Vous êtes sur la page 1sur 149

LAMPIRAN A

PERHITUNGAN NERACA MASSA & ENERGI



Perhitungan Neraca Massa
Basis perhitungan : 1 J am Operasi
Kapasitas Produksi =20.000
tahun
ton
x
hari 330
tahun 1
x
ton 1
kg 1000
x
jam 24
hari 1

=2.525,25
jam
kg

Dari literatur didapat biji coklat kering hasil fermentasi terdiri dari : 6 % kulit
dan 94 % keping biji. Keping biji coklat kering hasil fermentasi rata-rata mengandung
2,5 % air dimana keping biji tanpa air mengandung 54 % lemak dan 46 % padatan
coklat (tepung). Lemak cokelat mengandung pelarut n-pentana tidak lebih dari 5 ppm,
air tidak lebih dari 0,5 % . Produk samping yang dihasilkan adalah tepung coklat (cocoa
powder), kandungan lemak tidak lebih dari 2 % dan pelarut tidak lebih dari 5 ppm,
dalam % berat. (US Patent references 6361814, 2002).
Dengan metode ekstraksi menggunakan pelarut organik (n-pentana) lemak dapat
diekstrak sebanyak 99 % dari total lemak dalam bahan baku. Untuk mendapatkan
2.525,25 kg/jam lemak coklat dibutuhkan bahan baku sebanyak :

99 , 0
/ kg 525,25 . 2 jam
=2.550,75 kg/jam lemak dilarutkan dalam n-pentana
Kebutuhan keping biji coklat non air hasil fermentasi :

54 , 0
/ 2550,75 jam kg
=4753,625 kg/jam
Total kebutuhan keping biji coklat tanpa kulit :
975 , 0
/ 4753,625 jam kg
=4844,74 kg/jam
Total kebutuhan biji coklat kering hasil fermentasi :

94 , 0
/ kg 4844,74 jam
=5153,98 kg/jam
Kapasitas bahan baku =5153,98
jam
kg
x
kg 1000
ton 1
x
hari 1
jam 24
x
tahun 1
hari 330

=40819,54 ton/tahun.

Universitas Sumatera Utara
LA-1. Hammer Mill -101





Tujuan : Memisahkan kulit biji dengan keping biji dan menghaluskan keping biji
menjadi ukuran yang diinginkan.
Pada bagian atas hammer mill dilengkapi dengan blower, blower ini berguna
untuk menarik kulit biji dan kotoran kotoran lainnya.

Alur 1
F1 (bahan baku) =5153,98 kg/jam
F
1
kulit =0,06 x 5153,98 kg/jam =309,24 kg/jam
F
1
keping biji =0,94 x 5153,98 kg/jam =4844,74 kg/jam

Alur 2
F
2
kulit =0,06 x 5153,98 kg/jam =309,24 kg/jam

Alur 3
F
3
No
keping biji =0,94 x 5153,98 kg/jam =4844,74 kg/jam

Tabel LA-1 Neraca Massa pada Hammer Mill - 101
Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Alur 1 Alur 2 Alur 3
1 Kulit 309,24 309,24 -
2 Keping biji 4844,74 - 4844,74
J umlah 5153,98 309,24 4844,74
Jumlah 5153,98 5153,98

Keping biji tediri dari air 2,5 % dan sisanya terdiri 54 % lemak, 46 % padatan
dan untuk perhitungan maka n-Pentana di andaikan sebagai n, lemak sebagai l, padatan
coklat sebagai p dan air sebagai a.
HM-101
Kulit
Keping biji
1
3
Keping biji
2
Kulit
Universitas Sumatera Utara
LA-2. Tangki Penampung Sementara Cokelat Pasta (MT-101)

Lemak

Lemak
Padatan Padatan
Air Air
Tujuan : Memanaskan dan menampung coklat pasta (cocoa liquor) agar seluruh
lemak mencair dari padatan coklat.
Pada mixing tank 101 hanya ada 1 alur masuk (F
3
) dan 1 alur keluar (F
4
). maka
massa yang masuk sama dengan massa yang keluar.

Alur 3 =Alur 4
F
3
= F
4
= 4844,74 kg/jam
F
3
a =F
4
a =0,025 x 4844,74 =121,13 kg/jam
F
3
l +F
3
p =F
3
F
3
a =4844,74 121,13 kg/jam =4723.62 kg/jam
F
3
l =F
4
l =0,54 x 4723.62 =2550,75 kg/jam
F
3
p =F
4
Komponen
p =0,46 x 4723.62 =2172,86 kg/jam

Tabel LA-2 Neraca Massa Pada Tangki Penampung Sementara Cokelat Pasta
(MT-101)
Masuk (kg/jam)
Alur 3
Keluar (kg/jam)
Alur 4
Lemak 2550,75 2550,75
Padatan 2172,86 2172,86
Air 121,13 121,13
Total 4844,74 4844,74









MT 101
3 4
Universitas Sumatera Utara

LA-3. Tangki Pencampur Cokelat Pasta Dengan n-Pentana (MT-102)





Tujuan : Melarutkan lemak coklat kedalam pelarut n-pentana.
Pada mixing tank kelarutan lemak coklat dalam n-pentana adalah 20 %.

Alur 4
F
4
coklat pasta =4844,74 kg/jam
F
3
a =F
4
a =0,025 x 4844,74 =121,13 kg/jam
F
3
l +F
3
p =F
3
F
3
a =4844,74 121,13 kg/jam =4723.62 kg/jam
F
3
l =F
4
l =0,54 x 4723.62 =2550,75 kg/jam
F
3
p =F
4

l F n F
l F
3 5
3
=
+
p =0,46 x 4723.62 =2172,86 kg/jam

Alur 5
0,2
0,2 F
5
p +0,2 F
3
l =F
3
l
F
5
n =4 F
3
l
Untuk selanjutnya perbandingan pelarut n-pentana dan lemak coklat adalah 4 : 1
F
5
n =4 x 2550,75 =10203 kg/jam

Alur 6
F
6
=F
4
+F
5
=
4844,74 +10203 = 15047,74 kg/jam
F
6
l =2550,75 kg/jam
F
6
p = 2172,86 kg/jam
F
6
n = 10203 kg/jam
F
6

a = 121,13 kg/jam


MT-102
n-Pentana
Lemak
Padatan
air
4
5
6
Lemak
Padatan
n-Pentana
air
Universitas Sumatera Utara

Tabel LA-3 Neraca Massa pada Tangki Pencampur Cokelat Pasta Dengan n-
Pentana (MT-102)
No Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Alur 6 Alur 4 Alur 5
1 Lemak 2550,75 - 2550,75
2 Padatan 2172,86 - 2172,86
3 n-Pentana - 10203 10203
4 Air 121,13 - 121,13
J umlah 4844,74 10203 15047,74
Jumlah 15047,74 15047,74


LA-4. Filter Press - 101
FP - 101
n-Pentana
Lemak
Air
Lemak
Padatan
n-Pentana
Air
6
7
14
Lemak
Padatan
n-Pentana

Tujuan : Memisahkan fasa cair (lemak dan n-pentana) dan fasa padat
(padatan,lemak dan n-pentana).
Dengan metoda ekstraksi menggunakan pelarut, 99 % dari total lemak yang
terdapat dalam pasta coklat dapat diekstrak (ketaren, 1986).

Alur 6
F
6
= 15047,74 kg/jam
F
6
l =2550,75 kg/jam
F
6
p = 2172,86 kg/jam
F
6
n = 10203 kg/jam
F
6

a = 121,13 kg/jam

Universitas Sumatera Utara



l F
l F
6
7
Alur 7
=0,99
F
7
l F
n F
6
7
l =0,99 x 2550,75 =2525,25 kg/jam
=4
F
7
n =4 x 2525,25 =10100,97 kg/jam
F
7
a = F
6
a = 121,13 kg/jam
F
7
=2525,25 +10100,97 +121,13 =12747,35 kg/jam

Alur 14
F
14
=F
6
F
7
=
15047,74 12747,35 = 2300,39 kg/jam
F
14
p = F
6
l F
l F
6
8
p =2172,86 kg/jam
= 0,01
F
14
l F
n F
8
8
l =0,01 x 2550,75 =25,5075 kg/jam
=4
F
14
No
n =4 x 19,131 =102,03 kg/jam

Tabel LA-4 Neraca Massa pada Fillter press - 101
Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Alur 6 Alur 7 Alur 14
1 Lemak 2550,75 2525,25 25,5075
2 Padatan 2172,86 - 2172,86
3 n-Pentana 10203 10100,97 102,03
4 Air 121,13 121,13 -
J umlah 15047,74 12747,35 2300,39
Jumlah 15047,74 15047,74


Universitas Sumatera Utara



LA-5. Tank 103

Lemak Lemak
n-pentana n-pentana
Air
Air
Tujuan : Menampung campuran lemak dan pelarut sebanyak volume 1 jam
operasi.
Pada tangki penampung ada 1 alur masuk (F
7
) dan 2 alur keluar (F
19
& F
8
). Air
dipisahkan keluar melalui alur 19 berdasarkan perbedaan densitas.
F
7
l =F
8
l = 2525,25 kg/jam
F
7
n =F
8
n =10100,97 kg/jam
F
7
a =F
19
a =121,13 kg/jam
F
8
=12626,22 kg/jam
F
19
=F
19
Komponen
a =121,13 kg/jam

Tabel LA-5 Neraca Massa Pada Tank 103
Masuk (kg/jam)
Alur 7
Keluar (kg/jam)
Alur 8
Keluar (kg/jam)
Alur 19
Lemak 2525,25 2525,25 -
n-pentana 10100,97 10100,97 -
Air 121,13 - 121,13
J umlah 12747,35 12626,22 121,13
Jumlah 12747,35 12747,35







T- 103
7
8
19
Universitas Sumatera Utara



LA-6. Heat Exchanger





Tujuan : Menaikkan temperatur campuran lemak, pelarut dan air sebelum masuk
ke menara evaporator.
Pada heat exchanger hanya ada 1 alur masuk (F
7
) dan 1 alur keluar (F
8
). maka
massa yang masuk sama dengan massa yang keluar.
F
8
l =F
9
l = 2525,25 kg/jam
F
8
n =F
9
n =10100,97 kg/jam
F
8
=F
9
LA-7. Evaporator 101






Tujuan : Memisahkan pelarut n-pentana dengan lemak coklat dengan cara
menguapkan n-pentana.
Pada evaporator ada 1 alur masuk (F
=12626,22 kg/jam


9
) dan 2 alur keluar (F
10
& F
11
). Kandungan
n-pentana pada produk lemak cokelat (F
10
) adalah 5 ppm.

Alur 9
F
9
l = 2525,25 kg/jam
F
9
F
n =10100,97 kg/jam
9
Evaporator - 101
n-Pentana
Lemak
n-Pentana
9
11
10
Lemak
n-Pentana
=12626,22 kg/jam
HE - 101
Lemak
n-Pentana
8
9
Lemak
n-Pentana
Universitas Sumatera Utara



Alur 10
F
9
l =F
10
) l F (
n F
10
10
l =2525,25 kg/jam
=5 ppm
F
10
6
10
) (2525,25 x 5
n = =0,0126 kg/jam
F
10
=2525,25 +0,0126 =2525,262 kg/jam

Alur 11
F
11
=F
9
F
10
No
=12626,22 1893,948 =7575,746 kg/jam

Tabel LA-6 Neraca Massa pada Evaporator - 101
Komponen Masuk (kg/jam)
Alur 9
Keluar (kg/jam)
Alur 10 Alur 11
1 Lemak 2525,25 2525,25 -
2 n-Pentana 10100,97 0,0126 10100,97
J umlah 12626,22 2525,262 10100,97
Jumlah 12626,22 12626,22













Universitas Sumatera Utara



LA-8. Spray Dryer - 101






Tujuan : Menaikkan temperatur campuran cake sehingga pelarut menguap.
Pada ruang pengering hanya ada 1 alur masuk (F
14
) dan 1 alur keluar (F
15
). maka
massa yang masuk sama dengan massa yang keluar. Dalam neraca massa proses
pengeringan diasumsikan udara panas mengandung 0 kg H
2
O (Himmelblau, 2001).

F
14
=F
15
=2300,39 kg/jam
F
14
p =F
15
p =2172,86 kg/jam
F
14
l =F
15
l =25,5075 kg/jam
F
14
n =F
15
LA-9. Cyclon - 101






Tujuan : Memisahkan uap n-pentana dengan padatan coklat (tepung coklat).
Pada ruang pengering hanya ada 1 alur masuk (F
n =102,03 kg/jam

15
) dan 2 alur keluar (F
16
& F
17
).
Kandungan n-pentana di padatan coklat tidak lebih 5 ppm..

Alur 15
F
15
F
=2300,39 kg/jam
15
SD 101
Lemak
Padatan
n-Pentana
14
15
Lemak
Padatan
n-Pentana
p =2172,86 kg/jam
Cyclon - 101
n-Pentana
Lemak
n-Pentana
Padatan
15
17
16
Lemak
n-Pentana
Padatan
Universitas Sumatera Utara
F
15
l =25,5075 kg/jam
F
15
n =102,03 kg/jam
Alur 16
F
15
p =F
16
p =2172,86 kg/jam
F
15
l =F
16
) p F l F (
n F
15 15
16
+
l = 25,5075 kg/jam
=5 ppm
F
16
6
10
) 25,5075 (2172,86 5 +
n = =0,0109 kg/jam
F
16
=2172,86 +25,5075 +0,0109 =2198,378 kg/jam
Alur 17
F
17
=F
15
F
16
No
=2300,39 2198,378 =102,011 kg/jam

Tabel LA-7 Neraca Massa pada Cyclon - 101
Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Alur 15 Alur 16 Alur 17
1 Lemak 25,5075 25,5075 -
2 Padatan 2172,86 2172,86 -
3 n-Pentana 102,03 0,0109 102,011
J umlah 2300,39 2198,378 102,011
Jumlah 2300,39 2300,39













Universitas Sumatera Utara


Perhitungan Neraca Energi
Basis perhitungan : 1 J am operasi
Suhu referensi : 25
0
Gugus
C
Satuan panas : kilo juole

Tabel LA-8 Harga Cp Setiap Gugusan
Harga kkal/kmol
0
C
- CH 8,8
3

- CH
2
7,26 -
|
=CH -
5,10
- COOH 19,1

- C =
3,80
- C =O
|
H
12,66
- CH
2
17,5 OH
|
- CHOH
18,2
H
|
- N -
10,5
|
- N -
7,5
- N = 4,5
|
C =O
|
12,66
Sumber : Reid, 1977


Nilai kapasitas panas (Cp) untuk lemak coklat :
1. Palmitic acid (C
16
H
32
O
2
) =CH
3
(CH
2
)
14
Bm =256 ; =1(-CH
COOH
3
) +14(-CH
2
-) +1 (-COOH)
=1(8,8) +14(7,26) +1(19,1)
=129,54 kkal/kmol
0
C =2,117 kj/kg
0
C
Universitas Sumatera Utara
2. Stearic acid (C
18
H
36
O
2
) =CH
3
(CH
2
)
16
Bm =284 ; =1(-CH
COOH
3
) +16(-CH
2
-) +1(-COOH)
=1(8,8) +16(7,26) +1(19,1)
=144,06 kkal/kmol
0
C =2,121 kj/kg
0
3. Oleic acid (C
C
18
H
34
O
2
) =CH
3
(CH
2
)
7
CH =CH(CH
2
)
7
Bm =282 ; = 1(-CH
COOH
3
) + 14(-CH
2
-) + 1(CH=CH) + 1(-COOH)
=1(8,8) +14(7,26) +1(5,10) +1(19,10)
=134,64 kkal/kmol
0
C =1,995 kj/kg
0
4. Linoleic acid (C
C
18
H
32
O
2
) =CH
3
(CH
2
)
4
CH =CHCH
2
CH =CH(CH
2
)
7
Bm =280 ; =1(-CH
COOH
3
) +12(-CH
2
-) +2(CH=CH) +1(COOH)
=1(8,8) +12(7,26) +2(5,10) +1(19,1)
=125,22 kkal/kmol
0
C =1,870 kj/kg
0
1. Starch (C
C
Nilai kapasitas panas (Cp) untuk padatan coklat :
6
H
10
O
5
) =CH
3
O(COH)
2
CH
2
Bm =162 ; =1(CH
COH
3
O) +1(CH
2
O) +1(CH
2
) +3 (COH)
=1(17,5) +1(18,2) +1(7,26) +3(12,66)
=80,94 kkal/mol
0
C =2,088 kj/kg
0
2. Karbohidrat (C
C
6
H
12
O
6
) =CH
3
(CHOH)
4
Bm =180 ; =1(CH
COH
3
) +4(CHOH) +!(COH)
=1(17,5) +4(18,2) +1(12,66)
=102,96 kkal/kmol
0
C =2,393 kj/kg
0
3. Theobromine (C
C
7
H
8
N
4
O
2
) =(C=O)
2
(NH)N
2
=N=C=C(CH
3
)
2
Bm =180 ; =2( _C=O) +(N-H) +2(N) +(N=) +2(CH
=CH
3
) +(=C-H)
=2(12,66) +10,5 +2(7,5) +4,5 +2(3,8) +2(8,8) +5,1
=85,62 kkal/kmol
0
C =1,987 kj/kg
0
4. Protein (C
C
2
H
5
NO
2
) =CH
3
Bm =75 ; =1(CH
NHCOOH
3
) +1(NH) +1(COOH)
=8,8 +10,5 +19,1
=38,4 kkal/kmol
0
C =2,142 kj/kg
0
5. Nitrogen (N
C
2
) =6,677 kj/kg
0
6. P
C (Perrys, 1999)
2
O
5
=0,063 kj/kg
0
7. NaCl =0,836 kj/kg
C (Perrys, 1999)
0
Nilai kapasitas panas (Cp) untuk pelarut :
C (Perrys, 1999)
Universitas Sumatera Utara
n-Pentana (C
5
H
12
) =4,786 kj/kg
0
C (Perrys,
1999)
Nilai kapasitas panas (Cp) untuk air :
Air (H
2
O) =4,185 kj/kg
o
- Palmitic acid : 25 %
C (Geankoplis, 1983)
Komposisi lemak coklat terdiri :
- Stearic acid : 35 %
- Oleic acid : 38 %
- Linoleoc acid : 2 %
Cp total lemak =0,25(2,117) +0,35 (2,121) +0,38 (1,995) +0,02 (1,870)
=2,067 kj/kg
0
- Starch : 14 %
C

Komposisi padatan coklat terdiri :
- Karbohidrat : 22 %
- Protein : 21 %
- Theobromine : 4 %
- Nitrogen : 32,5 %
- P
2
O
5
- NaCl : 3 %
: 3,5 %

Komposisi air dalam keping biji coklat :
- Air : 2,5 %

Cp total padatan =0,14 (2,088) +0,21 (2,142) +0,04 (1,987) +0,325 (6,677) +0,035
(0,263) +0,03 (0,836) +0,22 (2,393)
=3,552 kj/kg
0
C

Cp total coklat pasta (lemak, padatan & air)
=0,526 (2,067) +0,449 (3,552) +0,025 (4,185)
=2,845 kj/kg
0

C


Universitas Sumatera Utara




LA-10. Tangki Penampung Sementara Cokelat Pasta (MT-101)
Steam P =2 atm, T =180
0

C
Coklat pasta Coklat pasta
P =1 atm, T =30
0
C P =1 atm, T =60
0
C

P =2 atm, T =100
0
C


Kondensat
Energi Masuk
Q =m . Cp . t
J umlah energi masuk (Q
masuk
) pada 30
o
Komponen
C adalah:
Tabel LA-9 Neraca Energi Masuk pada Tangki Penampung Sementara Cokelat Pasta
m (kg/jam) Cp (kJ/kg
o
T ( C)
o
Qm (kJ/jam) C)
Coklat pasta 4844,74 2,845 5 68916.427
Jumlah 4844,74 68916.427

Energi Keluar
J umlah panas yang keluar (Q
keluar
) pada 60
o
Komponen
C adalah :
Tabel LA-10 Neraca Energi Keluar pada Tangki Penampung Sementara Cokelat Pasta
m (kg/jam) Cp (kJ/kg
o
T ( C)
o
Qk (kJ/jam) C)
Coklat pasta 4844,74 2,845 35 482414.99
Jumlah 4844,74 482414.99

Panas yang dilepas steam (Qs):
Qs =Qk Qm =482414.99 kJ /jam 68916.427 kJ /jam
=413498,559 kJ /jam

Dari Tabel steam Smith, 2004 diperoleh:
H
V
(180
o
C, 2 atm) =2828,6 kJ /kg
H
l
(100
o
C, saturated steam) =419,0 kJ /kg
Q = H
v
- H
l

MT 101
3 4
Universitas Sumatera Utara
= 2829,94 kJ /kg 419,0 kJ /kg
= 2410,94 kJ /kg

Masa steam yang diperlukan:

kg/jam 171.50927
kJ /kg 94 , 410 2
kJ /jam 413498.559
Q
Qs
m
=
=
=



LA-11. Tangki Pencampur Cokelat Pasta Dengan n-Pentana (MT-102)
n-Pentana


P =1 atm, T =28
0
Coklat pasta
C

Coklat pasta, n-Pentana
P =1 atm, T =60
0
C P =1 atm

Tujuan : Tempat bercampurnya coklat pasta dengan n-pentana, besarnya
temperatur hasil pencampuran T
3
:
m
1
Cp (T
3
-T
1
) +m
2
Cp (T
3
-T
2
) =0 (Saad, 1994)
(4844,74 x 2,845 x (T
3
- 60)) +(10203 x 4,786 x (T
3
- 28) =0
13783,285 (T
3
60) +48831,558 (T
3
28) =0
62614,843 T
3
=826997,1 +1367283,624
T
3
=35
0
C
Energi Masuk
Q =m . Cp . t
J umlah energi masuk (Q
masuk
) cokelat pasta pada 60
o
C, n-pentana pada 28
0
Komponen
C
adalah:
Tabel LA-11 Neraca Energi Masuk pada Tangki Pencampur Cokelat Pasta
Dengan n-Pentana
m (kg/jam) Cp (kj/kg
o
T ( C)
o
Qm (kj/jam) C)
Coklat pasta 4844,74 2,845 35 482414.99
n-pentana 10203 4,786 3 146494.67
Jumlah 15047,74 628909.66
MT 102
4

5
6
Universitas Sumatera Utara




Energi Keluar
J umlah panas yang keluar (Q
keluar
) pada 35
o
Komponen
C adalah :
Tabel LA-12 Neraca Energi Keluar pada Tangki Pencampur Cokelat Pasta
Dengan n-Pentana
m (kg/jam) Cp (kj/kg
o
T ( C)
o
Qk (kj/jam) C)
Coklat pasta
& n-pentana
15047,74 4,159 10 628909,66
Jumlah 15047,74 628909,66


LA-12. Evaporator - 101
Steam
P =2 atm, 180
0
P =1 atm, T = 70
C
0
Lemak, n-pentana P =1 atm, T =105
C n-pentana
0
C

Lemak, n-pentana
P =2 atm, 100
0
C
Kondensat
Tujuan : Memekatkan lemak cokelat dengan cara menguapkan n-pentana,
kompoisi n-pentana pada produk akhir tidak lebih 5 ppm.
Pada menara evaporator umpan terlebih dahulu melewati heat exchanger untuk
menaikkan temperatur sampai 70
0
C lalu dipekatkan sampai temperatur 105
0
12626,22
2525,25
C.
Cp umpan dialur 9 = x 2,067 +
12626,22
10100,97
x 4,786
=4,242 kj/kg
0
C
Panas laten (Hvl) n-pentana : 359,491 kj/kg (Reaklaitis, 1983)
F Cp (T
1
T
2
) +S (Q) =L h
l
+ V Hvl (Geankoplis, 1983)
12626,22 x 4,274 (105 70) +S (2410,94) =2525,25 (0) +10100,97 (359,491)
S (2410,94) =3631207,806 1888756,269

EV 101
9
11
10
Universitas Sumatera Utara
S =
94 , 2410
7 1742451,53
=722,727 kg/jam
J umlah steam yang dibutuhkan pada unit evaporator adalah 722,727 kg/jam.

Energi Masuk
J umlah energi panas yang masuk (Q
masuk
) pada 70
o
Komponen
C adalah :
Tabel LA-13 Neraca Energi Keluar pada Evaporator - 101
m (kg/jam) Cp (kj/kg
o
T ( C)
o
Qm (kj/jam) C)
Lemak coklat
& n-pentana
12626,22 4,242 45 2410219.1

Jumlah 12626,22 2410219,1

Energi Keluar
Q =m . Cp . t
J umlah energi keluar (Q
keluar
) pada 105
o
Komponen
C adalah:
Tabel LA-14 Neraca Energi Masuk pada Evaporator - 101
m (kg/jam) Cp (kj/kg
o
T ( C)
o
Qk (kj/jam) C)
n-pentana 10100,97 3,130 80 2529282.9
Lemak
cokelat &
n-pentana
2525,262 2,067 80 417577.82

Jumlah 12626.235 2946860.7



LA-13. Heat Exchanger 101







Heat Exchanger
101
n-Pentana
P =1 atm ;T =105
0
C
Lemak
n-Pentana
P =1 atm
T =35
0
C
8
11
9
Lemak
n-Pentana
P =1 atm
T =70
0
C
12
n-Pentana
P =1 atm
T =45,7
0
C
Universitas Sumatera Utara
Fungsi : Menaikkan umpan dialur 8 sebelum masuk ke menara evaporator dan
menurunkan temperatur uap n-pentana sebelum kembali di alirkan ke kondensor untuk
kembali dicairkan.

Q =W
1
x Cp
1
x T = W
2
x Cp
2
x t

(Kern, 1965)
Q =12626,22 x 4,242 x ( 70 35 ) =10100,97 x 3,13 (105 t
1
)
3319683,791 1874614,8754 =31616,036 t
1
t
1
=45,70
0
C
Energi Masuk
Q =m . Cp . t
J umlah panas masuk (Q
masuk
) pada 35
o
Komponen
C adalah:
Tabel LA-15Neraca Panas Masuk Pada Heat Exchanger 101
m (kg/jam) Cp (kj/kg
o
T ( C)
o
Qm (kj/jam) C)
Lemak
cokelat &
n-pentana
12626,22 4,242 10 535604,252
Jumlah 12626,22 535604,252

Energi Keluar
Q =m . Cp . t
J umlah panas yang keluar (Q
keluar
) pada 70
o
Komponen
C adalah:
Tabel LA-16Neraca Panas Keluar Pada Heat Exchanger 101
m (kg/jam) Cp (kj/kg
o
T ( C)
o
Qk (kj/jam) C)
Lemak
cokelat &
n-pentana
12626,22 4,242 45 2410219,136
Jumlah 12626,22 2410219,136






Universitas Sumatera Utara





LA-14. Condensor 101
Air pendingin
P =1 atm, T =24
o
n-Pentana n-Pentana
P =1 atm, T =45,7
C
o
C P =1 atm, T =28
o

P =1 atm, T =45
C
o
C
Air pendingin bekas
Fungsi : Menurunkan temperatur uap n-pentana dan merubah fasa n-pentana
kembali ke fasa cair pada temperatur 28
0
C.
Energi Masuk
Q =m . Cp . t
J umlah panas masuk (Q
masuk
) pada 45,7
o
Komponen
C adalah:
Tabel LA-17Neraca Energi Masuk Pada Condenser - 101
m (kg) Cp
(kJ/kg.
0

C)
T (C) Qm
(kJ/jam)
n-Pentana 10100,97 3,13 20,7 654451,947
Jumlah 10100,97 654451,947


Energi Keluar
Q =m . Cp . t
J umlah panas yang keluar (Q
keluar
) pada 28
o
Komponen
C adalah:
Tabel LA-18 eraca Energi Keluar Pada Condenser - 101
m (kg) Cp
(kJ/kg.
0

C)
T (C) Qk
(kJ/jam)
n-Pentana 10100,97 3,13 3 94848,108

CD 101
Universitas Sumatera Utara
Jumlah 10100,97 94848,108



Q =Qk Qm
=(94848,108 654451,947) kJ /jam
=- 559603,838 kJ /jam
Maka panas yang diserap air pendingin sebesar 559603,838 kJ /jam.
Digunakan air pendingin dengan temperatur masuk 24
0
C, 1 atm dan keluar pada
temperatur 45
0
C, 1 atm. Cp air =4,185 kj/kg.
0
dT Cp
Q
.
C (Geankoplis, 1983).
Q =m x Cp x dT
m = =
) 45 24 ( 185 , 4
559603,838 -
x
=6367,456 kg/jam
Massa air pendingin yang dibutuhkan adalah 6367,456 kg/jam


LA-15. Spray Dryer 101


Uap pelarut udara panas
T
g1
, H
1
G, T
g2
, H
Padatan Tepung coklat kering
L
2


s1
, T
s1
, X
1
L
s2,
T
s2
, X
2


T
s1
=umpan padatan masuk pada 35
0
C
T
s2
=tepung coklat kering keluar pada 75
0
C
T
g2
=gas masuk pada 150
0
C
T
g1
=gas keluar pada 60
0
C
X
1
X
=fraksi awal n-pentana terhadap tepung coklat
2
=fraksi akhir n-pentana terhadap tepung coklat


Spray Drayer 101
Universitas Sumatera Utara
H
1
=fraksi awal n-pentana dalam udara panas
H
2
=fraksi akhir n-pentana dalam udara buang


X
1
2300,39
102,03
= =0,0444 kg n-pentana/kg tepung coklat
X
2
=5 ppm n-pentana/kg tepung coklat

Neraca massa pengeringan :
G.H
2
+Ls
1
.X
1
=G.H
1
+Ls
2
.X
2
(Geankoplis, 1983)
G (0) +2300,39 x 0,0444 =G.H
1
+2198,36 x 5.10
-6

G.H
1
=102,126 kg /jam

Neraca energi pengeringan :
- Untuk udara
T
0
=0
0
C
Hvl n-pentana =359,491 kj/kg (Reaklaitis, 1983)
H
g2
=Cs (T
g2
T
0
) +H
2
.Hvl (Geankoplis, 1983)
=[1,005 +1,88(0)] (150 0) +(0 x 359,491)
=150,75 kj/kg udara kering
H
g1
= Cs (T
g1
T
0
) +H
1
. (Geankoplis, 1983)
= [1,005 +1,88(H
1
)] (60 0) +(H
1
. 359,491)
=60,3 +472,291 H
- Untuk umpan masuk
1


Cp n-pentana =4,786 kj/kg
0
2198,36
25,5075
C (Reaklaitis, 1983)
Cp umpan = x 2,067 +
2198,36
2172,86
x 3,552 +
2198,36
102,03
x 4,786
=3,756 kj/kg
0
C
H
s1
=Cp
s
(T
s1
T
0
) +X
1
Cp
n-pentana
(T
s1
-T
0
) (Geankoplis, 1983)
=3,756 (35 0) +0,0444(4,786) (35 - 0)
=138,897 kj/kg tepung coklat kering
H
s2
=Cp
s
(T
s2
T
0
) +X
2
Cp
n-pentana
(T
s2
-T
0
=3,756 (75 0) +5.10
) (Geankoplis, 1983)
-6
(4,786) (75-0)
Universitas Sumatera Utara
=281,718 kj/kg tepung coklat kering



G.H
g2
+L
s1
.H
s1
=G.H
g1
+L
s2
.H
s2
+Q (Geankoplis, 1983)
Diasumsikan tidak ada panas yang hilang didalam alat pengering. Q =0
G. 150,75 +2300,39 . 138,897 =G (60,3 +472,291 H
1
) +(2172,86 x 281,718) +0
G. 150,75 +319517,269 =G (60,3 +472,291 H
1
) +612133,773
G. 90,45 =472,291 G.H
1
+299800,556
G. 90,45 =472,291 (102,126) +292616,504
G. 90,45 =340849,694
G =3768,377 kg udara / jam
Maka kebutuhan udara untuk menguapkan n-pentana dari tepung coklat
adalah 348033,746 kg/jam.

Energi Masuk
Q =m . Cp . t
J umlah panas masuk (Q
masuk
) pada 35
o
Komponen
C adalah:
Tabel LA-19 Neraca Panas Masuk Pada Spray dryer & Cyclon -101
m (kg/jam) Cp (kj/kg
o
T ( C)
o
Qm (kj/jam) C)
Padatan
cokelat
2172,86 3,552 10 77179.987

Lemak
cokelat
25,5075 2,067 10 527.24003
n-pentana 102,03 4,786 10 4883.1558
Jumlah 2300,39 61943,116

Energi Keluar
Q =m . Cp . t
J umlah panas yang keluar (Q
keluar
) tepung cokelat pada 75
o
C, gas n-pentana
pada 60
0
Komponen
C adalah:
Tabel LA-20 Neraca Panas Keluar Pada Spray dryer & Cyclon -101
m (kg/jam) Cp (kj/kg
o
T ( C)
o
Qk (kj/jam) C)
Universitas Sumatera Utara
Tepung
cokelat
2198,36 3,535 50 388560.13

n-pentana 102,126 3,130 35 11187.903
Jumlah 2300,39 399748.03
LA-16. Condensor 102
Air pendingin
P =1 atm, T =24
o
n-Pentana n-Pentana
P =1 atm, T =60
C
o
C P =1 atm, T =28
o

P =1 atm, T =45
C
o
C
Air pendingin bekas
Energi Masuk
Q =m . Cp . t
J umlah panas masuk (Q
masuk
) pada 60
o
Komponen
C adalah:
Tabel LA-21 Neraca Energi Masuk Pada Condenser - 102
m
(kg)/kam
Cp
(kJ/kg.
0

C)
T (C) Qm
(kJ/jam)
n-Pentana 102,126 3,13 35 11187.903
Jumlah 102,126 11187,903


Energi Keluar
Q =m . Cp . t
J umlah panas yang keluar (Q
keluar
) pada 28
o
Komponen
C adalah:
Tabel LA-22 Neraca Energi Keluar Pada Condenser - 102
m
(kg)/jam
Cp
(kJ/kg.
0

C)
T (C) Qk
(kJ/jam)
n-Pentana 102,126 3,13 3 1598.2719
Jumlah 102,126 1598,2719

Q =Qk Qm

CD 101
Universitas Sumatera Utara
=(1598,2719 - 11187,903) kJ /jam
=- 9589.6314 kJ /jam
Maka panas yang diserap air pendingin sebesar 9589.6314 kJ /jam.
Digunakan air pendingin dengan temperatur masuk 24
0
C, 1 atm dan keluar pada
temperatur 45
0
C, 1 atm. Cp air =4,185 kj/kg.
0
dT Cp
Q
.
C (Geankoplis, 1983).
Q =m x Cp x dT
m = =
) 45 24 ( 185 , 4
9589.6314 -
x
=109,116 kg/jam
Massa air pendingin yang dibutuhkan adalah 109,116 kg/jam

Total kebutuhan steam =171,509 +722,727 =894,236 kg/jam
Total kebutuhan air pendingin =6367,456 +109,116 =6476,571 kg/jam
Total kebutuhan udara =348033,746 kg/jam



Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN B
SPESIFIKASI ALAT

LB-1 gudang Bahan Baku (G-101)
Fungsi : Penyimpanan biji cokelat untuk kebutuhan selama 17
hari.
Bentuk : Prisma segi empat beraturan.
Bahan konstruksi : Beton
Kondisi penyimpanan : Kondisi ruang.
Kebutuhan biji cokelat 5153,98 kg/jam.
Kebutuhan biji cokelat untuk 17 hari = 5153,98 kg/jam x 24 jam/hari x 17 hari
= 2.102.823,84 kg.
Berat 1 biji cokelat = 85 biji dalam 100 gr = 1,176.10
-3
Jumlah biji cokelat untuk 17 hari = 2.102.823,84 kg x
kg/biji. (Riyadi, 2007)
biji / kg 10 . 176 , 1
biji 1
3

= 1.788.115.510 biji
1 buah biji berdiameter 1 cm = 0,01 m
Panjang biji 2 cm = 0,02 m
Volume biji cokelat = 1,57.10
-6
m
Volume biji cokelat untuk 17 hari = 1.788.115.510 x 1,57.10
3

-6
= 2807,341 m
Faktor kelonggaran (fk) = 30 %
3

Volume gudang = 1,3 x 2807,341 = 3649,544 m
Gudang direncanakan berukuran (v) = p x l x t
3

Dimana : p : l : t = 4t : 4t : t
Tinggi gudang =
3
16
3649,544
= 6,1 m
Maka Panjang gudang = 4 x 6,1 = 24,44 m
Lebar gudang = 4 x 6,1 = 24,44 m

Universitas Sumatera Utara
LB-2 Tangki Penyimpanan n-Pentana (T-101)
Fungsi : Penyimpanan n-pentana untuk kebutuhan selama 2 jam
operasi dan make up selama 30 hari.
Kondisi : T = 28
o
Jenis : Silinder tegak, alas datar dan tutup ellipsoidal.
C, P = 1 atm
Bahan konstruksi : Carbon Steel, SA-283 grade C
Jumlah : 1 unit

Tabel LB-1 Komposisi n-Pentana Dalam Produk Lemak Cokelat dan Tepung
Cokelat
Komponen Alur 10
Massa (kg/jam)
Alur 16
Massa (kg/jam)
n-pentana 0,0126 0,0109
Total 0,0235 kg/jam

Densitas n-pentana = 626 kg/m
3
= 39,022 lbm/ft

3

Perhitungan :
a. Volume
Kebutuhan make up n-pentana selama 30 hari = 16,92 kg/bulan.
Kebutuhan n-pentana selama 2 jam operasi :
10230 kg/jam x 2 jam = 20460 kg.
Total kebutuhan n-pentana = 20460 + 16,92 = 20476,92 kg
Volume total n-pentana :
=
3
3
71 , 2 3
kg/m 626
kg 20476,90
m =
Faktor keamanan tangki 20 %, maka:
Volume tangki (V) = (100 % + 20 % ) x Volume Bahan
= 1,2 x 32,71 m
3
= 39,253 m

3



Universitas Sumatera Utara
b. Diameter (D) dan Tinggi Tangki (L)

Hh
H D
Hc
L

Gambar LB-1 Ukuran Tangki

Volume shell tangki (V
S
V
)
s
H D
4
1
2
= ; asumsi, H : D = 3 : 2
Maka V
s
3 3
D 177 , 1 D
8
3
= =
Volume tutup tangki (V
h
V
)
h
3
D
24

= = 0,131 D
3
Volume tangki (V)
(Brownell & Young , 1959)
V = V
s
+ V
h
32,253 = 1,177 D

3
+ 0,131 D
D = 2,91 m = 114,566 in = 9,549 ft
3

r = 0,5 D = 1,455 m = 4,773 ft = 57,283 in
H = 4,23 m = 166,535 in = 13,878 ft
V
s
= 29,016 m
c. Diameter dan Tinggi Tutup
3
Diameter tutup tangki = diameter tangki = 2,82 m
Tinggi tutup (Hh) = D/4 (walas, 1988)
=
4
m 2,91
= 0,727 m = 28,64 in



Universitas Sumatera Utara
d. Tebal Shell Tangki (Brownell & Young, 1959)
Volume tutup tangki (V
h
3
D
24

) = = 0,131 D
3
Volume cairan dalam shell (V
= 3,228 m
c
= V - V
Shell)
= (39,253 3,228) m
h
3
= 36,025 m
Tinggi cairan (H
3

c
=
) = (Vc/Vs) x Hs
3
3
m 29,016
m 025 , 6 3
x 4,365 m = 5,419 m
L = H
h
+ H

Tekanan hidrostatik :
= 4,365 m + 0,727 m = 5,092 m = 200,472 in
P = ((H -1) x ) / 144 ft
2
/in
2
=
(Brownell & Young, 1959)
144
022 , 39 ) 1 32 , 14 ( x
= 3,6 psi
Tekanan operasi = 14,696 psi + 3,6 psi = 18,3 psi
Joint Efficiency (Ej) = 0,85
Allowable Stress (S) = 12650 Psia
Corrosion allowance (C
A
Umur alat (n) = 10 tahun
) = 0,125 in/tahun
C = n x C
Tebal Shell Tangki :
A

t
t
C
0,6.P 2.S.Ej
Pr
+

= (Timmerhous, 2004)
=
( ) ( )
inc 25 , 1
3 , 18 x 0,6 0,85 x psi 12650
2831 , 57 x psi 18,3186
+
psi
in
= 1,347 in
Tebal shell standar dari tabel 5.4 brownell & young, 1959 dipilih =
8
3
1 in






Universitas Sumatera Utara
e. Ukuran Tutup Tangki
t
C
r
a
ID
OD
b
icr
OA
sf
A B

Gambar LB-2 Ukuran Tutup Tangki

Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell, maka:
Tebal tutup tangki =
8
3
1 in
Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young (1959), diperoleh nilai :
Sf = Flange lurus = 2,75 in = 0,0698 m
icr = Radius sudut bagian dalam = 4,125 in = 0,1048 m
Dimensi keseluruhan : OA = t + b + sf (Brownell dan Young, 1959)
Dimana OA = Hh = Tinggi keseluruhan tutup tangki
b = Pinggan bagian dalam
a = Radius dalam
r = radius pinggan
Sehingga pinggan dalam,
b = 0,727 0,0698 0,1048 = 0,5524 m
Maka diperoleh radius pinggan dalam sebesar:
r = b + AC
Dimana : AC =
2 2
AB BC
AB = a icr
BC = r icr
a = D/2 = 1,455 m


Universitas Sumatera Utara
maka r =
2 2
AB BC b +
(r b)
2
= (r icr)
2
(a icr)
r
2

2
2br + b
2
= (r
2
2r(icr) + icr
2
) (a
2
2a(icr) + icr
2
2br = b
)
2
+ 2r(icr) + a
2
2 (0,5524) r = 0,5524 + 2r (0,1048) + 1,455
2a(icr)
2
r = 2,365 m
2(1,455)(0,1048)

LB-3 Tangki Penampung Sementara Cokelat Pasta (MT-101)
Fungsi : Menampung cokelat pasta untuk kebutuhan 1 jam operasi
dan menaikkan temperatur dari 30
0
C menjadi 60
0
Kondisi : T = 60
C
o
Jenis : Tangki berpengaduk. Silinder tegak, alas dan tutup
elipsoidal
C, P = 1 atm
Bahan konstruksi : Stainless Steel, SA-240 tipe 304
Jumlah : 2 unit
Tabel LB-2 Komposisi Cokelat Pasta Dalam Tangki
Komponen Massa (kg/jam) Densitas (kg/m
3
Volume (m )
3
Viscositas (Cp) /jam)
Cokelat pasta 4844,74 980 4,944 57,65

Perhitungan, Analog dengan LB-2 dihasilkan :
a. Volume
Volume tangki , V = 1,2 x 4,944 = 5,932 m
3
b. Diameter (D) dan Tinggi Tangki (L)









Gambar LB-3 Ukuran Tangki
Hh
H
D
Hc
L
Hh
Universitas Sumatera Utara
Volume shell tangki (V
S
V
)
s
H D
4
1
2
= ; asumsi, H : D = 3 : 2
Volume tutup tangki (V
h
V
)
h
3
D
24

= = 0,131 D
Volume tangki (V)
3

V = V
s
+ 2.V
h
5,932 m

3
= 1,177 D
3
+ (2 x 0,131 D
3
D = 1,6 m = 62,99 in = 5,25 ft
)
r = 0,5 D = 0,8 m = 2,625 ft = 31,496 in
H = 2,4 m = 94,488 in = 7,873 ft
V
s
= 4,823 m
3
c. Diameter dan Tinggi Tutup

Diameter tutup tangki = diameter tangki = 1,6 m
Tinggi tutup (Hh) = D/4
=
4
m 1,6
= 0,4 m = 15,748 in
d. Tebal Shell Tangki
Volume tutup tangki (V
h
3
D
24

) = = 0,131 D
3
= 0,536 m
Volume cairan dalam shell (V
3

c
= V - (2.V
Shell)
h
)
= (5,932 (2 x 0,536) m

3
= 3,378 m
Tinggi cairan (H
3

c
=
) = (Vc/Vs) x H
3
3
m 4,823
m 3,378
x 2,4 m = 1,68 m
L = (2.H
h
) + H

Tekanan hidrostatik :
= 2,4 m + (2 x 0,4) m = 3,2 m = 125,984 in
P = ((H -1) x ) / 144 ft
2
/in
2
=
(Brownell & Young, 1959)
2 2
3
/ 144
lbm/ft 115 , 61 x ) 1 ft (7,873
in ft

= 2,917 psi
Tekanan operasi = 14,696 psi + 2,917 psi = 17,613 psi
Universitas Sumatera Utara
Joint Efficiency (Ej) = 0,85
Allowable Stress (S) = 18750 Psia
Corrosion allowance (C
A
Umur alat (n) = 10 tahun
) = 0,05 in/tahun
C = n x C
Tebal Shell Tangki :
A

t
t
C
0,6.P 2.S.Ej
Pr
+

= (Timmerhous, 2004)
=
( ) ( )
in 5 , 0
613 , 17 x 0,6 0,85 x psi 18750
496 , 31 x psi 17,613
+
psi
in
= 0,534 in
Tebal shell standar dari tabel 5.4 brownell & young, 1959 dipilih =
8
5
in
e. Ukuran Tutup Tangki
t
C
r
a
ID
OD
b
icr
OA
sf
A B

Gambar LB-4 Ukuran Tutup Tangki

Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell, maka:
Tebal tutup tangki =
8
5
in
Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young (1959), diperoleh nilai :
Sf = Flange lurus = 1,5 in = 0,0381 m
icr = Radius sudut bagian dalam = 1,875 in = 0,0476 m
Dimensi keseluruhan : OA = t + b + sf (Brownell dan Young, 1959)
Dimana OA = Hh = Tinggi keseluruhan tutup tangki
b = Pinggan bagian dalam
a = Radius dalam
r = radius pinggan
Universitas Sumatera Utara
Sehingga pinggan dalam,
b = 0,4 0,0476 0,0381 = 0,3143 m
Maka diperoleh radius pinggan dalam sebesar:
r = b + AC
Dimana : AC =
2 2
AB BC
AB = a icr
BC = r icr
a = D/2 = 0,8 m
maka r =
2 2
AB BC b +
(r b)
2
= (r icr)
2
(a icr)
r
2

2
2br + b
2
= (r
2
2r(icr) + icr
2
) (a
2
2a(icr) + icr
2
2br = b
)
2
+ 2r(icr) + a
2
2 (0,3143) r = 0,3143
2a(icr)
2
+ 2r (0,0476) + 0,8
2
r = 0,62115 m
2(0,8)(0,0476)
f. Pengaduk
Jenis : Gate paddle agitator
Kecepatan putar (N) : 180 rpm = 3 rps
Effisiensi motor : 80 %
Dasar pemilihan anchor/gate paddle agitators :
- Kecepatan putar rendah : 20 200 rpm.
- Dapat menyapu dinding dasar tangki.
- Digunakan pada cairan yang berviskositas tinggi, mis : pasta.
- Ditujukan terhadap proses yang mengharapkan terjadinya perpindahan
panas.
Standar sistem pengadukan :
Da : D = 1 : 3 W : Da = 1 : 5
C : D = 1 :3
Diameter blade (Da) = 1/3 x D = 1/3 x 5,25 ft = 1,75 ft
Lebar blade (W) = 1/5 x Da = 1/5 x 1,75 ft = 0,35 ft
Tinggi pengaduk dari dasar tangki (C) = 1/3 x D = 1/3 x 5,25 ft = 1,75 ft
Viskositas cokelat pasta = 57,65 Cp
= 38,739 x 10
-3
lbm/ft.s = 139,46 lbm/ft.jam
Universitas Sumatera Utara
Daya untuk pengadukan :
Bil reynold (Nre) =

x Da x N
2

=
lbm/ft.s .10 38,739
lbm/ft 61,115 ft) (1,75 3/s
3 -
3 2
= 14494,283
Dari gambar 3.4-4 Geankoplis, 1983.garis 5 diproleh : Np = 0,38
Daya motor (P) =
gc
. .Da Np.N
5 3


=
2
3 5 3
.s lbm.ft/lbf 147 , 32
lbm/ft 61,115 . ft) (1,75 . s) (3 . 0,38
= 320,1437 ft.lbf/s
Karena effisiensi motor, = 80 %
Jadi daya motor (P) = 400,179 ft.lbf/s = 0,727 hp
g. Koil Pemanas
L = Da = 1,75 ft
N = 180 rpm = 10800 rph
Pada T = 60
0
C 140
0
= 980 kg/m
F, diproleh data :
3
3
3
kg/m 16,0185
lbm/ft 1
x = 61,115 lbm/ft
= 57,65 Cp x
3
Cp 1
lbm/ft.h 2,419
= 139,46 lbm/ft.h
k = 0,0974 btu/h.ft.
0
c = 1,169 btu/lbm.
F
0
Dipilih koil 1 in BWG 18, ID = 0,902 in = 0,0753 ft, OD 1 in = 0,0833 ft
F
a = 0,2618 ft
2
Rej =
/ft

N L
2
=
lbm/ft.h 139,46
lbm/ft 61,115 /h 10800 ft) (1,75
3 2
= 14494,325
Untuk Rej = 12010,289; dari fig 20-2 kern 1965 didapat J = 700
J =
14 , 0
3 / 1
w
x
k
c.
x
k
hi.Di
|
|
.
|

\
|

|
.
|

\
|


700 = 1 x
0974 , 0
139,46 x 1,169
x
0,0974
hi.0,0753
3 / 1
|
.
|

\
|


Universitas Sumatera Utara
650hi = 10750,551 btu/jam.ft
2
.
0
hid = hi x (ID/OD) = 10750,551x (0,0753/0,0833) = 9178,085 btu/ft
F
2
.
0
Uc =
F.h
hid hi
hid x hi
+
=
9178,085 10750,551
9178,085 x 10750,551
+
= 5242,444 btu/ft
2
.
0
Untuk koil steam dan fluida medium organik : Rd = 0,005
F.h
hd = 1/Rd = 200
Ud =
hd Uc
hd x Uc
+
=
200 5242,444
200 x 5242,444
+
= 192,65 btu/ft
2
.
0
Dari data perhitungan lampiran A (LA15) diproleh :
F.h
Qs = 413498,559 kJ/jam = 391919,473 btu/jam
T
1
= 180
0
C = 140
0
F ; T
2
= 100
0
C = 86
0
T = 140 86 = 54
F
0
A =
F
T x Ud
Qs

=
54 x 192,65
391919,473
= 37,673 ft
External surface per l in (a) = 0,2618 ft
2
2
Luas permukaan spiral per lilitan = x 0,6 x 0,2618 = 0,493 ft
/ft
Jumlah lilitan =
2
2
ft 0,493
ft 37,673
= 76,416 lilitan = 77 lilitan

LB-4 Tangki Pencampur Cokelat Pasta Dengan n-Pentana (MT-102)
Fungsi : Mencampur cokelat pasta dengan n-pentana, sehingga
lemak cokelat melarut kedalam n-pentana.
Kondisi : T = 35
o
Jenis : Tangki berpengaduk. Silinder tegak, alas dan tutup
elipsoidal
C, P = 1 atm
Bahan konstruksi : Carbon Steel, SA-283 grade C
Jumlah : 2 unit
Tabel LB-3 Komposisi Cokelat Pasta Dalam Tangki
Komponen Massa (kg/jam) Densitas (kg/m
3
Volume (m )
3
Viscositas (Cp) /jam)
Cokelat pasta 4844,74 980 4,944 57,65
n-Pentana 10203, 626 16,298 0,23
Total 15047,74 708,375 21,242 18,375
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan, Analog dengan LB-1, dihasilkan :
a. Volume
Volume tangki , V = 1,2 x 21,242 = 25,4904 m
3
b. Diameter (D) dan Tinggi Tangki (L)

Volume shell tangki (V
S
V
)
s
H D
4
1
2
= ; asumsi, H : D = 3 : 2
Volume tutup tangki (V
h
V
)
h
3
D
24

= = 0,131 D
Volume tangki (V)
3

V = V
s
+ 2.V
h
25,49 m

3
= 1,177 D
3
+ (2 x 0,131 D
3
D = 2,572 m = 101,259 in = 8,438 ft
)
r = 0,5 D = 1,286 m = 4,219 ft
H = 3,858 m
V
s
= 20,034 m
3
c. Diameter dan Tinggi Tutup

Diameter tutup tangki = diameter tangki = 2,368 m
Tinggi tutup (Hh) = D/4
=
4
m 2,572
= 0,643 m
d. Tebal Shell Tangki
Volume tutup tangki (V
h
3
D
24

) = = 0,131 D
3
= 2,229 m
Volume cairan dalam shell (V
3

c
= V - (2.V
Shell)
h
)
= (25,49 (2 x 2,229) m

3
= 21,0324 m
Tinggi cairan (H
3

c
=
) = (Vc/Vs) x H
3
3
m 20,034
m 0324 , 1 2
x 3,858 m = 4,05 m
L = (2.H
h
) + H


= 3,858 m + (2 x 0,643) m = 5,144 m
Universitas Sumatera Utara
Tekanan hidrostatik :
P = x g x L
= 708,375 kg/m
3
x 9,8 m/s
2
= 35710,034 pa
x 5,144 m (Brownell & Young, 1959)
Faktor keamanan : 5 %
Maka, P
desain
Joint Efficiency (Ej) = 0,80
= 1,05 x 35710,034 = 37495,535 pa = 37,495 kpa
Allowable Stress (S) = 12650 Psia = 87218,714 kpa
Corrosion allowance (C
A
Umur alat (n) = 10 tahun
) = 0,125 in/tahun
C = n x C
Tebal Shell Tangki :
A

t
t
C
1,2.P 2.S.Ej
D x P
+

= (Brownell dan Young, 1979)


=
( ) ( )
in 25 , 1
495 , 37 x 1,2 0,8 x kpa 87218,714 x 2
259 , 101 x kpa 37,495
+
kpa
inci
= 1,277 in
Tebal shell standar dari tabel 5.4 brownell & young, 1959 dipilih =
8
3
1 in
e. Ukuran Tutup Tangki
Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell, maka:
Tebal tutup tangki =
8
3
1 in
Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young (1959), diperoleh nilai :
Sf = Flange lurus = 3 in = 0,0762 m
icr = Radius sudut bagian dalam = 4,125 in = 0,1048 m
Dimensi keseluruhan : OA = t + b + sf (Brownell dan Young, 1959)
Dimana OA = Hh = Tinggi keseluruhan tutup tangki
b = Pinggan bagian dalam
a = Radius dalam
r = radius pinggan
Sehingga pinggan dalam,
b = 0,643 0,1048 0,0762 = 0,462 m

Universitas Sumatera Utara
Maka diperoleh radius pinggan dalam sebesar:
r = b + AC
Dimana : AC =
2 2
AB BC
AB = a icr
BC = r icr
a = D/2 = 1,286 m
maka r =
2 2
AB BC b +
(r b)
2
= (r icr)
2
(a icr)
2 (0,462) r = 0,462
2

2
r = 2,237 m
+ 2r (0,1048) + 1,286 2(1,286)(0,1048)
f. Pengaduk
Jenis : 3 Blade propeller agitator
Kecepatan putar (N) : 480 rpm = 8 rps
Effisiensi motor : 80 %
Dasar pemilihan anchor/gate paddle agitators :
- Merupakan tipe yang umum digunakan.
- Dapat digunakan pada posisi mana saja didalam tangki.
- Kecepatan putar 400 1750 rpm.
- Digunakan pada bahan cair dan viskositas rendah.
Standar sistem pengadukan :
Da : D = 1 : 3 W : Da = 1 : 5
C : D = 1 :3
Diameter blade (Da) = 1/3 x D = 1/3 x 8,438 ft = 2,812 ft
Lebar blade (W) = 1/5 x Da = 1/5 x 2,812 ft = 0,562 ft
Tinggi pengaduk dari dasar tangki (C) = 1/3 x D = 1/3 x 8,438 ft = 2,812 ft
Viskositas cokelat pasta = 18,375 Cp
= 12,347 x 10
-3
Daya untuk pengadukan :
lbm/ft.s



Universitas Sumatera Utara
Bil reynold (Nre) =

x Da x N
2

=
lbm/ft.s .10 12,347
lbm/ft 44,176 ft) (2,812 8/s
3 -
3 2
= 226331,791
Dari gambar 3.4-4 Geankoplis, 1983.garis 4 diproleh : Np = 0,8
Daya motor (P) =
gc
. .Da Np.N
5 3


=
2
3 5 3
.s lbm.ft/lbf 147 , 32
lbm/ft 44,176 . ft) (2,812 . s) (8/ . 0,8
= 98965,191
ft.lbf/s
Karena effisiensi motor, = 80 %
Jadi daya motor (P) = 123706,489 ft.lbf/s = 224,92 hp


LB-5 Filter Press (FP-101)
Fungsi : Memisahkan campuran lemak, n-pentana dan air dengan cake
Jenis : Plate and Frame Filter Press
Temperatur : 35
o
Dari neraca massa diperoleh:
C
Laju alir filtrat : 12747,35 kg/jam
(79,239 % n-pentana; 19,889 % lemak dan 0,952 % air)
Densitas filtrat :
|
.
|

\
|
+ |
.
|

\
|
+ |
.
|

\
|
+ +
965 , 993
13 , 121
626
97 , 10100
898
25 , 2525
13 , 121 97 , 10100 25 , 2525

= 668,485 kg/m
3

= 41,732 lbm/ft

3

Laju alir cake : 2300,39 kg/jam
(94,156 % padatan cokelat; 1,169 % lemak dan 4,675 % n-pentana)
Densitas cake :
|
.
|

\
|
+ |
.
|

\
|
+ |
.
|

\
|
+ +
626
03 , 102
898
5075 , 25
322 , 178
86 , 2172
03 , 102 5075 , 25 86 , 2172

=185,875 kg/m
3
= 11,6 lbm/ft

3

Universitas Sumatera Utara
Luas penyaringan efektif dihitung dengan menggunakan persamaan:
L . A (1 E)
C |
.
|

\
|
W 1
W
= ( V + E . L . A) (Prabhudesai, 1984)
Dimana:
L = Tebal cake pada frame
A = Luas penyaringan efektif (m
2
E = Poros partikel = 0,05
)
= Densitas cairan

C
W = Fraksi masa cake dalam umpan
= Densitas cake
V = Volume filtrat hasil penyaringan (m
3
Direncanakan luas penyaringan efektif filter press untuk waktu proses 1 jam.
)
Maka jumlah umpan yang harus dipisahkan = 11285,84 kg/jam
Volume filtrat hasil penyaringan =
3
m
kg
485 , 68 6
kg 35 , 2747 1
= 19,069 m
Tebal cake yang diestimasi pada frame = 2,5 in = 0,0635 m (Prabhudesai, 1984)
3

Dipilih plate and frame dengan ukuran 1450 mm
Luas frame = 2,9 m

2

Maka:
L . A (1 E)
C |
.
|

\
|
W
W
1
= ( V + E . L . A)
0,0635 x A x (1-0,05) x 185,875 = 668,485 (19,069 + 0,05 x 0,0635 x A) |
.
|

\
|
18 , 0 1
18 , 0

11,213 A = 2798.664
A = 249,592 m
Maka jumlah plate =
2

2
2
m 2,9
m 249,592
= 86,066 Unit
Faktor Keamanan 8 %
Jumlah plate yang dibutuhkan = 1,08 x 86,066 = 92,951 plate
Filter Press dibagi menjadi 2 unit maka setiap unit terdiri dari :
= 92,951 / 2 = 46,475 plate = 47 plate
Universitas Sumatera Utara
LB-6 Tangki Penampung Filtrat (T-103)
Fungsi : Menampung filtrat yang dihasilkan filter press,
memisahkan air dari campuran n-pentana dan lemak
berdasarkan gaya gravitasi. Untuk kebutuhan 1 jam
operasi.
Kondisi : T =35
o
Jenis : Tangki. Silinder tegak, alas dan tutup elipsoidal
C, P = 1 atm
Bahan konstruksi : Stainless Steel, SA-283 grade C
Jumlah : 1 unit

Tabel LB-4 Komposisi Cokelat Pasta Dalam Tangki
Bahan Massa (kg/jam) Densitas (kg/m
3
Volume (m )
3
/jam)
Filtrat 12747,35 654,858 19,466

Perhitungan, Analog dengan LB-2 dihasilkan :
c. Volume
Volume tangki , V = 1,2 x 19,466 = 23,359 m
3
d. Diameter (D) dan Tinggi Tangki (L)

Volume shell tangki (V
S
V
)
s
H D
4
1
2
= ; asumsi, H : D = 3 : 2
Volume tutup tangki (V
h
V
)
h
3
D
24

= = 0,131 D
Volume tangki (V)
3

V = V
s
+ 2.V
h
23,359 m

3
= 1,177 D
3
+ (2 x 0,131 D
3
D = 2,532 m = 99,685 in = 8,307 ft
)
r = 0,5 D = 1,266 m = 4,1535 ft = 49,8425 in
H = 3,798 m = 149,527 in = 12,46 ft
V
s
= 19,32 m
3


Universitas Sumatera Utara
h. Diameter dan Tinggi Tutup
Diameter tutup tangki = diameter tangki = 2,532 m
Tinggi tutup (Hh) = D/4
=
4
m 2,532
= 0,633 m
i. Tebal Shell Tangki
Volume tutup tangki (V
h
3
D
24

) = = 0,131 D
3
= 2,126 m
Volume cairan dalam shell (V
3

c
= V - (2.V
Shell)
h
)

= 19,114 m
Tinggi cairan (H
3

c
=
) = (Vc/Vs) x H
3
3
m 19,114
m 19,114
x 3,798 m = 3,798 m
L = (2.H
h
) + H

Tekanan hidrostatik :
= 3,798 m + (2 x 0,633) m = 5,064 m = 199,369 in
P = ((H -1) x ) / 144 ft
2
/in
2
=
(Brownell & Young, 1959)
2 2
3
/ 144
lbm/ft 838 , 40 x ) 1 ft (12,460
in ft

= 3,25 psi
Tekanan operasi = 14,696 psi + 3,25 psi = 17,946 psi
Joint Efficiency (Ej) = 0,8
Allowable Stress (S) = 12650 Psia
Corrosion allowance (C
A
Umur alat (n) = 10 tahun
) = 0,125 in/tahun
C = n x C
Tebal Shell Tangki :
A

t
t
C
0,6.P 2.S.Ej
Pr
+

= (Timmerhous, 2004)
=
( ) ( )
in 25 , 1
946 , 17 x 0,6 0,8 x psi 12650
8425 , 49 x psi 17,946
+
psi
in
= 1,338 in
Tebal shell standar dari tabel 5.4 brownell & young, 1959 dipilih =
8
3
1 in


Universitas Sumatera Utara
j. Ukuran Tutup Tangki
Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell, maka:
Tebal tutup tangki =
8
3
1 in
Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young (1959), diperoleh nilai :
Sf = Flange lurus = 2,75 in = 0,0698 m
icr = Radius sudut bagian dalam = 4,125 in = 0,105 m
Dimensi keseluruhan : OA = t + b + sf (Brownell dan Young, 1959)
Dimana OA = Hh = Tinggi keseluruhan tutup tangki
b = Pinggan bagian dalam
a = Radius dalam
r = radius pinggan
Sehingga pinggan dalam,
b = 0,633 0,0698 0,105 = 0,4582 m
Maka diperoleh radius pinggan dalam sebesar:
r = b + AC
Dimana : AC =
2 2
AB BC
AB = a icr
BC = r icr
a = D/2 = 1,266 m
maka r =
2 2
AB BC b +
(r b)
2
= (r icr)
2
(a icr)
r
2

2
2br + b
2
= (r
2
2r(icr) + icr
2
) (a
2
2a(icr) + icr
2
2br = b
)
2
+ 2r(icr) + a
2
2 (0,4582) r = 0,4582
2a(icr)
2
r = 2,214 m
+ 2r (0,105) + 1,266 2(1,266)(0,105)






Universitas Sumatera Utara
LB-7 Heat Exchanger (HE-101)
Fungsi : Menaikkan suhu campuran lemak dan n-pentana dari 35
0
C
menjadi 70
0
C, menurunkan suhu uap n-pentana dari 105
0
C
menjadi 45,7
0
Jenis : 1-2 Shell and tube
C.
Jumlah : 1 Unit

Dari perhitungan neraca panas pada lampiran A diperoleh:
Fluida panas
Laju alir uap n-pentana masuk = 10100,97 kg/jam = 22268,598 lb/jam
Panas yang dilepas steam = 3319683,71 kj/jam = 3146396,297 Btu/jam
T
awal
= 105
o
C = 221
o
T
F
akhir
= 45,7
o
C = 114,26
o

F
Laju alir minyak = 12626,22 kg/jam = 27835,765 lb/jam
Fluida dingin
T
awal
= 35
o
C = 95
o
T
F
akhir
= 70
o
C = 158
o

F
Tabel LB-5 Data Temperatur Pada HE-101
Temperatur Fluida Panas Fluida Dingin Selisih
Tinggi T
1
= 221
0
t F
2
= 158
0
T = 63 F
0
F
Rendah T
2
= 114,26
0
t F
1
= 95
0
T = 19,26 F
0
F

F 45,44
63
19,3
log 2,3
43,74 -
t
T
Log 2,3
t T
LMTD
o
=
|
.
|

\
|
=
|
.
|

\
|

=
5 , 0
t T
t t
S
694 , 1
t t
T T
R
1 1
1 2
1 2
2 1
=

=
=

=

Dari Gambar 19 Kern (1965), diperoleh nilai F
T
T
= 0,85 maka:
LMTD
= F
T
x LMTD = 0,85 x 45,44 = 38,62
0
F
Universitas Sumatera Utara
Rd 0,003
P 10 Psi
F 167,63
2
26 , 114 221
2
T T
T
0 2 1
c
=
+
=
+
=
F 5 , 126
2
95 158
2
t t
t
0 2 1
c
=
+
=
+
=

1. Dari Tabel 8 Kern (1965) untuk medium organik U
D
= 20-60, diambil U
D
= 60
Btu/jam.ft
2
.
o

F
( )
2
o 0 2
D
ft 57,844 13
F 38,62 F . Btu/jam.ft 60
Btu/jam 297 , 146396 3
t U
Q
A = = =
x

2. Digunakan 1 in OD tubes 1 in BWG 18, Dari Tabel 10 Kern (1965), diperoleh:
1 in OD, l = 20 ft; dengan luas permukaan luar a = 0,2618 ft
2
Jumlah tubes,
/ft

( )
buah 328 , 59 2
ft
ft
0,2618 ft 20
ft 1357,844
a x l
A
t N
2
2
= = =
Dari Tabel 9 Kern (1965), dengan square pitch 2-P diperoleh jumlah tube
terdekat adalah Nt = 288 pada shell =27 in
3. Koreksi U
A = L x Nt x a
D

= 20 x 228 x 0,2618 = 1507,968 ft

2

F ft jam.
Btu
54,027
62 , 38 x 1507,968
jam
Btu
297 , 146396 3
t x A
Q
U
2
D
=
= =


Tube: Fluida Panas (uap n-pentana)
4. Flow area (at), dari Tabel 10 Kern (1965), diperoleh untuk 1 in OD tube square
pitch, at = 0,639 ft

2

2
ft 0,639
2 x 144
228 x 0,639
n x 144
Nt x at'
at = = =

Universitas Sumatera Utara
5. Laju alir masa, Gt

2
jam.ft
lbm
136 , 4849 3
0,639
22268,598
at
Wt
Gt = = =
6. Bilangan Reynold
Pada 1 in 18 BWG diperoleh Dt = ft 0,075
12
0,902
= (Tabel 10 Kern, 1965)
Pada Tc = 167,6
o
= 0,0174 lbm/ft. jam
F, diperoleh = 0,0072 cp (Fig. 15 Kern, 1965)
793 , 50211 1
0,0174
136 , 34849 x 0,075

Gt x Dt
Ret = = =
7. Pada Tc = 167,6
0
Cp = 0,6 btu/lbm.
F, dari Fig 5 Kern (1965) diproleh :
0
K = 0,0901 btu/jam.ft
F
2
(
0
3
1
3
1
3
1
i
0901 , 0
0174 , 0 x 6 , 0
075 , 0
0901 , 0
580
K
cp
Dt
K
JH
t
hi
t
K
cp
Dt
K
JH h
|
.
|

\
|
= |
.
|

\
|
=

|
.
|

\
|
=
F/ft)

= 339,935
OD
ID
x
t
h
t
h
i io

= 339,935 x (0,902/1) = 306,62


8. t
w
= t
c
ho hio
hio
+
+ (Tc - tc)

= 126,5 +
62 , 306 729,44
729,44
+
(167,63 126,5)
= 155,44
o
Pada tw = 155,44
F
o
t =
F diperoleh w = 0,0165 lbm/ft.jam (Fig. 15 Kern, 1965)
1,007
0,0165
0,0174

0,14
0,14
w
= |
.
|

\
|
=
|
|
.
|

\
|

hio = 306,62 x 1,007 = 308,766


Universitas Sumatera Utara
Shell : Fluida Dingin (Campuran lemak dan n-pentana) :
B = 11 in (jarak baffle)
C = 0,25 in
ID = 27 in
4. Flow area, untuk 1 in OD tube 1 1/4 in square pitch 2-P, jumlah tube 112 buah
dengan panjang tube = 20 ft, diperoleh:
a
shell
xPt 144
xB ' IDxC
= =
25 , 1 144
11 25 , 0 27
x
x x
= 0,4125 ft
2
5. Laju alir masa (Gs)
(Kern, 1965)
2
s
s
ft jam
lbm
64 , 7480 6
0,4125
27835,765
a
W
G = = =
6. Bilangan Reynold (Re)
Pada t
c
= 126,5
o

F, diperoleh = 0,247 lbm/ft.jam (Fig. 14 Kern, 1965)
0825 , 0
12
99 , 0
De = = ft (Fig 28 Kern,1950)
22539,084
0,247
64 , 67480 x 0,0825

Gs . De
Res = = =
7 Pada Re = 26489,96 dari Fig 28, Kern (1965) diperoleh JH = 90
8 cp = 0,288 Btu/lbm.
o
K = 0,279 Btu/jam ft
F
2
(
o

F/ft) (Tabel 5 Kern, 1965 )
3
1
3
1
0
3
1
0
279 , 0
247 , 0 288 , 0
0825 , 0
279 , 0
90
K
cp
Dt
K
JH
h
K
cp
Dt
K
JH h
|
.
|

\
|
= |
.
|

\
|
=

|
.
|

\
|
=
x
s
s

= 192,997
Pada tw = 155,44
o
s =
F diperoleh w = 0,270 lbm/ft.jam
1,005
0,275
0,279

0,14
0,14
w
= |
.
|

\
|
=
|
|
.
|

\
|

ho = 192,997 x 1,005 = 193,962



Universitas Sumatera Utara
9 Koefesien Uc
F jam.ft
Btu
115 , 19 1
193,962 308,766
193,962 x 308,766
ho hio
ho x hio
c U
0 2
=
+
=
+
=
10. Faktor Pengotor Rd
0,010
54,027 x 115 , 19 1
027 , 54 115 , 19 1
U x U
U U
Rd
D C
D C
=

=
Syarat Rd 0,003
Maka design Heat Exchanger memenuhi

Penurunan Tekanan
1. Pada Ret = 150211,793 ; maka
Tube
f = 0,00014 (Fig. 26 Kern, 1965 )
s = 0,634
Gt = 34849,136 lb/jam.ft
2
g 2
V
2
; = 0,012 (Fig 27 Kern,1950)

( )
Psi 0,0124
1,007 x 0,634 x 0,075 x 10 x 5,22
2 x 20 34849,136 0,00014
t x s x Dt x 10 x 5,22
n L G f
P
10
2
10
2
=
=
=
t


Psi 0,15
0,634
0,012 x 2 4
2 .
. . 4
P
2
=
=
=
x
g s
V n
r

2. P
T
= P
t
+ P
= 0,0124 + 0,15 = 0,174 psi
r
P
T
< 10 psi ;


Maka design Heat Exchanger memenuhi



Universitas Sumatera Utara
1. Untuk : Res = 22539,081
Shell
f = 0,0012 (Fig 29 Kern, 1965)
Ds = (27 in / 12) = 2,25 ft
s = 0,68
N + 1 = 12 L/B = (12 x 20)/11 = 21,82

Psia 13 , 0
1,005 x 0,68 x 0,0825 x 10 x 5,22
82 , 21 x 25 , 2 22539,081) ( 0,0012
s x s x De x 10 x 5,22
) 1 ( Gs f
P
10
2
10
2
=
=
+
=
x
N Ds
s

Ps 10 Psia , maka desain Heat Exchanger diterima


LB-8 Evaporator (EV-101)
Fungsi : Memekatkan lemak cokelat, sehingga kandungan n-pentana
dalam lemak cokelat tidak lebih 5 ppm.
Jenis : single evaporator, falling film
Bahan : stainless steel type 316
Jumlah : 1 unit
Alasan pemilihan jenis film jatuh : (APV Evaporator, 2000)
-Waktu kontak umpan singkat.
- Didalam tabung zat cair mengalir kebawah.
- Pada bagian atas terdapat pendistribusi umpan.
- Digunakan pada produk yang memiliki viskositas tidak lebih dari 300 cp.
Kondisi Operasi :
Media Pemanas : superheated steam
Tekanan : 1 atm
Suhu umpan masuk : 70
0
Suhu operasi : 105
C
0
C = 221
0
Suhu steam : 180
F
0
C = 356
0
Suhu kondensat : 100
F
0
C = 212
0

F
Universitas Sumatera Utara
Data dari perhitungan neraca panas, didapat :
Massa steam (m
s
Panas laten steam : 2410,94 kj/kg = 1037,504 btu/lb (Smith, 2001)
) : 722,727 kg/jam = 1593,324 lb/jam
Overall heat transfer coefficient : 250 Btu/ft
2
h
0
Perhitungan luas permukaan pemanasan (A):
F (Lamp 8 McCabe, 1976)
t U A Q = (Mccabe, 1976)

t U
) ( m
t U
Q
A
s s

=

=

2
ft 98 , 8 4
) 221 356 ( 250
504 , 1037 1593,324
=

=
x
A
Diambil panjang pipa 12 ft dengan OD 3/4 in, BWG 12
Untuk OD 3/4 in, BWG 12, surface per linear (at) = 0,1963 ft
2
Jumlah tube =
(Kern, 1965)
793 , 20
12 1963 , 0
48,98
=

21 buah.


LB-9 Condensor (CD-101)
Fungsi : Menurunkan suhu n-pentana dari 45,7
0
C menjadi 28
0
Jenis : 1-2 Shell and tube
C da
mengubah dari fasa uap ke fasa cair, dengan mengunakan air
pendingin.
Jumlah : 1 Unit

Dari perhitungan neraca panas pada lampiran A diperoleh:
Fluida panas
Laju alir uap n-pentana masuk = 10100,97 kg/jam = 22268,598 lb/jam
Panas yang dilepas uap n-pentana = 559603,838 kj/jam = 530392,517 Btu/jam
T
awal
= 45,7
o
C = 114,3
o
T
F
akhir
= 28
o
C = 82,4
o

F


Universitas Sumatera Utara
Laju alir air pendingin = 6367,456 kg/jam = 14037,694 lb/jam
Fluida dingin
T
awal
= 24
o
C = 75,2
o
T
F
akhir
= 45
o
C = 113
o

F
Tabel LB-6 Data Temperatur Pada CD-101
Temperatur Fluida Panas Fluida Dingin Selisih
Tinggi T
1
= 114,3
0
t F
2
= 113
0
1,3 F
0
F
Rendah T
2
= 82,4
0
t F
1
= 75,2
0
7,2 F
0
F

F 4
113 - 114,3
75,2 - 82,4
ln
113) - (114,3 - 75,2) - (82,4
) t T (
) t - (T
ln
) t T ( ) t - (T
LMTD
o
2 1
1 2
2 1 1 2
=
|
.
|

\
|
=
|
|
.
|

\
|


=
968 , 0
t T
t t
S
843 , 0
t t
T T
R
1 1
1 2
1 2
2 1
=

=
=

=

Dari Gambar 19 Kern (1965), diperoleh nilai F
T
T
= 0,85 maka:
LMTD
= F
T
x LMTD = 0,85 x 4 = 3,4
0
Rd 0,003
F
P 10 Psi
F 98,3
2
4 , 82 114,3
2
T T
T
0 2 1
c
=
+
=
+
=
F 1 , 94
2
75,2 113
2
t t
t
0 2 1
c
=
+
=
+
=

1. Dari Tabel 8 Kern (1965) untuk light organik U
D
= 75-150, diambil U
D
= 150
Btu/jam.ft
2
.
o

F
( )
2
o 0 2
D
ft 985 , 039 1
F 3,4 F . Btu/jam.ft 150
Btu/jam 517 , 30392 5
t U
Q
A = =
+
=

2. Digunakan 3/4 in OD tubes 3/4 in BWG 18, Dari Tabel 10 kern (1965),
diperoleh:
Universitas Sumatera Utara
3/4 in OD, L = 20 ft; dengan luas permukaan luar a = 0,1963 ft
2
Jumlah tubes,
/ft

( )
buah 897 , 64 2
ft
ft
0,1963 ft 20
ft 985 , 039 1
a x l
A
t N
2
2
= = =
Dari Tabel 9 Kern (1965), dengan square pitch 2-P diperoleh jumlah tube
terdekat adalah Nt = 270 pada shell =21,25 in
3. Koreksi U
A = L x Nt x a
D

= 20 x 270 x 0,1963 = 1060,02 ft

2

F ft jam.
Btu
147,165
4 , 3 x 02 , 060 1
jam
Btu
5177 , 30392 5
t x A
Q
U
2
D
=
= =

4. Flow area (a)
a. Tube side
Flow area (at), dari Tabel 10 Kern (1965), diperoleh untuk 3/4 in OD tube
square pitch, at = 0,334 ft

2

2
ft 0,156
4 x 144
270 x 0,334
n x 144
Nt x at'
at = = =
b. Shell side
B = 4 in (jarak baffle) ; C = 0,25 in ; ID = 15,25 in
Flow area, untuk 3/4 in OD tube 1 in square pitch 2-P, jumlah tube 204 buah
dengan panjang tube = 20 ft, ID = 21,25 in, diperoleh:
a
shell
xPt 144
xB ' IDxC
= =
1 144
4 25 , 0 25 , 21
x
x x
= 0,147 ft
2
5. Laju alir massa (G)
(Kern, 1965)
a. Tube side
Laju alir masa, Gt

2
jam.ft
lbm
140940,494
0,156
22268,598
at
Wt
Gt = = =

n-pentana
= 0,626 gr/ml = 39,02 lb/ft
3

Universitas Sumatera Utara

s
ft
1,003
39,02 x 3600
140940,494
x 3600
Gt
V = = =


b. Shell side
Laju alir masa (Gs)

2
s
s
ft jam
lbm
517 , 95494
0,147
14037,694
a
W
G = = =

2
ft jam
lbm
168
) (270 x 20
14037,494
Nt x L
W
G"
3
2
3
2
= = = (Kern, 1965)
6. Koefisien perpindahan panas
a. Tube side
Untuk V = 1,007 ft/s,
Pada 98,3
0

F diproleh = 0,0064 cp = 0,015 lb/ft.jam (Fig 15 Kern, 1965)
ft 0543 , 0
12
0,652
D = = (Tabel 10 Kern, 1965)
321 , 496952
0,0154
140940,494 x 0,0543 Gt x D
Ret = = =


hi = 380 Btu/jam ft
2
.
0
hio = hi x (ID/OD) = 380 x (0,652/0,75) = 330,347 btu/jam.ft
F (Fig 25 Kern, 1965)
2
.
0
b. Shell side
F
asusi awal ho = 200 btu/jam.ft
2
.
0
t
F
w
= t
c
ho hio
ho
+
+ (Tc - tc)
= 94,1 +
200 330,347
200
+
(98,3 94,1) = 105,05
o
Pada tw = 105,05
F
0
Kf = 0,367 btu/ft.jam.
F, diproleh :
0
Sf = 1 kg/lt (Tabel 6 Kern, 1965)
F (Tabel 4 Kern, 1965)
f = 0,62 cp = 1,5 lb/ft.jam (Fig 14 Kern, 1965)
ho sebenarnya = 1850 btu/ft
2
.jm.
0

F (Fig 12-9 Kern, 1965)
ft 0792 , 0
12
0,95
De = = (Fig 28 Kern, 1965)
9 , 3456
1,5
95494,517 x 0,0543 Gs x D
Res = = =


Universitas Sumatera Utara
7. Koefisien menyeluruh

F jam.ft
Btu
280,296
1850 347 , 330
1850 x 330,347
ho hio
ho x hio
c U
0 2
=
+
=
+
=
8. Dirt factor (Rd)
0,0030
147,165 x 280,296
165 , 147 280,296
U x U
U U
Rd
D C
D C
=

=
Syarat Rd 0,003
Maka design Heat Exchanger memenuhi

Penurunan Tekanan
1. Pada Ret = 496952,521; maka
Tube
f = 0,00012 (Fig. 26 Kern, 1965 )
s = 0,626
Gt = 140940,494 lb/jam.ft
2
g 2
V
2
; = 0,003 (Fig 27 Kern,1950)

( )
Psi 1,075
1 x 0,626 x 0,0543 x 10 x 5,22
4 x 20 140940,494 0,00012
t x s x Dt x 10 x 5,22
n L G f
P
10
2
10
2
=
=
=
t


Psi 0,077
0,626
0,003 x 4 x 4
g 2 . s
V . n . 4
P
2
r
=
=
=

2. P
T
= P
t
+ P
= 1,075 + 0,077 = 1,1517 psi
r
P
T
< 10 psi ;


Maka design Condensor memenuhi



Universitas Sumatera Utara
1. Untuk : Res = 3456,9
Shell
f = 0,0024 (Fig 29 Kern, 1965)
Ds = (21,25 in / 12) = 1,77 ft
s = 1
N + 1 = 12 L/B = (12 x 20)/4 = 60

( )
Psia 0079 , 0
1 x 1 x 0,0792 x 10 x 5,22
60 x 77 , 1 3456,9 0,0024
s x s x De x 10 x 5,22
) 1 ( Gs f
P
10
2
10
2
=
=
+
=
x
N Ds
s

Ps 10 Psia , maka desain Condensor diterima


LB-10 Tangki Produk (T-102)
Fungsi : Menampung produk lemak cokelat selama 24 jam
produksi.
Kondisi : T = 105
o
Jenis : Tangki Silinder tegak, alas datar dan tutup elipsoidal
C, P = 1 atm
Bahan konstruksi : Stainless steel, SA-240 tipe 304.
Jumlah : 1 unit
Produksi lemak cokelat 2525,25 kg/jam, tangki digunakan untuk menampung
produksi selama 24 jam. Maka :
2525,25 kg 60606 jam 24 x
jam
kg
=

produk
3 3
m
kg
626
kg 0,0126

m
kg
898
kg 2525,25
kg 0,0126 kg 2525,25
+
+
= = 898,154 kg/m
Volume produk =
3

3
m
kg
898,154
kg 60606
= 67,478 m

3


Universitas Sumatera Utara
Perhitungan, Analog dengan LB-4, dihasilkan :
a. Volume
Volume tangki , V = 1,2 x 67,478 = 80,974 m
3
b. Diameter (D) dan Tinggi Tangki (L)

Volume shell tangki (V
S
V
)
s
H D
4
1
2
= ; asumsi, H : D = 3 : 2
Volume tutup tangki (V
h
V
)
h
3
D
24

= = 0,131 D
Volume tangki (V)
3

V = V
s
+ 2.V
h
80,974 m

3
= 1,177 D
3
+ (2 x 0,131 D
3
D = 3,832 m = 150,865 in = 12,572 ft
)
r = 0,5 D = 1,916 m = 6,286 ft
H = 5,748 m
V
s
= 66,258 m
3
c. Diameter dan Tinggi Tutup

Diameter tutup tangki = diameter tangki = 3,832 m
Tinggi tutup (Hh) = D/4
=
4
m 3,832
= 0,958 m
d. Tebal Shell Tangki
Volume tutup tangki (V
h
3
D
24

) = = 0,131 D
3
= 7,371 m
Volume cairan dalam shell (V
3

c
= V - V
Shell)
= 80,974 7,37181 m
h
3
= 73,6 m
Tinggi cairan (H
3

c
=
) = (Vc/Vs) x H
3
3
m 66,258
m 73,6
x 5,748 m = 6,385 m
L = H
h
+ H


= 0,958 m + 6,385 m = 7,343 m
Universitas Sumatera Utara
Tekanan hidrostatik :
P = x g x L
= 898,154 kg/m
3
x 9,8 m/s
2
= 64632,42 pa
x 7,343 m (Brownell & Young, 1959)
Faktor keamanan : 5 %
Maka, P
desain
Joint Efficiency (Ej) = 0,85
= 1,05 x 64632,42 = 67864,04 pa = 67,864 kpa
Allowable Stress (S) = 18750 Psia = 129276,75 kpa
Corrosion allowance (C
A
Umur alat (n) = 10 tahun
) = 0,05 in/tahun
C = n x C
Tebal Shell Tangki :
A

t
t
C
1,2.P 2.S.Ej
D x P
+

= (Brownell dan Young, 1979)


=
( ) ( )
in 5 , 0
864 , 67 x 1,2 0,85 x kpa 129276,75 x 2
in/m 39,37 x m 832 , 3 x kpa 67,864
+
kpa
= 0,597 in
Tebal shell standar dari tabel 5.4 brownell & young, 1959 dipilih =
8
5
in
e. Ukuran Tutup Tangki
Tutup tangki terbuat dari bahan yang sama dengan shell, maka:
Tebal tutup tangki =
8
5
in
Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young (1959), diperoleh nilai :
Sf = Flange lurus = 2 in = 0,0508 m
icr = Radius sudut bagian dalam = 1,875 in = 0,0476 m
Dimensi keseluruhan : OA = t + b + sf (Brownell dan Young, 1959)
Dimana OA = Hh = Tinggi keseluruhan tutup tangki
b = Pinggan bagian dalam
a = Radius dalam
r = radius pinggan
Sehingga pinggan dalam,
b = 0,958 0,0508 0,0476 = 0,8596 m

Universitas Sumatera Utara
Maka diperoleh radius pinggan dalam sebesar:
r = b + AC
Dimana : AC =
2 2
AB BC
AB = a icr
BC = r icr
a = D/2 = 1,916 m
maka r =
2 2
AB BC b +
(r b)
2
= (r icr)
2
(a icr)
2 (0,8596) r = 0,8596
2

2
+ 2r (0,0476) + 1,916
2
r = 2,6 m
2(1,916)(0,0476)

LB-11 Screw Conveyor (SC-101)
Fungsi : Memindahkan coklat cake dari filter press ke bucket elevator.
Jenis : a-solid continuous.
Jumlah : 1 Unit

cokelat cake : 185,809 kg/m
3
= 0,186 lbm/m
Q (kapasitas yang diperlukan) = 2300,39 kg/jam = 2,3 ton/jam
3

L (panjang) dengan sudut inklinasi (5
0
(loading efficiency) = 0,32
) menurun = 10 m
n (kecepatan putar) = 75 rpm
C (faktor kemiringan) = 0,9
D (diameter screw) = 3
c . . . n . 8 , 0 . . 60
Q . 4

(Zainuri, 2006)
=
3
9 , 0 186 , 0 32 , 0 75 8 , 0 14 . 3 60
3 , 2 4
x x x x x x
x
= 0,247 m
Daya motor yang dibutuhkan ; W
0
N
(faktor gesekan) = 2,5
0
367
W . L . Q
0
= - sin (Zainuri, 2006)
=
367
5 , 2 10 3 , 2 x x
- sin 5 = 0,0695 kw.
Jika efisiensi motor 90 %, maka :
Universitas Sumatera Utara
N

0
N
= =
9 , 0
0695 , 0
= 0,077 kw = 0,1036 hp


LB-12 Spray Dryer (SD 101)
Fungsi : Menguapkan n-pentana dari padatan cokelat dengan
mengunakan udara panas.
Jenis : Spray dryer
Jumlah : 1 Unit
Dari lampiran A diproleh :
Laju alir udara : 2768,377 kg udara/ jam = 2,3 lbm/s
Umpan masuk cokelat cake : 2274,89 kg/jam
Terdiri dari padatan : 2172,86 kg/jam
n-pentana : 102,03 kg/jam
Udara masuk pada 150
0
Udara keluar pada 60
C
0
Volume spesifik udara pada 150
C
0
C = 19,13 ft
3
Volume spesifik udara pada 60
/lbm (Geankoplis, 1983)
0
C = 14,54 ft
3
Laju alir volumetrik udara :
/lbm (Geankoplis, 1983)

|
|
|
.
|

\
|
+
2
ft
14,54) (19,13
x
s
lbm 2,3
3
lbm
= 38,72 ft
3
Waktu tinggal didalam menara pengering diperkirakan 6 detik, maka :
/s
Vd (volume menara) = 38,72 ft
3
/s x 6 s = 232,323 ft
Vd = 4D
3

12
) D . . 866 , 0 (
4
D .
3 2

+
|
|
.
|

\
|
(Walas, 1988)
232,323 ft
3
= 3,3683 D
D = 4,1 ft
3

Rasio L/D = 5 (Walas, 1988)
Maka tinggi menara pengering, L = 5 x 4,1 = 20,5 ft
Untuk ukuran standar, ukuran partikel 150 m didapat : (Walas, 1988)
Kecepatan putar motor = 3600 rpm; 0,5 hp
Universitas Sumatera Utara
LB-13 Cyclon 01 (C-101)
Fungsi : Memisahkan uap n-pentana dari padatan cokelat.
Bahan konstruksi : Stainless steel
Jumlah : 1 buah
Untuk ukuran standar (www.
Spesifikasi :
AJDesign.co.org)
Lc = 12 ft = 3,65 m
DB = Lc / 2 = 1,82 m
Sc = DB / 4 = 0,455 m
Hc = Lc / 2 = 1,82 m
Do = DB / 4 = 0,91 m
B = DB / 8 = 0,23 m
A = DB / 6 = 0,3 m



LB-14 Bak Penampung 01 (BP-101)
Fungsi : Menampung kulit biji cokelat yang telah dipisahkan
dari hammer mill.
Bentuk : Bidang Kubus
Bahan konstruksi : Beton
Jumlah : 1 buah
Data :
Kapasitas kulit = 309,24 kg/jam
Kapasitas untuk 24 jam = 24 jam x 309,24 kg/jam = 7421,76 kg
Densitas kulit biji cokelat, = 749,04 kg/m
3
Perhitungan :

Volume =
3
/ 04 , 749
76 , 7421
m kg
kg
= 9,9 m
Volume bak = P x L x t
3

Dimana, P : L : t = 2t : 2t : t
DB
A
Do
Hc
Lc
B
S
Universitas Sumatera Utara
Tinggi bak =
3
4
9 , 9
= 1,353 m
Panjang bak = 2 x t = 2,7 m
Lebar bak = 2 x t = 2,7 m

LB-15 Bak Penampung 02 (BP-102)
Fungsi : Menampung produk padatan cokelat (tepung cokelat).
Bentuk : Bidang Kubus
Bahan konstruksi : Stainless stell
Jumlah : 1 buah
Data :
Kapasitas tepung cokelat = 2198,378 kg/jam
Kapasitas untuk 24 jam = 24 jam x 2198,378 kg/jam = 5276,072 kg
Densitas tepung cokelat cokelat, = 185,809 kg/m
3
Perhitungan :

Volume =
3
/ 809 , 185
2198,378
m kg
kg
= 283,953 m
Volume bak = P x L x t
3

Dimana, P : L : t = 4t : 4t : t
Tinggi bak =
3
16
283,953
= 2,608 m
Panjang bak = 4 x t = 10,43 m
Lebar bak = 4 x t = 10,43 m









Universitas Sumatera Utara
LB-16 Pompa 01 (P-101)
Fungsi : Memompakan campuran n-pentana dan cokelat pasta
ke filter press.
Jenis : Sentrifugal Pump
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Jumlah : 1 buah
Data :
Temperatur = 35
0
Laju alir massa (F) = 11285,84 kg/jam = 6,905 lbm/s
C
Densitas = 708,375 kg/m
3
= 44,176 lbm/ft
Viskositas = 18,375 cp = 12,347.10
3

3
Perhitungan :
lbm/ft.det
Laju alir volumetrik:
Q =

F
=
3
lbm/ft 44,176
lbm/s 6,905
= 0,156 ft
3
Diameter optimum :
/det
D
opt
= 3,9 (Q)
0,45
. ()
0,13
= 3,9 (0,156)
(Timmerhaus, 2004)
0,45
. (44,176)
= 2,766 in
0,13
Dipilih material pipa commercial steel 3 in schedule 40. (Geankoplis, 1983)
Diameter dalam (ID) = 3,068 in = 0,256 ft
Luas penampang dalam (A) = 0,0513 ft
2
Kecepatan linier, V =

A
Q
=
2
3
ft 0,0513
/det ft 0,156
= 3,04 ft/det.
Bilangan Reynold, NRe =

DV

=
lbm/ft.det 12,347.10
ft/det 3,04 x ft 0,256 x lbm/ft 44,176
3 -
3

= 2784,44

Universitas Sumatera Utara
Untuk commercial steel dengan diameter 3 in, (Fig 2.10-3 Geankoplis, 1983)
diperoleh : = 0,00015 ft ; Pada NRe = 2784,444 dan
D

= 0,586.10
-3

, dari Fig
2.10-3 Geankoplis, 1983 diperoleh f = 0,012
Kehilangan karena gesekan (friction loss):
1 sharp edge entrance (hi) = 0,55
gc 2
V

A
A
- 1
2
1
2

|
|
.
|

\
|

= 0,55 (1-0)
32,174 x 1 x 2
3,04
2
= 0,0789 ft.lbf/lbm
3 ellbow 90
0
gc . 2
V
2
(hf) = n.kf. =3(0,75)
174 , 32 . 2
04 , 3
2
= 0,323 ft.lbf/lbm
1 check valve (hf) = n.kf.
gc . 2
V
2
=1(2)
174 , 32 . 2
04 , 3
2
= 0,287 ft.lbf/lbm
Pipa lurus 30 ft (Ff) = 4.f
gc . 2 . D
L.V
2


= 4(0.012)
174 , 32 . 2 . 256 , 0
) 04 , 3 ( 30
2
= 0,807 ft.lbf/lbm
1 sharp edge exit (he) =
gc 2
V

A
A
- 1
2
1
2

|
|
.
|

\
|

= (1-0)
2
174 , 32 . 1 . 2
04 , 3
2
= 0,144 ft.lbf/lbm
Total friction loss F = 1,640 ft.lbf/lbm
Dari persamaan neraca energi :
F

P
2g
V
g
g
Z W
c
2
c
f
+ + + =
Tinggi pemompaan (Z) = 20 ft
W
f
(

2
2
.det ft.lbm/lbf 32,174
ft/det 32,174
= 20 ft +
174 , 32 . 2
04 , 3
2
+ 0 + 1,640 ft.lbf/lbm
= 21,7835 ft.lbf/lbm
Efisiensi pompa = 80 %
Universitas Sumatera Utara
Daya pompa =

QW
f

=
( )( )
0,8
ft.lbf/lbm 21,7835 /det ft 0,156 lbm/ft 44,176
3 3

= 187,65 ft.lbf/det x
(

ft.lbf/det 550
hp 1
= 0,341 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 0,5 hp


LB-17 Pompa 02 (P-102)
Fungsi : Memompakan campuran n-pentana dan lemak cokelat
ke heat exchanger.
Jenis : Sentrifugal Pump
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Jumlah : 1 buah
Data :
Temperatur = 35
0
Laju alir massa (F) = 9469,695 kg/jam = 5,794 lbm/s
C
Densitas = 654,858 kg/m
3
= 40,838 lbm/ft
Viskositas = 1,4 cp = 0,9407.10
3

-3
Perhitungan :
lbm/ft.det
Laju alir volumetrik:
Q =

F
=
3
lbm/ft 40,838
lbm/s 5,794
= 0,142 ft
3
Diameter optimum :
/det
D
opt
= 3,9 (Q)
0,45
. ()
0,13
= 3,9 (0,142)
(Timmerhaus, 2004)
0,45
. (40,838)
= 2,624 in
0,13
Dipilih material pipa commercial steel 3 in schedule 40. (Geankoplis, 1983)
Diameter dalam (ID) = 3,068 in = 0,256 ft
Luas penampang dalam (A) = 0,0513 ft
2

Universitas Sumatera Utara
Kecepatan linier, V =
A
Q
=
2
3
ft 0,0513
/det ft 0,142
= 2,768 ft/det.
Bilangan Reynold, NRe =

DV

=
lbm/ft.det 0,9407.10
ft/det ,768 2 x ft 0,256 x lbm/ft 40,838
3 -
3

= 30762,34

Untuk commercial steel dengan diameter 3 in, (Fig 2.10-3 Geankoplis, 1983)
diperoleh : = 0,00015 ft ; Pada NRe = 30762,34 dan
D

= 0,586.10
-3

, dari (Fig
2.10-3 Geankoplis, 1983) diperoleh f = 0,0055
Kehilangan karena gesekan (friction loss):
1 sharp edge entrance (hi) = 0,55
gc 2
V

A
A
- 1
2
1
2

|
|
.
|

\
|

= 0,55 (1-0)
32,174 x 1 x 2
2,768
2
= 0,0655 ft.lbf/lbm
3 ellbow 90
0
gc . 2
V
2
(hf) = n.kf. =3(0,75)
174 , 32 . 2
768 , 2
2
= 0,268 ft.lbf/lbm
1 check valve (hf) = n.kf.
gc . 2
V
2
=1(2)
174 , 32 . 2
768 , 2
2
= 0,238 ft.lbf/lbm
Pipa lurus 70 ft (Ff) = 4.f
gc . 2 . D
L.V
2


= 4(0.005)
174 , 32 . 2 . 256 , 0
) 768 , 2 ( 70
2
= 0,259 ft.lbf/lbm
1 sharp edge exit (he) =
gc 2
V

A
A
- 1
2
1
2

|
|
.
|

\
|

= (1-0)
2
174 , 32 . 1 . 2
768 , 2
2
= 0,119 ft.lbf/lbm
Total friction loss F = 1,372 ft.lbf/lbm

Universitas Sumatera Utara
Dari persamaan neraca energi :
F

P
2g
V
g
g
Z W
c
2
c
f
+ + + =
Tinggi pemompaan (Z) = 50 ft
W
f
(

2
2
.det ft.lbm/lbf 32,174
ft/det 32,174
= 50 ft +
174 , 32 . 2
768 , 2
2
+ 0 + 1,372 ft.lbf/lbm
= 51,491 ft.lbf/lbm
Efisiensi pompa = 80 %
Daya pompa =

QW
f

=
( )( )
0,8
ft.lbf/lbm 51,491 /det ft 0,142 lbm/ft 40,838
3 3

= 373,245 ft.lbf/det x
(

ft.lbf/det 550
hp 1
= 0,678 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 1 hp

Universitas Sumatera Utara
LB-18 Pompa 03 (P-103)
Fungsi : Memompakan produk lemak cokelat dari evaporator
ke tangki timbun produk.
Jenis : Sentrifugal Pump
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Jumlah : 1 buah
Data :
Temperatur = 105
0
Laju alir massa (F) = 1893,948 kg/jam = 1,159 lbm/s
C
Densitas = 897,998 kg/m
3
= 56,002 lbm/ft
Viskositas = 5 cp = 3,398.10
3

-3
Perhitungan :
lbm/ft.det
Laju alir volumetrik:
Q =

F
=
3
lbm/ft 56,002
lbm/s 1,159
= 0,0207 ft
3
Diameter optimum :
/det
D
opt
= 3,9 (Q)
0,45
. ()
0,13
= 3,9 (0,0207)
(Timmerhaus, 2004)
0,45
. (56,002)
= 1,152 in
0,13
Dipilih material pipa commercial steel 1,25 in schedule 40. (Geankoplis, 1983)
Diameter dalam (ID) = 1,380 in = 0,172 ft
Luas penampang dalam (A) = 0,0104 ft
2
Kecepatan linier, V =

A
Q
=
2
3
ft 0,0104
/det ft 0,0207
= 1,99 ft/det.
Bilangan Reynold, NRe =

DV

=
lbm/ft.det 3,398.10
ft/det 99 , 1 x ft 172 , 0 x lbm/ft 56,002
3 -
3

= 5641,072

Universitas Sumatera Utara
Untuk commercial steel dengan diameter 1,25 in, (Fig 2.10-3 Geankoplis,
1983) diperoleh : = 0,00015 ft ; Pada NRe = 5641,076 dan
D

= 0,872.10
-3

, dari
(Fig 2.10-3 Geankoplis, 1983) diperoleh f = 0,009
Kehilangan karena gesekan (friction loss):
1 sharp edge entrance (hi) = 0,55
gc 2
V

A
A
- 1
2
1
2

|
|
.
|

\
|

= 0,55 (1-0)
32,174 . 1 . 2
1,99
2
= 0,034 ft.lbf/lbm
4 ellbow 90
0
gc . 2
V
2
(hf) = n.kf. =4(0,75)
174 , 32 . 2
1,99
2
= 0,185 ft.lbf/lbm
1 check valve (hf) = n.kf.
gc . 2
V
2
=1(2)
174 , 32 . 2
1,99
2
= 0,123 ft.lbf/lbm
Pipa lurus 30 ft (Ff) = 4.f
gc . 2 . D
L.V
2


= 4(0.009)
174 , 32 . 2 . 172 , 0
) 1,99 ( 30
2
= 0,092 ft.lbf/lbm
1 sharp edge exit (he) =
gc 2
V

A
A
- 1
2
1
2

|
|
.
|

\
|

= (1-0)
2
174 , 32 . 1 . 2
1,99
2
= 0,061 ft.lbf/lbm
Total friction loss F = 0,464 ft.lbf/lbm
Dari persamaan neraca energi :
F

P
2g
V
g
g
Z W
c
2
c
f
+ + + =
Tinggi pemompaan (Z) = 20 ft
W
f
(

2
2
.det ft.lbm/lbf 32,174
ft/det 32,174
= 20 ft +
174 , 32 . 2
1,99
2
+ 0 + 0,464 ft.lbf/lbm
= 20,525 ft.lbf/lbm
Efisiensi pompa = 80 %
Universitas Sumatera Utara
Daya pompa =

QW
f

=
( )( )
0,8
ft.lbf/lbm 20,525 /det ft 0,0207 lbm/ft 56,002
3 3

= 29,742 ft.lbf/det x
(

ft.lbf/det 550
hp 1
= 0,054 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 0,5 hp

LB-19 Pompa 04 (P-104)
Fungsi : Memompakan pelarut n-pentana ke tangki pencampur
untuk di campurkan dengan cokelat pasta.
Jenis : Sentrifugal Pump
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Jumlah : 1 buah
Data :
Temperatur = 28
0
Laju alir massa (F) = 7652,280 kg/jam = 4,68 lbm/s
C
Densitas = 626 kg/m
3
= 39,039 lbm/ft
Viskositas = 0,23 cp = 1,545.10
3

-4
Perhitungan :
lbm/ft.det
Laju alir volumetrik:
Q =

F
=
3
lbm/ft 39,039
lbm/s 4,68
= 0,120 ft
3
Diameter optimum :
/det
D
opt
= 3,9 (Q)
0,45
. ()
0,13
= 3,9 (0,12)
(Timmerhaus, 2004)
0,45
. (39,039)
= 0,916 in
0,13
Dipilih material pipa commercial steel 1 in schedule 40. (Geankoplis, 1983)
Diameter dalam (ID) = 1,049 in = 0,0874 ft
Luas penampang dalam (A) = 0,006 ft
2
Kecepatan linier, V =

A
Q
=
2
3
ft 0,006
/det ft 0,12
= 2 ft/det.
Universitas Sumatera Utara
Bilangan Reynold, NRe =

DV

=
lbm/ft.det 1,545.10
ft/det 2 x ft 0,0874 x lbm/ft 39,039
4 -
3

= 44168,40

Untuk commercial steel dengan diameter 1 in, (Fig 2.10-3 Geankoplis, 1983)
diperoleh : = 0,00015 ft ; Pada NRe = 44168,4 dan
D

= 0,0017, dari (Fig 2.10-3


Geankoplis, 1983) diperoleh f = 0,0052

Kehilangan karena gesekan (friction loss):
1 sharp edge entrance (hi) = 0,55
gc 2
V

A
A
- 1
2
1
2

|
|
.
|

\
|

= 0,55 (1-0)
32,174 . 1 . 2
2
2
= 0,034 ft.lbf/lbm
4 ellbow 90
0
gc . 2
V
2
(hf) = n.kf. =4(0,75)
174 , 32 . 2
2
2
= 0,186 ft.lbf/lbm
1 check valve (hf) = n.kf.
gc . 2
V
2
=1(2)
174 , 32 . 2
2
2
= 0,124 ft.lbf/lbm
Pipa lurus 30 ft (Ff) = 4.f
gc . 2 . D
L.V
2


= 4(0.0052)
174 , 32 . 2 . 0874 , 0
) 2 ( 40
2
= 0,592 ft.lbf/lbm
1 sharp edge exit (he) =
gc 2
V

A
A
- 1
2
1
2

|
|
.
|

\
|

= (1-0)
2
174 , 32 . 1 . 2
2
2
= 0,062 ft.lbf/lbm
Total friction loss F = 0,998 ft.lbf/lbm
Dari persamaan neraca energi :
F

P
2g
V
g
g
Z W
c
2
c
f
+ + + =
Universitas Sumatera Utara
Tinggi pemompaan (Z) = 20 ft
W
f
(

2
2
.det ft.lbm/lbf 32,174
ft/det 32,174
= 20 ft +
174 , 32 . 2
53 , 3
2
+ 0 + 0,998 ft.lbf/lbm
= 21,06 ft.lbf/lbm
Efisiensi pompa = 80 %
Daya pompa =

QW
f

=
( )( )
0,8
ft.lbf/lbm 21,06 /det ft 0,12 lbm/ft 39,039
3 3

= 123,324 ft.lbf/det x
(

ft.lbf/det 550
hp 1
= 0,224 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 0,5 hp





LB-20 Fan (F-101)
Fungsi : Membuang kulit biji cokelat, sehingga kulit terpisah
dari keping biji cokelat.
Jenis : Straight blade fan
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Jumlah : 1 buah
Data :
Laju alir volumetrik udara, Gud = 28,32 m
3
Tekanan udara masuk, Pin = 741,7 mmHg
/min
Temperatur masuk, Tin = 30
0
Tekanan udara keluar, Pout = 769,6 mmHg
C = 303,15 K
Laju alir udara keluar, V
2
Effisiensi, = 90 %
= 45,7 m/s
Berat molekul udara = 28,97 kg/kmol
Volume udara = 22,414 m
3
/kmol
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan :
Pada saat masuk,

1
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
mmHg 760
mmHg 7 , 741
.
15 , 303
15 , 273
.
m 414 , 22
kmol 1
.
kmol
udara . kg
97 , 28
3
= = 1,136 kg/m
Pada saat keluar,
3


2
7 , 741
6 , 769
= (1,136) = 1,178 kg/m
Densitas rata-rata udara,
3

rata-rata
= (
1
+
2
) / 2 = 1,157 kg/m
Laju alir masa udara,
3

M =
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|
kmol
kg
97 , 28 .
15 , 303
15 , 273
.
m 414 , 22
kmol 1
.
det 60
min 1
.
min
m
32 , 28
3
3
= 0,549 kg/s
Besar tekanan pada head,

3
3 5
rata rata
1 2
m kg 157 , 1
1
x
atm
m N 10 . 01325 , 1
x
mmHg 760
mmHg ) 7 , 741 6 , 769 (
=




= 3214,95 j/kg
Kecepatan head pada V
1

= 0
kg / j 1044
2
7 , 45
2
V
2 2
2
= =
Neraca energi (Geankoplis, 1983) :
F
2
V
) g Z ( Ws
2
V
) g Z (
rata rata
2
2
2
2
rata rata
1
2
1
1
+


+
|
|
.
|

\
|
+ =


+
|
|
.
|

\
|
+


Dimana : Z
1
= 0; Z
2
= 0; V
1
- Ws =
= 0 dan F = 0, sehingga Ws
rata rata
1 2
2
2
2
V


+
|
|
.
|

\
|
= 3214,95 + 1044 = 4258,95 j/kg
Tenaga kipas =
1000 .
m . Ws

=
1000 x 9 , 0
549 , 0 x 95 , 4258
= 2,598 kw = 3,48 hp




Universitas Sumatera Utara
LB-21 Condensor (CD-102)
Fungsi : Menurunkan suhu n-pentana dari 60
0
C menjadi 28
0
Jenis : Double Pipe Heat Exchanger
C dan
mengubah dari fasa uap ke fasa cair, dengan mengunakan air
pendingin.
Jumlah : 1 Unit

Dari perhitungan neraca panas pada lampiran A diperoleh :
Fluida panas
Laju alir uap n-pentana masuk = 76,515 kg/jam = 168,537 lbm/jam
Panas yang dilepas uap n-pentana = 7564,85 kj/jam = 7170,474 Btu/jam
T
awal
= 60
o
C = 140
o
T
F
akhir
= 28
o
C = 82,4
o

F
Laju alir air pendingin = 86,08 kg/jam = 189,6 lbm/jam
Fluida dingin
T
awal
= 24
o
C = 75,2
o
T
F
akhir
= 45
o
C = 113
o

F
Tabel LB-7 Data Temperatur Pada CD-102
Temperatur Fluida Panas Fluida Dingin Selisih
Tinggi T
1
= 140
0
t F
2
= 113
0
27 F
0
F
Rendah T
2
= 82,4
0
t F
1
= 75,2
0
7,2 F
0
F

F 15
113 - 140
75,2 - 82,4
ln
113) - (140 - 75,2) - (82,4
) t T (
) t - (T
ln
) t T ( ) t - (T
LMTD
o
2 1
1 2
2 1 1 2
=
|
.
|

\
|
=
|
|
.
|

\
|


=

F 111,2
2
4 , 82 140
2
T T
T
0 2 1
c
=
+
=
+
=
F 1 , 94
2
75,2 113
2
t t
t
0 2 1
c
=
+
=
+
=
Universitas Sumatera Utara
Digunakan DPHE ukuran 2 by
4
1
1 IPS (tabel 6.2 Kern, 1965).
1. Penampang aliran, ap = .D
Bagian pipa dalam :
2
/ 4 ft

2
2
2
ft 0104 , 0
4
.0,115
ap
ft 115 , 0
12
1,38
D
=

=
= =

2. Gp = W/ap = .jam lbm/ft 16205,481
ft 0,0104
lbm/jam 168,537
2
2
=
3. Pada Tc = 111,2
0
Re =
F ; = 0,006 cp = 0,0145 lbm/ft.jam
128526,229
0,0145
481 , 16205 x 0,115 D.G
= =


4. jH = 320 (Fig 24 Kern, 1965)
5. Pada Tc = 111,2
0
F ; c = 0,39 btu/lbm.
0
k = 0,083 btu/jam.ft
F (Fig 2 Kern, 1965)
2
(
0

F/A)
0,409
083 , 0
0,0145 x 0,39

k
. c
3
1
3
1
= |
.
|

\
|
=
|
.
|

\
|

6. hi = jH F . btu/jam.ft 94,46 1 x 0,409
0,115
0,083
320
w k
c.

D
k
0 2
14 , 0
3
1
= |
.
|

\
|
=
|
|
.
|

\
|

|
.
|

\
|
|
.
|

\
|

7. Koreksi hi
hio = hi (ID/OD) = 94,46 (1,38/1,66) = 78,536 btu/jam.ft
2
.
0

F
1. D
Bagian annulus :
2
D
= 2,067/12 = 0,1725 ft
1
a
= 1,66/12 = 0,138 ft
a
= (D
2
2
-D
1
2
) / 4 = 0,00826 ft
De = (D
2
2
2
-D
1
2
) / D
1
2. Ga = W/a
= 0,0762 ft
a
.jam lbm/ft 22949,15
ft 0,00826
lbm/jam 189,56
2
2
= =
3. Pada tc = 94,1
0
Re =
F ; = 0,65 cp = 1,57 lbm/ft.jam
84 , 1113
1,57
15 , 22949 x 0,0762 D.G
= =


Universitas Sumatera Utara
4. jH = 4 (Fig 24 Kern, 1965)
5. Pada tc = 94,1
0
F; c = 1,1 btu/lbm.
0
k = 0,396 btu/jam.ft
F (Fig 2 Kern, 1965)
2
(
0

F/A)
1,627
396 , 0
1,57 x 1,1

k
. c
3
1
3
1
= |
.
|

\
|
=
|
.
|

\
|

6. ho = jH F . btu/jam.ft 33,821 1 x 1,627
0,0762
0,396
4
w k
c.

D
k
0 2
14 , 0
3
1
= |
.
|

\
|
=
|
|
.
|

\
|

|
.
|

\
|
|
.
|

\
|

7. Uc = F .jam. btu/ft 23,64
33,821 78,536
33,821 x 78,536

ho hio
ho x hio
0 2
=
+
=
+

8. 1/U
D
= 1/Uc + R
R
D

D
= (1/23,64) + 0,004 = 0,0463
= 2 x 0,002 = 0,004 (tabel 12 Kern,1965)
UD = 21,598 btu/jam.ft
2
.
0
9. Luas permukaan yang diperlukan :
F
A =
2
0 0 2
D
ft 22,13
F 15 x F . btu/jam.ft 21,598
btu/jam 7170,474

t x U
Q
= =


Dari tabel 11 Kern, 1965. Untuk pipa nominal 1,25 in, luas permukaan
perpindahan panas 0,425 ft
2
ft 50,87
/ft ft 435 , 0
ft 22,13
2
2
=
/ft = A. Sehingga panjang pipa yang dibutuhkan
adalah :
Bila ukuran 1 hairpin 16 ft maka panjang DPHE 32 ft, sehingga dibutuhkan
2 hairpin. Luas permukaan sebenarnya adalah 2 x 32 x 0,435 = 27,84 ft
Maka :
2

17,17
15 x 27,84
7170,474
U
D
= =
0,0159
17,17 x 23,64
17 , 17 23,64
U x U
U U
Rd
D C
D C
=

=
Syarat Rd 0,003
Maka design Condenser memenuhi.




Universitas Sumatera Utara
Penurunan Tekanan
1. Pada Rep = 128526,229; maka
Pada bagian pipa
f = 0,0035 + 0,00539
128526,229
0,264
0,0035
p Re
264 , 0
0,42 42 , 0
= + =
s = 0,63; = 62,5 x 0,63 = 39,375 (tabel 6 Kern, 1965)
2. Fp = ft 0,0024
115 , 0 ). 375 , 39 .( 2.4,18.10
64 ). (16205,481 4.0,00539.

D . g . . 2
L . Gp . f . 4
2 8
2
2
2
= =



3. Pp = psi 0,00065
144
39,375 . 0024 , 0
=
Pp < 10 psi design memenuhi.

1. De = D
Pada bagian annulus
2
-D
1
Rea =
= (0,1725 0,138) = 0,0345 ft
503,335
57 , 1
22949,15 . 0345 , 0

c
De.Ga
= =
f = 0,0035 + 0,0228
503,335
0,264
0,0035
p Re
264 , 0
0,42 42 , 0
= + =
s = 1, = 62,5 x 1 = 62,5 (tabel 6 Kern, 1965)
2. Fa = ft 0,027
0345 , 0 ). 5 , 62 .( 2.4,18.10
64 ). 22949,15 4.0,0228.(

De . g . . 2
L . Ga . f . 4
2 8
2
2
2
= =


3. V = ft/s 0,102
3600.62,5
22949,15

. 3600
Ga
= =


F
L
ft 0,323.10
2.32,2
0,102
2
' g . 2
V
3 -
2 2
= = = 2
Pa = psi 0,012
144
62,5 ) 0,323.10 027 , 0 (
-3
=
+

Pp < 10 psi design memenuhi.




Universitas Sumatera Utara
LB-22 Bucket Elevator 01 (BE 101)
Fungsi : Menaikkan biji cokelat dari gudang ke hammer mill
01.
Jenis : Deep bucket
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Jumlah : 1 buah
Data :
Kapasitas angkut, Q = 4 ton/jam
Tinggi angkut, H = 10 m
Kecepatan pulley pengerak V = 1,2 m/s
Effisiensi angkut bucket, = 75 %
Densitas biji cokelat, = 966,14 kg/jam = 0,966 ton/jam
Perhitungan :


=
. . V . 6 , 3
Q i
0
(Zainiru, 2006)
=
75 , 0 . 966 , 0 . 2 , 1 . 6 , 3
4
= 1,278 ltr/m
Dari tabel 6.1 (Zainuri, 2006) didapat :
Lebar bucket = 135 mm
Jarak antar bucket = 300 mm
Tinggi bucket = 300/2,5 = 120 mm
Kapasitas bucket = 0,75 ltr
Daya motor yang dibutuhkan (N), bila effisiensi motor = 90 %
) V . K . k 15 , 1 (
. 367
H . Q
N
3 2
+

= (Zainiru, 2006)
= )) 2 , 1 . 3 , 1 . 1 , 1 ( 15 , 1 (
9 , 0 . 367
10 . 4
+ = 0,347 kw = 0,465 hp






Universitas Sumatera Utara
LB-23 Bucket Elevator 02 (BE 102)
Fungsi : Menaikkan keping biji cokelat dari hammer mill 01
ke hammer mill 02.
Jenis : Deep bucket
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Jumlah : 1 buah
Data dan perhitungan sama seperti Bucket elevator 01.



LB-24 Bucket Elevator 03 (BE 103)
Fungsi : Menaikkan cokelat cake dari screw conveyor ke
menara pengering (spray dryer).
Jenis : Deep bucket
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Jumlah : 1 buah
Data :
Kapasitas angkut, Q = 2 ton/jam
Tinggi angkut, H = 15 m
Kecepatan pulley pengerak V = 1,2 m/s
Effisiensi angkut bucket, = 90 %
Densitas cokelat cake, = 185,809 kg/jam = 0,186 ton/jam
Perhitungan :


=
. . V . 6 , 3
Q i
0
(Zainiru, 2006)
=
90 , 0 . 186 , 0 . 2 , 1 . 6 , 3
2
= 2,766 ltr/m
Dari tabel 6.1 (Zainuri, 2006) didapat :
Lebar bucket = 160 mm
Jarak antar bucket = 300 mm
Tinggi bucket = 160/2,5 = 64 mm
Kapasitas bucket = 1,1 ltr
Universitas Sumatera Utara
Daya motor yang dibutuhkan (N), bila effisiensi motor = 90 %
) V . K . k 15 , 1 (
. 367
H . Q
N
3 2
+

= (Zainiru, 2006)
= )) 2 , 1 . 3 , 1 . 1 , 1 ( 15 , 1 (
9 , 0 . 367
15 . 2
+ = 0,260 kw = 0,348 hp

LB-25 Hammer Mill 01 (HM - 101)
Fungsi : Menghancurkan biji cokelat sehingga kulit dan
keping biji terpisah.
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 buah
Data :
Laju bahan masuk = 3865,49 kg/jam = 3,865 ton/jam
Faktor kelonggaran = 20 %
Kapasitas = 1,2 x 3,865 = 4,638 ton/jam
Dipilih Hammer mill no. 505 (Tabel 20-14. Perrys, 1999)
Diameter = 30 in = 2,5 ft
Panjang = 30 in = 2,5 ft
Kecepatan putaran = 1200 rpm
Daya maksimum = 100 hp
Daya bersih, E = [(1,64 x L) 1x (k+1)] [1,64 x p]
2,5
= [(1,64 x 2,5) 1x (0,9+1)] [1,64 x 2,5]
x Es
2,5
x 0,6
0,6


= 2,3 hp

LB-26 Hammer Mill 02 (HM - 102)
Fungsi : Menghaluskan keping biji cokelat.
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 buah
Data dan perhitungan sama seperti Hammer mill 01.


Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN C
PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN
UTILITAS

LC-1 Bak Pengendapan (BP201)
Fungsi : Menampung dan mengendapkan kotoran terbawa dari
air tanah
Bentuk : Bak dengan permukaan persegi
Konstruksi : Beton kedap air
Jumlah : 2 unit
Densitas air pada suhu 30
o
C : 1000 kg/m
Direncanakan lama penampungan 2 jam, maka :
3

Jumlah air masuk = 2 jam 2413,73 kg/jam
= 4827,46 kg
Faktor keamanan = 20 %
Volume bak =
1000
4827,46 2 , 1
= 5,793 m
Panjang (p) = 3 tinggi bak (t)
3

Lebar (l) = 2 tinggi bak (t)
Maka,
V = p l t
5,793 = 6t
t =
3
3
6
5,793
= 0,986 m
diperoleh :
t = 0,986 m
p = 2,958 m
l = 1,972 m
Luas bak = 2,958 x 1,972 = 5,833 m

2


Universitas Sumatera Utara
LC-2 Tangki Pelarutan Alumunium Sulfat Al
2
(SO
4
)
3
Fungsi : Membuat larutan Alumunium Sulfat (Al
(T201)
2
(SO
4
)
3
)

Bahan konstruksi : Stainless steel
Bentuk : Silinder tegak dengan alas datar dan tutup elipsoidal
Kondisi pelarutan : Temperatur = 30
o
Tekanan = 1 atm
C
Jumlah air yang diolah = 1486,403 kg/jam
Al
2
(SO
4
)
3
Tangki pelarutan dirancang untuk 30 hari
yang digunakan mempunyai keonsentrasi 30 % (% berat)
Jumlah Al
2
(SO
4
)
3
Densitas Al
yang dibutuhkan = 1,783 kg/hari
2
(SO
4
)
3
30 % = 1363,1 kg/m
3
= 85,093 lbm/ft
3
Faktor keamanan = 20 %


Volume larutan, V
Ukuran tinggi
1
1363 3 , 0
30 783 , 1

x
= = 0,13 m
Volume tangki, V
3

t
= 1,2 0,13 m
3
= 0,157 m
Direncanakan :
3

Diameter dengan tinggi tangki, D:H = 2:3
Diameter dengan tinggi head tinggi, D : H = 6 : 1
Volume tangki, V =
4
1
D
Volume shell tangki, Vs =
2

4
1

3
2
D
8
3
D
2
3
= |
.
|

\
|
= 1,1775 D
Volume head tangki, Vh =
3

3
D
24
1
= 0,1308 D
3
Maka, Vt = Vs + Vh = 1,1775 D

3
+ 0,1308 D
0,157 = 1,3083 D
3

D = 0,493 m = 1,618 ft
3

Diperoleh:
Hs = 3/2 x 0,493 m = 0,739 m
Hh = 1/6 x 0,493 m = 0,082 m
Universitas Sumatera Utara
Ht = 0,739 m + 0,082 m = 0,822 m
Diameter tutup = diameter tangki = 0,4616 m
Tinggi Al
2
(SO
4
)
3
( )
2
3
4616 , 0
4
1
1072 , 0

m
dalam tangki = = 0,296 m

Direncanakan digunakan bahan konstruksi stainless steel. Dari Appendix D
Brownell dan Young (1979), diperoleh data :
Tebal dinding tangki
Allowable stress (s) = 18750 Psi
Efisiensi sambungan (E) = 0,8
Faktor korosi,( CA ) = 1/8 in
Tekanan operasi, P
o
Faktor keamanan tekanan = 20 %
= 1 atm = 14,7 psi
Tekanan desain = 1,2 P
o

= 17,64 psi
t =
Tebal dinding silinder tangki
CA
1,2P 2SE
PD
+

(Brownell dan Young, 1979)


= 125 , 0
) 64 , 17 ( 2 , 1 ) 8 , 0 )( 18750 ( 2
12 ) 5144 , 1 )( 64 , 17 (
+

x
= 0,136 in
Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young (1979), dipilih tebal tangki 3/16 in.


Jenis pengaduk : Flat six-blade open turbine
Daya pengaduk
Jumlah daun : 6 buah
Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar diperoleh: (Mc Cabe dkk, 1994)
Da/Dt = 1/3 maka Da = 1/3 Dt = 1/3 x 0,493 m = 0,164 m = 0,539 ft
E/Da = 1 maka E = Da = 0,164 m
L/Da = maka L = Da = x 0,164 m = 0,041 m
W/Da = 1/8 maka W = 1/8 Da = 1/8 x 0,164 m = 0,0205 m
J/Dt = 1/12 maka J = 1/12 Dt = 1/12 x 0,493 m = 0,0411 m
Dimana :
Universitas Sumatera Utara
Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
J = lebar baffle
Kecepatan pengadukan, N = 2 rps
Viskositas Al
2
(SO
4
)
3
= 6,72 10
-4
Dari persamaan 3.4.1 Geankoplis (1997), untuk bilangan Reynold adalah
lbm/ft.det (Kirk Othmer, 1967)
N
Re

(Da) N
2
=
=
3
2
10 72 , 6
) 164 , 0 )( 2 )( 095 , 85 (

= 0,34 . 10
Dari Gambar 3.4.4 Geankoplis (1997), untuk N
4

Re
0,34.10
4
diperoleh N
P
Sehingga dari persamaan 3.4.2 Geankoplis (1997) :
= 4
P =
c
5 3
P
g
Da N N

=
550 174 , 32
) 095 , 85 ( ) 164 , 0 ( ) 1 )( 4 (
5 3

= 0,00002282
Efisiensi motor penggerak = 80 %
Daya motor penggerak =
8 , 0
00002282 , 0
= 0,0000286
Maka daya motor yang dipilih = 1/4 Hp

LC-3 Tangki Pelarutan Natrium Karbonat (Na
2
CO
3
Fungsi : Membuat larutan Natrium Karbonat (Na
) (T202)
2
CO
3
)

Bahan konstruksi : Stainless steel
Bentuk : Silinder tegak dengan alas datar dan tutup elipsoidal
Kondisi pelarutan : Temperatur = 30
o
Tekanan = 1 atm
C
Jumlah air yang diolah = 1486,403 kg/jam
Universitas Sumatera Utara
Na
2
CO
3
Tangki pelarutan dirancang untuk 30 hari
yang digunakan mempunyai keonsentrasi 30 % (% berat)
Jumlah Na
2
CO
3
Densitas Na
yang dibutuhkan = 0,9624 kg/hari
2
CO
3


30 % = 1327 kg/m
3
= 82,845 lbm/ft
3
Faktor keamanan = 20 %


Volume larutan, V
Ukuran tinggi
1
1327 3 , 0
30 9624 , 0

x
= = 0,072 m
Volume tangki, V
3

t
= 1,2 0,072 m
3
= 0,087 m
Direncanakan :
3

Diameter dengan tinggi tangki, D:H = 2:3
Diameter dengan tinggi head tinggi, D : H = 6 : 1
Volume tangki, V =
4
1
D
Volume shell tangki, Vs =
2

4
1

3
2
D
8
3
D
2
3
= |
.
|

\
|
= 1,1775 D
Volume head tangki, Vh =
3

3
D
24
1
= 0,1308 D
3
Maka, Vt = Vs + Vh = 1,1775 D

3
+ 0,1308 D
0,087 = 1,3083 D
3

D = 0,405 m = 1,329 ft
3

Diperoleh:
Hs = 3/2 x 0,405 m = 0,607 m
Hh = 1/6 x 0,405 m = 0,0675 m
Ht = 0,607 m + 0,0675 m = 0,675 m
Diameter tutup = diameter tangki = 0,405 m
Tinggi Na
2
CO
3


( )
2
3
405 , 0
4
1
072 , 0

m
dalam tangki = = 0,226 m

Direncanakan digunakan bahan konstruksi stainless steel. Dari Appendix D
Brownell dan Young (1979), diperoleh data :
Tebal dinding tangki
Universitas Sumatera Utara
Allowable stress (s) = 18750 Psi
Efisiensi sambungan (E) = 0,8
Faktor korosi,( CA ) = 1/8 in
Tekanan operasi, P
o
Faktor keamanan tekanan = 20 %
= 1 atm = 14,7 psi
Tekanan desain = 1,2 P
o

= 17,64 psi
t =
Tebal dinding silinder tangki
CA
1,2P 2SE
PD
+

(Brownell dan Young, 1979)


= 125 , 0
) 64 , 17 ( 2 , 1 ) 8 , 0 )( 18750 ( 2
12 ) 329 , 1 )( 64 , 17 (
+

x
= 0,134 in
Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young (1979), dipilih tebal tangki 3/16 in.


Jenis pengaduk : Flat six-blade open turbine
Daya pengaduk
Jumlah daun : 6 buah
Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar diperoleh: (Mc Cabe dkk, 1994)
Da/Dt = 1/3 maka Da = 1/3 Dt = 1/3 x 0,405 m = 0,135 m = 0,443 ft
E/Da = 1 maka E = Da = 0,135 m
L/Da = maka L = Da = x 0,135 m = 0,03375 m
W/Da = 1/8 maka W = 1/8 Da = 1/8 x 0,135 m = 0,0168 m
J/Dt = 1/12 maka J = 1/12 Dt = 1/12 x 0,405 m = 0,03375 m
Dimana :
Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
J = lebar baffle
Kecepatan pengadukan, N = 2 rps
Universitas Sumatera Utara
Viskositas Na
2
CO
3
= 6,72 10
-4
Dari persamaan 3.4.1 Geankoplis (1997), untuk bilangan Reynold adalah
lbm/ft.det (Kirk Othmer, 1967)
N
Re

(Da) N
2
=
=
3
2
10 72 , 6
) 443 , 0 )( 1 )( 845 , 82 (

= 5,4 . 10
Dari Gambar 3.4.4 Geankoplis (1997), untuk N
4

Re
5,4.10
4
diperoleh N
P
Sehingga dari persamaan 3.4.2 Geankoplis (1997) :
= 3
P =
c
5 3
P
g
Da N N

=
550 174 , 32
) 845 , 82 ( ) 443 , 0 ( ) 1 )( 3 (
5 3

= 0,000238
Efisiensi motor penggerak = 80 %
Daya motor penggerak =
8 , 0
000238 , 0
= 0,000298
Maka daya motor yang dipilih = 1/4 Hp

LC-4 Sand Filter (SF201)
Fungsi : Menyaring air yang berasal dari clarifier
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal
Bahan : Carbom Steel SA-53 Grade B
Laju alir massa : 1486,403 kg/jam
Densitas air pada : 1000 kg/m
Tangki direncanakan menampung air setiap jam
3

Faktor keamanan : 20 %
Maka,
Volume air =
3
kg/m 000 1
jam 0,25 kg/jam 403 , 486 1
= 0,3716 m
Volume tangki = 1,2 0,3716 = 0,446 m
3

Direncanakan perbandingan tinggi penyaring dengan diameter (H
3

s

: D) = 2:1
Universitas Sumatera Utara
tinggi head dengan diameter (H
h
V
: D) = 1:6
s
4

= D
2
H
s
4

= D
2
2

(2D) = D
3
= 1,57 D
V
3

h
24

= D
3
= 0,131 D
3
V
(Walas, 1988)
t
= V
s
+ 2 V
h
0,446 = 1,57 D
(Brownell dan Young, 1979)
3
+ 2 (0,131 D
3
D =
)
3
832 , 1
446 , 0
= 0,624 m = 2,048 ft
H
s
H
= 2 D = 2 (0,624) = 1,248 m
h
Tinggi pasir = 1,0875 m
= 1/6 D = 1/6 (0,624) = 0,104 m
Sehingga, tinggi tangki = 1,248 + 2(0,104) + 1,0875 = 3,5435 m
Volume air = 0.3716 m
V shell =
3

3
D
3
=
3
) 624 , 0 ( 14 , 3
2
x
= 0,2543 m
Tinggi air (Ha)=
3

624 , 0
3716 , 0
2543 , 0
= 0.427 m

Direncanakan digunakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-53, Grade B
Tebal dinding tangki
Dari Appendix D Brownell dan Young (1979), diperoleh data :
Allowable stress (s) = 12750 Psi
Efisiensi sambungan (E) = 0,8
Faktor korosi = 1/8 in
Tekanan operasi, P
o
Faktor keamanan tekanan = 20 %
= 1 atm = 14,7 psi
Tekanan desain, P = 1,2 P
o

= 17,64 psi



Universitas Sumatera Utara
t =
Tebal dinding tangki
CA
1,2P 2SE
PD
+

(Brownell dan Young, 1979)


= 125 , 0
) 64 , 17 ( 2 , 1 ) 8 , 0 )( 12750 ( 2
12 ) 961 , 1 )( 64 , 17 (
+


= 0,1454 in
Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young dipilih tebal tangki 3/16 in.

LC-5 Menara Air (MA201)
Fungsi : Mendistribusikan air untuk berbagai keperluan
Jenis : Silinder tegak dengan tutup dan alas datar
Bahan : Plate stell SA-53, Grade B
Laju alir massa : 1486,403 kg/jam
Densitas air pada : 1000 kg/m
Faktor keamanan : 20 %
3

Maka,
Volume air =
3
kg/m 000 1
kg/jam 1486,403
= 1,4864 m
Volume tangki = 1,2 1,4864 = 1,7837 m
3

Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder H = D
3

V =
4
1
D
2
V =
H (Brownell dan Young, 1979)
4
1
D
3

1,7837

4
1
= D
3
D

3
25 . 0
7837 , 1 x
= = 22,403 m
D =
3
403 , 22 = 2,819 m
D = 2,819 m = 9,248 ft
H = 2,819 m = 9,248 ft

Direncanakan digunakan bahan konstruksi Plate stell SA-53, Grade B
Tebal dinding tangki
Universitas Sumatera Utara
Dari Appendix D Brownell dan Young (1979), diperoleh data :
Allowable stress (s) = 12750 Psi
Efisiensi sambungan (E) = 0,8
Faktor korosi = 1/8 in
Tekanan operasi, P
o
Faktor keamanan tekanan = 20 %
= 1 atm = 14,7 psi
Tekanan desain, P = 1,2 P
o
= 17,64 psi
t =
Tebal dinding tangki
CA
1,2P 2SE
PD
+

(Brownell dan Young, 1979)


= 125 , 0
) 64 , 17 ( 2 , 1 ) 8 , 0 )( 12750 ( 2
12 ) 248 , 9 )( 64 , 17 (
+


= 0,221 in
Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young (1979), dipilih tebal tangki in.

LC-6 Tangki Pelarutan Asam Sulfat H
2
SO
4
Fungsi : Membuat larutan Asam Sulfat (H
(T203)
2
SO
4)

Bahan konstruksi : Stainless steel
Bentuk : Silinder tegak dengan alas datar dan tutup elipsoidal
Kondisi pelarutan : Temperatur = 30
o
Tekanan = 1 atm
C
Jumlah air yang diolah = 1486,403 kg/jam
H
2
SO
4
Tangki pelarutan dirancang untuk 30 hari
yang digunakan mempunyai keonsentrasi 30 % (% berat)
Jumlah H
2
SO
4
Densitas H
yang dibutuhkan = 0,0543 kg/hari
2
SO
4
30 % = 1363 kg/m
3
= 85,2010 lbm/ft
3
Faktor keamanan = 20 %


Volume larutan, V
Ukuran tinggi
1
1363 3 , 0
30 543 , 0

x
= = 0,00398 m
Volume tangki, V
3

t
= 1,2 0,00398 m
3
= 0,00478 m

3

Universitas Sumatera Utara
Direncanakan :
Diameter dengan tinggi tangki, D:H = 2:3
Diameter dengan tinggi head tinggi, D : H = 6 : 1
Volume tangki, V =
4
1
D
Volume shell tangki, Vs =
2

4
1

3
2
D
8
3
D
2
3
= |
.
|

\
|
= 1,1775 D
Volume head tangki, Vh =
3

3
D
24
1
= 0,1308 D
3
Maka, Vt = Vs + Vh = 1,1775 D

3
+ 0,1308 D
0,00478 = 1,3083 D
3

D = 0,154 m = 0,505 ft
3

Diperoleh:
Hs = 3/2 x 0,154 m = 0,231 m
Hh = 1/6 x 0,154 m = 0,0256 m
Ht = 0,231 m + 0,0256 m = 0,256 m
Diameter tutup = diameter tangki = 0,154 m
Tinggi H
2
SO
4
( )
2
3
154 , 0
4
1
00478 , 0

m
dalam tangki = = 0,03954 m

Direncanakan digunakan bahan konstruksi stainless steel. Dari Tabel 13.1
Brownell dan Young (1979), diperoleh data :
Tebal dinding tangki
Allowable stress (s) = 18750 Psi
Efisiensi sambungan (E) = 0,8
Faktor korosi,( CA ) = 1/8 in
Tekanan operasi, P
o
Faktor keamanan tekanan = 20 %
= 1 atm = 14,7 psi
Tekanan desain = 1,2 P
o

= 17,64 psi
t =
Tebal dinding silinder tangki
CA
1,2P 2SE
PD
+

(Brownell dan Young, 1979)


Universitas Sumatera Utara
= 125 , 0
) 64 , 17 ( 2 , 1 ) 8 , 0 )( 18750 ( 2
12 ) 505 , 0 )( 64 , 17 (
+

x
= 0,128 in
Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young (1979), dipilih tebal tangki 3/16 in.

Jenis pengaduk : Flat six-blade open turbine
Daya pengaduk
Jumlah daun : 6 buah
Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar diperoleh: (Mc Cabe dkk, 1994)
Da/Dt = 1/3 maka Da = 1/3 Dt = 1/3 x 0,154 m = 0,0513 m = 0,1604 ft
E/Da = 1 maka E = Da = 0,0513 m
L/Da = maka L = Da = x 0,0513 m = 0,0128 m
W/Da = 1/8 maka W = 1/8 Da = 1/8 x 0,0513 m = 0,0064 m
J/Dt = 1/12 maka J = 1/12 Dt = 1/12 x 0,154 m = 0,0128 m
Dimana :
Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
J = lebar baffle
Kecepatan pengadukan, N = 2 rps
Viskositas H
2
SO
4
= 3,5 10
-3
Dari persamaan 3.4.1 Geankoplis (1997), untuk bilangan Reynold adalah
lbm/ft.det (Kirk Othmer, 1967)
N
Re

(Da) N
2
=
=
3
2
10 5 , 3
) 1684 , 0 )( 2 )( 2010 , 85 (

= 1,38.10
Dari Gambar 3.4.4 Geankoplis (1997), untuk N
3
Re
1,38.10
3
diperoleh N
P
Sehingga dari persamaan 3.4.2 Geankoplis (1997) :
= 5
P =
c
5 3
P
g
Da N N

Universitas Sumatera Utara
=
550 174 , 32
) 2010 , 85 ( ) 1684 , 0 ( ) 2 )( 5 (
5 3

= 0,00001
Efisiensi motor penggerak = 80 %
Daya motor penggerak =
8 , 0
00001 , 0
= 0,000013
Maka daya motor yang dipilih = 1/4 Hp

LC-7 Tangki Pelarutan NaOH (T204)
Fungsi : Membuat larutan NaOH


Bahan konstruksi : Stainless steel
Bentuk : Silinder tegak dengan alas datar dan tutup elipsoidal
Kondisi pelarutan : Temperatur = 30
o
Tekanan = 1 atm
C
Jumlah air yang diolah = 1486,403 kg/jam
NaOH

Tangki pelarutan NaOH dirancang untuk 30 hari
yang digunakan mempunyai konsentrasi 50 % (% berat)
Jumlah NaOH yang dibutuhkan = 0,0026 kg/hari
Densitas NaOH 50 % = 1518 kg/m
3
= 94,89 lbm/ft
(Perry, 1999)
3
Faktor keamanan = 20 %


Volume larutan, V
Ukuran tinggi
1
1518 5 , 0
30 0026 , 0

x
= = 0,0001 m
Volume tangki, V
3

t
= 1,2 0,0001 m
3
= 0,000123 m
Direncanakan :
3

Diameter dengan tinggi tangki, D:H = 2:3
Diameter dengan tinggi head tinggi, D : H = 6 : 1
Volume tangki, V =
4
1
D
2
Volume shell tangki, Vs =
(Brownell dan Young, 1979)
4
1

3
2
D
8
3
D
2
3
= |
.
|

\
|
= 1,1775 D
3

Universitas Sumatera Utara
Volume head tangki, Vh =
3
D
24
1
= 0,1308 D
3
Maka, Vt = Vs + Vh = 1,1775 D
(Walas, 1988)
3
+ 0,1308 D
0,000123 = 1,3083 D
3

D = 0,0455 m = 0,1493 ft
3

Diperoleh:
Hs = 3/2 x 0,0455 m = 0,06825 m
Hh = 1/6 x 0,0455 m = 0,00758 m
Ht = 0,06825 m + 0,00758 m = 0,07583 m
Diameter tutup = diameter tangki = 0,0455 m
Tinggi NaOH dalam tangki =
( )
2
3
0,0455
4
1
m 0,000123
= 0,0257 m

Direncanakan digunakan bahan konstruksi stainless steel.
Tebal dinding tangki
Dari Appendix D Brownell dan Young (1979), diperoleh data :
Allowable stress (s) = 18750 Psi
Efisiensi sambungan (E) = 0,8
Faktor korosi,( CA ) = 1/8 in
Tekanan operasi, P
o
Faktor keamanan tekanan = 20 %
= 1 atm = 14,7 psi
Tekanan desain = 1,2 P
o

= 17,64 psi
t =
Tebal dinding silinder tangki
CA
1,2P 2SE
PD
+

(Brownell dan Young, 1979)


= 125 , 0
) 64 , 17 ( 2 , 1 ) 8 , 0 )( 18750 ( 2
12 ) 1493 , 0 )( 64 , 17 (
+

x
= 0,126 in
Dari Tabel 5.4 Brownell dan Young (1979), dipilih tebal tangki 3/16 in.

Jenis pengaduk : Flat six-blade open turbine
Daya pengaduk
Jumlah daun : 6 buah
Jumlah baffle : 4 buah
Universitas Sumatera Utara
Untuk turbin standar diperoleh: (Mc Cabe dkk, 1994)
Da/Dt = 1/3 maka Da = 1/3 Dt = 1/3 x 0,0455 m = 0,01516 m = 0,04975 ft
E/Da = 1 maka E = Da = 0,01516 m
L/Da = maka L = Da = x 0,01516 m = 0,00379 m
W/Da = 1/8 maka W = 1/8 Da = 1/8 x 0,01516 m = 0,001895 m
J/Dt = 1/12 maka J = 1/12 Dt = 1/12 x 0,0455 m = 0,003791 m
Dimana :
Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
J = lebar baffle
Kecepatan pengadukan, N = 2 rps
Viskositas NaOH = 4,3 10
-4

lbm/ft.det (Kirk Othmer, 1967)
Dari persamaan 3.4-1 Geankoplis (1999), untuk bilangan Reynold adalah
N
Re

(Da) N
2
=
=
4
2
10 3 , 4
) 04975 , 0 )( 2 )( 89 , 94 (

= 0,469

Dari Gambar 3.4.4 Geankoplis (1997), untuk N
Re
= 0,469 diperoleh N
P
Sehingga dari persamaan 3.4-2 Geankoplis (1997) :
= 3
P =
c
5 3
P
g
Da N N

=
550 174 , 32
) 89 , 94 ( ) 04975 , 0 ( ) 2 )( 3 (
5 3

= 0,000692
Efisiensi motor penggerak = 80 %
Daya motor penggerak =
8 , 0
000692 , 0
= 0,000865
Maka daya motor yang dipilih = 1/4 Hp
Universitas Sumatera Utara
LC-8 Penukar Kation (CE201)
Fungsi : Mengurangi kesadahan air

Bahan konstruksi : Plate steel SA-167, Tipe 304
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup elipsoidal
Kondisi pelarutan : Temperatur = 30
o
Tekanan = 1 atm
C
Jumlah air yang diolah = 1.486,403 kg/jam
Densitas air = 1000 kg/m
Jumlah resin yang digunakan = 0,197 ft
3

3
/jam = 0,0056 m
3
Laju masa total =
/jam
1000
1.486,403
+ 0,0056 = 1,492 m
3
Faktor keamanan = 20 %
/jam
Volume cation exchanger = 1,2 x 1,492 = 1,79 m
3
Direncanakan :
/jam
Diameter dengan tinggi tangki, D:H = 1:3
Diameter dengan tinggi head tinggi, D : H = 6 : 1
Volume tangki, V =
4
1
D
2
Volume shell tangki, Vs =
(Brownell dan Young, 1979)
4
1
D
2
(3D) = 2,355 D
Volume head tangki, Vh =
3

3
D
24
1
= 0,131 D
3
Maka, Vt = Vs + 2 Vh = 2,355 D
(Walas, 1988)
3
+ 2 (0,131 D
3
1,79 = 2,6170 D
)
D = 0,881 m = 2,89 ft
3

Diperoleh:
Hs = 3/1 x 0,881 m = 2,643 m
Hh = 1/6 x 0,881 m = 0,1468 m
Ht = 2,643 m + 0,1468 m = 2,7898 m
Diameter tutup = diameter tangki = 0,881 m
Tebal dinding tangki
Universitas Sumatera Utara
Direncanakan digunakan bahan konstruksi plate steel SA-167, Tipe 304 grade C.
Dari Tabel 13.1 Brownell dan Young (1979), diperoleh data :
Allowable stress (s) = 18750 Psi
Efisiensi sambungan (E) = 0,8
Faktor korosi,( CA ) = 1/8 in
Tekanan operasi, P
o
Faktor keamanan tekanan = 20 %
= 1 atm = 14,7 psi
Tekanan desain = 1,2 P
o

= 17,64 psi
t =
Tebal dinding silinder tangki
CA
1,2P 2SE
PD
+

(Brownell dan Young, 1979)


= 125 , 0
) 64 , 17 ( 2 , 1 ) 8 , 0 )( 18750 ( 2
12 ) 89 , 2 )( 64 , 17 (
+

x
= 0,1454 in
Dipilih tebal tangki standar 3/16 in.

LC -9 Penukar Anion (AE201)
Fungsi : Mengurangi kesadahan air

Bahan konstruksi : Plate steel SA-167, Tipe 304
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup elipsoidal
Kondisi pelarutan : Temperatur = 30
o
Tekanan = 1 atm
C
Jumlah air yang diolah = 1.486,403 kg/jam
Densitas air = 1000 kg/m
Jumlah resin yang digunakan = 0,1064 ft
3

3
/jam = 0,003 m
3
Laju masa total =
/jam
1000
1.486,403
+ 0,003 = 1,4894 m
3
Faktor keamanan = 20 %
/jam
Volume Anion exchanger = 1,2 x 1,4894 = 1,7873 m
3
Direncanakan :
/jam
Diameter dengan tinggi tangki, D:H = 1:3
Diameter dengan tinggi head tinggi, D : H = 6 : 1
Universitas Sumatera Utara
Volume tangki, V =
4
1
D
2
Volume shell tangki, Vs =
(Brownell dan Young, 1979)
4
1
D
2
(3D) = 2,355 D
Volume head tangki, Vh =
3

3
D
24
1
= 0,131 D
3
Maka, Vt = Vs + 2 Vh = 2,355 D
(Walas, 1988)
3
+ 2 (0,131 D
3
1,7873= 2,6170 D
)
D = 0,88 m = 2,889
3


Diperoleh:
Hs = 3/1 x 0,88 m = 2,64 m
Hh = 1/6 x 0,88 m = 0,146 m
Ht = 2,64 m + 0,146 m = 2,786 m
Diameter tutup = diameter tangki = 0,88 m

Direncanakan digunakan bahan konstruksi plate steel SA-167, Tipe 304
Tebal dinding tangki
Dari Tabel 13.1 Brownell dan Young (1979), diperoleh data :
Allowable stress (s) = 18750 Psi
Efisiensi sambungan (E) = 0,8
Faktor korosi,( CA ) = 1/8 in
Tekanan operasi, P
o
Faktor keamanan tekanan = 20 %
= 1 atm = 14,7 psi
Tekanan desain = 1,2 P
o

= 17,64 psi
t =
Tebal dinding silinder tangki
CA
1,2P 2SE
PD
+

(Brownell dan Young, 1979)


= 125 , 0
) 64 , 17 ( 2 , 1 ) 8 , 0 )( 18750 ( 2
12 ) 889 , 2 )( 64 , 17 (
+

x
= 0,1454 in
Dipilih tebal tangki standar 3/16 in.

Universitas Sumatera Utara
LC-10 Daerator (DE201)
Fungsi : Menghilangkan gas-gas terlarut dalam umpan ketel

Bahan konstruksi : Plate steel SA-167, Tipe 304
Bentuk : Silinder horizontal dengan alas dan tutup elipsoidal
Kondisi pelarutan : Temperatur = 90
o
Tekanan = 1 atm
C
Jumlah air yang diolah = 1.303,633 kg/jam
Densitas air pada suhu 90
o
C = 965,321 kg/m
Laju masa total =
3

3 , 965
633 , 303 . 1
= 1,35 m
3
Faktor keamanan = 20 %
/jam
Volume deaerator = 1,2 x 1,35 = 1,62 m
3
Direncanakan :
/jam
Diameter dengan tinggi tangki, D:H = 1:3
Diameter dengan tinggi head tinggi, D : H = 6 : 1
Volume tangki, V =
4
1
D
2
Volume shell tangki, Vs =
(Brownell dan Young, 1979)
4
1
D
2
(3D) = 2,355 D
Volume head tangki, Vh =
3

3
D
24
1
= 0,131 D
3
Maka, Vt = Vs + 2 Vh = 2,355 D
(Walas, 1988)
3
+ 2 (0,131 D
3
1,62 = 2,6170 D
)
D = 0,852 m = 2,796 ft
3

Diperoleh:
Hs = 3/1 x 0,8522 m = 2,557 m
Hh = 1/6 x 0,8522 m = 0,142 m
Ht = 2,557 m + 0,142 m = 2,698 m
Diameter tutup = diameter tangki = 0,8522 m



Universitas Sumatera Utara

Direncanakan digunakan bahan konstruksi plate steel SA-167, Tipe 304 grade C.
Dari Tabel 13.1 Brownell dan Young (1979), diperoleh data :
Tebal dinding tangki
Allowable stress (s) = 18750 Psi
Efisiensi sambungan (E) = 0,8
Faktor korosi,( CA ) = 1/8 in
Tekanan operasi, P
o
Faktor keamanan tekanan = 20 %
= 1 atm = 14,7 psi
Tekanan desain = 1,2 P
o

= 17,64 psi
t =
Tebal dinding silinder tangki
CA
1,2P 2SE
PD
+

(Brownell dan Young, 1979)


= 125 , 0
) 64 , 17 ( 2 , 1 ) 8 , 0 )( 18750 ( 2
12 ) 796 , 2 )( 64 , 17 (
+

x
= 0,1447 in
Dipilih tebal tangki standar 3/16 in.

LC-11 Ketel Uap (KU201)
Fungsi : Menyediakan uap untuk keperluan proses

Bahan konstruksi : Carbon Steel
Bentuk : Pipa api
Perhitungan kebutuhan bahan bakar dapat dilihat pada Bab VII.
Kebutuhan panas pada ketel uap adalah sebesar = 3.307.363,46 kkal/hari / 0,252
kkal/Btu = 13.124.548,18 Btu/hari
= 151,9 Btu/dtk x
Btu/dtk 0,7068
Hp 1

= 214,917 Hp
Menghitung jumlah tube.
Luas permukaan perpindahan panas, A = P x 10 ft
2
= 214,917 Hp x 10 ft
/Hp (Kern,
1950)
2
= 2149,17 ft
/Hp
2

Universitas Sumatera Utara
Direncanakan menggunakan tube dengan spesifikasi:
Panjang tube, L = 30 ft
Diameter tube = 3 in
Luas permukaan pipa, a = 1,456 ft
2
Sehingga jumlah tube,
/ft

1,456 x 30
2149,17
a x L
A
N
i
t
= =
= 49,2 Buah
= 50 Buah

LC-12 Tangki Pelarutan Kaporit (T205)
Fungsi : Membuat larutan kaporit


Bahan konstruksi : Stainless steel
Bentuk : Silinder tegak dengan alas datar dan tutup elipsoidal
Kondisi pelarutan : Temperatur = 30
o
Tekanan = 1 atm
C
Jumlah air yang diolah = 750 kg/jam
Kaporit yang digunakan mempunyai keonsentrasi 70 % (% berat)
Tangki pelarutan kaporit dirancang untuk 30 hari
Banyak kaporit yang dilarutkan = 0,12 kg/hari
Densitas kaporit 50 % = 1.560 kg/m
3
= 97,5156 lbm/ft
(Perry, 1999)
3
Faktor keamanan = 20 %


Volume larutan, V
Ukuran tinggi
1
1560 5 , 0
30 12 , 0

x
= = 0,0033 m
Volume tangki, V
3

t
= 1,2 0,0033 m
3
= 0,004 m
Direncanakan :
3

Diameter dengan tinggi tangki, D:H = 2:3
Diameter dengan tinggi head tinggi, D : H = 6 : 1
Universitas Sumatera Utara
Volume tangki, V =
4
1
D
Volume shell tangki, Vs =
2

4
1

3
2
D
8
3
D
2
3
= |
.
|

\
|
= 1,1775 D
Volume head tangki, Vh =
3

3
D
24
1
= 0,1308 D
3
Maka, Vt = Vs + Vh = 1,1775 D

3
+ 0,1308 D
0,004 = 1,3083 D
3

D = 0,1446 m = 0,4743 ft
3

Diperoleh:
Hs = 3/2 x 0,1446 m = 0,2169 m
Hh = 1/6 x 0,1446 m = 0,0241 m
Ht = 0,2169 m + 0,0241 m = 0,241 m
Diameter tutup = diameter tangki = 0,1446 m
Tinggi kaporit dalam tangki =
( )
2
3
1446 , 0
4
1
004 , 0

m
= 0,02 m

Direncanakan digunakan bahan konstruksi stainless steel
Tebal dinding tangki
Dari Appendix D Brownell dan Young (1979), diperoleh data :
Allowable stress (s) = 18750 psi
Efisiensi sambungan (E) = 0,8
Faktor korosi,( CA ) = 1/8 in
Tekanan operasi, P
o
Faktor keamanan tekanan = 20 %
= 1 atm = 14,7 psi
Tekanan desain = 1,2 P
o

= 17,64 psi
t =
Tebal dinding silinder tangki
CA
1,2P 2SE
PD
+

( Brownell dan Young, 1979)


= 125 , 0
) 64 , 17 ( 2 , 1 ) 8 , 0 )( 18750 ( 2
12 ) 4743 , 0 )( 64 , 17 (
+

x
= 0,1253 in
Dipilih tebal tangki standar 3/16 in.
Universitas Sumatera Utara

Jenis pengaduk : Flat six-blade open turbine
Daya pengaduk
Jumlah daun : 6 buah
Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar diperoleh: (Mc Cabe dkk, 1994)
Da/Dt = 1/3 maka Da = 1/3 Dt = 1/3 x 0,1446 m = 0,0482 m = 0,1581 ft
E/Da = 1 maka E = Da = 0,0482 m
L/Da = maka L = Da = x 0,0482 m = 0,0121 m
W/Da = 1/8 maka W = 1/8 Da = 1/8 x 0,0482 m = 0,006 m
J/Dt = 1/12 maka J = 1/12 Dt = 1/12 x 0,1393 m = 0,0121 m
Dimana :
Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
J = lebar baffle
Kecepatan pengadukan, N = 2 rps
Viskositas CaClO
2
= 4,3 10
-4
Dari persamaan 3.4-1, Geankoplis (1997), untuk bilangan Reynold adalah
lbm/ft.det (Kirk Othmer, 1967)
N
Re

(Da) N
2
=
=
4
2
10 3 , 4
) 1581 , 0 )( 2 )( 5156 , 97 (

= 11 x 10
Dari Gambar 3.4.4 Geankoplis (1997), untuk N
3

Re
= 11x 10
3
diperoleh N
P
Sehingga dari persamaan 3.4-2 Geankoplis (1997) :
= 3
P =
c
5 3
P
g
Da N N

=
550 174 , 32
) 5156 , 97 ( ) 1581 , 0 ( ) 2 )( 3 (
5 3

= 0,000013
Efisiensi motor penggerak = 80 %
Universitas Sumatera Utara
Daya motor penggerak =
8 , 0
000013 , 0
= 0,000016
Maka daya motor yang dipilih = 1 Hp


LC-13 Pompa Sumur Bor (P201)
Fungsi : Memompa air dari sumur bor ke bak pengendapan
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 2 unit
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Kondisi operasi
Temperatur : 30
o
Densitas air : 1000 kg/m
C
3
= 62,4302 lbm/ft
3
Viskositas air : 1 cp = 6,71 10
(Perry, 1999)
-4
Laju alir massa (F) : 1486,403 kg/jam = 3270,09 lbm/jam
lbm/ft.s (Perry, 1999)
Laju alir volume, Q :

F
=
3
lbm/ft 62,4302
lbm/jam 09 , 270 3
= 52,379 ft
3
= 0,0143 ft
/jam
3
Diameter optimum, D
/s
o
: 3,9 Q
0,45

0,13
= 3,9 (0,0143)
(Peters dkk, 2004)
0,45
(62,4302)
= 0,98 in
0,13

Digunakan pipa dengan spesifikasi dipilih : (Geankoplis, 1997)
Ukuran pipa nominal : 1 in
Schedule pipa : 40
Diameter dalam (ID) : 1,049 in = 0,0873 ft = 0,0266 m
Diameter luar (OD) : 1,315 in = 0,1095 ft
Luas penampang dalam (Ai) : 0,006 ft

2

Kecepatan linier, v =
i
A
Q
=
2
3
ft 0,006
/s ft 0,0143
= 2,383 ft/s
Universitas Sumatera Utara
Bilangan Reynold, N
Re

D v
= =
4
10 . 71 , 6
) 0873 , 0 )( 383 , 2 )( 4302 , 62 (


= 1937.10
Untuk commercial steel dengan diameter 1 in dari Appendix C-1 Foust (1980),
diperoleh :
4

D

= 0,0017
Pada NRe = 19,378 dan
D

= 0,0017 dari Appendix C-3 Foust (1980) diperoleh f


= 0,03

Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:
Pipa lurus = 100 m
2 buah gate valve fully opened (L/D = 13)
L
2
3 buah elbow 90
= 2 x 13 x 0,0779 = 2,0249 m
0
L
(L/D = 30)
3
1 buah sharp edge entrance (K= 0,5 ; L/D = 27)
= 3 x 30 x 0,0779 = 6,4220 m
L
4
1 buah sharp edge exit (K= 1,0 ; L/D = 56)
= 1 28 0,0779 = 2,1028 m
L
5
L = 114,9112 m
= 1 58 0,0779 = 4,3614 m
= 376,9087 ft
Faktor gesekan (F)
F =
D 2g
L fV
c
2
=
( )
ft 0,0873 x .det lbm.ft/lbf 32,174 x 2
ft) (376,9087 ft/det 383 , 2 0,03
2

= 11,431 ft.lbf/lbm

Dari persamaan neraca energi :
F
2g
V
g
g
Z W
c
2
c
f
+ + =
Tinggi pemompaan (Z) = 150 ft
Universitas Sumatera Utara
W
f
(

2
2
.det ft.lbm/lbf 32,174
ft/det 32,174
= 150 ft +
( )
( )
(

174 , 32 2
383 , 2
2
+ 11,431 ft.lbf/lbm
= 161,589 ft.lbf/lbm

Sehingga :
W
s
= W
f
= 161,589 ft.lbf/lbm x 10,986 lbm/s
x 10,986 lbm/s
= 1775,216 ft.lbf/s = 3,227 Hp

Effesiensi pompa = 80% (Petters dkk, 2004)
P =

s
W
=
8 , 0
227 , 3
= 4,03 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 4,5 Hp


LC-14 Pompa Bak Pengendapan (P202)
Fungsi : Memompa air dari bak pengendapan ke clarifier
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 2 unit
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Kondisi operasi
Temperatur : 30
o
Densitas air : 1000 kg/m
C
3
= 62,4302 lbm/ft
3
Viskositas air : 1 cp = 6,71 10
(Perry, 1999)
-4
Laju alir massa (F) : 1486,403 kg/jam = 3270,09 lbm/jam
lbm/ft.s (Perry, 1999)
Laju alir volume, Q :

F
=
3
lbm/ft 62,4302
lbm/jam 3270,09
= 52,379 ft
3
= 0,0143 ft
/jam
3
Diameter optimum, D
/s
o
: 3,9 Q
0,45

0,13
= 3,9 (0,0143)
(Peters dkk, 2004)
0,45
(62,4302)
= 0,98 in
0,13

Universitas Sumatera Utara
Digunakan pipa dengan spesifikasi dipilih : (Geankoplis, 1997)
Ukuran pipa nominal : 1 in
Schedule pipa : 40
Diameter dalam (ID) : 1,049 in = 0,0873 ft = 0,0266 m
Diameter luar (OD) : 1,315 in = 0,1095 ft
Luas penampang dalam (Ai) : 0,006 ft

2

Kecepatan linier, v =
i
A
Q
=
2
3
ft 0,006
/s ft 0,0143
= 2,383 ft/s
Bilangan Reynold, N
Re

D v
= =
4
10 . 71 , 6
) 0873 , 0 )( 383 , 2 )( 4302 , 62 (


= 19377,94
Untuk commercial steel dengan diameter 1 in dari Appendix C-1 Foust (1980),
diperoleh :
D

= 0,0017
Pada NRe = 19377,94 dan
D

= 0,0017 dari Appendix C-3 Foust (1980)


diperoleh f = 0,03

Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:
Pipa lurus = 10 m
2 buah gate valve fully opened (L/D = 13)
L
2
3 buah elbow 90
= 2 x 13 x 0,0779 = 2,0249 m
0
L
(L/D = 30)
3
1 buah sharp edge entrance (K= 0,5 ; L/D = 27)
= 3 x 30 x 0,0779 = 6,4220 m
L
4
1 buah sharp edge exit (K= 1,0 ; L/D = 56)
= 1 28 0,0779 = 2,1028 m
L
5
L = 24,9112 m
= 1 58 0,0779 = 4,3614 m
= 81,7087 ft

Universitas Sumatera Utara
Faktor gesekan (F)
F =
D 2g
L fV
c
2
=
( )
ft 0,0873 x .det lbm.ft/lbf 32,174 x 2
ft) (81,7087 ft/det 383 , 2 0,03
2

= 2,478 ft.lbf/lbm
Dari persamaan neraca energi :
F
2g
V
g
g
Z W
c
2
c
f
+ + =
Tinggi pemompaan (Z) = 20 ft
W
f
(

2
2
.det ft.lbm/lbf 32,174
ft/det 32,174
= 20 ft +
( )
( )
(

174 , 32 2
383 , 2
2
+ 2,478 ft.lbf/lbm
= 22,566 ft.lbf/lbm

Sehingga :
W
s
= W
f
= 22,566 ft.lbf/lbm x 10,986 lbm/s
x 10,986 lbm/s
= 247,91 ft.lbf/s = 0,45 Hp

Effesiensi pompa = 80% (Petters dkk, 2004)
P =

s
W
=
8 , 0
45 , 0
= 0,563 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 1 Hp


LC-15 Pompa Sand Filter (P203)
Fungsi : Memompakan air dari sand filter ke menara air
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commersial steel
Kondisi operasi
Temperatur : 30
o
Densitas air : 1000 kg/m
C
3
= 62,4302 lbm/ft
3
(Perry, 1999)
Universitas Sumatera Utara
Viskositas air : 1 cp = 6,71 10
-4
Laju alir massa (F) : 1486,403 kg/jam = 3270,09 lbm/jam
lbm/ft.s (Perry, 1999)
Laju alir volume, Q :

F
=
3
lbm/ft 62,4302
lbm/jam 3270,09
= 52,379 ft
3
= 0,0143 ft
/jam
3
Diameter optimum, D
/s
o
: 3,9 Q
0,45

0,13
= 3,9 (0,0143)
(Peters dkk, 2004)
0,45
(62,4302)
= 0,98 in
0,13

Digunakan pipa dengan spesifikasi dipilih : (Geankoplis, 1997)
Ukuran pipa nominal : 1 in
Schedule pipa : 40
Diameter dalam (ID) : 1,049 in = 0,0873 ft = 0,0266 m
Diameter luar (OD) : 1,315 in = 0,1095 ft
Luas penampang dalam (Ai) : 0,006 ft

2

Kecepatan linier, v =
i
A
Q
=
2
3
ft 0,006
/s ft 0,0143
= 2,383 ft/s
Bilangan Reynold, N
Re

D v
= =
4
10 . 71 , 6
) 0873 , 0 )( 383 , 2 )( 4302 , 62 (


= 19377,94
Untuk commercial steel dengan diameter 1 in dari Appendix C-1 Foust (1980),
diperoleh :
D

= 0,0017
Pada NRe = 19377,94 dan
D

= 0,0017 dari Appendix C-3 Foust (1980)


diperoleh f = 0,03

Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:
Pipa lurus = 30 m
2 buah gate valve fully opened (L/D = 13)
L
2
3 buah elbow 90
= 2 x 13 x 0,0779 = 2,0249 m
0
(L/D = 30)
Universitas Sumatera Utara
L
3
1 buah sharp edge entrance (K= 0,5 ; L/D = 27)
= 3 x 30 x 0,0779 = 6,4220 m
L
4
1 buah sharp edge exit (K= 1,0 ; L/D = 56)
= 1 28 0,0779 = 2,1028 m
L
5
L = 40,9112 m
= 1 58 0,0779 = 4,3614 m
= 147,3087 ft
Faktor gesekan (F)
F =
D 2g
L fV
c
2
=
( )
ft 0,0873 x .det lbm.ft/lbf 32,174 x 2
ft) (147,3087 ft/det 383 , 2 0,03
2

= 4,4678 ft.lbf/lbm
Dari persamaan neraca energi :
F
2g
V
g
g
Z W
c
2
c
f
+ + =
Tinggi pemompaan (Z) = 70 ft
W
f
(

2
2
.det ft.lbm/lbf 32,174
ft/det 32,174
= 70 ft +
( )
( )
(

174 , 32 2
383 , 2
2
+ 4,678 ft.lbf/lbm
= 74,555 ft.lbf/lbm

Sehingga :
W
s
= W
f
= 74,555 ft.lbf/lbm x 10,986 lbm/s
x 10,986 lbm/s
= 819,07 ft.lbf/s = 1,489 Hp

Effesiensi pompa = 80% (Petters dkk, 2004)
P =

s
W
=
8 , 0
489 , 1
= 1,861 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 2 Hp



Universitas Sumatera Utara
LC-16 Pompa Anion Exchanger (P204)
Fungsi : Mengalirkan air dari cation exchanger ke anion
exchanger
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commersial steel
Kondisi operasi
Temperatur : 30
o
Densitas air : 1000 kg/m
C
3
= 62,4302 lbm/ft
3
Viskositas air : 1 cp = 6,7 10
(Perry, 1999)
-4
Laju alir massa (F) : 1486,403 kg/jam = 3270,09 lbm/jam
lbm/ft.s (Perry, 1999)
Laju alir volume, Q :

F
=
3
lbm/ft 62,4302
lbm/jam 3270,09
= 52,379 ft
3
= 0,0143 ft
/jam
3
Diameter optimum, D
/s
o
: 3,9 Q
0,45

0,13
= 3,9 (0,0143)
(Peters dkk, 2004)
0,45
(62,4302)
= 0,98 in
0,13

Digunakan pipa dengan spesifikasi dipilih : (Geankoplis, 1997)
Ukuran pipa nominal : 1 in
Schedule pipa : 40
Diameter dalam (ID) : 1,049 in = 0,0873 ft = 0,0266 m
Diameter luar (OD) : 1,315 in = 0,1095 ft
Luas penampang dalam (Ai) : 0,006 ft

2

Kecepatan linier, v =
i
A
Q
=
2
3
ft 0,006
/s ft 0,0143
= 2,383 ft/s
Bilangan Reynold, N
Re

D v
= =
4
10 . 71 , 6
) 0873 , 0 )( 383 , 2 )( 4302 , 62 (


= 19377,94
Universitas Sumatera Utara
Untuk commercial steel dengan diameter 1 in dari Appendix C-1 Foust (1980),
diperoleh :
D

= 0,0017
Pada NRe = 19377,94 dan
D

= 0,0017 dari Appendix C-3 Foust (1980)


diperoleh f = 0,03
Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:
Pipa lurus = 3 m
2 buah gate valve fully opened (L/D = 13)
L
2
3 buah elbow 90
= 2 x 13 x 0,0266 = 0,6924 m
0
L
(L/D = 30)
3
1 buah sharp edge entrance (K= 0,5 ; L/D = 24)
= 3 x 30 x 0,0266 = 2,1958 m
L
4
1 buah sharp edge exit (K= 1,0 ; L/D = 50)
= 1 28 0,0266 = 0,6391 m
L
5
L = 7,8587 m
= 1 58 0,0266 = 1,3315 m
= 25,7765 ft
Faktor gesekan (F)
F =
D 2g
L fV
c
2
=
( )
ft 0,0873 x .det lbm.ft/lbf 32,174 x 2
ft) (25,7765 t 2,383ft/de 0,03
2
= 0,7817 ft.lbf/lbm
Dari persamaan neraca energi :
F
2g
V
g
g
Z W
c
2
c
f
+ + =
Tinggi pemompaan (Z) = 5 ft
W
f
(

2
2
.det ft.lbm/lbf 32,174
ft/det 32,174
= 5 ft +
( )
( )
(

174 , 32 2
383 , 2
2
+ 0,7817 ft.lbf/lbm
= 5,8697 ft.lbf/lbm

Sehingga :
W
s
= W
f
x 10,986 lbm/s
Universitas Sumatera Utara
= 5,8697 ft.lbf/lbm x 10,986 lbm/s
= 64,484 ft.lbf/s = 0,117 Hp

Effesiensi pompa = 80% (Petters dkk, 2004)
P =

s
W
=
8 , 0
117 , 0
= 0,146 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 1 Hp


LC-17 Pompa Deaerator (P205)
Fungsi : Mengalirkan air dari Deaerator ke Boiler (ketel uap)
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commersial steel
Kondisi operasi
Temperatur : 90
o
Densitas air : 965,321 kg/m
C
3
= 60,2651 lbm/ft
3
Viskositas air : 1 cp = 6,7 10
(Perry, 1999)
-4
Laju alir massa (F) : 1486,403 kg/jam = 3270,09 lbm/jam
lbm/ft.s (Perry, 1999)
Laju alir volume, Q :

F
=
3
lbm/ft 60,2651
lbm/jam 09 , 3270
= 54,2618 ft
3
= 0,015 ft
/jam
3
Diameter optimum, D
/s
o
: 3,9 Q
0,487

0,144
= 3,9 (0,015)
(Peters dkk, 2004)
0,487
(60,265)
= 2,068 in
0,344

Digunakan pipa dengan spesifikasi Appendix A-5 Geankoplis (1999), dipilih :
Ukuran pipa nominal : 2 in
Schedule pipa : 40
Diameter dalam (ID) : 2,067 in = 0,172 ft = 0,052 m
Diameter luar (OD) : 2,375 in = 0,197 ft
Luas penampang dalam (Ai) : 0,0233 ft
2

Universitas Sumatera Utara

Kecepatan linier, v =
i
A
Q
=
2
3
ft 0,0233
/s ft 0,015
= 0,6437 ft/s
Bilangan Reynold, N
Re

D v
= =
4
10 . 7 , 6
) 172 , 0 )( 6437 , 0 )( 265 , 60 (

= 9.959,88
Untuk commercial steel dengan diameter 2 in dari Appendix C-1 Foust (1980),
diperoleh :
D

= 0,0012
Pada NRe = 9.959,88 dan
D

= 0,0012 dari Appendix C-3 Foust (1980)


diperoleh f = 0,028
Dari Appendix C-2a Foust (1980), diperoleh instalasi pipa sebagai berikut:
Pipa lurus = 8 m
2 buah gate valve fully opened (L/D = 13)
L
2

= 2 x 13 x 0,0266 = 0,6924 m
3 buah elbow 90
0
L
(L/D = 30)
3
1 buah sharp edge entrance (K= 0,5 ; L/D = 24)
= 3 x 30 x 0,0266 = 2,1958 m
L
4
1 buah sharp edge exit (K= 1,0 ; L/D = 50)
= 1 28 0,0266 = 0,6391 m
L
5
L = 12,8587 m
= 1 58 0,0266 = 1,3315 m
= 42,1766 ft
Faktor gesekan (F)
F =
D 2g
L fV
c
2
=
( )
ft 0,172 x .det lbm.ft/lbf 32,174 x 2
ft) (42,1766 et 0,6437ft/d 0,028
2
= 0,047 ft.lbf/lbm
Dari persamaan neraca energi :
F
2g
V
g
g
Z W
c
2
c
f
+ + =
Tinggi pemompaan (Z) = 10 ft
Universitas Sumatera Utara
W
f
(

2
2
.det ft.lbm/lbf 32,174
ft/det 32,174
= 10 ft +
( )
( )
(

174 , 32 2
6437 , 0
2
+ 0,047 ft.lbf/lbm
= 10,053 ft.lbf/lbm

Sehingga :
W
s
= W
f
= 10,0538 ft.lbf/lbm x 10,986 lbm/s
x 10,986 lbm/s
= 110,451 ft.lbf/s = 0,2 Hp

Effesiensi pompa = 80% (Petters dkk, 2004)
P =

s
W
=
8 , 0
2 , 0
= 0,25 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 1 Hp


LC.18 Blower (JB-201)
Fungsi : Menghisap udara yang ada di sekitar untuk dimasukkan ke dalam Hot
Chamber (HC-201)
Jenis : Rotary Compressor Type Straight Lobes
Bahan : Commercial Steel
Kondisi Operasi :
Temperatur (T) : 150
o
Tekanan (P) : 1 atm (14,696 psi)
C
Laju udara yang masuk : 2576,805 kg/jam
Banyaknya udara yang akan dihisap = 2576,805 kg/jam
Densitas udara pada 150
o
C = 0,842 kg/m
3
(Tabel A.3-3, Geankoplis, 1983)

Volume udara =
jam
m
m kg
jam kg 3
3
338 , 3060
/ 842 , 0
/ 805 , 2576
=
Volume udara = 3060,338 m
3
/jam = 10040,358 ft
3
= 167,34 ft
/jam
3
/menit
Universitas Sumatera Utara

Untuk Blower kapasitas 500 ft
3
1. Features (male x female) = 2 x 2
/ min, spesifikasinya adalah sebagai berikut:
(Tabel 7.8, Walas,1988)
2. Max Displacement = 500 ft
3
3. Diameter maksimum = 18 in
/menit
4. Diameter minimum = 10 in
5. Kecepatan maksimum = 0,05 Mach
6. Kecepatan normal = 0,04 Mach
7. Maksimum L/d, Tekanan rendah = 2,5
8. Maksimum L/d, Tekanan tinggi = 1,50
9. Efisiensi volumetric = 5
10. Faktor X untuk displacement = 0,27
11. Efisiensi Normal overall = 68
12. Normal Mach = 95 %
13. Daya = 100 Hp

LC.19 Hot Chamber (HC-201)
Fungsi : menghasilkan udara panas yang dibutuhkan dalam proses
Jenis : Hot Room
Bahan : Batu tahan api, asbestos dan beton
Kondisi Operasi :
Temperatur (T) : 150
o
Tekanan (P) : 1 atm (14,696 psi)
C
Laju udara yang masuk : 2576,805 kg/jam
Banyaknya udara yang akan dihisap = 2576,805 kg/jam
Densitas udara pada 150
o
C = 0,842 kg/m
3
(Tabel A.3-3, Geankoplis, 1983)

Volume udara =
jam
m
m kg
jam kg 3
3
338 , 3060
/ 842 , 0
/ 805 , 2576
=
Volume udara = 3060,338 m
3
/jam = 10040,358 ft
3
/jam
Universitas Sumatera Utara
= 167,34 ft
3
Spesifikasinya adalah sebagai berikut: (Sianturi, 1977)
/menit
1. Dibuat dari batu tahan api dilapisi dengan asbestos dan beton
2. Dibuat dalam 2 kamar untuk memungkinkan regenerasi

Volume udara tiap menit adalah =
Perhitungan Luas Kamar
menit m
jam menit
jam m
/ 005 , 51
/ 60
/ 338 , 3060
3
3
=
Volume total =
2
005 , 51
m
3
= 25,502 m
3
Diasumsikan P = 2/3 L = T

Maka :
Volume total = P x L x T
25,502 m
3
= 3/2 P
P
3

3
= 17,001 m
3
Maka :

P = 2,571 m diambil ukuran panjang sebesar 3 m
L = 3/2 x 3 m = 4,5 m
Dan T = P = 3 m

LC.20 Brander (BR-201)
Fungsi : Menyemprotkan bahan bakar untuk menghasilkan api pemanas yang digunakan
dalam hot chamber (HC-201)
Bahan : Besi besi tuang
Kondisi Operasi :
Temperatur (T) : 30
o
Tekanan (P) : 1 atm (14,696 psi)
C
Spesifikasinya adalah sebagai berikut: (Sianturi,1977)
1. Terbuat dari besi besi tuang
2. Dilengkapi dengan alat alat control


Universitas Sumatera Utara
LC-21 Water Cooling Tower (WCT-201)
Fungsi : Mendinginkan air pendingin bekas dari temperatur 45
o
C
menjadi 24
o
Jenis : Mechanical Draft Cooling Tower
C
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-53 Grade B
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Suhu air masuk menara (T
L2
) = 45
o
C = 113
o
Suhu air keluar menara (T
F
L1
) = 24
o
C = 75,2
o
Suhu udara (T
F
G1
) = 25
o
C = 77
o
Dari Gambar 12-14 Perry (1999), diperoleh suhu bola basah, T
F
w
= 68
o
Dari Gambar 12-14 Perry (1999), untuk data temperatur di atas diperoleh
konsentrasi air = 1,85 gal/ft
F
2
Dari Gambar 12-3 Perry (1999), untuk T
.menit
w
= 65
o
F dan Temperatur bola kering =
77
o
Densitas air (45
F diperoleh kelembaban, (H) = 0,014 kg uap air/kg udara kering
o
C) = 990,16 kg/m
Laju massa air pendingin = 6476,571 kg/jam
3

Laju volumetrik air pendingin= 6476,571 / 990,16 = 6,747 m
3
Kapasitas air, Q = 6,747 m
/jam
3
/jam 264,17 gal/m
3
= 29,69 gal/menit
/ 60 menit/jam
Faktor keamanan = 20%
Luas menara, A = 1,2 (kapasitas air/konsentrasi air)
= 1,2 (29,69 gal/menit)/(1,85 gal/ft
2
= 19,47 ft
.menit)
Laju alir air tiap satuan luas (L)=
2

) m s)(1 )(3600 ft (19,47
ft) am)(3,281 kg/jam)(1j (6476,571
2 2
2

= 0,303 kg/s.m
Perbandingan L : G direncanakan = 5 : 6
2

Sehingga laju alir gas tiap satuan luas (G) = 0,36 kg/m
2

.s
Perhitungan tinggi menara
Maka, dari Persamaan 9.3.8 Geankoplis (1997) menjadi:
:
Universitas Sumatera Utara
Hy
1
= (1,005 + 1,88 H)(T
G1
= (1,005 + 1,88 0,014)(25-0) + 2501,4 (0,014)
-0) + (2501,4 H)
= 60,803 kJ/kg
Dari pers. 10.5-2, Geankoplis (1997) :
G (Hy
2
Hy
1
) = L (T
L2
T
L1
0,36 (Hy
)
2
60,8) = 0,303 (4,187.10
3
Hy
)(45-24)
2

= 134,766 kJ/kg
30
50
70
90
110
130
150
170
190
210
230
10 15 20 25 30 35 40 45 50
Suhu (C)
E
n
t
a
l
p
i

1
0
^
3

(
j
/
k
g
)
kesetimbangan
Operasi

Gambar LC.1 Grafik Entalpi dan Temperatur Cairan pada Cooling Tower (CT)


Tabel LC.1 Perhitungan Entalpi dalam Penentuan Tinggi Menara Pendingin
Hy Hy* 1/(Hy*-Hy)
60,8 88 0,0368
74 110,69 0,0273
106 165,72 0,0167
134,766 213,8 0,0125


Universitas Sumatera Utara
0.0100
0.0150
0.0200
0.0250
0.0300
0.0350
0.0400
80 100 120 140 160 180 200 220
Hy
1
/
(
H
y
-
h
y
)

Gambar LC.2 Kurva Hy terhadap 1/(Hy*-Hy)

Ketinggian menara, z =


y2
y1
H
H G
Hy * Hy
dHy
.a M.k
G
(Geankoplis, 1997)
Luasan daerah di bawah kurva dari Gambar LD.2 :


y2
y1
H
H
Hy * Hy
dHy
= 2,203
Estimasi k
G
.a = 1,207.10
-7
kg.mol/s.m
3
Maka ketinggian menara, z =
(Geankoplis, 1997)
) )(1,013.10 (1,207.10 29
2,203 x 0,582
5 7


= 3,62 m =11,86 ft

Diambil performance menara 90%, maka dari Gambar 12-15 Perry (1999),
diperoleh tenaga kipas 0,03 hp/ft
Perhitungan Daya Kipas
2
Daya yang diperlukan = 0,03 hp/ft
.
2
11,86
2
ft
2
Digunakan daya standart 5 hp
= 4,22 hp

Dari Gambar LD.1 diperoleh slope = 7,28
Perhitungan laju alir udara minimum
Slope = L/G
min
G
(Geankoplis, 1997)
min
= 0,042 kg/s.m
= 0,303/7,28
Laju alir udara minimum adalah: 0,042 kg/s.m
2

2
.
Universitas Sumatera Utara
LC-22 Aerator (AE-101)
Fungsi : Menembakkan udara dari lingkungan ke bak penampung.
Jenis : Straight blade fan
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Jumlah : 1 buah
Kondisi opersi :
P
inlet
P
= 760 mmHg
outlet
V
= 769,6 mmHg
udara
F
= 8 m/s
udara

= 0,716 kg/s
udara
= 1,168 kg/m
Pressure head =
3

( )
|
|
.
|

\
|
|
|
.
|

\
|

3
2
5
/ 168 , 1
1 /
10 01325 , 1
/ 760
760 6 , 769
m kg atm
m N
atm mm
mmHg

Pressure head = 1095,8 J/kg
velocity head =
2
0 8
2

= 64 J/kg
-W
S
= 60%
= 1095,8 + 64 = 1159,8 J/kg
W
p
1000
F W
S


= =
1000 6 , 0
716 , 0 8 , 1159

= 1,384 kW = 1,855 hp

Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN D
PERHITUNGAN ASPEK EKONOMI

Dalam pra rancangan pabrik klorin dioksida digunakan asumsi sebagai
berikut:
1. Perusahaan beroperasi selama 330 hari dalam setahun.
2. Kapasitas produksi maksimum adalah 20.000 ton/tahun
3. Perhitungan didasarkan pada harga peralatan terpasang (HPT)
4. Harga alat disesuaikan dengan basis J anuari 2008, dimana nilai tukar dollar
terhadap rupiah adalah US$ 1 Rp 9500,-

LD.1 Modal Investasi Tetap
LD.1.1 Modal Investasi Tetap Langsung (MITL)
A. Biaya Tanah Lokasi Pabrik
Biaya tanah pada lokasi pabrik diperkirakan Rp 100.000,-/m
2
Harga tanah seluruhnya =7004,984 m
(Tembung,
2008)
2
Rp 100.000,-/m
2
=Rp 700.498.400,-

Biaya perataan tanah diperkirakan 5 % dari harga tanah seluruhnya
(Timmerhaus, 1991)
Biaya perataan tanah = 0,05 Rp 700.498.400,-
=Rp 35.024.920,-
Total biaya tanah =Rp 700.498.400,- +Rp 35.024.920,-
=Rp 735.532.320.-
Universitas Sumatera Utara

B. Harga Bangunan
Perincian harga bangunan dapat dilihat pada tabel LE1
Tabel LD 1 Perincian harga bangunan
Nama Bangunan Luas (m
2
Harga (Rp/m )
2
Jumlah (Rp) )
Areal proses 756 2.500.000 1.890.000.000
Pergudangan 650 1.200.000 780.000.000
Laboratorium 100 1.700.000 170.000.000
Perkantoran 600 1.500.000 900.000.000
Parkir 200 600.000 120.000.000
Klinik 100 1.500.000 150.000.000
Tempat Ibadah 200 1.500.000 300.000.000
Kantin 100 1.500.000 150.000.000
Bengkel 100 1.500.000 150.000.000
Pembangkit Listrik 300 1.700.000 510.000.000
Ruang kontrol 100 2.500.000 250.000.000
Pengolahan Air 316,56 800.000 253.248.000
Areal perluasan 756 700.000 529.200.000
Unit Pemadam kebakaran 100 1000.000 100.000.000
Pos Keamanan 25 1.250.000 31.250.000
Taman 600 300.000 180.000.000
J alan 2001,42 700.000 1400.996.800
Total 7004,98 Rp 7.864.694.800

C. Perincian Harga Peralatan
Harga peralatan dapat dicari dengan menggunakan persamaan berikut :
C
x
=C
y
m
y
x
X
X
I
I

1
2
.
Dimana : C
x
=Harga alat pada tahun pembelian (2007)
Universitas Sumatera Utara
C
y
I
=Harga alat pada kapasitas yang tersedia
x
I
=Indeks harga pada tahun 2007
y
X
=Indeks harga pada tahun yang tersedia
1
X
=Kapasitas alat yang tersedia
2
m =Faktor eksponensial untuk jenis alat yang tersedia
=Kapasitas alat yang diinginkan
Untuk menghitung semua harga peralatan pada pabrik, digunakan metode
Marshall R Swift Equipment Cost Indeks. Indeks yang digunakan adalah
Chemichal Engineering Plant Cost Indeks (Timmerhaus, 2004).
Tabel LD 2 Data Indeks Harga Chemical Engeneering (CE)
Tahun
Indeks
(Yi)
X X
i

i
Y
2

i
X
2

i
. Y
i

1993 964,2 1 1 929681,64 964,2
1994 993,4 2 4 986843,56 1986,8
1995 1027,5 3 9 1055756,25 3082,5
1996 1039,1 4 16 1079728,81 4156,4
1997 1056,8 5 25 1116826,24 5284,0
1998 1061,9 6 36 1127631,61 6371,4
1999 1068,3 7 49 1141264,89 7478,1
2000 1089,0 8 64 1185921,00 8712,0
2001 1093,9 9 81 1196617,21 9845,1
2002 1102,5 10 100 1215506,25 11025,0
Total 10496,6 55 385 11035777,46 58905,5
(Timmerhaus, 2004)
Untuk mencari indeks harga pada tahun 2007 digunakan Metode Regresi
Koefisien Korelasi, yaitu :
r =
)} ) ( . { } ) ( . {(
) . ( ) . . (
2 2 2 2
i i i i
i i i i
Y Y n x X X n
Y X Y X n


= 0,97
Universitas Sumatera Utara
Harga koefisien yang mendekati +1 menyatakan bahwa terdapat hubungan
linear antar variabel X dan Y, sehingga persamaan regresi yang mendekati adalah
Persamaan Regresi Linear.
Persamaan umum Regresi Linear adalah Y =a +b X
Dengan : Y =Indeks harga pada tahun yang dicari (2007)
X =Variabel tahun ke n 1
a, b =Tetapan persamaan regresi
dimana a dan b dapat dicari dengan menggunakan rumus :
a =
2 2
2
) ( ) . (
) . ( ) (
i i
i i i i i
X X n
Y X x X Y x X



=
2
55 ) 385 10 (
) 5 , 58905 55 ( ) 6 , 10496 385 (

X
x x
=971,38
b =
2 2
) ( ) . (
) ( ) . (
i i
i i i i
X X n
Y x X Y X x n



=
2
55 ) 385 10 (
) 6 , 10496 55 ( ) 5 , 58905 10 (

X
x x
=14,23
Y = 66 , 1049
10
6 , 10496
= =

n
Y
i

X = 5 , 5
23 , 14
38 , 971 66 , 1049 ) (
=

b
a Y

Dengan demikian harga indeks pada tahun 2007 (n =16 tahun yang ke 16
maka X =15) adalah:
Y =971,38 +(14,23 x 15)
=1184,83.
Untuk alat yang tidak tersedia, faktor eksponennya (m) dianggap 0,6
(Timmerhaus, 2004).
Universitas Sumatera Utara
Contoh perhitungan estimasi harga peralatan:
Nama alat : Tangki produk
J umlah : 1 buah
Volume tangki (X
2
) : 824,989 m
Untuk tangki produk, volume tangki yang disediakan
3
X
1
=100 m
C
3

y
I
=US$ 70.000
x
I
=114,83
y
m =0,52
=1102,5
Maka harga tangki pada tahun 2007 :
C
x

5 , 1102
83 , 1184
100
974 , 80
52 , 0
=US$ 400.000
=US$ 67.408 Rp 9500,-
=Rp 640.381.530,-
Dengan cara yang sama perkiraan harga alat proses yang lainnya dapat dilihat
pada Tabel LD 3 dan Tabel LD 4 untuk perkiraan harga peralatan utilitas pada
pabrik pembuatan klorin dioksida.
Universitas Sumatera Utara
Tabel LD 3 Perkiraan Harga Peralatan Proses
No Nama Alat Unit
Harga/Unit
(Rp)
Harga Total
(Rp)
1 Tangki Larutan n-Pentana 1 439.453.546 439.453.546
2
Tangki Penampungan Sementara
Cokelat Pasta
1 155.630.831 155.630.831
3
Tangki Pencampuran Cokelat
Pasta & n-Pentana
1 351.087.160 351.087.160
4 Tangki Penampungan Filtrat 1 335.502.142 335.502.142
5 Tangki Produk 1 640.381.530 640.381.530
6 Heat Exchanger 1 123.500.000 123.500.000
7 Condensor (CD 101) 1 104.500.000 104.500.000
8 Condensor (CD 102) 1 133.000.000 133.000.000
9 Evaporator 1 1.520.000.000 1.520.000.000
10 Screw Conveyor 1 76.000.000 76.000.000
11 Bucket Elevator (BE 101) 1 17.722.450 17.722.450
12 Bucket Elevator (BE 102) 1 17.722.450 17.722.450
13 Bucket Elevator (BE 103) 1 20.142.110 20.142.110
14 Pompa 101 1 3.000.000 3.000.000
15 Pompa 102 1 3.000.000 3.000.000
16 Pompa 103 1 3.000.000 3.000.000
17 Pompa 104 1 3.000.000 3.000.000
18 Cyclon 1 314.534.550 314.534.550
19 Fan 1 6.650.000 6.650.000
20 Filter Press 1 719.912.660 719.912.660
21 Spray Dryer 1 2.137.500.000 2.137.500.000
22 Hammer Mill 2 312.547.245 625.094.490
Total 7.750.433.921
(Timmerhaus, 2004)
Universitas Sumatera Utara
Tabel LD 4 Perkiraan Harga Peralatan Utilitas
No Nama Alat Unit
Harga/Unit
(Rp)
Harga Total
(Rp)
1 Tangki Alumunium Sulfat 1 29.236.820 29.236.820
2 Tangki Natrium Carbonat 1 71.221.698 71.221.698
3 Tangki H
2
SO 1
4
2.199.965 2.199.965
4 Tangki NaOH 1 1.573.016 1.573.016
5 Clarifier 1 75.777.733 75.777.733
6 Sand Filter 1 45.761.650 45.761.650
7 Menara Air 1 166.628.154 166.628.154
8 Penukar Kation 1 38.544.217 38.544.217
9 Penukar Anion 1 38.544.217 38.544.217
10 Pompa 201 2 3.000.000 6.000.000
11 Pompa 202 2 3.000.000 6.000.000
12 Pompa 203 1 3.000.000 3.000.000
13 Pompa 204 & 205 2 3.000.000 6.000.000
14 Aerator 1 16.623.322 16.623.322
16 Blower 1 702.291.550 702.291.550
17 Brander 1 50.000.000 50.000.000
18 Ketel Uap 1 237.880.000 237.880.000
Total 19 1.497.659.020

Total harga peralatan =Rp 7.738.433.921,- +Rp 1.497.659.020,-
=Rp 9.248.092.941,-
Harga peralatan di atas masih merupakan perkiraan. Untuk harga alat sampai
di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut (Timmerhaus, 2004):
- Biaya transportasi = 5 %
- Biaya asuransi = 1 %
- Bea masuk = 15 %
Universitas Sumatera Utara
- PPn = 10 %
- PPh = 10 %
- Biaya gudang di pelabuhan = 0,5 %
- Biaya administrasi pelabuhan = 0,5 %
- Transportasi lokal = 0,5 %
- Biaya tak terduga = 0,5 %
Total = 43 %
Harga alat impor sampai ke lokasi pabrik = 1,43 Rp Rp 9.248.092.941,-
= Rp 13.224.722.906,-
Biaya pemasangan diperkirakan 10 % dari harga peralatan (Timmerhaus, 2004)
Biaya pemasangan = 0,1 Rp 13.224.772.906,-
= Rp 1.322.477.291,
C. Harga peralatan terpasang (HPT)
=Rp 13.224.722.906,- +Rp 1.322.477.291,-
=Rp 14.547.250.197,-
D. Instrumentasi dan Alat Kontrol
Diperkirakan biaya instrumentasi dan alat kontrol 13% dari HPT
(Timmerhaus, 2004)
Biaya instrumentasi dan alat kontrol = 0,13 Rp 14.547.250.197,-
= Rp 1.891.142.526,-
E. Biaya Perpipaan
Diperkirakan biaya perpipaan 80 % dari HPT (Timmerhaus, 2004).
Biaya perpipaan = 0,8 Rp 14.547.250.197,-
= Rp 11.637.800.157,-
Universitas Sumatera Utara
F. Biaya Instalasi Listrik
Diperkirakan biaya instalasi listrik 10 % dari HPT (Timmerhaus, 2004)
Biaya instalasi listrik = 0,1 Rp 14.547.250.197,-
= Rp 1.454.725.020,-
G. Biaya Insulasi
Diperkirakan biaya insulasi 8 % dari HPT (Timmerhaus, 2004).
Biaya insulasi = 0,08 Rp 14.547.250.197,-
= Rp 1.163.780.016,-
H. Biaya Inventaris Kantor
Diperkirakan biaya inventaris kantor 1 % dari HPT (Timmerhaus, 2004).
Biaya inventaris kantor = 0,01 Rp 14.547.250.197,-
= Rp 145.472.502,-
I. Biaya Perlengkapan Kebakaran dan Keamanan
Diperkirakan biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan 1 % dari HPT
(Timmerhaus, 2004).
Biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan = 0,01 Rp 14.547.250.197,-
= Rp 145.472.502,-
Universitas Sumatera Utara
J. Sarana Transportasi
Tabel LD 5 Biaya Sarana Transportasi

Jenis Kendaraan Unit Jenis Harga/unit
(Rp)
Harga/unit
(Rp)
Mobil Direktur 1 New Camry 2.4 G A/T 382.000.000 382.000.000
Mobil Manajer 2 Corolla Altis 1800J Manual 279.150.000 558.300.000
Mobil Kepala Bagian 3 Avanza E Manual 108.050.000 324.150.000
Mobil Dinas 1 Innova E Standar 152.300.000 152.300.000
Truk 2 Dyna 6 roda Chassis 140PS 181.200.000 362.400.000
TOTAL 1.779.150.000

Total MITL = A +B +C +D +E +F +G +H +I +J
= Rp 41.376.876.319,-

LD.1.2 Modal Investasi Tetap Tak Langsung (MITTL)
A. Pra Investasi
Diperkirakan 7 % dari MITL =0,07 Rp 41.376.876.319,-
= Rp 2.896.381.342,-
B. Engineering dan Supervisi
Diperkirakan 8 % dari MITL = 0,08 Rp 41.376.876.319,-
= Rp 3.310.150.106,-
C. Biaya Kontraktor
Diperkirakan 2 % dari MITL = 0,02 Rp 41.376.876.319,-
= Rp 827.537.526,-
Universitas Sumatera Utara

D. Biaya Tak Terduga
Diperkirakan 10 % dari MITL = 0,1 Rp 41.376.876.319,-
= Rp 4.137.687.632,-
Total MITTL = A +B +C +D
= Rp 11.171.756.606,-
Total MIT = MITL +MITTL
=Rp 52.548.632.926,-

Universitas Sumatera Utara
LD.2 Modal Kerja
Modal kerja dihitung untuk pengoperasian pabrik selama 3 bulan (90 hari).
LD.2.1 Persediaan Bahan Baku
a. Persediaan Bahan Baku Proses
1. Biji Cokelat Kering
Kebutuhan =2525,25 kg/jam
Harga =$1600/ton,- (Harian Bisnis, 2007)
Harga total =90 hari24 jam/hari2525,25 kg/jam$1600/ton
1000kg
1ton

$1
Rp9500

=Rp 169.215.471.360,-
2. n - Pentana
Kebutuahan = 10230 Kg/jam; untuk 2 jam operasi = 20460 Kg
Kebutuhan make up =0,0235 kg/jam
Untuk make up 90 hari =0,0235 kg/jam90 hari24 jam/hari =50,76 kg
Harga =$45/liter
Harga total =[20460kg +50,76kg}$45/ton
1000kg
1ton

$1
Rp9500

=Rp 14.006.948.722,-

b. Persediaan Bahan Baku Utilitas
1. Alum, Al
2
(SO
4
)
Kebutuhan = 1,7832 kg/jam
3

Harga = Rp9.000,-/kg (CV. Rudang J aya, 2008)
Harga total = 90 hari 1,7832 kg/jam 24 jam/hari x Rp 9.000,- /kg
= Rp 1.444.392,-
Universitas Sumatera Utara

2. Soda abu, Na
2
CO
Kebutuhan = 0,9624 kg/jam
3

Harga = Rp 8.100,-/kg (CV. Rudang J aya, 2008)
Harga total = 90 hari 0,964 kg/jam 24 jam/hari Rp 8.100,- /kg
= Rp 701.590,-
3. NaOH
Kebutuhan = 0,0262 kg/jam
Harga =22.000/kg (CV. Rudang J aya, 2008)
Harga total =90 hari24 jam/hari0,0262 kg/jamx Rp.22.000/ton
=Rp 1.245.024,-
4. H
2
SO
Kebutuhan =0,0543 kg/jam
4
Harga =367.000/liter (CV. Rudang J aya, 2008)
Harga total =90 hari24 jam/hari0,0543 kg/jamRp.367.000
=Rp 984.271,-
5. Solar
Kebutuhan =27,4218 ltr/jam
Harga =Rp 5.000,-/ltr (Pertamina, 2008)
Harga total = 90 hari 24 jam 27,4218 ltr/jam Rp 5.000,-/ltr
= Rp 296.155.440,-
Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 3 bulan adalah
Rp 183.522.950.799,-
Total biaya persediaan bahan baku 1 tahun adalah =Rp 734.091.803.196,-
Universitas Sumatera Utara

LD.2.2.Kas
1. Gaji Pegawai
Tabel LD 6 Perincian Gaji Pegawai
No Jabatan Jmlh Gaji/bulan (Rp) Gaji Total (Rp)
1 Dewan Komisaris 1 20.000.000 20.000.000
2 Direktur 1 10.000.000 10.000.000
3 Bendahara 1 3.000.000 3.000.000
4 Sekretaris 1 2.500.000 2.500.000
5 General Manager 1 7.000.000 7.000.000
6 Manajer Produksi 1 5.000.000 5.000.000
7 Supervisor 4 3.000.000 12.000.000
8 Kepala Bidang 3 4.000.000 12.000.000
9 Legalisasi 1 3.000.000 3.000.000
10 Humas 2 2.000.000 4.000.000
11 Personalia 2 2.000.000 4.000.000
12 Administrasi 4 2.000.000 8.000.000
13 Karyawan Pemasaran 4 1.500.000 6.000.000.
14 Dokter 1 3.000.000 3.000.000
15 Perawat 3 1.500.000 4.500.000
16 Karyawan Proses & Utilitas 66 1.000.000 66.000.000
17 Karyawan Bengkel 12 1.000.000 12.000.000
18 Petugas Keamanan 12 1.000.000 12.000.000
19 Petugas Kebersihan 6 800.000 4.800.000
20 Supir 2 1.000.000 2.000.000
TOTAL 128 201.800.000,-
Universitas Sumatera Utara

Total gaji pegawai selama 3 bulan=3Rp. 201.800.000,-=Rp 605.400.000,-
Tota gaji pegawai selama 1 tahun =Rp 2.421.600.000,-

2. Biaya Administrasi Umum
Diperkirakan 10 % dari gaji pegawai = 0,1 Rp Rp 605.400.000,-
= Rp 60.540.000,-
3. Biaya Pemasaran
Diperkirakan 10 % dari gaji pegawai =0,1 Rp 605.400.000,-
= Rp 60.540.000,-
4. Pajak Bumi dan Bangunan
Menurut UU No. 20 Tahun 2000 J o UU No. 21 Tahun 1997:
Objek Pajak Luas (m
2
NJ OP (Rp)
)
Per m J umlah
2

Bumi 5370,904 100.000 537.090.400
Bangunan 5370,904 300.000 1.611.271.200

Nilai J ual Objek Pajak (NJ OP) sebagai dasar pengenaan PBB
= Rp 537.090.400,- +Rp 1.61.271.200,-
= Rp 2.148.361.600,-
Bangunan yang tidak kena pajak adalah tempat ibadah yaitu sebesar 100 m
2
NJ OP Tidak Kena Pajak =100 Rp 300.000,- (Perda Sumatera Utara)

=Rp 30.000.000,-
NJ OP untuk penghitungan PBB =Rp 2.148.361.600,- Rp 30.000.000,-
=Rp 2.118.361.600,-
Nilai J ual Kena Pajak = 20 % Rp 2.118.361.600,-
Universitas Sumatera Utara
= Rp 423.672.320,-
Pajak Bumi dan Bangunan yang terutang =0,5 % Rp 423.672.320,-
=Rp 2.118.362,-
Tabel LD 7 Perincian Biaya Kas
No. Jenis Biaya Jumlah (Rp)
1. Gaji Pegawai 605.400.000
2. Administrasi Umum 60.540.000
3. Pemasaran 60.540.000
4. Pajak Bumi dan Bangunan 2.118.362
Total 728.598.362

LD.2.3.Biaya Start Up
Diperkirakan 12 % dari Modal Investasi Tetap (Timmerhaus, 2004).
Biaya start-up = 0,12 Rp 52.548.633.926,-
= Rp 6.305.835.951,-
LD.2.4.Piutang Dagang
HPT
12
IP
PD =
dimana: PD = piutang dagang
IP = jangka waktu kredit yang diberikan (3 bulan)
HPT = hasil penjualan tahunan

1. Produksi Lemak Cokelat =2525.25 kg/jam =19.999,98 kg/tahun
Harga jual Lemak Cokelat =$ 5.400/ton
Hasil penjualan Salt Cake per tahun adalah :
= 19,9999 ton$ 5.400/ton x
1 $
9500 Rp

Universitas Sumatera Utara
= Rp 1.025.998.974.000,-
2. Produksi Klorin dioksida =18.773,51 kg/tahun
Harga jual Klorin dioksida =$800/ton (Chemical Market Reporter, 2007)
Hasil penjualan Klorin dioksida per tahun adalah :
=18,7735 ton $800/ton
1 $
9500 Rp

= Rp 142.678.679.040,-
Maka harga total penjualan per tahun:
=Rp 1.025.998.974.000,- +Rp 142.678.679.040,-
=Rp 1.168.677.653.040,-
Piutang Dagang =
12
3
x Rp 1.168.677.653.040,-
= Rp 292.169.413.260,-
Tabel LD 8 Perincian Modal Kerja
No. Jenis Biaya Jumlah (Rp)
1. Bahan baku proses dan utilitas 183.522.950.799
2. Kas 728.598.362
3. Start up 6.305.835.951
4. Piutang Dagang 292.169.413.260
Total Modal Kerja 482.726.798.372

Total Modal Investasi = Modal Investasi Tetap +Modal Kerja
= Rp 52.548.632.926,- + Rp 482.726.798.372,-
= Rp 535.275.431.297,-
Modal ini berasal dari:
1. Modal sendiri = 60 % dari total modal investasi
= 0,6 Rp 535.275.431.297,-
Universitas Sumatera Utara
= Rp 321.165.258.778,-
2. Pinjaman dari Bank = 40 % dari total modal investasi
= 0,4 Rp 535.275.431.297,-
= Rp 214..110.172.519,-

LD.3. Biaya Produksi Total
LD.3.1 Biaya Tetap (Fixed Cost = FC)
A. Gaji Tetap Karyawan
Gaji tetap karyawan terdiri dari gaji tetap tiap bulan ditambah 3 bulan gaji
yang diberikan sebagai tunjangan, sehingga :
Gaji total =(12 +3) Rp 201.800.000,- =Rp 2.623.400.000,-
B. Bunga Pinjaman Bank
Diperkirakan 19 % dari modal pinjaman bank
= 0,19 Rp 214..110.172.519,-
= Rp 40.680.932.779,-
C. Depresiasi dan Amortisasi
Depresiasi dihitung dengan metode garis lurus dengan harga akhir nol.

n
L P
D

=
dimana: D = depresiasi per tahun
P = harga awal peralatan
L = harga akhir peralatan
n = umur peralatan (tahun)
Universitas Sumatera Utara
Semua modal investasi tetap langsung (MITL) kecuali tanah mengalami
penyusutan yang disebut depresiasi, sedangkan modal investasi tetap tidak
langsung (MITTL) juga mengalami penyusutan yang disebut amortisasi.
Biaya amortisasi diperkirakan 20 % dari MITTL, sehingga
Amortisasi = 0,2 Rp 11.171.756.606,-
= Rp 2.234.351.321,-
Tabel LD 9 Perkiraan Biaya Depresiasi
Komponen Biaya (Rp) Umur (tahun) Depresiasi (Rp)
Bangunan 9.739.973.240 30 324.665.775
Peralatan proses

7.750.433.921 10 775.043.392
Peralatan utilitas 1.497.659.020 10 149.765.902
Instrumentasi dan kontrol 1.891.142.526 10 189.114.253
Perpipaan 11.637.800.157 15 775.853.344
Instalasi listrik 1.454.725.020 20 72.736.251
Insulasi 1.163.780.016 15 77.585.334
Inventaris kantor 145.472.502 5 29.094.500
Perlengkapan kebakaran 145.472.502 20 7.273.625
Sarana Transportasi 1.779.150.000 20 88.957.500
Total 2.452.493.548

Total biaya depresiasi dan amortisasi
=Rp 2.452.493.548,- + Rp 2.234.351.321,- =Rp 4.686.844.869,-
D. Biaya Tetap Perawatan
- Perawatan mesin dan alat-alat proses
Diperkirakan 10 % dari HPT
= 0,1 Rp 14.547.250.197,-
= Rp 1.454.725.020,-
- Perawatan bangunan
Universitas Sumatera Utara
Diperkirakan 10 % dari harga bangunan
= 0,1 Rp 5.792.358.800,-
= Rp 579.235.880,-
- Perawatan kendaraan
Diperkirakan 10 % dari harga kendaraan
= 0,1 Rp 1.779.150.000.,-
= Rp 177.915.000,-
- Perawatan instrumentasi dan alat kontrol
Diperkirakan 10 % dari harga instrumentasi dan alat kontrol
= 0,1 Rp 1.891.142.530,-
= Rp 189.114.253,-
- Perawatan perpipaan
Diperkirakan 10 % dari harga perpipaan
= 0,1 Rp 11.637.800.160,-
= Rp 1.163.780.016,-
- Perawatan instalasi listrik
Diperkirakan 10 % dari harga instalasi listrik
= 0,1 Rp 1.454.725.020,- = Rp 145.472.502,-
- Perawatan insulasi
Diperkirakan 10 % dari harga insulasi
= 0,1 Rp 1.163.780.020,-
= Rp 116.378.002,-
- Perawatan inventaris kantor
Diperkirakan 10 % dari harga inventaris kantor
Universitas Sumatera Utara
= 0,1 Rp 145.472.502,-
= Rp 14.547.250,-
- Perawatan perlengkapan kebakaran
Diperkirakan 10 % dari harga perlengkapan kebakaran
= 0,1 Rp 145.472.502,-
= Rp 14.547.250,-
Total biaya perawatan =Rp 3.855.715.172,-

E. Biaya Tambahan (Pant Overhead Cost)
Diperkirakan 20 % dari modal investasi tetap
= 0,2 Rp 52.548.632.926,-
= Rp 10.509.726.585,-

F. Biaya Laboratorium, Penelitian dan Pengembangan
Diperkirakan 10 % dari biaya tambahan
= 0,1 Rp 10.509.726.585,-
= Rp 1.050.972.658,-

G. Biaya Asuransi
- Asuransi pabrik diperkirakan 1 % dari modal investasi tetap
= 0,01 Rp 52.548.632.926,-
= Rp 525.486.329,-
- Asuransi karyawan 2,54% dari total gaji karyawan dimana 1% ditanggung
oleh karyawan dan 1,54% ditanggung oleh perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
= 0,0154 Rp 2.421.600.000,- = Rp 37.292.640,-
Total biaya asuransi =Rp. 525.486.329,- + Rp. 37.292.640,-
= Rp 562.778.969,-

H. Pajak Bumi dan Bangunan
PBB =Rp 529.590,-
Total Biaya Tetap =A +B +C +D +E +F +G +H
=Rp 63.972.489.394,-


LD.3.2 Biaya Variabel
A. Biaya Variabel Bahan Baku Proses dan Utilitas per tahun
= Rp 734.091.803.196,-
B. Biaya Variabel Pemasaran
Diperkirakan 10 % dari biaya tetap pemasaran.
= 0,1 Rp 60.540.000,- = Rp 6.054.000,-

C. Biaya Variabel Perawatan
Diperkirakan 10 % dari biaya tetap perawatan.
= 0,1 Rp 3.855.715.170,-
= Rp 385.571.517,-

D. Biaya Variabel Lainnya
Diperkirakan 5 % dari biaya tambahan
Universitas Sumatera Utara
= 0,05 Rp 10.509.726.585,-
= Rp 525.486.329,-
Total biaya variabel = Rp 735.008.915.042,-
Total biaya produksi = Biaya Tetap +Biaya Variabel
= Rp 63.972.489.394,- +Rp 735.008.915.042,-
= Rp 798.981.404.438,-

LD.3.3 Perkiraan Laba/Rugi Perusahaan
A. Laba Sebelum Pajak
Laba sebelum pajak = total penjualan total biaya produksi
= Rp 1.168.677.653.040,- Rp 798.981.404.438,-
= Rp 369.696.248.604,-

B. Pajak Penghasilan
Berdasarkan Keputusan Menkeu RI Tahun 2004, pasal 17, tentang Tarif Pajak
Penghasilan adalah:
- Penghasilan sampai dengan Rp 50.000.000,- dikenakan pajak sebesar 10 %.
- Penghasilan Rp 50.000.000,- sampai dengan Rp 100.000.000,- dikenakan
pajak sebesar 15 %.
- Penghasilan di atas Rp 100.000.000,- dikenakan pajak sebesar 30 %.
Maka pajak penghasilan yang harus dibayar adalah:
- 10 % Rp 50.000.000,- = Rp 5.000.000,-
- 15 % Rp (100.000.000,- - 50.000.000,-) = Rp 7.500.000,-
- 30% Rp (369.696.248.604,- 100.000.000,-) = Rp 110.878.824.581,-
Universitas Sumatera Utara
Total PPh = Rp 110.891.374.581,-


C. Laba setelah pajak
Laba setelah pajak = laba sebelum pajak PPh
= Rp 369.696.248.604,- Rp 110.891.374.581,-
= Rp 258.804.874.023,-

LD.4 Analisa Aspek Ekonomi
A. Profit Margin (PM)
100
penjualan total
pajak sebelum laba
PM = %
PM

, 653.040 1.168.677. Rp
, 8.604 369.696.24 Rp
100%
=31,634%
Profit margin sebesar 31,634 % menunjukkan keuntungan perusahaan yang
diperoleh tiap tahunnya.
B. Break Even Point (BEP)
100%
variabel Biaya penjualan Total
Tetap Biaya
BEP

=
BEP =


, 042 . 915 . 008 . 735 040 . 653 . 677 . 168 . 1 Rp
. , 394 3.972.489. 6 Rp
Rp
100%
=14.751 %
BEP merupakan titik keseimbangan penerimaan dan pengeluaran dari suatu
pabrik/unit dimana semakin kecil BEP maka perusahaan semakin baik. BEP
Universitas Sumatera Utara
biasanya tidak lebih dari 50 %, maka dari hasil diatas diketahui pendapatan
dan pengeluaran sebanding.
Kapasitas produksi Lemak Cokelat pada titik BEP =19.999.98 kg14.751 %
=2.950.289,925 kg
` =2.950,2899 ton
Kapasitas produksi Bubuk Cokelat pada titik BEP =18.773,51 kg 14.751 %
=2.769.367,699 kg
=2.769,368 ton
Nilai penjualan pada titik BEP =14.751 % Rp 1.168.677.653.040,-
= Rp 172.397.067.655,-

C. Pay Out Time (POT)
POT =
ROI
1
1 tahun
ROI =
Investasi Modal Total
pajak setelah Laba

ROI =

, 297 . 431 . 275 . 535


, 023 . 874 . 804 . 258
Rp
Rp
=0,4834 =48,34%
POT =
4834 , 0
1
1 tahun =2,068 tahun
POT selama 2,068 tahun merupakan jangka waktu pengembalian modal
dengan asumsi bahwa perusahaan beroperasi dengan kapasitas penuh tiap
tahun.
D. Return on Network (RON)
RON =
sendiri Modal
pajak setelah Laba
100%
Universitas Sumatera Utara
RON =

, 778 . 258 . 165 . 321


, 023 . 874 . 804 . 258
Rp
Rp
100 %
= 80,583 %

E. Internal Rate of Return (IRR)
Untuk menentukan nilai IRR harus digambarkan jumlah pendapatan dan
pengeluaran dari tahun ke tahun yang disebut Cash Flow. Untuk
memperoleh cash flow diambil ketentuan sebagai berikut:
- Laba kotor diasumsikan mengalami kenaikan 10 % tiap tahun
- Harga tanah diasumsikan mengalami kenaikan 10 % tiap tahun
- Masa pembangunan disebut tahun ke nol
- J angka waktu cash flow dipilih 10 tahun
- Perhitungan dilakukan dengan menggunakan nilai pada tahun ke 10
Cash flow =laba sesudah pajak +depresiasi
Dari hasil perhitungan diperoleh IRR sebesar 39,52%
Universitas Sumatera Utara

0
5
0
,
0
0
0
,
0
0
0
,
0
0
0
1
0
0
,
0
0
0
,
0
0
0
,
0
0
0
1
5
0
,
0
0
0
,
0
0
0
,
0
0
0
2
0
0
,
0
0
0
,
0
0
0
,
0
0
0
2
5
0
,
0
0
0
,
0
0
0
,
0
0
0
3
0
0
,
0
0
0
,
0
0
0
,
0
0
0
3
5
0
,
0
0
0
,
0
0
0
,
0
0
0
4
0
0
,
0
0
0
,
0
0
0
,
0
0
0
4
5
0
,
0
0
0
,
0
0
0
,
0
0
0
0
%
1
0
%
2
0
%
3
0
%
4
0
%
5
0
%
6
0
%
7
0
%
8
0
%
9
0
%
1
0
0
%
K
a
p
a
s
i
t
a
s

P
r
o
d
u
k
s
i
B
P
e
n
j
u
a
l
a
n
B
i
a
y
a

T
e
t
a
p
B
i
a
y
a

V
a
r
i
a
b
e
l
B
i
a
y
a

P
r
o
d
u
k
s
i
Universitas Sumatera Utara
INTISARI

Pabrik pembuatan Lemak Cokelat dari Biji Cokelat Kering Hasil
Fermentasi ini direncanakan berkapasitas produksi 20000 ton/tahun. Bahan baku
yang digunakan untuk proses produksi per tahunya adalah sebesar 5,153 ton/hari.
Lokasi pabrik direncanakan di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten
Deliserdang Sumatera Utara yang dekat dengan bahan baku yaitu Cokelat, dengan
luas areal pabrik 7004,98 m
2
Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pengoperasian pabrik ini berjumlah
128 orang karyawan dengan bentuk badan usaha adalah Perseroan Terbatas (PT)
dan struktur organisasi adalah sistem garis.
.
Hasil analisa terhadap aspek ekonomi pabrik ini adalah sebagai berikut:
a. Total modal investasi : Rp 535.275.431.297,-
b. Biaya Produksi (per tahun) : Rp 798.981.404.438,-
c. Hasil penjualan (per tahun) : Rp 1.168.677.653.040,-
d. Laba bersih : Rp 258.804.874.023,-
e. Profit Margin (PM) : 31,634 %
f. Break Even Point (BEP) : 14,751 %
g. Return on Investment (ROI) : 48,34 %
h. Pay Out Time (POT) : 2,068 tahun
i. Return on Network (RON) : 80,583 %
j. Internal Rate of Return (IRR) : 39,35 %
Berdasarkan data-data di atas maka dapat disimpulkan bahwa
perancangan pabrik pembuatan Lemak Cokelat dari Biji Cokelat Kering Hasil
Fermentasi ini layak untuk didirikan.

Universitas Sumatera Utara

Vous aimerez peut-être aussi