Vous êtes sur la page 1sur 60

Dr . Moch. Djumhana Sp.

M Stikes Hang Tuah Surabaya

Apoptosis adalah kematian sel yang terprogram, terjadi bila sebuah sel mati dengan mengaktifkan program bunuh diri interna yang diatur dengan ketat. Fungsi Apoptosis adalah untuk menghilangkan secara selektif sel yang tidak dikehendaki,dengan seminimal mungkin tidak ganggu sel-sel sekitarnya. Membran plasma sel tetap utuh tetapi strukturnya berubah sehingga sel yang mengalami apoptosis tersebut menjadi sasaran fagositosis.

Apoptosis berbeda dengan nekrosis,pada apoptosis membran sel tetap utuh.

Penyebab Fisiologik.
1. Destruksi sel yg terprogram selama embriogenesis. 2. Involusi jaringan yang tergantung hormon(endometrium). 3. Penghapusan sel yang sedang berproliferasi untuk mempertahankan jumlah sel yang tetap. 4. Kematian sel yang sudah melaksanakan tugasnya ( misal sel neutrofil,eritrosit) 5. Penghapusan sel-sel limfosit yang berpotensi berbahaya. 6. Kematian sel untuk menghilangkan sel yang terifeksi virus atau sel neoplasma.

Regulation of cell death

Tercapainya keseimbangan populasi sel

Penyebab Patologik:
1. Kematian sel pada infeksi virus tertentu (hepatitis). 2. Atrofi patologik pada suatu organ parenkhimal. (pankreas) 3. Kematian sel pada tumor. 4. Jika mekanisme perbaikan melalui proses DNA tidak tercapai, maka sel akan membunuh dirinya sendiri dengan melalui cara apoptosis.

Pemecahan protein dilakukan enzim protease yang dinamakan Kaspase. Pemecahan DNA internukleosomal merubah jadi bentuk pola pita DNA yang khas. Perubahan pada membran plasma, memungkinkan sel-sel yang mengalami apoptosis itu dikenali agar terjadi fagositosis.

Didalam tubuh manusia telah diketahui terdapat 3 golongan gen pengatur pertumbuhan normal,Yaitu: 1. Proto-onkogen. ( mutasi paling sering pada pro-onkogen) 2.Tumor supresor gen/anti-onkogen. 3. Gen yang mengatur kematian sel terprogram ( Apoptosis). Proto-onkogen: Proto-onkogen adalah gen normal yang dapat menjadi onkogen bila mengalami mutasi. Proto onkogen berubah menjadi onkogen dengan sedikit modifikasi dari fungsi aslinya

Pada sel normal,keadaan fisiologis proliferasi sel dan diferensiasinya diatur oleh gen yang disebut proto-onkogen Proto-onkogen dapat mengalami mutasi menjadi onkogen akibat paparan radiasi,zat kimia,virus, dan zat karsinogen lainnya.

Perubahan proto-onkogen menjadi onkogen melalui cara: 1. Mutasi titik. 2. Translokasi. 3. Amplifikasi. 4. Insersi/delesi.

Definisi Onkogen: 1. Adalah gen yang ketika bermutasi membantu mengubah sel normal menjadi sel tumor. 2. Adalah gen yang bermodifikasi sehingga meningkatkan keganasan sel tumor. 3. Gen yang meningkatkan pertumbuhan otonom sel kanker. 4. Onkogen berasal dari proto-onkogen yang mengalami kerusakan. 5. Onkogen adalah suatu gen abnormal yang terbentuk karena adanya mutasi pada proto-onkogen. Zat kimia,virus,paparan radiasi dan zat karsinogen lainnya akan menyebabkan terjadinya mutasi proto-ontogen sehingga terbentuk onkogen.

Onkogen bekerja mengaktivasi protein . Peningkatan onkogen merupakan suatu patologi yang menyebabkan terjadinya aktivasi protein terutama protein yang berperan pada pembelahan sel atau siklus sel, sehingga onkogen menyebabkan terjadinya keganasan. Mekanisme aktivasi: proto-onkogen bermutasi menjadi onkogen. Mutasi bisa akibat infeksi virus,paparan radiasi atau paparan zat karsinogenik langsung atau tidak langsung. Mutasi dengan cara mutasi titik/noktah,translokasi, insersi,amplifikasi atau delesi.

Proliferasi sel-sel tumor akibat tidak berfungsinya gen supresor tumor

Ada 2 tipe gen yang berperan pada timbulnya kanker: 1. Onkogen. 2. Gen supresor tumor. Ini bukti timbulnya kanker dipengaruhi oleh faktor genetik maupun karsinogen dari luar. Gen supresor tumor/anti onkogen: Berfungsi menyandi protein yang penting untuk mengatur siklus sel. Bila protein ini tidak diproduksi, maka akan terjadi proliferasi seluler yang tidak terkontrol. Contoh Kanker yang terjadi akibat hilangnya gen supresor tumor adalah Retinoblastoma.

Kanker/Neoplasia: Merupakan penyakit multikausal ( banyak penyebab). Berasal dari kata Yunani, Karlinos ( Udang karang). Sudah dikenal sejak 2000 tahun SM: - Hindu Kuno:Hikayat Sri Rama tentang penyakit yang diderita Raja Dasarata. - Mesir Kuno: 1500 tahun SM uraian tumor ditemukan dari berbagai papiry di Mesir. - Babilonia : 800 tahun SM ditemukan uraian tumor payu dara pada wanita. - Hypocrates (625-690 SM) memberi nama karkinoma dan karkinos untuk kanker.

Data WHO: Global action against cansers (2007) kematian akibat kanker mencapai 45 % dari tahun 2005 s/d 2007 sekitar 11,5 juta jiwa. Di Indonesia data Kemenkes (2007) prevalensi mencapai 4,3 per 1000 penduduk dan penyebab kematian nomor tujuh (5,7 %) setelah stroke,TBC, hipertensi, trauma, perinatal dan diabetes melitus.

Neoplasia:

new growth.

Neoplasm: Abnormal tissue mass growing excessively and indefinitely without coordination with normal tissue. Behaviour: 1. Progressive. 2. Useless. 3. Independent from surrounding tissue. 4. Unrelated to host needs. 5. Parasitic. 6. Autonomic.

Segala sesuatu yang menyebabkan terjadinya kanker disebut Karsinogen. Karsinogen terbagi 4 golongan: 1. Bahan kimia. 2.Virus. 3.Radiasi. 4.Agen biologik.

Karsinogen kimia Kebanyakan karsinogen kimia ialah pro-karsinogen yaitu karsinogen yang memerlukan perubahan metabolis agar menjadi karsinogen aktif sehingga dapat menimbulkan perubahan pada DNA ,RNA atauprotein sel tubuh.

Contoh: formalin, asbes,asap rokok,alkilating agen, styrene(stereofoam/pembungkus makanan)

Karsinogen virus Virus yang bersifat karsinogen disebut virus onkogenik adalah virus DNA<virus RNA. contoh:Virus hepatitis B, virus papiloma (penyebab kanker servik) Karsinogen radiasi: Radiasi sinar UV berkaitan dengan terjadinya kanker kulit. Karena sinar UV merusak rangka fosfodiester DNA.

Agen biologik 1. Hormon bekerja sebagai kofaktor karsinogenesis. 2. Mikotoksin: merupakan toksin yang diproduksi jamur. contoh alfatoksin B1 diproduksi jamur Aspergilus flavus. 3. Parasit: Parasit dihubungkan dengan terjadinya kanker ialah: schistosoma dan clonorchis sinensis.

1. Umur: makin tua pengaruh karsinogen makin kuat. 2. Diet: perbedaan geografis insiden kanker mencerminkan perbedaan diet. Minuman alkohol berpengaruh terhadap karsinogenesis. 3. Lingkungan: Polusi(rokok,pekerjaan,pabrik) 4. Perubahan genetik/predisposisi herediter.

Umur: Kanker lebih sering terjadi pada orang-orang berusia diatas 55 tahun. Pada wanita penyebab utama kematian umur 40-79 tahun. Pada laki-laki penyebab utama kematian Umur 60-79 tahun. Contoh: - tumor sistem hematopoitik(leukemia,limfoma). - tumor nueroblastoma. - tumor Wilm (ginjal). - tumor retinoblastoma(pada anak-anak < 5 tahun). - Tumor tulang/karsinoma tulang.

Faktor geografik dan lingkungan: Tumor gaster di Jepang 7 kali lipat dibanding di USA. Tumor paru akibat paparan asbes. Tumor paru,laring,orofaring dengan kebiasaan merokok. Faktor Genetik/herediter: Hereditas memegang peran besar dalam perkembangan penyakit kanker. 1. Sindroma autosom dominan:- retinoblastoma. - melanoma malignum. - neurofibromatosis (Von Reckling Housen). - tumor kolon.

2. Kanker familial: - kanker payudara. - kanker ovarium. - kanker pankreas.

Basal sel carcinoma

Basal cell carcinoma

Gbr. Retinoblastoma intra okuler

Gbr. Retinoblastoma stadium lanjut

Lentigo melanoma

Neurofibroma (Von Reckling Hausen)

Carcinoma mamae

Carcinoma cervics

Ca . paru

Kanker kulit

Kanker usus

Tumor otak

Naevus

Hemangioma

1. Limfogen. 2. Hematogen. - sistem vena porta - Sistem vena sistemik - sistem vena paru

hati.
paru. jantung kiri sirkulasi umum

3.Trans-coelomic : penyebaran melalui celah rongga tubuh seperi pericardium,pleura. 4. Intra epithelial.

Agen perusak DNA -zat kimia - radiasi -virus

Sel normal Perbaikan DNA berhasil

Kerusakan DNA
Kegagalan Perbaiki DNA Mutasi pada Gen somatik Inaktivasi Gen supresor Perubahan gen Yg atur apoptosis

Aktivasi onkogen

Prolif.sel Tidak matur >>

Apoptosis berkurang

Neoplasma ganas

Awalan yang menunjukan asal jaringan 1. Skuamosa (epitel gepeng berlapis). 2. Adeno ( epitel kelenjar). 3. Fibro ( Jaringan ikat fibroma). 4. Leiomio ( otot polos). 5. Kondro ( tulang rawan). 6. Osteo (tulang). 7. Hemangio(pembuluh darah). 8. Limfangio(pembuluh limfe)

Awalan yang menunjukan pola pertumbuhan 1. Folikuler. 2. Sistik. 3. Papiler. 4. Vilosa. 5.Kribriformis. Kata tambahan menunjukan gambaran makroskopis 1. Scirrhous (keras). 2.Medular (lunak,menyerupai sumsum tulang). Teratoma:Berasal dari lebih satu germ layer (jinak & ganas)

Semua tumor memiliki 2(dua)

komponen

dasar. 1. Sel neoplasma yang mengalami transformasi. 2. Stroma penyangga yang tersususun dari unsur unsur yang tidak mengalami transformasi, seperti jaringan ikat dan pembuluh darah.

Tumor jinak
Nama tumor ini biasanya diakhiri dengan akhiran oma 1. Tumor mesenkhim jinak. (fibroma,angioma,osteoma,lipoma,leiomioma dsb). 2. Tumor epitel jinak. a. Adenoma:tumor epitel jinakberasal dari kelenjar. b. Kistadenoma:adenoma yang menimbulkan masa kistik. c. Papiloma: tumor epitel secara makroskopis membentuk tonjolan mirip jari tangan.

Tumor ganas Tumor ganas dinamakan Kanker dibagi jadi 2 kategori: a. Karsinoma: tumbuh dari sel epitel. b. Sarkoma: tumbuh dari jaringan mesenkhim. Tata nama jenis karsinoma dan sarkoma didasarkan pada penampakannya dan histogenetik yang diperkirakan. Tumor campuran: berasal dari satu lapisan sel benih yang berdiferensiasi menjadi lebih dari satu tipe sel parenkhim.

Hiperplasia: an increase in the number of cells in an organ and tissue. Hipertrofi: an increase in the size of the cells. Metaplasia: a reversible change in wich one adult cell type is replaced by another adult cell type. Displasia: a loss in the uniformity of the individual cells + loss of their architectural orientation. Anaplasia: lack of differentiation.

Diferensiasi Suatu proses/keadaan/perkembangan sel tumor sampai tingkat tertentu dimana ada kemiripan sel-sel neoplastik dengan sel asalnya bisa: 1. Baik. 2. Sedang. 3. Buruk: tanpa diferensiasi/anaplasi.

Anaplasia/kehilangan diferensiasi mempunyai ciri-ciri: 1. Pleomorfisma selular dan nuklear. (variasi bentuk ukuran nukleus dan sel). 2. Peningkatan rasio inti dan sitoplasma ( ratio mendekati 1:1,normal 1:4 ). 3. Hiperkhromasia. (nukleus berwarna gelap). 4. Mitosis yang berlebihan.(mencerminkan aktifitas proliferasi) 5. Kehilangan polaritas ( sel-sel anaplastik cenderung tidak terorganisir dengan baik) 6. Giant cell (sel raksasa dengan nukleus besar dan multiple).

Pricipal Characteristics of Benign & Malignant tumors Features


Growth rate

Benign
Slow

Malignant
Relative rapid

Mitotic activity
Histologic resemblance to normal tissue Invasion Metastasis

Low
Good No Never

High
Variable Often poor Yes Frequent

Border
Necrosis Ulceration Growth

Circumscribed
Rare Rare Often exophytic

Irregular
Common Common Often endophytic

Vous aimerez peut-être aussi