Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Infeksi cacing usus masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat di negara berkembang termasuk Indonesia. Dikatakan pula bahwa masyarakat pedesaan atau daerah perkotaan yang sangat padat dan kumuh merupakan sasaran yang mudah terkena infeksi cacing
lumbricoides atau lebih dikenal dengan cacing gelang yang penularannya dengan perantaraan tanah (Soil Transmited Helminths). Infeksi yang disebabkan oleh cacing ini disebut askariasis.
DEFINISI
Ascaris lumbricoides merupakan cacing bulat besar
yang biasanya bersarang dalam usus halus. Adanya cacing didalam usus penderita akan mengadakan gangguan keseimbangan fisiologi yang normal dalam usus, mengadakan iritasi setempat sehingga mengganggu gerakan peristaltik dan penyerapan makanan
MORFOLOGI
Cacing betina dewasa mempunyai bentuk tubuh
posterior yang membulat (conical), berwarna putih kemerah-merahan dan mempunyai ekor lurus tidak melengkung. Cacing betina mempunyai panjang 22 35 cm dan memiliki lebar 3 - 6 mm. Sementara cacing jantan dewasa mempunyai ukuran lebih kecil, dengan panjangnya 12 - 13 cm dan lebarnya 2 - 4 mm
SIKLUS HIDUP
RESPON IMUNOLOGIS
Meskipun dari berbagai penelitian sekat lintang
terlihat adanya perkembangan imunitas terhadap parasit ini , tetapi pada pemeriksaan respon antibodi humoral tidak mempunyai peranan untuk membatasi infeksi ini . Adanya antibodi terhadap antigen askariasis dewasa dan larva , merupakan refleksi dari intensitas infeksi dan tidak memberikan dampak perlindungan terhadap derajat infeksi .
MANIFESTASI KLINIS
Pada umumnya orang yang kena infeksi tidak
menunjukkan gejala, tetapi dengan jumlah cacing yang cukup besar (hyperinfeksi) terutama pada anakanak akan menimbulkan kekurangan gizi, selain itu cacing itu sendiri dapat mengeluarkan cairan tubuh yang menimbulkan reaksi toksik sehingga terjadi gejala seperti demam typhoid yang disertai dengan tanda alergi seperti urtikaria, odema diwajah, konjungtivitis dan iritasi pernapasan bagian atas.
DIAGNOSIS
Untuk menegakkan diagnosis pasti harus ditemukan
cacing dewasa dalam tinja atau muntahan penderita dan telur cacing dengan bentuk yang khas dapat dijumpai dalam tinja atau didalam cairan empedu penderita melalui pemeriksaan mikroskopik .
PENATALAKSANAAN
obat yang sekarang ini dipakai dalam pengobatan
adalah :
Mebendazol Pirantel Pamoat. Levamisol Hidroklorida. Garam Piperazin.
KOMPLIKASI
Selama larva sedang bermigrasi dapat menyebabkan
terjadinya reaksi alergik yang berat dan pneumonitis dan bahkan dapat menyebabkan terjadinya pneumonia
PROGNOSIS
Baik , terutama jika tidak terdapat komplikasi dan