Vous êtes sur la page 1sur 10

ALAT UKUR UNTUK MENGETAHUI TUGAS MAPEL DDK YANG DIBINA OLEH YULI NURHIDAYAH .S.

Pd
Disusun Oleh : Agus Setiawan No Absen : 4

TEKNIK INSTALASI KETENAGA LISTRIKAN SMK BRANTAS KARANGKATES 8 April 2014

GENERATOR FUNGSI Generator fungsi adalah bagian dari peralatan atau software uji coba elektronik yang digunakan untuk menciptakan gelombang listrik. Gelombang ini bisa berulang-ulang atau satu kali yang dalam kasus ini semacam sumber pemicu diperlukan, secara internal ataupun eksternal. Tipe lain dari generator fungsi adalah sub-sistem yang menyediakan output sebanding terhadap beberapa input fungsi matematika. Contohnya, output berbentuk kesebandingan dengan akar kuadrat dari input. Alat seperti itu digunakan dalam sistem pengendali umpan dan komputer analog.

Contoh generator fungsi yang sederhana Generator fungsi analog umumnya menghasilkan gelombang segitiga sebagai dasar dari semua outputnya. Segitiga ini dihasilkan oleh kapasitor yang dimuat dan dilepas secara berulang-ulang dari sumber arus konstan. Hal ini menghasilkan ramp voltase menanjak dan menurun secara linier. Ketika voltase output mencapai batas atas dan batas bawah, proses pemuatan dan pelepasan dibalik menggunakan komparator, menghasilkan gelombang segitiga linier. Dengan arus yang bervariasi dan ukuran kapasitor, frekuensi yang berbeda dapat dihasilkan. . CARA PENGGUNAAN FUNCTION GENERATOR Untuk penggunaan generator fungsi selalu berhubungan dengan Osiloskop, untuk pertama sambungkan generator fungsi dengan Osiloskop menggunakan kabel copling, atur pada Generator fungsi menggunakan sinus, segitiga atau kotak, atur semua frekuensi amplitudo yang terdapat pada tiap - tiap bagian, jangan lupa juga untuk mengatur frekuensi menggunakan berapa hz. TACHOMETER Tachometer adalah sebuah alat pengujian yang dirancang untuk mengukur kecepatan rotasi dari sebuah objek, seperti alat pengukur dalam sebuah mobil yang mengukur putaran per menit (RPM) dari poros engkol mesin. Kata "tachometer" berasal dari kata Yunani tachos yang berarti "kecepatan" dan metron yang berarti "untuk mengukur".

Perangkat ini pada masa sebelumnya dibuat dengan dial, jarum yang menunjukkan pembacaan saat ini dan tanda-tanda yang menunjukkan tingkat yang aman dan

berbahaya. Pada masa kini telah diproduksi tachometer digital yang memberikan pembacaan numerik tepat dan akurat dibandingkan menggunakan dial dan jarum. Berikut ini cara menghitung kecepatan sepedamotor dengan tachometer - Ukur keliling tapak roda belakang (tidak masalah walaupun ban sudah aus atau ganti ukuran) posisikan pentil pada jam 6, beri tanda ke-1 di lantai/jalan, dorong sepedamotor sampai posisi pentil kembali ke posisi jam 6, beri tanda ke-2, ukur jarak antara tanda ke-1 dan ke-2; gunakan satuan cm kemudian konversi ke kilometer. Misal didapat jarak antara tanda ke-1 dan ke-2 (keliling roda) = 180 cm = 0,00180 Km - Hitung Rasio Putaran Mesin dengan Putaran Roda Belakang / Total Reduction Ratio (karena putaran roda belakang tidak secepat putaran mesin).

Z2/Z1 Primary Reduction Gigi pada crankshaft dengan gigi pada rumah kopling. Z4/Z3 Transmission Gear Pilih perbandingan posisi gigi tertinggi untuk menghitung top speed. Z6/Z5 Secondary Reduction Jumlah mata/gigi Sprocket belakang dibagi sprocket depan. Zx = x, angka ganjil = poros pemutar, angka genap = poros diputar - Rumus Total Reduksi Rasio TRR = Z2/Z1 x Z4/Z3 x Z6/Z5 Contoh:

Putaran mesin yang dibaca oleh tachometer = 10.500 rpm = 630.000 putaran per jam (10.500 x 60 menit) Keliling roda belakang = 180 cm = 0,00180 Km TRR = 8,497 Primary Reduction = 72/22 Transmission Gear = 19/22 (top gear, gigi ke-6) Secondary Reduction = 42/14 Jadi awal 630.000 putaran di mesin per jam tinggal menjadi 74.298,246 putaran di roda per jam (630.000 / 8,497). Tinggal dikalikan dengan keliling roda belakang: 74.298,246 x 0,00180 = 133,737 km/jam

LUX Meter

LUXMETER
Luxmeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besarnya intensitas cahaya di suatu tempat. Besarnya intensitas cahaya ini perlu untuk diketahui karena pada dasarnya manusia juga memerlukan penerangan yang cukup. Untuk mengetahui besarnya intensitas cahaya ini maka diperlukan sebuah sensor yang cukup peka dan linier terhadap cahaya. Sehingga cahaya yang diterima oleh sensor dapat diukur dan ditampilkan pada sebuah tampilan digital. Cara Penggunaan : 1 Geser tombol off/on kea rah on

2. Pilih kisaran range yang akan diukur (2000 lux, 20.000 lux atau 50.000 lux pada tombol Range) 3. Arahkan sensor cahaya dengan menggunakan tangan pada permukaan daerah yang akan diukur kuat peneranganya 4. Lihat hasil pengukuran pada layar panel

Watt Meter
Wattmeter adalah instrumen pengukur daya listrik yang pembacaannya dalam satuan watt di mana merupakan kombinasi voltmeter dan amperemeter. Dalam pengoperasiannya harus memperhatikan petunjuk yang ada pada manual book atau tabel yang tertera pada wattmeter. Demikian juga dalam hal pembacaannya harus mengacu pada manual book yang ada. Pengukuran daya listrik secara langsung adalah dengan menggunakan wattmeter, ada beberapa jenis wattmeter, antara lain wattmeter elektrodinamik, wattmeter induksi, wattmeter elektrostatik dan sebagainya. Yang paling banyak digunakan adalah wattmeter elektrodinamik, karena sesuai dengan karakteristiknya. Wattmeter Eletrodinamik atau Elektrodinamometer Wattmeter Instrumen ini cukup familiar dalam desain dan konstruksi elektrodinamometer tipe ammeter dan voltmeter analog. Kedua koilnya dihubungkan dengan sirkuit yang berbeda dalam pengukuran power. Koil yang tetap atau field coil dihubungkan secara seri dengan rangkaian, koil bergerak dihubungkan paralel dengan tegangan dan membawa arus yang proporsional dengan tegangan. Sebuah tahanan non-induktif dihubungkan secara seri dengan koil bergerak supaya dapat membatasi arus menuju nilai yang kecil. Karena koil bergerak membawa arus proposional dengan tegangan maka disebut pressure coil atau voltage coil dari wattmeter. Prinsip kerja wattmeter induksi sama dengan prinsip kerja amperemeter dan voltmeter induksi. Perbedaan dengan wattmeter jenis dinamometer adalah wattmeter induksi hanya dapat dipakai dengan suplai listrik bolak balik sedangkan wattmeter jenis dinamometer dapat dipakai baik dengan suplai listrik bolak balik atau searah.

Dalam pengukuran daya,ada 2 metode yaitu: 1. Metode Pengukuran Daya Secara Tidak Langsung Ada dua jenis pengukuran daya menggunakan metode pengukuran tak langsung, dari letak kedua alat ukur, yaitu ampermeter dan voltmeter : Voltmeter dipasang sebelum ampermeter Voltmeter dipasang setelah Ampermeter 2. Metode Pengukuran Daya Secara Langsung Pengukuran daya listrik secara langsung adalah dengan menggunakan wattmeter

ditinjau

Cara Pemakaian Wattmeter Digital: 1. Masukan Kabel Power Sumber ( In Put ) Pada Terminal WATT & 10 A, Sesuai Petunjuk Pada Watt Meter Digital Yang Bertuliskan POWER SOURCE . 2. Masukan Kabel Beban ( Out Put ) Pada Terminal COM & V, Sesuai Petunjuk Pada Watt Meter Digital Yang Bertuliskan LOAD . 3. Setelah Kabel In Put ( Power Source ) & Out Put ( Load ) Terpasang, Hidupkan Watt Meter Digital Dengan Menggeser Tombol Pada Posisi ON. 4. Tekan Tombol Pilihan Watt 1 ( 2000 W ) atau Watt 2 ( 6000 W X10 W) Tergantung Dari Beban Yang Akan Di Ukur. 5. Apabila Pada Layar Tidak Tertulis Nol Maka Perlu Di Setting Watt Zero Adjust Agar Tampilan Pada Layar Bernilai Nol. 6. Masukan Kabel In Put ( Power Source ) Pada Stop Kontak Agar Beban / Load Dapat Bekerja. 7. Lihat Hasil Tampilan Pada Layar, Apabila Menggunakan Batas Ukur Yang Watt 1 ( 2000 W ) Maka Tampilan Pada Layar Merupakan Hasil Pengukuran Daya Pada Beban / Load. 8. Apabila Menggunakan Batas Ukur Yang Watt 2 ( 6000 W ), Maka Hasil Pada Layar Di Kalikan 10 Baru Ketahuan Hasilnya. 9. Apabila Sudah Selesai Dalam Pengukuran Daya, Matikan Watt Meter Digital Dengan Menggeser Tombol Pada Posisi OFF.

COS Phi Cosphimeter adalah alat yang digunakan untuk mengetahui, besarnya faktor kerja (power factor) yang merupakan beda fase antara tegangan dan arus. Dalam pengertian sehari-hari disebut pengukur Cosinus phi (f ). Tujuan pengukuran Cos f atau pengukur nilai cosinus sudut phasa. Cara penyambungan adalah tidak berbeda dengan watt meter

Prinsip Kerja Cos Phi Meter


Pengukuran Cos f berdasarkan pada dasar-dasar gerak listrik dapat dianggap sebagai Pengukuran kumparan silang. Kumparan didalamnya terdiri dari kumparan arus dan kumparan tegangan, prinsip seperti pengukur Watt. Dalam proses pengukuran Cos f , prinsip pengukuran bukanlah dituntut hasil yang persis. Menurut petunjuk-petunjuk dari pembuat atau yang memproduksi alatukur, kesalahan yang diizinkan adalah dua derajat, sudut skala penunjukan.

KWh meter
Kwh meter adalah alat yang digunakan oleh pihak PLN untuk menghitung besar pemakaian daya konsumen. Alat ini sangat umum dijumpai di masyarakat. Bagian utama dari sebuah KWH meter adalah kumparan tegangan, kumparan arus, piringan aluminium, magnet tetap yang tugasnya menetralkan piringan aluminium dari induksi medan magnet dan gear mekanik yang mencatat jumlah perputaran piringan aluminium. Alat ini bekerja menggunakan metode induksi medan magnet dimana medan magnet tersebut menggerakkan piringan yang terbuat dari aluminium. Putaran piringan tersebut akan menggerakkan counter digit sebagai tampilan jumlah KWH nya. Prinsip Kerja KWH Meter

Berikut diberikan gambar KWH meter analog beserta gambar prinsip kerja dari KWHmeter tersebut apabila ditinjau dari segi fisika. Dari gambar di bawah dapat dijelaskan bahwa arus beban I menghasilkan fluks bolakbalik c, yang melewati piringan aluminium dan menginduksinya, sehingga menimbulkan tegangan dan eddy current. Kumparan tegangan Bp juga mengasilkan fluks bolak-balik p yang memintas arus If. Karena itu piringan mendapat gaya, dan resultan dari torsi membuat piringan berputar.

Megger
Megger ini adalah untuk mengukur kemungkinan gangguan lain adalah terjadinya hubung singkat pada belitan antar phasa, antara phasa dengan bodi dan antar belitan pada phasa yang sama. Fungsi Megger atau Mega Ohm Meter selain mengukur tahanan isolasi pada motor, generator ataupun trafo juga sering dipakai untuk memeriksa tahanan isolasi pada jaringan SUTM dan lain-lain.

Teknik Pengukuran Listrik Menggunakan Megger Untuk Mungukur Tahanan Isolasi 1. Check batere apakah dalam kondisi baik. 2. Mekanikal zero check pada kondisi megger off, jarum penunjuk harus tepat berimpit dengan garis skala. Bila tidak tepat, atur pointer zero (10) pada alat ukur. 3. Lakukan elektrikal zero check: 4. Pasang kabel test pada megger terminal, serta hubung singkatkan ujung yang lain. 5. Letakkan saklar pemilih di posisi 500. 6. Letakkan saklar pemilih skala pada posisi skala 1. 7. On-kan megger, jarum akan bergerak dan harus menunjuk tepat keangka nol, bila tidak tepat atur pointer. Bila dengan pengaturan pointer tidak berhasil (penunjukan tidak mencapai nol) periksa / ganti batere. 8. Off-kan megger dan ulangi poin pengecekan elektrikal zero. 9. Pasang kabel test ke peralatan yang diukur . 10. Pilih tegangan ukur melalui saklar sesuai tegangan kerja alat yang diukur. 11. On-kan megger, baca tampilan pada skalanya

Tang Ampere
Untuk mengukur besarnya arus listrik ada berbagai macam alat yang digunakan, tapi alat yang paling mudah untuk digunakan yaitu menggunakan tang ampere karena kita tidak perlu melakukan pengkabelan dan fleksibel bisa di gunakan dimana saja.

cara penggunaan tang amper, sebagai berikut:


posisikan switch pada posisi ampre (A), karena selain untuk mengukur arus, tang ampere juga bisa di pakai untuk pengukuran tahanan dan tegangan. adjust tang ampere sehingga menunjukan angka nol pilih skala yang paling besar dulu, bila hasil pengukuran lebih kecil maka pindahkan ke skala yang lebih kecil untuk hasil pengukuran yang lebih akurat. pilihlah jenis pengukuran yang akan kita lakukan, arus AC atau Arus DC. tapi ada juga tang ampere yang hanya untuk mengukur AC saja, biasanya tang ampere jenis analog. kalungkan tang ampere ke salah satu kabel.hasil pengukuran akan segera terlihat. geser tombol hold untuk menahan hasil pengukuran tersebut. matikan posisi hold, untuk melakukan pengukuran kembali.

Vous aimerez peut-être aussi