Vous êtes sur la page 1sur 23

PRESENTASI KASUS

ABORTUS INCOMPLETUS
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di Bagian Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul

Diajukan Kepada : dr Bambang Basuki! Sp OG

Disusun oleh : Muhammad Bayu "i#aksono $%%&%'(%%)(

SMF OBSTETRI GINEKOLOGI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2011

HALAMAN PENGESAHAN

PRESENTASI KASUS

ABORTUS INCOMPLETUS
Disusun oleh: Muhammad Bayu "i#aksono $%%&%'(%%)(

*elah dipresentasikan pada: Mei $%((

Bantul! Mei $%(( Menyetujui dan mengesahkan! Pembimbing

dr. Bamba ! Ba"#$%& S'.OG

BAB I TIN(AUAN PUSTAKA

A. DEFINISI +bortus merupakan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan Batasan yang digunakan adalah kehamilan kurang dari $% minggu atau berat janin kurang dari ,%% gram +bortus dapat di bagi menjadi abortus spontan dan abortus pro-okatus +bortus spontan merupakan abortus yang berlangsung tanpa tindakan atau terjadi se#ara spontan Pendarahan dalam jumlah yang sangat sedikit . bintik/bintik pada a0al kehamilan bisa merupakan hal yang normal yang disebut sebagai pendarahan karena implantasi embrio pada dinding rahim yang menyebabkan dinding rahim melepaskan sejumlah ke#il darah biasanya terjadi sekitar kehamilan minggu ke 1/ 2 dan hanya terjadi satu atau dua hari saja Banyak 0anita juga mendapatkan bintik.ber#ak pendarahan setelah hubungan seksual! atau mengangkat barang yang berat! atau karena akti-itas yang berlebihan hal ini karena ser-ik mengandung lebih banyak pembuluh darah dan pelebaran pembuluh darah selama kehamilan ini +da dua hal medis yang harus dipertimbangkan ketika terjadi perdarahan pada trimester pertama kehamilan yaitu abortus 3keguguran4 atau Kehamilan 5ktopik +bortus adalah keluarnya produk kehamilan sebelum janin mampu hidup di luar kandungan Beberapa ahli lebih menyukai batasan keluarnya hasil konsepsi atau 6etus sebelum men#apai usia kehamilan $% minggu! dan atau bila berat badan lahir kurang dari ,%% Sedangkan kehamilan ektopik adalah pendarahan per-aginam oleh karena p-um yang telah dibuahi menempel pada tempat diluar uterus Penempelannya dapat terjadi di *uba 7alopii 3tempat tersering4!o-arium! #er-i8 bahkan pada abdomen Gejalanya mirip dengan gejala abortus Biasanya segera setelah terlambat haid yang pertama! nyeri kram dan tampak adanya spotting 3perdarahan4 +da beberapa keadaan yang dapat menimbulkan perdarahan pada a0al kehamilan selain abortus dan kehamilan ektopik! yaitu '

implantasi o-um! karsinoma ser-ik! mola hidatidosa! menstruasi! kehamilan normal! kelainan lokal pada -agina.ser-ik seperti -arises! perlukaan! erosi dan polip Berdasarkan #ara terjadinya! abortus dapat dikelompokkan dalam dua golongan besar! yakni abortus spontan dan abortus buatan 3abortus pro-okatus4 +bortus spontan dapat dibagi lagi menjadi abortus iminen , abortus insipien, abortus inkompletus, abortus komplitus! abortus tersembunyi (Missed abortion)! abortus sepsis dan abortus berulang (Recurrent abortion). Sedangkan abortus buatan 3abortus pro-okatus4 terbagi menjadi $ yaitu abortus medisinalis dan abortus kriminalis +bortus inkompletus adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum $% minggu dengan masih ada sisa yang tertinggal dalam uterus Pada pemeriksaan -agina! kanalis ser-ikalis terbuka dan jaringan dapat diraba dalam ka-um uteri atau kadang/kadang sudah menonjol dari ostium uteri eksternum Pada USG didapatkan endometrium yang tipis dan irreguler B. INSIDENSI 9nsiden aborsi di pengaruhi oleh umur ibu dan ri0ayat obtetrinya seperti kelahiran normal sebelumnya! ri0ayat abortus spontan dan kelahiran dengan anak memiliki kelainan genetik 7rekuensi abortus di perkirakan sekitar (%/(,: dari semua kehamilan ;amun 6rekuensi angka kejadian sebenarnya dapat lebih tinggi lagi karena banyak kejadian yang tidak di laporkan! ke#uali apabila terjadi komplikasi! juga karena abortus spontan hanya di sertai gejala ringan! sehingga tidak memerlukan pertolongan medis dan kejadian ini hanya di anggab sebagai haid yang terlambat Delapan puluh persen kejadian abortus terjadi pada usia kehamilan sebelum ($ minggu <al ini dapat di sebabkan karena kelainan kromosom Dari (%%% kejadian +bortus spontan! setengahnya merupakan blighted o-um dan ,%/&%: di karnakan abnormalitas kromosom Disamping kelainan kromosom! abortus spomtan juga di sebabkan oleh penggunaan obat dan 6aktor lingkungan! seperti konsumsi ka6ein selama kehamilan )

C. ETIOLOGI Sebagian kasus abortus terjadi sebelum usia kehamilan ($ minggu! dan lebih dari ,%: diantaranya disebabkan adanya kelainan kromosom Makin lanjut usia kehamilan! kelainan kromosom sebagai penyebab abortus menjadi semakin ke#il Sebelum terjadi abortus biasanya didahului oleh kematian embrio! sehingga untuk men#ari kausa abortus harus di#ari sebab/sebab kematian embrionya <al/hal yang menyebabkan abortus dapat dibagi menjadi berikut: ( Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi a Kelainan kromosom Pada umumnya abortus spontan yang terjadi karena 6aktor janin disebabkan karena terdapatnya kelainan pada perkembangan janin seperti kelainan kromosom 3aneuploidy atau kelainan jumlah kromosom pada *urner=s Syndrome! Monosomy >! trisomi (&! dan triploidy4 terdapat ,%: kasus pada a0al minggu pertama kehamilan! kegagalan tro6oblast untuk melakukan implantasi dengan adekuat pada $%: kasus! gangguan pada pla#enta! maupun kematian pada janin b ?ingkungan kurang sempurna # Pengaruh dari luar 3teratogen4 $ Kelainan pada genitalia ibu Misalnya pada ibu yang menderita : a +nomali kongenital 3<ipoplasia uteri! uterus bikornis! dll4 b Kelainan letak dari uterus seperti retro6leksi uteri 6iksata # *idak sempurnanya persiaan uterus dalam nidasi dari o-um yang sudah di buahi! seperti kurangnnya progesteron atou estrogen! endometritis! mioma "#bm#$)"a. d. U*+r#" *+r,a,# -+'a* *+r+!a ! .'ada $+/am%,a !a da m),a0 +. D%"*)r"% #*+r#"& m%"a, 1a *+rd)r) ! ),+/ *#m)r "+r2%$"

' Gangguan sirkulasi pla#enta Kita jumpai pada ibu yang menderita penyakit ne6ritis! hipertensi! toksemia gra-idarum dan anomali pla#enta ) Penyakit 9bu Misalnya pada pneumonia! ti6us abdominalis! pielone6ritis! malaria! anemia berat! kera#unan! peritonotis! toksoplasmosis! si6ilis! tuberkulosis! diabetes m+,%*#"& da '+ 1a$%* "%"*+m%$ b+ra*. , +ntagonis Rhesus Pada antagonis resus! darah ibu yang melalui pla#enta merusak darah 6etus! sehingga terjadi anemia pada 6etus yang berakibat meninggalnya 6etus & Perangsangan pada ibu yang menyebabkan uterus berkontraksi @ontohnya: obat/obatan uteretonika! ketakutan! laparotomi!dll +tau dapat juga karena trauma langsung terhadap 6etus: selaput janin rusak langsung karena instrumen! benda dan obat/onatan D. PATOGENESIS da PATOFISOLOGI ?ama 0aktu yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang di dalam rahim oleh 6etus agar mampu bertahan hidup diluar kandungan ber-ariasi Dahulu 6etus yang lahir sebelum men#apai umur kehamilan $A minggu sangat jarang yang dapat hidup dan oleh karenanya $A minggu dianggap sebagai lama 0aktu minimal yang dibutuhkan untuk men#apai -iabilitas Pada a0al abortus terjadi pendarahan desidua basalis! diikuti nekrosis jaringan sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus Kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut Kehamilan kurang dari A minggu! embrio rusak atau #a#at yang masih terbungkus dengan sebagian desidua dan -illi #horialis #enderung dikeluarkan se#ara in toto meskipun sebagian dari hasil konsepsi masih tertahan dalam #a-um &

uteri atau di #analis ser-i#alis Billi korialis belum menembus desidua se#ara dalam! jadi hasil konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya Pada kehamilan A/() minggu! mekanisme diatas juga terjadi atau dia0ali dengan pe#ahnya selaput ketuban lebih dulu dan diikuti dengan pengeluaran janin yang #a#at namun plasenta masih tertinggal dalam #a-um uteri <al ini menimbulkan banyak pendarahan Pada kehamilan ()/$$ minggu! janin biasanya sudah dikeluarkan dan diikuti dengan keluarnya pla#enta beberapa saat kemudian Kadang/kadang plasenta masih tertinggal dalam uterus sehingga menyebabkan gangguan kontraksi uterus dan terjadi perdarahan per-aginam yang banyak Perdarahan umumnya tidak terlalu banyak namun rasa nyeri lebih menonjol <asil konsepsi keluar dalam berbagai bentuk! seperti kantong kosong amnion atau benda ke#il yang tidak jelas bentuknya 3blighted o-um4! janin lahir mati! janin masih hidup! mota kruenta! 6etus kompresus! maserasi! atau pupiraseus Pada abortus inkompletus tidak semua hasil konsepsi dikeluarkan Sebagian jaringan masih tertahan di dalam rahim E. TANDA DAN GE(ALA / / / ;yeri di perut bagian ba0ah mulai dari ringan dan intermitten tetapi se#ara bertahap menjadi lebih hebat ;yeri pada punggung Perdarahan dari -agina merupakan gejala yang paling khas dimana jumlah perdarahan #enderung lebih banyak daripada haid biasa bahkan #ukup untuk menyebabkan syok hipo-olemik Selama jaringan plasenta tetap melekat sebagian pada dinding uterus! maka kontraksi miometrium terganggu Pembuluh darah didalam segmen yang terbuka pada tempat menempelnya plasenta berdarah hebat Pasien dapat mengeluarkan banyak gumpalan darah atau janin yang dapat dikenal atau jaringan plasenta

F. KLASIFIKASI a. Ab)r*#" "') *a +bortus spontan adalh abortus yang terjadi dengan tidak di dahului 6aktor/ 6aktor mekanis maupun medialis! semata/mata disebabkan oleh 6aktor/6aktor alamiah Biasanya disebabkan karena kurangnnya kualitas sel telur dan sperma 3 Ab)*#" %mm% + " .T/r+a +d Ab)r*%) 0 Peristi0a terjadinya pendarahan dari uterus pada kehamilan C$% minggu! dimana hasil konsepsi masih dalam uterus dan tanpa ada dilatasi ser-iks Diagnosis pada 0anita hamil terjadi pendarahan melalui ostium uteri eksternum! disertai mules sedikit atau tidak sama sekali! uterus membesar sesuai umur kehamilan! ser-iks belum membuka! tes kehamilan positi6 Penatalaksaan : Se#ara umum penatalaksanaan +bortus imminens adalah se#ara konser-ati6 sampai di dapatkan bukti adanya kematian janin Penangannya yaitu: 9stirahat *irah baring stabilisasi keadaan umum maupun Bital Sign *irah baring bertujuan untuk menambah aliran darah ke uterus dan berkurangnnya rangsangan mekanik Pemeriksaan USG untuk menentukan apakah janin masi hidup Pemberian hormon Progesteron masi dalam kontro-ersi karena bila memamng sudah terjadi kematian janin pemberian tidak akan berman6aat +da yang berpendapat permberian hormon progesteron dan estrogen tidak di anjurkan +njuran untuk tidak melakukan koitus untuk meminimalkan kemungkinan rangsangan prostaglandin *idak melakukan akti-itas 6isik yang berlebihan Dika ada alat kontrasepsi dalam rahim! harus di angkat 3 Ab)r*#" I "%'%+ " .% %2%*ab,+0 Merupakan suatu abortus yang sedang berlangsung! ditandai dengan pendarahan per-aginam C$% minggu dengan adanya pembukaan ser-ik! namun A

tanpa pengeluaran hasil konsepsi Pada keadaan ini didapatkan juga nyeri perut bagian ba0ah atau nyeri kolik uterus yang hebat Pemeriksaan -agina pada kelainan ini memperlihatkan dilatasi ostium ser-iks dengan baghian kantong konsepsi menonjol <asil pemeriksaan USG mungkin di dapatkan jantung janin berdenyut! Kantong gestasi kosong 3,/&!, minggu4! uterus kosong 3'/, minggu4 atau pendarahn subkhorionik banyak di bagian ba0ah Kehamilan biasanya tidak dapat di pertahankan dengan kuret! -akum atau dengan #unam o-um disusul dengan kerokan Penatalaksaan : Pasien <arus di ra0at di RS! karena tidak ada kemungkinan untuk kelangsungan hidup janin! maka di berikan 9njeksi Oksitosin se#ara 9ntra-ena 3$% unit dalam (%%% ml larutan R?4 untuk memajukann Kelahiran janin! analgesik mungkin di perlukan untuk menghilangkan nyeri dan ketakutan Bila pendarahan tidak banyak tunggu terjadinya +bortus spontan tanpa pertolongan selam '& jam Pada kehamilan C($ minggu! tangani dengan pengosongan Uterus memakai kuret -a#um atau #unam abortus! disusul dengan kerokan memakai kuret tajam Suntika 5rgometrin %!, mg 9ntra Mus#ullar Pada kehamilan E ($ minggu! berikan in6us Oksitosin (% 9U dalam ,%% ml R? mulai A tetes.menit dan naikan sesuai kontraksi uterus sampaiterjadi abortus komplit Setelah janin lahir! kuretase mungkin di butuhkan bila ada kemungkinan jaringan plasenta tertingal! lakuakn pengeluaran plasenta se#ara manual Pasien Rh 3/4 dan tidah tersensitisasi harus di berikan pro6ilaksis globulin imun Rh / Ab)r*#" K)m',%* Seluruh hasil konsepsi di keluarkan 3desidua dan 6etus4! sehingga rongga rahim kosong Perdarahan per-aginam ringan langsung terus berlanjut sampai beberapa 0aktu lamanya! kontraksi uterus! ostium uteri eksternum mulai menutup Umumnya pasien datang dengan rasa nyeri abdomen yang sudah hilang 2

Diagnosis dapat di permudah apabila hasil konsepsi dapat di periksa dan dinyatakan sudah lengkap Pemeriksaan <b ibu mempunyai arti penting untuk stabilisasi kondisi umum ibu 3 Ab)r*#" I $)m',+* Sebagian hasil konsepsi telah dari #a-um uteri Pada kehamilan E(% minggu! keluar janin dan plasenta tidak terjadi se#ara bersamaan dan sebagian juga masi tertahan di dalam uterus +bortus 9nkomplet biasanya disertai rasa nyeri akibat kontraksi uterus dalam usaha untuk mengeluarkan hasil konsepsi Pendarahan umumnya persisten dan sering kali sangat banyak Gambaran klinis: ;yeri mulai dari ringan dan intermiten! tetapi se#ara bertahap menjadi lebih hebat Pendarahan per-aginam merupakan gejala yang aling khas dimana jumlah pendarahan #enderung lebih banyak dari pada haid biasa bahkan #ukup untuk menyebabkan syok hipo-olemik Selama jaringan plasenta tetap melekat sebagian pada dinding uterus! maka kontraksi miometrium terganggu! pembuluh darah didalam segmen yang terbuka pada tempat menempelnya plasenta berdarah hebat Pasien dapat mengeluarkan banyak bekuan darah atau janin yang dapat dikenal atau jaringan plasenta Biasanya pasien telah mele0atkan $ siklus haid! karena abortus inkompletus #enderung terjadi kira/kira (% minggu setelah mulainya siklus haid terakhir 9nspekulo: Sering -agina banyak mengandung bekuan darah dan ser-iks tampak mendatar dan dilatasi! jaringan plasenta dapat terlihat diostium uteri atau -agina Diagnosis di tegakan dengan terlihatnya jaringan plasenta atau janin (%

Penatalaksaan : <asil konsepsi yang di keluarkan atau pendarahan menjadi berlebih maka e-akuasi uterus segera diindikasikan untuk meminimalkan pendarahan dan resiko terjadinya in6eksi 3 Ab)r*#" Hab%*#a,%" +bortus spontan yang terjadi ' kali atau lebih se#ara berturut/turut Pada umunya penderita tidak sulit untuk menjadi hamil! tetapi kehamilan berakhir sebelum men#apai usia $A minggu Bishop melaporkan 6rekuensi %!)(:+bortus <abitualis pada semua kehamilan Menurut Malpas dan 5astman kemungkinan terjadi abortus lagi pada seorang 0anita mengalami +bortus <abitualis ialah 1': dan A': Sebaliknya! Menurut "arton dan 7raser dn ?i0ellyn/jones member prognosis lebih baik! yaitu $,!2: dan '2: 5tiologi yang paling banyak di ajukan adalah adanya antibodi terhadap 6os6olipid dan adanya inkopetensi ser-iks Dilatasi ser-iks menjadi #iri khas keadaan ini jarang terlihat menonjol sebelum minggu ke (& kehamilan! karena hasil konsepsi sebelum 0aktu tersebut belum #ukup besar untuk menimbulkan pendataran dan dilatasi ser-iks ke#uali jika terjadi kontraksi uterus yang akan menyebabkan rasa nyeri 3 M%""+d Ab)r*#" Kematian janin pada Usia C$% minggu dan tidak dikeluarkan hingga A minggu lebih Gejala subjekti6 menghilang! uterus menge#il! tes kehamilan 3/4! sebab idiopatik Pada beberapa kasus kehamilan berjalan normal! namun kemudian terjadi abortus 9mminens Dalam beberapa 0aktu tertentu uterus terlihat dengan ukuran yang tidak berubah namun payudara mengalami perubahan ukuran yang bersi6ar regresi Dengan palpasi di dapatkan ukuran uterus yang tidak mengalami perubahan! justru semakin ke#il akibat resorbsi #airan amnion dan maserasi janin Pemantauan dengan ultrasonogra6i dan dengan tes kehamilan akan sangat membantu menegakan diagnosis ((

*indakan e-akuasi pada missed abortion membutuhkan pertimbangan matang karena plasenta dapat melekat erat di dinding uterus sehingga prosedur kuretase akan lebih sulit dengan bahaya per6orasi yang tinggi <opo6ibrinogemia bs jadi penyulit karena menyebabkan gangguan pembekuan darah terutama setelah di lakukan prosedur e-akuasi 3 Ab)r*#" I 4+$"%)"#"5 S+'*%$ +bortus yang disertai in6eksi pada genitalia! diagnosis ditegakan dengan adanya tanda in6eksi pada genitalia seperti panas! takhikardia! pendarahan per-aginam yang bau! uterus yang besar dan lembek! nyeri tekan dan leukositosis Pada inspe#ulo sekret berdarah dan berbau busuk! dilatasi ser-iks! 6ragmen jaringan pla#enta dalam kanalis ser-i#alis atau -agina di keluarkan dengan 6orsep #in#in dan dilakukan pemeriksaan bakteriologi dan patologi b. Ab)r*#" Pr)2)$a*#" +bortus pro-okatus adalah pengakhiran kehamilan sebelum $% minggu akibat tindakan baik menggunakan alat maupun obat/obatan Denis abortus pro-okatus dibagi berdasarkan alasan melakukan abortus adalah: / / Ab)r*#" T+ra'+#*%$ adalah abortus pro-okatus yang dilakukan atas indikasi medis Ab)r*#" Kr%m% a,%" adalah abortus pro-okatus yang dilakukan bukan karena indikasi medis tetapi perbuatan yang tidak legal atau melanggar hukum G. PENEGAKAN DIAGNOSIS +namnesa: / *erlambat haid atau amenore kurang dari $% minggu / Perdarahan per -aginam dengan sebagian jaringan keluar atau tidak / Rasa mules atau keram perut di daerah atas sim6isis! sering disertai nyeri pinggang akibat kontraksi uterus ($

Pemeriksaan 6isik : Keadaan umum tampak lemah atau kesadaran menurun! tekanan darah normal atau menurun! denyut nadi normal atau #epat dan ke#il! suhu badan normal atau meningkat Pemeriksaan ginekologi : a 9nspeksi -ul-a : perdarahan per-aginam ada . tidak! sisa jaringan hasil konsepsi ada.tidak! ter#ium.tidak bau busuk dari -ul-a b 9nspekulo : perdarahan dari ka-um uteri! ostium uteri terbuka atau sudah tertutup! ada.tidak jaringan keluar dari ostium! ada.tidak #airan atau jaringan berbau busuk OU5 # B* : porsio masih terbuka atau sudah tertutup! teraba atau tidak jaringan dalam ka-um uteri! besar uterus sesuai atau lebih ke#il dari usia kehamilan! tidak nyeri saat porsio digoyang! tidak nyeri pada perabaan adneksa Pemeriksaan Penunjang / *es kehamilan : positi6 bila janin masih hidup! bahkan $ F ' minggu setelah abortus Penurunan le-el plasma yang rendah dari G/h@G adalah predikti6 terjadinya kehamilan abnormal 3 blighted o-um! abortus spontan! atau kehamilan ektopik4 / Pemeriksaan Doppler atau USG untuk menentukan apakah janin masih hidupH pada abortus inkompletus! kantung kehamilan umumnya pipih dan ireguler serta terlihat adanya jaringan plasenta sebagai massa yang e#hogenik dalam ka-um uteri H. KOMPLIKASI Perdarahan yang menyebabkan haemorrhagi# sho#k 9n6eksi Sepsis pas#a abortus pro-okatus ('

Sine#hia intrauterine 3+sherman=s syndroma4

9n6ertilitas Per6orasi! #edera -esika urinaria atau usus akibat tindakan kuretase Pembentukan 6istula

I. PENATALAKSANAAN / / / / / Bila keadaan umum baik! tanpa perdarahan banyak! lakukan kuretase teren#ana Bila disertai syok karena perdarahan! berikan in6us #airan ;a@l 6isiologis atau ringer laktat dan mungkin trans6usi darah Setelah syok diatasi! lakukan kerokan dengan kuret tajam lalu suntikkan methyl ergometrin intramus#ular Bila janin sudah keluar! tetapi plasenta masih tertinggal! lakukan pengeluaran plasenta se#ara manual Berikan antibiotik untuk men#egah in6eksi

()

BAB II KASUS
I. IDENTITAS ;ama Umur Paritas +gama Pendidikan Pekerjaan ;ama Suami Umur +gama Pendidikan Pekerjaan +lamat *anggal masuk II. ANAMNESIS a. K+,#/a #*ama 6 Keluar darah dari jalan lahir sejak ( minggu yang lalu b. R%7a1a* P+ 1a$%* S+$ara ! 6 Pasien datang dari Poli Obsgyn dengan keterangan Obortus in#omplet Pasien Merasa hamil ' bulan! mengeluh pendarahan per-aginam banyak 3I4! mrongkol/mrongkol 3I4! nyeri perut 3/4! pusing 3/4! mual 3/4! lemes 3/4! Sempat kontrol (8 di Puskesmas (, : ;y < : )' *ahun : G'P$+% : 9slam : SM+ : 9bu Rumah *angga : *n R : )A *ahun : 9slam : SM+ : 0iras0asta : Dembangan R* %) Segoroyoso! Pleret : ($ +pril $%((! pukul : (% ),

-. R%7a1a* P+ 1a$%* Da/#,# 6 Penyakit +sthma! Dantung! <ipertensi! Diabetes Melitus disangkal pasien d. R%7a1a* P+ 1a$%* K+,#ar!a 6 *idak ada anggota keluarga yang menderita penyakit +sthma! Dantung! <ipertensi! dan Diabetus Mellitus +legi obat disangkal +. R%7a1a* Ha%d 6 <ari Pertama <aid *erakhir Umur Kehamilan !. R%7a1a* Ob"*+*r% 6 +nak 9 +nak 99 +nak 999 : Perempuan. ($ tahun. BB? $1%% gr. spontan. RS Sarjito : ?aki/laki. 1 tahun. BB? ''%% gr. spontan. RS Sarjito : <amil ini : '% Danuari $%(( : (% I$ minggu

/. R%7a1a* K+,#ar!a B+r+ -a a . KB 0 : KB suntik III. PEMERIKSAAN FISIK a K+adaa Um#m Baik! #ompos mentis! tidak anemis *inggi badan Berat badan b V%*a, S%! *ekanan Darah ;adi Suhu Respirasi # S*a*#" G+ +ra,%" (& : ((%.A% mm<g : 1) 8.menit : '&!)% @ : (A 8.menit : (,$ #m : ,) kg

Kepala ?eher *hora8

: #onjun#ti-a anemis 3/./4! pupil isokor! lidah kering 3/4 : tidak ada pembesaran kelenjar lim6onodi : pernapasan kanan dan kiri simetris! retraksi 3/4 Dantung Paru : S(/S$ reguler! bising 3/4 : -esikuler I.I! 0heeJing 3/4! ronkhi 3/4

+bdomen +lat Kelamin 5kstremitas d. S*a*#" Ob"*+*r%$

: tidak ada bekas luka operasi : terdapat perdarahan per-aginam : *idak ada gangguan gerak dan oedema

Pemeriksaan ?uar: 9nspeksi Palpasi Perkusi +uskultasi : abdomen tidak membun#it! tidak tampak striae gra-idarum :abdomen supel! tidak terdapat nyeri tekan! tidak terdapat massa tumor *7U tidak dapat diukur : tympani : DDD tidak dapat dinilai! bising usus 3I4 normal

Pemeriksaan Dalam : Baginal *ou#her . B* : / / / / / Bul-a . Urethrae tenang Dinding -agina li#in Ser-ik terbuka ( jari S*?D 3I4 +K3/4

IV. PEMERIKSAAN PENUN(ANG Golongan Darah : +B <B +? +* <M* : ()!$ g: : ($!1 ribu.ul : '$, ribu.ul : )'!$ : (1

PP* +P** @ontrol P** <bs+g USG6

: ('!1 detik : '(!& detik : ($!A detik : negati-e

@ontrol +P** : ''!' detik

/ Besi#a Urinaria terisi #ukup / *ampak sisa jaringan 3I4 / *ampak massa +mor6 / Kesan H +bortus 9n#omplet

V. DIAGNOSA +bortus inkompletus! G'P$+%! UK (% I$ minggu VI. TERAPI / Ren#ana kuretase (A

VI. FOLLO8 UP *anggal (' Danuari $%((! Dam %& %% "9B di Bangsal +lamanda ' +8 : *idak 6lek/6lek darah! mules 3/4! B+B 3/4! B+K 3I4! ;yeri perut 3I4! Pusing 3/4! Mual 3/4 P8 : KU : Baik! @M! tidak anemis BS : *D : ((%.1% mm<G ; : 1& 8 .menit RR : $% 8 .menit t : '&!& o@ Palpasi : ;*3/4! M*3/4! supel D8 : Post Kuretase a.i abortus inkompletus G'P(+% *8 : / / / +mo8i#illin ' 8 ,%% mg +sam Me6enamat ' 8 ,%% mg Methyl ergometrin '8(

*anggal (' Danuari $%(( Dam %A (, "9B di ruang bersalin Dilakukan kuretase ?+POR+; KUR5*+S5 Pasien dalam posisi litotomi! dilakukan toilet -ul-a -agina dengan iodine! pasang duk steril Spekulum sims posterior anterior dipasang! ser-ik ditampilkan *ena#ulum dipasang pada ser-ik bagian anterior 3pukul (( dan (4! spekulum sims anterior silepas Dilakukan injeksi lidokain (: )## pada paraser-ikal Dilakukan sondase uterus ante6leksi A #m Dilakukan kuretase searah jarum jam mulai arah pukul ($ dengan sendok kuretase tajam no $ sampai kesan bersih Disuntikkan methyl ergometrin ( amp im (2

Didapatkan jaringan K(, ## dan darah K, ##

*enakulum dilepas! kontrol perdarahan 3/4! spekulum sims posterior dilepas Kuretase selesai

Diagnosa : Post kuretase a.i abortus inkompletus P$+( <ari % *erapi : / / / / *anggal () Danuari $%((! Dam %& %% "9B di Bangsal +lamanda ' +8 : *idak 6lek/6lek darah 3I4! mules 3/4! B+B 3/4! B+K lan#ar! ;yeri perut 3I4 sudah berkurang! Pusing 3/4! Mual 3/4! 6latus 3I4 P8 : KU : Baik! @M! tidak anemis BS : *D : ($%.1% mm<G ; : 1) 8 .menit RR : $% 8 .menit t : '&!A o@ Palpasi : ;*3/4! M*3/4! supel D8 : Post Kuretase a.i abortus inkompletus P$+( hari ( *8 : / / / / +mo8i#illin ' 8 ,%% mg +sam Me6enamat ' 8 ,%% mg Methyl ergometrin '8( B?P? +mo8y#illin '8,%% mg +sam Me6enamat '8,%% mg Methyl ergometrin '8(

$%

BAB III PEMBAHASAN


Seorang 0anita berumur )) tahun! G'P$+%! Pasien datang dari Poli Obsgyn dengan keterangan Obortus in#omplet Pasien Merasa hamil ' bulan! mengeluh pendarahan per-aginam banyak 3I4! mrongkol/mrongkol 3I4! nyeri perut 3/4! pusing 3/4! mual 3/4! lemes 3/4! Sempat kontrol (8 di Puskesmas Pasien menyangkal mempunyai ri0ayat asma! hipertensi! diabetes melitus! dan penyakit jantung Pasien menggunakan KB suntik Pemeriksaan tekanan darah didapatkan hasil ((%.1% mm<g! nadi 1) 8.menit! suhu '&!)% @! respirasi (A 8.menit Pemeriksaan 6isik ditemukan abdomen supel dan tidak ada nyeri tekan didalam #a-um uteri! S*?D 3I4! +K3/4 Berdasarkan hasil pemeriksaan diatas ditegakkan diagnosis abortus inkompletus Selanjutkan pada tanggal (' Danuari $%(( pukul %A (, dilakukan kuretase setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan hasil baik dimana <b! golongan darah! +?! +*! @*! B*! dan USG dengan hasil GS3I4 dan massa amor6 3I4 <asil kuretase berupa jaringan K(, ##! darah K , ##! sondase +nte6le8y A#m! KU baik! #ompos mentis! tidak anemis Penanganan abortus inkompletus adalah mengeluarkan dan membersihkan sisa jaringan hasil konsepsi yang tertahan di dalam rahim dengan melakukan kerokan Kerokan harus dilakukan se#ara aseptik diba0ah pengaruh anastesi ringan di rumah sakit oleh dokter Setelah itu diberikan uterotonika seperti methyl ergometrin melalui suntikan untuk membantu kontraksi uterus! bertujuan untuk menghentikan perdarahan Sedangkan antibiotik diberikan untuk men#egah in6eksi Pasien boleh pulang beberapa jam setelah hilang pengaruh anastesi jika $( Pemeriksaan dalam didapatkan hasil -ul-a.urethratenang! dinding -agina li#in! Ser-ik terbuka ( jari! teraba jaringan

tidak ada komplikasi seperti syok! in6eksi berat! perdarahan! dan sebagainya Dika terdapat perdarahan banyak dan syok! perlu diberikan in6us #airan atau trans6usi darah jika <b turun banyak dan pasien baru boleh pulang $/' hari kemudian Pemeriksaan ulang dilakukan seminggu setelah kerokan dilakukan Dari penjelasan diatas! kemungkinan penyebab abortus pada pasien ini adalah in6eksi -irus pada ibu misalnya to8oplasma! rubella! #itomegalo-irus! dan herpes simple8 -irus 3*OR@<4 oleh karena ibu pernah abortus sebelumnya ;amun pemeriksaan *OR@< tersebut mahal sehingga tindakan selanjutnya ialah mengedukasi pasien dan suami untuk menggunakan kontrasepsi <al ini dilihat dari umur ibu yang sudah diatas )) tahun yang mempunyai resiko tinggi untuk abortus jika hamil lagi dan juga dapat mengan#am ji0a ibu sendiri

$$

DAFTAR PUSTAKA

+ri6 Manjoer! Kuspuji *riyanti! Rakhmi Sa-itri! "ahyu 9ka "ardhani! "i0iek Setio0ulan! Ka'%*a S+,+$*a K+d)$*+ra ! 7akultas Kedokteran U9! Media +es#ulapius! Dakarta : $%%$ @unningham 7G! Ma#Donald P@! Gant ;7. Abortion in Williams Obstetric & $(st 5d ! +ppleton L ?ange Pub ! $%%(: ,22/&$% K Bertens! Ab)r"% "+ba!a% Ma"a,a/ E*%$a P* Gramedia! Dakarta : $%%' Pernols! M ? Abortion in Handbook of Obstetric & Gynecology ! (%th 5d ! M#Ga0/<ill Med Pub ! *oronto! $%%( Sar0ono! P+ !a *ar I,m# Ka d# !a ! (22(! Mayasan Pustaka "idjanarko! Bambang Ab)r*#" Diposkan tanggal & september $%%2 Diunduh ( 6ebruari $%(% pada 000 reproduksiumj blogspot #om.$%%2.%2.abortus html

$'

Vous aimerez peut-être aussi