Vous êtes sur la page 1sur 11

Antigen yang juga disebut imunogen adalah bahan yang dapat merangsang respons imun atau bahan yang

dapat bereaksi dengan antibodi yang sudah ada tanpa memperhatikan kemampuannya untuk merangsang produksi antibodi.

Antigen eksogen antigen-antigen yang disajikan dariluar kepada hospes dalam bentuk mikroorganisme,tepung sari,obat-obatan atau polutan. Antigenini bertanggungjawab terhadap suatu spektrum penyakit manusia, mulai dari penyakit infeksisampai ke penyakit-penyakit yang dibenahi secara immologi, seperti pada asma. Antigen endogen antigen yang terdapat didalam tubuh dan meliputi antigenantigen berikut :antigen senogeneik (heterolog), antigen autolog dan antigen idiotipik atauantigen alogenik (homolog).

Keasingan Sifat-sifat fisik Kompleksitas Bentuk-bentuk Muatan Kemampuan masuk

Masuknya Antigen
Dalam lingkungan sekitar kita terdapat banyak substansi bermolekul kecil yang bisa masuk ke dalam tubuh. Substansi kecil tersebut bisa lolos dari barier respon non spesifik (eksternal maupun internal), kemudian masuk dan berikatan dengan sel limfosit B yang akan mensintesis pembentukan antibodi. Contoh hapten adalah toksin poison ivy, berbagai macam obat (seperti penisilin), dan zat kimia lainya yang dapat membawa efek alergik.

Keterkaitan Antigen dengan Pembentukan Antibodi

Antigen yang masuk ke dalam tubuh berikatan dengan reseptor sel limfosit
B, menyebabkan sel limfosit B berdiferensiasi menjadi sel plasma, kemudian membentuk antibody yang mampu berikatan dengan antigen yang merangsang

pembentukan antibody itu sendiri

Interaksi Antigen dan Antibodi Secara garis besar, interaksi antigen-antibodi adalah seperti bagan berikut:

Antigen/hapten, masuk ketubuh melalui makanan masuk ke tubuh melalui


makanan,minuman,udara,injeksi,atau kontak langsung. Antigen berikatan dengan antibody. Histamine keluar dari sel mast dan basofil Timbul manifestasi alergi

Tingkat primer Tingkat sekunder Tingkat tersier

Primer adalah saat kejadian awal terikatnya antigen dengan antibody pada situs identik yang kecil, bernama epitop. Sekunder Interaksi tingkat sekunder terdiri atas beberapa jenis interaksi, di antaranya: a. Netralisasi b. Aglutinasi c. Presipitasi d. Fagositosis e. Sitotoksis

Tersier Interaksi tingkat tersier adalah munculnya tanda-tanda biologic dari interaksi antigen-antibodi yang dapat berguna atau merusak bagi penderitanya. Pengaruh menguntungkan antara lain: aglutinasi bakteri, lisis bakteri, immnunitas mikroba,dan lain-lain. Sedangkan pengaruh merusak antara lain: edema, reaksi sitolitik berat, dan defisiensi yang menyebabkan kerentanan terhadap infeksi.

Bakteri Virus Sel darah yang asing Sel-sel dari transplantasi organ Toksin

Vous aimerez peut-être aussi