeri pembedahan Keadaan anestesi lebih dekat dengan keadaan koma dibandingkan dengan tidur berdasarkan gambaran gelombang otaknya -> Resiko Kematian
TRIAS ANESTESI
Resiko Medis
Benefit > Risk Risk > benefit tetapi tindakan medis itu merupakan satu-satunya cara untuk menyelamatkan pasien
Hasil dari perjalanan penyakit (tidak ada hubungannya dengan tindakan medis) Resiko yang tidak dapat diketahui sebelumnya. Resiko yang telah diketahui sebelumnya dan dianggap dapat diterima dan di informasikan pasien : Informed consent
Penyebab :
(3) Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurangkurangnya mencakup : a. diagnosis dan tata cara tindakan medis; b. tujuan tindakan medis yang dilakukan; c. alternatif tindakan lain dan risikonya; d. risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; dan e. prognosis terhadap tindakan yang dilakukan. (4) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diberikan baik secara tertulis maupun lisan. (5) Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang mengandung risiko tinggi harus diberikan dengan persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh yang berhak memberikan persetujuan.
NORMA DOKTER
ATURAN PENERAPAN KEILMUAN KEDOKTERAN (PROFESSIONAL CONDUCT) DALAM PRAKTIK.
DISIPLIN
ETIKA
HUKUM
ATURAN HUKUM
PRAKTEK KEDOKTERAN
WAWANCARA PEMERIKSAAN FISIK PROSEDUR DIAGNOSTIK DIAGNOSIS TERAPI: NASIHAT, TNDAKAN, OBAT MERUJUK KEGIATAN TERKAIT: - REKAM MEDIS - INFORMED CONSENT, DLL - EMERGENCY
Pelanggaran aturan/ ketentuan penerapan keilmuan dlm praktik kedokt, atau Kegagalan memenuhi standar/ pedoman perilaku profesional (code of prof. Conduct)
1. Tidak kompeten 2. Tidak laksanakan tugas profesional dengan baik (tdk dapat lakukan reasonable care) 3. Berperilaku tercela menurut ukuran profesi
(1) Untuk menegakkan disiplin dokter dan dokter gigi dalam penyelenggaraan praktik kedokteran, dibentuk mkdki. (2) Mkdki merupakan lembaga otonom dari kki (3) Mkdki dalam menjalankan tugasnya bersifat independen
MKDKI
ADALAH LEMBAGA YANG BERWENANG UNTUK: 1. MENENTUKAN ADA TIDAKNYA KESALAHAN YANG DILAKUKAN DOKTER DAN DOKTER GIGI DALAM PENERAPAN DISIPLIN ILMU KEDOKTERAN DAN KODOKTERAN GIGI, DAN 2. MENETAPKAN SANKSI
Setiap orang yang mengetahui atau kepentingannya dirugikan atas tindakan dokter atau dokter gigi Yg dimaksud orang adalah :
orang (person): pasien, wali,pengadu masyarakat, tenaga kes atau pasien,
Korporasi (badan/ institusi): rs, dinkes, depkes, organisasi profesi Tidak menghilangkan hak ybs utk melaporkan ke pidana atau perdata
Dr/drg telah ter-registrasi kki Ada hub dr/drg pasien Tindakan medis terjadi setelah 6 oktober 2004 Ada dugaan kuat pelanggaran disiplin Bukan ranah etik Bukan ranah hukum
ALAT BUKTI
Surat-surat/dokumen tertulis Keterangan saksi Pengakuan teradu Keterangan ahli Barang bukti
MACAM KEPUTUSAN
Tidak bersalah Bersalah dengan sanksi: - Peringatan tertulis - Rekomendasi pencabutan sip, sementara / selamanya - Dan atau kewajiban mengikuti pendidikan/ pelatihan ulang
Malpraktek
Praktik kedokteran yang salah, tidak tepat, menyalahi undang-undang, atau kode etik (KBBI).
MALPRACTICE
PROFESSIONAL MISCONDUCT OR UNREASONABLE LACK OF SKILL. FAILURE OF ONE RENDERING PROFESSIONAL SERVICES TO EXERCISE THAT DEGREE OF SKILL AND LEARNING COMMONLY APPLIED UNDER ALL THE CIRCUMSTANCES IN THE COMMUNITY BY THE AVERAGE PRUDENT REPUTABLE MEMBER OF THE PROFESSION WITH THE RESULT OF INJURY, LOSS OR DAMAGE TO THE RECIPIENT OF THOSE SERVICES OR TO THOSE ENTITLED TO RELY UPON THEM.
BLACKS LAW DICTIONARY
21
Medical malpractice involves the physician failure to conform the standard of care for treatment of the patient condition, or lack of skill or negligence in providing care to the patient which is the direct cause of an injury to the patient
22
MALPRAKTEK
INTENTIONAL
PROFESSIONAL MISCONDUCTS MALFEASANCE, MISFEASANCE, NONFEASANCE DI BAWAH STANDAR KOMPETENSI DI LUAR KOMPETENSI
NEGLIGENCE
LACK OF SKILL
23
MALPRAKTEK
MISCONDUCTS sikap buruk misal : Penahanan Pasien, Buka Rahasia Kedokteran Tanpa Hak, Aborsi Ilegal, Euthanasia, Penyerangan Seksual, Keterangan Palsu, Praktek Tanpa Izin NEGLIGENCE kelalaian - Malfeasance (melakukan tindakan tidak layak, lalai membuat keputusan) - Misfeasance (melakukan pilihan yang tidak tepat, lalai eksekusi) - Nonfeasance (tidak melakukan kewajiban) LACK OF SKILL - kekurangan kemampuan - Dibawah standar kompetensi - Di luar kompetensi (bukan kompetensi / kewenangan)
24
Kelalaian
Pasal 359 KUHP : Barangsiapa karena kesalahannya (kelalaiannya) menyebabkan orang lainmati, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun.
Pasal 360 KUHP : (1) Barangsiapa karena kesalahannya (kelalaiannya) menyebabkan orang lain mendapat luka-luka berat, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun. (2) Barangsiapa karena kesalahannya (kelalaiannya) menyebabkan orang lain luka-luka sedemikian rupa sehingga timbul penyakit atau halangan menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian selama waktu tertentu, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana kurungan paling lama enam bulan atau pidana denda paling tinggi empat ribu lima ratus rupiah.
Pasal 361 KUHP : Jika kejahatan yang diterangkan dalam bab ini dilakukan dalam menjalankan suatu jabatan atau pencarian, maka pidana ditambah dengan sepertiga dan yang bersalah dapat dicabut haknya untuk menjalankan pencarian dalam mana dilakukan kejahatan, dan hakim dapat memerintahkan supaya putusannya diumumkan.
Bertentangan dengan hukum. Akibatnya dapat dibayangkan Akibatnya dapat dihindarkan Perbuatannya dapat dipersalahkan kepadanya.
Pembuktian Kelalaian
Adanya wujud perbuatan Adanya akibat (berupa kematian) Adanya hubungan sebab akibat antara wujud perbuatan tersebut dengan akibat kematian.
Terima Kasih