Vous êtes sur la page 1sur 8

ARUS DIADINAMIS Pendahuluan Arus diadinamis dikalangan fisioterapi Indonesia masih jarang di gunakan dan di ketahui akibat kurangnya

informasi yang didapatkan mengenai arus ini.Padahal secara tidak langsung kita kadang-kadang telah menggunakannya dalam pengobatan,akan tetapi tidak tahu persis arus yang kita gunakan ini. Arus diadinamis merupakan arud berfrekuensi rendah yang digunakan sebagai elektro terapi selain interferensi,arus neofaradic,TENS,dan lain lain. Yang pertama mengembangkannya adalah Pierre D.Bernard dari Perancis dan DArsonal pada tahun 1893.Sekarang ini,arus diadinamis semakin di sempurnakan sehingga didapatkan beberapa bentuk arus diadinamis A.Definisi Arus Diadinamis adalah suatu arus Al ternating Current(A.C.)yang di bentuk menjadi bentuk setengan sinus.Dengan berubahnya arus A.C. tadi menjadi bentuk setengan sinus maka arus diadinamis merupakan arus baru yang bersifat Direct Current. B.Perkembangan Terapi Arus Diadinamis

Dalam perkembangannya,arus ini mula mula digunakan oleh tuan bernard,dimana arus diadinamis yang digunakannya memiliki frekuensi dasar 50 dan 100 Hz.Kemudian berkembang dengan menggunakan 200,400,800,1600,3200 dan 5000 Hz,dengan masing-masing indikasi mempunyai indikasi yang khusus. Terapi arus ini juga dicoba dengan beberapa bentuk arus A.C. namun tidak ada penjelasandari Bernard atas percobaannya.Perkembangan berikutnya,pada tahun 1962,dia menemukan arus isodinamis,yang merupakan perpaduan antara MF dan DF dengan intensitas lebih tinggi pada DFnya. Sekarang ini yang paling sering digunakan terapi arus diadinamis adalah MF,DF,CP,LP,dan CP id. C.Informasi Dasar Fisika 1.Bentuk Dasar Arus Diadinamis Arus diadinamis berasal dari arus bolak balik yang dirubah pertama tama menjadi arus searah yang putus-putus(intermitten direct current).IDC ini timbul(di hasilkan)secara khusus berbentuk pulsed,yang di timbulkan oleh alat elektris secara otomatis. Bentuk-bentuk Pulsed IDC yang di kenal anrata lain:

a.Pulsed Rectangular b.Pulsed Bentuk Trapezium c.Pulsed Triangular d.Pulsed Exponsial e.dan bentuk Pulsed Setengah Sinus. Jika diganbarkan secara grafik intensitas dan waktu di peroleh: -wktu pulsed(t) -pulsed istirahat(ma a s) -satuan pulsed(ms) Besarnya t,ms dan s sangat tergantung dari alat yang menghasilkan bentukbentuk arus tersebut.Arus diadinamis sendiri dihasilkan oleh bentuk pulsed setengah sinus. Arus ini dinilai masih sangat lemah yang biasa dikenal dengan superposition.Oleh karena itu di bentuk modifikasi arus setengah sinus dengan jalan mengatur intensitas sedemikian rupa tanpa diikuti dengan pulsed istirahat diantara pulsed.Dalam hal ini kuat arus dari pulsed ditentukan oleh kuat arus

dasar dan kuat pulsed.Dengan kata lain,perbedaan antara aplikasi arus diadinamis yang digunakan dengan arus dasarnya lebih besar nilainya. Walaupun dalam literatur dari Bernard tidak disebutkan namun Edel H dan O.Gilleert menyebutkannya. 2.Bentu-bentuk Arus Diadinamis a.M.F.(Monophase Fixe) -Setiap detik menghasilkan 50 pulsed sinusoidal -Tiap pulsed memiliki waktu pulsed 10 ms -Memiliki 50 pulsed istirahat,setiap P.I.10 ms b.D.F.(Diphase Fixe) -Tiap detik menghasilkan 100 pulsede sinusoidal dengan tiap sinusoidal memilki waktu pulsasi 10 ms -Tanpa diikuti pulsed istirahat. Selain arus di atas,di kenal juga adanya modifikasi aris diadinamis dengan jalan mengubah kuat arus dan membuat modulasi frekuensi.Hal ini ternyata sngat bermanfaat untuk mencegah adaptasi saraf. Arus yang di hasilkan antar lain:

c.C.P.(Cortes Periodes) -Selama MF berjalan 1 detik,kemudian diganti dengan DF selama 1 detik,kemudian kembali ke MF. d.L.P(Longues Periodes) -Selama MF berjalan selama 6 detik,sesudah itu diantara pulsasi istirahat dari MF akan muncul Dfdengan intensitas yang semakin meninggi lalu turun lagi selama 6 detik.perlu diingat,dalam hal ini MF tetap berjalan. e.Isodinamis -Dalam hal ini,selama MF berjalan 1 detik kemudian 1 detik berikutnya diganti dengan DF,tapi intensitas DF dinaikkan 10 a 15 % D.Pemilihan Bentuk Arus Diadinamis Pemilihan bentuk arus diadinamis terutama dalam aplikasinya didasari oleh efek galvanis yang ditimbulkannya.Sensasi yang timbul dan sifat khusus daru setiap bentuk arus. 1.Diphase Fixe -Sensasi ringan(getar),lebih ringan dari MF,persaan terbakar dan tusuktusuknya juga lebih ringan dari MF.

-Baik dugunakan pada keadaan nyeri serius,pasien yang sensitif dan keluhan aktual. -Dipakai juga untuk mencari titik nyeri dalam diagnostic hiperalgesia. 2.Monophase Fixe -Sensasi yang ditimbulkan lebih GROOVER dari DF,dan efek galvanisnya lebih sedikit. -Dipilih jika DF di rasa sakit. -Dipilih sub akut/kronis 3.Courtes Periodes Lebih ringan dari CP, dipilih jika CP masih terlalu keras.Baik digunakan untuk akut atau sub akut karena arusnya lebih enbak dari CP. E.Efek Arus Diadinamis Beberapa literatur menuliskan efek yang ditimbulkan oleh arus diadinamis terutama ditujukan untuk pain dumping,namun ternyata juga pengaruhnya terjadi pada saraf simpatis bahkan terhadap sirkulasi darah.

-Timbulnya reaksi elektro chemis dengan timbulnyahiperemia disekitar elektroda bahkan bisa terjadi perasaan terbakar dan chemical burn jka reaksi terlalu kuat. -Depolarisasi membran saraf motoris. -Stimulasi saraf sensoris,dengan timbulnya rasa tusuk-tusuk akibat terangsangnya tipe saraf IIIb akibat reaksi chemis.Pada perubahan kuat arus yang tinggi,perubahan cemis akan menimbulkan gangguan homeostatis lokal sehingga tipe saraf IV terrangsang dengan timbulnya rasa seperti terbakar. -Terangsangnya tipe saraf II karena aksipotensial yang terjadi pada serabut saraf ini dengan timbulnya rasa seperti bergetar. -Efek terhadap raas nyeri,dalam hal ini normalisasi nocisnsorik dalam rangka reduksi rasa nyeri.Untuk itu kita daopat gunakan Melzack And wall.Gate control theory atau dengan endhorphin Release Theory dari Sjoulund dan Eriksson. -Efek terhadap saraf simpatis. Arus diadinamis juga dapat mengerem aktifitas saraf simpatis yang berlebihan.Untuk memperoleh efek ini kita dapat menggunakan Post Exitation Deoression Saraf Simpatis dari Sato dan Schmidt

Vous aimerez peut-être aussi